metode penelitian - jurusan pendidikan mipa

advertisement
METODE PENELITIAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Jenis Penelitian
Variabel Penelitian
Pemilihan Desain Penelitian
Menentukan Populasi dan Sampel
Teknik Pengumpulan Data
Instrumen Penelitian
Teknik Analisis data
Variabel Penelitian
 Variabel adalah objek penelitian yang bervariasi
 Variabel dapat dibedakan atas kuantitatif dan kualitatif.
 Variabel kuantitatif diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Variabel diskrit, disebut juga variabel nominal
2. Variabel kontinum, dipisahkan menjadi:
a) Variabel ordinal, yaitu variabel yang menunjukkan
tingkatan
b) Variabel interval, yaitu variabel yang mempunyai jarak.
c) Variabel ratio, yaitu variabel perbandingan.
 Memahami dan mengidentifikasi setiap variabel menjadi variabel
yang lebih kecil merupakan syarat mutlak bagi peneliti. Memecah
variabel menjadi beberapa kategori data disebut kategorisasi.
Kategori, indikator, sub variabel akan dijadikan pedoman dalam
menyusun instrumen, mengumpulkan data dan kelanjutan
langkah penelitian yang lain.
Contoh:
Pengaruh kualitas guru terhadap prestasi belajar siswa.
Variabel bebas :
Kualitas guru
Variabel terikat :
Prestasi belajar siswa
Sub. Variabel
Sub. Variabel
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
7.
8.
9.
10.
11.
Pendidikan guru (dokumen)
Pengalaman mengajar (dok)
Banyaknya penataran (dok)
Usia (dokumen)
Minat menjadi guru (angket)
Penguasaan materi pelajaran
(angket)
Pendekatan/cara mengajar
(observasi/angket)
Cara memilih media pembelajaran
(observ & angket)
Hubungan siswa-guru (angket)
Pribadi guru (wawancara, angket)
Cara memberi PR (angket)
5.
6.
7.
8.
9.
Nilai harian (dokumen)
Nilai ulangan umum (dokumen)
Nilai tugas (dokumen)
Cara menjawab pertanyaan dikelas
(observasi)
Cara menyusun laporan (dokumen)
Nilai ketelitian (dokumen)
Ketekunan, keuletan (observasi)
Usaha (observasi)
Dsb
Jenis Penelitian
Deskriptif Kualitatif
 Deskriptif Kuantitatif
 Perbandingan
 Korelasi
 Eksperimen
 Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Karakteristik Eksperimen
1. Adanya kesetaraan subjek dalam kelompokkelompok yang berbeda
2. Paling tidak ada dua kelompok atau kondisi
yang berbeda pada saat yang sama atau satu
kelompok untuk dua saat yang berbeda
3. Variabel terikatnya diukur secara kuantitatif
atau dikuantitatifkan
4. Menggunakan statistika inferensial
5. Adanya kontrol terhadap variabel-variabel luar
6. Paling tidak, ada satu variabel bebas yang
dimanipulasikan
Klasifikasi Eksperimen
1. “Pre Experimental Design” atau “Quasi Experiment”
atau “eksperimen semu”.
Ada tiga jenis design yang termasuk dalam kategori
eksperimen semu, yaitu:
a) One-shot study
Pola :
X O
b) Pre-test and pos-test group design
Pola : O X O
c) Static group comparison
Pola :
X O1
O2
2. True Experimental Design atau “eksperimen
murni”, yaitu jenis eksperimen yang yang
dianggap sudah baik karena sudah memenuhi
persyaratan.
Jenis-jenis design yang termasuk dalam kategori
eksperimen murni, yaitu:
a) Control group pre-test post-test
Pola :
E
O1 X O 2
K
O3 X O 4
b) Random terhadap subjek
Pola :
E
X O1
K
O2
c) Random, pre-test, post-test design
Pola :
E
O1 X O 2
K
O3
O4
Menentukan Populasi dan Sampel
1. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian
2. Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki
sifat-sifat atau karakteristik yang sama dengan
populasi.
3. Jika yang diteliti adalah seluruh populasi, maka
penelitiannya menurut cara sensus, bukan cara
sampel. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
 Jika populasinya sangat homogen, penelitian
cara sampel akan lebih baik daripada cara
sensus
 Jika suatu penelitian akan mengakibatkan
rusaknya subjek yang dijadikan sampel, maka
penelitiannya harus menggunakan cara sampel
 Makin besar dan heterogen suatu populasi, sampelnya
harus lebih besar
 Cara sampel lebih baik daripada cara sensus dalam hal
penghematan biaya, tenaga, dan waktu
 Cara sensus untuk populasi tidak terbatas tidak
mungkin dapat dilakukan.
 Jika populasinya heterogen dan tidak begitu besar,
cara sensus akan menghasilkan sesuatu yang
mendekati kebenaran.
 Jika populasinya terlalu besar, maka dikhawatirkan ada
yang terlewati (pakai sampel)
 Dengan cara sampel, dapat mengurangi kerepotan
dalam mengumpulkan data
Teknik Pengambilan Sampel
1. Cara random sederhana
Cara memilih sampel secara acak yaitu jika setiap anggota populasi
mempunyai kesempatan dan kebebasan yang sama untuk terambil
2. Cara Strata
Pemilihan sampel cara strata dapat dilakukan jika selain anggota
populasinya ingin terpilih secara acak, kita juga menginginkan
kelompok-kelompok yang ada dalam populasi terwakili. Banyaknya
anggota sampel dari setiap kelompok harus proposional
3. Cara kelompok (cluster sampling)
Adalah cara pengambilan sampel secara acak yang didasarkan pada
kelompok, tidak didasarkan kepada anggota-anggotanya, dengan
catatan anggota-anggota dari kelompok-kelompok mempunyai
karateristik yang sama. Jadi yang dipilh secara acak bukan anggota
sampel, tetapi kelompoknya.
4. Cara Sistematik
Subjek pertama dipilih secara acak, subjek-subjek
berikutnya diambil berdasarkan jarak yang sama antara
dua subjek.
5. Cara Bertahap
Secara acak dipilih sebuah ekompok dari semua
kelompok yang ada, lalu dari kelompok yang terpilih
secara acak sub-kelompok, dst sampai diperoelh
sejumlah subjek yang dimaksud.
6. Cara Beruntun
Sampel dibuat sedikit demi sedikit sampai
kesimpulannya dapat diperoleh.
Download