PDF - Jurnal UNESA

advertisement
MANAJEMEN PELAKSANAAN DANGDUT ACADEMY
DI INDOSIAR
Ernawati Ulfana
11020134057
[email protected]
Dosen Pembimbing:
Drs.Bambang Soeyono,M.Hum
[email protected]
Abstrak
Berangkat dari fenomena banyaknya peminat musik dangdut dari kalangan bawah maupun kalangan
atas dan banyaknya stasiun televisi yang mengemas acara dengan sistem pencarian bakat penyanyi dangdut
yang diberi judul “Dangdut Academy Indosiar”. Melihat tayangan Dangdut Academy dari season pertama dan
season kedua mendapat perhatian lebih dari masyarakat, hal ini membuat peneliti tertarik untuk mengetahui
bagaimana manajemen pelaksanaan Dangdut Academy Indosiar season 3. Berdasarkan latar belakang tersebut
peneliti menentukan fokus permasalahan sebagai berikut: (1) Bagaimana perencanaan Dangdut Academy di
Indosiar? (2) Bagaimana pengorganisasian Dangdut Academy di Indosiar? (3) Bagaimana penggerakan Dangdut
Academy di Indosiar? (4) Bagaimana pengawasan Dangdut Academy di Indosiar?.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif. Peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain
merupakan alat pengumpul data utama dan teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka dan studi
lapangan yang mencakup : observasi atau pengamatan dan wawancara yang dilengkapi dengan pencatatan atau
pendokumentasian. Di dalam penelitian ini peneliti berperan serta sebagai partisipan atau pengamat yang aktif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan manajemen Dangdut Academy meliputi 4 fungsi
yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan.
Adapun perencaan ada tiga tahap yaitu perencanaan jangka pendek, perencanaan jangka menengah,
perencanaan jangka panjang. Fungsi selanjutnya pengorganisasian yang menggunakan tipe struktur organisasi
lini dan staf yang meliputi struktur Organisasi Produksi Dangdut Academy Indosiar 3. Fungsi yang ketiga
adalah penggerakan yang meliputi Leading, Directing, Motivating. Fungsi yang terakhir adalah pengawasan
yaitu terdiri dari pengawasan langsung dan tidak langsung.
Kata Kunci : Manajemen, Pelaksanaan, Dangdut
Abstract
Depart from the phenomenon of the many enthusiasts dangdut music from the lower and upper classes
and the number of television stations that pack the show with a talent search system dangdut singer entitled
"dangdut academy indosiar". See dangdut academy show from first season and second season get good attention
from society, this make researcher interested to know how management of implementation of Dangdut
Academy Indosiar season 3. based on that background researcher determine focus of problem as follow: (1) how
is Dangdut Academy Indosiar planning? (2) How to organize Dangdut Academy Indosiar? (3) How is the
dangdut academy indosiar movement? (4) how to supervise dangdut academy indosiar?
This research is included in qualitative research. The researcher himself or with the help of others is a
major data collection tool and data collection techniques using literature studies and field studies that include:
observation or observation and interviews equipped with recording or documentation. In this study researchers
participated as active participants or observers.
1
The results of this study indicate that the implementation of Dangdut Academy management includes 4
functions namely planning, organizing, mobilization, supervision.
There are three stages of planning: short-term planning, medium-term planning, long-term planning.
The next function is to organize using the type of line and staff organization structure that includes the structure
of Production Organization Dangdut Academy Indosiar 3. The third function is the movement that includes
Leading, Directing, Motivating. The last function is supervision, which consists of direct and indirect
supervision.
Key Words :
Management, Implementation, Dangdut
2
Dangdut tidak dianggap lagi sebagai musik
kampungan, berbagai peristiwa hingga acara
kampanye politik mulai menampilkan musik
dangdut. Stasiun televisi tidak segan-segan
untuk menampilkan program acara musik
dangdut. Pada tahun 2013 Indosiar terbilang
sukses hingga menduduki posisi teratas dengan
rating paling tinggi dan mengedepankan musik
dangdut sebagai hiburan ini terlihat dari
perolehan
rating
secara
online
(http:/www.selebupdate.com/rating-dacademy3/27576).
Indosiar kembali mengemas acara baru
dengan sistem pencarian bakat penyanyi
dangdut yang diberi judul “Dangdut Academy
Indosiar” yang lebih akrab disebut Dangdut
Aacademy. Ajang ini merupakan pencarian
bakat menyanyi dangdut yang sukses menarik
perhatian masyarakat untuk ikut menjadi saksi
lahirnya seorang bintang dangdut muda di masa
sekarang dengan pengemasan yang lebih bagus
dan lebih memasyarakat.
Melihat tayangan Dangdut Academy 1
yang sukses dan mendapatkan perhatian yang
sangat baik dari berbagai kalangan, Indosiar
selaku stasiun yang menayangkan Dangdut
Academy ini kembali mengadakan “Dangdut
Academy Indosiar Season 2” atau biasa disebut
DA2. Acara DA2 ini mulai tayang perdana
pada Februari 2014. Pada tahun 2015 Indosiar
kembali mengadakan “Dangdut Academy
Indosiar Season 3” yang acaranya dimulai pada
bulan Januari 2016 dan sampai saat ini sedang
berlangsung “Dangdut Academy Indosiar
Season 4”. Musik dangdut di Indonesia kembali
diperhitungkan sebagai barometer musik
Indonesia karena seluruh mas\yarakat luas telah
mengenali musik dangdut.
Sebuah penghargaan besar kepada
setiap pemenang di kompetisi ini karena telah
menyanyikan lagu dangdut dengan baik dan
benar disertai dengan penampilan yang baik,
Pemenang DA1 yaitu Lesty Andriyani yang
bersal dari Cianjur. Pemenang DA2 yaitu Evi
yang berasal dari Masamba, kemudian juara
kedua Danang dari Banyuwangi. Pemenang
DA3 yaitu Ical dari Majene dan juara kedua
yaitu Weni dari Pontianak. Peserta ini berasal
dari daerah yang berbeda dan mempunyai latar
belakang masing-masing, tetapi mempunyai
tujuan yang sama yaitu menjadi penyanyi
dangdut yang professional.
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk
meneliti bagaimana manajemen pelaksanaan
kompetisi Dangdut Academy di Indosiar yang
PENDAHULUAN
Seni bukan sekedar sesuatu yang indah.
Seni dapat memberikan kepuasan batin serta
ketentraman jiwa, selain itu dapat memperluas
budi nurani manusia karena di dalamnya
terdapat etika atau moral yang diperjuangkan.
Melalui seni terdapat suatu tanda bukti bahwa
manusia mempunyai kelebihan dalam berkarya
atau berimajinasi. Hasil seni yang diwujudkan
oleh seniman merupakan ilham yang muncul
dari pola pikir serta daya imajinasinya.
Dalam kehidupan sehari-hari disadari
atau tidak kita tidak dapat lepas dari seni, baik
seni musik seni tari maupun seni drama. Seni
dapat berfungsi macam-macam, sebagaimana
diungkapkan oleh Soedarsono bahwa “ Seni
dalam hal seni pertunjukan memiliki berbagai
fungsi diantaranya : sebagai sarana ritual,
hiburan pribadi (Soedarsono, 2002: 123)
Demikian pula yang terjadi dalam
kehidupan berkesenian. Pada era globalisasi ini
musik telah mengambil peran dalam berbagai
bentuk, baik ditingkat Nasional maupun
Internasional. Perkembangan musik pada masa
ini, memunculkan karya-karya baru yang
merupakan suatu kreasi seperti musik dangdut,
musik pop, musik jazz, musik keroncong dan
sebagainya.
Dangdut aliran musik yang sudah tidak
asing bagi masyarakat Indonesia. Dangdut
merupakan salah satu dari genre seni musik
Indonesia dan musik populer. Dangdut juga
dipengaruhi musik India. Sebagai musik
populer, dangdut sangat fleksibel artinya musik
dangdut dapat menerima pengaruh bentuk
musik lain mulai dari keroncong, langgam,
degung, gambus, rock, pop. Sekarang musik
dangdut mampu memutar keadaan dan
pandangan sekaligus mementahkan pendapat
sementara kalangan yang mengatakan bahwa
musik dangdut adalah kampungan, ini bisa
dibuktikan dengan membanjirnya masyarakat
untuk menyaksikan acara dangdut.
Dangdut identik dengan ekspresi seni
masyarakat Indonesia di kalangan kelas bawah.
Pada masa ini peminat musik dangdut sudah
meluas dan dapat merambah masyarakat
kalangan atas, hingga banyak bermunculan
penyanyi-penyanyi baru dari kalangan generasi
muda yang lebih memilih menekuni musik
dangdut. Selain itu, banyak pula stasiun televisi
lokal maupun nasional baik milik pemerintah
maupun stasiun swasta yang telah mengusung
genre musik dangdut menjadi program
unggulannya.
3
meliputi
perencanaan,
penggerakan, pengawasan.
pengorganisasian,
dengan tujuan yang telah direncanakan. Strategi
pengumpulan data yang digunakan antara lain:
1) Studi Pustaka 2) Pengamatan 3) Wawancara
4)Dokumentasi
5) Pendokumentasian 6)
Validitas Data 7) Teknik Analisis Data 8)
Analisis Data
METODE PENILITIAN
Penelitian yang berjudul Manajemen
Pelaksanaan Dangdut Academy Indosiar ini
termasuk dalam penelitian Kualitatif dengan
pendekatan
deskriptif
yang
berusaha
mengungkapkan dan menguraikan data dengan
kata-kata. Alasan digunakan pendekatan
kualitatif adalah untuk menggambarkan faktafakta ataupun kejadian secara akurat dan
sistematis dari obyek penelitian. Penelitian
deskriptif kualitatif ini data yang diperoleh
berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka.
Metode penelitian kualitatif adalah
metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat postpositivisme, digunakan untuk
meneliti pada kondisi obyek yang ilmiah,
dimana peneliti adalah sebagai instrumen
kunci, teknik pengumpulan data dilakukan
secara triangulasi (gabungan), analisis data
bersifat induktif/ kualitatif, dan hasil penelitian
kualitatif lebih menekan makna dari pada
generalisasi (Sugiyono, 2012: 9).
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di
Studio 5 Indosiar Jl. Damai No.11 Daan Mogot
Jakarta Barat.
Dalam
penelitian
ini
peneliti
mengambil
objek
tentang
manajemen
pengelolaan pelaksanaan kompetisi Dangdut
Academy di Indosiar yang merupakan talent
show yang diburu dan diminati oleh masyarakat
dari kalangan kebawah sampai masyarakat
kalangan atas khususnya pecinta musik
dangdut.
Sumber data utama dalam penelitian
kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan,
selebihnya adalah data tambahan seperti
dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan hal
itu pada bagian ini jenis datanya dibagi ke
dalam kata-kata dan tindakan, sumber data
tertulis, foto, dan statistik. (Moleong, 2006:
157).
Pada penelitian ini, sumber data berasal
dari wawancara dengan narasumber secara
langsung maupun melewati telpon, sumber data
ini dapat melalui proses perekaman audio/
visual , dokumentasi yang nantinya digunakan
peneliti untuk diteliti dan di analisis. Selain itu,
kata-kata atau tindakan dari narasumber juga
merupakan sumber utama dalam penelitian ini.
Memperoleh data yang valid, dalam
penelitian ini peneliti menggunakan metode
pengumpulan data yang dianggap sesuai
HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN
Sebelum mengkaji hasil penelitian dan
pembahasan dari Manajemen Pelaksanaan
Dangdut Academy di Indosiar, penulis terlebih
dahulu memaparkan tentang berdirinya
Dangdut Academy Indosiar.
Latar Belakang Dangdut Academy Indosiar
Setiap televisi pasti mempunyai konsep
tersendiri untuk mendapatkan perhatian dari
masyarakat yang akan menjadi penontonnya,
baik itu dari pengemasan program-program
ataupun pengisi acara pada program tersebut,
hal ini terjadi karena maraknya kemunculan
channel-channel televisi baru yang hadir di
tengah masyarakat
Dangdut Academy Indosiar adalah
salah satu program acara yang ada televisi
Nasional yaitu Indosiar yang beralamat di
Jl.Damai No.11 Daan Mogot, Jakarta 11510
Indonesia dengan 7 studio.
Gufron Sakaril selaku public relations
Indosiar mengatakan tentang program dangdut
academy 2, “Untuk menjadi daya tarik dan
berkualitas, D’academy menggandeng para juri
yang mumpuni, fenomenal, sukses dan popular
di dunia entertainment Indonesia, yaitu Inul
Daratista, Iis Dahlia, Hetty Koes Endang dan
Beniqno. Karakter yang kuat dan berbeda dari
masing-masing juri ini diharapkan dapat
memberi sebuah tayangan interaktif yang
menghibur dan tentunya mampu melahirkan
generasi dangdut masa kini yang berkualitas
tinggi.” (wawancara 27/06/2016).
Jika dilihat dari segi entertainment,
para juri yang ditunjuk oleh tim Indosiar telah
mempunyai nama di masyarakat luas, tetapi
secara kualitas dan keilmuan para juri tersebut
boleh dikatakan kurang memadai dalam hal
menilai dan menentukan, dapat terlihat dari
latar belakang para juri yang bukan berasal dari
akademisi musik ataupun sebagai pelatih vokal,
kecenderungan Indosiar dalam memilih juri-juri
melihat dari jam terbang para juri sebagai
penyanyi dandgut sudah tidak diragukan lagi
dan kepopulerannya pun dikenal luas oleh
masyarakat.
Tidak berarti semuanya seorang
penyanyi mampu menguasai teknik-teknik dan
4
teori-teori yang benar dalam menyanyi, terlebih
penyanyi tersebut hanya menyanyi otodidak
tanpa adanya pembelajaran akademik maupun
non akademik (kursus atau les vokal).
Walaupun dalam hal jam terbang, para juri
sudah sangat berpengalaman, tetapi bukan
berarti mereka adalah ahli musik yang bisa
berkomentar dengan benar pada peserta.
Menanggapi
pernyataan
tersebut,
peneliti dapat menyimpulkan bahwa tidak
semua stasiun televisi (khususnya pada
tayangan hiburan) mengedepankan edukasi
yang sebenarnya, bahkan televisi bisa
memanipulasi sesuatu yang seharusnya tidak
bisa menjadi bisa, contohnya seperti kasus
pemilihan juri di ajang DA. Indosiar selaku
stasiun televisi yang menaungi program DA
tidak ingin acara yang mereka olah tidak
menarik di kalangan masyarakat. Mereka
mengejar rating agar tayangan mendapat posisi
pertama dan dapat diterima oleh masyarakat
Indonesia. Hal ini akan berdampak pada
masyarakat yang menontonnya, masyarakat
akan berasumsi sesuai yang ia saksikan di
televisi tersebut tanpa mengetahui apakah itu
benar atau salah. Hal ini tidak bisa diganggu
gugat lagi karena telah menjadi salah satu
strategi konsep masing-masing televisi, seperti
pernyataan Ruslan Latief dan Yusiatie Utut
(2015: 65), bahwa “ Strategi format adalah
siasat perencanaan dasar program untuk
menarik perhatian penonton agar menyaksikan
program yang dibuat dan ditayangkan sebagai
salahsatu pilihan.”
Cara apapun akan
dilakukan oleh setiap stasiun televisi untuk
keberlangsungan serta keberhasilan program
yang mereka buat.
Pada zaman modern seperti sekarang
ini, sebuah stasiun televisi menjadi industri
penjualan yang mengedepankan hiburan.
Hiburan melibatkan pemain yang tidak lain
adalah tokoh-tokoh yang bermain didepan
layar, tetapi yang tidak kalah berpengaruh
adalah orang-orang yang berada di belakang
panggung karena mereka memikirkan hal-hal
yang sebelumnya tidak dipikirkan oleh yang
lain untuk membuat acara yang menarik
(terlepas dari kualitas acara).
Indosiar salah satu stasiun televisi yang
mengedepankan musik dangdut
menjadi
tontonan utama sebagian masyarakat Indonesia
(semenjak kesuksesan DA1). Indosiar dan
musik dangdut (khususnya bagi seniman
dangdut) saling menguntungkan, dangdut
kembali hidup dan indosiar pun mendapakan
keuntungan banyak dari masuknya sponsor dan
pendapatan dari sms masyarakat.
Musik dangdut kembali eksis di
masyarakat berkat adanya acara Dangdut
Academy. Kualitas yang sebenarnya nampak
adalah jika sesuatu itu diarahkan dengan benar
oleh pakarnya atau ahlinya yang terpercaya
(ahli musik). Tetapi nampaknya Indosiar tidak
terlalu
memperhatikan
kualitas
yang
sebenarnya, terlihat dari pengisi acara (juri)
yang sebenarnya kurang berkompetensi
(terkecuali peserta yang memang mempunyai
dasar dan bakat yang baik hanya saja masih
perlu arahan yang benar). Hal ini sudah
dipaparkan sebelumnya. Pengalaman otodidak
tidak cukup untuk memberikan pengaruh besar
terhadap perkembangan musik dangdut itu
sendiri, perlu pembelajaran yang harus
ditempuh dengan waktu yang tidak instan
(sebentar).
Melihat masalah seperti ini, yang
menjadi titik tonggak untuk memperbaiki
kualitas dangdut yang dimaksud, terletak pada
pesertanya. Bagaimana peserta mampu
mengolah
dirinya
sebaik
mungkin,
memanfaatkan pejaran-pelajaran ketika di
karantina dan diaplikasikan di panggung
kompetisi Dangdut Academy. Program tersebut
akan tetap terlihat elegan dan membawakan
musik dangdut dengan selayaknya, jika
pesertanya menjadi penyanyi dangdut yang
berkualitas dan professional.
Dalam hal ini, peserta akan menjadi
tokoh sentral yang akan menjadi pusat
perhatian
masyarakat,
mempunyai
tanggungjawab
yang
besar
untuk
menyukseskan acara dengan memberikan
tampilan yang terbaik ketika dipanggung, dan
mengikuti seluruh aturan yang diberikan pihak
Indosiar ketika di belakang panggung. Disinilah
peneliti akan terlihat perbedaan kehidupan
peserta ketika tampil di wilayah depan
panggung dan ketika mereka menjadi diri
mereka yaitu di belakang panggung.
Ajang pencarian bakat kembali digelar
oleh stasiun televisi Indosiar dengan mencari
bakat–bakat menjadi penyanyi dangdut masa
depan, setelah beberapa tahun sebelumnya
Indosiar menyelenggarakan program serupa,
yakni Akademi Fantasi Indosiar (AFI) dan
Kondang-In. Program diberi judul “Dangdut
Academy Indosiar”, tetapi masyarakat lebih
mudah menyebut program pencarian bakat ini
dengan judul D’academy Indosiar (DA)
Indosiar
5
Dangdut Academy Indosiar mengawali
prosesnya pada bulan Oktober tahun 2013
dengan membuka audisi besar di 7 kota besar,
yakni,
Surabaya,Semarang,
Medan,
Makassar,Banjarmasin, Bandung, dan Jakarta.
Program ini mulai tayang di Indosiar pada
Februari 2014, berawal dari batas durasi
minimum 180 menit dan berakhir pada Juni
dengan durasi mencapai batas minimum 390.
Acara tersebut dibawakan oleh Irfan hakim,
Ramzi, Rina Nose, Andhika Pratama, Gilang
dirga.
Program ini bisa dikatakan sukses,
dilihat dari antusias masyarakat yang datang
langsung menonton dan mendukung para
peserta favoritnya masing-masing. Pesertanya
pun mempunyai penggemar atau fans masingmasing dari berbagai daerah yang membentuk
sebuah komunitas. “Dangdut Academy
Indosiar” season pertama akhirnya berhasil
melahirkan bintang baru yakni Lesty Andriani,
finalis asal audisi Bandung yang membawa
nama harum Cianjur karena telah berhasil
mendapatkan juara pertama. Perkembangan
program pencarian bakat tersebut begitu
melesat hingga mendapat rating pertama karena
program pencarian bakat ini merupakan
program yang paling banyak ditonton oleh
masyarakat. Indosiar akhirnya kembali
menyelenggarakan program pencarian bakat
Dangdut Academy (DA) Indosiar sesi ke 2
pada tahun 2014.
Setelah suksesnya acara Dangdut
Academy 1, Dangdut Academy 2. Indosiar
kembali mengadakan Dangdut Academy 3
yang menampilkan interaksi antara host, juri,
dan komentator yang menarik dan berkualitas.
Kehadiran host dan juri baru menjadikan
Dangdut Academy menjadi program tayangan
yang mempunyai daya tarik tersendiri. Di
dalam
konser
perdananya
untuk
memperkenalkan calon bintang baru disebut
konser selamat datang. Konser selamat datang
yang ditayangkan live dari Studio 5 Indosiar
pada hari Minggu, 24 Januari 2016 pukul 19.00
WIB. Dan konser penutupan disebut konser
Sang Juara yang dilaksanakan pada tanggal 27
Mei 2016.
Acara Dangdut Academy 3 dipandu
oleh Irfan Hakim, Ramzi, Andhika Pratama,
Rina Nose, dan Gilang Diga. Untuk yang
menilai penampilan peserta yaitu juri
professional Hetty Koes Endang, Iis Dahlia,
Inul Daratista, Rita Sugiarto. Sedangkan
komentator yaitu King Nassar, Ivan Gunawan,
Samuel Watimena, Shiomah, Dewi Gita.
Lahirnya generasi bintang Dangdut di season 3
tidak terlepas dari keterlibatan masyarakat
dengan sistem penilaian yang mengacu pada
hasil voting pemirsa melalui SMS. Pemirsa
Indosiar akan mendapatkan sajian tayangan
Dangdut Academy dengan menampilkan
peserta good voice, good looking, best life
story, young, multitalent.
Dangdut Academy Indosiar telah
menjadi istana bagi penyanyi dangdut dari
berbagai daerah di Indonesia. Keberhasilan
Lesti asal Cianjur ,Evi asal Masamba,Ical
Majene, menjadi Juara di Academy. Mereka
memberikan inspirasi bagi banyak remaja di
Indonesia untuk meraih mimpi dan harapan
status sosial ekonomi dan latar belakang
daerah. Budaya bukanlah jadi penghalang
untuk meraih sukses menjadi seorang bintang
dangdut di Indonesia bahkan di Asia. Melalui
kegigihan serta kesungguhan mereka mampu
meraih mimpi menjadi super star dangdut.
Dangdut Academy setiap tahunnya hadir untuk
mencari bintang dangdut baru.
Perencanaan Dangdut Academy Indosiar
Mengelola dan mengemas acara
Dangdut Academy Indosiar bukanlah hal yang
mudah, apalagi untuk mempertahankan ajang
pencarian bakat tersebut agar selalu diminati
masyarakat dari kalangan bawah sampai
kalangan atas. Semuanya diperlukan proses
untuk memperbaiki suksesnya acara tersebut.
Agar tujuan tersebut bisa tercapai diperlukan
manajemen pada setiap bidang pekerjaan yabg
terdapat dalam program acara Dangdut
Academy tersebut. Apabila dalam program
acara tersebut telah ditata manajemen yang
rapi, maka rencana pengelolaan program acara
Dangdut Academy akan lebih mudah
dikerjakan.
Manajemen
harus
mampu
menjamin kelangsungan acara tersebut yang
lebih meningkat dari tahun ke tahun
selanjutnya.
Keberhasilan
DA
dalam
mempertahankan eksistensinya dan terus
berkarya di dukung oleh pengelolaan
manajemen yang teratur dan menggunakan
prinsip open manajemen dan memiliki dedikasi
yang tinggi terhadap visi dan misi DA.
Visi Dangdut Academy Indosiar 3
“Menjadi acara televisi terkemuka
dengan tayangan berkualitas yang bersumber
pada in-house production, kreatifitas dan
sumber daya manusia yang handal. (
http://www.indosiar.com/ )
6
Setiap organisasi yang baik memiliki b.
visi dan misi sebagai acuan atau pandangan c.
dasar dalam melaksanakan seluruh kegiatan d.
organisasi dimana visi dan misi ini juga
berfungsi sebagai tujuan dari organisasi.
Dengan adanya program Dangdut Academy
Indosiar maka visi ini dapat dengan mudah
diaplikasikan karena merupakan wadah yang
4.2.4
dapat digunakan untuk mengembangkan
kreatifitas masyarakat dan menyalurkan bakat
yang dimiliki, memberikan inspirasi bagi
banyak remaja di Indonesia untuk meraih
mimpi dan harapan.. Dengan demikian acara
tersebut membawa masyarakat Indonesia untuk
lebih memahami dan mencintai musik dangdut.
Misi Dangdut Academy Indosiar 3
Selain visi utama yang telah disebutkan
diatas, ada misi dari Dangdut Academy yakni (
http://www.indosiar.com/)
a. Futuristik yakni berorientasi pada
kemajuan dengan terobosan yang
inovatif
b. Inovatif yakni menjadi trendsetter
dengan ide yang inovatif
c. Kepuasan yakni
memprioritaskan
kepuasan stakeholder
d. Kemanusiaan
yakni
memelihara
lingkungan sekitar dengan baik
Misi ini dimaknai sebagai aplikasi dari
visi utama yakni memberikan suatu program
acara yang berkualitas. Langkah yang diambil
untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan
mendirikan suatu program acarra yang diminati
yaitu DA karena dengan demikian keseluruhan
visi tersebut dapat terwujudkan. Demikian juga
dengan misi-misi yang lainnya.
Perencanaan Capaian Dangdut Academy
Indosiar (planning)
Setiap
bentuk
organisasi
pasti
mempunyai perencanaan jangka panjang,
begitu juga dengan Dangdut Academy Indosiar.
Perencanaan ini dibuat untuk mencapai dan
lebih
meningkatkan
kesuksesan
dalam
organisasi Dangdut Academy Indosiar..
Dangdut Academy Indosiar mempunyai
perencanaan jangka pendek, menengah ,dan
panjang antara lain:
a. Perencanaan jangka pendek
b. Perencanaan jangka menengah
c. Perencanaa jangka panjang
Tidak berbeda jauh dengan DA season
sebelumnya yaitu terdapat beberapa tahap
audisi, audisi hari pertama ada tiga tahap terdiri
dari :
a. Juri Lokal
7
Juri Kru
Supervisi atau Video Booth
Juri Artis (Judging)
Pelaksanaan meliputi : Tahap Konser
a. Big Audition atau Audisi Besar
b. Panggung Spektakuler
Perencanaan Operasional (Operational
Planning)
Perencanaan
operasional
adalah
perencanaan pada tingkat terakhir yang dibuat
oleh pimpinan tingkat rendah atau untuk
melaksanakan program kerja lapangan. Dalam
hal ini perencanaan operasional yang dilakukan
oleh tim manajemen Dangdut Academy
Indosiar adalah setiap personil diharapkan
saling membantu pada saat pelaksanaan latihan
ataupun pada saat pementasan guna menutupi
kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi pada
saat kegiatan latihan crew atau pimpinan
menyediakan tempat untuk latihan dan semua
tim mempersiapkan peralatan yang akan
digunakan.
Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian merupakan langkah
kearah pelaksanaan rencana yang telah disusun
sebelumnya. Hasil dari pengorganisasian
adalah suatu organisasi yang dapat digerakkan
sebagai
suatu
kesatuan
yang
bulat
(Handayaningrum : 28-29). Bentuk atau tipe
organisasi yang sering ditemui dalam praktek
ada empat macam yaitu organisasi lini (garis),
organisasi dan staf, organisasi fungsional, dan
organisasi panitia, organisasi dan staf,
organisasi fungsional, dan organisasi panitia.
Berdasarkan penelitia yang telah dilaksanakan
diperoleh
pengorganisasian
Manajemen
Dangdut Academy Indosiar menggunakan tipe
struktur organisasi lini dan staf
Struktur Organisasi Lini dan staf
Oganisasi Lini dan staf terbentang
hubungan wewnang langsung dari atas ke
bawah. Mulai dari pucuk pimpinan sampai
pada tingkat pimpinan paling bawah.
Disamping itu ada jalur staf yang sifatmya,
kedudukannya membantu manajer lini dalam
berbagai bidang kegiatan khusus (spesialisasi).
Hubungan wewenang staf dan lini dalam
keterpaduan
adalah
untuk
mengurangi
kelemahan-kelemahan, susunan organisasi
diharapkan akan tercapai keseimbangan dalam
pekerjaan bersama (to achive balanced
teamwork). Tidak ada satupun tim anggota
lebih penting, lebih dekat, lebih hebat, lebih
unggul dari yang lain, semua mempunyai
fungsi yang sama pentingnya, semua
terkoordinasi untuk bersama-sama mencapai
tujuan organisasi.
Struktur Produksi
Indosiar 3
Dangdut
Producer
Producer VT
Eka Pratikha
Technical Director:
M. Subukhi
Laurensia Lina
Doni Wahyudin
Assosiate Produser :
Ado Hutajulu
Production Assistant
:
Production Assistant :
1.
2.
3.
4.
5.
Sigit Purnomo
Sandy W
Rodiman
Desi Amelia
M . Noor Aditya
1.
2.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
Leading
yaitu
Indosiar
melihat
kecenderungan masyarakat Indonesia
Sebelumnya stasiun televisi Indosiar
tidak menyangka jika program barunya yaitu
dangdut academy season pertama mendapatkan
apresiasi yang baik di hati masyarakat luas
dengan rating yang tinggi, oleh karena itu
Indosiar kembali menggelar DA2 dan DA3
dengan harapan mempertahankan kesuksesan
program Dangdut Academy. Christina Rahayu
selaku tim kreatif Dangdut Academy
memaparkan, “Setelah sukses dengan program
DA1, indosiar melanjutkan program DA2 dan
DA3 yang diharapkan menyusul kesuksesan
DA1. Tidak disangka, antusiasme penonton,
masyarakat, melebihi ekspektasi dan rating
share yang diperoleh selalu berada diatas target
rating share sebelumnya, dan DA2 pun sempat
menjadikan program Indosiar sebagai stasiun
TV nomer 1 diantara stasiun TV lainnya selama
berbulan-bulan. (wawancara 27/06/2016).
Menanggapi
pernyataan
tersebut,
Indosiar memang cukup jeli melihat
kecenderungan-kecenderungan terkini yang
terjadi di masyarakat. Karakteristik masyarakat
Indonesia membutuhkan tayangan televisi yang
sifatnya menghibur dan ringan, masyarakat
Indonesia tidak membutuhkan tayangan yang
berat
(seperti
berita
yang
terlalu
mengedepankan kasus-kasus politik) karena
beban masalah di kehidupan nyata merekapun
sudah banyak. Indosiar memanfaat keadaan itu
agar rating mereka bisa menembus target. Akan
banyak masyarakat Indonesia yang memilih
tayangan hiburan ringan, contohnya seperti
musik dangdut yang bisa mengajak para
Maman
Suherman
M. Irvan
Fauzan
Creative Staff :
1.
2.
Creative Staff :
Devi Safiati
Danu Ega
D
Laura Berlina
Putri Partinindya
Hendraone Supono
Yunita Putri
Frans Josua H S
Alfan Amanda
Arthur Kareli
Bagan 1: Struktur produksi Dangdut Academy
Indosiar 3
Dari bagan diatas dapat dijelaskan
bahwa pimpinan program Dangdut Academy 3
adalah Executive Producer. Kemudian dibawah
pimpinan ada Producer Live dan Producer VT.
Selanjutnya
Technical
Producer
Director,
live
Assosiate
Director,
Penggerakan (Actuating)
Penggerakan adalah suatu usaha yang
dilakukan
pimpinan
dalam
rangka
menimbulkan kemauan dan membuat bawahan
tahu akan pekerjaannya, sehingga dengan sadar
bersedia menjalankan tugas. Penggerakan pada
dasarnya adalah pemberian motivasi individu
dalam organisasi. Tim Dangdut Academy
Indosiar merupakan orang-orang yang sudah
berpengalaman di dalam bidanya masingmasing
Berikut
ini
merupakan
strategi
penggerakan Indosiar untuk menarik perhatian
para penonton televisi agar menonton program
Dangdut Academy Indosiar adalah :
Academy
Technical Director:
Technical
Production Assistant, Creative Staff.
Executive Producer
Wahyu N & Adang Sudarto
Producer Live
Swandaru S, Daniel Jalimun,
Christina Rahayu
VT adalah
membawai
Produser,
Production Assistant, Creative Staff. Dibawah
8
penonton melupakan sejenak masalah-masalah
dan beban mereka dipekerjaan.
Jika calon peserta meningkat lebih
banyak, otomatis akan berpengaruh pada
masyarakat yang menonton acara tersebut
karena penasaran siapa teman seperjuangan
mereka yang masuk ke babak selanjutnya.
Mereka akan senang sekali jika yang berhasil
masuk ke babak selanjutnya adalah teman yang
mereka kenal ketika audisi. Mereka akan
mendukung teman seperjuangannya dan
mempromosikan pada siapapun baik secara
langsung maupun di media sosial. Keuntungan
besar bagi Indosiar dalam mempromosikan
tayangannya. Kemudian, Indosiar dengan
mudah bisa merekrut masyarakat tersebut untuk
dijadikan penonton yang dibayar bertujuan
untuk lebih meramaikan acara sehingga
terkesan program yang digelar studio 5 Indosiar
dan disiarkan channel Indosiar
terkesan
banyak peminatnya dengan melihat antusias
penonton di studio.
2. Directing yaitu peran tim kru dalam
mengemas program
Selain
memanfaatkan
kondisi
masyarakat Indonesia saat ini, Indosiar juga
tidak lengah dalam hal pengolahan manajemen,
setiap program yang dibuat tentu ingin
memberikan kesan yang baik di hati
penontonnya. Christina Rahayu kembali
memaparkan tentang penggerakan program
Dangdut Academy, “Ketika sebuah program
menarik untuk ditonton oleh pemirsa, dan
menjadi bahan pembicaraan semua orang, maka
otomatis program tersebut akan mendapat
rating share yang tinggi. Atasan memberikan
arahan dan masukan kepada Tim produksi
untuk selalu berusaha mencari suatu yang baru
dan menarik yang tentunya dapat mengikat
penonton di studio dan terutama di rumah, serta
bekerjasama dengan divisi lain yang mensuport
pelaksanaan Dangdut Academy, sehingga
setiap episodenya selalu mencapai target rating
share yang dikehendaki, bahkan lebih”.
(wawancara 27/06/2016).
Menanggapi hal tersebut, memang pada
dasarnya sebuah program atau sebuah
pertunjukan itu sangat erat hubungannya
dengan penonton, karena jika ada pertunjukan
tanpa penonton berarti mereka membuat
pertunjukan hanya untuk diri mereka sendiri.
Hal ini diperkuat oleh pemaparan Putu Wijaya
sebagai berikut “Dalam sebuah seni
pertunjukan, tanpa pengemasan yang pas dan
sempurna,
pertunjukan
akan
menjadi
permainan untuk diri mereka sendiri dan
kemungkinan
besar
akan
ditinggalkan
penonton. Karena penonton adalah bagian yang
mutlak untuk terciptanya pertunjukan (Wijaya,
2007: 149)
Orang-orang yang berada di belakang
panggung, salahsatunya adalah tim kreatif yang
terjun langsung ke lapangan, mulai dari audisi
dan berakhir di babak final mempunyai cerita
tersendiri tentang program yang mereka buat.
Bagaimana mereka menghadapi masalahmasalah yang datang secara tiba-tiba, kemudian
mensiasati program agar tetap berada dihati
masyarakat yang menontonnya.
Menurut Goffman
(1959: 105)
menyebut tim sebagai “sejenis masyarakat
rahasia” yang tidak seluruh seginya dapat
terlihat di atas permukaan. Tetapi tim-tim
tersebut melakukan suatu rutin demi
kepentingan mereka yang melihatnya”.
Tim kreatif seolah melakukan sebuah
pengabdian pada stasiun televisi yag menjadi
tempat mereka bekerja, mereka melakukan
segenap
pemikiran
kemudian
sebuah
pengorbanan hanya untuk kesuksesan sebuah
program yang mereka olah. Christina
memaparkan sesuatu tentang berdirinya sebuah
program, termasuk program Dangdut Academy
yang dia tangani.
“Seperti halnya beras yang dapat diolah
menjadi berbagai pilihan seperti nasi putih, nasi
uduk, nasi goreng, dan nasi kuning seperti
itulah filosofi sebuah program. Tim produksi
terutama kreatif berusaha untuk menggali
secara detail konten-konten yang berkaitan
dengan peserta dari berbagai sisi, seperti
misalnya musikalitas peserta, kemampuan olah
vokal, cerita yang menarik, perjuangan dibalik
kehidupannya, orang-orang yang mendukung
peserta tersebut hingga saat ini dan aspek-aspek
lainnya, yang kemudian dirapatkan setiap
minggunya untuk mecari konten terbaik yang
membuat tiap episode menjadi menarik,
variatif,
dan
berwana.”
(wawancara
27/06/2016).
3. Motivating yaitu prestasi dalam bekerja
Tim kru khususnya tim kreatif
berusaha
semaksimal
mungkin
untuk
melakukan penggerakan untuk membuat acara
yang mereka olah menjadi program sempurna,
karena pada akhirnya akan berpengaruh pada
prestasi mereka dalam bekerja. Berkat program
Dangdut Academy yang mereka olah, bukan
hanya musik dangdut saja yang kembali hidup,
ditengah keberadaan dangdut yang dianggap
9
mati suri, tetapi stasiun Indosiar akhirnya
menggunakan kedua pengawasan tersebut yaitu
kembali bangkit dari keterpurukan. Berikut
pengawasan langsung dan pengawasan tidak
pemaparan langsung mengenai visi dan misi
langsung. Hal tersebut dilakukan karena Indra
Indosiar sendiri dalam membuat acara Dangdut
Yudhistira Ramadhan tidak selalu memiliki
Academy ini, “Tujuan diadakannya program
waktu untuk melakukan pengawasan secara
Dangdut Academy adalah mengedukasi
langsung. Terkadang bisa mengawasi secara
penonton di Indonesia khususnya peserta
langsung akan tetapi terkadang tidak. Jadi
Dangdut Academy untuk belajar lebih baik dan
pengawasan
terkadang
dibantu
oleh
mengembangkan potensi di dunia musik
bawahannya.
dagdut, dangdut yang tadinya sempat
Indra
Yudhistira
melakukan
dipandang sebelah mata oleh berbagai pihak,
pengawasan secara langsunng agar mengatahui
kini telah menjadi naik kelas. Kemasan dangdut
bagaimana pelaksanaanya,apa kendala yang
pun dibuat elegan dan menarik, dengan
dialami bawahannya di lapangan. Hal tersebut
didukung oleh content, tata panggung, lighting,
membuat para anggota lebih semangat dan
audio, property, grafis dan semua aspek
serius dalam menjalankan kegiatan karena
pendukung lainnya.Visi dan misinya, selain
sosok
kepemimpinan
Indra
Yudhistira
membuat dangdut menjadi pantas dinikmati
Ramadhan
yang
flexible
dan
tegas.
semua kalangan dan semua usia, tentunya
Kepemimpinan seperti itulah yang menjadikan
untuk membuat program backbone (andalan)
team Dangdut Academy Indosiar selalu
yang menjadikan Indosiar stasiun TV dengan
terdorong semangatnya untuk terus maju dan
peringkat atas yang tentunya mendapatangkan
giat berkreasi.
profit yang mengikuti dari segi penjualan.”
(wawancara 27/06/2016).
a. Analisis Data
Pada penelitian ini analisis data yang digunakan
Pengawasan (Controlling)
Menurut Murgiyanto (1983: 36)
yaitu analisis SWOT sehingga memperoleh
pengawasan adalah fungsi atau tugas dari
hasil sebagai berikut.
pemimpin untuk mencocokkan
sampai
Kekuatan (strength)
dimanakah program atau rencana yang telah
1. Dangdut Academy Indosiar menjadi satuditetapkan untuk dilaksanakan. Adapun teknik
satunya acara ajang pencarian bakat dangdut
pengawasan secara tidak langsung .
yang diminati masyarakat
1. Pengawasan langsung
2. Manajemen Dangdut Academy memiliki
Pengawasan langsung yaitu pengawasan yang
sosok pemimpin yang flexible dan tegas
dilakukan sendiri oleh pemimpin. Dalam hal ini
serta berwibawa, bertangan dingin, serta
pemimpin langsung datang dan memeriksa
memiliki tanggung jawab yang tinggi
kegiatan yang sedang dijalankan oleh bawahan.
sehingga dengan di dukung kepemimpinan
Pengawasan seperti ini juga disebut observasi
yang baik maka akan terwujud sebuah
sendiri. Pengawasan secara langsung dapat
manajemen yang baik dalam sebuah
dilakukan secara diam-diam artinya tanpa
perusahaan.
pemberitahuan sebelumnya.
3. Tim Manajemen Dangdut Academy
Pada
saat
pelaksaan
kompetisi
memiliki sistem managerial yang baik
pimpinan program Dangdut Academy 3 yaitu
dengan mengedepankan kerja sama yang
Executive Producer mengawasi tugas Producer
kompak, kedisiplinan yang tinggi,
Live dan Producer VT. Selanjutnya Producer
solidaritas dan loyalitas. Kedisiplinan pada
live mengawasi tugas Technical Director,
tim Dangdut Academy Indosiar dapat
Assosiate Produser, Production Assistant,
dilihat dari penerapan kegiatan yang harus
Creative Staff. Dibawah tanggung jawab
tepat waktu karena untuk kebutuhan
Producer VT yaitu mengawasi Technical
stasiun televisi waktunya terbatas.
Director, Production Assistant, Creative Staff.
Solidaritas terlihat dari tingginya rasa
2. Pengawasan tidak langsung
kebersamaan antar tim, dan tim selalu
Pengawasan tidak langsung dilaksanakan lewat
mengadakan kumpul bareng untuk
pembuatan laporan, baik dalam bentuk lisan
merencanakan kegiatan yang akan
maupun tulisan.
dilaksanakan. Selain itu diluar kegiatan
Dalam melakukan pengawasan Indra
berlangsung mereka selalu menyempatkan
Yudhistira Ramadhan selaku direktur yang
diri untuk bertukar informasi.
bertugas
mengawasi
bawahannya
10
tersebut masih ada beberapa faktor lain yang
dapat menjadi pelemah yaitu banyak ajang
pencarian bakat lain yang mengedepankan
musik dangdut sehingga akan memicu
terjadinya persaingan sehingga ekspansi
menjadi lebih sempit.
Kelemahan (Weaknesses)
1.Program acara Dangdut Academy
Indosiar 3 durasi terlalu lama sehingga
membosankan penonton.
2. Pemilihan juri secara kualitas dan
keilmuan kurang memadai dapat terlihat
dari latar belakang para juri yang bukan
berasal dari akademisi musik ataupun
sebagai pelatih vocal.
3. Indosiar selaku stasiun televisi yang
menaungi program Dangdut Academy
Indosiar 3 tidak mau acara yang mereka
seolah tidak menarik sehingga mereka
mengejar rating untuk mendapat posisi
pertama tanpa melihat asumsi masyarakat
akan kebenarannya.
Peluang (Opportunities)
1.Diprediksi konsumsi musik dangdut
pada beberapa tahun yang akan datang
akan jauh lebih meningkat. Karena
dilihat
dari
semakin
sadarnya
masyarakat terhadap musik dangdut,
sehingga berdampak baik pada
perkembangan Dangdut Academy
Indosiar.
Ancaman (Threats)
Banyak ajang pencarian bakat lain yang
mengedepankan musik dangdut sehingga
akan memicu terjadinya persaingan
sehingga ekspansi menjadi lebih sempit.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis rumusan masalah
yang telah diteliti, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
Dangdut Academy Indosiar merupakan
salah satu program acara yang ada di televisi
Nasional yang beralamat di Jl. Damai No.11
Daan Mogot, Jakarta. Dangdut Academy dari
season pertama sampai ke tiga mengalami
perkembangan yang baik, selain melahirkan
banyak bintang baru Dangdut Academy
menjadi satu-satunya program acara pencarian
bakat yang paling banyak diminati di kalangan
masyarakat.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa kekuatan manajemen Dangdut Academy
Indosiar 3 terdapat pada masyarakat atau
penonton, pemimpin kompetisi, juga terdapat
penerapan kekompakan antar tim dan
kedisiplinan yang tinggi.
Selain dari aspek kekuatan, Dangdut
Academy juga memiliki beberapa kelemahan
diantaranya program acara yang berdurasi
terlalu lama sehingga membosankan penonton
dirumah, pemilihan juri secara kualitas dan
keilmuan kurang memadai dapat terlihat dari
latar belakang para juri yang bukan berasal dari
akademisi musik ataupun sebagai pelatih vocal,
program Dangdut Academy Indosiar 3 tidak
mau acara yang mereka seolah tidak menarik
sehingga mereka mengejar rating untuk
mendapat posisi pertama tanpa melihat asumsi
masyarakat akan kebenarannya. Selain faktor
tersebut masih ada beberapa faktor lain yang
dapat menjadi pelemah yaitu banyak ajang
pencarian bakat lain yang mengedepankan
musik dangdut sehingga akan memicu
terjadinya persaingan sehingga ekspansi
menjadi lebih sempit.
Menurut data yang diperoleh peneliti dapat
melihat adanya faktor vital yang sangat
mempengaruhi kemajuan Dangdut Academy
Indosiar, faktor tersebut yaitu penggerakan
(Actuating), sebab penggerakan atau actuating
merupakan aspek dasar yang melibatkan
kewibawaan seorang pemimpin dengan
bawahannya.
Hasil analisis SWOT bisa digunakan
untuk menawarkan sebuah alternatif yang dapat
dilakukan
dalam
sebuah
implementasi
kebijakan maupun dalam sebuah manajemen
perusahaan (Bungin, 2007: 242). Dari hasil
analisis SWOT diatas dapat diketahui bahwa
kekuatan manajemen Dangdut Academy
Indosiar 3 terdapat pada masyarakat atau
penonton, pemimpin kompetisi, juga terdapat
penerapan kekompakan antar tim dan
kedisiplinan yang tinggi.
Selain dari aspek kekuatan, Dangdut
Academy juga memiliki beberapa kelemahan
diantaranya program acara yang berdurasi
terlalu lama sehingga membosankan penonton
dirumah, pemilihan juri secara kualitas dan
keilmuan kurang memadai dapat terlihat dari
latar belakang para juri yang bukan berasal dari
akademisi musik ataupun sebagai pelatih vocal,
program Dangdut Academy Indosiar 3 tidak
mau acara yang mereka seolah tidak menarik
sehingga mereka mengejar rating untuk
mendapat posisi pertama tanpa melihat asumsi
masyarakat akan kebenarannya. Selain faktor
11
Saran
Saran dari peneliti adalah agar generasi
muda dapat termotivasi akan kecintaan
terhadap musik dangdut.Beberapa saran yang
lebih khusus kepada tim Dangdut Academy
agar lebih meningkatkan mutu pemilihan juri
yang lebih berkualitas dari kalangan akademisi
musik, promosi yang dilakukan lebih bervariasi
dan inovatif, selain memanfaatkan media
televisi,
internet
dan
reklame
juga
memanfaatkan media cetak seperti koran,
majalah,dan lain-lain. Saran untuk kedepan,
masih banyak hal lain yang menarik untuk
dijadikan penelitian dan dikupas lebih dalam
dari Dangdut Academy Indosiar. Semoga
tulisan ini dapat bermanfaat dan menambah
ilmu serta dapat dilanjutkan untuk penelitian
selanjutnya baik bagi penulis, mahasiswa
Jurusan Pendidikan Sendratasik, mahasiswa
konsentasi musik, pembaca.
12
DAFTAR RUJUKAN
Amylia, Citra. 2012. “Manajemen Planet Goal pada
Seni Pertunjukan Wisata Purnama Seruling
Penataran di Candi Penataran Kabupaten
Blitar”. Skripsi tidak diterbitkan.
Surabaya: JSDTM FBS Unesa.
Bungin, Burhan. 2008. Penelitian Kualitatif :
Kencana Jakarta
Damajanti, Irma. 2006. Psikologi Seni. Bandung :
PT.Kiblat Buku Utama.
Dessler, Gary. 1983. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta : PT.Prenhallindo.
Erving, Goffman. 1959. The Presentation of Self in
Everyday Life. Garden city New York,
The Doubleday Press.
Feist, Jess & Feist, Gregory J. 2010. Teori
Kepribadian.
Jakarta
:
Salemba
Humanika
Handayaningrum, Warih. 1999. Properti FungsiFungsi Manajemen. Surabaya : IKIP
Surabaya.
Handayaningrum, Warih. 2015. Manajemen Seni
Pertujukan. Surabaya : Universitas Negeri
Surabaya
Handoko, T.Hani. 1984. Manajemen. Yogyakarta:
BPEE-Yogyakarta.
Hasibuan, H.Malayu S.P. 2001. Manajemen Dasar,
Pengertian dan Masalah. Jakarta : Bumi
Aksara.
Massie, Joseph L. 1985. Dasar-Dasar Manajemen.
Jakarta: Erlangga.
Moleong. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Moleong, J. Lexy. 2000. Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda
Karya.
Murgiyanto, Sal. 1985. Manajemen Pertunjukan.
Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah.
Murgiyanto, Sal. 1983. ManajemenPertunjukan :
DEBDIKBUD. Jakarta.
Permas, dkk. 2003. “Manajemen Organisasi Seni
Pertunjukan. Jakarta: PPM.
Purwanto, M.Ngalim. 1987. Administrasi dan
Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosda Karya
Purwitasari, Yuni. 2003. “Manajemen Sanggar Tari
Probo Wengker di Ponorogo”. Skripsi tidak
diterbitkan. Surabaya: JSDTM FBS
Unesa.
Rusman Latief & Yusiatie Utud. 2015. SIARAN
TELEVISI
NONDRAMA.
Kreatif,
Produktif, Public Relations,
dan Iklan.
Jakarta: PRENADA MEDIA
Soedarsono, R.M. 1992. Metode Penelitian Seni
Pertunjukan dan Seni Rupa. Bandung:
Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
Strauss,Corbin. 2009. Dasar-Dasar Penelitian
Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Sugiyono, Prof Dr 2012. Memahami Penelitian
Kualitatif. Bandung: CV.Alfabeta.
Sumardjo, Jakop. 2000. Filsafat Seni. Bandung : ITB
Wijaya, Putu. 2007. TEATER. Buku Pelajaran Seni
Budaya. Jakarta : Lembaga Pendidikan
Seni Nusantara
Sumber Internet
http://dacademy.id/2015 , diunduh pada 10 Juni
2016, pukul 15.29 WIB
http://tribunnews.com/lifestyle/2015/08/19 ,
diunduh pada 10 Juni 2016, pukul 15.40 WIB
http://infokecantikan.co/rubrik/1448 , diunduh
pada 10 Juni 2016, pukul 15.45 WIB
http://dangdutpedia.blogspot.com/2015/10/profil-danbiografi-rita-sugiarto/html ,diunduh pada 10
Juni 2016, pukul 16.00 WIB
http://showbiz.liputan6.com/read/2022395/beni
qno-pedangdut-harus-memiliki-attitude ,
diunduh pada 10 Juni, pukul 16.07 WIB
http://id.m.wikipedia.org , diunduh pada 10 Juni,
pukul 16.15 WIB
http:/www.selebupdate.com/rating-dacademy3/27576, diunduh pada 28 April 2017
Sumber Wawancara
Wawancara dengan Indra Yudhistira Ramadhan,
Direktur
Wawancara dengan Wahyu Nur Subiyakto,
Executive Poduser
Wawancara dengan Christina Rahayu, Produser
Wawancara dengan Hendrawanto, Tim kreatif
13
Download