Full Text - EJournal Stikes PPNI Bina Sehat Mojokerto

advertisement
HUBUNGAN CARA BELAJAR DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR
MATA KULIAH KEPERAWATAN KOMUNITAS
Heri Triwibowo
ABSTRACT
Background : The problems facing the world today is the low educational achievement of
students. Learning achievement is the main yardstick to determine the success of one's
learning . Factors influencing learning achievement is a learning habitand family
support.Objectives : Determine the correlation between learning habitand family support with
a cademic achievement of Community nursingon 4th semesters Student of Bina Sehat PPNI
Nursing Academy Mojokerto.
Methods : The study was an analytic observational with cross sectional design . Large
population as many as 136 students, sampling technique using cluster random sampling and
sample obtained as many as 101 respondents.The research instrument was a learning
achievement test , observation sheets , and a Likert scale is valid and reliable . Data Analysis
test using linear regression analysis with the prerequisite test : normality test, linearity test
and multicollinearity test with significance level 0.05 level.
Results : ( 1 ) There is a significant correlation between learning habit with academic
achievement of Community nursingon 4th semesters Student of Bina Sehat PPNI Nursing
Academy Mojokerto ( ρ : 0.000 < α : 0,05 ) . ( 2 ) There is a significant correlation between
family support with academic achievement of Community nursingon 4 th semesters Student of
Bina Sehat PPNI Nursing Academy Mojokerto ( ρ : 0.000 < α : 0,05 ) . ( 3 ) There is a significant
correlation between learning habitand family support with academic achievement of
Community nursing on 4th semesters Student of Bina Sehat PPNI Nursing Academy
Mojokerto ( ρ : 0.000 < α : 0,05 )
Conclusion : There is a significant correlation between learning habitand family support with
academic achievement of Community nursingon 4 th semesters Student of Bina Sehat PPNI
Nursing Academy Mojokerto. Where, the effective contribution learn more dominant way
contribute to the achievement of nursing science courses compared to community family support
Keywords :
Learning habit, Family Support , academic achievement of Community nursing.
LATAR BELAKANG
Pendidikan
tergantung kepada siswanya dalam proses
Akademi
Keperawatan
belajar.
Umumnya
merupakan bagian dari system pendidikan
dikalangan
tinggi
keperawatan
lulusan
keperawatan
dengan
yang
menghasilkan
kualifikasi
perawat
kebiasaan
yang
berkembang
mahasiswa
Akademi
adalah
untuk
masih
belajar
bila
adanya
sudah
vokasional yang siap bekerja di lingkungan
mendekati ujian dan itupun dilakukan
rumah sakit atau masyarakat. Maka proses
dengan system belajar
pendidikan Akademi Keperawatan sesuai
jarang sekali melakukan studi atau belajar
Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP),
secara rutin . Untuk mendapatkan prestasi
mahasiswa keperawatan wajib mempunyai
belajar yang baik tentunya tidak bisa
prestasi di dalam ilmu keperawatan, salah
dilakukan dengan cara belajar yang sekilas.
satunya
Untuk
ilmu
keperawatan
mempunyai
prestasi
komunitas.
yang
baik
Belajar
kebut semalam,
merupakan
suatu
proses
biasanya mencakup tiga komponen yaitu
input, proses dan output. Input sebagai
melaksanakan kegiatan belajar misalnya
masukan biasanya terdiri dari mahasiswa,
bagaimana mereka mempersiapkan belajar,
materi perkuliahan, sarana dan fasilitas
mengikuti
perkuliahan,
mandiri
dosen,
kurikulum,
dan
pelajaran,
yang
aktivitas
dilakukan,
belajar
pola
belajar
manajemen yang berlaku di Perguruan
mereka, cara mengikuti ujian. Kualitas cara
Tinggi tersebut. Sedangkan proses terdiri
belajar akan menentukan kualitas hasil
dari
belajar yang diperoleh. Cara belajar yang
strategi
perkuliahan,
media
instruksional, cara mengajar dosen, dan
baik
cara belajar mahasiswa. Output merupakan
belajar,sebaliknya cara belajar yang buruk
hasil dari proses belajar yaitu prestasi
akan menyebabkan kurang berhasil atau
(Nurhidayah,
belajar
gagalnya belajar [The Liang Gie (1988)].
merupakan tolak ukur yang utama untuk
Buruknya cara belajar merupakan salah
mengetahui
satu
seseorang.
2009).
Prestasi
keberhasilan
Seseorang
yang
belajar
prestasinya
akan
menyebabkan
faktor
penyebab
belajar
berhasilnya
rendahnya
sehingga
hasil
menyebabkan
tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah
menurunnya mutu pendidikan. Slameto
berhasil dalam belajar. Prestasi belajar
(2003) mengemukakan bahwa faktor cara
adalah tingkat pengetahuan sejauh mana
belajar yang buruk merupakan penyebab
anak
masih
terhadap
materi
yang
diterima
cukup
banyaknya
siswa
yang
(Slameto, 2003). Prestasi belajar menurut
sebenarnya pandai tetapi hanya meraih
Kamus
Besar
(1989)
prestasi yang tidak lebih baik dari siswa
adalah
penguasaan
atau
yang sebenarnya kurang pandai tetapi
ketrampilan yang dikembangkan oleh mata
mampu meraih prestasi yang tinggi karena
pelajaran dan ditujukan dengan tes atau
mempunyai cara belajar yang baik. Aspek
angka nilai yang diberikan oleh dosen.
lain
Sedangkan
berkaitan
Bahasa
menurut
Indonesia
pengetahuan
Arikunto
(1995)
adalah nilai prestasi yang mencerminkan
yang
perlu
mendapat
dengan
prestasi
perhatian
belajar
mahasiswa adalah Dukungan keluarga.
tingkatan mahasiswa, sejauh mana telah
Dukungan
keluarga
adalah
dapat mencapai tujuan yang ditetapkan
dukungan yang dirasakan oleh anggota
setiap mata kuliah.
keluarga
Masalah
perhatian
yang
terkait
harus
ada/dapat
diakses
(dukungan
mendapat
sosial dapat atau tidak dapat digunakan,
belajar
tetapi anggota keluarga menerima bahwa
prestasi
mahasiswa adalah masalah cara belajar
orang
pendukung
mahasiswa, karena
faktor cara belajar
bantuan dan pertolongan jika dibutuhkan)
yang juga sangat menentukan berhasil
(Friedman, 2010). Terdapat empat jenis
tidaknya kegiatan pendidikan. Thabrany
dukungan
(1994) mengemukakan bahwa cara belajar
instrumental,
merupakan faktor kunci yang menentukan
dukungan
berhasil tidaknya belajar. Cara
belajar
penilaian (Kaplan, 1976; Friedman, 1998).
merupakan suatu cara bagaimana siswa
Dukungan dari keluarga merupakan unsur
keluarga
siap
yaitu
dukungan
emosional,
serta
memberikan
dukungan
informatif,
dukungan
terpenting
dalam
individu
kegiatan pembelajaran materi pelajaran
menyelesaikan masalah, rasa percaya diri
(Syah. 2003). Prestasi belajar yang dicapai
akan
seseorang
bertambah
membantu
dan
motivasi
untuk
merupakan
hasil
interaksi
menghadapi masalah yang terjadi akan
berbagai faktor yang mempengaruhinya
meningkat (Stuart dan Sudeen, 1955, yang
baik
dikutip oleh Noorkasiani, 2009). Berdasar
maupun
data dari PJMK Komunitas dari
nilai
individu. Pengenalan terhadap faktor –
sebelumnya yaitu
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
komunitas angkatan
dari
dalam
dari
diri
luar
sekali
(faktor
(faktor
artinya
internal)
ekternal)
tahun 2012 (Mahasiswa Akper Semester IV
penting
dalam
rangka
Angkatan 2010) adalah sesuai tabel 1
membantu murid dalam mencapai prestasi
belajar yang sebaik-baiknya (Ahmadi, A,
2004).
Tabel
1.
Distribusi
Nilai
Keperawatan
Yudisium
Komunitas,
Melihat
banyaknya
mempengaruhi
keperawatan
factor
prestasi
komunitas,
yang
belajar
ilmu
penelitian
ini
Mahasiswa Akper Bina Sehat PPNI
hanya meneliti dua faktor yaitu faktor cara
Mojokerto Angkatan 2010
belajar dan dukungan keluarga, sehingga
TAHUN
penelitian ini merumuskan apakah ada
A’ 2010
hubungan
A
12 (8%)
dukungan keluarga dengan prestasi belajar
B
38 (24 %)
ilmu keperawatan komunitas mahasiswa
C
67 (43%)
semester
D
39 (25 %)
Mojokerto. Penelitian ini penting untuk
NILAI
antara
IV
cara
Akper
Bina
belajar
Sehat
dan
PPNI
mengetahui hubungan cara belajar dan
Total
156 (100%)
Mahasiswa
Sumber:PJMK
Komunitas
dukungan keluarga dengan prestasi belajar
ilmu
keperawatan
komunitas
karena
diharapkan setelah penelitian ini terdapat
(Total Nilai Sebelum Uji Perbaikan)
Berhasil baik atau tidaknya belajar
perbaikan dalam proses belajar mengajar
itu tergantung kepada berbagai faktor.
sehingga
Faktor tersebut dapat dibedakan menjadi
berhasil.
proses
pembelajaran
lebih
3 macam yaitu 1) faktor internal (faktor
dari dalam siswa) yakni keadaan/kondisi
jasmani dan kondisi rohani siswa, 2) faktor
METODE PENELITIAN
eksternal (faktor dari luar siswa) yakni
siswa
Penelitian dilakukan di Akper Bina Sehat
termasuk dukungan keluarga dan, 3) faktor
PPNI Kabupaten Mojokerto Jl. Raya Jabon
pendekatan belajar (approach to learning)
KM. 06 Mojokerto Jawa Timur pada bulan
yakni
yang
Juli
yang
observasional analitik dengan desain cross
kondisi
lingkungan
jenis
meliputi
digunakan
upaya
strategi
siswa
di
sekitar
belajar
dan
siswa
metode
untuk
melakukan
2013.Jenis
sectional
penelitian
Populasi
adalah
ini
adalah
mahasiswa
tingkat II semester IV Akper Bina Sehat
PPNI
Mojokerto
yang
berjumlah
156
3. Uji Hipotesis Hubungan Cara Belajar
mahasiswa dengan jumlah sampel 101Yang
dan
diambil
Prestasi
dengan
cara
Cluster
Random
Sampling.Instrumen menggunakan lembar
belajar untuk menilai prestasi belajar.
Pengolahan dan analisis data menggunakan
bantuan komputer progran SPSS 15 dengan
uji Regresi Linier berganda.
1. Uji Hipotesis Hubungan Cara belajar
dengan Prestasi Belajar mata kuliah
Ilmu keperawatan Komunitas
Prestasi
Belajar
Cara
belajar
mata
dengan
kuliah
Ilmu
keperawatan Komunitas di dapatkan hasil
nilai signifikasi = 0,000 < 0,05 dan rhitung
(0,521) >rtabel (0,197). Berarti ada hubungan
Cara belajar dengan Prestasi Belajar mata
kuliah Ilmu keperawatan Komunitas .
2. Uji Hipotesis Hubungan Dukungan
Keluarga dengan Prestasi Belajar
mata kuliah Ilmu keperawatan
Komunitas
mata
kuliah
Ilmu
nilai F sebesar 22,061 ( F table 3,07)
dengan signifikasi 0,000 ( p<0,05), dengan
demikian hasil ini mendukung hipotesis
yang menyatakan bahwa Ada hubungan
Cara
belajar
Keluarga
secara
prestasi
belajar
dan
Dukungan
bersama-sama
mata
dengan
Kuliah
Ilmu
PEMBAHASAN
1. Hubungan Cara belajar dengan Prestasi
Belajar mata kuliah Ilmu keperawatan
Komunitas
Berdasarkan tabel 4.8 Hubungan
Cara belajar dengan Prestasi Belajar mata
kuliah Ilmu keperawatan Komunitas di
dapatkan hasil nilai signifikasi = 0,000 <
0,05 dan rhitung (0,521) >rtabel (0,197). Berarti
ada hubungan Cara belajar dengan Prestasi
Belajar
mata
kuliah
Ilmu
keperawatan
Komunitas .
Hal
tersebut
sesuai
pendapat
Thabrany (1994) mengemukakan bahwa
Dukungan keluarga dengan Prestasi
Belajar
mata
keperawatan komunitas.
HASIL
Hubungan
Belajar
dengan
Berdasarkan hasil statistik diketahui
antara
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keluarga
keperawatan Komunitas
kuisioner skala likert untuk cara belajar
dan dukungan keluarga serta tes prestasi
Dukungan
keperawatan
menentukan berhasil tidaknya belajar. Cara
Komunitas di dapatkan hasil nilai sig.
belajar merupakan suatu cara bagaimana
sebesar sig = 0,000 < 0,05 dan rhitung (0,357)
siswa
>rtabel
misalnya
(0,197).
kuliah
Ilmu
cara belajar merupakan faktor kunci yang
Berarti
ada
hubungan
melaksanakan
kegiatan
belajar
bagaimana
mereka
belajar,
mengikuti
dukungan keluarga dengan Prestasi Belajar
mempersiapkan
mata kuliah Ilmu keperawatan Komunitas .
pelajaran, aktivitas belajar mandiri yang
dilakukan,
pola
belajar
mereka,
cara
mengikuti ujian. Kualitas cara belajar akan
Akuntansi Siswa KelasXI IPS SMA Negeri 2
menentukan kualitas hasil belajar yang
Bantul
diperoleh. Cara belajar yang baik akan
(http://journal.uny.ac.id/index.php/jpakun
menyebabkan
/article/view/918)
berhasilnya
Tahun
Ajaran
2011/2012
belajar,sebaliknya cara belajar yang buruk
Berdasarkan
akan menyebabkan kurang berhasil atau
penelitian
terdapat
gagalnya belajar [The Liang Gie (1988)].
hubungan cara belajar dengan prestasi
Buruknya cara belajar merupakan salah
belajar
satu
hasil
komunitas. Hal ini menunjukkan bahwa
menyebabkan
cara belajar yang benar akan meningkatkan
faktor
penyebab
belajar
rendahnya
sehingga
mata
kuliah
ilmu
menurunnya mutu pendidikan. Slameto
prestasi
(2003) mengemukakan bahwa faktor cara
komunitas. Berdasarkan rata- rata dari nilai
belajar yang buruk merupakan penyebab
cara belajar adalah 76,99 dengan rata-rata
masih
yang
nilai prestasinya adalah 70, 45, maka ini
sebenarnya pandai tetapi hanya meraih
menunjukkan bahwa cara belajar yang
prestasi yang tidak lebih baik dari siswa
rendah hasilnya rendah, cara belajar yang
yang sebenarnya kurang pandai tetapi
tinggi maka prestasinya tinggi. Cara belajar
mampu meraih prestasi yang tinggi karena
yang efektif efisien, yang menjadi poin
mempunyai
utama
cukup
banyaknya
cara
siswa
belajar
yang
baik.
belajar
ilmu
keperawatan
ialah
keperawatan
adanya
Menurut penelitian Risa Sugianto ( 2009 )
keteraturan.Terlebih
dengan judul Pengaruh cara belajar dan
merupakan bagian dari ilmu social dimana
kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar
konsep
siswa
berhitung.
SMK
PGRI
6
Janti
Malang
banyak
mata
suatu
hafalan
Sehingga
dibanding
mahasiswa
mempunyai
dan simultan, cara belajar dan kebiasaan
termasuk punya kebiasaan mencatat dan
belajar
meringkas
sebanyak
prestasi
belajar
38,2
%.
dengan
belajar
ini
Berdasarkan hasil analisis secara parsial
mempengaruhi
cara
bila
ajar
baik
yang
maka
baik
akan
memudahkan untuk memahami pelajaran
(http://library.um.ac.id/free-
yang banyak hafalan ini. Dalam pelajaran
contents/index.php/pub/detail/pengaruh-
ilmu sosial mahasiswa yang mempunyai
cara-belajar-dan-kebiasaan-belajar-
cara
terhadap-prestasi-belajar)
mencatat dan mengulang pelajaran maka
belajar
yang
efektif
yang
rajin
memudahkan dalam memahami masalah
Penelitian
Esti Dwi Rohmawati,
dan akan meningkatkan hasil prestasi
Sukanti Sukanti dengan judul Pengaruh
pembelajaran.
Cara
Belajar
belajar yang baik nanti akan terasa bahwa
Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2
setiap usaha belajar selalu memberikan
Bantul Tahun Ajaran 2011/2012. Hasilnya
hasil yang sangat memuaskan, ilmu yang
Cara
dan
dipelajari dapat dikuasai sehingga ujian
Belajar
dapat dilakukan dengan berhasil. Melihat
Belajar
Belajar
signifikan
terhadap
Prestasi
berpengaruh
terhadap
positif
Prestasi
Dengan
memiliki
cara
keteraturan belajar, ada kecendrungan dari
kebiasaan
mahasiswa meskipun ada waktu untuk
Dimana
belajar tetapi jarang menyediakan waktu
mempunyai kebiasaan untuk mencatat apa
khususnya untuk satu jam saja belajar
yang di bacanya, sehingga membaca itu
ilmu komunitas dan juga jarang untuk
asal baca, apalagi untuk menandai buku
membaca
yang
pelajaran
sebelum
dosen
merangkum
rata-
dibaca
rata
dan
mencatat.
mahasiswa
sangat
jarang.
Apalagi
menerangkan. Padahal dengan ada waktu
merangkum
khusus
dan
merupakan kebiasaan.Kalaulah mencatat
menerangkan
itu dilakukan di kelas ketika ada dosen
akan memudahkan memahami pelajaran.
menerangkan. Inipun dilakukan sebagian
Menurut Lian Gie ( 1988) ) Dalam belajar
karena mahasiswa berpikir bisa fotokopi .
yang baik / cara belajar yang efektif efi-
Sehingga dianggap lebih praktis fotokopi
sien, yang menjadi pokok pangkal pertama
daripada
ialah adanya suatu keteraturan, baik dalam
menyelesaikan
belajar, mencatat ataupun menyimpan alat-
mahasiswa mengerjakan tugas tepat waktu.
alat perlengkapan untuk belajar.
Tepat waktunya karena adanya monitoring
tiap
membaca
harinya
sebelum
di
pelajari
dosen
dari
Kedua
yang menjadi indikasi cara
belajar itu baik adalah
Mahasiswa
memilih
didalam
waktu
berkonsentrasi
suasana belajar.
belajar,
rata-rata
tenang
sehingga
bias
dalam
belajar
di
jarang
jarang
dilakukan,
mencatat.
dosen
hal
Keenam
tugas
adalah
dari
pengajarnya,
ini
rata-rata
tetapi
sering
mahasiswa tidak bertanya kaitan dengan
tugas yang di berikan. Cara belajar efektif
menurut Slameto (2003) ada 5 cara belajar
yaitu:
Pembuatan
jadwal
dan
pelaksanaanya, Membaca dan membuat
bandingkan dengan suasana yang ramai
catatan,
seperti belajar sambil dengarkan radio.
Konsentrasi, Mengerjakan Tugas .
Mengulangi
bahan
pelajaran,
Karena bila belajar dengarkan radio akan
menghilangkan
konsentrasi
belajar.
Ini
2. Hubungan Dukungan Keluarga
sesuai teori Lian Gie ( 1988) ) Setiap orang
dengan Prestasi Belajar mata kuliah
yang
Ilmu keperawatan Komunitas
sedang
menuntut
ilmu
harus
melakukan konsentrasi dalam belajarnya,
karena
tanpa
belajarnya,
menguasai
diberikannya.
tak
konsentrasi
mungkin
pelajaran
dalam
berhasil
yang
Konsentrasi
adalah
pemusatan pikiran terhadap suatu hal
dengan menyampaikan semua hal lainnya
yang tidak berhubungan.
cara
belajar
Dukungan keluarga dengan Prestasi Belajar
mata kuliah Ilmu keperawatan Komunitas
di dapatkan hasil nilai sig. sebesar
sig =
0,000 < 0,05 dan rhitung (0,357) >rtabel (0,197).
Berarti ada hubungan dukungan keluarga
dengan Prestasi Belajar mata kuliah Ilmu
keperawatan Komunitas .
Ketiga dan keempat yang menjadi
indikasi
Berdasarkan tabel 4.8 Hubungan
itu
baik
adalah
Cohen
dan
Syme
(1996)
dalam
Setiadi (2008) mendefinisikan dukungan
keluarga
sebagai
suatu
keadaan
yang
meringankan
beban
bagi
bermanfaat bagi individu yang diperoleh
seseorang/sekelompok orang yang sedang
dari orang lain yang dapat dipercaya,
mengalami masalah/persoalan, serta dapat
sehingga seseorang akan tahu bahwa ada
mengobarkan semangat hidup seseorang
orang
dan menyadarkan bahwa masih ada orang
lain
yang
memerhatikan,
menghargai, dan mencintainya. Dukungan
lain yang peduli kepadanya.
keluarga adalah dukungan yang dirasakan
Tetapi
tidak
saja,
juga
dapat
dukungan
(dukungan sosial dapat atau tidak dapat
memberikan
digunakan,
sesuai pendapat Safarino (1998) dalam
anggota
keluarga
ternyata
itu
oleh anggota keluarga ada/dapat diakses
tetapi
sosial
hanya
efek
negatif.Hal
Azizah
memberikan bantuan dan pertolongan jika
contoh efek negatif yang timbul dari
dibutuhkan) (Friedman, 2010). Terdapat
dukungan sosial, antara lain: Dukungan
empat
yang
dukungan
dukungan
keluarga
instrumental,
yaitu
dukungan
tersedia
menyebutkan
ini
menerima bahwa orang pendukung siap
jenis
(2011)
yang
tidak
beberapa
dianggap
sebagai
sesuatu yang membantu. Hal ini dapat
informatif,
dukungan
emosional,
serta
terjadi karena dukungan yang diberikan
dukungan
penilaian
(Kaplan,
1976;
tidak cukup, individu merasa tidak perlu
Friedman,
Sudeen,
1998).
1955,
Noorkasiani,
keluarga
dalam
Menurut
dan
dibantu
dikutip
oleh
emosional sehingga tidak memperhatikan
dukungan
dari
dukungan yang diberikan.Dukungan yang
terpenting
diberikan tidak sesuai dengan apa yang
yang
(2009)
merupakan
membantu
Stuart
unsur
individu
(mahasiswa)
atau
dibutuhkan
terlalu
khawatir
individu.Sumber
secara
dukungan
menyelesaikan masalah, rasa percaya diri
memberikan contoh buruk pada individu,
akan
seperti
bertambah
dan
motivasi
untuk
melakukan
atau
menyarankan
menghadapi masalah yang terjadi akan
perilaku tidak sehat.Terlalu menjaga atau
meningkat sehingga mampu beradaptasi
tidak
dalam
belajar
melakukan sesuatu yang diinginkannya.
memuaskan. Menurut Omar Hamalik (1983
Keadaan ini dapat mengganggu program
: 3) mengemukakan : Salah satu syarat agar
rehabilitasi
anak dapat belajar dengan baik yaitu harus
oleh individu dan menyebabkan individu
memperhatikan kesehatan jasmani serta
menjadi tergantung pada orang lain
belajar,
sehingga
hasil
kesehatan rohani. Apabila anak sakit (tidak
mendukung
yang
individu
seharusnya
dalam
dilakukan
Penelitian oleh Rensi, Lucia Rini
sehat) tidak akan dapat belajar dengan
Sugiarti
(Fakultas
baik. Dengan demikian, orang tua harus
Katholik Soegijapranata ). Dukungan Sosial,
menjaga kesehatan anaknya secara teratur.
Konsep Diri, Dan Prestasi Belajar Siswa
Menurut Azizah (2011) dukungan sosial
SMP
tidak hanya berwujud dalam dukungan
penelitian menunjukkan bahwa dukungan
moral, melainkan dukungan spiritual dan
sosial
dukungan mental. Dukungan ini dapat
belajar. Juga ditemukan adanya pengaruh
Kristen
Psikologi
YSKI
berpengaruh
Universitas
Semarang.
terhadap
Hasil
prestasi
positif dari konsep diri terhadap prestasi
masa perkembangan ini, remaja mulai
belajar siswa.( Jurnal Psikologi Volume 3,
menuntut
No. 2, Juni 2010)
mengemukakan pendapatnya sendiri, suka
Berdasarkan
penelitian
untuk
diberi
kesempatan
yang
mencetuskan perasaannya, jika dianggap
dilakukan peneliti ada hubungan dukungan
perlu remaja tersebut memberontak karena
keluarga dengan Prestasi Belajar mata
dia merasa bahwa dirinya bukan anak-anak
kuliah Ilmu keperawatan Komunitas. Hal
lagi,
ini
kedewasaannya
hingga
memberikan yang terbaik untuk anaknya
kegelisahan
dalam
yang kuliah dengan memberikan dukungan
tenang
baik dukungan instrumental, dukungan
Biasanya
informatif,
dikaguminya seperti teman, sehingga dia
disebabkan
bahwa
dukungan
keluarga
emosional,
serta
dan
mengapa
di
dengan
diakui
mengakibatkan
dirinya,
keadaan
remaja
kurang
lingkungan.
memiliki
yang
dukungan penilaian. Dimana orang tua
lebih
menolong secara langsung kesulitan yang
dipikirkan kepada teman dari pada orang
dihadapi
dengan
tua. Selain itu bentuk dukungan keluarga
menyediakan dana untuk membayar SPP
oleh sebagian mahasiswa kadang disalah
maupun keperluan kuliah baik alat tulis
tafsirkan
ataupun
biaya
untuk
Kedua
pengawasan orang tua dianggap sesuatu
orang
tua
memberikan
nasehat,
yang dianggap beban bukan dukungan,
yang
dibutuhkan
semua itu karena kurangnya komunikasi
mengatasi
masalahnya
antara anak dan orang tua. Oleh karena itu
anaknya,
pengarahan,
anaknya
ketika
misalnya
ide-ide
untuk
belajar.Ketiga
memberikan
berupa
praktiku.
orang
dukungan
pujian
kalau
tua
juga
penghargaan
anaknya
berhasil
nyaman
belum
menyampaikan
secara
emosional
yang
karena
mahasiswa perlu pemikiran positip atas
dukungan
yangdi
berikan
keluarga
khususnya orang tua.
mendapat nilai yang baik. Keempat orang
3. Hubungan Cara Belajar dan Dukungan
tua juga memberikan dukungan emosional,
Keluarga dengan Prestasi Belajar mata
dukungan ini berupa dukungan simpatik
kuliah Ilmu keperawatan Komunitas
dan
empati,
cinta,
kepercayaan,
dan
penghargaan. Dengan demikian anaknya
yang menghadapi persoalan merasa dirinya
tidak menanggung beban sendiri tetapi
masih ada orang lain yang memperhatikan,
mau
mendengar
segala
keluhannya,
bersimpati, dan empati terhadap persoalan
yang dihadapinya, bahkan mau membantu
memecahkan masalah yang dihadapinya.
Semua
itu
disadari
oleh
mahasiswa
sebagaiseorang anak. Tapi perlu diingat
bahwa usia mahasiswa adalah remaja. Pada
Berdasarkan hasil statistik diketahui
nilai F sebesar 22,061 ( F table 3,07)
dengan signifikasi 0,000 ( p<0,05), dengan
demikian hasil ini mendukung hipotesis
yang menyatakan bahwa Ada hubungan
antara
Cara
belajar
Keluarga
secara
prestasi
belajar
dan
Dukungan
bersama-sama
mata
Kuliah
dengan
Ilmu
keperawatan komunitas. Berdasarkan tabel
4.10 menunjukan bahwa nilai R adalah
0,557, lebih dari r tabel 0,197 berarti ada
hubungan.
sebesar
Koefisien
yang
(Slameto, 2003). Prestasi belajar menurut
Kamus
Besar
kontribusi Cara Belajar dan Dukungan
adalah
penguasaan
Keluarga sebesar
ketrampilan yang dikembangkan oleh mata
mata
berarti
(R2)
besarnya
belajar
0,310
determinansi
31 % terhadap prestasi
kuliah
ilmu
Bahasa
Indonesia
(1989)
pengetahuan
atau
keperwatan
pelajaran dan ditujukan dengan tes atau
komunitas mahasiswa semester IV Akper
angka nilai yang diberikan oleh dosen.
Bina sehat PPNI Mojokerto, sedangkan
Sedangkan
sebesar 69 % dipengaruhi oleh faktor lain
adalah nilai prestasi yang mencerminkan
yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
tingkatan mahasiswa, sejauh mana telah
Berdasarkan
penghitungan
menurut
Arikunto
(1995)
dapat mencapai tujuan yang ditetapkan
sumbangan efektif total (R2) adalah 31 % .
setiap
Bila di lihat dari sumbangan efektif dari
merupakan tolak ukur yang utama untuk
Cara
mengetahui
adalah
belajar
terhadap
23,56
%.
prestasi
belajar
Sedangkan
SE
dari
mata
seseorang.
kuliah.
Prestasi
belajar
keberhasilan
Seseorang
yang
belajar
prestasinya
dukungan keluarga 7,44 %. Jadi sumbangan
tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah
efektif
dominan
berhasil dalam belajar. Prestasi belajar
belajar
adalah tingkat pengetahuan sejauh mana
cara
berkontribusi
belajar
lebih
terhadap
prestasi
mata kuliah ilmu keperawatan komunitas
anak
dibandingkan dengan dukungan keluarga.
(Slameto, 2003).
Belajar
merupakan
suatu
proses
terhadap
Prestasi
materi
yang
diterima
belajar
yang
dicapai
biasanya mencakup tiga komponen yaitu
seseorang
input, proses dan output. Input sebagai
berbagai faktor yang mempengaruhinya
masukan biasanya terdiri dari mahasiswa,
baik
materi perkuliahan, sarana dan fasilitas
maupun
perkuliahan,
dan
individu. Pengenalan terhadap faktor –
manajemen yang berlaku di Perguruan
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Tinggi tersebut. Sedangkan proses terdiri
penting
dari
media
membantu murid dalam mencapai prestasi
instruksional, cara mengajar dosen, dan
belajar yang sebaik-baiknya (Ahmadi, A,
cara belajar mahasiswa. Output merupakan
2004). Berhasil baik atau tidaknya belajar
hasil dari proses belajar yaitu prestasi
itu tergantung kepada berbagai faktor.
(Nurhidayah,
belajar
Faktor tersebut dapat dibedakan menjadi
merupakan tolak ukur yang utama untuk
3 macam yaitu 1) faktor internal (faktor
mengetahui
belajar
dari dalam siswa) yakni keadaan/kondisi
prestasinya
jasmani dan kondisi rohani siswa, 2) faktor
tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah
eksternal (faktor dari luar siswa) yakni
berhasil dalam belajar. Prestasi belajar
kondisi
adalah tingkat pengetahuan sejauh mana
termasuk dukungan keluarga dan, 3) faktor
anak
pendekatan belajar (approach to learning)
dosen,
strategi
seseorang.
kurikulum,
perkuliahan,
2009).
Prestasi
keberhasilan
Seseorang
terhadap
yang
materi
yang
diterima
merupakan
dari
dalam
dari
sekali
hasil
diri
luar
(faktor
(faktor
artinya
lingkungan
di
interaksi
internal)
ekternal)
dalam
sekitar
rangka
siswa
yakni
jenis
meliputi
upaya
strategi
digunakan
belajar
dan
siswa
siswa
metode
untuk
yang
perlu remaja tersebut memberontak karena
yang
dia merasa bahwa dirinya bukan anak-anak
melakukan
lagi,
dan
mengapa
belum
diakui
kegiatan pembelajaran materi pelajaran
kedewasaannya
hingga
(Syah. 2002). Belajar memerlukan kesiapan
kegelisahan
dalam
rohani, ketenangan dengan baik. Apabila
tenang
dirinci faktor rohani itu meliputi antara
Biasanya
lain: inteligensi, bakat, minat, motivasi,
dikaguminya, namun sikapnya tidak selalu
faktor kesehatan mental dan tipe khusus
negatif. Remaja juga sangat tertarik kepada
seorang pelajar (Ahmadi, A, 2004).
kelompok sebaya, mencari perhatian di
Berdasarkan
dengan
dirinya,
keadaan
remaja
kurang
lingkungan.
memiliki
yang
ini
dalam lingkungannya, emosi yang meluap-
menunjukkan bahwa ada hubungan antara
luap, serta pertumbuhan fisik mengalami
cara
perubahan
belajar
dan
penelitian
di
mengakibatkan
dukungan
keluarga
yang
pesat.
Di
sisi
lain,
dengan prestasi belajar ilmu keperawatan
kehidupan remaja sangat kompleks dengan
komunitas.
Cara
berbagai kreatifitas dan keinginan untuk
Belajar dan Dukungan Keluarga sebesar 31
mencoba segala yang ada di sekitarnya,
% terhadap prestasi belajar mata kuliah
baik
ilmu keperwatan komunitas mahasiswa
intelektual. Melihat kenyataan itu prestasi
semester
belajar dari sudut pandang mahasiswa,
Besarnya
IV
Mojokerto,
kontribusi
Akper
Bina
sedangkan
sehat
sebesar
PPNI
69
%
dalam bidang pergaulan maupun
dukungan keluarga
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
karena
diteliti dalam penelitian iniseperti faktor
keluarga tidak dianggap sebagai sesuatu
dari
yang membantu oleh mahasiswa karena
dalam
siswa
keadaan/kondisi
itu
sendiri
dan
yang
kondisi
dianggap
bahwa
rohani mahasiswa) atau juga faktor luar
keluarga
khususnya
seperti teman.
memenuhi
Sumbangan
jasmani
(yakni
dukungan
kecil pengaruhnya,
efektif
dukungan
sudah
tersedia
menjadi
orang
kebutuhan
tua
kuliah
oleh
tugas
untuk
anaknya.
Mahasiswa merasa tidak perlu dibantu oleh
keluarga ( 7,44 %) lebih kecil berkontribusi
keluarga
terhadap prestasi belajar mata kuliah ilmu
emosional bila terlalu di awasi oleh orang
keperawatan
tua
komunitas
dibandingkan
dengan cara belajar (23,56 %).
Hal ini
disebabkan meskipun dukungan keluarga
memberikan
hubungan
positif
atau
sehingga
dukungan
terlalu
khawatir
tidak
yang
secara
memperhatikan
diberikan
justru
merupakan beban merasa diawasi.
bagi
Sumber
prestasi mahasiswa, tapi perlu diingat
dukungan
bahwa usia mahasiswa adalah remaja. Pada
memberikan
masa perkembangan ini, remaja mulai
mahasiswa, seperti kebanyakan orang tua
menuntut
kesempatan
selalu memaksakan tidak realistis dalam
mengemukakan pendapatnya sendiri, suka
menetapkan target dan memaksakan nilai-
mencetuskan perasaannya, jika dianggap
nilai
untuk
diberi
tertentu
contoh
terhadap
buruk
keluarga
pada
anak-anaknya,
misalnya
anak
merasa
sudah
belajar
sehingga seseorang akan tahu bahwa ada
seharian tetap dianggap belum belajar .
orang
lain
yang
memerhatikan,
Ataupun orang tua menyuruh belajar tapi
menghargai, dan mencintainya.
orang tua tidak mencontohkan gimana cara
belajar Orangtua jarang memberi contoh
SIMPULAN DAN SARAN
positif, sehat dan teratur serta gaya hidup
SIMPULAN
prestastif pada anak. Selain itu keluarga
terlalu
menjaga atau tidak mendukung
mahasiswa dalam melakukan sesuatu yang
diinginkannya, karena kurangnya budaya
komunikasi yang baik antara keluarga dan
mahasiswa
sehingga
menyebabkan
mahasiswa menjadi tergantung pada orang
lain.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:
1. Terdapat
hubungan
positif
yang
singnifikan antara cara belajar dengan
prestasi
belajar
mata
kuliah
ilmu
keperawatan komunitas
2. Terdapat
hubungan
positif
yang
singnifikan antara dukungan keluarga
Pada penelitian ini kontribusi cara
belajar lebih besar ke prestasi belajar di
banding
dukungan
prestasi
karena
dengan prestasi belajar mata kuliah
ilmu keperawatan komunitas
3. Terdapat
hubungan
positif
yang
keluarga
terhadap
dukungan
keluarga
singnifikan antara cara belajar dan
pengaruh langsungnya ke cara belajar.
dukungan keluarga dengan prestasi
Dimana
yang
belajar mata kuliah ilmu keperawatan
dengan
komunitas. Dimana sumbangan efektif
dukungan
dilakukan
oleh
instrumental
orang
tua
memberikan
dana
kepada
menyebabkan
anak
akan
anaknya
lebih
baik
cara
belajar
lebih
berkontribusi terhadap prestasi belajar
belajarnya karena terpenuhinya kebutuhan
mata
akan buku mata pelajaran dan yang lainnya
komunitas
yang menunjang.Yang kedua dukungan
dukungan keluarga
kuliah
informasi ada kecndrumgan orang tua
SARAN
memberikan
1. Bagi Dosen
informasi
ke
anak
untuk
dominan
ilmu
keperawatan
dibandingkan
dengan
belajar giat dan mengajarkan istirahat
Dosen di harapkan menginformasikan
cukup setelah belajar. Selain itu orang tua
tehnik cara belajar yang baik untuk
selalu
mahasiswa di awal kuliah perdana
memberikan
mahasiswa
untuk
dukungan
belajar
ke
dengan
mata
kuliah
ilmu
memberikan pujian bila anaknya masih
komunitas
belajar. Cohen dan Syme (1996) dalam
2. Bagi Mahasiswa
Setiadi (2008) mendefinisikan dukungan
a. Mahasiswa harus
keluarga
sebagai
suatu
keadaan
yang
bermanfaat bagi individu yang diperoleh
dari orang lain yang dapat dipercaya,
terhadap
prestasi
diri
keperawatan
tanggung
untuk
jawab
meningkatkan
b. Mahasiswa
dapat
berperilaku
positif, dengan cara
yang
belajar yang
Arikunto,
2006.
diharapkan
Azizah, Lilik Ma’rifatul. 2011. Keperawatan
Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
keluarga
Azwar,Saifuddin (2007). Penyusunan Skala
3. Bagi Orang tua
Psikologi.
Berkonsultasi secara berkala dengan
dosen khususnya wali kelas untuk
b.
Pelajar.
Yogyakarta.
memonitor perkembangan prestasi
Edisi
anak di kampus
Jakarta.
ketiga.
Binarupa
Aksara.
DePorter, B & Hernacki, M. (2000).
Menjaga komunikasi yang positip
Quantum Learning. Bandung: Kaifa.
DePorter, B & Hernacki, M (2003). Quantum
Learning:Membiasakan Belajar
Menanyakan pada pihak kampus
Nyaman dan Menyenangkan.
apakah ada cara belajar tertentu di
Bandung: PT Mizan Pustaka.
kampus yang harus dikuasai
Deporter, B, dkk. 2004. Quantum
mahasiswa.
Teaching:Mempraktikkan Quantum
Learning di Ruang-ruang Kelas. Bandung:
4. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan
Pustaka
Azwar A. (1996). Administrasi Kesehatan,
dengan anaknya
c.
Penelitian
Rineka Cipta
berpikiran
positip atas dukungan yang diberikan
a.
Prosedur
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
teratur dan disiplin
c. Mahasiswa
S.
peneliti
selanjutnya
Kaifa
yang
Dimyati & Mudjiono. (1999). Belajar dan
dominan yang berpengaruh terhadap
Pembelajaran. Cetakan Pertama. PT.
prestasi mahasiswa seperti dukungan
Rineka Cipta. Jakarta.
meneliti
faktor-
faktor
lain
teman sebaya, lingkungan dan metode
Effendi, U. & Praja, JS. (1995).Pengantar
Psikologi. PT Angkasa. Bandung.
pengajaran oleh dosen.
Gerungan, WA. (1995). Psikologi Sosial.
Eresco. Bandung.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A.A.A. 2010. Metode Penelitian
Ahmadi, Abu, dkk. 2004. Psikologi Belajar.
Jakarta: Salemba Medika
Jakarta: Rineka Cipta.
Alimul,A
.(2003).
Riset
Keperawatan.
(2003).
Motivasi
Hamalik, O. 1983. Metode Belajar dan
kesulitan-Kesulitan Belajar.
Salemba. Jakarta
Ali,Zaidin.
Kebidanan dan Teknik Analisis Data.
&
Etos
Kerja.Raflesia.Bandung
Arikuntoro, S. (1995). Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek. Cetakan
Kesebalas. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Surabaya: Usaha Nasional.
Hamalik, O. (1990). Metode Belajar dan
Kesulitan-Kesulitan Belajar. Tarsito.
Bandung.
Imam,Saeful (2009).Kenali Gaya Belajar
Anak
Anda.
(online).Tersedia:
http//www.tabloid-nakita.com/(09
April 2012)
Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset
Keperawatan.
Yogyakarta:
Graha
Ilmu
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor
The Liang Gie. 1988. Cara Belajar Yang
yang
Efisisen. Yogyakarya: Liberty.
Aksara. Jakarta.
Mangkunegara, A.P. (2001).
Manajemen
Mempengaruhinya.
Bina
Soeryabrata, S, Drs. 1989. Proses belajar
Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Mengajar di Pergururan Tinggi.
PT. Remaja Rosda Karya. Bandung.
Yogyakarta: Andi Offset.
Mubarak, Iqbal Wahit. 2009. Pengantar
dan
Teori
Ilmu
Keperawatan
Komunitas 1. Cv Sagung Seto :
Jakarta.
(1997).
Belajar
dan
Pembelajaran II, University Press
IKIP Surabaya. Surabaya.
Sugiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian.
Nazir, 2005. Metode Penelitian. Bogor :
Ghalia Indonesia
Notoatmodjo,
S.
Penelitian
Notoatmodjo,
(2002).
Kesehatan.
S..
Penelitian
Bandung: Alfabeta
Suryabrata, Sumadi. 2002. Psikologi
Metodologi
PT.
Rineka
Cipta. Jakarta.
Pendidikan. Jakarta: PT. Grafindo
Perkasa Rajawali.
Sutrisno Hadi, MA, Prof. 2004. Statistik Jilid
2010.
Metodologi
Kesehatan.
Jakarta:
Rineka Cipta
I. Yogyakarta: Penerbit Andi
Soemanto, W. (2006). Psikologi Pendidikan.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Nurhidayah, Rika E. (2009). “Pendidikan
Keperawatan”. Medan: USU Press.
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan
Metodologi
Penelitian
Keperawatan.
Jakarta:
Ilmu
Salemba
Medika
Syah, Muhibbin. (2003). Psikologi Belajar.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Thabrany, H. 1994. Rahasia Kunci Sukses
Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Tamher,
S.
dan
Kesehatan
Nursalam & Siti Pariani. (2000). Pendekatan
Praktis
Metodologi
Keperawatan.
CV
Riset
Sagung
Seto.
Jakarta
Metodelogi
Penelitian
Buku
Usia
(2009).
Lanjut
dengan
Jakarta: Salemba Medika
Winkel,WS. (1994). Psikologi Pendidikan dan
Belajar.
PT
Gramedia.Jakarta.
Ilmu
Kepeerawatan.Salemba.Jakarta
(1995).
Noorkasiani.
Pendekatan Asuhan Keperawatan.
Evaluasi
Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan
Pusdiknakes.
Sugiyono.
Panduan
Rujukan Penelitian
Euis Sunarti, Tati, Atat S.N, Noorhaisma, R.
Akademi Perawatan. Pusdiknakes.
,
Lembayung,(2005)
Jakarta.
Tekanan
Pengaruh
Ekonomi
Keluarga,
Dukungan
Sosial,
Kualitas
Perkawinan,
Pengasuhan,
Dan
Kecerdasan Emosi Anak Terhadap
dengan
Prestasi Belajar Anak. Diambil pada
Pelajar
Media Gizi & Keluarga, Juli 2005, 29
http://elibrary.unisba.ac.id/lib/listp
(1):
34-40)
ustakapengarang.php?jeniskoleksi=
http://repository.ipb.ac.id/handle/1
&pfld=&pfltr=&pnama=M&porder=J
23456789/52156 Tanggal 9 April
Tanggal 9 April 2013
2013
Esti
Dwi
Motivasi
SMP.
Belajar
Pada
Diambil
pada
Rensi, Lucia Rini Sugiarti (2010) Dukungan
Rohmawati,
(2011).
Sukanti
Sukanti
Cara
Belajar
Pengaruh
terhadap Prestasi Belajar Akuntansi
Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2
Bantul Tahun Ajaran 2011/2012.
Diambil
pada
Sosial, Konsep Diri, Dan Prestasi
Belajar
Siswa
Smp
Kristen
Yski
Semarang. Jurnal Psikologi Volume
3, No. 2, Juni 2010
Sundari (2010) Hubungan Tipe Belajar
dengan
Prestasi
Belajar
(http://journal.uny.ac.id/index.php/
Mahasiswa.Diambil
jpakun/article/view/918) Tanggal 9
(http://repository.usu.ac.id/handle/
April 2013
123456789/16988) Tanggal tanggal
Mayasari,Dewi
(2009).
Hubungan
Dukungan Keluarga dengan Prestasi
Belajar Anak Retardasi Mental di
sekolah luar biasa C Yayasan Sosial
Setya
Darma
Surakarta.Diambil
pada
http://files.eprints.ums.ac.id/etd/200
9/J210/J210050030.pdf
--
http://etd.eprints.ums.ac.id/4432/
Tanggal 9 April 2013
Risa Sugianto ( 2009 ) Pengaruh cara
belajar dan kebiasaan belajar
terhadap prestasi belajar siswa SMK
PGRI 6 Janti Malang. Diambil pada
http://library.um.ac.id/freecontents/index.php/pub/detail/pen
garuh-cara-belajar-dan-kebiasaanbelajar-terhadap-prestasi-belajar).
Tanggal 9 April 2013
Riva’I, M.Zaenurrachim (2012) Hubungan
Antara
Dukungan
Keluarga
Inti
pada
di
9 April 2013
Tutus Pravidoni (2009) Analisis Prestasi
Belajar Siswa Berdasar latar
belakang Dukungan Keluarga dan
fasilitas Belajar di rumah Diambil
pada http://library.um.ac.id/freecontents/savedocpub.php/restasi.d
oc Tanggal 9 April 2013
Download