perspektif islam dalam mewujudkan kerukunan antar umat

advertisement
PERSPEKTIF ISLAM DALAM
MEWUJUDKAN
KERUKUNAN ANTAR UMAT
Prof. Dr. H. Nur Syam, Drs., MSi
Guru Besar Sosiologi dan
Rektor IAIN Sunan Ampel
Bahan Perbincangan pada Sosialisasi
Peraturan Mendagri No. 34 Th 2006 dan
UU No.40 Th.2008 di Bakesbang Jatim
27 Juli 2009
KONSEP KERUKUNAN
• Gagasan Menteri Agama: HA. Alamsyah
Ratu Perwiranegara
• Kerukunan interen umat beragama
• Kerukunan antar umat beragama
• Kerukunan umat beragama dengan
pemerintah
FILSAFAT DASAR
• Rukun: Orang Indonesia (khususnya Orang
Jawa) selalu mengedepankan kerukunan dalam
kehidupannya.
• Harmoni: Orang Indonesia (khususnya Orang
Jawa) selalu mengedepankan keseimbangan
antara mikro kosmos dan makro kosmos
• Selamet: Orang Indonesia (khususnya orang
Jawa) sangat menjaga keselamatan baik
dengan sesama manusia, alam dan Tuhan
HAK BERAGAMA
• bahwa hak beragama adalah hak asasi manusia yg
tdk dpt dikurangi dlm keadaan apapun;
• bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk utk memeluk agamanya masing-masing
dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu;
• bahwa Pemerintah berkewajiban melindungi setiap
usaha penduduk melaksanakan ajaran agama &
ibadat pemeluk-pemeluknya,
PENGERTIAN
1. Kerukunan umat beragama adalah keadaan
hubungan sesama umat beragama yang dilandasi
toleransi, saling pengertian, saling menghormati,
menghargai kesetaraan dalam pengamalan ajaran
agamanya dan kerjasama dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Pemeliharaan kerukunan umat beragama adalah
upaya bersama umat beragama dan Pemerintah
di bidang pelayanan, pengaturan, dan
pemberdayaan umat beragama.
KONSEP TEOLOGIS
• Setiap AGAMA memiliki dimensi teologis yang
tidak bisa ditawar atau suatu keyakinan yang
harus dipegangi sebagai pattern for behaviour.
• Al-Qur’an, Surat Ali Imron 19: Inna al-dina
‘indallahi al-Islam yang artinya “sesungguhnya
agama yang ada di sisi Allah hanyalah Islam”.
• Al’Qur’an, surat Ali Imron, 85: wa man yabtaghi
ghairal Islami dina falay yuqbala minhu wa huwa
fil al-akhirati min al-khasirin, yang artinya
“barang siapa mencari agama selain agama
Islam, maka tidak akan diterima Allah dan di
akherat termasuk orang yang rugi.
KONSEPSI ISLAM TENTANG
RELASI AGAMA-AGAMA
• Islam sangat menghargai perbedaan internal
beragama (hadits Nabi: ikhtilafu ummati rohmah,
yang artinya”perbedaan di antara umatku adalah
rahmah).
• Islam sangat menghargai perbedaan antar umat
beragama (al-Qur’an: lakum dinukum waliyadin,
yang artinya “bagimu agamamu bagiku
agamaku” atau ayat lain La ikraha fiddin, yang
artinya: tidak ada paksaan dalam beragama).
LANJUTAN…
• Al-Qur’an (al-Fath 29): Muhammadur rasulullahi
wa al-ladzina ma’ahu asyidda’u ala al-kuffari
ruhama’u bainahum, yang artinya “Muhammad
adalah utusan Allah, dan orang-orang yang
bersama dia bersikap keras terhadap orangorang kafir, tetapi berkasih sayang sesama
mereka”.
• Hendaknya membaca ayat al-Qur’an secara
tuntas biar tidak mengambil tafsiran yang salah.
LANJUTAN…
• Al-Qur’an, surat an-Nahl, 125: inna
Rabbaka huwa a’lamu biman dhalla ‘an
sabilihi wa huwa a’lamu bi al-muhtadin,
yang artinya “sesungguhnya Tuhanmu dia
lebih mengetahui siapa yang sesat dari
jalannya dan siapa yang memperoleh
petunjuk”.
• Allah memiliki pengetahuan tentang siapa
yang sesat dan siapa yang memperoleh
petunjuk.
PANDANGAN SYAFII MAARIF
• Al’Qur’an merupakan fundamen toleransi.
Artinya, umat Islam adalah umat pilihan
Tuhan yang diperintahkan agar
menjadikan toleransi sebagai nilai
fundamental. Bila umat Islam berhasil
membangun toleransi, maka akan mampu
membangun peradaban kemanusiaan
yang berdasarkan dialog dan saling
pengertian.
PERNYATAAN GUS DUR
• Para pendiri bangsa sadar bahwa di
dalam Pancasila tidak ada prinsip yang
bertentangan dengan ajaran agama.
Sebaliknya prinsip-prinsip dalam Islam
justru merefleksikan pesan-pesan utama
semua agama, yang di dalam Islam
dikenal sebagai maqasyid a—syariah yaitu
kemaslahatan umum (maslahah alammah, the common good).
PANDANGAN TOKOH TENTANG
RELASI AGAMA-AGAMA
• KH. Hasyim Muzadi: yang sama jangan
dibedakan dan yang beda jangan disamakan.
• Prof. Dien Syamsudin: hubungan negara dan
agama di Indonesia bercorak simbiosis
mutualisme. Agama membutuhkan negara untuk
pelestarian dan pengembangannya dan negara
membutuhkan agama sebagai basis
moralitasnya.
• Kyai Sahal Mahfudz: untuk
mengimplementasikan Islam tidak
membutuhkan formalisasi negara Islam. Islam
bisa berkembang tanpa harus mengubah NKRI,
Pancasila dan UU 1945
ISLAM ANTI KEKERASAN
• KH. Salahuddin Wahid: “penyerangan
secara pengecut seperti itu jelas tidak
sesuai dengan perintah agama Islam.
Membunuh orang tanpa alasan yang jelas
amat dilarang oleh Islam. Al-Maidah ayat
32 menjelaskan: “barangsiapa membunuh
seorang manusia bukan karena dia
membunuh orang lain atau berbuat
kerusakan di muka bumi, seakan-akan dia
telah membunuh manusia seluruhnya”.
LANJUTAN…
• A.M. Fatwa juga menyatakan: “apapun
alasan dan latar belakangnya, aksi
terorisme tidak bisa dibenarkan dan harus
diperangi secara total. Sebab, tindakan
teroris itu kejahatan luar biasa (extra
ordinary crimes, dan karenanya harus
dilakukan luar bisa pula (extra ordinary
measures) untuk memeranginya.
LANJUTAN…
• KH. Ma’ruf Amin (Ketua MUI) menyatakan
bahwa harus dibedakan antara jihad dan
teror. Karena jihad itu wajib dan teror itu
haram. Jihad aru dilakukan jika umat Islam
diperangi, artinya dalam rangka membela
diri. Selain itu jihad juga memiliki musuh
dengan wilayah yang jelas diperangi,
sementara pemboman di kawasan Mega
Kuningan Jakarta itu tidak jelas
memerangi siapa, kecuali malah
merugikan masyarakat umum saja.
AKHIRNYA
• MARILAH kita rajut kembali rasa
kemanusiaan kita.
• MARILAH kita bicara tentang KITA, bukan
bicara tentang AKU atau KAMU.
• MARILAH kita merajut UKHUWAH
INSANIYAH dan UKHUWAH
BASYARIYAH agar kita bisa hidup rukun,
harmoni dan slamet
• Wassalam.
Download