BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sawi (Brassica juncea

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sawi (Brassica juncea) merupakan tanaman semusim yang berdaun
lonjong, halus, tidak berbulu dan tidak berkrop. Batang tanaman sawi, lebih
langsing dari tanaman petsai. Tanaman ini mempunyai akar tungggang
dengan banyak akar yang dangkal. Kuntum bunganya lebih kecil, dengan
warna kuning pucat. Bijinya berukuran kecil dan berwarna hitam kecoklatan.
Bijinya juga terdapat kedua sisi dinding sekat polong yang gemuk (Supriati,
2011).
Pertumbuhan tanaman sawi juga dipengaruhi oleh keadaan iklim, karena
cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tanaman untuk
proses fotosintesis. Energi yang diperlukan tanaman untuk pertumbuhan dan
produksi berkisar antara 350 kalor / cm2 – 400 kalor /cm2. Intensitas cahaya
matahari yang cukup pada tanaman sawi akan meningkatkan pertumbuhan
vegetatif tanaman seperti pembentukan daun, batang dan perakaran. Di
samping itu juga akan meningkatkan pertumbuhan generatif tanaman seperti,
pembentukan bunga, buah dan biji melalui fotosintesis (Bambang, 2010).
Menurut Sutiyoso (1996), mengemukakan bahwa penambahan berbagai
komponen media tanam seperti sekam padi juga berpengaruh dalam
memperbaiki struktur tanah. Pertambahan sekam pada tanah akan memperbaiki
sifat fisik dan kimia tanah, selain itu pencampuran sekam padi kedalam tanah
akan menyebabkan phosphor tanah menjadi lebih tersedia. Faktor lainnya yang
harus diperhatikan dalam upaya peningkatkan.
 Sekam padi merupakan kulit padi yang mempunyai sifat-sifat antara lain:
ringan, drainase, dan aerase yang baik tidak mempengaruhi pH, ada
ketersedian hara atau larutan garam namun mempunyai kapasitas
penyerapan air dan hara rendah dan harganya murah.

Menurut Soepardi (1983), Salah satu cara mengatasi kelemahan tanah
adalah dengan pemberian pupuk kandang atau kotoran kambing, yang
dapat memperbaiki sifat fisik tanah sehingga dapat menunjang
pertumbuhan dan perkembangan perakaran tanaman.
 Sekam padi merupakan kulit padi yang mempunyai sifat-sifat antara lain:
ringan, drainase, dan aerase yang baik tidak mempengaruhi pH, ada
ketersedian hara atau larutan garam namun mempunyai kapasitas
penyerapan air dan hara rendah dan harganya murah.

Menurut Soepardi (1983), Salah satu cara mengatasi kelemahan tanah
adalah dengan pemberian pupuk kandang atau kotoran kambing, yang
dapat memperbaiki sifat fisik tanah sehingga dapat menunjang
pertumbuhan dan perkembangan perakaran tanaman.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh campuran sekam padi
dengan kotoran kambing terhadap pertumbuhan tanaman sawi (Brassica
juncea) ?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
campuran sekam padi dengan kotoran kambing terhadap pertumbuhan dan
produksi tanaman sawi (Brassica juncea).
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Masyarakat
Sebagai bahan informasi tentang manfaat dari sekam padi dengan kotoran
kambing terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi (Brassica
juncea).
2. Mahasiswa program studi biologi
Sebagai referensi dalam mempelejari mata kuliah yang berkaitan dengan
pertumbuhan tanaman.
3. Peneliti
Menambah serta memperluas wawasan berfikir dan sebagai pengalaman
dalam pemanfaatan sekam padi dan kotoran kambing terhadap
pertumbuhan dan produksi tanaman sawi (Brassica juncea).
1.5. Penjelasan Istilah
Agar tidak terjadi penafsiran yang keliru terhadap judul maka perlu
di jelaskan istilah-istilah sebagai berikut:
1.Sekam padi adalah bagian dari bulir-bulir padi berupa lembaran yang
kering dan bersisik (Nuebaity 2011).
2. Kotoran kambing adalah bahan organik yang dapat digunakan sebagai
pupuk dalam proses pertumbuhan pada tanaman (Yuliarti, 2009).
3. Pertumbuhan adalah proses perubahan dalam tanaman yang meliputi
peningkatan kematangan, kenaikan massa, ukuran, dan penambahan populasi
(Ahmad 2009).
4. Produksi adalah resultante dari proses fotosintesis, penurunan asimilat
akibat respirasi traslokasi bahan kering ke dalam hasil tanaman (Jumin
2010).
5. Sawi (Brassica juncea) adalah jenis tanaman sayuran daun dan
tergolong ke dalam tanaman semusim (berumur pendek) (Sunarjono
2010).
1.6. Ruang Lingkup
Untuk memperjelas kajian penelitian ini maka perlu di batasi ruang
lingkup penelitian ini meliputi :
 Sawi yang digunakan sebagai objek penelitian adalah sawi hijau.
 Sekam padi yang digunakan adalah berasal dari padi chigilis.
 Kotoran kambing yang digunakan adalah kotoran kambing yang kering
dan gembur.
 Pengukuran pertumbuhan dan produksi dengan parameter: tinggi tanaman,
jumlah daun dan berat bassa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Morfologi Tanaman Sawi
Tanaman sawi (Brassica juncea) dan petsai kadang sukar dibedakan,
sawiberdaun lonjong, halus, tidak berbulu dan tidak berkrop. Kedua jenis
sayuran tersebut dapat disilangkan (kawin silang), Tanaman sawi (Brassica
juncea) mempunyai batang pendek dan lebih langsing dari pada petsai. Urat
daun utama lebih sempit dari pada petsai, tetapi berserak (roset) hingga sukar
membentuk krop ( Herliana, 2011).
Adapun morfologi dari tanaman sawi (Brassica juncea) antara lain :
1. Akar
2. Batang
3. Daun
4. Bunga
5. Buah
6. Biji
2.2. Klasifikasi tanaman sawi
Divisi
: Spermartophyta
Sub division
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledonae
Ordo
: Papavorales
Famili
: Cruciterae atau Brassiceae
Genus
: Brassica
Spesies
: Brassica juncea.
2.3. Fase pertumbuhan tanaman sawi
1. Fase Vegetatif
Fase ini berlangsung selama perkembangan akar, daun dan batang baru
2. Fase Generatif
Fase ini terjadi saat pembentukan kuncup bunga, daun dan biji atau pada
saat
pembentukan pendewasaan struktur penyimpanan
makanan (Soemito,1991).
2.4. Macam-macam tanaman sawi
1. Sawi huma (Brassica junsea)
2. Sawi hijau (Brassica juncea)
3. Sawi lemah (Nasturtium indicum)
2.5. Manfaat dan kandungan tanaman sawi.
Manfaat sawi sangat baik untuk menghilangkan rasa gatal di tenggorokan
pada penderita batuk, penyembuh penyakit kepala dan bahan pembersih
darah. Bijinya dimanfaatkan sebagai minyak serta pelezat makanan.
Sedangkan kandungan yang terdapat pada sawi adalah kalori, protein, lemak,
karbohidrat, serat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C
(Fahrudin, (2009).
2.6. Syarat tumbuh tanaman sawi
1. Iklim
2. Tanah
3. Daerah
2.7. Fungsi dan kandungan sekam padi
Sekam padi memiliki fungsi mengikat logam berat. Selain itu sekam
berfungsi untuk menggemburkan tanah sehingga bisa mempermudah akar
tanaman menyerap unsur hara di dalamnya.
Sekam padi mengandung senyawa SiO2 sebanyak 52 % dan unsure C
sebanyak 31 %. Komposisi lainnya adalah Fe203, CaO, MnO dan Cu dalam
jumlah yang sangat kecil, juga mengandung bahan-bahan organik.
2.8. Manfaat dan kandungan kotoran kambing
Adapun manfaat kotoran kambing pada pertumbuhan tanaman Sawi:
1. Meningkatkan kandungan unsur hara yang dibutuhkan tanaman
2. Produktivitas tanaman
3. Meningkatkan merangsang pertumbuhan akar, batang, dan daun.
4. Menggemburkan dan menyuburkan tanah.
2.9. Media tanam
Media tanam merupakan komponen utama pada pertumbuhan tanaman,
oleh karena itu media tanam yang akan digunakan harus sesuai dengan jenis
tanaman yang akan ditanam
Secara umum, media tanam harus dapat menjaga kelembapan daerah
sekitar akar, menyediakan cukup udara, dan dapat menahan ketersedian unsur
hara. Dengan demikian media tanam yang akan digunakan adalah :
1. Tanah
2. Sekam Padi
3. Kotoran Kambing
2.10. Hipotesis
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah
Ho= Tidak ada pengaruh campuran sekam padi dan kotoran kambing
terhadap pertumbuhan dan produksi hasil tanaman sawi (Brassica juncea).
H1= Terdapat pengaruh campuran sekam padi dan kotoran kambing
terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi (Brassica juncea).
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Tipe penelitian
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian
eksperimen guna melihat pengaruh campuran sekam padi dan kotoran
kambing terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi (Brassica
juncea).
3.2. Tempat dan waktu penelitian
 Tempat penelitian
Penelitian ini direncanakan pada Desa Kobisonta Kecamatan Seram Utara
Timur Seti Kabupaten Maluku Tengah.
 Waktu penelitian
Waktu penelitian ini akan direncanakan selama dua bulan dan berlangsung
setelah proposal ini diseminarkan.
3.3. Objek Penilitian
Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah benih sawi yang diperoleh
sebanyak 15 benih dan yang digunakan 12 benih.
3.4. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terbagi atas 2 yaitu:
 Variabel bebas (X): Campuran sekam padi dan kotoran kambing.

Variabel terikat (Y) : Pertumbuhan dan produksi tanaman sawi dengan
indikator :
- Tinggi tanaman
- Jumlah daun
- Berat basah
3.5. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan adalah :
1. Alat:
Polibag
Kamera Digital
Cangkul
Hilter
Timbangan
Mistar
2. Bahan:
1. Sekam padi
2. Kotoran kambing
3. Tanah
4. Benih sawi
3.6. Prosedur Penelitian
 Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada penelitian.
 Campur sekam padi, kotoran kambing dan tanah dengan kombinasi yang
berbeda-beda.
 Masukan tanah yang sudah dicampur sekam padi dan kotoran kambing ke
masing-masing polibag.
 Taburkan benih sawi ke masing-masing polibag yang sudah berisi
campuran tanah, kotoran kambing dan sekam padi dengan masing-masing
polibag tiga benih sawi.
 Penyiraman tanaman sawi satu hari dua kali pagi dan sore.
 Pengukuran tinggi tanaman dan jumlah daun setiap satu minggu satu kali.
 Menimbang berat basah tanaman sawi (pada hasil akhir).
3.7. Teknis analisis data
Data yang didapat dari penelitian ini akan dianalisis dengan uji (F) dalam
rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 3 kali ulangan apabila F
hitung > dari F tabel, akan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) dan
sekaligus menerima/menolak hipotesis Ho/Ha.
Download