BAB III

advertisement
BAB 3
OBYEK PENELITIAN
3.1 Struktur Organisasi
3.1.1 Sejarah Hotel Le Meridien Jakarta
Pada tahun 1972 hotel Le Meridien diluncurkan oleh maskapai
penerbangan Perancis dengan motto “memberikan suasana senyaman rumah
kepada konsumennya meskipun mereka berada jauh dari rumah”. Hotel
pertama Le Meridien adalah hotel Le Meridien Etoile yang terletak di
Perancis yang memiliki 1000 kamar. Pada tahun 1974 Le Meridien membuka
10 hotel baru yang berdiri di Eropa dan Afrika. Empat tahun kemudian, yaitu
tahun 1978 Le Meridien kembali membuka 21 cabang hotel baru yang terletak
di Eropa, Afrika, Paris, India Barat, Canada, Amerika Selatan, Timur Tengah,
dan Mauritius. Hotel Le Meridien terus berkembang, pada tahun 1991 hotel
Le Meridien memiliki 58 cabang hotel.
Dalam perjalanannya hotel Le Meridien telah mengalami beberapa kali
akuisisi. Pada tahun 2005 hotel Le Meridien diakuisisikan oleh Starwood
Hotels and Resort Worldwide, Inc.
Pembangunan hotel Le Meridien Jakarta berawal dari rencana PT. Mercu
Buana pada tahun 1987 untuk mengoptimalkan lahannya yang berada di Jalan
Jenderal Sudirman. Awalnya lahan tersebut ingin digunakan sebagai lokasi
24
25
kantor Mercu Buana. Pilihan membangun hotel diputuskan setelah Howard
and Howard – konsultan kelas dunia berkedudukan di London – yang diminta
untuk melakukan riset lapangan member rekomendasi untuk membangun
hotel. Howard and Howard memberi saran untuk membangun hotel
berbintang lima dengan kapasitas hingga 300 kamar pada saat itu. Manajemen
hotel dipercayakan kepada Meridien S.A., yang mengelola lebih dari 80 resort
dan hotel di seluruh dunia pada saat itu, termasuk kawasan Asia Pasifik.
Alasan Le Meridien dipilih sebagai pengelola karena pada saat itu tidak
banyak hotel yang berorientasi ke Eropa. Padahal dalam iklim globalisasi,
menurut para analis, potensi pasar Eropa berpeluang besar hingga hotel yang
bernuansa Eropa besar kemungkinan dapat menjaring tamu dari kawasan
tersebut.
Hotel Le Meridien Jakarta diresmikan pada tanggal 17 Febuai 1992 oleh
Ibu Negara Republik Indonesia - Ibu Tien Soeharto. Upacara peresmian hotel
Le Meridien Jakarta dilakukan di ballroom Sasono Mulyono yang ditandai
dengan penandatanganan prasasti yang dilakukan oleh Ibu Negara dan
disaksikan oleh mantan Menparpostel – Bapak Soesilo Soedarman, Presdir
PT.Wisata Triloka Buana beserta 500 para peserta lainnya sebagai undangan.
Hotel Le Meridien Jakarta berdiri diatas lahan seluas 12.780 meter persegi
dengan total luas bangunan 35.000 meter persegi. Pada saat pertama kali
dibangun hotel Le Meridien memiliki 346 kamar untuk dijual yang berisikan
properti yang mewah. Hotel Le Meridien juga memberikan kesan yang
26
berbeda melalui lensa seni desain, busana, dan makanannya. Hotel Le
Meridien Jakarta menghadirkan pengalaman interaktif yang membangkitkan
gairah tamu untuk menikmati suasana budaya Indonesia disetiap ruangannya
Hotel Le Meridien berlokasi di Jalan Jendral Sudirman kav 18-20 Jakarta
Pusat adalah hotel berbintang lima di Jakarta berdasarkan surat keputusan
Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi (Menparpostel) No. KM
94/HK.103/MPT-87 dan surat keputusan dari Direktorat Jenderal Pariwisata
No. 14/V/II/88. Hotel Le Meridien sering digunakan sebagai tempat untuk
berbisnis, karena lokasinya yang berada disekitar area perkantoran Jakarta.
3.1.2 Visi, Misi, dan Lokasi Hotel Le Meridien Jakarta
Visi :
Mengubah Le Meridien yang terdiri lebih dari 120 hotel menjadi satu merek
yang menunjukkan gaya hidup yang diinginkan yang menawarkan
pengalaman kreatif kepada tamu.
Misi :
1.
Tidak hanya memberikan kepada tamu yang menginap pengalaman
menginap yang menakjubkan, melainkan juga membangkitkan rasa ingin
tahu tamu melalui keunikan arrival experience. Pengalaman menginap
para tamu akan memberikan mereka inspirasi untuk menjadi kreatif.
27
2.
Tidak hanya menyediakan desain yang indah, kamar yang menyenangkan
dan
tempat
tidur
yang
nyaman,
namun
juga
menumbuhkan
pengembangan pribadi, pengayaan dan rasa berkomunitas para tamu.
Lokasi :
Jalan Jenderal Sudirman Kav. 18-20 Jakarta 10220, Indonesia
Tel
: (62-21) 251 3131
Fax
: (62-21) 571 1574
Website
: www.lemeridien.com/jakarta
Email untuk pemesanan
: [email protected]
3.1.3 Logo Hotel Le Meridien Jakarta
Gambar 3.1 Logo Hotel Le Meridien Jakarta
Sumber : Hotel Le Meridien
Logo dari hotel Le Meridien adalah menggunakan garis bujur dan garis
lintang untuk menunjukkan lokasinya.
28
3.1.4 Fasilitas Hotel Le Meridien Jakarta
Hotel Le Meridien Jakarta terletak di tempat yang strategis dipusat kota
Jakarta. Hotel Le Meridien Jakarta berada disekitar gedung-gedung
perkantoran di Jakarta. Hotel Le Meridien Jakarta juga menawarkan
kemudahan bagi pengunjung yang menggunakan mobil pribadi, karena
terdapat pintu masuk untuk menghindari jalur 3 in 1. Karena lokasinya yang
sangat strategis, membuat Hotel Le Meridien Jakarta menjadi pilihan bagi
para pembisnis dalam mencari kemewahan internasional hotel bintang lima
dengan suasana tradisional Jawa.
Sekarang ini hotel Le Meridien Jakarta memiliki 396 kamar yang
dilengkapi dengan perlengkapan yang mewah dan bernuansa Jawa modern. Di
setiap kamarnya dilengkapi dengan tempat tidur yang mewah dan nyaman, air
condition, dinding kedap suara, brankas sistem komputer, kamar mandi
dengan bath up dan shower yang terpisah, hairdryer, perlengkapan mandi,
free internet connections and wifi¸ SLI/SLJJ, mini bar dan fasilitas untuk
membuat kopi/teh, TV kabel dengan program-program dalam bahasa Inggris,
Indonesia, Jepang, Perancis dan Jerman, dan koran harian yang diantar setiap
harinya.
29
Tipe-tipe kamar yang ada di Hotel Le Meridien, yaitu:
Room Type
Number of Rooms
Tariff
Superior Room
211
USD 200
Deluxe Room
88
USD 235
Junior Suite
8
USD 260
Executive Suite
15
USD 300
Diplomatic Suite
7
USD 670
Presidential Suite
1
USD 1.500
Kudus Suite
1
USD 3.000
Le Meridien Club Room
32
USD 275
Le Meridien Club Junior
16
USD 315
16
USD 355
Suite
Le Meridien Club Executive
Suite
Tabel 3.1 Spesifikasi tipe kamar di Hotel Le Meridien Jakarta
Sumber : Hotel Le Meridien Jakarta
30
Hotel Le Meridien Jakarta juga memiliki ruang pertemuan untuk berbagai
kegiatan, diantaranya adalah meeting, acara ulang tahun dan wedding. Setiap
ruang pertemuan itu dilengkapi dengan peralatan yang elegen dan fasilitas
yang berkualitas. Setiap ruangannya juga dilengkapi dengan sistem audio
visual, telekonferensi, akses internet dengan kecepatan tinggi, LCD screen dan
proyektor. Para karyawan di Hotel Le Meridien dengan terampil dan efektif
melayani para tamu. Ruang pertemuan itu, yaitu :
1.
Sasono Mulyo Ballroom
2.
Sasono Mulyo Function Ballroom
3.
Puri Asri Function Rooms
4.
Antasena Function Rooms
5.
Srikandi Function Rooms
Di Hotel Le Meridien Jakarta tersedia fasilitas spa & health club bagi
para tamu yang menginap. Spa & health club di Hotel Le Meridien memiliki
dua tingkat dan menghadap ke kolam renang dan kebun, sehingga para tamu
dapat menikmati relaksasi dan pijatan yang mampu membangkitkan semangat
untuk beraktifitas kembali. Di dalam spa & health club terdapat fasilitas
fitness, sauna, steam, jacuzzi, spa body and face treatment.
Ada juga executive floor, yang merupakan lantai khusus yang disebut Le
Royal Club Floor. Lantai ini hanya dapat diakses oleh para tamu yang
31
menginap di lantai Royal, yaitu kamar yang terletak pada lantai 10, 11, 16,
dan 17 di Tower building. Selain itu, juga terdapat lounge dan meeting room
yang dapat diakses dan dinikmati oleh para tamu Royal.
Hotel Le Meridien Jakarta juga menyediakan fasilitas restoran bagi para
tamu baik yang menginap maupun yang hanya berkunjung untuk menikmati
santapan kuliner di Hotel Le Meridien Jakarta. Nama restoran di Hotel Le
Meridien Jakarta, antara lain adalah :
1.
La Brasserie (All-day dining)
Restoran prasmanan yang menyediakan makanan berbagai pilihan
santapan internasional dan Asia dengan suasana yang nyaman dan santai.
2.
Al Nafoura (Lebanese Restaurant)
Al Nafoura menawarkan keunikan, karena berciri khas Lebanon. Nuansa
Lebanon dapat dilihat dari jenis makanan yang disajikan adalah khas
Lebanon, nuansa musik, suasana restoran. Al Nafoura juga menyediakan
pelayanan shisa dan tari perut.
3.
Le Rendezvouz (Lounge)
Memiliki nuansa khas Indonesia dan letaknya menghadap ke taman
alami.
32
4.
La Boutique Gormande (Pastry)
Menyediakan berbagai makanan pastry, diantaranya adalah : roti, cake,
kue kering, coklat dan aneka makanan lainnya yang disusun dengan gaya
kuliner Prancis.
5.
Tiga Puluh Music Bar + Lounge
Tiga Puluh adalah nama club di Hotel Le Meridien Jakarta yang biasanya
menampilkan live music dan mengundang DJ.
6.
Ryoutei Aoi (Japanese Restaurant)
Restoran Ryoutei Aoi merupakan restoran yang bernuansa Jepang dan
menyajikan makanan-makanan khas Jepang.
33
3.1.5 Struktur Organisasi
General Manager
HRD
Learning
&
Develop
ment
Engineering
Sales &
Marketing
Finance
Food &
Beverage
Front
Office,
House
keeping,
Spa,
Security
Reservation
Purchasing
Rooms
Venues
Health,
Hygiene &
Safety
Marcomm
Kitchen
IT
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Hotel Le Meridien Jakarta
(Sumber : Kompilasi gabungan Hotel Le Meridien dengan desain peneliti)
Berdasarkan struktur organisasi diatas, setiap departemen memiliki tugas
yang berbeda-beda, yaitu :
1.
General Manager
General Manager merupakan jabatan tertinggi dalam struktur organisasi.
Bertanggung jawab untuk mengelola pengembangan, implementasi, dan
34
pemantauan terhadap rencana bisnis strategis agar tujuan hotel dapat
tercapai.
2.
HRD (Human Resources Department)
HRD merupakan bagian yang bertanggung jawab menangani kebutuhan
para karyawan agar seimbang dengan kebutuhan Hotel Le Meridien
Jakarta.
3.
Learning and Development
Bertanggung jawab untuk menciptakan tim kerja yang kuat dan hubungan
kerja yang baik diantara seluruh karyawan Hotel Le Meridien Jakarta.
4.
Sales and Marketing
Membantu
pelaksanaan
aktivitas
perusahaan
untuk
menciptakan
informasi tentang perusahaan dan berusaha meningkatkan serta
menyebarkan hasil produksinya sesuai dengan permintaan masyarakat
pada saat ini (jangka pendek) maupun yang akan datang (jangka panjang).
5.
Marketing Communication (Marcomm)
Bertanggung jawab terhadap pembentukan image (citra) Hotel Le
Meridien Jakarta yang positif serta menciptakan dan memelihara opini
publik serta memberikan masukan pada manajemen dalam setiap
pengambilan kebijakan.
35
6.
Reservation
Melayani para tamu dengan mempersiapkan kamar hotel dan transportasi.
7.
Engineering
Bertanggung jawab dalam menjaga seluruh mesin yang digunakan di
Hotel Le Meridien, agar mesin dapat berjalan dengan lancar dan aman
serta tidak menganggu kenyamanan para tamu.
8.
Health, Hygiene & Safety
Bertanggung jawab dalam hal kebersihan, keindahan, dan kenyamanan
lingkungan di area spa, termasuk ruang perawatan, ruang relaksasi, dan
ruang loker.
9.
Finance
Bertanggung
jawab
terhadap
semua
transaksi
keuangan
yang
berhubungan dengan Hotel Le Meridien dan mengontrol pembayaran
sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
10. IT
Menyediakan perangkat dan aplikasi yang berhubungan dengan jaringan
dan teknologi komputer bagi karyawan, membuat program-program atau
aplikasi baru sesuai kebutuhan serta membantu bila terjadi kerusakan
perangkat dan aplikasi yang berhubungan dengan IT milik perusahaan.
36
11. Food and Beverage
Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan hotel yang berhubungan
dengan makanan dan minuman.
12. Kitchen
Bertanggung dalam mengelola dan memproduksi makanan dimana
kesehatan, kebersihan dan pengetahuan memasak sesuai dengan standar
resep, serta penggunaan alat dapur dan hal lain tentang makannan.
13. Rooms
Bertanggung jawab menjaga kebersihan, keamanan dan kenyamanan
seluruh kamar hotel yang ada di Hotel Le Meridien.
14. Front Office
Bertanggung jawab untuk melayani check in/check out dan pusat
informasi bagi tamu hotel, serta menjadi penghubung antara tamu dan
hotel, menampung komentar dan komplain para tamu.
15. House Keeping
Bertanggung jawab dalam mengelola kebersihan kamar hotel yang
ditempati oleh para tamu agar tetap terjaga kebersihannya.
37
16. Security
Bertanggung jawab dalam mengelola perilaku seluruh personil keamanan
ketika adanya event di Hotel Le Meridien dan memastikan semua personil
yang bekerja berada di masing-masing tempat.
3.2 Prosedur Yang Berlaku
3.2.1 Program Go Green di Hotel Le Meridien Jakarta
Hotel Le Meridien Jakarta adalah hotel berbintang lima yang peduli
terhadap karyawan, tamu, komunitas dan lingkungan. Bukti kepedulian Hotel
Le Meridien Jakarta ditunjukkan melalui program Corporate Social
Responsibility (CSR). Salah satu program CSR di Hotel Le Meridien Jakarta
adalah menjalakan program Go Green sebagai bentuk kepedulian terhadap
lingkungan.
Program Go Green yang dilakukan oleh Hotel Le Meridien Jakarta
diantaranya adalah :
1.
Meluncurkan paket Sustainable Meeting Package.
Paket Sustainable Meeting Package dikategorikan sebagai paket
meeting yang ramah lingkungan. Program ini merupakan program yang
unik dan memiliki nilai.
38
Paket Sustainable Meeting Package menawarkan beberapa hal,
antara lain adalah:

Mengurangi penggunaan kertas, mengiriman proposal kepada
klien dilakukan dengan surat elektronik, papan informasi
didepan ruangan meeting menggunakan layar digital bukan
dengan kertas cetak.

Menyediakan air mineral tidak menggunakan botol plastik air
mineral melainkan dituangkan dari tempat air minum.

Dekorasi meja menggunakan bunga hidup atau tatanan buah
lokal organik dan bukan bunga potong.

Peralatan menulis seperti notes dan pensil akan diletakkan di
satu tempat, sehingga peserta hanya menggunakan yang
dibutuhkan saja. Jika diperlukan untuk mencetak materi rapat,
pencetakan di dua sisi kertas dapat dilakukan.

Pilihan menu yang menggunakan produk lokal terbaik sebagai
pengganti produk import, selain mengurangi karbondioksida
kendaraan untuk mengangkut materi juga membantu petani dan
peternak lokal.

Permen disediakan dalam stoples kaca untuk mengurangi
pengemasan dalam bungkus plastik.
39
Gambar 3.3 Standar Set Up Sustainable Meeting Package
Sumber : Banquet Hotel Le Meridien
2.
Green Card Housekeeping di Kamar Hotel
Green card housekeeping adalah kegiatan Go Green di Hotel Le
Meridien Jakarta yang dilakukan di kamar hotel. Green card
housekeeping diberlakukan untuk tamu yang menginap di Hotel.
Green card housekeeping berbentuk card yang diletakkan di kamar.
Ada dua card yang pertama adalah ‘pilihan yang tersedia’ dan yang kedua
adalah ‘terima kasih’. Card ‘pilihan yang tersedia’ bertuliskan pilihan
untuk tamu ingin mengganti seprei dan handuknya atau tidak. Card
‘terima kasih’ bertulisan ucapan terima kasih karena tidak mengganti
seprei dan handuk. Manfaat kegiatan green crad housekeeping adalah
penghematan penggunaan klorin, sabun cuci dan air.
40
3.
Terlibat dalam Program Earth Hour
Sejarah earth hour dimulai pada 2007 di kota Sydney, Australia. Saat
itu WWF-Australia, Fairfax Media, dan Leo Burnett bekerja sama untuk
melakukan kampanye pengurangan gas rumah kaca di kota tersebut.
Earth hour merupakan saat yang strategi untuk mengingatkan
masyarakat terhadap terjadinya perubahan iklim yang berasal dari
penggunaan pembangkit listrik berbahan bakar fosil sehingga diperlukan
penggunaan sumber energi terbaru dan kesadaran masyarakat tentang
gaya hidup yang hemat energi. Dengan kampanye earth hour diharapkan
akan semakin banyak individu, rumah tangga, dan bisnis untuk ikut
mematikan lampu sebagai simbol keikutsertaan mereka terhadap
perubahan iklim. Earth hour diharap menjadi sarana edukasi bagi
masyarakat untuk melakukan perubahan gaya hidup menjadi lebih ramah
lingkungan. Langkah kecil (mematikan lampu dan peralatan listrik selama
1 jam) ini ternyata mempunyai dampak yang besar bagi lingkungan.
Hotel Le Meridien Jakarta ikut terlibat dalam program earth hour
sebagai bentuk kepeduliannya terhadap bumi. Dalam kegiatan ini Hotel
Le Meridien Jakarta mengajak seluruh karyawannya untuk ikut
berpartisipasi dalam kegiatan earth hour, dengan mematikan peralatan
listrik rumahnya selama satu jam pada tanggal 31 Maret 2012 dari pukul
20.30-21.30 WIB. Himbauan tersebut dilakukan dengan cara mengirimi
41
email blast, menempelkan poster, artikel dan brosur di majalah dinding
serta membuat jam berbentuk logo bumi di Hotel Le Meridien Jakarta.
Gambar 3.4 Poster Program Earth Hour
Sumber : Public Relations Hotel Le Meridien Jakarta
3.3 Metode Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian kualitatif. Pengertian
penelitian kualitatif menurut Haris Herdiansyah adalah penelitian ilmiah yang
bertujuan untuk memahami fenomena dalam konteks sosial secara alamiah dengan
mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dan
fenomena yang diteliti. (2010 : 9). Penelitian kualitatif bertujuan untuk
mendapatkan pemahaman yang bersifat umum terhadap kenyataan sosial dari
prespektif partisipan. (Rosady Ruslan : 2010 :215).
Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data melalui beberapa cara,
antara lain : wawancara kepada beberapa pihak yang berkaitan dengan Hotel Le
42
Meridien Jakarta, observasi langsung di Hotel le Meridien Jakarta dan meminta data
dari Hotel Le Meridien Jakarta tentang program Go Green yang dilakukan.
3.3.1 Wawancara
Menurut Rosady Ruslan wawancara merupakan teknik pengumpulan data
dalam metode survei melalui daftar pertanyaan yang diajukan secara lisan
kepada responden (subyek). (2010 : 23).
Wawancara yang dilakukan penulis dengan mengajukan pertanyaan yang
berkaitan dengan kegiatan program Go Green yang dilakukan di Hotel Le
Meridien Jakarta. Bentuk kegiatan wawancara yang dilakukan penulis adalah
wawancara semi tersruktur. Menurut Haris Herdiansyah (2010 : 123-124)
wawancara semi tersruktur memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Pertanyaan terbuka, namun ada batasan tema dan alur pembicaraan.
Dalam wawancara ini jawaban yang diberikan oleh pihak yang
diwawancara tidak dibatasi sehingga subyek dapat dapat dengan bebas
mengemukakan jawaban. Akan tetapi dalam wawancara ini jawaban yang
diberikan harus tetap terarah pada tema dan alur pembicaraan.
2.
Kecepatan wawancara dapat diprediksi.
Kontrol waktu dan kecepatan diperlukan agar wawancara tidak melebar
kearah yang tidak diperlukan.
3.
Fleksibel, tetapi terkontrol (dalam pertanyaan atau jawaban).
43
Pertanyaan dan jawaban yang diajukan bersifat fleksibel. Meskipun
wawancara bersifat fleksibel, akan tetapi peneliti tetap memegang kontrol
wawancara, yaitu masih tetap berada dalam alur tema wawancara.
4.
Ada pedoman wawancara yang dijadikan patokan dalam alur, urutan dan
penggunaan kata.
Pedoman wawancara diperlukan untuk menjadi kontrol dan patokan
dalam alur wawancara dan untuk dapat memprediksi waktu. Isi pada
pedoman
wawancara
semi
tersruktur
hanya
berupa
topik-topik
pembicaraan yang mengacu pada satu tema sental yang telah ditetapkan
sesuai dengan tujuan wawancara.
5.
Tujuan wawancara adalah untuk memahami suatu fenomena.
Wawancara semi tersruktur sangat cocok untuk penelitian kualitatif,
karena tujuannya adalah untuk mendapatkan pemahaman tentang suatu
fenomena.
Dalam kegiatan wawancara ini penulis menggunakan jenis non-random
sampling dengan teknik purposeful sampling. Non-random sampling
merupakan metode sampling yang setiap individu dari populasi tidak memiliki
kemungkinan yang sama untuk terpilih. ( Haris Herdiansyah : 2010 : 106).
Pengertian dari purposeful sampling menurut Haris herdiansyah (2010 : 106)
adalah teknik non-probability sampling berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki
oleh subyek yang dipilih karena ciri-ciri sesuai dengan tujuan penelitian yang
44
akan dilakukan. Dalam purposeful sampling, peneliti memilih subyek
penelitian dan lokasi penelitian dengan tujuan untuk mempelajari dan
memahami permasalahan pokok yang akan diteliti. (Haris Herdiansyah : 2010
: 106)
Dalam kegiatan wawancara untuk penelitian ini, penulis memilih
beberapa narasumber untuk diwawancara, narasumber terdiri dari pihak
internal yang berhubungan dengan program Go Green di Hotel Le Meridien
Jakarta. Sumber yang akan diwawancara, antara lain adalah :
1.
Manager Public Relations
Manager Public Relations di Hotel Le Meridien adalah sumber utama
bagi penulis, karena manager public relations sebagai pembuat program
CSR perusahaan yang berkaitan dengan program Go Green. Penulis ingin
mengetahui tentang strategi Public Relations dalam menjalankan program
Go Green, tujuan, manfaat, hambatan dan cara mengatasi hambatan
dalam program Go Green dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan
program Go Green yang dilaksanakan di Hotel Le Meridien Jakarta.
2.
Manager Health, Hygiene & Safety
Alasan penulis memilih mewawancara bagian Health, Hygiene & Safety,
karena bagian ini bertanggungjawab dalam memelihara kebersihan,
keindahan, dan kenyaman di Hotel Le Meridien Jakarta. Bagian ini juga
yang menawarkan beberapa ide dalam program Go Green di Hotel Le
45
Meridien Jakarta. Penulis ingin mengetahui tentang apa saja yang
dilakukan oleh bagian Health, Hygiene & Safety dalam mendukung dan
melaksanakan program Go Green di Hotel Le Meridien Jakarta.
3.
Sales Banquet
Alasan penulis memilih mewawancara bagian banquet, karena Hotel Le
Meridien memiliki ruang pertemuan dengan fasilitas yang ramah
lingkungan (Sustainable Meeting Package) dan banquet adalah bagian
yang mengurusi tentang ruang pertemuan di Hotel Le Meridien Jakarta.
4.
Executive Housekeping
Alasan penulis mewawancara executive housekeeping, karena beliau yang
bertanggungjawab dalam kebersihan kamar hotel dan yang mengurusi
tentang program Go Green (green card housekeeping).
3.3.2 Observasi
Menurut Rosady Ruslan (2010 : 221) observasi adalah metode
pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti untuk mengamati atau
mencatat suatu peristiwa yang disaksikan secara langsung, biasanya peneliti
dapat menjadi partisipan atau observer dalam menyaksikan atau mengamati
objek peristiwa yang sedang diteliti.
Penulis melakukan penelitian dengan melakukan observasi selama 3
bulan (Febuari 2012 sampai dengan Mei 2012). Observasi yang dilakukan
46
dengan cara melibatkan diri atau menjadi bagian lingkungan sosial
(organisasi) yang tengah diamati yaitu Hotel Le Meridien Jakarta melalui
teknik partisipasi. Penulis dapat memperoleh data yang relatif lebih akurat dan
lebih banyak, karena penulis mengamati perilaku, kejadian, peristiwa dan
suasana secara langsung yang tejadi di Hotel Le Meridien Jakarta.
Pelaksanaan kegiatan observasi meliputi pencacatan dan pengamatan segala
bentuk kegiatan di hotel Le Meridien Jakarta yang berhubungan dengan
program Go Green.
Kegiatan observasi digunakan untuk mengetahui dan melihat secara
langsung proses kegiatan yang dilakukan oleh Public Relations dalam
menjalankan program Go Green.
3.3.3 Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan dilakukan penulis dengan mencari data atau informasi
penelitian melalui membaca jurnal-jurnal ilmiah dan buku-buku referensi
mengenai penelitian yang berhubungan dengan topik analisis karya tulis ini.
Penulis juga meminta data-data dari Hotel Le Meridien Jakarta yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti.
3.3.4 Trianggulasi
Dalam penelitian kualitatif diperlukan teknik untuk memperoleh data dan
mendapatkan hasil penelitian yang optimal. Penulis menggunakan trianggulasi
dalam penelitian ini, agar meningkatkan ketelitian dalam penelitian ini.
47
Pengertian Trianggulasi adalah “penggunaan dua atau lebih sumber untuk
mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang suatu fenomena yang akan
diteliti”. Intinya adalah peneliti menggunakan lebih dari satu sumber.
(Herdiansyah : 2010 : 201).
Menurut Arikunto ada 2 cara yang dapat dilakukan oleh peneliti dalam
melakukan triangulasi :
1. Triangulasi dengan sumber yang sama tetapi dengan cara ataupun metode
yang berbeda.
Penulis
melakukan
wawancara
kepada
narasumber.
Agar
lebih
mendapatkan ketepatan data, maka peneliti meminta data sekunder dari
perusahaan. Peneliti juga melakukan observasi secara langsung ditempat
dilakukannya penelitian.
2.
Triangulasi dengan cara atau metode yang sama akan tetapi sumber data
yang berbeda.
Penulis mewawancara beberapa narasumber untuk mendapatkan hasil
yang akurat. ( 2010 : 25-26)
3.3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dipakai oleh penulis dalam penelitian ini adalah
analisis data model Interaktif Miles dan Huberman. Teknik analis data model
48
interaktif menurut Miles & Huberman (Herdiansyah, 2010 : 164-180) terdiri
dari empat tahapan, yaitu :
1.
Pengumpulan data
Pada penelitian kualitatif, proses pengumpulan data dilakukan sebelum
penelitian,
pada
saat
penelitian
dan
diakhir
penelitian.
Proses
pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis melalui kegiatan
wawancara, observasi langsung dan melihat data-data yang ada.
2. Reduksi data
Dalam
reduksi
data,
penulis
melakukan
penggabungan
dan
penyeragaman semua data yang diperoleh menjadi satu bentuk tulisan
yang akan dianalisis. Termasuk didalamnya memilih informasi mana
yang sesuai dan dan tidak sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti.
3.
Display data
Display data adalah proses memasukkan informasi yang dipilih dan
disajikan dalam bentuk tabel maupun dalam bentuk uraian penjelasan.
4.
Kesimpulan/verifikasi
Tahap terakhir dalam teknik analis data menurut Miles & Huberman
adalah menarik kesimpulan. Kesimpulan penelitian kualitatif mengarah
kepada jawaban dari pertanyaan penelitian yang diajukan sebelumnya.
49
3.4 Permasalahan Yang Ada
Permasalahan yang ada adalah bumi tempat manusia tinggal sudah mengalami
kerusakan. Kerusakan bumi biasa dikenal dengan istilah global warming. Masalah
pemeliharaan dan pelestarian lingkungan adalah tanggung jawab moral setiap
manusia. Tanggung jawab moral menuntut setiap orang untuk memberlakukan alam
secara baik dan penuh dengan tanggung jawab. Tanggung jawab moral setiap
manusia akan menghambat kerusakan alam dan memperbaiki keadaan bumi.
Hotel Le Meridien Jakarta adalah hotel berbintang lima yang terletak di
kawasan jantung kota Jakarta yang memiliki tanggung jawab moral terhadap
kelestarian alam. Hotel Le Meridien Jakarta sadar akan pentingnya menjaga
kelestarian bumi ini agar tidak semakin rusak. Bukti kesadaran Hotel Le Meridien
Jakarta terhadap menjaga kelestarian alam adalah adanya program Corporate Social
Responsibility (CSR) yaitu kegiatan Go Green.
Public Relations di Hotel Le Meridien Jakarta memiliki strategi dalam
menjalankan program Go Green. Adanya program Go Green akan membuat Hotel
Le Meridien dikenal sebagai hotel yang peduli dengan lingkungan.
Dalam kesempatan ini penulis akan meneliti tentang kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh Hotel Le Meridien Jakarta dalam mendukung pelaksanaan program
Go Green.
50
3.5 Alternatif Pemecahan Masalah
Dalam mencapai strategi Public Relations dalam menjalankan program Go
Green di Hotel Le Meridien Jakarta pasti terdapat masalah, dan setiap masalah pasti
cara untuk mengatasinya. Kurangnya publisitas di surat kabar tentang program Go
Green di Hotel Le Meridien Jakarta, menyebabkan masyarakat kurang mengetahui
tentang program Go Green di Hotel Le Meridien Jakarta. Kerjasama antara Public
Relations dan media seperti surat kabar dalam hal publisitas Hotel Le Meridien
Jakarta kepada masyarakat dinilai oleh penulis masih sangat minim. Hal tersebut
dinilai oleh penulis karena dalam penelitian penulis melakukan pengamatan setiap
harinya didalam media cetak (media monitoring), khususnya surat kabar bahwa
berita tentang Hotel Le Meridien Jakarta masih sangat jarang dipublikasikan dan
terlihat di dalam surat kabar.
Salah satu kegiatan dalam program Go Green adalah Sustainable Meeting
Package. Sustainable Meeting Package yang sudah diluncurkan oleh pihak Hotel Le
Meridien sejak tahun 2011, menurut penulis kurang diketahui oleh masyarakat luas,
hal tersebut dikarenakan kurangnya publisitas yang terus menerus melalui media,
khususnya surat kabar. Menurut penulis strategi Public Relations yang sangat baik
terhadap program Go Green sebaiknya dipublikasikan secara berkala di dalam
media, agar masyarakat lebih mengenal dan mengetahui bahwa Hotel Le Meridien
Jakarta adalah hotel yang peduli terhadap lingkungan.
51
Jika ada tamu yang kurang ikut mendukung terlaksananya program Go Green,
maka saran penulis dalam penyelesaian masalah adalah menjelaskan kepada tamu
tentang pentingnya melakukan program Go Green.
Alternatif pemecahan masalah lainnya menurut penulis agar tamu lebih
mengetahui dan ikut mendukung program Go Green yang dilakukan oleh Hotel Le
Meridien Jakarta, yaitu Public Relations sebaiknya mengadakan event yang
berhubungan dengan program Go Green di Hotel Le Meridien Jakarta yang
mengikusertakan tamu sebagai partisipannya dan memberikan sesuatu sebagai
tanda ungkapan terimakasih telah ikut mendukung terlaksananya program Go
Green. Contoh event yang dapat dilakukan adalah ikut mendukung program earth
hour, adanya lomba kreatifitas untuk tamu yang memiliki anak, misalnya
menjadikan botol plastik menjadi benda yang dapat digunakan kembali (botol
plastik menjadi vas bunga).
Download