13-15-manajemen-konflik-dalam-sistem

advertisement
Manajemen konflik dalam sistem
internasional
Pertemuan
13, 14, 15
Karakteristik Konflik Internasional
 Politik Internasional sama seperti halnya dalam kehidupan
sosial, senantiasa berkaitan dengan konflik dan kerjasama.
 Meskipun dalam tingkat tertentu, Kompetisi atau konflik
masih terdapat jarak yakni adanya kontrol pada masing2 jenis
konflik. Kontrol dianggap sebagai bagian yang penting dengan
masih dimilikinya unsur ini, akan terpelihara kerjasama yang
baik
 Dalam tataran sistem internasional, intensitas dan tingkat
kecenderungan untuk menekankan pada unsur2 kompetitif
semakin intensif
 Intensitas atas kecenderungan tersebut tercermin dalam
bentuk-bentuk perang, perlombaan senjata dsb. Konflik
sebagai hasil terjadinya persaingan merupakan gambaran
umum yang terdapat dalam sistem internasional (hub antar
bangsa) yang dilandasi oleh konsep ego-centrisme (aspirasi utk
mempertahankan kekuatan serta kedudukan negara dlm
hubungannya dg negara lain)
 Sifat kompetisi dlm sistem negara bangsa disebabkan karena terdapat
suatu sifat yg dimiliki oleh negara ego-centered concept of state dan juga
ditandai dg kepentingan2 dan tujuan2 yg dimanifestasikan dlm wacana
garis kebijakan luar negeri.
 Lerche dan Said (1971, 145) mengkategorikan teknis penggunaan atas
konflik 1) Violent Conflicts, 2) non-violent conflicts. walaupun antara
keduanya terdapat perbedaan yang tidak tegas. karena masalahnya tidak
terletak pada jenis kekerasannya melainkan dalam tingkat
kekerasannya.
 Disamping itu kita juga melihat perbedaan analisisnya berdasarkan
tujuan : 1) balancing objective conflict (konflik dengan sasaran
keseimbangan); 2) Hegemonic objective conflict (Konflik dg sasaran
hegemonik)
Manajemen Konflik Dalam Sistem Internasional
 Metode Perimbangan Kekuatan
 Metode Keamanan Bersama
 Metode Pemerintahan Dunia (World Goverment)
Metode Perimbangan Kekuatan
 Tujuan yang akan dicapai dalam bagian ini adalah untuk
menguraikan secara umum upaya-upaya pengelolaan konflik2
dalam sistem internasional dg ditampilkan berbagai pendekatan
teori dan metode yg memberikan konstribusi atas pemecahan
permasalahan
 Pandangan Amstutz (1982, 405-409), bahwa metode ataupun
pendekatan teori manajemen konflik dibagi menjadi 3:
a. Perspektif yg mengansumsikan bahwa power berada dlm
konstruksi realitas sebuah sistem internasional dan juga
diperlukan dalam pengelolaan perdamaian,
b. bahwa hub internasional yg harmonis, dapat diwujudkan dg
cara "avoiding power",
c. bahwa perdamaian dapat dipelihara dan dipertahankan jikalau
dilakukan dg cara "reduction" dan "elimination"
Metode Keamanan Bersama
 Masalah keamanan bersama senantiasa berkaitan
erat dg "the creation of coluntary of states". hal ini
didasarkan pada pandangan suatu komitmen di
antara anggota. komitmen tersebut menyatakan
bahwa jika salah satu anggota organisasi keamanan
bersama ini atau dalam sistem mendapat serangan
atau agresi, maka serentak dengan itu oleh sistem
organisasi dilakukan perlawanan terhadap agressor
Metode Pemerintahan Dunia
 Metode ini dianggap sebagai sesuatu sikap radikal, terutama atas
cara pengelolaan power. asumsinya, di dalam suatu tatanan (tertib)
atau order yang diciptakan dan ditujukan kepada upaya perdamaian
dunia maka kekuataan2 politik itu harus disentralisasikan.
 Dalam metode sistem keamanan bersama, berusaha menciptakan
suatu monopoli atas pengaruh dlm sistem internasional. Sedangkan
dlm Metode ini, lebih menekankan pada sistem hub antarnegara yg
didasarkan kepada proses transformasi. Dimana unsur kedaulatan
hrs ditransfer kpd suatu lembaga/badan Inetrnasional tuggal yg
bertanggung jawab dlm pengelolaan konflik/sengketa
internasional
PENYELESAIAN KONFLIK INTERNASIONAL
1. Penyelesaian Konflik Secara Damai
2. Perdamaian Melalui Organisasi Internasional
3. Penyelesaian Konflik Secara Kekerasan
Penyelesaian Konflik Secara Damai
A. Arbitrase Internasional
 Arbitrase adalah merupakan suatu cara penerapan prinsip-prinsip
hukum terhadap sengketa dlm batas-batas yg telah disetujui
sebelumnya, dari dan oleh pihak-pihak yg bersengketa.
 Penyelesaian metode ini dapat ditempuh dengan jalan memalui
pengadilan (adjudicatory) atau dg dilakukan diluar pengadilan (nonadjudicatory)
 Sengketa yg bersifat justiciable sering disebut sengketa hukum, krn
timbul dari Hukum internasional. sedangkan yg bersifat nonjusticiable disebut sengketa politik, krn hanya melibatkan kebijakan
atau urusan diluar hukum internasional, penyelesaiannya dg cara
pertimbangan politik
 Penyelesaian sengketa scr damai dibedakan mjd 2 :
a. Penyelesaian dg melalui pengadilan,
b. Penyelesaian dilakukan diluar pengadilan.
 Penyelesaian sengketa dg melalui pengadilan dpt ditempuh
melalui arbitrase internasional, beberapa Arbitrase
Internasional yang ada yaitu :
1.
2.
3.
Court of Arbitration of the International Chambr of Commerce (ICC)
didirikan di Paris 1919,
International Centre for Setlement of Investment Disputes (ICSID) 1996
bertempat di Wahington DC,
International Centre for Commercial Arbitration (RCCA) berpusat di
kuala lumpur 1978, Dikawasan Afrika Disebut Regional Centre of
Commercial Arbitration Kairo 1979
B. Pengadilan Internasional
 Dewasa ini dilingkungan Internasional, salah satu cara
penyelesaiannya melalui pengadilan yaitu dg cara
mengajukan sengketa ke hadapan Mahkamah Internasional
International Court of justice).
 Mahkamah intenasional memiliki wewenang : 1)
melaksanakan "contentious jurisdiction" atas perkara biasa.
2) memberi "Advisory opinion" pendapat Mahkamah yg
bersifat nasehat.
 Selain melalui pengadilan, sengketa internasional bisa
diselesaikan di luar pengadilan yaitu ; negosiasi, mediasi,
good offices, konsiliasi, penyelidikan.
 Negosiasi : peran diplomasi sagat penting dan esensial,
selama proses negosiasi perang agen diplomatik harus
melaksanakan instruksi pemerintahnya. Negosiasi berarti
pertukaran pendapat dan usul antarpihak-pihak yg
bersengketa untuk mencari penyelesaian secara damai
 Mediasi : adalah tindakan yg dari negara ke tiga atau
individu yg tidak berkepentingan dlm satu konflik2 atau
sengketa2 internasional yg bertujuan hanya utk membawa
ke arah negosiasi dan berperan aktif dlm negosiasi pihak
yg bertikai
 Good
Offices(jasa-jasa baik);merupakan suatu
metode dalam rangka penyelesaian konflik internasional
secara tradisional yg tidak tercantum dlm piagam PBB,
akan tetapi merupakan metode yg sering digunakan PBB
dlm penyelesaian sengketa internasional
 Konsiliasi; konsiliasi sbg metode untuk menyelesaikan
konflik dan dilakukan dg motivasi bersahabat g bantuan
negara lain atau badan pemerintah yg tdk
memihak/komisi penasehat
 Penyelidikan; berkaitan erat dg metode fact finding
(penemuan fakta-fakta) dimana antara keduanya
merupakan bagian dari esensial bagi fungsi pengadilan
dan konsiliasi.
Perdamaian Melalui Organisasi
Internasional dan regional
A. Penyelesaian melalui Organisasi Internasional
 Penyelesaian dlm tataran regional atas berbagai konflik
internasional secara damai dg menggunakan jasa
organisasi2 regional. PBB sebelum berusaha
menyelesaikannya dg melalui penyelesaian regional, yg
menjadi anggota organisasi regional diminta mengajukan
sengketa-sengketanya yg timbl ke Dewan Keamanan
PBB.
B Penyelesaian melalui Regionalisme
1. Melalui Regionalisme ASEAN
 Negara anggota ASEAN sepakat membentuk suatu badan
permanen yg diberkan kpd Dewan Agung (High Council).
Dewan agung terdiri dari perwakilan2 tingkat menteri
masing2 negara anggota
 Dewan Agung bertanggung jawab atas sengketa atau situasi
yg mungkin saja terjadi dan akan mungkin dpt
mengganggu perdamaian&keserasian organisasi kerjasama
regional ASEAN
2. Penyelesaian Regional Arab
 Liga Arab belum memiliki suatu kode umum sengketa secara
damai. Namun dlm pasal IV pakta Liga Arab, memberkan
gambaran bahwa negara anggota bisa mengajukan sengketa ke
Dewan Liga Arab utk diselesaikan melalui mediasi.
 Selain diatas ada Penyelesaian regional lainnya seperti : Regional
Dewan Eropa, Penyelesaian Organisasi Regional Negara2
Amerika (OAS),& Penyelesaian Regional Organisasi Persatuan
Afrika
Penyelesaian Konflik Secara Kekerasan
1. Perang (War)
 Selain upaya2 penyelesaian sengketa secara damai,
terdapat juga cara penyelesaian konflik dg cara tindakan
kekerasan
 Konflik yg memakai kekerasan pada umumnya
disebabkan pertentangan dlm rangka pencapaian tujuan
tertentu seperti perluasan wilayah teritorial, keamanan,
jalur, kemudahan menuju arah daerah pemasaran,
prestise, perekutuan, revolusi dunia, penggulingan
pemerintah dunia yg tidak bersahabat dsb
 Negara-negara akan menggunakan metode pemaksaan
tanpa kekerasan, apabila prosedur scr damai tdk dapat
menyelesaikan konflik2 tertentu. kategori pemaksaan
yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
Pemanggilan diplomat
Pengusiran diplomat negara lain
Penolakan utk memberikan pengakuan
Pemutusan pengakuan hub diplomatik
Penundaan pelaksanaan perjanjian2
2. Tindakan Bersenjata Bukan Perang
 Tindakan ini berarti penggunaan kekerasan senjata akan
tetapi belum sampai pada kategori perang. Tindakan ini
sering disebut sebagai perang pendek atau tindakan
kekerasan yg terbatas. Untuk upaya ini bertujuan
menyelesaikan sengketa2 agar negara diarahkan ke sana
demi tercapainya suatu kedamaian
3. Retorsi
 Retorsi merupakan tindakan yg "tidak bersahabat" yg
dilakukan oleh suatu negara thd negara lain yg telah terlebih
dahulu melakukan beberapa tindakan yg tidak bersahabat.
misalnya deportasi dibalas dg diportasi, dll
 Adapun sbg wujud dari tindakan retorsi :
- Pemutusan hubungan diplomatik
- Pencabutan hak-hak istimewa diplomatik
- Penarikan konsesi pajak/tarif
- Penghentian bantuan ekonomi (Tsani,1990)
4. Reprisal
 Reprisal dapat diartikan sebagai upaya pemaksaan yg
dilakukan oleh suatu negara terhadap negara lain dg maksud
utk menyelesaikan suatu sengketa yg timbul sbg akibat negara
yg dikenai reprisal, telah melakukan tindakan ilegal atau
tindakan yg tdk bisa dibenarkan.
 Reprisal dilakukan oleh negara ke negara lain sbg upaya
perlawanan utk memaksa negara lain menghentikan
melakukan tindakan ilegal. Reprisal itu adalah ilegalm akan
tetapi diperbolehkan sbg upaya melwan tindakan ilegal,
termasuk didalamnya Pemboikotan, Embargo
Download