KWU-pertemuan-3

advertisement
SIFAT PERILAKU
SKOR
Yakin terhadap diri sendiri (self confidence)
5
4
3
2
1
Optimis
5
4
3
2
1
Kepemmimpinan
5
4
3
2
1
Fleksibel
5
4
3
2
1
Bisa mengelola uang
5
4
3
2
1
Imajinasi
5
4
3
2
1
Bisa merencana
5
4
3
2
1
Sabar
5
4
3
2
1
Tegas
5
4
3
2
1
Semangat
5
4
3
2
1
Tanggungjawab
5
4
3
2
1
Kerja Keras
5
4
3
2
1
Dorongan mencapai sesuatu
5
4
3
2
1
Integritas
5
4
3
2
1
Percaya Diri (Self-reliance)
5
4
3
2
1
Realisme
5
4
3
2
1
Organisasi
5
4
3
2
1
Ketepatan
5
4
3
2
1
Ketenangan
5
4
3
2
1
Memperhitungkan Resiko
5
4
3
2
1
Kesehatan Fisik
5
4
3
2
1
Komunikasi dengan orang lain
5
4
3
2
1
Kebebasan
5
4
3
2
1
Bisa Bergaul
5
4
3
2
1
Membuat Keputusan
5
4
3
2
1
BAB III
MENCAPAI CITA-CITA
Ketika seseorang telah menerima gelar kesarjanaan, seakanakan telah berhasil menyelesaikan suatu perjalanan panjang melewati
terusan yang melelahkan mulai dari masa kanak-kanak sampai ke
ambang kedewasaan. Dengan berbekal cita-cita kini siap meraih
sesuatu yang bermakna dan kemandirian finansial. Tetapi mungkin
tekad untuk berhasil sudah bercampur dengan perasaan prihatin. “Saya
tahu kemana saya hendak pergi, namun bagaimana saya bisa ke
sana?” seakan telah mempunyai tujuan tetapi belum memiliki peta
jalan. Mungkin akan mempertimbangkan berbagai pekerjaan, sebagai
guru atau pekerja sosial, tetapi kurang ada tantangan dan gajinyapun
mungkin kurang sesuai harapan.”Bisnis?”
Bisnis merupakan salah satu usaha yang menjanjikan. Di
mana dalam bisnis banyak tantangan yang harus dihadapi. Bisnis
merupakan salah satu cara mendapatkan penghasilan secara optimal.
Bisnis yang berhasil akan mendapatkan imbalan berupa uang dan
kepuasan yang lain. Namun bagaimana cara memulainya? Jalur mana
yang harus ditempuh terlebih dahulu? Ide awal apa yang harus saya
lakukan? Dan masih banyak pertanyaan yang muncul bagi yang belum
berpengalaman dalam dunia bisnis.
A. JALUR MENUJU BISNIS
1. Bisnis Keluarga. Bentuk bisnis yang melibatkan seluruh atau
sebagian anggota keluarga dalam kepemilikan dan atau
operasional bisnis. Bisnis keluaraga diakui ketika perusahaan
tersebut dialihkan dari generasi ke generasi berikutnya.
CONTOH BISNIS KELUARGA
 PT Jamu Nyonya Meneer berdiri sejak tahun 1919 disemarang, didirikan oleh Ibu Meneer
(Lau Ping Nio) perusahaan besar di indonesia
Produknya telah merambah pasar
internasional, dan dipasarkan ke tiga benua yaitu Asia, Eropa, dan Amerika dan ke-12
negara termasuk Malaysia, Jepang, Korea Selatan, Singapura, Taiwan dan Cina.
 Group Maya pada, didirtikan oleh Tahir memiliki gurita bisnis di beberapa sektor
yang tergabung dalam Grup Mayapada. Tahir yang memiliki kekayaan US$1,3
miliar atau sekitar Rp11,7 triliun dengan kurs Rp9.000 per dolar AS, telah memiliki
Bank Mayapada, Rumah Sakit Mayapada, Mayapada Tower, dan Sona Topas
Tower.
 Sampurna, Djarum, Bakrie, Salim group, dan sebagainya
Bisnis keluarga
Keuntungan:
- Kebebasan Bertindak
Jika usaha yang dijalankan oleh keluarga mengalami masalah atau
memiliki
keinginan untuk mengembangkan, maka anggota keluarga tersebut bebas
melakukan tindakan untuk memperkecil masalah atau menggunakan berbagai
macam cara untuk mengembangkan usahanya.
- Resiko pengambil alihan usaha kecil
Usaha yang dijalankan oleh keluarga sejak lama, dapat diturunkan secara langsung
ke keturunannya untuk dikembangkan dan diolah. Orang lain yang ingin
menduduki jabatan atau pemilik usaha tersebut teridentifikasi sangat kecil karena
adanya komitmen keluarga untuk menurunkan usahanya kepada keturunannya.
- Berorientasi jangka panjang
Usaha sukses yang dilakukan oleh sebuah keluarga, pasti akan terus dikelola oleh
keluarga tersebut dan diturunkan kepada keluarganya agar tetap berkembang dan
lebih berkembang lagi. Sehingga usia usaha tersebut tergolong cukup panjang.
Bisnis keluarga
Kelemahan:
• Sulit melakukan management usaha
Usaha yang dirintis oleh keluarga atau usaha yang sudah turun temurun dikembangkan
oleh keluarga, terkadang faktor kekeluargaan yang ada pada diri individu atau anggota
keluarga memiliki rasa iri terhadap tugas yang telah dibagikan. Sehingga antara bisnis
dan keluarga terkesan masih saling mempengaruhi.
•
Penempatan personel tidak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
Setiap jabatan yang diberikan kepada seseorang tidak berdasarkan kemampuan atas
diri individu tersebut, tetapi asal tunjuk dalam pemberian tanggung jawab perusahaan
atau bisnis yang dirintis. Dapat dikatakan kurang adanya tindakan yang adil.
•
Rentan Terjadi konflik kepentingan
Bisnis keluarga yang dijalankan oleh anggota keluaga dan merekrut orang lain untuk
ikut membantu usahanya, jika terjadi masalah atau konflik di dalam bisnis, maka 85%
atau kebanyakan yang disalahkan atau yang menjadi penyebab munculnya masalah
adalah orang lain yang bukan anggota keluarganya. Tetapi jika yang sedang
bermasalah adalah antar-anggota keluarga dalam satu bisnis, maka kedua pihak sulit
mengakui kesalahan yang diperbuat dan cenderung saling tuduh.
•
Sulit mendelegasikan
Waktu kerja yang diberikan tidak sesuai dengan perjanjian dengan karyawan lain. Jika
atasan mengerjakan sesuatu sampai melebihi batas waktu kerja, maka bawahan
cenderung mengikuti waktu kerja yang sedang dijalankan oleh atasannya. Tidak hanya
itu semua keputusan perusahaan atau bisnis berada di tangan atasan atau pemilik
usaha keluarga ini, jadi karyawan menunggu keputusan tersebut.
Contoh permasalahan dalam bisnis keluarga
Jamu Cap Potret Nyonya Meneer (Lau Ping Nio). Awalnya Direktur Utama meskipun secara formal perusahaan
dipercayakan kepada anaknya, Hans Ramana. Anaknya yang lain yang bernama Lucy Saerang, Marie Kalalo, dan
Hans Pangemanan diangkat menjadi anggota dewan komisi perusahaan. Terjadi Kerjasama sangat bagus
Hans Ramana menjadi penerus perusahaan Nyonya Meneer dan menjadi Direktur Utama pada tahun 1952
hingga 1976. Setelah Hans Ramana meninggal operasional perusahaan kemudian diteruskan oleh generasi kedua
dan generasi ketiga Sepeninggal sang pendiri tahun 1978, perusahaan mulai menghadapi berbagai konflik
panjang. Charles Saerang, anak dari putra ke-2 Nyonya Meneer, meneruskan bisnis keluarganya. Tetapi Charles
Saerang harus berjuang keras untuk “menaklukkan” para pemegang saham yang merupakan keluarganya sendiri.
Keluarga sendiri tidak menginginkan Charles menduduki jabatan nomor satu. Awalnya posisi direktur utama
dipegang oleh Nonnie Saerang, didampingi oleh Hans Pangemanan. Sementara itu, posisi komisaris diisi oleh
Marie Kalalo, Lucy Saerang, dan Charles Saerang.
Konflik memuncak di tahun 1984 hingga 2000. Kelima ahli waris berebut kekuasaan di perusahaan. Pertikaian
melibatkan beberapa pihak: kelompok mayoritas (Nonnie Saerang dan Hans Pangemanan), kelompok minoritas
(Lucy Saerang dan Marie Kalalo) dan generasi ketiga yang diwakili oleh Charles Saerang (anak kandung mendiang
Hans Ramana).
Sengketa melebar bahkan, perseteruan berujung pada tuntutan ke meja hijau.. Begitu sengitnya pertikaian di
tubuh PT Nyonya Meneer, sampai-sampai Menaker Cosmas Batubara saat itu ikut turun tangan, sebab pertikaian
antar keluarga sampai melibatkan ribuan pekerja perusahaan itu. Akhirnya saudara-saudara tersebut
menjatuhkan pilihan untuk berpisah dan menjual semua bagian mereka kepada Charles Ong Saerang.
Konflik ini terselesaikan dengan baik semenjak Charles Saerang menguasai penuh saham PT Nyonya
Meneer dari anggota keluarga lain sehingga ia lebih leluasa mengelola perusahaan. Saudara yang semula
memegang operasional perusahaan jabatannya diganti menjadi komisaris. Dia kemudian menempatkan orangorang profesional untuk mengelola Nyonya Meneer. Sekarang PT. Nyonya Meneer dijalankan oleh kumpulan
profesional yang berpengalaman, yang meski bukan keluarga justru makin memperkokoh di masa generasi ketiga
ini, Nyonya Meneer berubah tidak sekedar perusahaan keluarga yang tertutup menjadi lebih maju dan
profesional, yang akhirnya go international
Franchise. (Waralaba)
Franchising system pemasaranan dengan perjanjian sah antara
(franchisee) diberi hak istimewa untuk menjalankan bisnis sebagai
pemilik pribadi dengan syarat perusahaan dijalankan menurut metode
dan terminology yang dispesifikasikan oleh pihak yang lain (franchisor).
Franchise berasal dari bahasa Prancis, yang artinya bebas.
Dalam dunia usaha, franchise atau waralaba adalah suatu bentuk kerja
sama, dimana pemilik waralaba (franchisor) memberi izin kepada pihak
penerima atau pembeli waralaba (franchisee) untuk menggunakan hak
intelektualnya, dalam nama, merek dagang, produk, atau jasa dan
sistem operasi usaha. Atas pemberian hak itu, pihak franchisor
menerima franchise atau royalty fee atau lainnya dari pihak franchisee.
Contoh:
 KFC , Dunkin Donat, Es Teller 77, Mc Donald, Pizza Hut
 Indomaret, Alfamart,
 Dan lain sebagainya
Franchise. (Waralaba)
Cara kerja sistem franchise (waralaba):
Contoh, kita ingin membuka usaha tempat makan dengan memakai nama KFC Kentucky
Fried Chicken, “ikon Amerika” restoran terbesar kedua setelah McDonald, Untuk itu kita
memerlukan izin dari pihak KFC, kita tidak boleh main ambil nama sendiri, kita membayar
dengan nominal tertentu kepada pihak KFC ($ 1.1 -1,7 M), tinggal kita siapkan tempat, dan
nanti mereka yang akan membangun sendiri desain ruangan KFC serta mereka yang
menyediakan baju seragam pegawai, ayam, nasi, soda, perabotan, dan alat-alat lainnya.
Kita hanya tinggal memakai dan menjalankan usaha kita dengan nama KFC dengan syarat
kita membayar loyalti/persenan kepada pihak KFC sebagai pemakaian nama,
produk/jasa/layanan serta popularitas mereka. Nah itulah yang dimaksudkan dengan
Waralaba.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa sebagai contoh KFC, Mc
Donald, dan yang lain yang ada di Indonesia atau di luar negeri tidak diatur atau dikuasai
oleh satu atau beberapa orang saja, melainkan mereka berjalan sendiri-sendiri, mempunyai
pemilik sendiri, hanya saja sistem kerjanya sama, karena itu adalah aturan yang diberikan
oleh pemilik perusahaan tersebut.
Bisnis waralaba
Keuntungan:
-
-
-
-
-
Bisnis bisa cepat dibuka. (Sejak Anda memutuskan membeli franchise tertentu
sampai bisnis (outlet) dibuka, waktunya relatif singkat)
Pembeli franchise tidak perlu mencari-cari atau merancang sistem (keuangan, kriteris
SDM, peralatan atau teknologi, pasokan produk barang atau jasa atau bahan baku,
menentukan harga jual, dan lain-lain. Franchisor (pemilik franchise) sudah
menyiapkan semuanya.
Pihak franchisee tinggal menjalankan sesuai petunjuk dan aturan main yang
diberikan.
Adanya pelatihan. Sebelum usaha dibuka, pihak franchisor biasanya melakukan
pelatihan bagi franchisee atau orang yang ditunjuk. Training atau pelatihan
sedemikian rupa sehingga begitu outlet dibuka, bisnis bisa langsung menggelinding
seperti outlet lain yang sudah lama buka (suskes).
Pemasaran yang telah terbukti (Menumpang nama besar dan sudah dikenal)
Membangun bisnis atau sebuah brand, perlu waktu lama. Dengan membeli franchise,
pihak franchisee berhak menggunakan nama besar yang sudah dikenal luas dan
terbukti sukses di pasar.
Risiko kecil. Bisnis apapun memiliki risikonya sendiri. Termasuk bisnis franchise.
Namun, dibanding membuka bisnis baru, risiko kegagalan bisnis franchise relatif lebih
kecil.
Bisa untuk latihan Membeli franchise dapat dimanfaatkan sebagai sarana latihan
untuk nantinya membuka bisnis sendiri.
Bisnis waralaba
Kelemahan:
-
Membayar franchise fee. Biaya ini harus dibayarkan atau dilunasi ketika terjadi
kesepakatan antara pihak pembeli dan penjual franchise. Franchise fee berlaku untuk
waktu 3, 5, 7 atau 10 tahun. Besarnya sangat bervariasi mulai dari jutaan rupiah,
puluhan juta, ratusan juta sampai milyaran rupiah. Hal ini diluar investasi lain, seperti
ruko atau bangunan. Membayar royalty fee. Royalty fee adalah jenis pembayaran
yang harus dibayarkan setiap bulan kepada pihak franchisor. Besarnya bervariasi
antara 2 - 10 persen. Rolaty fee umumnya dihitung dari total pendapatan per bulan.
Jadi, meski bisnis mungkin belum untung, royalty harus tetap dibayarkan.
-
Tidak bebas. Adanya sistem dan aturan-aturan main yang harus diikuti, selain
membantu dan memudahkan pembeli franchise ternyata di sisi lain membuat
franchisee merasa dikekang atau tidak bebas. Bila ingin menambah atau mengubah
menu yang dinilai lebih menjual seperti pada franchise makanan misalnya, harus
dengan persetujuan pihak franchisor.
-
Pengawasan terus-menerus. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan, franchisor
melakukan kontrol dan pengawasan berkesinambungan. Bahkan, dalam hal
pendapatan atau keuntungan yang diperoleh, pihak franchisor tahu persis berapa
jumlahnya. Franchisee sering merasa tidak nyaman karena dari hari ke hari berada
dalam pengawasan dan merasa dimata-matai.
Usaha baru
Tiga jenis dasar yang dikembangkan menjadi ide awal,
 yaitu ide-ide pasar baru.
 Teknologi baru dan
 manfaat baru.
Keuntungan:
 Menampilkan penemuan terbaru atau barang/jasa terbaru yang dikembangkan
 mengambil keuntungan dari lokasi, peralatan, produk atau layanan,
 mengambil keuntungan pekerjaan pemasok dan bankir yang ideal.
 Bebas berpikir kreatif sesuai ide-ide yang ada, bebas dari tekanan orang lain
karena anda adalah BOS
 Peluang-peluang sukses akan terbuka lebar tergantung bagaimana besar dan
kerasnya anda mengembangkan usaha yang telah dijalankan.
 Jwa wirausaha/enterpreneurship semakin terlatih
 Mampu mewujudkan Mimpi, bermimipi untuk jadi pengusaha sukses, menjadi
konglomerat, menjadi orang terkenal, dsb.
 Kemandirian terlatih
 Membantu Menghidupkan Ekonomi menengah dan Mikro
 Membuka lapangan kerja dan membantu orang lain untuk memiliki pekerjaan
Usaha baru
Kelemahan:
 Pasar belum diketahui secara jelas, belum terkenal
 masih ada timbul ketidakpastian
 Pesaing belum diketahui
 Modal usaha cukup agak susah (Sedikitnya Anggaran dan Pembiayaan)
 Waktu yang Singkat Untuk Melengkapi Kebutuhan, wira suaha baru harus
pontang-panting berusaha memenuhi kebutuhan pokok bisnisnya seperti produksi,
sales dan marketing, mengakibatkan kurang fokus dalam menyelesaikan
permasalahan satu persatu.
 Munculnya Tekanan Dari Luar, misal bisnis nya menerima order dalam jumlah
yang besar tanpa adanya daya produksi yang mengimbangi atau adanya
kemungkinan dari perusahaan lebih besar yang melancarkan serangan yang tidak
fair demi menyingkirkan pesaing potensialnya.
 Kurangnya Tenaga Ahli, kebanyakan tidak mampu untuk membayar jasa tenaga
ahli untuk mengerjakan pekerjaan tertentu. Akibatnya, kemampuan bersaing bisnis
skala kecil di pasar yang luas menjadi sangat kecil.
MEMBELI BISNIS
Keuntungan








Perusahaan yang sudah sukses dapat terus sukses. Membeli perusahaan yang sedang berkembang
dengan harga yang layak akan meningkatkan kemungkinan kesuksesan. Tujuan pemilik yang baru
haruslah membuat berbagai perubahan yamg akan menarik pelanggan baru dengan tetap
mempertahankan pelanggan lama perusahaan tersebut.
Perusahaan yang sudah ada mungkin sudah berada pada lokasi terbaik. Lokasi bisa jadi merupakan
asset terbesar perusahaan yang sudah ada ini. Jika keunggulan lokasi ini tidak dapat digantikan
dengan lokasi lain, seorang wirausahawan tidak mempunyai banyak pilihan selain membeli dan
bukannya membangun sendiri.
Karyawan dan pemasok sudah ada. Perusahaan yang sudah ada telah memiliki karyawan yang
berpengalaman, yang bisa membantu pemilik yang baru dalam melalui fase transisi. Karyawan yang
berpengalaman dapat membantu perusahaan terus menghasilkan uang sewaktu pemiliknya masih
mempelajari perusahaan ini. Perusahaan yang telah ada mempunyai sejumlah pemasok yang sudah
dikenal melalui jalinan hubungan baik sebelumnya.
Peralatan telah terpasang dan kapasitas produktif telah diketahui. Pada perusahaan yang sudah ada,
calon pembeli dapat mengetahui kondisi pabrik dan peralatan serta kapasitasnya sebelum
membelinya. Dalam banyak kasus, wiruisahawan dapat membeli fasislitas fisik dan peralatan pada
harga dibawah harga pengganti.
Persediaan sudah tersedia dan fasilitas pembelian kredit sudah ada.
Pemilik baru dapat langsung menjalankan perusahaannya
Pemilik baru dapat memanfaatkan pengalaman pemilik sebelumnya
Harga murah. Pemilik yang sekarang mungkin ingin sekali menjual secepatnya, sehingga mereka
menjual perusahaan ini dengan harga murah.
MEMBELI BISNIS
Kelemahan:
 Pemilik lama mungkin meciptakan citra buruk. pelanggan, pemasok, kreditur, atau
karyawan memiliki kesan negatif mengenai reputasi perusahaan karena tindakantindakan yang tidak etis dari pemilik sebelumnya
 Karyawan yang diwariskan dari perusahaan mungkin tidak sesuai. pemilik baru tidak
punya pilihan lain, kecuali mem-PHK mereka dan merekrut yang baru.
 Lokasi perusahaan yang mungkin sudah tidak sesuai lagi. Lokasi yang dulu dianggap ideal
mungkin tidak berlaku lagi dengan berubahnya kecenderungan pasar dan kependudukan.
 Peralatan dan fasilitas mungkin sudah using dan tidak efisien. Peralatan yang ada
mungkin saja memang cocok dengan perusahaan yang dibeli, tetapi bukan untuk
perusahaan yang untuk dibangun. Memperbaharui peralatan dan fasilitas biasanya
mahal.
 Perubahan dan inovasi sulit diterapkan. Melakukan perubahan yang membawa
perusahaan baru dan meyakinkan para klien lama untuk kembali dapat menjadi proses
yang mahal, memakan waktu dan melelahkan.
 Persediaan mungkin sudah ketinggalan dan kadaluarsa.
 Harga perusahaan mungkin terlalu mahal. Banyak orang yang membeli harga perusahaan
lebih mahal dari harga sebenarnya, yang dapat merusak kemampuan perusahaan
mendapatkan laba dan menghasilkan arus kas positif.
MEMBELI BISNIS
Langkah-langkah dalam membeli perusahaan
 melaksanakan pemeriksaan terhadap diri sendiri untuk menentukan perusahaan yang
ideal. Fokus utamanya adalah untuk mengidentifikasi jenis perusahaan yang akan
membuat anda paling bahagia dan yang memiliki kemungkinan sukses tinggi.Semakin
anda mengenal diri anda sendiri semakin besar kemungkinan anda mendapatkan dan
mengelola perusahaan yang sukses.
 Tulis Daftar Calon Yang Potensial. Perusahaan yang mungkin akan dijual, tetapi tidak
diiklankan merupakan sumber yang sangat baik untuk menemukan perusahaanperusahaan bermutu tinggi.
 Selidikilah Calon-Calon Tersebut dan Evaluasi Yang Terbaik. Pencarian biasanya
menghabiskan waktu yang lama. Sampai kira- kira dua atau tiga tahun.
 Pastikan Peralihan Yang Lancar. Sebaik apapun perencanaan, akan ada kejutan-kejuatan.
Sebagai contoh pemilik baru mungkin memiliki gagasan untuk merubah perusahaan ini
yang menyebabkan stress dan kecemasan diantara keryawan dan pemilik lama. Dengan
adanya emosi dan ketidak pastian ini, masa peralihan selalu sulit dan membuat frustasi.
 penyelidikan mengenai detail perusahaan yang dijual untuk menentukan berbagai
kelemahan, kekuatan, peluang, dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan tersebut
Pembeli yang cerdik akan menyusun tim ahli untuk membantunya menelaah peluang
perusahaan yang potensial. Tim ini biasanya terdiri dari bangkin, akuntan yang terbiasa
dengan perusahaan tertentu, konsultan hokum, dan mungkin konsultan perusahaan kecil
atau broker.
 perlu dipertimbangkan Mengapa perusahaan ini dijual ? Dan sebagainya
8 JALAN MENUJU WIRAUSAHA SUKSES
(Murphy and Peck: 8-anak tangga untuk mencapai puncak karir)
Ability to Communicate (pintar berkomunikasi)
Ambition-Drive (dorongan ambisi)
College Education (Pengetahuan yang luas)
Making Sound Decisions (membuat keputusan cermat/tepat)
Self-Confidence (Keyakinan diri)
Good Appearance (Penampilan yang baik)
Getting things done with and through People (Menjalin Hubungan)
Capacity for Hard Work (Kerja Keras)
SUMBER IDE AWAL BERBISNIS
Menyaring ide awal
Menyaring ide awal
Download