PENGARUH MANAJEMEN AUDIT TERHADAP KNOWLEDGE

advertisement
PENGARUH MANAJEMEN AUDIT TERHADAP KNOWLEDGE MANAGEMENT STUDI EMPIRIK
PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI JAKARTA
Maya Sova
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Respati Indonesia
Jl. Bambu Apus 1 No.3 Cipayung Jakarta Timur 13890
Email: [email protected]
ABSTRAK
Manajement audit mencakup penelitian dan evaluasi atas semua fungsi dari manajemen untuk memastikan bahwa
pelaksanaan operasi perusahaan telah dijalankan dengan efektif dan efisien sehingga menghasilkan knowledge
management yang dapat menciptakan nilai bisnis dan membangun daya saing organisasi. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui bagaimana pengaruh manajemen audit terhadap knowledge management. Variabel penelitian
ini adalah: (1) Variabel independen: manajemen audit yang diukur dengan menggunakan lima skala likert; (2)
Variabel dependen: knowledge management yang diukur dengan lima skala likert. Data untuk penelitian diperoleh
dari 13 perusahaan manufaktur, pengolahan data menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas serta uji regresi dan
korelasi dengan menggunakan Statistical Package for The Social Science (SPSS) versi 15.0. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa manajemen audit, mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap knowledge management
yaitu sebesar 0.000.
Kata Kunci : Manajemen Audit, Internal Control dan Knowledge Managemen.
PENDAHULUAN
Informasi yang baik mampu menghasilkan
knowledge
management
yang
dapat
menciptakan nilai bisnis dan membangun daya
saing organisasi. Menurut Bill Gates (1999)
dalam Ribhan (2001:3) knowledge management
adalah suatu proses mengumpulkan dan
mengorganisasikan informasi, membagikan
informasi
kepada
orang-orang
yang
membutuhkan dan secara terus menerus
menghaluskan informasi melalui analisis dan
kolaborasi. Knowledge management tidak lebih
dari mengelola aliran informasi, menyampaikan
informasi yang benar kepada orang-orang yang
membutuhkan sehingga mereka dapat bertindak
sesegera mungkin.
Di
dalam
perusahaan
peranan
management audit berperan penting dalam
peningkatan ukuran kompleksitas pada banyak
perusahaan. Audit manajemen menurut Michell
Suharli (2006:47), adalah investigasi dari suatu
organisasi dalam semua aspek kegiatan
manajemen dari yang paling tinggi sampai
dengan ke bawah dan pembuatan laporan audit
mengenai efektifitasnya atau dari segi
profitabilitas dan efisiensi kegiatan bisnisnya.
Dengan memberlakukan Management Audit
yang merupakan pemeriksaan atas pelaksanaan
pengelolaan dalam usaha memperoleh dan
mempergunakan sumber sumber secara efektif,
efisien, dan ekonomis. Manajemen Audit
menitikberatkan evaluasinya pada fungsi
manajemen
seperti
perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
serta evaluasi terhadap kemampuan manager
dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen
tersebut.
Perusahaan
yang
terkait
dengan
knowledge management juga ditentukan oleh
bagaimana organisasi/perusahaan mengelola
dan memanfaatkan informasi menjadi suatu
pengetahuan yang diperlukan untuk merespon
setiap peluang dan perubahan yang terjadi,
sehingga perusahaan tetap survive dan
mempertahankan keunggulan kompetitif.
Fenomena yang terjadi saat ini dan masa
yang akan datang adalah semakin ketatnya
persaingan pada semua bidang usaha maka
knowledge management amat dibutuhkan
dalam rangka mencapai kerja kolektif yang
paling baik yang pada akhirnya akan berdampak
positif pada organisasi / perusahaan. Mengelola
kemampuan para pekerja agar selalu sejalan dan
mampu menghadapi perkembangan bisnis yang
ada serta tingkat kecepatan adopsi teknologi
yang dapat dilakukan organisasi / perusahaan
dari waktu ke waktu juga memiliki berbagai
hambatan yang perlu dicarikan solusinya.
Salah satu bidang usaha yang menghadapi
ketatnya persingan pada masa sekarang ini
adalah jenis usaha manufaktur. Persaingan yang
tinggi pada perusahaan perusahaan manufaktur
dewasa ini menyebabkan sebuah perusahaan
manufaktur
harus
memiliki
knowledge
management yang baik agar distribusi informasi
dapat dugunakan dan dimengerti oleh seluruh
lapisan manajemen sehingga setiap karyawan
memiliki informasi yang sama dan informasi
tersebut dapat digunakan dalam aktivitas bisnis
organisasi / perusahaan
Tujuan penelitian ini adalah memperoleh bukti
empiric
mengenai
bagaimana
Pengaruh
Manajemen Audit, Internal Control terhadap
knowledge management pada suatu organisasi
atau perusahaan. Kegunaan Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi praktis
bagi manajemen dalam mengelola sumber daya
yang mereka miliki sehingga melahirkan suatu
knowledge management yang baik yang pada
akhirnya dapat meningkatkan kemampuan
perusahaan untuk mengelola informasi dengan
kerja kolektif yang paling baik dan keterkaitan
variabel manajemen audit, pengaruhnya
terhadap knowledge management.
Dengan memberlakukan pengetahuan
sebagai asset berwujud, management audit juga
memiliki peranan dalam kerangka pendekatan
knowledge management. Sedangkan fenomena
teoritis dalam penelitian ini adalah dalam
organisasi manufaktur terdapat manajemen
audit, serta tingkat adopsi teknologi yang
berbeda satu dengan lainnya sehingga
menimbulkan pertanyaaan tentang bagaimana
mengelola manajemen audit, para pekerja serta
adopsi teknologi yang seperti apa yang dapat
membantu kinerja organisasi manufaktur dalam
meningkatkan knowledge management.
Dalam penelitian ini, variabel dependen
dalam hal ini adalah knowledge management
dan variabel independen dalam hal ini adalah
manajemen audit, Proses deduktif dalam
penelitian ini adalah identifikasi masalah dan
hipotesa sedangkan proses verifikasinya adalah
penyebaran
kuisioner
pada
beberapa
perusahaan manufaktur di Jakarta. Pengujian
data menggunakan analisis statistik SPSS for
windows,
sebelumnya
dilakukan
proses
verifikasi, uji validitas, uji reliabilitas dan
kesesuaian pada model yang dibentuk dengan
penelitian pada perusahaan leasing sebagai unit
pengamatan dan menggunakan pengamatan
menggunakan individual/karyawan sebagai unit
analisis.
Sedangkan fenomena teoritis dalam
penelitian ini adalah dalam organisasi
manufaktur terdapat manajemen audit,serta
tingkat adopsi teknologi yang berbeda satu
dengan
lainnya
sehingga
menimbulkan
pertanyaaan tentang bagaimana mengelola
manajemen audit, para pekerja serta adopsi
teknologi yang seperti apa yang dapat
membantu kinerja organisasi manufaktur dalam
meningkatkan knowledge management.
Membangkitkan motivasi dan membangkitkan
partisipasi
anggota
organisasi
dalam
implementasi knowledge management ,
memerlukan pendekatan-pendekatan SDM.
Berbagai penelitian, tulisan dan praktek
implementasi
knowledge
management
membuktikan bahwa pemberian reward
merupakan salah satu faktor yang signifikan
dalam menentukan keberhasilan implementasi
knowledge management.( Paul L. Tobing,
2007:28 )
Knowledge Management merupakan
sistem yang dibuat untuk menciptakan,
mendokumentasikan,
menggolongkan
dan
menyebarkan knowledge dalam organisasi
sehingga
knowledge
mudah
digunakan
kapanpun diperlukan oleh siapa saja sesuai
dengan tingkat otoritas dan kompetensinya
(Lendy Widayana,2005:9).
PEMBAHASAN
Pengertian Manajemen Audit
Menurut
Wijaya
(1995:98),
Audit
Manajemen adalah suatu teknik yang secara
teratur dan sistematis digunakan untuk menilai
efektivitas unit atau pekerjaan dibandingkan
dengan standar-standar perusahaan dan
industri, dengan menggunakan petugas yang
bukan ahli dalam lingkup objek yang di analisis,
untuk meyakinkan manajemen bahwa tujuannya
dilaksanakan, dan keadaan yang membutuhkan
perbaikan ditemuka
Menurut American Institute of Certified
Public Accountant / AICPA (1982), dalam Michell
Suharli (2006:48) : “Management audit is a
systematic review of an organization s activities
or of a stipulated segment of them, in relation to
specified objectives for the purpose of : Assesing
performance Identifying opportunities for
improvement Developing recommendations for
improvement or further action”. Artinya
manajemen audit adalah suatu penelaahan yang
sistematis terhadap aktivitas suatu organisasi,
atau suatu segmen tertentu daripadanya, dalam
hubungannya dengan tujuan tertentu, dengan
maksud
untuk
:
Menilai
kegiatan
Mengidentifikasi berbagai kesempatan untuk
perbaikan Mengembangkan rekomendasi bagi
perbaikan atau tindakan lebih lanjut
Dimensi dan Indikator Audit Manajemen:
(1) Audit Manajemen pada Fungsi Pemasaran;
(2) Audit Manajemen pada Fungsi Produksi dan
Operasi;(3) Audit Manajemen pada Fungsi
Sumber Daya Manusia;(4) Audit Manajemen
pada Fungsi Sistem Informasi.
Pengertian Knowledge Management L.
Widayana (2005:9) merupakan sistem yang
dibuat
untuk
menciptakan,
mendokumentasikan,
menggolongkan
dan
menyebarkan knowledge dalam organisasi
sehingga
knowledge
mudah
digunakan
kapanpun diperlukan oleh siapa saja sesuai
dengan tingkat otoritas dan kompetensinya,
dapat
disimpulkan
bahwa
knowledge
management merupakan proses pengelolaan
informasi dalam suatu organisasi yang
didalamnya dibutuhkan peran serta manusia
sebagai pelaku utama dan beberapa faktor
pendukung lainnya seperti ketersediaan data,
teknologi, proses pembelajaran dan pemahaman
sehingga pada akhirnya menciptakan nilai bisnis
dan membangun daya saing organisasi.
Manfaat
Knowledge
Management
Menurut Chase international Survey dalam L.
Widayana (2005:21) manfaat knowledge
management, antara lain: (1). Meningkatkan
kemampuan pengambilan keputusan; (2).
Meningkatkan respons terhadap pelanggan; (3).
Meningkatkan efisiensi cara kerja dan proses;
(3).
Meningkatkan
kemampuan
dalam
berinovasi; (4). Meningkatkan jumlah produk
atau jasa.
Metode-metode pengukuran knowledge
management Tobing (2007:171) memaparkan
beberapa metode populer yang digunakan oleh
banyak organisasi untuk mengukur knowledge
management , yaitu :
(1)
Balance
Scorecard.
metode
ini
dikembangkan oleh Kaplan dan Norton pada
awal tahun 1990-an. merupakan pendekatan
yang semakin banyak digunakan di berbagai
perusahaan untuk mengukur performance
organisasi dan merupakan salah satu metode
yang diadopsi secara luas dalam knowledge
management. Keunggulan dari metode ini di
dalam konteks knowledge management adalah,
balace
scorecard
secara
langsung
menghubungkan learning ke performace proses
yang
selanjutnya
akan
terhubung
ke
performance organisasi secara keseluruhan
(Bose,2004) (dalam Tobing,2007:171). Dengan
Balance
scorecard
organisasi
dapat
mengarahkan dan memfokuskan semua sumber
daya yang dimilikinya untuk mensukseskan
strateginya.
(2) Skandia Navigator. Skandia AFS adalah
sebuah perusahaan swedia yang bergerak dalam
bidang jasa keuangan dan tercatat sebagai pionir
dalam melakukan pengukuran knowledge yang
dimilikinya.Skandia AFS secara ekstensif
mencoba banyak tool dan metode-metode
dalam bidang intellectual capital, hingga
akhirnya mengembangkan tool intellectual
capitalnya sendiri yang dinamai skandia
navigator. Skandia navigator adalah sebuah tool
untuk evaluasi soft asset dari suatu organisasi,
seperti sistem manajemen pelaporan yang
membantu manejer menvisualkan asset-aset
intangible, yang menuntun mereka memasuki
masa
depan
(Malone,1997)
(dalam
Tobing,2007:174).
(3)
IMPaKT
(Improving
Management
Performance
through
Knowledge
Transformation). IMPaKT adalah suatu metode
yang menawarkan sebuah kerangka yang
mengintegrasikan knowledge management
dengan performance bisnis perusahaan.
(4) Departement of the Navy (DON) Amerika
Serikat.
Untuk
mengukur
knowledge
management, DON mengembangkan sebuah
kerangka yang mengaplikasikan tiga bentuk
performance inisiatif knowledge management ,
yaitu berupa indikator outcome, output dan
sistem. Indikator outcome mengukur semua
karakteristik organisasional seperti peningkatan
produktifitas dan pendapatan. Indikator output
mengukur kualitas upaya-upaya dan indikator
sistem mengukur efektifitas, fungsionalitas,
kegunaan dan responsifitas dari knowledge
Management
tool
dan
inisiatif-inisiatif
knowledge management lainnya.
(5) KEMA. metode ini merupakan metode yang
dikembangkan oleh perusahaan KEMA belanda
(Tiwana,2000)
(dalam
Tobing,2007:187).
perusahaan ini menghitung nilai dari seluruh
pekerjanya dan membandingkan dengan
keuntungan yang diperolehnya dari instalasi dan
perbaikan sistem satu daya.
Tobing (2007:28-32) menguraikan lima faktor
penting dalam implementasi knowledge
management , yaitu :
(1) Manusia. Inti semua upaya dari sisi sumber
daya manusia adalah untuk menggalang dan
meningkatkan partisipasi aktif karyawan untuk
membagikan knowledge yang dimilikinya serta
meningkatkan kemampuan belajar mandiri dan
berinovasi ;
(2) Leadership. Suksesnya implementasi
knowledge management ditentukan pula oleh
para pemimpin dalam mengarahkan kapasitas
intelektual dan sumber daya yang berada
dibawahnya dalam menginspirasi, menyusun
dan
terjun
langsung
mengkonduktori
implementasi knowledge management untuk
mewujudkan visinya;
(3) Teknologi.Perkembangan teknologi dengan
berbagai aplikasi di dalamnya membuat
teknologi menjadi basis utama pengembangan
knowledge management tool. Tujuan utama dari
penggunaan
teknologi
adalah
untuk
mendistribusikan knowledge melalui internet/
intranet yang memungkinkan knowledge yang
dimiliki perusahaan dan karyawannya tersebar
secara corporate;
(4) Organisasi. Organisasi yang supportif
terhadap knowledge management adalah
organisasi yang menghargai knowledge dan yang
memilikinya;
(5) Learning. Proses learning menjadi sangat
penting dalam knowledge management karena
melalui proses inilah diharapkan muncul ide-ide,
inovasi dan knowledge baru yang menjadi
komoditas utama yang diproses dalam
knowledge management .aktifitasutama dalam
learning organization, antara lain: (a)
Penyelesaian masalah secara sistematis,
(b) Penguji cobaan pendekatan-pendekatan baru
(c)Transfer / sharing knowledge.
Penelitian ini meneliti pengaruh manajemen
audit, terhadap knowledge management.Sampel
yang yang diambil sebagai responden oleh
peneliti
adalah
beberapa
perusahaan
manufaktur di wilayah Jakarta dan Peneliti
menggunakan hasil perhitungan program SPSS
15.0 yang bertujuan mengetahui tingkat
signifikansi dan hubungan antara variabel
independent dengan variabel dependent.
Dalam penelitian ini skala pengukuran yang
digunakan adalah skala ordinal. Metode
pengukuran menilai response responden
dijumlahkan dan jumlah ini merupakan jumlah
nilai, dan jumlah inilah ditafsirkan sebagai posisi
responden
dalam
skala
likert.
Dalam
menganalisis pengaruh Management audit, tipe
yang digunakan adalah tipe theoritical, karena
tipe ini bertujuan menemukan teori-teori
suatuilmu dan dapat memberikan kontribusi
praktis untuk organisasi terutama pada
perusahaan manufaktur dalam mengelola
sumber daya manusianya. Dan metode
penelitian yang dipakai adalah explanatory yaitu
penelitian yang bertujuan memperoleh kejelasan
hubungan variabel dalam menguji hipotesis.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
karyawan bagian pemasaran pada beberapa
perusahaan manufakur pada wilayah Jakarta
yaitu metode area probability sampling yaitu
cluster sampling dalam suatu daerah atau lokasi
tertentu.
Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan
yang bekerja di perusahaan manufaktur pada
wilayah Jakarta. Hal ini disebabkan karena
adanya keterbatasan biaya, waktu yang tersedia,
fasilitas jarak, populasi yang ada atau tersedia
untuk dijadikan sampel dan tujuan penelitian
serta masih banyak factor yang mempengaruhi
Penelitian ini menggunakan instrumen dalam
bentuk kuisioner yang harus diuji kualitas
datanya melalui uji validitas dan reabilitas. Uji
validitas
dilakukan
untuk
mengetahui
kemampuan suatu instrumen mewakili sesuatu
yang akan diukur.
Uji validitas dengan menggunakan uji
korelasi.Penelitian ini menggunakan instrument
dalam bentuk kuisioner yang harus diuji kualitas
datanya
melalui
uji
validitas
dan
reabilitas.dikatakan valid jika nilai r-hitung yang
merupakan nilai dari Corrected Item ,Total
Correlation > dari r tabel.
Bhuono
Agung
(2006:72).
Reliabilitas
(keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan
dan konsistensi responden dalam menjawab hal
yang berkaitan dengan konstruk-konstruk
pertanyaan yang merupakan dimensi suatu
variabel dan disusun dalam suatu bentuk
kuesioner. Suatu pertanyaan dikatakan reliabel
jika memiliki nilai Cronbach Alpha> dari 0,60.
Uji reliabilitas dilakukan dengan menghitung
besarnya cronbach alpha coefficient untuk
masing-masing instrument kuesioner yang akan
diuji Setelah data yang didapat dianggap
memadai dari segi validitas, reliabilitas dan
normalitas, maka langkah selanjutnya adalah
mengolah data dan menganalisis data hasil
penelitian berdasarkan struktur model antar
variabel penelitian, untuk variabel management
audit yang terdiri dari indicator: (1) Lingkungan
pemasaran;(2) Strategi pemasaran; (3)Organisasi
pemasaran;(4) Produktivitas pemasaran;(5)
Fungsi pemasaran;(6) Perencanaan produksi;(7)
Pengendalian
kualitas;(8) Produktivitas dan
efisiensi;(9) Metode dan standar kerja;(10)
Pemeliharaan
peralatan;(11)
Organisasi
manajemen dan operasi;(12) Plant dan
layout;(13) Perencanaan tenaga kerja;(14)
Penerimaan
(rekrutmen
karyawan);(15)
Seleksi;(16) Orientasi dan penempatan;(17)
Pelatihan dan pengembangan;(18) Penilaian
kerja;(19) Pengembangan karier; (20) Sistem
imbalan dan kompensasi;(21) Perlindungan
karyawan;(22)
Hubungan
karyawan;(23)
Pemutusan hubungan kerja (PHK);(24) Dukungan
satuan pengolah data;(25) Perencanaan
pengolahan data;(26) Organisasi pengolahan
data;(27) Pengendalian pengolahan Data
Variabel Knowledge Management terdiri dari
indikator : (1) Kemauan dan kemampuan; (2)
Pembangunan Visi; (3) Pengarahan kapasitas
intelektual; (4) Proses distribusi knowledge
management; (5) Fleksibilitas dalam menghadapi
perubahan; (6) Penyelesaian masalah secara
sistematis; (7) Pengujian pendekatan Baru;(8)
Belajar dari pengalaman masa lalu; (9) Transfer /
sharing knowledge management ;
Besarnya
hubungan/korelasi
antara
Manajemen audit (X1) dengan knowledge
management (Y) adalah sebesar 0,614 dengan
arah hubungan yang positif, menunjukan
hubungan antara manajemen audit dengan
knowledge management searah, berarti
manajemen audit berkorelasi dengan kinerja
knowledge management. Hubungan/korelasi
yang terjadi antara manajemen audit dengan
knowledge management memiliki nilai P-value
pada kolom sig. (2tailed) 0,000> 0,05 level of
significant artinya terdapat hubungan/korelasi
yang significant. arah hubungan positif,
menunjukkan hubungan manajemen audit
dengan knowledge management tingkat
korelasinya memiliki keeratan kuat dan searah.
Dimana mempunyai arti manajemen audit
berpengaruh terhadap knowledge management.
Hubungan atau korelasi yang terjadi antara
manajemen
audit
dengan
knowledge
management memiliki tingkat signifikan sebesar
0.000 artinya terdapat hubungan atau korelasi
yang signifikan antara manajemen audit dengan
knowledge management, karena nilai signifikan
kurang dari 0.05 (0.000 < 0.05).
Hasil analisis data tersebut dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut : (1). Variabel
Manajemen audit mempunyai hubungan positif
sebesar 0.417 dan mempunyai tingkat signifikan
sebesar 0.000. artinyamanajemen audit pada
perusahaan tersebut sudah berjalan dengan
baik, maka knowledge management juga akan
berjalan dengan baik karena di dukung di
perusahaan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1.Manajemen Audit berpengaruh significant
terhadap knowledge management, karena
manajemen audit diperlukan didalam proses
kegiatan pada perusahaan manufaktur sehingga
dapat berjalan efektif dan efisien, maka audit
manajemen berpengaruh signifikan terhadap
knowledge management;
2.Knowledgemanagement harus dipandang
sebagai suatu investasi dalam modal intelektual
yang pada akhirnya akan meningkatkan
kemampuan perusahaan untuk mendapatkan
pemikiran dan kerja kolektif yang paling baik.
Saran
1. Wilayah penelitian ini hanya mencakup
Jakarta Peneliti menyarankan agar penelitian
selanjutnya meneliti diwilayah yang lebih luas,
supaya tingkat generalisasi dari hasil penelitian
lebih luas.
2.Peneliti menyarankan agar peneliti selanjutnya
dapat menggunakan variabel lain untuk dapat
menggunakan variabel lain diluar audit
manajemen, sistem pengendalian manajemen,
kepemimpinan dan sumber daya manusia.
Keterbatasan
Penelitian
ini
memiliki
keterbatasanketerbatasan
yang
dapat
menimbulkan
gangguan terhadap hasil penelitian, antara lain:
1. Sulit untuk mengumpulkan hasil kuesioner
yang lebih banyak pada perusahaan manufaktur
karena banyak responden yang tidak ada di
tempat karena kesibukannya;
2. Penelitian ini hanya menggunakan metode
survey melalui kuesioner, peneliti tidak
melakukan wawancara dan terlibat langsung
dalam aktivitas perusahaan sehingga kesimpulan
yang dikemukakan hanya berdasarkan pada data
yang terkumpul melalui penggunaan instrumen
tertulis.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Efferin, Sujoko et al. 2008. Audit Manajemen
Metode Penelitian Akuntansi Mengungkap
Fenomena Dengan Pendekatan Kuantitatif
dan Kualitatif., Yogyakarta: Graha Ilmu.
Jilid 1., Jakarta: Salemba Empat.
[2] Bastian, Indra. Akuntansi Sektor Publik di
Indonesia . Yogyakarta : BPFE UGM 2001.
Boynton rt al.
[3] Griffin, Ricky W. 2014. Manajemen. Jilid Dua:
Jakarta: Erlangga.
[4] Modern Auditing. 2008. Edisi ketujuh, Jilid 1,
Alih bahasa Paul Jakarta: Erlangga,
Bayangkara, IBK.
[5] Mulyadi dan Setyawan Johny., 2001., Sistem
Perencanaan
dan
Pengendalian
Manajemen., Edisi 2., Jakarta: Salemba
Empat.
[6] Prayitno, Dwi., 2008., Mandiri Belajar SPSS;
(Statistical Produce and Service Solution)
Untuk Analisis Data dan Uji Ststistik.,
Jakarta: PT. Buku Kita.
[7] Riduwan dan Kuncoro Engkus.,2007., Cara
Menggunakan Dan Memakai Analisis Jalur
(Path Analysis)., Bandung: Alfabeta.
[8] Tunggal, Amin Widjaja., 2000., Management
Audit ., Cetakan 2., Jakarta: PT Rineka
Cipta.
[9] Widayana, Lendy. 2005. Knowledge
Management : Meningkatkan Daya Saing
Bisnis. Jawa Timur. Bayumedia Publishing.
Download