Interkaisi sosial

advertisement
Muhammad noor hidayat
INTERKAISI SOSIAL
Masyarakat: Menempatkan
suatu hal dalam konteks
 Sosiologi adalah cara melihat yang dapat
digambarkan sebagai
"mengontekstualisasikan" yaitu: sosiolog
mencoba untuk memahami konteks sosial di
mana kegiatan individu terjadi dalam tempat
tertentu, bagaimana oranglain berinteraksi
dengan kita, dinamika interaksi, dan lembaga
dimana aktivitas manusia terjadi didalamnya.
elemen masarakat
 Kesatuan terorganisir dari individu dan lembaga.
Masyarakat bukan merupakan kumpulan acak
tetapi menetap dan terorganisir, terdiri tidak
hanya dari individu tetapi dari semua lembaga
(keluarga, ekonomi, agama, pendidikan) di mana
kita menemukan diri kita.
 Dibatasi oleh ruang dalam wilayah yang
koheren. Ini menambahkan dimensi spasial
kepada masyarakat. Masyarakat memiliki
tempat, tidak hanya dalam imajinasi kita.
 Tunduk pada otoritas politik yang sama.
Semua orang di tempat yang sama juga
dikenakan
dengan aturan yang sama.
 Diselenggarakan melalui serangkaian
pengharapan budaya dan nilai-nilai bersama.
Perilaku kita
tidak hanya diatur oleh apa yang orang
harapkan dari kita tapi juga termotivasi oleh
nilai-nilai bersama.
structured social
interactions
 Structured berarti tindakan kita, interaksi kita
dengan orang lain, tidak terjadi di dalam ruang
hampa. Hal ini mengacu pada konteks dimana
kita menemukan diri kita, semuanya berasal dari
keluarga dan masyarakat kita untuk kelompokkelompok agama, untuk negara, dan bahkan
kelompok dari negara. Kami bertindak di dunia
dalam cara-cara yang terstruktur, yang
membuat mereka (sebagian besar) diprediksi
dan teratur; tindakan kami, sebagian besar,
terikat oleh norma-norma dan termotivasi oleh
nilai-nilai.
 Social mengacu pada kenyataan bahwa kita tidak
hidup sendirian, kita hidup dalam kelompok,
keluarga, dan jaringan kita. Sosiolog tertarik untuk
memahami dinamika interaksi sosial kita,
bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain.
 nteraction mengacu pada cara kita berperilaku yang
berkaitan dengan orang lain. Bahkan ketika kita
hanya duduk-duduk di rumah kita atau kamar
asrama dengan sekelompok teman-teman dan tidak
melakukan apa-apa, kita sedang berinteraksi dalam
suatu struktur, mencontoh beberapa cara bertindak.
Proses sosial
 pengaruh timbal balik antara pelbagai segi
kehidupan bersama. Bentuk-bentuk interaksi
sosial adalah bentuk-bentuk yang tampak
apabila orang atau kelompok manusia
mengadakan hubungan satu sama lain
terutama dengan mengetengahkan
kelompok serta lapisan sosial sebagai unsur
pokok struktur sosial
Pengertian dan Syarat-Syarat
terjadinya Interaksi Sosial
 interaksi sosial merupakan syarat utama
terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi
sosial merupakan hubungan-hubungan sosial
yang dinamis yang menyangkut hubungan
antara orang-orang perorangan, antara
kelompok-kelompok manusia maupun antara
orang perorangan dengan kelompok manusia
Suatu interaksi sosial tidak akan mungkin
terjadi apabila tidak memenuhi dua
syarat, yaitu :
 Adanya kontak sosial (social-contact), yang dapat
berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu : antar
individu, antar individu dengan kelompok, dan
antar kelompok. Dapat bersifat langsung dan
tidak langsung.
 Adanya komunikasi, yaitu seseorang memberi
arti pada perilaku orang lain, perasaan-perasaan
apa yang ingin disampaikan kepada orang
tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian
memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin
disampaikan oleh orang tersbut.
Kontak sosial dapat berlangsung
dalam tiga bentuk, yaitu :
 Antara orang-perorangan
 Proses ini melalui sosialisasi yaitu anggota
masyarakat yang baru mempelajari normanorma dan nilai-nilai masyarakat dimana dia
menjadi anggota.
 Antara orang perorangan dengan
sekelompok manusia atau sebaliknya.
 Antara suatu kelompok manusia dengan
manusia lainnya (Soerjono dan Budi, 2013:
58-62)
Kehidupan yang Terasing
 Kehidupan terasing yang sempurna ditandai
dengan ketidakmampuan untuk mengadakan
interaksi sosial dengan pihak-pihak lain.
Kehidupan terasing dapat disebabkan karena
secara badaniah seseorang sama sekali
diasingkan dari hubungan dengan orang lain.
 Terasingnya seseorang dapat pula disebabkan
oleh karena cacat pada salah satu indranya.
Contohnya seorang anak yang buta dan tuli,
mengasingkan dirinya dari pengaruh-pengaruh
kehidupan yang tersalur melalui indra tersebut.
Bentuk-Bentuk Interaksi
Sosial
 Proses-proses yang Asosiasif
 Kerja Sama (cooperation)
 Kerjasama timbul karena orientasi orang-
perorangan terhadap kelompoknya (in-group
nya) dan kelompok lainnya (out group nya).
 Terdapat lima bentuk kerjasama, yaitu :
 Kerukunan yang mencakup gotong royong dan tolong




menolong
Bargaining, yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai
pertukaran barang-barang dan jasa antara dua organisasi
atau lebih.
Kooptasi (cooptation), yaitu suatu proses penerimaan
unsur-unsur baru dalam kepemimpinan
Koalisi (coalition), kombinasi antara dua organisasi atau
lebih yang mempunyai tujuan-tujuan yang sama.
Joint venture, yaitu kerjasama dalam pengusaha proyekproyek tertentu
Akomodasi (accommodation)
 Akomodasi dipergunakan dalam dua arti,
yaitu untuk menunjuk pada suatu keadaan
dan untuk menunjuk pada suatu proses.
Proses Disosiatif
 Proses-proses disosiatif juga disebut sebagai
oppositional processes, yang dapat ditemukan
pada setiap masyarakat walaupun bentuk
dan arahnya ditentukan oleh kebudayaan dan
sistem sosial masyarakat yang bersangkutan.
Faktor yang paling menentukan sebenarnya
adalah sistem nilai masyarakat tersebut.
 Persaingan (competition)
 dapat diartikan sebagai suatu proses sosial,
dimana individu atau kelompok-kelompok
manusia yang bersaing mencari keuntungan
melalui bidang-bidang kehidupan pada suatu
menjadi pusat perhatian umum (perorangan
maupun kelompok) dengan cara menarik
perhatian publik atau dengan mempertajam
prasangka yang telah ada tanpa
mempergunakan ancaman atau kekerasan.
Kontravensi (contravention)
 merupakan suatu bentuk proses sosial yang
berada diantara persaingan dan
pertentangan atau pertikaian. Kontravensi
terutama ditandai oleh gejala-gejala adanya
ketidakpastian mengenai diri seseorang atau
suatu rencana dan perasaan tidak suka yang
disembunyikan, kebencian, atau keraguraguan terhadap kepribadian seseorang.
Kontak Sosial dan Komunikasi
 Kontak Sosial
 kontak sosial berasal dari bahasa latin con atau
cum (bersama-sama) dan tango (menyentuh),
artinya secara harfiah adalah bersama-sama
menyentuh. Secara fisik, kontak sosial baru
terjadi apabila adanya hubungan fisikal, sebagai
gejala sosial hal itu tidak semata-mata hubungan
badaniah, karena hubungan sosial terjadi tidak
saja secara menyentuh seseorang namun juga
dapat berhubungan dengan orang lain tanpa
harus menyentuhnya.
 Kontak sosial dapat berlangsung dalam lima
bentuk, yaitu:
 Dalam bentuk proses sosialisasi yang
berlangsung antara pribadi orang per orang.
Proses sosialisasi ini memungkinkan
seseorang mempelajari norma-norma yang
terjadi di masyarakatnya.
 Antara orang per orang dengan suatu kelompok
masyarakat atau sebaliknya
 Antara kelompok masyarakat dengan kelompok
masyarakat lainnya dalam sebuah komunitas
 Antara orang per orang dengan masyarakat
global di dunia internasional
 Antara orang per orang, kelompok, masyarakat
dan dunia global, dimana kontak sosial terjadi
secara stimultan diantara mereka.
Komunikasi
 komunikasi sebagai sebuah proses memaknai
yang dilakukan oleh seseorang terhadap
informasi, sikap dan perilaku orang lain yang
berbentuk pengetahuan, pembicaraan,
gerak-gerik, atau sikap, perilaku dan
perasaan-perasaan.
 Dalam komunikasi terdapat tiga unsur penting
yang selalu hadir dalam setiap komunikasi, yaitu:
sumber informasi (receiver), saluran (media), dan
penerima pesan (audience). Sumber informasi
adalah seseorang atau institusi yang memiliki
bahan informasi untuk disebarkan kepada
masyarakat luas. Saluran adalah media yang
digunakan untuk kegiatan pemberitaan oleh
sumber berita. Audience adalah orang atau
kelompok dan masyarakat yang menjadi sasaran
informasi.
Konstruksi Sosial atas
Realitas
 Hal ini karena setiap orang memiliki ide,
tujuan, kepercayaan, espektasi yang berbeda
dan bagaimana semuanya dapat berjalan
dengan baik di dunia sosial. Setiap orang
memiliki budaya yang berbeda bahkan
mungkin saja muncul orang-orang yang
berbeda di dalam satu budaya. Bahkan
berdasarkan data empiris, apa yang kita lihat,
dengar, bau, dan rasakan berbeda dengan
orang lain.
Cooley and The looking-Glass
Self
 identitas dibentuk melalui interaksi sosial. Ia
menciptakan istilah looking-glass self untuk
mendeskripsikan proses dimana identitas kita
berkembang
 Kita mengembangkan diri kita dengan
melihat kaca atau cermin di dalam tiga tahap,
yaitu:
 Kita membayangkan bagaimana kita tampak
lain di lingkungan sekitar kita.
 Kami mengambil kesimpulan umum
berdasarkan reaksi dari orang lain.
 Berdasarkan evaluasi kami dari reaksi orang
lain, kita mengembangkan identitas diri
pribadi.
Proses Sosialisasi
 Sosialisasi juga terjadi dalam peer groups
(kelompok sebaya), orang-orang dari usia,
kelas sosial dan ketertarikan yang sama.
Pengaturan rekan memungkinkan anak-anak
untuk terlibat dalam kegiatan di luar kontrol
orang tua dan pengawasan orang dewasa
lainnya.
 Proses sosialisasi berlanjut di berbagai
pengaturan termasuk organisasi agama,
organisasi politik, dan organisasi sukarela.
Tempat kerja juga merupakan lokasi utama
untuk sosialisasi. Sosialisasi kerja
mengharuskan kita belajar untuk memenuhi
peran pekerja, menunjukkan keterampilan
kerja yang diperlukan dan norma-norma yang
terkait dengan posisi
Download