teori henry fayol

advertisement
MAKALAH PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI
TEORI HENRY FAYOL
(MATA KULIAH ORGANISASI DAN MANAJEMEN)
Disusun oleh :
1. Nur Azizah
(1510201029)
2. Nurul Purnama Wati (1510201032)
3. Novia Yuliana
(1510201039)
4. Kunto Megantoro
(1510201040)
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TIDAR
2017
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah “Makalah Prinsip-Prinsip Organisasi Teori Henry Fayol” ini tanpa
halangan yang berarti.
Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari peran serta berbagai
pihak yang telah memberikan bantuan secara materil dan spiritual, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Dosen pengampu mata kuliah Organisasi dan Manajemen.
2. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada
penyusun sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
3. Teman-teman yang telah membantu dan memberikan dorongan semangat
agar makalah ini dapat kami selesaikan
Penyusun menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharap kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan peranan tersendiri dan manfaat
bagi pembaca.
Magelang, 16 Maret 2017
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................2
C. Tujuan ............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................3
A. Teori Organisasi menurut Henry Fayol ..........................................................3
B. Kelebihan dan Kelemahan Teori Organisasi Henry Fayol .............................7
C. Contoh Penerapan Teori Organisasi Henry Fayol ..........................................8
D. Relevansi Teori Organisasi Henry Fayol di Masa Sekarang ..........................9
BAB IV PENUTUP ...............................................................................................10
A. Kesimpulan ..................................................................................................10
B. Saran ............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organisasi merupakan kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan
secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang
bekerja atas dasar yang relatif terus-menerus untuk mencapai tujuan bersama
atau sekelompok tujuan (Stephen P. Robbins, 1995:44). Perkataan
dikoordinasikan dengan sadar mengandung pengertian manajemen. Kesatuan
sosial berarti unit itu terdiri dari orang atau kelompok orang yang berinteraksi
satu sama lain. Batasan yang relatif yang dapat diidentifikasikan artinya
batasan dapat berubah dalam kurun waktu tertentu dan tidak selalu jelas,
namun batasan yang nyata harus ada agar kita dapat membedakan antara
anggota dan bukan anggota. Anggota dalam sebuah organisasi mempunyai
suatu keterikatan yang terus-menerus, artinya organisasi menghadapi
perubahan yang konstan didalam keanggotaan mereka meskipun pada saat
mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara
relatif teratur. Pada intinya, kegiatan organisasi berorientasi pada tujuan yang
telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan alat-alat yang
dinamakan proses manajemen.
Manajemen adalah sesuatu hal yang dilakukan oleh manajer dalam
upaya mereka untuk mencapai produktifitas (Prof. Dr. J. Winardi, SE,
2004:22). Adapun salah satu pelopor ilmu manajemen adalah Henry Fayol.
Menurut Henry Fayol melaksanakan manajemen berarti membuat ramalan
(To Forecast) dan menyusun rencana, melakukan pengorganisasian,
melaksanakan komando, mengoordinasi dan mengawasi. Pada tahun 1919
Henry Fayol menerbitkan buku yang berjudul Administrasi Industri dan
Umum (General and Insdustrial Administration). Menurut Henry Fayol suatu
organisasi dapat dikatakan berhasil apabila melaksanakan prinsip-prinsip
manajemen. Prinsip-prinsip manajemen ini dapat pula dikatakan sebagai
prinsip-prinsip organisasi. Hal ini terbukti dengan dua literatur yang berbeda,
namun menggunakan prinsip-prinsip yang sama.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penulisan makalah ini adalah Bagaimana teori organisasi menurut Henry
Fayol dan implementasinya di masa sekarang ini?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka yang menjadi tujuan
dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui mengenai teori
organisasi menurut Henry Fayol dan implementasinya di masa sekarang ini.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Organisasi Menurut Henry Fayol
Pada tahun 1919 Henry Fayol menerbitkan buku yang berjudul
Administrasi Industri dan Umum (General and Insdustrial Administration).
Pandangan-pandangan Fayol dianggap sebagai suatu pemikiran tentang
organisasi administratif. Dia berpendapat bahwa semua organisasi terdiri dari
unit atau sub sistem sebagai berikut:
1. Aktivitas-aktivitas teknikal (produksi, manufaktur, adaptasi).
2. Aktivitas-aktivitas komersial (membeli, menjual, pertukaran).
3. Aktivitas-aktivitas finansial (mencari dan memanfaatkan modal secara
optimum).
4. Aktivitas-aktivitas pengamanan (proteksi dan hak milik orang-orang).
5. Aktivitas-aktivitas akunting (pencatatan persediaan, neraca, biaya,
statistik).
6. Aktivitas-aktivitas
manajerial
atau
aktivitas-aktivitas
administratif
(perencanaan, organisasi, komando, koordinasi dan pengawasan).
(Stephen P. Robbins, 1995:39)
Dalam aktivitas manajerial Henry Fayol mengemukakan fungsi-fungsi
manajemen yang sistematis yaitu terdiri dari:
1. Perencanaan (planning), berupa penentuan langkah-langkah yang
memungkinkan organisasi mencapai tujuan-tujuannya.
2. Pengorganisasian (organizing), dalam arti mobilisasi bahan materiil dan
sumber daya manusia guna melaksanakan rencana.
3. Memerintah (Commanding), memberi arahan kepada karyawan agar
dapat menunaikan tugas pekerjaan mereka.
4. Pengkoordinasian (Coordinating), memastikan sumber-sumber daya dan
kegiatan organisasi berlangsung secara haromonis dalam mencapai
tujuannya.
5. Pengendalian (controlling), memantau rencana untuk membuktikan
apakah rencana itu sudah dilaksanakan sebagaimana mestinya.
3
Pada saat Fayol menuliskan hasil penelitiannya tentang manajemen
pabrik
di
Amerika
Serikat,
ia
mengkonsolidasikan
prinsip-prinsip
organisasinya. Fayol mencoba mengembangkan prinsip-prinsip umum yang
dapat diaplikasikan pada semua manajer dari semua tingkatan organisasi dan
menjelaskan fungsi-fungsi yang harus dilakukan oleh seorang manajer.
Fayol mengusulkan empat belas prinsip yang menurutnya dapat
digunakan secara universal dan dapat diajarkan disekolah-sekolah dan
universitas-universitas. Banyak dari prinsip organisasi tersebut meskipun
kurang keuniversalannya, namun diikuti secara luas oleh para manajer
sekarang ini. Keempat belas prinsip tersebut antara lain adalah sebagai
berikut ini:
1. Pembagian kerja
Dalam konteks ini pembagian kerja diartikan sebagai pengelompokan
aktivitas yang ada dalam sebuah organisasi ke dalam bidang-bidang yang
sejenis. Bidang-bidang kerja tersebut kemudian dipecah-pecah ke dalam
jenis-jenis tugas yang lebih spesifik dan kemudian diserahkan kepada
anggota. Dari prinsip pembagian kerja ini akan diperoleh tingkat
spesialisasi yang tinggi sehingga produktifitas organisasi secara
keseluruhan juga tinggi.
2. Wewenang dan tanggung jawab
Untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, setiap anggota harus
diberi kewenangan tertentu seimbang dengan tugas yang diterimanya.
Selanjutnya setiap tugas yang diterima harus diikuti pula dengan tuntutan
tanggung jawab yang sepadan. Jadi, dalam hal ini harus ada
keseimbangan antara tugas, kewenangan dan tanggung jawab.
3. Disiplin
Peraturan-peraturan yang ada tidak akan berarti apa-apa jika tidak ditaati
dan dilaksanakan oleh seluruh anggota. Pemimpin berkewajiban
menciptakan suasana yang sanggup `memaksa` seluruh anggota mentaati
berbagai
peraturan
menguntungkan
yang
organisasi
ada.
secara
Kedisiplinan
internal,
bukan
tetapi
saja
juga
akan
mampu
menimbulkan kesan positif pihak luar (publik) terhadap organisasi yang
4
bersangkutan. Untuk menegakkan disiplin perlu diciptakan mekanisme
yang memungkinkan para pelanggar dikenai sanksi secara proporsional.
4. Kesatuan perintah (kesatuan Komando)
Kesulitan tidak dapat timbul jika seorang bawahan memiliki lebih dari
satu orang atasan langsung. Jika pada saat yang sama atasan-atasannya
tersebut memerintah untuk melaksanakan tugas yang sama pentingnya
maka sulit bagi seorang bawahan untuk menentukan pilihan, perintah
atasan yang mana yang harus dikerjakannya terlebih dahulu. Oleh karena
itu, seorang bawahan hendaknya memiliki seorang atasan langsung saja.
Dengan demikian bawahan tersebut memperoleh kepastian dari siapa
menerima perintah dan kepada siap harus mempertanggung jawabkan
kegiatannya.
5. Koordinasi (Kesatuan pengarahan)
Pemimpin organisasi harus sanggup menyelaraskan seluruh aktivitas
bawahan ke arah tujuan yang telah ditetapkan. Berapapun banyaknya
jumlah anggota dan jenis serta macam aktivitas yang dilaksanakan
anggota, dan berapapun beragamnya bagian-bagian yang ada dalam
sebuah organisasi, semuanya itu harus dikoordinasikan dan diseleraskan
ke arah satu titik, yaitu tercapainya tujuan organisasi.
6. Mengutamakan kepentingan organisasi daripada kepentingan pribadi
Setiap anggota memiliki motivas tertentu dan kepentingan pribadi dalam
bergabung ke sebuah organisasi. Semua itu sah-sah saja, akan tetapi
sebagai bagian dari sebuah kelompok, mereka harus mengutamakan
kepentingan kelompok. Pemimpin harus mampu meyakinkan seluruh
anggota agar menempatkan kepentingan organisasi di atas kepentingan
pribadi. Jika situasi seperti itu dapat terwujud, maka diharapkan setiap
anggota akan mampu menyumbangkan apa yang terbaik dari dirinya
untuk kepentingan organisasi.
7. Pengupahan yang wajar
Upah yang diterima anggota dapat berupa uang, materi dan non-materi.
Adapun wujudnya, upah harus diberikan secara wajar dan adil. Pemimpin
harus mampu menghargai prestasi kerja bawahan dan mengimbanginya
5
dengan kontra prestasi yang layak. Salah satu motivasi pokok anggota
bergabung ke sebuah organisasi ialah harapan akan dapat terpenuhinya
kepentingan pribadi melalui upah yang diterima dari organisasi. Ini
berarti bahwa upah memegang peran penting dalam membangkitkan dan
memelihara semangat kerja bawahan. Yang tidak kalah pentingnya ialah
penghargaan khusus terhadap anggota yang menunjukkan prestasi luar
biasa. Penghargaan semacam itu akan menciptakan iklim kompetisi yang
positif dan memacu anggota untuk berprestasi lebih tinggi.
8. Sentralisasi versus desentralisasi
Di satu pihak sentralisasi menguntungkan jika dilihat dari segi
keefektifan pengambilan keputusan. Tetapi di pihak lain, ditinjau dari
segi pengembangan organisasi dan efiseiensi kerja desentralisasi lebih
menguntungkan. Oleh karena itu, hendaknya diambiil bentuk tengahtengah yang paling menguntungkan di
antara sentralisasi dan
desentralisasi. Ada bidang-bidang tertentu yang sebaiknya dipusatkan
pengelolaannya
dan
ada
bidang-bidang
lain
yang
diserahkan
pengelolaannya kepada unit-unit yang ada.
9. Inisiatif
Organisasi hidup dalam lingkungan masyarakat yang selalu berkembang
dan di tengah-tengah organisasi lain dalam situasi persaingan yang ketat.
Agar dapat bertahan hidup (dan kalau mungkin berkembang), organisasi
harus membuka diri, responsif, serta mampu menyesuaikan diri dengan
perubahan lingkungan. Perubahan dan inovasi merupakan kebutuhan
yang tidak dapat dihindari. Untuk mencapai kondisi seperti itu diperlukan
berbagai pemikiran kreatif dan inisiatif. Pemimpin harus memiliki
kemampuan seperti itu, sekurang-kurangnya mampu menciptakan iklim
yang memungkinkan munculnya berbagai inisiatif baru yang positif.
Dalam menghadapi situasi yang bersifat rutin pun inisiatif dan kreativitas
tetap diperlukan.
10. Rasa kesetiakawanan kelompok
Seorang
pemimpin
organisasi
harus
mampu
menggalang
rasa
kesetiakawanan antar anggota sehingga mereka merasa sebagai satu tim
6
yang harus bergerak secara kompak dan terpadu. Perasaan seperti itu
penting sebab dari situ akan muncul kekuatan dan semangat kelompok,
kebanggaan terhadap organisasi serta kesetiaan anggota terhadap
organisasi.
11. Rantai skalar
Garis wewenang dari manajemen puncak sampai ke tingkat yang paling
rendah merupakan rantai skalar. Komunikasi harus mengikuti rantai
skalar ini. Tetapi, jika dengan mengikuti rantai tersebut malah tercipta
kelambatan, komunikasi, silang dapat diizinkan jika disetujui oleh semua
pihak, sedangkan atasan harus diberitahu.
12. Stabilitas masa kerja para pegawai
Perputaran atau (tutnover) pegawai yang tinggi adalah tidak efisien.
Manajemen harus menyediakan perencanaan personalia yang teratur dan
memastikan bahwa untuk mengisi kekosongan harus selalu ada
pengganti.
13. Tata tertib
Orang dan bahan harus ditempatkan pada tempat dan waktu yang tepat.
14. Keadilan
Para manajer harus selalu baik dan jujur terhadap para bawahan.
(Muhyadi, 2012: 26).
B. Kelebihan dan Kelemahan Teori Organisasi Henry Fayol
1. Kelebihan
Adapun kelebihan dari teori organisasi Henry Fayol adalah:
-
Adanya managerial skill yang dapat diterapkan pada semua jenis
kelompok kegiatan mulai menjadi penting dan dipehatikan oleh
perusahaan.
-
Berfokus pada organisasi secara keseluruhan
-
Menumbuhkan kebutuhan untuk menemukan pedoman pengelolaan
organisasi yang kompleks
-
Teknik
efisiensi
dan
penelitian
waktu
dan
meningkatkan efisiensi dan produktivitas tenaga kerja.
7
gerak
mampu
-
Metode pemilikan dan pengembangan tenaga kerja menunjukkan
pentingnya latihan dan pendidikan untuk meningkatkan efektivitas
kerja.
-
Metode ini juga mampu memberikan rancangan kerja dan mendorong
manajer untuk mencari alternatif terbaik dalam melaksanakan suatu
pekerjaan
2. Kelemahan
Sedangkan kelemahan dari teori organisasi Henry Fayol adalah:
-
Peningkatan produktivitas memungkinkan peningkatan hasil, tetapi
sering mengakibatkan pemberhentian pekerja atau diubahnya upah.
-
Teori ini kurang melihat kebutuhan sosial para pekerja dan tidak
pernah melihat ketegangan-ketegangan yang terjadi karena kebutuhan
itu tidak terpenuhi. Hal ini terjadi karena manajer yang mengikuti
aliran ini hanya memperhatikan aspek material dan fisik.
-
Manajer juga harus mengakui keterbatasan dari perspektif klasik dan
menghindari fokus sempitnya terhadap efisiensi dari perspektif
penting lainnya. Kekurangan dari manajemen klasik ialah prespektif
tersebut menganggap remehnya peran individu dalam organisasi.
C. Contoh Penerapan Teori Organisasi Henry Fayol
SPBU atau yang di tengah masyarakat tersebut juga dengan istilah
POM bensin meupakan unit usaha Migas mitra PT. PERTAMINA dengan
komoditas yang sangat strategis, kegiatan utamanya adalah menyalurkan atau
menjual Bahan Bakar Minyak kendaraan rakyat atau pribadi. Namun,
sebagaimana kita ketahui bahwa mekanisme perdagangan atas komoditas
yang namanya Minyak dan Gas ini tidaklah sebebas komoditas perdagangan
pada umunya melainkan tata niaganya diatur oleh Undang-Undang migas
maka penyalurannya pun diatur sedemikian rupa sehingga dipisahkan antara
Migas yang bersubsidi dengan Migas yang non subsidi yang mana SPBU ini
khusus menyalurkan atau melayani penjualan BBM yang bersubsidi saja,
sedangkan BBM yang non subsidi yaitu untuk kebutuhan industri atau
kebutuhan komersial lainnya maka penyalurannya tidak dilayani oleh SPBU
8
ini melainkan akan dilayani oleh unit usaha Migas mitra PT PERTAMINA
lainnya.
Pada PT PERTAMINA sudah menerapkan salah satu prinsip dari
keempat belas prinsip organisasi menurut Henry Fayol, misalnya penerapan
prinsip pengupahan yang wajar. Hal ini dikarenakan banyaknya para pegawai
yang menerima upah tinggi sesuai dengan jabatan dan beban kerjanya. Seperti
yang kita ketahui bahwa PT PERTAMINA sangat mementingkan
kesejahteraan dari pegawainya. Pegawai dianggap sebagai aset perusahaan
bukan hanya sebagai faktor produksi. Upah yang tinggi tersebut merupakan
wujud penghargaan bagi para pegawai sesuai dengan beban kerjanya.
Misalnya seorang karyawan yang harus masuk ketika hari libur nasional,
meskipun bisa menggantikan hari liburnya di hari yang lain.
D. Relevansi Teori Henry Fayol di Masa Sekarang
Memang teori ataupun prinsip yang dikemukakan oleh Henry Fayol
begitu
ideal.
Sehingga
sangat
baik
jika
semua
teorinya
dapat
diimplementasikan di perusahaan di masa sekarang ini. Namun pada
kenyataannya setiap perusahaan pasti tidak akan bisa menerapkan semua
prinsip yang dikemukakan oleh Henry Fayol. Mungkin bisa diterapkan
beberapa prinsip saja dari kesemua prinsip yang ada. Walaupun ada sebuah
perusahaan yang dapat menerapkan kesemua prinsip yang ada, pastinya
penerapannya tidak dapat berjalan secara maksimal. Apalagi jika masalahmasalah yang dihadapi suatu perusahaan sekarang ini sudah sangat kompleks.
9
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam suatu organisasi, proses manajemen merupakan suatu hal yang
tidak dapat dihindari keberadaannya. Seperti prinsip-prinip organisasi yang
dikemukakan oleh Henry Fayol. Menurutnya suatu organisasi harus
memenuhi 14 prinsip, yaitu pembagian kerja, wewenang dan tanggung jawab,
disiplin,
kesatuan
perintah,
koordinasi,
mengutamakan
kepentingan
organisasi daripada kepentingan pribadi, pengupahan yang wajar, sentralisasi
versus desentralisasi, inisiatif, rasa kesetiakawanan kelompok, rantai
skalar,stabilitas masa kerja pegawai, keadilan dan tata tertib. Dari teori
organisasi Henry Fayol dapat diketahui kelebihannya, salah satunya yaitu
metode ini mampu memberikan rancangan kerja dan mendorong manajer
untuk mencari alternatif terbaik dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Akan
tetapi, di sisi lain juga terdapat beberapa kelemahan, di antaranya peningkatan
produktivitas memungkinkan peningkatan hasil, tetapi sering mengakibatkan
pemberhentian pekerja atau diubahnya upah.
B. Saran
Sebagaimana fungsi manajemen Henry Fayol, maka suatu organisasi
harus melakukan rancangan terhadap kegiatan yang dilakukan, memerintah
memberi arahan kepada karyawan agar dapat mengerjakan pekerjaannya,
mengkoordinasi kepastian pada sumber-sumber yang ada untuk mencapai
tujuan, serta mengendalikan dengan cara melihat apakah rencana tersebut
berjalan dengan baik. Untuk itu fungsi manajemen memiliki pengaruh yang
erat kaitannya dengan keberhasilan suatu organisasi.
10
DAFTAR PUSTAKA
Thoha, Miftah. 2014. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya.
Jakarta: Rajawali Pers.
Robbins, Stephen P. 1995. Teori Organisasi. Jakarta: Penerbit Arcan.
Winardi, J. 2004. Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta: Kencana
Muhyadi. 2012. Dinamika organisasi. Yogyakarta: Penerbit Ombak
Rokhayati, Isnaeni. 2014. Perkembangan Teori Manajemen Dari pemikiran
Scientific Management Hingga Era Modern Suatu Tinjauan Pustaka. Jurnal
Ekonomi dan Bisnis. Purwokerto: Unsoed Purwokerto
11
Download