Tiga Perusahaan Batubara di Kalimantan Selatan Supply Batubara

advertisement
Boks
Tiga Perusahaan Batubara di Kalimantan Selatan
Supply Batubara ke PT PLN
Dalam rangka mengantisipasi kebutuhan energi listrik yang semakin
meningkat di masa mendatang terutama di Pulau Jawa, PT PLN mencanangkan
proyek
percepatan
kelistrikan
10.000
megawatt
dengan
membangun
10
pembangkit listrik tenaga uap. Untuk keperluantersebut PT PLN membutuhkan
pasokan bahan bakar dalam bentuk batubara mencapai 24,9 juta ton per tahun.
Hal ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah untuk mengurangi ketergantungan
kepada bahan bakar minyak. Dalam rangka memenuhi kebutuhan bahan bakar
tersebut, maka pada bulan Maret 2006 diumumkan tender pengadaan batubara
untuk 10 pembangkit listrik. Batubara yang dibutuhkan adalah batubara yang
berkalori rendah dengan nilai kalori minimal 4.200. Selama ini batubara berkalori
rendah kurang dilirik karena tidak memiliki pasar.
Setelah pelaksaan tender tersebut yang diikuti oleh 15 perusahaan maka
pada tanggal 18 Oktober 2006 PT PLN mengumumkan lima perusahaan tambang
pemenang tender dimana tiga diantaranya merupakan perusahaan tambang di
Kalimantan Selatan yaitu konsorsium PT Arutmin Indonesia dan PT Darma Henwa,
konsorsium PT Kasih Industri Indonesia dan PT Senamas Energindo Mulia serta PT
Surya Sakti Darma Kencana. Ketiga perusahaan ini akan memasok bagi pembangkit
PLN selama 20 tahun. Namun demikian penandatanganan kontrak pengadaan
batubara dan jadwal pengiriman masih menunggu kesiapan pembangunan PLTU.
Dari kelima perusahaan pemenang tender, kosorsium PT Arutmin Indonesia
merupakan pemasok terbesar PT PLN sebanyak 10,23 juta ton per tahunnya.
Melalui pelaksanaan proyek pengadaan tersebut di dua atau tiga tahun
mendatang, maka kegiatan di sektor pertambangan batubara Kalimantan Selatan
diperkirakan akan semakin meningkat mengingat permintaan dari luar negeri
terhadap komoditas batubara juga mengalami peningkatan dalam rangka
mengurangi konsumsi bahan bakar minyak yang dirasakan semakin mahal.
hal 47
Ditinjau dari sisi makro, peningkatan
produksi batubara akan memacu
pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan lebih tinggi lagi dimana pangsa sektor
pertambangan batubara juga akan mengalami peningkatan dari pangsanya saat ini
yang mencapai 16,94% atau merupakan sektor kedua terbesar dalam pembentukan
angka PDRB Kalimantan Selatan.
Hal
tersebut
tentunya
akan
membawa
dampak
positif
terhadap
perekonomian Kalimantan Selatan, namun demikian yang perlu menjadi perhatian
dari pemerintah Daerah adalah bagaimana agar dana-dana yang berasal kegiatan
pertambangan tersebut dapat kembali kedaerah dalam bentuk kegiatan investasi
sehingga memberikan multiplier effect terhadap perekonomian Kalsel secara
keseluruhan. Perkembangan saat ini menunjukkan bahwa dana-dana dari
pertambangan batubara lebih banyak ditransfer ke kantor pusat perusahaan
tambang di jakarta sehingga dampaknya terhadap perekonomian Kalsel kurang
dirassakan oleh masyarakat.
Beberapa hal yang dapat dilakukan Pemerintah Daerah selain melalui
perubahan bagi hasil tambang dengan Pemerintah Pusat adalah dengan melakukan
pembangunan dan perbaikan infrastruktur daerah, mempermudah proses perizinan
investasi, dan memberikan kepastian hukum kepada investor.
hal 48
Download