Harga Emas di Indonesia

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
Banyak orang percaya emas adalah produk investasi yang bisa
menangkal inflasi. Dan memang, sejarah membuktikan emas akan
diborong orang apabila terjadi kepanikan yang bisa membahayakan
ekonomi negara, seperti inflasi tinggi, krisis keuangan, atau perang. Inflasi
merupakan kenaikan harga barang dan jasa secara umum.
Bagi masyarakat di Indonesia, seharusnya berinvestasi dalam emas
lebih
diperhatikan
dibandingkan
investasi
lainnya
dikarenakan
perekonomian Indonesia sering kali rentan terhadap krisis. Begitu terjadi
krisis, nilai rupiah anjlok dan sebagai besar masyarakat akan kehilangan
daya beli dan menurun kesejahteraannya. Secara struktural, ekonomi
indonesia cukup rawan terhadap inflasi. Selalu saja ada alasan untuk
menaikkan harga barang-barang pokok. Pemerintah bisa menaikkan
BBM, dan pengusaha bisa menaikkan harga barang dan jasa, dan
akibatnya rupiah selalu jadi kehilangan nilainya.
Karena itu, penting sekali bagi kita untuk melindungi nilai kekayaan
yang sudah dikumpulkan dan sebagai tabungan di masa tua. Sebab,
dalam jangka panjang pasti akan terjadi krisis yang merupakan siklus dari
ekonomi. Dan setiap kali terjadi krisis, rupiah akan kehilangan nilainya.
Entah sebagai akibat dari naiknya nilai tukar dollar AS, tergerus karena
mengalami inflasi tinggi atau kedua hal tersebut terjadi bersamaan.
Memilih berinvestasi dalam emas adalah salah satu cara efektif
untuk melindungi kekayaan kita. Orang membeli dan menyimpan
kekayaan dalam emas untuk mengamankan daya belinya, bukan untuk
mendapatkan imbah hasil yang paling tinggi. Peluang investasi tinggi tetap
pada jenis investasi seperti saham, walaupun resikonya juga tinggi untuk
berinvestasi dalam saham.
Emas sebagai alat hedging, tentu saja berinvestasi di emas tidak
menjanjikan return besar dalam jangka pendek seperti saham. Tapi return
dalam
emas relatif
stabil,
hanya
saja kalah mengairahkan
bila
dibandingkan dengan saham.
Investor saat ini melihat logam mulia emas sebagai investasi dengan
risiko aman atau safe haven. Kenaikan harga emas yang fenomenal
sebesar USD340 per troy ounce sejak Juli lalu,membuktikan nilainya yang
sangat berharga sebagai investasi. Kontrak harga emas diprediksi masih
terus melanjutkan reli hingga menembus rekor tertinggi di atas USD1.900
per
troy
ounce.
Kian
memuncaknya
kecemasan
investor
akan
perekonomian global, mendongkrak tingkat permintaan emas yang sejak
dulu dianggap sebagai perlindungan kekayaan.
Informasi perihal emas sebagai investasi diatas didukung dengan
pernyataan konferensi pers yang diposting oleh pihak departemen
keuangan. Konferensi Pers mengenai perekonomian makro terkini dan
APBN tahun 2011 menuliskan salah satu pernyataan bahwa harga minyak
mentah jatuh akibat penguatan dolar karena investor beramai-ramai
pindah ke mata uang "safe haven" di tengah meningkatnya kekhawatiran
atas pelemahan ekonomi serta ancaman resesi. Situasi serupa juga
dialami oleh harga minyak sawit mentah yang cenderung menurun, imbas
dari aksi para investor tersebut. Harga komoditas industri mulai
mengalami tren penurunan, bahkan harga emas jatuh hingga 12% (mtm)
dan kini mencapai US$1612/troy ounce.
BAB II
KERANGKA TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA
Investasi
Investasi jangka
panjang
Investasi jangka
pendek
Emas
Faktor – faktor yang
mempengaruhi :
1. Suku bunga
2. Ekspektasi usaha
3. Persediaan
4. Pendapatan Nasional
5. Keuntungan
perusahaan, dll
Investasi atau pembentukan modal dalam analisis pendapatan
nasional adalah seluruh nilai pembelian para pengusaha atas barangbarang modal dan pembelajaran untuk mendirikan industri-industri,
pengeluaran
masyarakat
untuk
mendirikan
tempat-tempat
tinggal,
pertambahan dalam nilai persediaan bahan mentah, barang, barang
setengah jadi dan barang jadi (Mankiw, 2007).
Investasi berdasarkan pengelompokan waktu dibedakan menjadi dua
yaitu investasi jangka panjang dan jangka pendek. Emas merupakan
produk investasi jangka panjang yang aman. Memiliki sifat aset likuiditas
lebih cepat dan sifatnya hanya menjaga kekayaan yg dimiliki seseorang.
Harga emas cenderung naik setiap tahun, itulah sebabnya banyak orang
yang membeli emas kemudian menjualnya saat harganya naik. Bila akan
digunakan untuk investasi, emas yang dibeli hendaknya berupa logam
mulia batangan atau koin daripada emas dalam bentuk perhiasan. Emas
batangan atau koin tidak mengalami penyusutan atau ongkos pembuatan
yang biasa dikenakan apabila kita menjual dalam bentuk perhiasan
(Anonim, 2011).
Perusahaan atau rumah tangga membeli barang-barang investasi
untuk menambah persediaan modalnya dan mengganti modal yang ada
setelah habis dipakai. Jumlah barang-barang modal yang diminta
bergantung pada tingkat bunga yang mengukur biaya dari dana yang
digunakan
untuk
membayar
investasi.
Agar
proyek
investasi
menguntungkan, hasilnya (penerimaan dari kenaikan produksi barang dan
jasa masa depan) harus melebihi biayanya (pembayaran untuk dana
pinjaman). Jika suku bunga meningkat, lebih sedikit proyek investasi yang
menguntungkan, dan jumlah barang-barang investasi yang diminta akan
turun (Mankiw, 2007).
Fungsi Investasi mengaitkan jumlah investasi dengan tingkat bunga
rill r. Tingkat bunga riil adalah tingkat bunga nominal yang dikoreksi untuk
menghilangkan pengaruh inflasi (kenaikan dalam keseluruhan tingkat
harga). Investasi bergantung pada tingkat bunga rill karena tingkat bunga
adalah biaya pinjaman. Fungsi investasi miring ke bawah yakni ketika
tingkat bunga naik, semakin sedikit proyek investasi yang menguntungkan
(Mankiw, 2007).
Berubahnya situasi ekonomi dalam periode yang bersangkutan
dapat
menimbulkan
pengharapan
perubahan
berinvestasi
dan
kumulatif
dalam
mengakibatkan
pengharapan-
skedul
permintaan
investasi total. Jika suku bunga turun, akan menguntungkan jika investasi
diperbesar ( Dernburg dan Dougall, 1981).
Tingkat bunga r adalah satu-satunya variabel yang tidak ditentukan
dalam persamaan Y = C(Y-T) + I(r) + G. Ini karena tingkat bunga masih
memainkan peran penting. Tingkat bunga harus disesuaikan intuk
menjamin bahwa permintaan terhadap barang dan jasa sama dengan
penawarannya. Semakin besar tingkat bunga, semakin rendah tingkat
investasinya, dan karenanya semakin rendah permintaan terhadap barang
dan jasa, C + I + G. Jika tingkat bunga terlalu tinggi, investasi terlalu
rendah, dan permintaan terhadap output akan lebih rendah dari
penawarannya. Jika tingkat bunga terlalu rendah, investasi terlalu tinggi,
dan permintaan akan melebihi penawarannya (Mankiw, 2007).
Investasi dalam hubungannya dengan tingkat pendapatan nasional
dibedakan atas investasi otonom (investasi yang tidak dipengaruhi oleh
perubahan pendapatan nasional dan tingkat bunga) dan investasi
dorongan (investasi yang dipengaruhi oleh perubahan pendapatan
nasional) (Mankiw , 2007).
Identitas pos pendapatan nasional menunjukkan bawha tabungan
sama dengan investasi. Tabungan dan investasi sebagai fungsi dari
tingkat bunga. Kurva tabungan digambarkan vertikal dalam fungsi
tabungan, hal ini menunjukkan bahwa tabungan tidak bergantung pada
tingkat bunga. Tabungan adalah penawaran dari dana pinjaman berasal
dari rimah tangga yang meminjamkan tabungan mereka kepada investor
atau menabungnya dibank yang kemudian meminjamkan dana itu kepihak
lain. Investasi adalah permintaan terhadap dana pinjaman yang bermula
dari investor meminjam dari publik secara langsung dengan menjual
obligasi atau secara tidak langsung dengan meminjam dari bank. Karena
itu investasi dan jumlah dana pinjaman bergantung pada tingkat bunga
(Mankiw, 2007).
Tingkat bunga menyesuaikan sampai jumlah perusahaan yang ingin
menanamkan modal sama dengan jumlah rumah tangga yang ingin
menabung. Jika tingkat bunga terlalu rendah, investor menginginkan
output perekonomian lebih banyak ketimbang rumah tangga yang ingin
menabung. Jumlah dana pinjaman yang diminta melebihi jumlah yang
ditawarkan. Bila ini terjadi, tingkat bunga meningkat. Sebaliknya, jika
tingkat bunga terlalu tinggi, rumah tangga ingin menabung lebih banyak
ketimbang
perusahaan
yang
ingin
menanamkan
modal.
Hal
ini
dikarenakan jumlah dana pinjaman yang ditawarkan lebih besar
ketimbang jumlah yang diinginkan, tingkat bunga turun (Mankiw, 2007).
Pemerintah telah menetapkan output perekonomian ditetapkan oleh
faktor-faktor produksi dan tingkat pembelian pemerintah. Kenaikan
konsumsi harus diimbangi dengan penurunan investasi (Investasi turun,
tingkat bunga naik). Jadi penurunan pajak seperti kenaikan pembelian
pemerintah, akan membatasi investasi dan menaikkan tingkat bunga
(Mankiw , 2007).
Permintaan
investasi
juga
bisa
berubah
karena
pemerintah
mendorong atau membatasi investasi melalui undang-undang pajak.
Perubahan dalam undang-undang pajak itu membuat banyak proyek
investasi lebih menguntungkan, seperti inovasi teknologi, meningkatkan
permintaan akan barang-barang investasi. Pada tingkat bunga berapun,
permintaan terhadap barang-barang investasi adalah lebih tinggi. Pada
tingkat tabungan yang tetap menentukan jumlah investasi, dengan kata
lain terdapat penawaran dana pinjaman dalam jumlah tetap. Peningkatan
dalam
permintaan
investasi
hanya
meningkatkan
tingkat
bunga
ekuilibrium. Jika kita hubungkan tingkat bunga dengan fungsi konsumsi
maka tingkat bunga yang semakin tinggi mengurangi konsumsi dan
meningkatkan tabungan. Kenaikan tingkat bunga menyebabkan rumah
tangga mengkonsumsi lebih sedikit dan menabung lebih banyak.
Penurunan konsumsi membuat sumber daya bisa diinvestasikan (Mankiw,
2007).
Perubahan pengeluaran investasi merupakan sumber penyebab
utama fluktuasi ekonomi. Perubahan investasi juga erat hubungannya
dengan perubahan pendapatan nasional. Kenaikan investasi cenderung
dikaitkan dengan kenaikan GNP yang cepat sedangkan penurunan
investasi cenderung dikaitkan langsung dengan kenaikan yang lamban
atau penurunan GNP. Hal ini sesuai dengan pandangan bahwa gejolak
investasi merupakan penyebab utama dari perubahan pendapatan
nasional (Lipsey, et all., 1991).
Persediaan merupakan salah satu elemen investasi total yang lebih
peka dan oleh karena itu sangar berpengaruh terhadap pergeseran
investasi. Jumlah persediaan dikaitkan dengan tingkat penjualan. Semakin
tinggi tingkat produksi dan penjualan semakin besar stok persediaan
yang ingin dipertahankan. Perubahan tingkat produksi dan penjualan
menyebabkan terjadinya disinvestasi. Semakin tinggi suku bunga riil
semakin rendah stok persediaan yang ingin dipertahankan. Perubahan
suku bunga menyebabkan terjadinya investasi (atau disinvestasi)
persediaan temporer(Lipsey, et all., 1991).
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya suatu investasi
yang akan datang adalah sebagai berikut:
1) Ramalan Masa depan
Suatu investasi akan dilakukan, jika diramalkan bahwa masa yang akan
datang akan memberikan manfaat.
2) Tingkat bunga
Semakin tinggi bunga kegiatan investasi cenderung mengalami
penurunan dan sebaliknya.
3) Perubahan dan Perkembangan Teknologi
Untuk mengadakan perubahan dan mengembangkan suatu teknolohi,
maka juga diperlukan suatu investasi.
4) Tingkat pendapatan nasional
Semakin tinggi pendapatan nasional, maka investasi cenderung
mengalami peningkatan dan sebaliknya.
5) Keuntungan perusahaan
Biasanya tidak semua laba yang diperoleh perusahaan itu dibagikan
kepada pemiliknya sebesar presentase tertentu dari laba itu digunakan
perusahaan untuk investasi.
Berubahnya situasi ekonomi dalam periode yang bersangkutan dapat
menimbulkan
pengharapan
perubahan
yang
kumulatif
dalam
pengharapan-
BAB III
DATA DAN PEMBAHASAN
Pergerakan Harga Emas Dunia dalam 30 Hari Terakhir
Gambar 1. Pergerakan Harga Emas Dunia dalam 30 Hari Terakhir
Sumber : http://kumpulan.info/harga-emas.html di akses pada tanggal 6
oktober 2011 pukul 19:21 WIB
Berdasarkan gambar pergerakan harga emas 30 hari terakhir,
menunjukkan penaikkan kembali pada harga emas yang diperlihatkan
oleh perhitungan New York close pada tanggal 4 Oktober 2011 sebesar
USD 1624,20, beranjak naik sebesar USD1642,60 pada tanggal 5
Oktober 2011 dan penaikkan kembali pada tanggal 6 Oktober 2011
sebesar 1649,98. Kondisi fluktuasi harga emas sempat mengalami puncak
lebih besar dibandingkan harga emas hari terakhir yakni pada tanggal 5
September 2011 yang menembus angka USD1900 per once.
Periset dan analis PT Monex Investindo Futures Daru Wibisono
mengatakan, semua indikator teknikal menunjukkan harga emas berada
dalam tren bearish. Artinya, emas dalam tekanan tekanan jual. Di sisi lain,
lanjut Daru, indikator bollinger bands, juga memperlihatkan harga masih
down trend. Semua indikator teknikal dan faktor likuidasi investor
menunjukkan harga emas dalam down trend. Tapi, investor belum yakin,
koreksi saat ini telah menghapus status emas sebagai safe haven.
Harga Emas di Indonesia
Harga Emas Batangan - Harga Logam Mulia Produksi Aneka Tambang Update: Selasa, 13 September 2011
TABEL 1. Harga Emas di Indonesia
Gram
Harga per Gram (Rp)
1
560.000
2
539.000
2.5
534.800
3
532.000
4
528.500
5
528.500
10
524.500
25
521.480
50
519.940
100
519.240
250
518.320
1000
518.000
Sumber
:
http://kumpulan.info/uang/investasi/65-investasi/187-pilih-jenis-
investasi-yang-tepat.html
Emas, produk investasi yang dimanfaatkan masyarakat untuk tujuan
“pelarian” atas kondisi ekonomi negara terkini. Emas segera diburu para
investor ketika perekonomian bisa dikatakan tidak stabil dan oleh karena
itu investor mencoba menyelamatan kekayaan yang dimilikinya dengan
membeli emas dan menyimpannya sebagai investasi yang kemudian
mudah dilikuiditaskan ketika harga emas naik. Harga emas yang
berfluktuatif
dapat
terjadi
karena
beberapa
faktor
dalam
sektor
perekonomian makro. Berikut akan diuraikan sebuah data dan penjelasan
mengenai faktor yang mempengaruhi harga emas yang merupakan
barang investasi.
a. Perubahan kurs
Melemahnya kurs dollar AS biasanya mendorong kenaikan harga
emas dunia. Hal ini karena jatuhnya nilai mata uang dollar membuat
harga emas menjadi lebih murah dalam mata uang lain sehingga
umumnya mendorong adanya kenaikan permintaan emas, terutama
dari sektor industri perhiasan.
Untuk
menghasilkan
keputusan
investasi
yang
tepat
dan
menguntungkan, para investor perlu melakukan peramalan terhadap
perubahan pasar. Dalam melakukan peramalan tersebut, investor perlu
menganalisis perubahan ekonomi makro yang sedang dan akan terjadi.
Pengamatan terhadap perubahan beberapa variabel ekonomi makro
seperti nilai tukar mata uang dan indeks harga emas yang bisa
dipercaya bisa membantu investor dalam meramalkan apa yang akan
terjadi di pasar. Rendahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing
terutama US dollar menyebabkan harga emas menjadi murah bagi
investor.
Tabel 2 Kurs Mata Uang Asing terhadap Rupiah Data per 6 Oktober
2011 / 13:22 WIB
Mata Uang
Kurs Jual
Kurs Beli
AUD
8.879,60
8.600,60
CAD
8.808,80
8.525,80
CHF
9.943,20
9.640,20
CNY
1.436,75
1.395,15
DKK
1.655,75
1.592,55
EUR
12.237,15
11.876,15
GBP
14.137,50
13.698,50
HKD
1.169,95
1.158,35
JPY
119,89
115,39
NZD
7.043,25
6.796,25
SAR
2.449,05
2.364,05
SEK
1.344,25
1.295,45
SGD
7.002,82
6.932,82
USD
9.150,00
8.900,00
Sumber : http://kumpulan.info/informasi-kurs-valuta-asing.html
Tabel pergerakan harga emas 30 hari terakhir mencatat harga
emas pada tanggal 6 sebesar USD1649,98 per once. Jika kita
rupiahkan dalam per satuan gram maka kisaran harga emas pada hari
ini (6 oktober 2011) yakni Dengan penurunan nilai tukar rupiah ini, maka
harga jual emas menjadi lebih mahal.
Di Indonesia, pada pertengahan tahun 2001, ketika mata uang
rupiah mengalami penguatan yang cukup signifikan, harga emas logam
mulia (LM) pun menurun. Demikian pula ketika rupiah melemah, harga
emas LM pun meningkat. Di awal tahun 2003, perbedaan kurs
USD/IDR (dollar AS terhadap rupiah) dengan harga emas LM semakin
melebar karena di samping harga emas di pasaran dunia tinggi, nilai
dollar AS pun melemah.
b. Situasi politik dunia
Meningkatnya risiko tekanan krisis utang di AS dan Eropa serta
fluktuasi harga komoditas global telah menyebabkan perkiraan
pertumbuhan ekonomi dunia direvisi menurun dari 4,3% menjadi 4,0%
(2011) dan dari 4,5% menjadi 4,0% (2012). Perlambatan terjadi
terutama di kawasan negara maju yg tumbuh 1,6% (yoy) di 2011 dan
1,9% (yoy) di 2012. Sedangkan negara berkembang dan ASEAN 5
diperkirakan
masih
akan
tumbuh
di
atas
5%
(yoy).
Volume
perdagangan dunia diperkirakan melambat menjadi 7,5% (yoy), dan
berlanjut pada 2012 yang sebesar 5,8% (yoy). Pertumbuhan ekonomi
AS masih belum pulih, kepercayaan bisnis dan konsumen mulai
terkena dampak kekhawatiran akan prospek ekonomi AS.
Pada
Q2-2011
pertumbuhan
AS:
1,5%
(yoy),
melambat
dibandingkan Q1 2011 sebesar 2,2% (yoy) . Angka pengangguran di
AS mencapai 9,1% atau sekitar 14 juta orang. Untuk itu pemerintah AS
berencana untuk memberikan stimulus sebesar US$ 447 miliar berupa
pemotongan pajak, pembangunan infrastuktur dan bantuan langsung
untuk masing-masing negara bagian.
Perkembangan perekonomian Asia lebih baik namun masih
menghadapi beberapa tantangan yakni Inflasi yang terjadi di beberapa
negara Asia, termasuk China dan India telah mendorong negaranegara tersebut untuk terus meningkatkan suku bunganya. Ancaman
dari sistem keuangan China lebih banyak bersumber dari bubble
properti. Pinjaman yang dikucurkan perbankan China hingga Juni 2011
untuk sektor perumahan mencapai 10 triliun Yuan (US$1,6 T). Lebih
dari 6 triliun Yuan (US$940 M) diserap oleh konsumen rumah/
apartemen (2x lebih besar dari jumlah yang dikucurkan AS ketika krisis
keuangan 2008). Tingkat pengangguran Jepang meningkat dari 4,6%
menjadi 4,7% di bulan Juli 2011. Jepang masih mengalami kontraksi
perekonomian yang lebih dalam dibandingkan Q1-2011. Pertumbuhan
ekonomi Jepang turun dari -1,0% (yoy) menjadi -1,1% (yoy) pada Q2
2011.
Untuk kondisi perekonomian di Indonesia yang berada di antara
krisis negara barat memperlihatkan Inflasi cenderung rendah dan
terkendali di tahun 2011. Peningkatan laju inflasi Agustus 2011 (4,79%,
yoy) didominasi oleh sumbangan kenaikan harga emas selama bulan
Agustus, sehingga mendorong peningkatan laju inflasi inti (core
inflation) di atas rata-rata 3 tahun terakhir sebesar 5% (yoy).
Pelaku pasar beralih investasi dari pasar uang dan pasar saham
ke investasi emas sehingga permintaan emas melonjak tajam.
Dibandingkan investasi di pasar saham yang cenderung menurun,
saat ini tingkat keuntungan yang didapat sekitar 5 persen per tahun,
investasi emas dapat menghasilkan tingkat keuntungan sekitar 15
sampai 20 persen per tahun. Walaupun saat ini harga emas sedang
terkoreksi membuat harga emas berpotensi kembali menguat sampai
masalah selesai. Saat ini pengaruh terbesar pergerakan harga emas
adalah situasi politik dunia.
c. Suplai dan permintaan
Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution menuturkan kenaikan
harga emas yang terjadi belakangan ini bukan akibat pengaruh
fenomena musiman. Melainkan akibat pengaruh permintaan dan
penawaran pasar internasional. “Pembentukan harga emas ini tidak
ada kaitannya dengan permintaan dan penawaran di dalam negeri.
Harga emas yang terjadi sekarang itu akibat pergerakan penawaran
dan permintaan di pasar internasional," ujar Darmin, dalam rapat kerja
dengan Badan Anggaran DPR terkait pembahasan Rancangan APBN
2012 di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (8/9).
Darmin menjelaskan, harga emas saat ini meningkat 1,07 persen
dibandingkan dengan harga emas di pasar emas sehari sebelumnya.
Harga emas di pasar saat ini, lanjutnya, berada pada level US$
1.836,93 per troy ounce atau setara 31,1 gram emas. "Kenaikan harga
emas juga terjadi di pasar New York (Comex Gold) yang ada di level
US$ 1.840,3 per troy ounce. Harga tersebut berarti meningkat 1,25
persen
dibandingkan
dengan
harga
pada
perdagangan
hari
sebelumnya," tandasnya.
Sementara itu, harga emas yang diperjualbelikan di PT Aneka
Tambang pada 8 September 2011 menurun dibandingkan dengan
sehari sebelumnya. Harga penjualan logam mulia itu dijual dengan
harga Rp 518.240 per gram dengan berat 100 gram yang sehari
sebelumnya masih pada level Rp 530.000 per gram.(APY/ADO)
Produksi Barang Tambang Mineral, 1996-2009
Batu Bara
Bauksit
Nikel
Emas
Perak
Granit
BijiBesi
Konsentra
t Tin
Konsentra
t
Tembaga
(ton)
(ton)
(ton)
(kg)
(kg)
(ton)
(ton)
(tonmetrik
)
(tonmetrik
)
255.40
4
249.39
2
383.19
1
361.37
7
310.43
0
333.56
1
281.90
3
272.05
0
255.05
3
326.99
3
270.62
4
268.96
7
226.05
1
359.45
1
4.827.05
8
8.824.08
8
9.662.64
9
8.720.15
5
5.941.37
0
3.976.27
4
3.975.43
4
3.938.91
5
4.035.04
0
4.302.84
9
4.514.65
4
1.793.44
0
2.050.00
0
425.101
52.304
1.758.910
516.403
54.521
1.817.880
509.978
53.960
2.640.040
502.198
49.708
2.645.180
420.418
56.360
3.270.335
440.648
69.494
2.418.110
190.946
88.142
2.851.190
245.911
74.316
3.238.306
79.635
73.080
2.812.664
87.940
78.404
3.553.808
84.954
79.100
817.796
84.371
64.127
796.899
445.525.93
2
79.210
655.046
na
45.610.587
56.602
973.347
Tahu
n
1996
50.332.047
841.976
1997
55.982.040
808.749
1998
58.504.660
1999
62.108.239
2000
67.105.675
2001
71.072.961
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
105.539.30
1
113.525.81
3
128.479.70
7
149.665.23
3
162.294.65
7
188.663.06
8
178.930.18
8
228.806.88
7
1.055.64
7
1.116.32
3
1.150.77
6
1.237.00
6
1.283.48
5
1.262.70
5
1.331.51
9
1.441.89
9
2.117.63
0
1.251.14
7
1.152.32
2
935.211
3.426.86
7
2.829.93
6
2.736.64
0
2.798.44
9
2.434.58
5
2.473.82
5
2.120.58
2
2.499.72
8
2.105.95
7
3.790.89
6
3.869.88
3
7.112.87
0
6.571.76
4
4.863.35
2
83.564
86.928
123.86
2
127.76
8
109.61
2
148.52
8
140.24
6
138.47
5
86.855
142.89
4
138.99
2
117.85
4
64.390
140.48
8
Sumber : Badan Pusat Statistik (Statistic Indonesia)
JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang emas awalnya was-was
ketika harga emas melandai. Alay, pemilik Toko Lemabang Jaya dan
Toko Palembang Jaya di Palembang, tadinya ingin membatasi
penjualan perhiasan emasnya ketimbang merugi. Soalnya, beberapa
stok miliknya
dibeli saat
harga
masih
tinggi. Tapi ia
urung
melakukannya karena banyak pembeli yang memburu emas di saat
harganya rendah.
Dia mencontohkan, perhiasan dengan kandungan satu suku emas
(6,7 gram) dilego Rp 3 juta, dengan modal Rp 2,8 juta. Tapi, harga jual
emas setengah suku lebih tinggi, mulai Rp 1,6 juta-Rp 1,7 juta. "Makin
banyak yang beli "kecil-kecil", kami bisa ambil untung," jelas dia.
Sepekan ini, Alay bisa menjual minimal 67 gram perhiasan per
hari dan meraup untung sedikitnya Rp 2 juta sehari. Padahal, ketika
harga tinggi, ia biasanya hanya bisa menjual 30 gram per hari.
Pedagang juga mereguk untung dengan menjual emas perhiasan
berkadar rendah. Tadinya setiap selisih per kadar, ada perbedaan
harga Rp 40.000–Rp 60.000. Tapi kini, harga jual emas berkadar 91
dibanderol Rp 3 juta per suku. Adapun harga emas berkadar 92
sekarang Rp 3,2 juta per suku. Artinya, selisih harganya menjadi Rp
200.000.
Satu-satunya kendala yang ia hadapi hanya distributor yang
menahan pasokan emas. Namun, Alay tetap berupaya menyetok emas
batangan. Dengan begitu, ketika harga emas melambung kembali, ia
bisa meraup untung tambahan dari penjualan stok emas yang ia beli di
harga lebih murah. Gunawan, pemilik toko emas di Pekanbaru, juga
mengalami lonjakan penjualan. Ia bisa menjual sedikitnya 100 gram
emas sehari. "Harga tinggi saja masih dibeli, apalagi saat murah. Orang
daerah beli murah supaya nanti pas emas tinggi mereka bisa jual,"
ucapnya. Alay, Gunawan, dan pedagang perhiasan lain di daerah
biasanya mengetahui fluktuasi harga emas dari internet, yaitu
perdagangan komoditas London.
Masyarakat Indonesia memiliki perbedaan dengan masyarakat di
Eropa dan Amerika Serikat (AS) terkait jual beli emas. Di Eropa dan
AS, dalam membeli dan menjual emas, sangat berpatokan pada apa
yang disebut papper trading dan atau patokan indeks seperti di pasar
saham.
Untuk masyarakat Asia sendiri memiliki tren membeli emas
longterm. Begitu punya uang, langsung membeli emas. Dan seperti
kondisi saat ini, emas turun tetap tidak ada yang jual. Karena mereka
beli emas sebagai bentuk security value. Baru akan dijual dalam kondisi
yang sangat butuh.
d. Situasi ekonomi
Kenaikan harga emas atau komoditas pertanian tidak lepas dari
berkembangnya industri,dan kebutuhan akan energi terbarukan. Emas
dan komoditas pertanian dinilai sebagai aset nyata karena menjadi
bahan konsumsi setiap hari. Mereka jauh lebih homogen dan sepadan
dibandingkan investasi khusus lainnya dari kelas aset keuangan
tertentu. Dengan demikian jauh lebih aman dalam jangka panjang.
Namun hal ini tidak lepas dari sifat investasi safe haven yang
identik dengan logam mulia berupa emas, tidak ada komoditas lain
yang sebanding dengan emas sebagai safe haven saat ini. Pasalnya,
emas yang digunakan bukan dari industri keuangan, sehingga akan
terisolasi dari fluktuasi maupun downgrade pada pertumbuhan.
Sementara tembaga dan penggunaan minyak adalah industri, sehingga
komoditas tersebut jauh lebih rentan terhadap perubahan dalam
pertumbuhan ekonomi.
Dengan
pertumbuhan
ekonomi
saat
ini
yang
mengalami
perlambatan di seluruh dunia, maka investor komoditas ekonomi terkait
perlu khawatir. Tembaga yang merupakan salah satu bahan baku
industri justru kehilangan nilainya sebesar 11 persen secara year to
date sedangkan komoditas konsumsi biji-bijian seperti jagung dan
gandum dinilai tidak akan terpengaruh oleh penurunan produk domestik
bruto (PDB), namun investor masih bisa merugi jika rencana jangka
pendeknya tidak tepat. Pasokan jangka panjang atau fundamental
permintaan untuk biji-bijian secara historis meningkat dengan PDB per
kapita dan pendapatan yang lebih tinggi. Namun persediaan biji-bijian
telah berada di rekor terendah karena bencana alam banjir atau
kekeringan. Jadi apa yang harus investor lakukan adalah melacak
semua komoditas dan memilih yang berada dalam tren. Namun untuk
saat ini tampaknya emas tetap menjadi komoditas safe haven yang
aman.
Ketika kondisi ekonomi meningkat, kebutuhan akan perhiasan
cenderung naik. Namun, dari data statistik terlihat kebutuhan akan
perhiasan lebih sensitif terhadap naik turunnya harga emas dibanding
kan meningkatnya kondisi ekonomi.Situasi ekonomi yang tidak
menentu dapat mengakibatkan inflasi tinggi. Emas biasa digunakan
sebagai alat lindung nilai terhadap inflasi. Manfaat ini sudah dirasakan
investor sejak lama. Dengan emas, investor mendapat perlindungan
sempurna terhadap merosotnya daya beli. Ketika tahun 1978-1980
harga emas sedang booming; sementara inflasi di AS naik dari 4
persen menjadi 14 persen, harga emas naik tiga kali lipat. Di Indonesia,
dari data yang didapat, tingkat inflasi tidak mempengaruhi harga emas.
Harga emas lebih banyak dipengaruhi kurs rupiah terhadap dollar.
e. Suku bunga
Kepala Badan Pusat Statistik, Rusman Heriawan memprediksi
angka inflasi maksimal 5 persen sepanjang 2011. Ia beralasan sejauh
ini angka inflasi masih dapat dikendalikan. Apalagi, inflasi September
hanya 0,27 persen dan inflasi sampai awal bulan ini 2,96 persen. "Jadi,
kalau bicara akhir tahun optimistis di bawah 5 persen," katanya di
Istana Negara, Senin, 3 Oktober 2011. Rusman melanjutkan, inflasi
September dan awal bulan ini didorong kenaikan harga beras, cabe
merah, dan emas. Meski di pasar global harga emas cenderung turun,
ia mengatakan tidak langsung berpengaruh dengan harga emas
perhiasan.
Indeks Umum , Inti, Harga Yang Diatur Pemerintah, dan Barang
Bergejolak Inflasi Indonesia Januari-September 2011 (2007=100 )
Harga Yang
Barang
Diatur
Bergejolak
Pemerintah
2011
2.97
3.85
2.32
1.08
Januari
0.89
0.49
0.26
2.42
0.13
0.31
0.32
-0.48
Februari
Maret
-0.32
0.25
0.21
-2.28
April
-0.31
0.25
0.17
-2.31
Mei
0.12
0.27
0.20
-0.44
Juni
0.55
0.33
0.32
1.42
Juli
0.67
0.42
0.21
2.05
Agustus
0.93
1.09
0.29
1.00
September
0.27
0.39
0.32
-0.20
Sumber : Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (Statistics Indonesia)
Tahun/Bulan
Indeks
Umum
Inti
Ketika tingkat suku bunga naik, ada usaha yang besar untuk tetap
menyimpan
uang
pada
deposito
ketimbang
emas
yang
tidak
menghasilkan bunga (non interest-bearing). Ini akan menimbulkan
tekanan pada harga emas. Sebaliknya, ketika suku bunga turun, harga
emas akan cenderung naik. Secara teori, jika suku bunga jangka
pendek naik, harga emas turun. Di Indonesia teori ini tidak selalu
berjalan.
Pada tahun 1998, karena nilai tukar rupiah merosot tajam
terhadap mata uang dollar AS, pemerintah menaikkan tingkat suku
bunga secara signifikan. Harapannya, menahan laju kenaikan nilai
tukar dollar AS. Akibatnya, walaupun tingkat suku bunga naik, harga
emas juga naik. Terlihat tingkat suku bunga tidak terlalu berpengaruh
pada harga emas di Indonesia. Tetapi, lebih banyak dipengaruhi harga
emas dunia sehingga pengaruh nilai tukar dollar AS terhadap rupiah
sangat besar.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. http://hargaharga.wordpress.com/2010/03/08/faktor-yangmempengaruhi-naik-turunnya-harga-emas/
Anonim. 2011. http://kumpulan.info/uang/investasi/65-investasi/187-pilihjenis-investasi-yang-tepat.html
Anonim. 2011. http://hargaharga.wordpress.com/2010/03/08/faktor-yangmempengaruhi-naik-turunnya-harga-emas/
Lipsey, G. Richard., Peter O Steiner, Douglas D Purvis. 1991. Pengantar
Makroekonomi edisi ke delapan. Penerbit Erlangga . Jakarta
Mankiw, N. Gregory. 2007. Makroekonomi edisi ke enam. Penerbit
Erlangga : Jakarta
Dernburg, thomas F, dan Duncan McDougall.1981. JME M Meade and
PWS Andrew-summmary of replies to quetion on the effect of interest
rate-oxford economic papers, I : 14-31
PENGARUH PEREKONOMIAN MAKRO TERHADAP
TINGKAT INVESTASI EMAS
NAMA
: WIDYAASTUTI
NIM : H0810121
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2011
Download