Bioplate - WordPress.com

advertisement
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH ABO DAN RH
A. Metode Pemeriksaan
1. Metode Slide dengan Bioplate
Cell Groupng (Forward Typing) dan Serum Grouping (Back Typing)
B. Tujuan Pemeriksaan
Menentukan antigen, antibody yang dimiliki seseorang untuk mengetahui
golongan darah pasien.
C. Prinsip
Reaksi antigen bereaksi dengan antibody yang sejenis maka akan terjadi
suatu reaksi aglutinasi.
D. Dasar Teori
Sejak penemuan Landsteiner (1901) sampai sekarang, telah
diketemukan lebih dari 400 antigen golonqan darah dalam eritrosit. Tapi
untuk kegunaan praktek, klinis yang terpenting hanya sistem golongan
darah ABO dan Rh. Pada sistem golongan darah ABO hanya ada 4
golongan darah yaitu. A, B, AB dan 0. Golongan tersebut. berdasarkan
atas ada atau tidak adanya antigen A dan antigen B. Dalam serum
golongan 0 normal mengandung anti A dan anti B, serta golongan A hanya
mengandung anti B, golongan B mengandung anti A dan golongan AB
tidak mengandung baik anti A maupun anti B.
Pada sistem Rh untuk kepentingan klinik cukup menentukan
apakah seseorang negatif. Biasanya dengan memeriksa.reaksi sel eritrosit
seseorang penderita terhadap antigen Rh yang dikenal dengan nama anti
D. Oleh karena reaksi yang terjadi antara antigen – anti bodi adalah
aglutinasi maka antigen (Ag) disebut juga aglutinasi & antibodi (Ab)
disebut agglutinin.
Pada pemeriksaan golongan darah, terdapat beberapa metode yang
dapat dilakukan untuk mengetahui golongan darah. Metode yang dapat
digunakan antara lain adalah metode slide, metode blood grouping, metode
tabung, dan metode tile. Dalam melakukan pemeriksaan golongan darah,
harus memperhatikan tahapan yang dilakukan meliputi tahapan pra
analitik, analitik, dan post analitik. Pengaplikasian K3 juga sangat penting
dalam melakukan pemeriksaan untuk melindungi diri dari bahaya yang
mungkin saja terjadi saat melakukan pemeriksaan. Tahapan – tahapan
pemeriksaan
dilakukan
secara
berurutan
dengan
meminimalisir terjadinya kesalahan dalam pemeriksaan.
E. Alat dan Bahan
1. Alat
(a) Bioplate
(b) Tabung reaksi
(c) Rak tabung reaksi
(d) Pipet Pasteur
(e) Centrifuge
2. Bahan
(a) Anti-A
(b) Anti-B
(c) Sel O
(d) Sel A
(e) Sel B
(f) Anti-D
(g) Suspense sel darah merah pasien 10%
(h) Serum/plasma pasien
(i) Bovin Albumin 6%
(j) salin
(k) Aquades
F. Prosedur Kerja
tujuan
untuk
1. Sebelumnya melakukan pemisahan darah antara serum/plasma dengan sel
darah merah. Kemudian sel darah merah dicuci dengan salin sebanyak 3x,
disetiap pencuciannya dicentrifuge 3000rpm 2-3 menit.
2. Membuat sel 10%( 1 tetes sel yg sudah dicuci + 9 tetes salin)
3.
-A
-B
SA
SB
SO
Serum typing
Sel typing
AK
-D
BA 6 %
1 tetes Anti –D + 1 tetes sel OS 10%
1 tetes sel OS 10% + 1 tetes serum OS
1 tetes BA 6%+ 1 tetes sel OS 10%
4. Homogenkan dengan menggoyang goyangkan bioplate, amati apakah ada
aglutinasi disetiap sumuran bioplate.
G. Hasil
a. Sel Grouping (forward Typing)
Reagen
Hasil
1 tetes anti-A
1 tetes anti-B
1 tetes anti-AB
+
+
+
1 tetes suspense sel
1 tetes suspense sel
1 tetes suspense sel
10%
10%
10%
Negative
Negatif
Negatif
1 tetes sel A 10%
1 tetes sel B 10%
1 tetes sel O 10%
+
+
+
1 tetes serum OS
1 tetes serum OS
1 tetes serum OS
Positif
Positif
Positif
Kesimpulan Golongan darah O
b. Serum grouping ( Back Typing)
Reagen
Hasil
Kesimpulan
Golongan darah O
c. Rhesus
Reagen
Hasil
Kesimpulan
H.
1 tetes sel 5%
1 tetes sel 5%
+
+
1 tetes Anti-D
1 tetes BA 6%
Positif (3+)
Negatif
Rhesus D +
Pembahasan
Pemeriksaan golongan darah bertujuan untuk mengetahui antigen
dan antibody yang dimiliki oleh pasien untuk menentukan golongan
darahnya. Antigen terletak pada permukaan sel darah merah (eritrosit)
sedangkan antibody terletak didalam serum, sehingga untuk mengetahui
golongan darah berdasarkan antigen yang dimiliki digunakan pemeriksaan
pemeriksaan golongan darah dengan metode cell grouping (forward typing)
baik dengan slide maupun tube, sedangkan apabila berdasarkan dengan
antibody yang dimiliki digunakan pemeriksaan golongan darah dengan
metode serum grouping (back typing) baik dengan slide maupun tube. Pada
orang dengan golongan darah A maka orang tersebut memiliki antibody B
dalam serum dan antigen A dalam eritrosit, orang dengan golongan darah B
maka orang tersebut memiliki antibody A dalam serum dan antigen B dalam
eritrosit, orang dengan golongan darah AB maka orang tersebut memiliki
tidak memiliki antibody dalam serumnya tetapi memiliki antigen A dan B
dalam eritrosit, sedangkan orang dengan golongan darah O memiliki
antibody A dan B tetapi tidak memiliki antigen A tau B.
Pada Pemeriksaan ini menggunakan sel dan serum probandus milik
Halumma Fadhilah, Pada pemeriksaan yang telah dilakukan, hasil
pemeriksaan sel grouping pada metode slide dengan bioplate diperoleh hasil
negative atau tidak terjadi suatu reaksi aglutinasi pada masing-masing antiA, anti-B, anti-AB yang ditambahkan dengan suspense sel 10%, sehingga
dapat diketahui bahwa sel tersebut tidak mengandung antigen A, B atau AB
sehingga golongan darah dari pasien tersebut adalah O. tetapi untuk
pemeriksaan anti-D diperoleh hasil positif aglutinasi sehingga golongan
darah system rhesus dari pasien adalah rhesus D+. sedangkan pada
pemerikssan dengan serum grouping diperoleh hasil positif pada penamban
sel A, sel B dan sel O 5% pada serum pasien yang ditunjukan dengan
adanya aglutinasi, dan negative pada pada autocontrol. Hal tersebut
menunjukan adanya antibody A dan B pada serum pasien, yang miliki oleh
golongan darah O. sehingga golongan darah dari pasien adalah O.
autocontrol dilakukan untuk mengetahui adanya autoimun apabila hasil dari
autocontrol positive. Dari pemeriksaan yang dilakukan autocontrol yang
diperiksa negative yang ditunjukan dengan tidak adanya aglutinasi, sehingga
dapat diketahui pula bahwa tidak terdapat suatu kondisi autoimun. Dari
pemeriksaan serum dan sel grouping dengan metode slide diperoleh hasil
golongan darah dari pasien adalah golongan darah O dengan rhesus D+.
I. Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan golongan darah yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa golongan darah pasien adalah
dengan Rhesus D+.
Golongan darah O
Download