Ejaan yang Disempurnakan EDITING

advertisement
Ejaan yang Disempurnakan
A. Pengertian Ejaan
Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran, dan
bagaimana menghubungkan serta memisahkan lambang-lambang. Secara teknis, ejaan
adalah aturan penulisan huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan penulisan
tanda baca.
B. Aspek –aspek Ejaan
1. Pengaturan huruf
Huruf yang dipakai dalam karya tulis ilmiah adalah jenis huruf Latin.
Huruf Latin terdiri atas bermacam-macam bentuk. Bentuk huruf Latin yang
banyak digunakan dalam bahasa-bahasa di dunia adalah huruf Romawi
(tegak) dan huruf Italic (miring). Kedua bentuk huruf Latin tersebut diuraikan
sebagai berikut.
Berdasarkan bentuknya huruf Romawi sangat dikenal dengan
bentuknya yang berdiri tegak. Karakteristik bentuk huruf Romawi yang
demikian seringkali disebut huruf cetak karena secara konsisten digunakan di
bidang percetakan.
Penggunaan huruf Romawi dalam penulisan karya ilmiah ditetapkan
dengan menggunakan jenis huruf Times New Roman dengan ukuran 12 point.
Huruf Times New Roman merupakan salah satu jenis huruf yang memiliki
karakteristik bentuk huruf Romawi.
a. Huruf abjad
Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas 26 huruf
Huruf
Kapital
Kecil
A
a
B
b
C
c
D
d
E
e
F
f
G
g
H
h
I
i
J
j
K
k
L
l
Nama
a
be
ce
de
e
ef
ge
ha
i
je
ka
el
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Z
m
n
o
p
q
r
s
t
u
v
w
x
y
z
em
en
o
pe
ki
er
es
te
u
ve
we
eks
ye
zet
b. Huruf vokal
Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf
a,e,i,o, dan u.
Contoh Pemakaian dalam Kata
Posisi
Posisi
Posisi
Awal
Tengah
Akhir
a
anak
mati
busa
e*
elok
bela
sore
i
in
cinta
suci
o
intip
pola
radio
u
udang
bumi
rindu
c. Huruf Konsonan
Huruf konsonan adalah huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa
Indonesia terdiri atas huruf – huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w,
x, y, dan z.
Huruf Vokal
Huruf
Konsonan
b
c
d
f
g
h
j
k
l
m
n
p
q**
r
s
t
v
w
x**
y
z
Contoh Pemakaian dalam Kata
Posisi
Posisi
Posisi Akhir
Awal
Tengah
bakat
lebat
lembab
cara
becak
duta
ada
itikad
fana
kafan
aktif
gumam
surga
gudeg
harga
bahan
limbah
jantung
baja
mikraj
politik,
kita
jaksa, rakyat bapak
lepas
ulat
bekal
mati
lima
enam
nikah
tanah
bahan
pulang
tanpa
mantap
Quran
status quo
taufiq
rasa
lara
pintar
sudah
rusak
bungkus
tuli
pasti
kulit
vaksin
lava
wasit
sewa
xerox
sinar-x
yakin
tayang
zaman
izin
juz
d. Huruf Diftong
Diftong dalam bahasa Indonesia dilambangkan dengan ai, au, dan oi.
Huruf
Diftong
ai
au
oi
Contoh Pemakaian dalam Kata
Posisi
Posisi
Awal
Posisi Tengah
Akhir
ain
malaikat
pakai
audio
saudara
risau
boikot
amboi
e. Gabungan Huruf Konsonan
Gabungan huruf konsonan dalam sistem bahasa Indonesia terdiri atas kh, ng,
ny, dan sy, masing – masing melambungkan satu bunyi konsonan.
Gabungan Huruf
Konsonan
kh
ng
ny
sy
Contoh Pemakaian dalam Kata
Posisi
Posisi
Awal
Posisi Tengah
Akhir
khawatir
akhir
tarikh
ngilu
bangkit
benang
nyamuk
lenyap
syahdu
masygul
arasy
f. Huruf Kapital
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Contoh: Dia mengantuk.
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung
Contoh: Adik bertanya,”Kapan kita pulang?”
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang
berhubungan dengan nama Tuhan,nama nabi atau rasul,dan kitab
suci,termasuk kata ganti untuk tuhan.
Contoh: Allah Yang Mahakuasa dan Maha Pengasih menurunkan wahyu AlQur’an kepada Nabi Muhammad.
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar
kehormatan,keturunan,dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Contoh: Mahaputra Yamin, Sultan Hasanudin.
 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar
kehormatan,keturunan dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
Contoh : Dia baru saja diangkat sebagai sultan.
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat
yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang
tertentu,nama instansi,atau nama tempat.
Contoh: Wakil Presiden Adam Malik, Gubernur Irian Jaya.
 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat
yang tidak diikuti nama orang,nama instansi,atau nama tempat.
Contoh: Siapakah gubernur yang baru dilantik itu ?
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang.
Contoh: Ampere , Amir Hamzah, Dewi Sartika.












Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan
sebagai nama jenis atau satuan ukuran.
Contoh: mesin diesel, 10 volt, 5 ampere.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa dan
bahasa.
Contoh: bangsa Indonesia, suku Sunda, bahasa Inggris.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa
dan bahasa yang diakai sebagai bentuk dasar kata turunan.
Contoh: ke inggris-inggrisan.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari raya, dan
peristiwa sejarah.
Contoh: hari Natal, hari Lebaran, Kemerdekaan Indonesia.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak
dipakai sebagai nama.
Contoh: Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Contoh: Asia Tenggara, Banyuwangi, Bukit Barisan.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak
menjadi unsur nama diri.
Contoh: Berlayar ke teluk, mandi di kali, menyebrang selat, pergi kearah
tenggara.ss
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama
negara,lembaga pemerintah dan ketatanegaraan,serta nama dokumen resmi
kecuali kata seperti dan.
Contoh: Republik Indonesia,Majelis Permusyawaratan Rakyat,dll
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama
resmi negara,lembaga pemerintah dan ketatanegaraan,badan,serta dokumen
resmi .
Contoh: menjadi sebuah republik,beberapa badan hukum dll.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua setiap unsur bentuk ulang
sempurna yang terdapat pada nama badan,lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan,serta dokumen resmi.
Contoh: Perserikatan Bangsa-Bangsa, Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial, dll
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata(termasuk semua
unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku,majalah,surat kabar,dan judul
karangan kecuali kata seperti: di,ke,dari,dan,yang, untuk yang tidak terletak
pada posisi awal.
Contoh: Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan ke Roma.
Huruf kapital sebagi huruf pertama unsur singkatan nama gelar,pangkat,dan
sapaan.
Contoh: Dr : doktor, M.A : master of arts



Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata petunjuk hubungan
kekerabatan seperti bapak,ibu,sudara,adik, dan paman yang dipakai dalam
penyapaan dan pengacuan.
Contoh : “Kapan Bapak berangkat?” tanya Harto
Tetapi tidak dipakai kecuali dalam pengacauan atau penyapaan.
Contoh: Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
Contoh : Sudahkan Anda tahu ?
g. Huruf Miring
a) Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama
buku,majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
Contoh: majalah Bahasa dan Kesusastraan, buku Negarakertagama
karangan Prapanca
b) Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau
mengkhususkan huruf,bagian kata,kata atau kelompok kata.
Contoh: huruf pertama kata abad ialah a
c) Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah
atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
Contoh: Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia mangostana.
h. Huruf Tebal
 Dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku, bab,bagian bab,daftar
isi,daftar tabel,daftar lambang,daftar pustaka,indek,dan lampiran.
Judul : “Komunikasi Organisasi”
Bab
: Bab 1 Budaya Organisasi
Subbab : 1.1. Pengertian Budaya Organisasi
1.2. Fungsi Budaya Organisasi
2. Penulisan Kata
a. Kata dasar
Kata yang merupaka dasar ditulis sebagai satu kesatuan
Contoh: Ibu percaya bahwa engakau tahu
b. Kata turunan
a) Imbuhan(awalan,sisipan,akhiran)ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
Contoh: bergeletar,dikelola,penetapan,menengok
b) Jika kata dasar berupa gabuangan kata,awalan,atau akhiran maka ditulis
serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya.
Contoh: bertepuk tangan, garis bawahi
c) Jika bentuk dasar berupa gabungan kata mendapatkan awalan dan akhiran
sekaligus,unsur gabungan kata iyu ditilis serangkai.
Contoh: menggarisbawahi,menyebarluaskan,dilipatgandakan.
d) Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam
kombinasi,gabungan kata itu ditulis serangkai.
Contoh: adipati,aerodinamika,subseksi dll
c. Bentuk ulang
Bentuk ulang ditulis secara lengkap menggunakan tanda hubung.
Contoh: anak-anak,buku-buku,mata-mata,mondar-mandir dll
d. Gabungan kata
a) Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk,termasuk istilah
khusus,unsur-unsurnya ditulis terpisah.
Contoh: duta besar, kambing hitam, meja tulis
b) Gabungan kata,termasuk istilah khusus,yang mungkin menimbulkan
kesalahanpenegrtian dapat ditulis dengan kata hubung untuk menegaskan
pertalian unsur yang bersangkutan.
Contoh: alat pandang-dengar,anak-istri saya, buku sejarah-baru
c) Gabungan kata berikut ditulis serangkai
Contoh: acapkali,adakalanya,akhirukalam,alhamdulillah
e. Suku kata
1) Gabungan huruf konsonan yang melambangkan satu bunyi tidak
dipenggal.
Misalnya : bang-sa, sank-si , le-nyap
2) Pemenggalan kata tidak boleh menyebabkan munculnya satu huruf(vokal)
di awal atau akhir baris.
Misalnya: ini i-ni
Mulia mu-li-a
f. Kata depan
Kata depan di,ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya,kecuali
di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata,seperti
kepada dan daripada.
Misalnya : Kami akan mengadakan pameran lukisan di gedung kesenian.
Kumpulkan barang-barangmu di sini
Makanan ini berasal dari Cirebon
g. Partikel
Partikel –lah,-kah dan –tah ditullis serangkai dengan kata yang
mendahuluinnya.
Misalnya: Mintalah penjelasan pada gurumu.
Bagaimanakah cara membuat mesin penetas telur
Partikel pun pada gabungan yang lazim dianggap padu ditulis serang
Serangkai dengan kata yang mendahuluinnya.
Misalnya: Adapun penyebab kecelakaan itu belum diketahui.
h. Singkatan dan akronim
Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau
lebih.
1) Singkatan nama,gelar,sapaan,jabatan.
Contoh: A.S Kramawijaya
Muh.Yamin
2) Singkatan nama resmi lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan.
Contoh: DPR : Dewan Perwakilan Rakyat
3) Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda
baca.
Contoh: dll : dan lain lain, dst: dan seterusnya.
Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal,gabungan suku
kata,ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang
diperlakuakan sebagai kata.
Contoh : ABRI : Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
Akabri : Akademi Angkatan Bersenjata.
Pemilu : pemilihan umum.
i. Angka dan bilangan
Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor,untuk
menyatakan ukuran panjang,berat,luas dan isi, untuk melambangkan nomor
jalan,rumah,apartemen, atau kamar pada alamat,juga untuk menomori bagian
karangan dan ayat kitab suci.
Contoh: Jalan Karimata VII Nomor 11
Bab 10,Pasal 5
5 kilogram
4 meter persegi
j. Kata ganti
Kata-kata ganti (-ku,-mu dan –nya) dirangakikan dengan tanda hubung apabila
digabung dengan bentuk yang berupa singkatan atau kata yang diawali dengan
huruf kapital.
Misalnya : KTP-mu
STNK-nya
SIM-ku
k. Kata si dan sang
Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Contoh: Surat itu dikembalikan kepada si pengirim
Toko itu memberikan hadiah kepada si pembeli
Siti mematuhi nasihat sang kakak
3. Pemakaian Tanda Baca
A. Tanda Titik (.)
1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Misalnya :
Kami pernah tinggal di Kota Samarinda.
Duduklah dulu disana.
Saya tidak tahu ke mana dia pergi.
2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtiar,
atau daftar.
Misalnya :
a. III. Departemen Pendidikan Nasional
 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
 Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
1) Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini
2) ..
b. 1. Patokan Umum
1.1 Isi Karangan
1.2 Ilustrasi
 Gambar tangan
 Tabel
 Grafik
2. Patokan khusus
2.1 ...
2.2 ...
3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan waktu.
Misalnya : pukul 5.45.10 (pukul 5 lewat 45 menit 10 detik atau pukul 5, 45
menit, 10 detik)
4. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan jangka waktu.
Misalnya :
2.45.10 jam (2 jam, 45 menit, 10 detik)
0.50.30 jam (50 menit, 30 detik)
0.0.40 jam (40 detik)
B. Tanda Koma (,)
a) Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau
pembilangan.
i. Misalnya : Kami membutuhkan kertas, gunting, lem, dan pensil
warna.
b) Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat
setara berikutnyayang didahului dengan kata seperti tetapi, melainkan, sedangkan,
dan kecuali.
i. Misalnya : Ia sudah berdiri di sana selama dua jam, tetapi belum
juga ada yang menjemput.
ii. Ini bukan rumah saya, melainkan rumah orang tua saya.
c) Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak
kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
i. Misalnya :
ii. Kalo kamu hadir, saya juga akan hadir diacara itu.
iii. Karena tidak congkak, dia mempunyai banyak teman.
d) Tanda koma dipakai dibelakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat
yang terdapat pada kalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian,
sehubungan dengan itu dan meskipun begitu.
i. Misalnya :
ii. Antrelah dengan tertib. Dengan demikian, setiap orang akan
mendapat pelayanan yang sama
iii. Anak itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh
beasiswa belajar diluar negeri.
e) Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seru, seperti o, ya, wah, aduh, dan
kasian, atau kata-kata yang digunakan sebagai sapaan, seperti bu, dik, atau mas
dari kata lain yang terdapat di kalimat.
i. Misalnya : aduh, kakiku terinjak!
ii. O, begitu ?
f) Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam
kalimat.
i. Misalnya : kata Ani, “saya akan belajar menari.”
ii. “saya senang sekali,” kata Rina, “karena lulus ujian.”
C. Tanda titik koma (;)
a. Tanda titik koma dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk
memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk setara,.
Misalnya :
Hari semakin malam; ibu masih asyik dengan sulamannya.
b. Tanda titik koma digunakan untuk mengakhiri pernayataan perincian
dalam kalimat yang berupa frasa atau kelompok kata. Dalam hubungan
itu, sebelumnya perincian terakhir tidak perlu digunakan kata dan.
Misalnya :
Syarat-syarat penerimaaan negeri sipil di lembaga ini :
1. Berkewarganegaraan Indonesia;
2. Berijazah sarjana S1 sekurang-kurangnya;
3. Berbadan sehat;
4. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
c. Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan dua kalimat setara atau
lebih apabila unsur-unsur setiap bagian itu dipisahkan oleh tanda baca
dan kata hubung.
Misalnya :
Ibu membeli buku, pensil, dan tinta;baju, celana, dan kaos; pisang, apel,
dan jeruk.
D. Tanda Titik Dua (:)
1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pertanyaan lengkapyang diikuti rangkaian
atau pemerian.
Misalnya :
Anak-anak yang menjadi korban banjir memerlukan peralatan tulis: buku tulis,
buku paket, pulpen, dan pensil.
2. Tanda titik dua sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Misalnya:
Ketua
: Rizky Ramadan
Wakil Ketua : Andika
Sekertaris
: Kirana Intan
Bendahara : Dinda Kusuma
3. Tanda titik dua dapat dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang menunjukan
pelaku dalam percakapan.
Misalnya
Ibu : “ Bawa koper ini,Nak!”
Amir : “ Tidak mau Bu !”
Ibu : “ Apa? Mulai sekarang ku kutuk kau jadi Batu !”
Amir : “Boleh aja , siapa takut.”
Download