BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PERMAINAN EDUKATIF ULAR

advertisement
BIMBINGAN KELOMPOK
TEKNIK PERMAINAN EDUKATIF ULAR TANGGA
UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA DALAM BELAJAR
PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP N 23 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
JURNAL
Oleh :
NEVI LUVITA SARI
K3110042
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
Nevi Luvita Sari & Asrowi
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Email :
ABSTRAK
Nevi Luvita Sari. “BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PERMAINAN EDUKATIF
ULAR TANGGA UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA DALAM BELAJAR
PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP N 23 SURAKARTA TAHUN
PELAJARAN 2014/2015”. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret Surakarta. November 2014.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan permainan edukatif yang layak dan
efektif untuk meningkatkan kerjasama dalam belajar pada peserta didik kelas VII SMP.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development)yang
menghasilkan permainan edukatif untuk meningkatkan kerjasama dalam belajar pada peserta
didik kelas VII SMP. Guna mengetahui efektivitaspermainan edukatif untuk meningkatkan
kerjasama dalam belajar pada peserta didik kelas VII SMPmenggunakanOne Group Pretes –
PosttestDesign, yaitu penelitian dengan menggunakan satu kelompok yang awalnya
diberipretest,lalu diberi treatment, dan diakhiri dengan pemberian posttest. Sehingga hasilnya
dapat dibandingkan antara skor sebelum diberi treatment atau pretest dengan skor sesudah
diberi treatment atau posttest.
Perlakuan berupa bimbingan kelompok teknik permainan edukatif ular tangga untuk
meningkatkan kerjasama dalam belajar yang dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Subjek
dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIISMP. Teknik pengumpulan data
menggunakan angket dengan kriteria r hitung > r tabel. Hasil uji validitas angket menunjuk
bahwa terdapat 39 item yang valid. Analisis data menggunakan aplikasi SPSS 16 dengan
teknik Paired Samples T Test.
Hasil penelitian menunjukan bahwa gambaran secara umum kerjasama dalam belajar
pada peserta didik kelas VII SMP N 23 Surakarta berada pada kategori sedang. Layanan
bimbingan kelompok teknik permainan edukatif ular tangga dapat dikatakan layak, hal ini
terbukti dari penilaian ahli dan praktisi terhadap modul berada pada kategori sangat baik
dengan prosentase rata-rata 88,43%. Selain itu hasil treatment melalui analisis statistik
menghasilkan taraf signifikansi 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang
dibuktikan adanya peningkatan nilai mean dari skor 123,97 sebelum mendapat treatment
menjadi 133,03 sesudah ditreatment.
Simpulan penelitian ini adalah bimbingan kelompok teknik permainan edukatif ular
tangga efektif untuk meningkatkan kerjasama dalam belajarpadapeserta didikkelas VII SMP.
Kata kunci : permainan edukatif, ular tangga, kerjasama dalam belajar
ABSTRACT
Nevi Luvita Sari. “THE GUIDANCE OF GROUP IN EDUCATIVE GAME
TECHNIQUE SNAKES AND LADDERS TO DEVELOP COOPERATIVE
LEARNING FOR SEVENTH GRADE STUDENTS OF SMP N 23 SURAKARTA
ACADEMIC YEAR 2014/2015”. Thesis. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta. November 2014.
This research aims to produce appropriate and effective of educative game for
developing cooperative learning of the seventh grade junior high school students.
This research is research and development which produces educative game to develop
cooperative learning of the seventh grade of junior high school students. In order to know the
effectiveness of educative game to raise cooperative learning of the seventh grade of junior
high school students, I conduct One Group Pretest – Posttest Design, a research in group
with pretest in the start, giving treatment and finished by giving posttest. Therefore the results
can be compared between score before and after giving treatment or pretest.
Treatment, as the group of guidance in educative game technique snakes and ladders
to develop cooperative learning, is conducted in three sessions. The research subject is the
seventh gradeof junior high school students. Technique of collecting data is using
questionnaire with criteria r count > r table. The results of the validity test questionnaire
pointed out that there are 39 valid items. Data analysis usedSPSS 16 with technique Paired
Samples T Test.
As a result, cooperative learning of the seventh grade students in SMP N 23 Surakarta
is on the medium category. The service on guidance of group in educative game snakes and
ladders is appropriate, proved by expert and practitioner judgments toward the module in a
good category with average value of 88,43. Besides, the result of treatment through statistical
analysis brings out significance value 0,000 < 0,05, then Ho is rejected and Ha is accepted,
proved by the increasing of mean value from 123,97, before getting treatment, to 133,03,
after getting treatment.
This research concludes that guidance of group in educative game technique snakes
and ladders is effective to develop cooperative learning of the seventh grade students of
junior high school.
Keyword: educative game, snakes and ladders, cooperative learning
A. PENDAHULUAN
Kerjasama merupakan salah
satu
kegiatan
manusia
dalam
menjalankan kehidupannya, termasuk
pada kegiatan belajar. Kerjasama dalam
belajar menekankan komunikasi antar
peserta didik dalam kelompokkelompok kecil. Peserta didik diberi
kesempatan untuk membicarakan ideide mereka dalam rangka memahami
suatu pelajaran. Selain itu kerjasama
dalam
belajar
dapat
memberi
kesempatan pada peserta didik untuk
berinteraksi satu dengan yang lain
dalam rangka mencapai tujuan bersama
yakni meningkatnya prestasi akademik
Namun
fakta
dilapangan
menunjukan bahwa kerjasama dalam
belajar yang dilakukan oleh peserta
didik kelas VII memiliki kendala yang
menjadikan kegiatan kerjasama tidak
efektif. Hal tersebut dikarenakan usia
peserta didik kelas VII yang berada
pada masa transisi, yaitu peralihan dari
masa anak-anak menuju masa remaja.
peserta didik kelas VII lebih tertarik
dengan kegiatan yang menyenangkan
daripada
kegiatan
belajar
yang
membutuhkan konsentrasi tinggi.
Beberapa faktor penyebabnya
adalah, rasa individualisme pada
peserta didik yang semakin meningkat
dikarenakan pengkembangan teknologi
serta kurangnya layanan bimbingan
yang dapat meningkatkan kerjasama
peserta didik dalam belajar.
Ibu Sukini, selaku guru BK di
SMP N 23 Surakarta mengungkapkan
bahwa peserta didik kelas VII masih
sangat sulit untuk melakukan kegiatan
kerjasama dalam belajar. Para peserta
didik cenderung bersikap pasif dalam
sesi tanya jawab, serta memilih
kegiatan lain, misalnya membicarakan
hal
yang
lain
dengan
teman
sekelompoknya atau bermain sendiri
dengan alat tulisnya. Bukti lain
mengenai kondisi tingkat kerjasama
dalam belajar yang belum tinggi
ditunjukan
dengan
hasil
studi
pendahuluan melalui angket tentang
kerjasama dalam belajar. Angket
dibagikan kepada 49 peserta peserta
didik VII SMP N 23 Surakarta.
Diketahui 8 peserta didik atau 16,32%
memiliki tingkat kerjasama dalam
belajar tinggi, 34 peserta didik atau
69,38% memiliki tingkat kerjasama
dalam belajar sedang, dan 7 peserta
didik atau 14,28% memiliki tingkat
kerjasama dalam belajar rendah.
Sehubungan
dengan
permasalahan tersebut, maka perlu
dikaji tentang peningkatan kerjasama
dalam belajar melalui bimbingan
kelompok teknik permainan pada
peserta didik kelas VII SMP N 23
Surakarta. Alasan penggunaan teknik
permainan dalam bimbingan kelompok
yaitu karena kegiatan yang bersifat
menyenangkan seperti permainan dapat
meningkatkan minat, dan perhatian
peserta
didik
dalam
proses
pembelajaran. Sehingga diharapkan
motivasi peserta didik untuk kerjasama
dalam belajar juga ikut meningkat.
Selanjutnya, berkaitan dengan
permainan edukatif yang digunakan
sebagai media layanan bimbingan
kelompok untuk peserta didik kelas VII
masih jarang ditemukan. Oleh kerena
itu, penulis mengadakan penelitian
yang berjudul “Bimbingan Kelompok
Teknik Permainan Edukatif Ular
Tangga untuk Meningkatkan Kerjasama
dalam Belajar Pada Peserta didik Kelas
VII SMP N 23 Surakarta Tahun
Pelajaran 2014/ 2015”. Dengan
permainan ular tangga sebagai media
pelaksanaan
layanan
bimbingan
kelompok teknik permainan ini
diharapkan
dapat
meningkatkan
kerjasama dalam belajar pada peserta
didik, sehingga peserta didik memiliki
prestasi akademik yang tinggi serta
dapat melatih interaksi sosial dengan
lingkungan sekitar.
B. METODE PENELITIAN
Jenis metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian pengembangan atau
Research and Development (R & D).
Untuk dapat menghasilkan produk
tertentu digunakan penelitian yang
bersifat analisis kebutuhan dan untuk
menguji keefektifan produk tersebut
supaya dapat berfungsi di masyarakat
luas, maka diperlukan penelitian untuk
menguji keefektifan produk tersebut.
Produk yang dihasilkan dalam
penelitian ini adalah permainan ular
tangga dalam bimbingan kelompok
untuk meningkatkan kerjasama dalam
belajar.Produk ini termasuk produk
baru yang digunakan oleh guru BK
sebagai pedoman dalam memberikan
layanan bimbingan kelompok pada
peserta didik.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian dan pengembangan yang
dilakukan telah menghasilkan produk
berupa permainan ular tangga edukatif
untuk meningkatkan kerjasama pada
peserta didik kelas VII Sekolah
Menengah
Pertama.
Dari
studi
pendahuluan (need assessment) kepada
49 peserta didik menunjukkan keadaan
awal tingkat kerjasama dalam belajar
peserta didik SMP N 23 Surakarta
yakni 8 peserta didik atau 16,32%
memiliki tingkat kerjasama dalam
belajar tinggi, 34 peserta didik atau
69,38% memiliki tingkat kerjasama
dalam belajar sedang, dan 7 peserta
didik atau 14,28% memiliki tingkat
kerjasama dalam belajar rendah. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar
peserta
didik
memiliki
tingkat
kerjasama dalam belajar yang masih
sedang dan rendah, artinya sebagian
besar peserta didik belum memiliki
kerjasama dalam yang tinggi. Hal ini
apabila dibiarkan kelak menuai masalah
dalam kegiatan belajar peserta didik
maupun dalam kegiatan bersosialisasi,
karena sebuah kerjasama sangat
diperlukan dalam segala bidang
kehidupan hingga peserta didik
beranjak dewasa, maka dari itu
peningkatan kerjasama yang dimulai
pada kegiatan belajar harus ditanamkan
pada peserta didik sejak dini.
Perancangan serta pengembangan
permainan didasarkan pada hasil studi
pendahuluan dan merujuk pada teori-teori
dari para ahli mengenai indikator
kerjasama dalam belajar yaitu : 1.
Interaksi; 2. Gotong-royong; dan 3.
Komunikasi; 4. Tanggung-jawab; dan 5.
Disiplin. Perancangan permainan ular
tangga edukatif berupa 1. Konsep
permainan ular tangga edukatif; 2.
Perangkat permainan ular tangga edukatif;
3. Manfaat permainan ular tangga
edukatif; 4. Kelebihan dan kekurangan
permainan ular tangga edukatif; 5.
Langkah-langkah permainan ular tangga
edukatif; dan 6. Evaluasi permainan ular
tangga edukatif. Dari rancangan tersebut
selanjutnya sajikan pada sebuah buku yang
berjudul
implementasi
bimbingan
kelompok teknik permainan edukatif ular
tangga. Hal tersebut bertujuan untuk
mempermudah
pengguna
dalam
memahami rancangan produk. Setelah itu
produk diuji kelayakannya yang meliputi
uji ahli, uji praktisi, dan uji efektivitas.
Hasil penilaian uji ahli menunjukkan
bahwa permainan ular tangga edukatif
layak digunakan dalam layanan bimbingan
kelompok teknik permainan dengan
beberapa perbaikan dan saran yang telah
diberikan oleh ahli. Hasil penilaian uji
praktisi
juga
menunjukkan
bahwa
permainan ular tangga edukatif layak
digunakan dalam layanan bimbingan
kelompok teknik permainan dengan
beberapa perbaikan dan saran yang
diberikan oleh praktisi. Produk yang telah
diuji oleh ahli dan praktisi selanjutnya
diuji keefektifannya. Uji keefektifan yang
telah dilakukan menunjukkan produk teruji
efektif bahwa implementasi bimbingan
kelompok teknik permainan edukatif ular
tangga efektif untuk meningkatkan
kerjasama dalam belajar pada peserta didik
kelas VII SMP. Hal tersebut dibuktikan
melalui hasil yang diperoleh dari nilai pretest dan post-test, yang kemudian
dilakukan pengujian melalui uji t
berpasangan
untuk
mengetahui
perbandingan keadaan sebelum mendapat
treatment dan sesudah mendapat treatment
dengan bantuan SPSS 16.0 for windows.
Hasil uji t berpasangan menunjukkan
bahwa ๐‘กโ„Ž๐‘–๐‘ก๐‘ข๐‘›๐‘” > ๐‘ก๐‘ก๐‘Ž๐‘๐‘’๐‘™ (8,789 > 2,045)
dengan nilai signifikansi < 0,05 (0,000 <
0,05), maka Ho ditolak yang berarti ada
perbedaan antara nilai pre-test dan nilai
post-test. Selain itu rata-rata nilai post-test
lebih tinggi daripada nilai pre-test, yaitu
nilai rata-rata sebelum mendapat treatment
(pre-test) adalah 123,97 dan sesudah
mendapat treatment (post-test) menjadi
133,03. Hal tersebut menunjukkan bahwa
terjadi peningkatan kerjasama dalam
belajar pada peserta didik karena telah
mendapat layanan bimbingan kelompok
teknik permainan edukatif ular tangga.
Sesuai dengan hal tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa permainan ular
tangga
edukatif
efektif
untuk
meningkatkan kerjasama dalam belajar
pada peserta didik kelas VII SMP N 23
Surakarta.
D. SIMPULAN
Simpulan hasil penelitian tentang
bimbingan kelompok teknik permainan
edukatif
ular
tangga
untuk
meningkatkan kerjasama dalam belajar
pada peserta didik kelas VII SMP N 23
Surakarta, diuraikan sebagai berikut :
1. Hasil studi pendahuluan terkait profil
awal kerjasama dalam belajar pada
peserta didik kelas VII SMP N 23
Surakarta
menunjukkan
bahwa
sebagian besar peserta didik memiliki
tingkat kerjasama dalam belajar yang
sedang dan rendah yang ditunjukan
sebanyak 8 peserta didik atau 16,32%
memiliki tingkat kerjasama dalam
belajar tinggi, 34 peserta didik atau
69,38% memiliki tingkat kerjasama
dalam belajar sedang, dan 7 peserta
didik atau 14,28% memiliki tingkat
kerjasama dalam belajar rendah. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar
peserta didik kelas VII SMP belum
memiliki tingkat kerjasama dalam
belajar yang tinggi.
2. Buku
Implementasi
bimbingan
kelompok teknik permainan edukatif
ular tangga untuk meningkatkan
kerjasama dalam belajar pada peserta
didik kelas VII SMP telah teruji secara
konsep
maupun
empirik.
Dari
penilaian ahli dan praktisi, produk
tersebut memiliki nilai prosentase
88,35%, dengan demikian buku
Implementasi Bimbingan Kelompok
Teknik Permainan Edukatif Ular
Tangga memiliki nilai sangat baik,
sehingga dinyatakan sangat layak
untuk digunakan.
3. Hasil penelitian bimbingan kelompok
teknik permainan edukatif ular tangga
untuk meningkatkan kerjasama dalam
belajar pada peserta didik kelas VII
SMP N 23 Surakarta menunjukkan
bahwa tingkat kerjasama dalam belajar
pada peserta didik kelas VII
mengalami
peningkatan
antara
sebelum dan sesudah diberikan
treatment. Hal ini dibuktikan dengan
perolehan nilai thitung yang lebih besar
dibandingkan dengan nilai ttabel pada
taraf signifikansi 5%, yakni 8,789 >
2,045. Selain itu terbukti pula bahwa
perolehan rata-rata sebelum treatment
123,97 dan setelah diberi treatment
menjadi 133,03 dengan peningkatan
rata-rata sebesar 3,622 %. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa
bimbingan kelompok teknik permainan
edukatif ular tangga layak dan efektif
untuk meningkatkan meningkatkan
kerjasama dalam belajar pada peserta
didik kelas VII SMP N 23 Surakarta.
E. IMPLIKASI
Hasil penelitian ini, mempunyai
implikasi bagi beberapa pihak, yakni
kepala sekolah, guru, dan peserta
didik.
Bagi
kepala
sekolah,
hasil
penelitian ini memberikan bukti
bahwa pentingnya bimbingan dan
konseling
khususnya
bimbingan
kelompok melalui teknik permainan
edukatif ular tangga karena efektif
untuk meningkatkan kerjasama dalam
belajar pada peserta didik, sehingga
kepala sekolah perlu berperan sebagai
pendukung terlaksananya layanan
bimbingan
kelompok
teknik
permainan edukatif ular tangga
disekolah.
Bagi guru, selaku guru BK dan
guru mata pelajaran, penelitian ini
menunjukan
bahwa
kemampuan
kerjasama
peserta
didik
perlu
ditingkatkan
melalui
layanan
bimbingan
kelompok
teknik
permainan edukatif ular tangga,
sehingga
dapat
mendukung
tercapainya kesjasama yang baik serta
meningkatnya nilai akademik. Oleh
karena itu, diperlukan peran guru
untuk
melaksanakan
bimbingan
kelompok teknik permainan edukatif
ular tangga dan mengembangkan
teknik permainan edukatif yang
berguna
untuk
meningkatkan
kerjasama dalam belajar.
Bagi peserta didik, penelitian ini
membantu
untuk
meningkatkan
kerjasama dalam belajar yang menjadi
salah satu cara meningkatkan nilai
akademik dan menjadi bekal menuju
masa depan yang cemerlang. Oleh
karena itu, keterlibatan peserta didik
secara aktif saat kegiatan bermain ular
tangga edukatif ular tangga sangat
diperlukan untuk mencapai tujuan
permainan, yaitu meningkatknya
kerjasama dalam belajar.
F. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian,
maka peneliti memberikan saran yang
diharapkan dapat bermanfaat bagi
berbagai pihak. Adapaun saran yang
dapat peneliti sampaikan adalah
sebagai berikut :
1. Saran untuk Peserta Didik
Dalam melaksanakan kegiatan belajar,
siswa harus mampu bekerja sama
dengan teman maupun orang-orang
disekitarnya. Kerjasama merupakan
salah satu faktor penting untuk menuju
sukses dalam kehidupan. Tentunya
kerjasama tersebut harus menjunjung
tinggi kejujuran, interaksi, gotongroyong, komunikasi, tanngung-jawab,
dan disiplin yang baik. Hal tersebut
tidak mudah dilakukan jika tidak
dilatih sejak dini. Oleh sebab itu,
pelatihan dan peningkatkan kerjasama
dapat diberikan mulai dari bangku
sekolah, yaitu melalui kegiatan belajar
mengajar
yang
bertujuan
meningkatkan kerjasama dalam belajar
dan diikuti meningkatnya nilai
akademik peserta didik. Selain itu,
diharapkan sikap kerjasama yang baik
dapat tertanam pada peserta didik sejak
dini mampu menjadi bekal menuju
masa depan cemerlang.
2. Saran untuk Guru Kelas
Pemberian pelatihan kerjasama dalam
belajar perlu diberikan kepada peserta
didik dengan pengimplementasian
bimbingan kelompok teknik permainan
edukatif ular tangga di jam-jam
pelajaran
yang
memungkinkan.
Pemberian pelatihan kerjasama dalam
belajar perlu diberikan kepada peserta
didik sedini mungkin agar peserta
didik menjadi individu yang memiliki
sikap kerjasama yang tinggi dalam
segala hal yang positif
3. Saran untuk Sekolah
Pemberian permainan edukatif pada
peserta
didik
melalui
layanan
bimbingan kelompok teknik permainan
di SMP kiranya sangat diperlukan. Hal
ini dimaksudkan untuk menunjang
pengembangan aspek kognitif, afektif,
dan psikomotorik pada peserta didik
secara seimbang. Pemberian layanan
bimbingan kelompok teknik permainan
edukatif
ular
tangga
untuk
meningkatkan kerjasama dalam belajar
perlu
dilakukan
secara
berkesinambungan
agar
dapat
menunjang keberhasilan belajar peserta
didik serta keberhasilan pencapaian
visi misi sekolah.
4. Saran untuk Para Peneliti Lain
Peneliti
selanjutnya
dapat
mengembangkan layanan bimbingan
kelompok teknik permainan edukatif
ular tangga untuk meningkatkan
kerjasama dalam belajar yang lebih
inovatif
dengan
memanfaatkan
teknologi terkini yang lebih menarik.
Misalnya, dengan membuat aplikasi
game edukatif yang dapat digunakan
pada komputer atau handphone untuk
mengasah kemampuan peserta didik
pada materi pelajaran sesuai jenjang
pendidikannya.
G. DAFTAR PUSTAKA
Abdul
Malik.
(2013).
Strategi
Pembelajaran. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
Achmad Juntika Nurihsan. (2007).
Bimbingan dan Konseling dalam
Berbagai
Latar
Kehidupan.
Bandung: Refika Aditama.
Andang Ismail. (2006). Education
Games: Menjadi Cerdas dan
Ceria
dengan
Permainan
Edukatif.
Yogyakarta:
Pilar
media.
Aunurrahman. (2009). Belajar dan
Pembelajaran. Cetakan Kedua.
Bandung: Alfabeta.
Duwi Prayitno. (2012). Belajar Cepat
Olah Data Statistik dengan SPSS.
Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Esmet Untung Mardiyatmo. (2010).
Kumpulan Permainan Seru –
Tutorial untuk Fasilitator dan
Instruktur. Yogyakarta: CV. Andi
Offset.
Fatmah Ayu Sugito dan Asrowi.
(2014). Implementasi Teknik
Psikodrama. Modul Penelitian
Tidak Dipublikasikan. FKIP
Universitas
Sebelas
Maret.
Surakarta.
Happy Diyah Sari Finishiawati. (2012).
Pengembangan
Layanan
Bimbingan
Spiritual
untuk
Meningkatkan
Konsep
Diri
Spiritual Pada Siswa Kelas X
SMK Cokroaminoto 1 Surakarta
Tahun Pelajaran 2011/2012.
Skripsi Tidak Dipublikasikan.
Universitas
Sebelas
Maret,
Surakarta.
Ibrahim, M., Rachmadiarti, F., Nur, M.,
& Ismoyo. (2000). Pembelajaran
Kooperatif. Surabaya: University
Press.
Isjoni. (2007). Cooperative Learning:
Mengembangkan
Kemampuan
Belajar Berkelompok. Bandung:
Alfabeta.
Ketut Sukardi. (2008). Pengantarn
Pelaksanaan Program Bimbingan
dan Konseling di Sekolah.
Cetakan Kedua. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Mayke S. Tedjasaputra. (2001).
Bermain,
Mainan,
dan
Permainan. Jakarta: PT Grasindo.
Muhammad
Al-Mighwar.
(2006).
Psikologi Remaja. Bandung:
Pustaka Setia.
Muhammad Nu’man Somantri. (2001).
Menggagas
Pembaharuan
Pendidikan IPS. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Nana Syaodih Sukmadinata. (2012).
Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Rosdakarya.
Nelva Rolina. (2012). Alat Permainan
Edukatif untuk Anak Usia Dini.
Yogyakarta: Ombak.
Pengertian Ular Tangga. (2013).
Diperoleh 29 januari 2014, dari
http://id.wikipedia.org/wiki/Ular_
tangga
Ranti Purnanindya & Muhammad
Munir. (2013). Pengembangan
Game Edukasi Ular Tangga
Sebagai Media Pembelajaran TIK
untuk Siswa Kelas 3 SD Negeri
Pujokusuman 2 Yogyakarta.
Jurnal Elektronik Pendidikan
Teknik Informatika, 2 (1), 2.
Diperoleh 5 Mei 2014, dari
http://journal.student.uny.ac.id/jur
nal/artikel/2251/54/295
Sadam Thaibin, Eny Enawati, & Ira
Lestari. (2013). Pengembangan
Buku Ajar IPA SMP Dilengkapi
dengan Media Permainan Ular
Tangga Chemistry (UTACHI).
Jurnal Pendidikan dan Pelajaran.
2 (9). Diperoleh 5 Mei 2014, dari
http://jurnal.untan.ac.id/index.php
/jpdpb/article/download/3268/325
5
Sri Mursiti, Achmad Binadja, & Dianto.
(2013). Pengaruh penggunaan
Ular Tangga Redoks Sebagai
Media
Chemo-Edutainment
Bervisi Sets Terhadap Hasil
Belajar Siswa SMA. Jurnal
Inovasi Pendidikan Kimia, 3 (2),
485-462. Diperoleh 5 Mei 2014,
dari
http://journal.unnes.ac.id/nju/inde
x.php/JIPK/article/view/1281
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Cetakan Kelimabelas. Bandung:
Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur
Penelitian
(Suatu
Pendekatan
Praktik). Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sujarwo & Eva Imania Eliasa. (2010). 55
Permainan
(Games)
dalam
Bimbingan
dan
Konseling.
Yogyakarta: Paramitra Publishing.
Sumiati. (2011). Pembelajaran Biologi
dengan Metode TGT (Teams Games
Tournaments)
Menggunakan
Permainan Ular Tangga dan TekaTeki Silang Ditinjau dari Memori
dan Kreativitas Peserta didik. Tesis
Tidak Dipublikasikan. Universitas
Sebelas Maret, Surakarta.
Suranti, Asrowi, & Salmah Lilik. (2014).
Implementasi Bimbingan Karir bagi
Siswa Sekolah Dasar. Modul
Penelitian Tidak Dipublikasikan.
FKIP Universitas Sebelas Maret.
Surakarta.
Sutirna. (2013). Bimbingan dan Konseling
Pendidikan Formal, Nonformal dan
Informal. Yogyakarta: CV. Andi
Offset.
Syamsu
Yusuf.
(2011).
Psikologi
Perkembangan Anak dan Remaja.
Cetakan Ketigabelas. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Tatiek Romlah. (2001). Teori dan Praktek
Bimbingan Kelompok. Malang:
Universitas Negeri Malang.
Trianto. (2009). Mendesain Model
Pembelajaran
Inovatif-Progresif.
Cetakan Ketiga. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
. (2010). Model Pembelajaran
Terpadu. Cetakan Kedua. Jakarta:
Bumi Aksara.
Tukiran T., Efi M.F., & Sri Harmianto.
(2012). Model-Model Pembelajaran
Inovatif. Bandung: Alfabeta.
Wahyudi Taufan Santoso. (2008).
Implementasi Metode TGT (Team
Games Tournament) Model Ular
Tangga yang Disertai Media
Komputer
untuk Meningkatkan
Kualitas Peoses dan Hasil Belajar
Di SMA Al-Muayyad Surakarta.
Skripsi
Tidak
Dipublikasikan.
Universitas
Sebelas
Maret,
Surakarta.
Wina
Sanjaya.
(2011).
Strategi
Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses
Pendidikan.
Cetakan
Kedelapan. Jakarta: Kencana.
Download