Bab 4 HUBUNGAN INTERNASIONAL

advertisement
BAB 5
MENJALIN HUBUNGAN
INTERNASIONAL
ANTAR BANGSA-BANGSA
DI DUNIA
Ruthini Alphayoga – SMAK GS
PENGERTIAN
HUBUNGAN INTERNASIONAL
No
Sumber
Pengertian
Hubungan Internasional
1. Suwardi
Wiraatmadja
Segala macam hubungan antarbangsa dan kelompok-kelompok
bangsa dalam masyarakat dunia.
2. UU No. 37
Tahun 1999
tentang
Hubungan
Luar Negeri
Setiap kegiatan yang menyangkut
aspek regional dan internasional
yang dilakukan oleh pemerintah,
lembaga negara, badan usaha,
organisasi politik/masyarakat/LSM
atau WNI.
PENTINGNYA
HUBUNGAN INTERNASIONAL
Alasan
• Tidak ada satu bangsa atau negara pun di
dunia ini yang dapat hidup, berkembang,
dan mampu mempertahankan
kelangsungan hidupnya tanpa bekerjasama dengan bangsa lain.
Titik berat/
bidang
• Hankam, ekonomi, sosbud,
ideologi
PENTINGNYA
HUBUNGAN INTERNASIONAL
Faktorfaktor
• Faktor internal ~ kekhawatiran
terhadap adanya kudeta ataupun
intervensi dari negara lain.
• Faktor eksternal ~ tidak ada satu
negarapun yang dapat hidup atau
berdiri sendiri tanpa bantuan atau
kerja sama dengan negara lain.
SARANA
HUBUNGAN INTERNASIONAL
Sarana formal:
• Sarana yang pasti digunakan oleh setiap negara,
terikat oleh aturan dan prosedur baku secara
nasional maupun internasional.
• Meliputi :
~ Departemen Luar Negeri
~ Perwakilan Diplomatik.
~ Perwakilan Konsuler.
SARANA
HUBUNGAN INTERNASIONAL
Sarana informal:
• Sarana yang memiliki aturan atau prosedur yang
sangat luas, baik secara nasional maupun internasional.
• Meliputi :
~ Alat komunikasi yang canggih.
~ Event olahraga internasional.
~ Sarana informal lainnya.
PENGERTIAN
PERJANJIAN INTERNASIONAL
No
Sumber
Pengertian
Perjanjian Internasional
1. Konvensi Wina
1969
Perjanjian yang diadakan oleh dua
negara atau lebih dan bertujuan
untuk mengadakan akibat-akibat
hukum tertentu.
2. Mochtar
Kusumaatmadja
Perjanjian antar anggota masyarakat
bangsa-bangsa yang mengakibatkan
berlakunya hukum tertentu.
3. Oppenheimer Lauterpacht
Perjanjian antar negara yang menimbulkan hak dan kewajiban bagi
negara-negara yang bersangkutan.
ISTILAH-ISTILAH DALAM
PERJANJIAN INTERNASIONAL
No
Nama
Istilah
Pengertian
1.
Traktat
(Treaty)
Perjanjian paling formal dan mempunyai
kekuatan hukum yang mengikat.
2.
Konvensi
(Convention)
Persetujuan formal yang bersifat multilateral dan tidak berkaitan dengan kebijakan tingkat tinggi tapi harus didelegasikan oleh wakil-wakil yang berkuasa
penuh.
3.
Persetujuan
(Agreement)
Perjanjian yang bersifat teknis atau
adminstratif. Agreement tidak diratifikasi
karena sifatnya tidak resmi seperti traktat
atau konvensi.
ISTILAH-ISTILAH DALAM
PERJANJIAN INTERNASIONAL
No
Nama
Istilah
Pengertian
4.
Deklarasi
(Declaration)
Perjanjian internasional yang berbentuk
traktat atau dokumen tidak resmi.
5.
Piagam
(Statute)
Himpunan peraturan yang ditetapkan oleh
persetujuan internasional. Piagam dapat
digunakan sebagai dasar hukum bagi
berdirinya suatu organisasi internasional.
KLASIFIKASI
PERJANJIAN INTERNASIONAL
Menurut Jumlahnya
Perjanjian
Bilateral
Perjanjian yang
dilakukan oleh
dua negara.
Perjanjian Multilateral
Perjanjian yang dilakukan
oleh lebih dari dua negara
dan menimbulkan akibat
hukum bagi masyarakat
internasional.
KLASIFIKASI
PERJANJIAN INTERNASIONAL
Menurut Subyeknya
Perjanjian
antar negara
Perjanjian yang
dilakukan oleh
banyak negara
sebagai subyek
hukum
internasional.
Perjanjian
antara negara dan
subyek hukum
Perjanjian yang
dilakukan oleh
suatu negara dengan
subyek hukum
internasional
lainnya.
Perjanjian
antar subyek
hukum
internasional
Perjanjian yang
dilakukan oleh suatu
subyek hukum
internasional dengan
subyek hukum
internasional lain,
selain negara
KLASIFIKASI
PERJANJIAN INTERNASIONAL
Menurut
Proses/Tahapnya
Perjanjian yang
bersifat penting
Perjanjian yang
bersifat sederhana
Perjanjian yang dibuat
melalui 3 tahap yaitu
perundingan,
penandatanganan,
dan ratifikasi.
Perjanjian yang
dibuat melalui 2
tahap yaitu
perundingan dan
penandatanganan.
KLASIFIKASI
PERJANJIAN INTERNASIONAL
Politik dan militer
Perjanjian antar negara di bidang pakta
pertahanan dan perdamaian.
Ekonomi
Perjanjian antar negara di bidang ekonomi.
Hukum
Perjanjian antar negara yang dapat
menimbulkan akibat hukum.
Kewilayahan (batas wilayah)
Perjanjian antar negara tentang laut teritorial,
batas daratan, dan lautan.
Sosial Budaya
Perjanjian antar negara tentang budaya dan
pertukaran pelajar.
KLASIFIKASI
PERJANJIAN INTERNASIONAL
Menurut Fungsinya
Perjanjian yang
membentuk hukum
(Law making treaties)
Perjanjian yang
meletakkan ketentuan
hukum internasional bagi
masyarakat internasional
secara keseluruhan dan
bersifat terbuka bagi pihak
ketiga.
Perjanjian yang bersifat
khusus
(Treaty contract)
Perjanjian yang
menimbulkan kewajiban
hanya bagi negara yang
mengadakan perjanjian.
PEMBUATAN
PERJANJIAN INTERNASIONAL
Landasan Hukum:
Konstitusional  Pasal 11 UUD NRI 1945
Operasional  UU No.24 Tahun 2000
tentang Perjanjian Internasional
TAHAP-TAHAP
PERJANJIAN INTERNASIONAL
Tahap 1 - Perundingan (Negotiation)
Merupakan tahap pertama yang
biasanya diawali dengan adanya
penjajakan. Setiap negara diwakili
oleh Kepala Negara, Kepala
Pemerintahan, Menteri Luar
Negeri, Duta Besar, atau seseorang
yang ditunjuk pejabat berwenang
dengan membawa surat kuasa
penuh (full powers).
TAHAP-TAHAP
PERJANJIAN INTERNASIONAL
Tahap 2 - Penandatanganan (Signature)
Dilakukan oleh para Menteri Luar Negeri
atau Kepala Pemerintahan. Sahnya suatu
perjanjian internasional (multilateral) adalah
apabila sudah ditandatangani oleh minimal
2/3 dari peserta, kecuali ditentukan lain.
Tahap 3 - Pengesahan (Ratification)
Tindakan pengesahan dari negara-negara
yang menandatangani perjanjian internasional agar perjanjian tersebut dapat berlaku dan mengikat warga negaranya.
TAHAP-TAHAP
PERJANJIAN INTERNASIONAL
Bentuk-bentuk pengesahan perjanjian internasional:
1. Ratifikasi – negara yang akan
mengesahkan suatu perjanjian
internasional ikut menandatangani
naskah perjanjian.
2. Aksesi – negara yang akan
mengesahkan suatu perjanjian
internasional tidak ikut
menandatangani naskah
perjanjian.
TAHAP-TAHAP
PERJANJIAN INTERNASIONAL
Bentuk-bentuk pengesahan perjanjian internasional:
3. Penerimaan – pernyataan negaranegara peserta perjanjian
internasional untuk menerima atau
menyetujui adanya perubahan yang
ada dalam perjanjian internasional.
4. Perjanjian internasional yang tidak
memerlukan pengesahan –
langsung berlaku setelah
ditandatangani.
TAHAP-TAHAP
PERJANJIAN INTERNASIONAL
•
Jenis-jenis ratifikasi perjanjian internasional :
1. Ratifikasi Eksekutif 
ratifikasi oleh badan atau lembaga eksekutif.
2. Ratifikasi Legislatif 
ratifikasi oleh badan atau lembaga legislatif.
3. Ratifikasi Campuran 
ratifikasi yang dilakukan secara bersamasama oleh
lembaga eksekutif dan legislatif.
TAHAP-TAHAP
PERJANJIAN INTERNASIONAL
•
Menurut UU No.24 Tahun 2000 tentang Perjanjian
Internasional, ratifikasi perjanjian internasional dilakukan
dengan:
1. Undang-Undang, untuk masalah:
a. Politik, perdamaian, hankam.
b. Perubahan wilayah atau penetapan batas
wilayah negara RI.
c. Kedaulatan atau hak berdaulat negara.
d. HAM dan lingkungan hidup.
e. Pembentukan kaidah hukum baru.
f. Pinjaman dan atau hibah luar negeri.
TAHAP-TAHAP
PERJANJIAN INTERNASIONAL
2. Keputusan Presiden, untuk:
hal-hal atau materi-materi yang tidak diratifikasi dengan Undang-Undang. Contoh:
perjanjian export import, kesepakatan pertukaran pelajar atau budaya, dan sebagainya.
BERLAKUNYA
PERJANJIAN INTERNASIONAL
Berdasarkan UU No.24 Tahun 2000:
1.
2.
3.
4.
Disahkan dengan undang-undang atau
keputusan presiden.
Setelah penandatanganan atau pertukaran
perjanjian/nota diplomatik.
Melalui cara-cara lain sebagaimana yang
disepakati oleh para peserta perjanjian.
Setelah memenuhi ketentuan sebagaimana
ditetapkan dalam perjanjian.
BERLAKUNYA
PERJANJIAN INTERNASIONAL
Berdasarkan Konvensi Wina 1969:
1.
2.
Pada saat sesuai dengan waktu yang ditentukan
dalam naskah perjanjian tersebut.
Pada saat peserta perjanjian mengikatkan diri
pada perjanjian tersebut (bila dalam naskah
perjanjian tidak disebutkan saat mulai
berlakunya).
PERUBAHAN
PERJANJIAN INTERNASIONAL
Berdasarkan UU No.24 Tahun 2000:
1. Berdasarkan kesepakatan antara para pihak
dalam perjanjian tersebut.
2. Perubahan tersebut mengikat para peserta
perjanjian, sebagaimana ditetapkan dalam
perjanjian.
3. Perubahan telah disahkan oleh pemerintah
dengan peraturan perundang-undangan yang
setingkat.
4. Perubahan bersifat teknis administratif dan
pengesahan atas perubahan tersebut dilakukan
melalui prosedur sederhana.
BERAKHIRNYA
PERJANJIAN INTERNASIONAL
Berdasarkan UU No.24 Tahun 2000:
1.
2.
3.
4.
Karena kesepakatan peserta perjanjian melalui
prosedur yang telah ditetapkan dalam perjanjian.
Tujuan perjanjian telah tercapai.
Terdapat perubahan mendasar yang
mempengaruhi pelaksanaan perjanjian.
Salah satu pihak tidak melaksanakan atau
melanggar ketentuan perjanjian.
BERAKHIRNYA
PERJANJIAN INTERNASIONAL
Berdasarkan UU No.24 Tahun 2000:
5. Dibuat perjanjian baru yang menggantikan
perjanjian lama.
6. Muncul norma-norma baru dalam hukum
internasional.
7. Obyek perjanjian hilang.
8. Terdapat hal-hal yang merugikan kepentingan
nasional.
Download