KATA PENGANTAR

advertisement
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai
dengan yang diharapkan.
Dalam kesempatan ini tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Dyah selaku dosen mata kuliah Belajar dan Pembelajaran serta semua pihak
yang telah memberikan saran-saran kepada kami dalam membuat makalah ini.
Dalam penyusunan makalah “BELAJAR DAN PEMBELAJARAN”
dengan judul “Motivasi Belajar”, kami menyadari bahwa makalah yang kami buat
masih jauh dari sempurna, walaupun kami berusaha dengan sekuat tenaga. Maka,
dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan saran serta kritik yang
menuju kearah perbaikan serta penyempurnaan makalah ini dari para pembaca
sekalian.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
Malang,1 April 2010
Penyusun
Kelompok VIII
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................... i
Daftar Isi......................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 2
1.3Tujuan............................................................................................ 2
1.4 Manfaat ......................................................................................... 2
BAB II Pembahasan ....................................................................................... 3
2.1 Pengertian Motivasi...................................................................... 3
2.2 Jenis-jenis Motivasi ...................................................................... 4
2.3 Fungsi Motivasi dalam Belajar .................................................... 5
2.4 Unsur-unsur yang mempengaruhi Motivasi Belajar .................... 5
2.5 Prinsip – prinsip yang mempengaruhi Motivasi Belajar .............. 5
2.6 Teori – Teori tentang Motivasi .................................................... 7
2.7 Upaya untuk Meningkatkan Motivasi belajar .............................. 8
BAB III Penutup .......................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan................................................................................. 10
3.2 Saran ........................................................................................... 10
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Motivasi belajar setiap orang, satu dengan yang lainnya, bisa jadi tidak
sama. Biasanya, hal itu bergantung dari apa yang diinginkan orang yang
bersangkutan. Misalnya, seorang anak mau belajar dan mengejar rangking
pertama karena diiming-imingi akan dibelikan sepeda oleh orangtuanya.Contoh
lainnya, seorang mahasiswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi agar lulus
dengan predikat cum laude. Setelah itu, dia bertujuan untuk mendapatkan
pekerjaan yang hebat dengan tujuan membahagiakan orangtuanya. Karena
kebanyakan mereka memotivasi diri dalam belajar dengan mempertanyakan
pertanyaan seperti : ” Apa yang saya bisa peroleh apabila saya lakukan hal ini,
apabila saya mempelajari hal ini ? Kalau saya dapat nilai baik, apa yang akan saya
peroleh? dst.
Banyak orang berpendapat bahwa salah satu penyebab ketidak berhasilan
seseorang dalam belajar karena orang tersebut tidak mempunyai motivasi untuk
belajar. Sering pula muncul perdebatan di masyarakat, Satu pihak mengutarakan
bahwa orang tua,Guru, Dosen / Instruktur/ Facilitator kurang memotivasi peserta
didik untuk mengembangkan dirinya. Pihak lainnya berpendapat bahwa motivasi
tidak bisa dari luar, peserta didik sendirilah yang bisa dan harus menumbuhkembangkan motivasi belajarnya. Begitu pula di kalangan akademisi di bidang
pendidikan, psikologi, manajemen,dll. Mereka banyak melakukan berbagai riset
dalam kaitan motivasi ini, dari berbagai sudut pandang tergantung dari sudut
mana kita memandang karena faktor motivasi secara umum dan khusus
merupakan gejala aktivitas jiwa manusia yang sangat diperlukan oleh manusia dan
peserta didik khususnya dalam mengarungi kehidupan yang penuh dengan
persaingan.
Ada beberapa hal yang menyebabkan kita perlu termotivasi untuk belajar.
Pertama,belajar adalah panggilan hidup. Artinya tanpa belajar kita tidak bisa
hidup. Tanpa belajar, otak kita tidak mendapat asupan untuk berkembang, kurus
kering korontang. Jadi mau tidak mau, sadar atau tidak sadar kita mesti belajar.
1
Pertanyaannya cukup kuatkah motivasi kita? Sudah betulkan arah belajar kita.
Ingat, bahwa kata motivasi sendiri tidak bisa dilepaskan dari arah tujuan.
Oleh karena itu dalam makalah ini, kita tidak akan membahas secara rinci
tentang apa itu motivasi belajar serta upaya meningkatkan motivasi belajar.
Meskipun demikian, sedikit orientasi tentang beberapa teori akan kita ulas, agar
kita bisa menelaah lebih jauh tentang teori tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah cara untuk menumbuhkan motivasi belajar anak?
1.3 Tujuan
Agar kita memiliki pengetahuan tentang motivasi belajar dan upaya yang
dapat dilakukan agar menjadi termotivasi untuk belajar.
1.4 Manfaat
Memberikan masukan dan informasi tentang pentingnya motivasi belajar
bagi pendidik dan calon pendidik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Motivasi
Faktor motivasi secara umum dan motivasi belajar secara khusus
merupakan gejala aktivitas jiwa manusia yang sangat diperlukan oleh manusia dan
yang sangat diperlukan oleh
manusia dan paserta didik khususnya dalam
mengarungi kehidupan yang sarat dengan persaingan. Manusia secara umum dan
peserta didik secara khusus yang memiliki kinerja, produktivitas, kreatifitas, dan
inovasi yang rendah. Akibatnya mereka akan tertinggal jauh dari teman atau
manusia lainnya yang memiliki motivasi yang tinggi dalam menjalani hidupnya.
Guru dan peserta didik sebagai bagian dari manusia pada umumnya harus
memiliki motivasi yang tinggi dalam mengajar bagi guru dan dalam belajar bagi
peserta didik. Guru yang memiliki motivasi mengajar yang tinggi ditandai dengan
beberapa karakteristik perilaku, yaitu rajin mengajar dikelas, bergairah dalam
mengajar, aktif dan kreatif dalam melakukan pembaruan dalam bidang pendidikan
di kelas, berprilaku produktif dan inovatif dalam mengakar dan beretos kerja
tinggi sehingga tidak mengenal lelah dalam mengajar dan mudah putus asa jika
menemukan kesulitan dalam menekuni kariernya sebagai pengajar dan pendidik di
sekolah.
Drever (Slameto, 1988:60) memberikan pengertian tentang motif atau
motivasi sebagai berikut: “ Motive is an effective-conative factors which operates
in determining the direction of an individual’s behavior towards an end or goal,
consioustly apprehead or unconsciously”. Dari pernyataan ini mengandung makna
bahwa motivasi erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan di capai. Di
dalam menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak, namun untuk mencapai
tujuan itu perlu perbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motif
itu sendiri sebagai daya penggerak atau pendorongnya.
Motif/motivasi secara umum juga dapat diartikan sebagai daya upaya yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu (Sardiman, 1990:73). Motif dapat
dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk
melakukan aktivitas – aktivitas tertentu demi untuk mencapai tujuan. Motif juga
3
dapat diartikan sebagai kekuatan yang ada dalam diri seseorang dia untuk
melakukan aktifitas-aktifitas tertentu guna mencapai tujuan (Manrihu, 1989:31).
Dengan mengacu kepada kata motif, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya
penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu.
Terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat mendesak.
Menurut Donald (Sardiman, 1990:73) motivasi ialah perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului
dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian motivasi oleh Donald,
maka motifasi mengandung tiga elemen penting, yaitu:
1) Motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap
individu manusia,
2) Motivasi ditandai dengan munculnya perasaan afeksi seseorang, dan
3) Motivasi akan dirangsang adanya tujuan.
Dengan mengetahui tentang pengertian motif atau motifasi secara umum,
maka pengertian motivasi belajar ialah daya penggerak yang timbul dari dalam
diri individu atau siswa yang mendorong individu melakukan aktivitas belajar.
Motivasi belajar juga dapat didefinisikan sebagai kekuatan yang timbul dari dalam
diri individu yang mendorong individu melakukan aktivitas belajar.
2.2 Jenis-jenis Motivasi
Motif atau motivasi yang dimiliki individu dibagi atas beberapa jenis,yaitu
jika ditinjau dari sumber motif maka motif diklasifikasikan atas 2 jenis yaitu:
1. Motif yang sifatnya bawaan atau kebutuhan organic,yaitu motif-motif
yang
disyaratkan
secara
biologis,misalnya
dorongan
untuk
makan,minum,dan berbagai kegiatan lainnya yang tujuannya untuk
memenuhi kebutuhan hidupdalam mempertahankan hidup individu
2. Motif yang sifatnya dipelajari,misalnya dorongan untuk mempelajari
materi pelajaran tertentu dan dorongan untuk mengejar suatu
kedudukan.
4
Jika ditinjau dari segi relevansi motif dengan tujuan tingkah laku,maka
motif dibedakan Atas 2 jenis yaitu:
1. Motif ekstrinsik ialah motif yang berfungsi karena ada rangsangan dari
luar diri individu.
2. Motif intrisik ialah motif yang berfungsi tanpa membutuhkan
rangsangan dari luar (La Sulo,1990:32).
2.3 Fungsi Motivasi dalam Belajar
Motivasi belajar yang dimiliki oleh peserta didik memiliki fungsi
diantaranya:
1. Mendorong manusia untuk berbuat,jadi sebagai penggerak atau motor
yang melepaskan energi.
2. Menentuka arah perbuatan,yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
3. Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dikerjakan dengan serasi guna mencapai tujuan,dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut(1990:84).
4. Selain itu,motivasi juga berfungsi sebagai pendorong usaha dan
pencapaian prestasi.
2.4 Unsur-unsur yang Mempengaruhi Motivasi belajar
Unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar adalah :
a. Cita-cita atau aspirasi siswa.
Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil. Keberhasilan
mencapai keinginan tersebut menumbuhkan kemauan bergiat, bahkan dikemudian
hari cita-cita dalam kehidupan. Dari segi emansipasi kemandirian, keinginan yang
terpuaskan dapat memperbesar kemauan dan semangat belajar. Dari segi
pembelajaran, penguatan dengan hadiah atau juga hukuman akan dapat mengubah
keinginan menjadi kemauan, dan kemudian kemauan menjadi cita-cita.
b. Kemampuan siswa.
Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau
kecakapan mencapainya. Kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk
5
melaksanakan
tugas-tugas
perkembangan.
c. Kondisi siswa.
Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani sangat
mempengaruhi
motivasi
belajar.
d. Kondisi lingkungan siswa
Lingkungan siswa berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal,
pergaulan sebaya, kehidupan kemasyarakatan. Dengan kondisi lingkungan
tersebut yang aman, tentram, tertib dan indah maka semangat dan motivasi belajar
mudah diperkuat.
e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran.
Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, pikiran yang
mengalami perubahan berkat pengalaman hidup. Pengalaman dengan teman
sebayanya berpengaruh pada motivasi dan perilaku belajar.
f. Upaya guru dalam membelajarkan siswa.
Guru adalah seorang pendidik profesional. Ia bergaul setiap hari dengan
puluhan atau ratusan siswa. Sebagai pendidik, guru dapat memilil dan memilah
yang baik. Partisipasi dan teladan memilih perilaku yang baik tersebut sudah
merupakan upaya membelajarkan dan memotivasi siswa.
2.5 Prinsip-prinsip Motivasi belajar
Prinsip motivasi belajar antara lain:
1. Kebermaknaan. Para siswa akan termotivasi dalam mempelajari sesuatu
jika hal-hal yang dipelajari itu mengandung makna baginya.
2. Pre rekuisit. Para siswa akan lebih bergairah mempelajari sesuatu yang
baru jika mereka telah memiliki semua pre rekuisit sebelumnya.
3. Modelling. Para siswa akan lebih bergairah mempelajari tingkah laku yang
baru jika kepada mereka disajikan model perbuatan (a model
performance)yang dapat mereka menyaksikan sendiri serta dapat
menirunya.
4. Komunikas terbuka. Para siswa akan lebih bergairah mempelajari
sesuatu,jika pelajaran itu distrukturisasikan sedemikian rupa sehingga
6
memungkinkan mereka meneliti,mengoreksi secara terbuka terhadap halhal yang sedang diajarkan.
5. Novelty.Siswa akan lebih bermotivasi belajar,jika penyajian pelajaran
dilaksanakan secara menarik dan bervariasi.
6. Aktif dalam latihan. Siswa akan lebih bermotivasi dalam belajar,diikut
sertakan secara aktif dalam kegiatan latihan guna mencapai tujuan-tujuan
instruksional.
7. Latihan terbagi. Siswa akan ebih termotivasi jika latihan diberikan dan
dilaksanakan pada jadwal-jadwal waktu yang singkat tetapi sering
dilakukan selama periode waktu tertentu.
8. Fading. Siswa akan lebih bermotivasi belajar jika pemompaan
instruksional secara sistematik dan sedikit demi sedikit dikurangi.
9. Kondisi belajar yang menyenangkan. Siswa akan lebh termotivasi dalam
belajar jika diciptakan kondisi-kondisi yang menyenangkan.
2.6 Teori-teori tentang Motivasi
Teori-teori tentang motivasi antara lain:
1. Teori humanistik tentang motivasi menyatakan bahwa factor motivasi dari
dalam diri individu dan factor yang mempengaruhi motivasi belajar
siswa.Motivasi tampil dalam bentuk perilaku (Purkey,1970).Meenurut
penganut teori humanistic bahwa untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa ialah dengan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada
siswa untuk melakukan eksplorasi secara pribadi dan memungkinkan
mereka menemukan sesuatu yang berarti mellui bekerja(Hamacheck,1968)
serta menghormati siswa sebagai manusia yang memiliki potensi dan
keinginan sendiri untuk belajar (Prayitno,1989:49).
2. Teori behavioristik tentang motivasi beranggapan bahwa peranan
lingkungan belajar sangat besar dalam memotivasi siswa untuk belajar.
Teori ini juga beranggapan bahwa tingkah laku yang bermotivasi terjadi
apabila konsekuensi dari perilaku itu dapat menggetarkan emosi
indivudu,yaitu menjadi suka atau tidak suka.
7
2.7 Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar
Menurut Sardiman (1990:91-92) menumbuhkan motivasi belajar disekolah
itu antara lain:
1. Memberikan angka pada peserta didik
2. Memberikan hadiah
3. Menciptakan situasi kompetisi dikelas
4. Melibatkan ego peserta didik
5. Memberikan ulangan
6. Memberikan pujian
7. Memberikan hukuman
8. Menumbuhkan hasrat untuk belajar kepada peserta didik
9. Menumbuhkan minat
10. Merumuskan tujuan belajar yang diakui dan diteria oleh anak.
Sedangkan menurut Prayitno (1989:160-162) mengemukakan bahwa ada beberapa
teknik yang dapat digunakan oleh guru untuk memotivasi anak dalam belajar
yaitu:
1. Memusatkan perhatian siswa pada satu topic yang akan diajarkan
2. Mengemukakan kepada siswa apa yang perlu dicapai oleh siswa setelah
mempelajari materi pelajaran tertentu
3. Mengemukakan tujuan jangka pendek yang akan dicapai melalui proses
pembelajaran.
Tips – tips Meningkatkan Motivasi Belajar
Bergaullah dengan orang-orang yang senang belajar
Bergaul dengan orang-orang yang senang belajar dan berprestasi, akan membuat
kita pun gemar belajar. Selain itu, coba cari orang atau komunitas yang
mempunyai kebiasaan baik dalam belajar.
Bertanyalah tentang pengalaman di berbagai tempat kepada orang-orang yang
pernah atau sedang melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi,
orang-orang yang mendapat beasiwa belajar di luar negeri, atau orang-orang yang
mendapat penghargaan atas sebuah presrasi.
8
Kebiasaan dan semangat mereka akan menular kepada kita. Seperti halnya analogi
orang yang berteman dengan tukang pandai besi atau penjual minyak wangi. Jika
kita bergaul dengan tukang pandai besi, maka kita pun turut terciprat bau bakaran
besi, dan jika bergaul dengan penjual minyak wangi, kita pun akan terciprat
harumnya minyak wangi.
Belajar apapun
Pengertian belajar di sini dipahami secara luas, baik formal maupun nonformal.
Kita bisa belajar tentang berbagai keterampilan seperti merakit komputer, belajar
menulis, membuat film, berlajar berwirausaha, dan lain lain-lainnya.
Belajar dari internet
Kita bisa memanfaatkan internet untuk bergabung dengan kumpulan orang-orang
yang senang belajar. Salah satu milis dapat menjadi ajang kita bertukar pendapat,
pikiran, dan memotivasi diri. Sebagai contoh, jika ingin termotivasi untuk belajar
bahasa Inggris, kita bisa masuk ke milis [email protected].
Bergaulah dengan orang-orang yang optimis dan selalu berpikiran positif
Di dunia ini, ada orang yang selalu terlihat optimis meski masalah merudung. Kita
akan tertular semangat, gairah, dan rasa optimis jika sering bersosialisasi dengan
orang-orang atau berada dalam komunitas seperti itu, dan sebaliknya.
Cari motivator
Kadangkala, seseorang butuh orang lain sebagai pemacu atau mentor dalam
menjalani hidup. Misalnya: teman, pacar, ataupun pasangan hidup. Anda pun bisa
melakukan hal serupa dengan mencari seseorang/komunitas yang dapat membantu
mengarahakan atau memotivasi Anda belajar dan meraih prestasi.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengertian motivasi belajar ialah daya penggerak yang timbul dari dalam diri
individu atau siswa yang mendorong individu melakukan aktivitas belajar.
Motivasi belajar juga dapat didefinisikan sebagai kekuatan yang timbul dari dalam
diri individu yang mendorong individu melakukan aktivitas belajar. Sesuai dengan
permasalahan yang kita angkat, maka upaya untuk menumbuhkan motivasi belajar
di sekolah adalah sebagai berikut :
1. Memberikan angka pada peserta didik
2. Memberikan hadiah
3. Menciptakan situasi kompetisi dikelas
4. Melibatkan ego peserta didik
5. Memberikan ulangan
6. Memberikan pujian
7. Memberikan hukuman
8. Menumbuhkan hasrat untuk belajar kepada peserta didik
9. Menumbuhkan minat
10. Merumuskan tujuan belajar yang diakui dan diterima oleh anak.
11. Memusatkan perhatian siswa pada satu topic yang akan diajarkan
12. Mengemukakan kepada siswa apa yang perlu dicapai oleh siswa setelah
mempelajari materi pelajaran tertentu
13. Mengemukakan tujuan jangka pendek yang akan dicapai melalui proses
pembelajaran.
3.2 Saran
3.2.1
Bagi Pendidik (Guru atau Dosen)
Para pendidik supaya lebih memahami cara-cara meningkatkan
motivasi belajar peserta didik, agar kegiatan belajar mengajar dapat
berjalan dengan baik.
10
3.2.2
Bagi Orang Tua
Orang tua harus turut serta dalam meningkatkan motivasi belajar
seperti: meluangkan waktu untuk anak,lebih sering berinteraksi dengan
anak, dan mendukung keinginan anak yang bersifat positif.
11
DAFTAR PUSTAKA
Hadis, Abdul. 2006. Psikologi dalam Pendidikan. Alfabeta : Bandung.
Hamalik, Oemar. 1989. Metodologi Pengajaran Ilmu Pendidikan. Mandar Maju:
Bandung.
http://www.anneahira.com/motivasi/index.htm
12
Download