Infeksi Saluran Kemih

advertisement
Infeksi Saluran Kemih
ISK atau yang dimaksud dengan infeksi saluran kemih adalah tumbuh dan berkembang biaknya
bakteri dalam saluran kemih dalam jumlah yang bermakna, dikatakan bermakna bergantung
kepada cara pengambilan sampel urin pada pemeriksaan urin, yaitu:
1. > 100.000/ml urin , dengan pengambilan dari kateter / pancar tengah/ urin kolektor
2. Berapapun jumlah bakteri yang ditemukan dari pengambilan Aspirasi Suprapubik
diagnosa ISK dpt ditegakan.
ISK merupakan penyebab demam ke-2 tersering setelah ISPA (infeksi saluran nafas atas) pada
anak. ISK dibagi atas beberapa pengelompokan berdasarkan letak, gejala klinis, berdasarkan
ada atau tidaknya kelainan pada organ saluran kemih. Berdasarkan letak ISK dibagi menjadi
ISK atas dan ISK bawah, berdasarkan gejala klinis dibagi menjadi ISK asimptomatis (tanpa
gejala) dan simptomatis (dengan gejala) dan berdasarkan ada atau tidaknya kelainan organ
dibagi menjadi ISK simplek dan ISK kompleks.
Penyebab terjadinya ISK terutama adalah disebabkan karena kontaminasi saluran kemih oleh
flora normal perineum (area anus/ dubur) atau juga kontaminasi dari saluran cerna dari feses.
Selain itu ISK juga dapat disebabkan karena penyebaran bakteri secara hematogen (dari
darah), adanya kelainan atau sumbatan pada saluran kemih, vesikoureter reflux ( VUR )/ urin
yang secara tidak normal mengalir balik dari kandung kemih kembali ke saluran kemih bagian
atas ( ureter) yang merupakan kelainan bawaan lahir.
Bakteri penyebab tersering adalah E. Coli ( 60-80% kasus) sebagian kecil kasus oleh bakteri
lain. Beberapa faktor resiko yang mempermudah timbulnya ISK, yaitu:
1. kelainan bawaan pada saluran kemih (VUR)
2. letak lubang kemih yang tidak normal
3. batu saluran kemih sehingga mengganggu aliran urin
4. konstipasi / sembelit ( kondisi ini menyebabkan tinja dalam usus besar menekan kandung
kemih yang letaknya didepan usus besar sehingga kemampuan kandung kemih untuk
mengosongkan isinya terganggu.
5. kebiasaan menahan pipis
Gejala klinis pada ISK bervariasi ada yang asimptomatik (tanpa gejala) dan simptomatik
(dengan gejala). Pada bayi (usia 0-28 hari) gejala tidak spesifik ,seperti suhu tidak stabil, rewel,
diare, kembung, tidak mau menyusu, kuning berkepanjangan, urin berbau menyengat.
1/4
Infeksi Saluran Kemih
Sedangkan pada bayi (usia > 1 bulan - 2 tahun) gejalanya demam tanpa sebab yang jelas
(tanpa batuk pilek, tidak ada infeksi telinga, tanpa ruam), rewel, nafsu makan berkurang, sakit
perut, berat badan yang tidak naik. Pada anak yang lebih besar yang sudah bisa bicara (usia 24 tahun) gejalanya demam, mengedan waktu buang air kecil, mengeluh sakit saat BAK, urin
keruh dan berbau, sering pipis, mengompol (terutama bagi yang sebelumnya tidak pernah
mengompol).
ISK lebih sering diderita pada anak perempuan disebabkan karena letak saluran kemih anak
perempuan yang lebih dekat dengan anus sehingga kuman lebih gampang menyebar serta
saluran kemih anak perempuan yang lebih pendek sehingga resiko bakteri menyebar dan
masuk ke dalam saluran kemih menjadi lebih mudah.
Pemeriksaan laboratorium yang diperlukan untuk menunjang diagnosa ISK adalah
Pemeriksaan urin lengkap. Dalam hal ini setiap anak yang datang berkonsultasi ke dokter
dengan keluhan hanya demam ( tanpa tanda infeksi lain yang ditemukan saat pemeriksaan)
dianjuran untuk dilakukan pemeriksaan urin lengkap.
Dari Urin lengkap dapat ditemukan leukosit (80-90% positif pada ISK), protein, darah , nitrit
(normal nitrit tidak ada dalam urin, tapi bila ada bakteri maka nitrat di urin akan dirubah oleh
bakteri tersebut menjadi nitrit) , leukosit esterase (enzim dalam leukosit yang dapat
menggambarkan banyaknya jumlah leukosit pada urin) . Pemeriksaan lain adalah pemeriksaan
darah dapat ditemukan leukosit darah yang tinggi, LED meningkat dan CRP positif (indikator
yang non spesifik untuk ISK atas). Pemeriksaan lain yaitu kultur urin dimana urin dibiakkan
disuatu media kuman lalu dilihat setelah 5-7 hari untuk mengetahui bakteri apa yang tumbuh
serta antibiotik apa yang sensitif terhadap kuman tersebut.
Bila diagnosa ISK telah ditegakkan maka terapi pilihan pertama adalah Antibiotik. sebaiknya
pemberian Antibiotik diberikan setelah sampel kultur urin diambil. Selain itu terapi pemberian
Antibiotik bergantung kepada beberapa faktor misalnya Infeksi saluran kemih bawah dengan
gejala klinis anak yang terlihat sakit ringan serta dari pemeriksaan urin lengkap hasil
meragukan maka anak tidak memerlukan terapi antibiotik segera (cukup dengan perubahan
pola berkemih, banyak minum dan tidak menahan pipis) sambil menunggu hasil kultur urin.
Sedangkan bila anak tampak sakit berat dan dari hasil urin dapat disimpulkan isk maka berikan
antibiotik yang sesuai dengan kemungkinan kuman terbanyak, sambil menunggu hasil kultur
urin. Lihat respon antibiotik dalam 48-72 jam, bila dalam waktu tersebut respon klinis anak
belum terlihat (dalam hal ini demamnya tidak hilang) maka antibiotik yang diberikan mungkin
tidak sesuai dengan bakteri yang menjadi penyebab infeksi sehingga antibiotik harus diganti.
Dan antibiotik dapat dilanjutkan selama 7 hari. ( untuk ISK bagian bawah )
2/4
Infeksi Saluran Kemih
Untuk bayi usia 3 bulan terapi antibiotik 7-10 bila memungkinkan minum obat oral, namun bila
tidak sebaiknya dirawat agar antibiotik perinfusan dapat segera diberikan.
indikasi rawat inap anak dengan ISK yaitu :
1.
2.
3.
4.
anak tampak sakit berat
bayi
infeksi berat (leukosit darah yang tinggi)
ada tanda dehidrasi .
Bahaya ISK lebih kepada komplikasi yang disebabkan seperti parut ginjal, hipertensi, gagal
ginjal akut ataupun meningitis pada infeksi berat yang disebabkan keterlambatan pemberian
antibiotik dalam tatalaksana ISK, atau adanya infeksi yang berulang-ulang serta adanya
kelainan pada saluran kemih ataupun sumbatan.
Pencegahan infeksi saluran kemih yaitu :
1. Menjaga kebersihan daerah organ vital , BAK minimal setiap 4 jam , tidak menahan pipis
2. Setelah BAB dan BAK selalu bersihkan dengan sabun dan gerakan dari depan ke
belekang
3. Minum air dalam jumlah cukup
4. Penggunaan pampers sebaiknya langsung diganti begitu anak pipis jangan menunggu
penuh
5. Hindari sembelit atau kontipasi
6. Bila ada penyempitan saluran kemih (phimosis) coba konsultasikan ke dokter anak, bila
memungkinkan untuk disunat sebaiknya dilakukan untuk mengurangi resiko timbulnya ISK
7. Pada beberapa kasus anak dengan kelainan ginjal atau anatomis saluran kemih yang
dapat menyebabkan sumbatan disaluran kemih, segera konsultasikan ke dokter anak untuk
mengetahui apakan anak perlu mendapatkan Antibiotik pencegahan terhadap ISK
8. Pada bayi kecil
9. Hindari celana dalam yang terlalu ketat terutama untuk anak perempuan , perlu juga
menghindari celana dalam berbahan nilon atau sintetis.
Infeksi saluran kemih merupakan penyakit yang sering ditemukan pada anak. Mengenali gejala
3/4
Infeksi Saluran Kemih
klinis dan deteksi dini serta terapi dan tatalaksana yang tepat sangat penting dilakukan agar
penyakit tidak berlanjut kepada kerusakan ginjal serta komplikasi lain.
dr. Fatimah Zahro
Klinik Umum RSIA Kemang Medical Care
4/4
Download