pengangguran, inflasi

advertisement
BAB 10
PENGANGGURAN, INFLASI &
KEBIJAKAN PEMERINTAH
KELOMPOK 9
DICKY
21216349
EZHA
21216363
NAUFAL
21216351
PENGANGGURAN
PENGERTIAN PENGANGGURAN
Pengangguran adalah keadaan tanpa pekerjaan yang dihadapi oleh segolongan tenaga
kerja, yang telah berusaha mencari pekerjaan, tetapi tidak memperolehnya. Individu yang
menghadapi masalah tersebut dinamakan penganggur.
JENIS-JENIS PENGANGGURAN
1. Jenis pengangguran berdasarkan penyebabnya
a. Pengangguran normal atau friksional
Pengangguran yang disebabkan adanya kesulitan mempertemukan antara pihak yang
membutuhkan tenaga kerja dengan pihak yang memiliki tenaga kerja (angkatan kerja).
b. Pengangguran siklikal
Pengangguran yang disebabkan kemunduran ekonomi yang menyebabkan perusahaan
tidak mampu menampung semua pekerja yang ada.
c. Pengangguran struktural
Pengangguran yang disebabkan oleh penganggur yang mencari lapangan pekerjaan
tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja.
d. Pengangguran teknologi
Pengangguran yang disebabkan perkembangan atau pergantian teknologi. Perubahan
ini dapat menyebabkan pekerja harus diganti untuk bisa menggunakan teknologi yang
diterapkan.
JENIS-JENIS PENGANGGURAN
2. Jenis pengangguran berdasarkan cirinya
a. Pengangguran terbuka
Tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis
ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha
secara maksimal.
b. Pengangguran tersembunyi
Tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
c. Pengangguran bermusim
Pengangguran akibat siklus ekonomi yang berfluktuasi karena pergantian musim.
d. Setengah menganggur
Tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan,
biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja
kurang dari 35 jam selama seminggu.
BEBERAPA TUJUAN
KEBIJAKAN PEMERINTAH
1. Tujuan bersifat ekonomi
Tujuan untuk mengatasi pengangguran didasarkan kepada pertimbangan-pertimbangan
yang bersifat ekonomi. Dalam hal ini ada tiga hal pertimbangan utama:
a. untuk menyediakan lowongan pekerjaan baru;
b. untuk meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat;
c. memperbaiki kesamarataan pembagian pendapatan.
2. Tujuan bersifat sosial dan politik
Tanpa kestabilan sosial dan politik, usaha-usaha untuk mengatasi masalah ekonomi tidak
dapat dicapai dengan mudah. Berikut ini diterangkan masalah sosial dan politik utama
yang ingin diatasi melalui kebijakan pemerintah mengurangi pengangguran:
a. meningkatkan kemakmuran keluarga dan kestabilan keluarga;
b. menghindari masalah kejahatan;
c. mewujudkan kestabilan politik.
INFLASI
PENGERTIAN INFLASI
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus.
Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara
kontinu.
JENIS-JENIS INFLASI
1. Inflasi berdasarkan sumber atau penyebab
a. Inflasi tarikan permintaan
Inflasi ini terjadi saat perekonomian berkembang pesat dan menyebabkan kesempatan
kerja yang tinggi pula. Sehingga tingkat pendapatan masyarakat juga ikut meningkat dan
tingkat konsumsi mereka juga meningkat, tetapi tidak diimbangi dengan peningkatan
produksi barang dan jasa sehingga menimbulkan inflasi dalam perekonomian.
b. Inflasi desakan biaya
Inflasi ini terjadi saat perekonomian berkembang pesat dan tingkat pengangguran sangat
rendah. Perusahaan akan mencari karyawan baru dan membayar mereka dengan upah
tinggi untuk menaikkan tingkat produksi. Ini menyebabkan biaya produksi meningkat dan
menyebabkan kenaikkan harga barang yang menyebabkan inflasi.
c. Inflasi diimpor
Inflasi diimpor ini terjadi karena kenaikan harga-harga yang disebabkan oleh kenaikan
harga barang impor yang digunakan sebagai bahan mentah produksi dalam negeri.
JENIS-JENIS INFLASI
2. Inflasi berdasarkan tingkat kelajuan kenaikan harga-harga yang berlaku
a. Inflasi merayap
Inflasi merayap adalah proses kenaikan harga-harga yang lambat jalannya. Yang
digolongkan kepada inflasi ini adalah kenaikan harga-harga yang tingkatnya tidak
melebihi 2 atau 3 persen setahun.
b. Inflasi sederhana
Secara rata-rata di sebagian negara tingkat inflasi mencapai diantara 5 hingga 10
persen. Inflasi dengan tingkat yang seperti itu digolongkan sebagai inflasi
sederhana atau moderate inflation.
c. Hiperinflasi
Suatu keadaan kenaikan harga-harga dalam perekonomian yang tingkatnya
adalah sangat tinggi dan mencapai jauh lebih tinggi dari 10 persen dan seringkali
melebihi 100 persen.
EFEK DARI INFLASI
1. Inflasi dan Perkembangan Ekonomi
Inflasi yang tinggi tingkatnya akan menghambat perkembangan ekonomi. Biaya yang
terus menerus naik menyebabkan kegiatan produktif sangat tidak menguntungkan.
Maka pemilik modal biasanya lebih suka menggunakan uangnya untuk tujuan
spekulasi. Investasi produktif akan berkurang dan tingkat kegiatan ekonomi akan
menurun. Sebagai akibatnya lebih banyak pengangguran akan terwujud.
EFEK DARI INFLASI
2. Inflasi dan Kemakmuran Masyarakat
Disamping menimbulkan efek buruk ke atas kegiatan ekonomi negara, inflasi juga
akan menimbulkan efek-efek yang berikut kepada individu dan masyarakat:
i.
Inflasi akan menurunkan pendapatan rill orang-orang yang berpendapatan tetap.
Pada umumnya kenaikan upah tidaklah secepat kenaikan harga-harga. Maka
inflasi akan menurunkan upah rill individu-individu yang berpendapatan tetap.
ii. Inflasi akan mengurangi nilai kekayaan yang berbentuk uang. Sebagian kekayaan
masyarakat disimpan dalam bentuk uang. Simpanan di bank, simpanan tunai, dan
simpanan dalam institusi-istitusi keuangan lain merupakan simpanan keuangan.
Nilai rillnya akan menurun apabila inflasi berlaku.
iii. Memperburuk pembagian kekayaan. Inflasi menyebabkan pembagian
pendapatan diantara golongan berpendapatan tetap dengan pemilik-pemilik harta
tetap dan penjual atau pedagang akan menjadi semakin tidak merata.
KEBIJAKAN PEMERINTAH
KEBIJAKAN FISKAL
Kebijakan fiskal meliputi langkah-langkah pemerintah membuat perubahan dalam bidang
perpajakan dan pengeluaran pemerintah dengan maksud untuk mempengaruhi
pengeluaran agregat dalam perekonomian.
KEBIJAKAN MONETER
Kebijakan moneter meliputi langkah-langkah pemerintah yang dilaksanakan oleh Bank
Sentral (di Indonesia Bank Sentral adalah Bank Indonesia) untuk mempengaruhi
(mengubah) penawaran uang dalam perekonomian atau mengubah suku bunga, dengan
maksud untuk mempengaruhi pengeluaran agregat.
KEBIJAKAN FISKAL ATAU
KEBIJAKAN MONETER?
Kebijakan fiskal dan kebijakan moneter dijalankan oleh dua pihak yang berbeda. Kebijakan
fiskal dilaksanakan oleh Kementerian Keuangan dan kebijakan moneter dijalankan oleh
Bank Sentral.
Kedua institusi ini haruslah menyesuaikan kebijakan ekonominya dalam mengatasi
masalah yang dihadapi.
Apabila tidak demikian, yaiu apabila langkah mereka menimbulkan efek yang
bertentangan yaitu satu pihak menjalankan langkah-langkah untuk mengatasi inflasi dan
pihak lainnya menjalankan kebijakan mengatasi pengangguran, kebijakan yang
bertentangan itu tidak akan mencapai tujuannya.
KEBIJAKAN FISKAL ATAU
KEBIJAKAN MONETER?
Untuk meningkatkan keefektifan kebijakan pemerintah masing-masing institusi di atas
perlu menjalankan hal berikut:
i.
Untuk mengatasi pengangguran: Bank Sentral perlu menurunkan suku bunga dan
Kementerian Keuangan menambah pengeluaran pemerintah yang dapat diikuti pula
dengan pengurangan pajak. Langkah tersebut akan menyebabkan kenaikan dalam
pengeluaran agregat sebagai akibat: kenaikan investasi, kenaikan pengeluaran
pemerintah, dan kenaikan pengeluaran rumah tangga (konsumsi).
ii.
Untuk mengatasi inflasi: Tindakan yang perlu dijalankan Bank Sentral adalah
mengurangi penawaran uang dan menaikkan suku bunga. Kebijakan moneter ini akan
mengurangi investasi dan pengeluaran rumah tangga (konsumsi). Seterusnya
Kementerian Keuangan perlu pula mengurangi pengeluaran dan menaikkan pajak
individu dan perusahaan. Langkah tersebut dapat mengurangi pengeluaran
pemerintah, mengurangi investasi, dan mengurangi pengeluaran rumah tangga.
KEBIJAKAN SEGI PENAWARAN
Kebijakan segi penawaran bertujuan untuk mempertinggi efisiensi kegiatan perusahaanperusahaan sehingga dapat menawarkan barang-barangnya dengan harga yang lebih
murah atau dengan mutu yang lebih baik.
KEBIJAKAN SEGI PENAWARAN
Bentuk kebijakan pemerintah tersebut untuk mengatasi masalah inflasi dan
pengangguran adalah sebagai berikut:
(a) Untuk mengatasi pengangguran:
Mendorong lebih banyak investasi, mengembangkan infrastruktur, meningkatkan
efisiensi administrasi pemerintahan, memberi subsidi dan mengurangkan pajak
perusahaan dan individu.
(b) Untuk mengatasi inflasi:
Melakukan langkah-langkah yang dapat mengurangi biaya produksi dan menstabilkan
harga seperti mengurangi pajak impor dan pajak ke atas bahan mentah, melakukan
penetapan harga, menggalakkan pertambahan produksi dan menggalakkan
perkembangan teknologi.
terima kasih.
Download