VITAMIN

advertisement
VITAMIN
Pendahuluan
 Vital + amine = vitamine  vitamin
 Senyawa organik, diperlukan sedikit, reaksi metabolik
spesifik
 Pada umumnya dari luar, kecuali:
- vitamin K, tiamin, folasin, vitamin B12 dibuat di usus
- vitamin A, kolin, niasin dibuat bila ada prekursornya
- vitamin D di kulit dengan sinar matahari
Pendahuluan
 Fungsi: membentuk enzim yang terdiri dari protein dan
koenzim
 Koenzim = vitamin, mengandung vitamin, molekul lain
yang terbentuk dari vitamin
 Kekurangan vitamin dapat mengganggu fungsi enzim
sampai tingkat selular
 Dampak thd enzim bisa dalam waktu lama, enzim
masih bisa bekerja tanpa koenzimnya, tetapi tidak
sempurna, sel makin mundur fungsinya kemudian mati
Klasifikasi
 Vitamin larut lemak:
- vitamin A
- vitamin D
- vitamin E
- vitamin K
 Vitamin larut air:
- vitamin B kompleks
- vitamin C
- senyawa bioflavonoid
Vitamin A
 Semua senyawa bukan karotenoid yang
mempunyai aktivitas vitamin A:
- vitamin A alkohol (retinol)
- vitamin A aldehid (retinal)
- vitamin A asam (asam retinoat)
 Vitamin A dan provitamin A (karoten)
 Karoten = provitamin A (carrot=wortel) juga
pada sayuran hijau (bayam)
Vitamin A
 Karoten   2 molekul vitamin A, paling
banyak dijumpai
 Karoten  dan   1 molekul vitamin A
 Karoten kurang diabsorpsi, stabil terhadap
panas
 Vitamin A mempunyai fungsi: penglihatan,
pertumbuhan, memelihara jaringan epitel,
imunitas, reproduksi dan anti kanker
 Absorpsi vitamin A dan penyimpanan dalam hati
terjadi dalam bentuk ester asam lemak
 Kebutuhan harian vitamin A dipenuhi dari 75% dari
retinol (sebagai ester asam lemak, terutama retinil
palmitat) dan 25% karotenoid dan karotenoid
provitamin A lainnya
SUMBER VITAMIN A
1.
2.
Bahan hewani, a.l.,
daging, unggas,
ikan, dan telur:
Preformed Vitamin A
Bahan nabati, a.l.
buah-buahan
(orange), sayuran
berdaun hijau, akar
dan umbi-umbian
(seperti wortel dan
ubi jalar merah)
serta minyak sawit
merah:Carotenoid
provitamin A
METABOLISME VITAMIN A DAN CAROTENE
Asupan Harian yang Dianjurkan (RDI) vitamin A (FAO/WHO)
Kelompok
RDI (FAO/WHO) g RE
Basal
Bayi
0
Aman
- 0.5 tahun 180
0.5 - 1 tahun 180
350
350
Anak-anak 1 - 2 tahun 200
2 - 6 tahun 200
6 - 10 tahun 200
400
400
400
Laki-laki
10 - 12 tahun 300
+
12 - 70 tahun 300
500
600
Wanita
+
10 - 70 tahun
270
500
+ 100
+ 300
Wanita menyusui 0 - 6 mo + 180
> 6 mo + 180
+ 350
+ 350
Wanita hamil
Estimasi Kebutuhan Vitamin A
Kelompok Usia
Bayi
Kebutuhan vitamin A g retinol)
400
Anak di bawah lima 380
tahun
Anak sekolah
400
Wanita hamil
580
Ibu menyusui
570
Laki-laki dewasa
500
Wanita dewasa
450
16
Jenis-jenis vitamin B
•
•
•
•
•
Vitamin B1 (thiamine, tiamin)
Vitamin B2 (riboflavin)
Vitamin B3 (niacin, niacinamide, niasin, niasinamida)
Vitamin B5 (pantothenic acid, asam pantotenat)
Vitamin B6 (pyridoxine, pyridoxal, or pyridoxamine,
or pyridoxine hydrochloride, piridoksin)
• Vitamin B7 (biotin)
• Vitamin B9 (folic acid, asam folat)
• Vitamin B12 (berbagai jenis kobalamin (cobalamins);
yang paling umum sianokobalamin (cyanocobalamin))
Vitamin B 1 (tiamin)
 Dapat rusak karena panas, basa, ATF (anti thiamin
factor) dalam teh, enzim tiaminase dalam ikan dan
kerang yang tidak dimasak
 Diabsorbsi di duodenum
 Fungsi untuk pernafasan sel, ada hubungannya
dengan kesehatan saraf dan jiwa serta kemampuan
belajar, kerja otot pencernaan dan jantung,
memperbaiki digesti gula, pati dan alkohol
Fungsi : sebagai ko-enzim dalam reaksi-reaksi yang
menghasilkan energi dari metabolisme
karbohidrat dan memindahkan energi
membentuk ATP
Defisiensi Tiamin : polineuritis
Beri-beri :
Gejala : lelah, hilang nafsu makan, berat badan turun,
gangguan pencernaan
Orang dewasa :
- Kegagalan jantung
- Oedem pada kaki sampai badan
Mis : beri-beri basah
Anak-anak :
- gejala defisiensi vitamin B1 berjalan cepat.
- dapat menimbulkan kematian
sumber vitamin B1 :
beras pecah kulit, bekatul, daging, unggas, ikan,
telur.
Kebutuhan :
< 10 tahun : 0,4 – 0,7 mg/orang/hari.
dewasa
: 0,7 – 1,0 mg/orang/hari.
ibu hamil/ : 0,2 –0,3 mg/orang/hari.
menyusui
Vitamin B 2 (riboflavin)
 Termasuk kelompok pigmen kuning (flavin)
 Tahan terhadap panas, oksidasi, asam – rusak oleh
cahaya (ultraviolet) dan alkali
 Diabsorbsi di usus halus, lebih baik bila bersamasama dengan makanan
 Fungsi: enzim pemecah KH, lemak, protein,
pernafasan sel, produksi kortikosteroid, eritrosit,
glukoneogenesis, aktivitas enzim kelenjar tiroid,
mempertahankan penglihatan, kesehatan kulit, kuku
dan rambut
Riboflavin
Defisiensi riboflavin:
angular stomatitis
cheilosis
glositis
Sumber : hati, susu, telur dan sayur-sayuran hijau.
Kebutuhan :
 Bayi
: 0,4 - 0,6 mg/hari
 10 tahun
: 0,8 - 1,2 mg/hari
 Dewasa
: 1,2 – 1,6mg/hari.
Vitamin B 3 (niasin, asam nikotinat,
niasinamid, nikotamid)
 Berupa kristal keputihan, mudah berubah menjadi
bentuk aktifnya (nikotinamid), tahan terhadap cahaya,
udara, asam dan alkali dibanding vitamin B1 dan B2
 Diabsorbsi di usus halus, disimpan di hati, kelebihan
dibuang melalui ginjal, asupan KH berlebihan dan
antibiotik tertentu meningkatkan keperluan niasin
 Fungsi: koenzim pemecahan KH, lemak, protein,
memperbaiki sirkulasi darah, saraf, kulit, lidah,
pencernaan, sintesis hormon sex
Defisiensi Niasin : “pellagra”.
(3 D = diare, dermatitis, dementia)
sumber :
hati, organ, daging, unggas, biji-bijian,
kacang tanah.
Vitamin B 5 (asam pantotenat)
 Kristal putih terikat Ca, larutannya lebih stabil
dibanding bentuk kering, rusak oleh pemasakan,
penggilingan (padi), asam dan alkali
 Dapat disintesis bakteri usus
 Fungsi: memacu kelenjar adrenal, meningkatkan
produksi kortison dan adrenalin, koenzim penglepasan
energi asal KH, lemak dan protein, bagian koenzim A
untuk metabolisme, mengurangi efek toksik antibiotik
tertentu, mencegah penuaan, dan kerusakan sel
akibat radiasi
Defisiensi Asam Pantotenat : (jarang),
malaise
muntah
Sumber : hampir semua makanan.
terbanyak dalam “royal jelly”
(persediaan makanan dalam sarang lebah)
Kebutuhan : 4 – 7 mg/hari
Vitamin B 6 (piridoksin)
 Kristal putih tak berbau, stabil terhadap panas, asam,
tidak stabil terhadap alkali, sangat tidak stabil terhadap
cahaya, sayuran dingin kehilangan 20% piridoksin
 Tidak disimpan di hati, harus selalu tersedia
 Fungsi: degradasi non oksidatif asam amino untuk
membentuk neurotransmitter serotonin, norepinefrin,
histamin – sintesis DNA dan RNA, sintesis GABA
penghambat neurotransmitter otak
Vitamin B 6 (piridoksin)
Defisiensi vitamin B6 :
Karena INH (isonicotinic hidrazide).
Irritabilitas.
Kelemahan.
Insomnia.
Nervous.
Sumber vitamin B6 :
Daging, unggas, ikan, kentang, ubi jalar, sayuran.
Kebutuhan :2 mg/orang/hari.
28
Vitamin B7 (Biotin)
• Juga disebut vitamin H
• Terdiri dari cincin tetrahydrothiophene dengan asam
valerat terikat pada cincin tersebut
• Biotin merupakan koenzim metabolisme asam lemak
dan leusin serta berperan pada glukoneogenesis
• Defisiensi biotin jarang terjadi karena dapat disintesis
oleh bakteri dalam usus
• Biotin dapat berikatan dengan avidin dalam putih telur
sehingga inaktif
• Biotin bersifat stabil. Kerusakan selama penyimpanan
sekitar 10-15%
Asam folat
 Ada yang dapat merusak: streptomisin, aminopterin,
absorbsi terganggu oleh penyakit saluran pencernaan,
penggunaan kontrasepsi oral
 Fungsi: sebagai pembawa karbon pada sintesis haem,
pembentukan asam nukleat, fungsi sel saraf,
meningkatkan nafsu makan, memperbanyak produksi
HCl, mencegah infestasi parasit, keracunan makanan,
membantu fungsi hati
30
Vitamin B9 (Asam Folat)
• Asam folat (pteroylmonoglutamic acid) secara biologi
tidak aktif, tetapi aktivitas biologis dimiliki oleh
tetrahydrofolate dan turunannya setelah dikonversi
menjadi dihydrofolic acid dalam hati
• Berperan pada proses penting seperti sintesis
nukleotida, perbaikan DNA, berperan sebagai kofaktor,
berperan pada pembelahan sel yang cepat dan
pertumbuhan, dan mencegah anemia
• Sumber: sayuran dan serealia
• Kekurangan folat menyebabkan masalah pada saat
perkembangan embrio
Vitamin B 12 (sianokobalamin)
 Berisi kobalt (mineral esensial), kristal merah (karena
kobalt), larut air, 70% aktivitas vitamin masih baik
dengan pemasakan, tidak dapat disintesis
 Absorbsi memerlukan faktor intrinsik (lambung)
 Fungsi: metabolisme saraf, protein, KH, lemak,
memperbaiki fungsi Fe tubuh, membantu asam folat
(sintesis kolin), membantu absorbsi karoten dan
perubahan karoten menjadi vitamin A, membantu
produksi DNA dan RNA
Vitamin C (asam askorbat)
 Kurang stabil terhadap O2, udara, panas, cahaya
(stimulasi enzim oksidasi)
 Fungsi: memelihara jaringan kolagen, membantu
pembentukan eritrosit, mencegah perdarahan,
melawan infeksi bakteri, mengurangi efek alergen,
membantu metabolisme asam amino (Phe, Tyr),
mencegah kerusakan akibat radikal bebas,
membentuk adrenalin, memperbesar absorbsi Fe
 Makin tinggi dosis yang dimakan, makin rendah
prosentase absorbsi – dibuang melalui ginjal
mencegah kanker kandung kemih
Vitamin D
 Larut dalam lemak, dari makanan atau di kulit (+ sinar
matahari)
 D2 (kalsiferol): sintetis – D3 (alamiah: minyak ikan,
sintetis)
 Vitamin D dalam makanan diabsorbsi bersama lemak
dengan empedu
 Vitamin D kulit diserap melalui darah
 Kedua macam vitamin D dalam darah terikat protein
(vitamin D plasma binding protein)
 Disimpan di hati, kulit, otak, tulang
Vitamin D
 Kalsitriol: metabolit paling aktif, untuk proses tumbuh
kembang, laksansia (minyak mineral merusak vitamin
D usus, vitamin A memperbesar penggunaan vitamin
D
 Fungsi: meningkatkan absorbsi Ca dengan stimulasi
sintesis calcium binding protein di brush border,
stimulasi transpor aktif P di usus, menjaga kadar Ca
darah normal dengan mobilisasi P tulang (+
paratiroid), mobilisasi P tulang, meningkatkan
reabsorbsi Ca dan P ginjal, kalsifikasi tulang dan gigi,
stabilisasi saraf, fungsi jantung, pembekuan darah
SUMBER VITAMIN D
1.
Vitamin D terdapat dalam
berbagai bentuk, tetapi yang
secara fisiolgis relevan ada
dua yaitu vitamin D2
(ergokalsiferol) dan vitamin D3
(cholekalsiferol). Vitamin D2
berasal dari khamir atau ragi
dan sterol nabati yaitu
ergosterol; vitamin D3 berasal
dari 7-dehydrokholesterol,
suatu precursor kholesterol,
bila disintesa di dalam kulit
(IOM, 2001). Jadi vitamin D
yang berasal dari hewani
disebut cholekalsiferol (vitamin
D3) dan yang dari nabati
disebut ergokalsiferol (vitamin
D2).
Defisiensi Vitamin D
Ricket pada anak-anak
Osteomalacia pada
orang dewasa
Kecukupan vitamin D menurut FAO/WHO 2001
Golongan umur
Kecukupan vitamin D
g/hari
Bayi
5
5
0 - 6 bulan
7 - 12 bulan
Anak balita
1 - 3 tahun
4 - 6 tahun
9 tahun
5
5
Anak sekolah
7-
5
Remaja
10 - 18 tahun
5
Dewasa
19 - 50 tahun
5
Pralansia
51 - 65 tahun
10
Lansia
15
Wanita hamil
5
Wanita menetekkan
5
Sumber: FAO/WHO, 2001.
AKG vitamin D
untuk Orang
Indonesia
Kelompok umur dan jenis kelamin
Kecukupan vitamin D
(g/hari)
Bayi 0 - 6 bulan
7 - 12 bulan
5
5
Anak 1 - 3 tahun
4 - 6 tahun
7 - 9 tahun
10 - 12 tahun
13 - 15 tahun
16 - 18 tahun
19 - 29 tahun
30 - 49 tahun
50 - 64 tahun
> 65 tahun
Wanita 10 - 12 tahun
13 - 15 tahun
16 - 18 tahun
19 - 29 tahun
30 - 49 tahun
50 - 64 tahun
> 65 tahun
Ibu hamil
5
5
5
5
5
5
5
5
10
15
5
5
5
5
5
10
15
5
Ibu menyusui
5
Pria
Toksisitas
vitamin D
Konsumsi vitamin D yang
berlebihan akan menyebabkan
hiperkalsemia dan hiperkalsiurea
dengan akibat: kurang nafsu
makan, haus berlebihan, kencing
terus, enek, muntah, lemas, diare
dan pertumbuhan terhambat.
Untuk kebanyakan orang, asupan
vitamin D dari makanan dan
suplemen tidak akan melewati UL.
Di Amerika Serikat, Tolerable
Upper Intake Level untuk orang
dewasa adalah 50 g atau 2000
SI perhari (Spallholz et al., 1998).
Di Indonesia, belum ada
kesepakatan seberapa tinggi
konsumsi vitamin D yang
menyebabkan toksisitas.
Vitamin E (tokoferol)
 Larut dalam lemak, disusun oleh kelompok
senyawa yang disebut tokoferol (tokos=anak)
karena ditemukan bahwa tikus yang
mengalami defisiensi akan menjadi mandul
 Fungsi: antioksidan, mencegah lemak menjadi
tengik, respirasi sel (dalam otot jantung dan
skelet), antitrombin (mencegah pembekuan
darah), mencegah kerusakan eritrosit
Vitamin K
 Ada 3 macam: K1, K2, K3
 K1 dan K2 dibuat oleh flora usus; K3 bentuk sintetis
 Fungsi: membentuk protrombin untuk pembekuan
darah, proses fosforilasi pada pembentukan glikogen,
mempertahankan fungsi hati yang normal
SUMBER VITAMIN K
Vitamin K terdapat
antara lain pada sayuran
berdaun hijau.
Ada tiga macam vitamin
K yakni
– vitamin K1
(phylloquione) yang
terdapat pada makanan
nabati,
– vitamin K2
(menoquinone) terdapat
pada makanan hewani,
– vitamin K3 (menadione)
yang dihasilkan bakteri
pencernaan.
Penyerapan dan
metabolisme
Vitamin K yang paling banyak terdapat
dalam makanan ialah vitamin K1
(phylloquinone).
Vitamin K diserap di jejunum dan ileum.
Karena vitamin K larut dalam lemak
maka proses penyerapannya perlu
tersedianya asam empedu, cairan
pankreatik dan lemak. Banyaknya
vitamin K yang dapat diserap sangat
bervariasi dari 10% sampai 80%
tergantung pada faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
Setelah diserap vitamin K akan diangkut
oleh chilomikron, di bawa ke hati dan
sebagian besar akan disimpan di hati.
Hati merupakan organ tubuh yang
konsentrasi vitamin K-nya cukup tinggi.
Setelah menjalankan fungsinya vitamin K
akan mengalami degradasi diikuti
dengan konyugasi dengan asam
glucuronat dan selanjutnya dapat
dikeluarkan melalui urin. Vitamin K yang
belum terdegradasi dapat dikeluarkan
bersama empedu melalui feces.
Defisiensi
VIitamin K
Waktu pembekuan darah, karena itu
defisiensi vitamin K mudah terkena
hemorrhage (perdarahan).
Jarang terjadi defisiensi vitamin K pada
orang normal/sehat.
Defisiensi sekunder pada orang yang
mengkonsumsi antiobiotik
"Hemorrhage Disease" (DHN) pada bayi
yang baru lahir antara lain karena
kekurangan vitamin K sehingga
mengakibatkan kekurangan prothrombin
dan proconvertin. Masalah ini disebut juga
"Vitamin K Deficiency Bleeding" (VKDB)
Rendahnya kadar vitamin K ASI dan
rendahnya intake vitamin K merupakan
faktor terjadinya defisiensi vitamin K pada
bayi.
Pada orang dewasa ditandai lamanya
pembekuan darah, rendahnya kadar
vitamin K dalam plasma, rendahnya
ekskresi "j-carboxy glutamyl residue"
(Gla) dalam urin serta rendahnya aktivitas
faktor VII (yang terkait dengan agregasi
keping-keping darah).
Angka Kecukupan Vitamin K
Kelompok umur
Bayi 0 - 6 bulan
6 - 12 bulan
Kecukupan yang dianjurkan (g/hari)
5
10
Anak 1 - 3 tahun
4 - 6 tahun
7 - 9 tahun
15
20
25
Remaja
35 - 55
Pria
10 - 18 tahun 35 - 55
Wanita 10 - 18 tahun
Dewasa pria
19 - 65 tahun
> 65 tahun
65
65
Dewasa wanita
19 - 65 tahun
> 65 tahun
55
55
Ibu hamil
55
Ibu menyusui
55
Sumber: FAO/WHO, 2001
Toksisitas
VITAMIN K
Tidak ada efek merugikan yang
telah dilaporkan untuk vitamin K
sehingga suatu nilai UL belum
ditetapkan.
Bila konsumsi vitamin K hanya
dari makanan sehari-hari maka
tidak akan terjadi kelebihan
vitamin K dan tidak akan ada
efek samping.
Pemberian vitamin K dengan
dosis 10-20 g (beberapa ratus
kali kecukupan) di klinik, tidak
diamati adanya efek samping.
Namun konsumsi vitamin K
berlebihan sebaiknya dihindari
sebelum ada data-data yang
konkrit pada dosis berapa
vitamin K dapat menyebabkan
efek samping.
MINERAL
Pendahuluan
Makromineral dan mikromineral (trace
element)
Berbentuk logam: Na, K, Ca dan bukan
logam: S, Cl, P
Berbentuk organik: fosfoprotein,
fosfolipid, hemoglobin, metaloenzim
Jumlah dalam badan: 4-5% BB, 50% Ca,
25% P, 25% lainnya
Kalsium
99% ada dalam tulang dan gigi, 1% dalam
darah, cairan ekstraselular, sel jaringan
lunak (metabolisme)
Tulang mengalami sintesis dan resorbsi
Pada anak: sintesis > resorbsi
Pada dewasa: sintesis = resorbsi
Dekade V: sintesis < resorbsi
Lanjutan Kalsium
Meningkatkan absorbsi:
keperluan Ca meningkat
Ca dalam diit sedikit
vitamin D dalam bentuk aktif
asam lambung
laktose
lemak (meningkatkan transit time)
asam amino: arginin, lisin (asam)
Lanjutan Kalsium
Menurunkan absorbsi:
defisiensi vitamin D
asam oksalat (dalam sayuran) membentuk
asam oksalat tidak larut
asam fitat (sereal) membentuk asam fitat
yang tidak larut
serat makanan
motilitas saluran cerna meningkat
stres fisik dan mental
obat tertentu
proses penuaan
Fosfor
Perhatian masih kurang karena dijumpai
pada hampir semua jenis makanan
80% terikat Ca 20% metabolit aktif dalam
sel dan cairan ekstraselular
Fungsi: metabolisme, komponen membran
sel, proses fosforilasi (penggunaan
glukose), menyusun cAMP (cyclic AMP)
Lanjutan Fosfor
Menambah absorbsi: vitamin D, Ca dalam
jumlah setara
Mengurangi absorbsi: fitat (kacangkacangan, sereal)
Sumber: daging, unggas, ikan, telur, susu
dan hasil olahannya
Lanjutan
Fosfor
Defisiensi:
TPN tanpa P yang cukup
antasida mengikat P
hiperparatiroidisme
pengobatan DM dengan asidosis
alkoholisme
Lanjutan Fosfor
Defisiensi:
gangguan sistem neuromuskular,
tulang, darah, ginjal
penurunan sintesis ATP dan
senyawa lain
Magnesium
60% di tulang, 26% di otot, sisanya di
jaringan lunak dan cairan tubuh
50% (di tulang) bentuk yang tak dapat
diubah
sifat seperti Ca (absorbsi terbatas, disimpan
di tulang), K (komponen intraselular
penting), Na (efisiensi: dapat ditahan oleh
ginjal saat kadarnya turun)
Lanjutan Magnesium
Fungsi:
produksi dan transfer energi
sintesis protein
kerja otot
perangsangan saraf
kofaktor beberapa enzim
Lanjutan
Magnesium
Sumber:
kacang, sereal, sayuran hijau (penyusun
klorofil), makanan laut, cokelat
Defisiensi:
muntah, isap lambung/usus, malabsorbsi,
TRN bebas Mg, penyakit ginjal, diuretik,
hipertiroidisme, alkoholisme, kwashiorkor,
DM
anoreksia, gagal tumbuh kembang,
Lanjutan Natrium, Klorida,
Kalium
Absorbsi dan ekskresi:
absorbsi melalui saluran cerna
ekskresi: air kemih, tinja, keringat
Sumber:
makanan sehari-hari mengandung banyak
Na, K, Cl sehingga jarang kekurangan,
bahkan bisa kelebihan (Na)
Nutrien mikro
Arsen, kromium, kobalt, tembaga, flour,
iodium, besi, mangan, molibdenum, nikel,
selenium, silikon, timah, vanadium, seng
efek tergantung dosis, makin besar dosis
makin besar efrek sampai batas tertentu
kemudian konstan
dosis terlalu besar bersifat toksis
Besi
Kandungan tubuh 40-50 mg/kgBB (laki-laki)
dan 35-50 mg/kgBB (perempuan), 70
mg/kgBB (bayi)
60-70% besi fungsional / esensial (berefek
langsung), sisanya non esensial
besi esensial: Hb, mioglobin (otot) enzim
dalam sel (reduksi dan oksidasi)
Lanjutan Besi
Mekanisme keseimbangan besi:
memanfaatkan kembali hasil katabolisme
tubuh secara kontinu
feritin (protein penyimpan besi), sehingga
dapat dimanfaatkan pada keperluan
meningkat
mengatur absorbsi sesuai keperluan tubuh
Lanjutan Besi
Fungsi:
membawa O2 dari paru ke jaringan (oleh
Hb)
membawa CO2 dari jaringan ke paru (oleh
Hb)
respirasi selular (oleh sitokrom)
kekebalan tubuh
fungsi kognitif
Lanjutan Besi
Menambah absorbsi:
vitamin C (pH rendah)
protein hewani: daging, ikan, unggas (susu
sapi, keju dan telur tidak)
ASI (tidak jelas sebabnya)
media asam (asam sitrat, suksinat, laktat)
Kalsium: mengurangi fitat, P, oksalat
Lanjutan Besi
Mengurangi absorbsi:
media alkalis: asam lambung kurang, antasid
zat pengikat: fitat, oksalat, fosfat (membentuk
senyawa tak larut)
motilitas usus meningkat
steatorea
keadaan fisiologis: kehamilan, pertumbuhan
faktor intrinsik (karena struktur hem serupa
dengan vitamin B12)
Lanjutan Besi
Mengurangi absorbsi:
bentuk kimia zat besi: laktat, fumarat, glisin
sulfat, suksinat, glutamat diabsorbsi sama
baik dengan sulfas ferosus - bentuk sitrat,
tartrat, pirofosfat sukar diabsorbsi
jenis minuman: teh dan kopi
Lanjutan Besi
Penyimpanan:
sebanyak 200-1500 mg dalam hati (30%),
sumsum tulang (30%), sisanya dalam limpa
dan otot
Ekskresi:
melalui tinja, kulit lepas, perdarahan mens tidak melalui ginjal atau keringat
Lanjutan Besi
Sumber:
baik: hati, kerang, ginjal, jantung, daging,
unggas, ikan
nabati: sayur, kacang
Defisiensi:
kelompok risiko anemia defsiensi besi:
baduta, gadis, wanita hamil, usila
Fluorida
Fungsi:
dapat menggantikan gugus
hidroksil senyawa hidroksi apatit
yang lebih sukar diabsorbsi
esensial untuk email, melindungi
dari karies, bila kadar < 0,7 ppm
perlu suplementasi
Lanjutan Fluorida
Sumber:
teh, sayuran dan buah mengandung sedikit
fluor
air minum yang difluoridasi
Kelebihan:
bila kadar 2-7 ppm terjadi dental fluorosis,
8-20 ppm: osteosklerosis, 2080 ppm
bertahun-tahun: toksisitas
Seng
Fungsi:
Metabolisme (banyak enzim perlu seng)
Metabolisme asam nukleat, sintesis protein,
bagian molekul RNA, pembelahan sel,
sintesis DNA (defisiensi mengganggu
pembelahan, pertumbuhan)
Lanjutan Seng
Ekskresi:
Melalui tinja, sedikit melalui air kemih,
pengeluaran melalui ginjal meningkat pada:
penyakit ginjal, kencing manis tapi tak
mempengaruhi kadar darah
Sumber:
Daging, hati, telur, hewan laut, kolostrum: 20
mg/l, ASI: 2 mg/l
Iodium
Iodium di alam:
Iode = ungu
kelarutan iodium dalam air rendah,
kombinasinya dengan iodida (poliiodida)
sangat mudah larut dalam air – selama
zaman es terakhir, tanah matang yang
kandungan iodidanya tinggi tersapu bersih
oleh sungai es, digantikan oleh tanah
kristalin yang tak dapat menyimpan iodium
 terpetakan daerah-daerah gondok
Lanjutan Iodium
Iodium dan manusia:
Manusia mendapatkan iodium dari
makanan kaya iodium (iodium digunakan
dalam industri peternakan sapi perah untuk
pengobatan/ pencegahan penyakit ternak),
antiseptik badan hewan dan alat, roti
menggunakan iodat dalam adonan, polusi
udara benyak iodiumnya, limbah pabrik
mengandung iodium
Download