tata-nama-ilmiah-makhluk-hidup

advertisement
Pemberian nama ilmiah harus dilakukan sesuai tata nama.
Nama ilmiah yang baku adalah yang sesuai dengan sistem binomial
nomenclature. Ilmuwan yang mengenalkan tata nama ini adalah
Carolus Linnaeus. Penamaan ini menggunakan dua kata. Kata
pertama menunjukkan genus, sedangkan kata kedua menunjukkan
penunjuk spesies (epitethon specifi cum). Nama genus (marga) harus
ditulis dengan awalan huruf besar atau huruf kapital, sedangkan kata
kedua dimulai de ngan huruf kecil. Kata kedua biasanya berasal dari
nama penemunya, nama tempat spesimen tersebut ditemukan, atau
ciri khas yang dimiliki spesies tersebut dan harus dilatinkan. Kedua
kata dalam nama ilmiah tersebut harus dituliskan dengan cetakan yang
berbeda dengan kalimat di sekitarnya. Biasanya ditulis dengan huruf
miring (italic). Di belakang nama ilmiah tersebut bisa juga dituliskan
singkatan nama orang (author), yaitu orang yang pertama kali memberikan
nama ilmiah tersebut dan mempublikasikannya secara sah dan
valid. Jadi, nama ilmiah untuk pisang, Musa paradisiaca L., harus dipahami
sebagai berikut.
Musa : menunjukkan nama genus
paradisiaca : menunjukkan nama penunjuk spesies
Kingdom Animalia ke dalam dua kelompok besar, yaitu Invertebrata (hewan tidak bertulang
belakang) dan Vertebrata (hewan bertulang belakang).
Invertebrata merupakan kelompok hewan yang jumlahnya sangat besar, terdiri dari berbagai fi lum,
yaitu Porifera, Cnidaria (Coelenterata),Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca,
Arthropoda,dan Echinodermata. Vertebrata terdiri dari filum mamalia, reptil, amphibi dan pisces
Download