aplikasi sistem pendukung keputusan tanaman

advertisement
APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN TANAMAN
OBAT HERBAL UNTUK BERBAGAI PENYAKIT DENGAN
METODE ROC (RANK ORDER CENTROID) DAN METODE
ORESTE BERBASIS MOBILE WEB
Nella Astiani1
[email protected]
Desi Andreswari2
[email protected]
Yudi Setiawan3
[email protected]
Abstract
Herbal medicinal plant is a traditional medicinal plant that is used to cure a disease. Most
of modern people did not know yet the benefits that will be gotten from herbal plants for the
health. This research developed a supporting decision application system of herbal medicinal
plants for various diseases. ROC (Rank Order Centroid) method was used to count the total
number of criteria value and Oreste method was used to rank the alternative herbal medicinal
plants with criteria which influence it, namely disease, blood pressure, tall, weight, user’s
condition (other diseases), age, kinds of plants, substance and efficacy of plants themselves.
Final result of this system was that there were some alternative herbal medicinal plants which
were appropriate to user’s disease. In this research, the researcher conducted white box
testing by using path base testing to make complex logical estimates to define current action
and conducted black box testing by using equivalence partitioning technique which divided
domain input, decided testing case by explaining kinds of mistakes. The results of proper test
for the system which were done by using questionnaire were gotten 86.75% for testing of
functional system, 87% for interface and accessing testing, and 87.33% for testing of
advantages system.
Key words: Supporting decision system, herbal medicinal plants, disease, ROC (Rank Order
Centroid), Oreste
1.
Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat telah membawa banyak
perubahan bagi kehidupan manusia. Teknologi terus dikembangkan dan semakin
berkembang demi memenuhi tuntutan manusia terhadap berbagai kemudahan, teknologi
digunakan oleh manusia dalam membantu menyelesaikan pekerjaan merupakan hal yang
menjadi keharusan dalam kehidupan. Keberadaan teknologi dalam kehidupan kini telah
menjadi suatu kebutuhan dan gaya hidup, salah satunya teknologi mobile computing.
Tanaman obat herbal merupakan tanaman yang digunakan sebagai obat tradisional.
Pada masyarakat modern, masyarakat belum begitu mengetahui manfaat apa saja yang dapat
diperoleh dari tanaman herbal untuk kesehatan, itu dikarenakan masyarakat lebih mengenal
obat-obatan dari bahan kimia. Sehingga membuat masyarakat kurang mengetahui kelebihan
yang dimiliki tanaman herbal dibandingkan obat-obatan kimia yang biasa mereka konsumsi,
bahkan terkadang masyarakat saat membeli obat tidak begitu mengetahui kandungan obat
yang diresepkan oleh dokter.
Kandungan yang terdapat pada obat herbal dapat digunakan sebagai atribut-atribut
penentu kecocokan obat herbal untuk penyakit yang diderita oleh penderita. Atribut-atribut
yang menjadi pengaruh faktor penentu tersebut dianalisa, sehingga diharapkan dapat
ditemukan hasil yang sesuai dengan prioritas kebutuhan konsumen sesuai dengan penyakit
yang diderita. Atribut-atribut tersebut dapat digunakan sebagai variabel-variabel penentu di
dalam sistem pendukung keputusan.
Kelebihan pada sistem pendukung keputusan digunakan pada android adalah
kemudahan dalam menerima informasi yang bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja.
1
Universitas Bengkulu , Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Infomatika.
2
Universitas Bengkulu , Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Infomatika.
3
Universitas Bengkulu , Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Infomatika.
INFORMATIKA Vol. 12, No. 2, November 2016
125
Nella Astiani, Desi Andreswari, Yudi Setiawan
Karena android merupakan sistem operasi yang mendominasi perangkat mobile dan tablet
saat ini. Sehingga akan mudah untuk memberikan informasi kepada pengguna mengenai
tanaman obat herbal untuk berbagai penyakit serta meminimalisasi terjadinya kebingungan
untuk memilih tanaman obat herbal.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Tanaman
Obat Herbal untuk Berbagai Penyakit dengan Metode ROC (Rank Order Centroid) dan
Metode Oreste Berbasis Mobile Web”.
2.
LANDASAN TEORI
2.1. Sistem Pendukung Keputusan
Menurut (Alter, 2002) dalam (Kusrini, 2007), Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau
Decision Support System (DSS) merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan
informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data. Sistem ini digunakan untuk membantu
pengambilan keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan tidak tersruktur, dimana tidak
seorang pun tahu cara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat.
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) biasanya dibangun untuk menyelesaikan solusi atas
suatu masalah atau untuk mengevaluasi suatu peluang. SPK yang seperti itu disebut aplikasi
SPK. Aplikasi SPK digunakan dalam pengambilan keputusan. Aplikasi SPK menggunakan
CBIS (Computer Based Information Systems) yang fleksibel, interaktif, dan dapat diadaptasi,
dikembangkan untuk mendukung solusi atas masalah manajemen spesifik yang tidak
terstruktur. Aplikasi SPK menggunakan data, memberikan antarmuka pengguna yang mudah,
dan dapat menggabungkan pemikiran pengambil keputusan. SPK lebih dianjurkan untuk
mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analitis dalam situasi yang
kurang terstruktur dan dengan kriteria yang kurang jelas[1].
2.2. Pengertian Tumbuhan Obat
Tumbuhan obat adalah semua tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat, berkisar
dari yang terlihat oleh mata hingga yang nampak dibawah mikroskop. Menurut Zuhud dalam
(Kartikawati, 2004), tumbuhan obat adalah seluruh jenis tumbuhan obat yang diketahui atau
dipercaya mempunyai khasiat obat yang dikelompokkan menjadi :
1. Tumbuhan obat tradisional, yaitu: jenis tumbuhan obat yang diketahui atau dipercaya
oleh masyarakat mempunyai khasiat obat dan telah digunakan sebagai bahan baku obat
tradisional.
2. Tumbuhan obat modern, yaitu: jenis tumbuhan yang secara ilmiah telah dibuktikan
mengandung senyawa atau bahan bioaktif yang berkhasiat obat dan penggunaannya
dapat dipertanggungjawabkan secara medis.
3. Tumbuhan obat potensial, yaitu: jenis tumbuhan obat yang diduga mengandung senyawa
atau bahan aktif yang berkhasiat obat, tetapi belum dibuktikan secara ilmiah atau
penggunaannya sebagai obat tradisional sulit ditelusuri [2].
2.3. Metode Oreste
Oreste menurut Pastijn dan Leysen dalam (Ayu Wulandari, 2015) merupakan metode
yang dibangun sesuai untuk kondisi dimana sekumpulan alternatif akan diurutkan
berdasarkan kriteria sesuai dengan tingkat kepentingannya. Salah satu proses dalam metode
Oreste adalah Besson-rank, adapun Besson-rank tersebut adalah proses pemberian ranking
untuk sejumlah kriteria atau alternatif berdasarkan tingkat kepentingannya. Urutan langkah
dalam menentukan peringkat menggunakan metode Oreste :
1. Jadikan Dalam Bentuk Ordinal (Besson – Rank) Jika ada nilai yang sama, maka
rangkingnya dicari rata-ratanya. Dari hasil tersebut, urutkan dari besar ke kecil.
Rangking nilai alternatif dari kriteria terbesar diberi nilai 1, dan untuk nilai selanjutnya
di urutkan berdasarkan nilai yang menjadi urutan selanjutnya.
2. Menghitung Distance-score dengan cara menghitung setiap pasangan alternatif-kriteria
sebagai nilai "jarak" untuk posisi yang ideal dan ditempati oleh alternatif terbaik untuk
126
INFORMATIKA Vol. 12, No. 2, November 2016
Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Tanaman Obat Herbal Untuk Berbagai Penyakit
Dengan Metode ROC (Rank Order Centroid) dan Metode Oreste Berbasis Mobile Web
kriteria yang paling penting. Skor ini adalah nilai rata-rata Besson-rank ‫ݎ‬௖௝ kriteria ‫ܥ‬௝
dan Besson-rank ‫ݎ‬௖௝ (a) alternatif a dalam kriteria ‫ܥ‬௝ .
ଵ
ଵ
భ
D (a, ‫ܥ‬௝ ) =ሾଶ ‫ݎ‬௖௝ ோ ൅ ଶ ‫ݎ‬௖௝ ሺܽሻோ ሿೃ ...........(1)
Keterangan:
D (a, ‫ܥ‬௝ ) = Distance Score
‫ݎ‬௖௝ = Besson – rank kriteria j
‫ݎ‬௖௝ (a) = Besson – rank alternatif dalam kriteria j
R = Koefisien (default = 3 )
3. Buatlah Hasil Distance Rank menjadi Global Rank Yaitu dengan mengurutkan hasil dari
Distance Rank dalam bentuk Ascending (kecil ke besar)
4. Penjumlahan Global Rank Jumlahkan semua alternatif dalam kriteria dalam satu baris
pada setiap kolom (yang sering dipanggil Summary).
5. Maka di dapat hasil akhir (Ascending) hasil Summary pada Global Rank hasilnya di
urutkan. Data dengan nilai Summary terkecil merupakan data prioritas utama (peringkat
pertama).
Setiap bobot yang diberikan harus mencerminkan jarak dan prioritas setiap kriteria
dengan tepat [3].
2.5. Metode ROC (Rank Order Centroid)
ROC didasarkan pada tingkat kepentingan atau prioritas dari kriteria, teknik ROC
memberikan bobot pada setiap kriteria sesuai dengan ranking yang dinilai berdasarkan tingkat
prioritas. Biasanya dibentuk dengan pernyataan “Kriteria 1 lebih penting dari kriteria 2, yang
lebih penting dari kriteria 3” dan seterusnya hingga kriteria ke n, ditulis. Untuk menentukan
prioritasnya, diberikan aturan yaitu dimana nilai tertinggi merupakan nilai yang paling
penting diantara nilai yang lainnya. Atau dapat dijelaskan sebagai berikut :
Jika
Cr1 ≥ Cr2 ≥ Cr3 ≥ ... ≥ Cm.........................(2)
Maka,
W1 ≥ W2 ≥ W3 ≥ ... ≥ Wn ...............(3)
Selanjutnya, jika k merupakan banyaknya kriteria, maka
W1 =
W2 =
W3 =
భ భ
మ య
ଵା ା ାǥା
భ
ೖ
............................(4)
௞
భ భ
భ
଴ା ା ାǥା
మ య
ೖ
௞
............................(5)
భ
భ
଴ା଴ା ାǥା
య
ೖ
௞
భ
଴ା‫ڮ‬ା଴ା
............................(6)
ೖ
..............................(7)
Wk =
௞
Secara umum pembobotan ROC dapat dirumuskan sebagai berikut [4]:
ଵ
ଵ
Wk = σ௞௜ୀଵሺ ሻ ...........................(8)
௞
௜
2.6. Mobile Web Application
Mobile web application adalah aplikasi mobile yang tidak perlu di-install atau dicompile pada device. Mobile web application menggunakan XHTML, CSS, dan JavaScript.
Mobile Web Application dapat memberikan pengalaman seperti memakai aplikasi kepada
pengguna ketika menjalankannya di Mobile Web Browser. Web Application memungkinkan
pengguna untuk berinteraksi dengan konten dalam kondisi real-time, di mana klik atau touch
melakukan aksi di dalam tampilan saat ini [5].
2.7. UML (Unified Modeling Language)
Unifed Modeling Language (UML) adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh
meta-model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak,
khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemrograman berorientasi objek (OO).
INFORMATIKA Vol. 12, No. 2, November 2016
127
Nella Astiani, Desi Andreswari, Yudi Setiawan
Berdasarkan sifatnya, jenis diagram UML ada 9, diantaranya class diagram, sequence
diagram, usecase diagram, activity diagram, object diagram, component diagram,
collaboration diagram, dan deployment diagram [6].
2.7. Bahasa Pemrograman PHP
PHP, singkatan rekursif dari PHP: Hypertext Preprocessor, adalah bahasa pemrograman
yang dapat digunakan untuk tujuan umum, sama seperti bahasa pemrograman lain: C, C++,
Pascal, Python, Perl, Ruby, dan sebagainya. Meskipun demikian, PHP lebih popular
digunakan untuk pengembangan aplikasi web. Dalam proses pembuatan halaman web, PHP
tidak memerlukan kode yang panjang seperti pada Perl dan Python (misalnya) karena kode
PHP dapat disisipkan didalam kode HTML [7].
PHP adalah salah satu Bahasa pemrograman skrip yang dirancang untuk membangun
aplikasi web browser, program yang ditulis dengan PHP akan di-parsing didalam web
server oleh interpreter PHP dan diterjemahkan kedalam dokumen HTML, yang
selanjutnya akan ditampilkan kembali ke web browser. Karena pemrosesan program PHP
dilakukan di lingkungan web server, PHP dikatakan sebagai bahasa sisi server (serverside). Oleh sebab itu, seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, kode PHP tidak akan
terlihat pada saat user memilih perintah “View Source” pada web browser yang mereka
gunakan. Selain menggunakan PHP, aplikasi web juga dapat dibangun dengan java (JSPJavaServer Pages dan Servlet), Perl, Python, Ruby, maupun ASP [8].
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian tentang sistem pendukung keputusan tanaman obat herbal untuk berbagai
penyakit ini termasuk kedalam penelitian terapan. Penelitian terapan (Applied
Research/Perticial Research) adalah penelitian yang hasilnya digunakan untuk membuat
suatu keputusan dalam rangka memecahkan persoalan atau menguji hipotesis. Hasil
penelitian tidak perlu sebagai suatu penemuan yang baru, tetapi merupakan aplikasi dari
penelitian yang telah ada.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun aplikasi sebagai media untuk
membantu para pengguna atau user dalam menentukan tanaman obat herbal yang sesuai
dengan penyakit yang diderita dengan memanfaatkan metode ROC (Rank Order Centroid)
dan metode Oreste.
3.2. Teknik Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu dengan metode wawancara, Wawancara dilakukan dengan dosen pertanian yaitu, Ir.
Entang Inoriah M.P. dalam penelitian ini, beliau sebagai pakar untuk tanaman obat herbal
yang digunakan dalam penelitian ini dan juga dengan studi kepustakaan yang diperoleh dari
buku, jurnal, makalah maupun artike-artikel yang ada di internet.
3.2. Metode Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem pendukung keputusan tanaman obat herbal untuk berbagai
penyakit dalam tugas akhir ini menggunakan model Waterfall. Model Waterfall mengusulkan
sebuah pendekatan kepada perkembangan perangkat lunak sistematik dan sekuensial yang
mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian dan
pemeliharaan. Adapun penjelasan langkah-langkah yang dilakukan dalam pengembangan
sistem ini secara garis besar adalah sebagai berikut :
a.
Analisis Kebutuhan
Sistem yang akan dibuat memerlukan masukan, keluaran dan kebutuhan interface.
Tujuan analisis kebutuhan adalah sebagai batasan dari sistem yang akan dibuat, menentukan
kemampuan dan fungsi sistem sesuai dengan kebutuhan user, dan fasilitas-fasilitas yang
merupakan nilai tambah yang ada pada sistem yang dibangun. Adapun analisis kebutuhan
sistem yang akan dibuat adalah sebagai berikut :
128
INFORMATIKA Vol. 12, No. 2, November 2016
Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Tanaman Obat Herbal Untuk Berbagai Penyakit
Dengan Metode ROC (Rank Order Centroid) dan Metode Oreste Berbasis Mobile Web
i.
Kebutuhan data masukan
Data masukan yang dibutuhkan dalam sistem ini adalah Penyakit, tekanan darah, tinggi
badan, berat badan, dan kondisi keadaan user (ibu hamil, penderita diabetes, penyakit
jantung, penderita setelah operasi, penderita maag dan penderita asam lambung).
Selanjutnya, sistem akan melakukan pencarian tanaman obat herbal yang sesuai dengan
data yang telah di-input oleh pengguna atau user tersebut berdasarkan Penyakit, tekanan
darah, tinggi badan, berat badan, kondisi keadaan user (ibu hamil, penderita diabetes,
penyakit jantung, penderita setelah operasi, penderita maag dan penderita asam
lambung), jenis tanaman, khasiat dan kandungan zat dari tanaman.
ii.
Kebutuhan data keluaran
Adapun data keluaran yang dibutuhkan adalah berupa perangkingan atau urutan pilihan
dari alternatif tanaman obat herbal berdasarkan penyakit yang diderita oleh pengguna.
Dari urutan tanaman obat herbal yang akan ditampilkan selanjutnya, akan disertai
dengan nama penyakit yang diderita, tanaman obat herbal, gambar tanaman dan cara
pengolahan tanaman obat herbal.
iii.
Kebutuhan interface
Kebutuhan interface pada sistem adalah kemudahan dan kenyamanan pengguna saat
mengakses sistem sesuai dengan permasalahan yang ada.
b.
Perancangan Sistem
Perancangan sistem ini merupakan tahap konseptualisasi, yaitu suatu tahap yang
mengharuskan analisis dalam perancangan sistem (perangkat lunak) untuk berusaha
mengetahui mengenai hal-hal yang menjadi kebutuhan dan harapan pengguna, sehingga nanti
sistem yang dibuat memang dibutuhkan oleh user serta memuaskan kebutuhan dan
harapannya. Diagram yang digunakan dalam perancangan aplikasi ini adalah Unified
Language Diagram.
c.
Implementasi
Dalam pembuatan aplikasi, tahap ini merupakan tahapan secara nyata dalam pengerjaan
aplikasi. Aplikasi sistem pendukung keputusan tanaman obat herbal untuk berbagai penyakit
dengan metode ROC (Rank Order Centroid) dan metode Oreste akan dibuat sesuai dengan
kebutuhan pengguna oleh penulis pada tahapan ini aplikasi yang akan dibangun berbasis
mobile web.
d.
Pengujian Sistem
Proses pengujian yang dilakukan pada aplikasi yang dibuat menggunakan dua metode
pengujian yaitu white box testing dan black box testing.
i.
White Box Testing
White box testing merupakan kondisi pengujian yang didesain dengan memeriksa
jalur logika. Pengujian yang dilakukan pada pengujian ini berupa menguji struktur
internal yang ada pada program atau sistem.
Jenis pengujian white box yang akan digunakan pada penelitian ini adalah basis path
testing. Basis path testing adalah salah satu teknik pengujian white box testing yang
mengidentfikasi kasus yang didasarkan pada aliran logika yang diambil dari program
atau sistem. Dalam pengujian ini, penulis akan meneliti kode-kode program yang ada
dan akan menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Jika terdapat bagian dari kode
yang menghasilkan output yang tidak sesuai maka penulis akan mengecek satu per satu
dan memperbaikinya [9].
INFORMATIKA Vol. 12, No. 2, November 2016
129
Nella Astiani, Desi Andreswari, Yudi Setiawan
ii.
Black Box Testing
Pengujian black box atau pengujian fungsional adalah pengujian kondisi yang
dibangun berdasarkan fungsional dari program atau sistem, maksudnya pada pengujian
black box dibutuhkan informasi mengenai data masukan dan sasaran keluaran tanpa
harus mengetahui bagaimana program atau sistem tersebut bekerja (Lewis, 2005).
Adapun jenis pengujian black box yang akan digunakan yaitu Equivalence Partioning,
yaitu metode yang membagi domain masukan dari suatu program ke dalam kelas-kelas
data berdasarkan pada premis masukan dan keluaran dari suatu komponen yang dipartisi
ke dalam kelas-kelas, menurut spesifikasi dari komponen tersebut, yang akan
diperlakukan sama (ekuivalen) oleh komponen tersebut [9].
e.
Penggunaan dan Pemeliharaan
Setelah sistem selesai maka pengguna akan menggunakan sistem. Jika terdapat
pengembangan fungsional dari sistem yang diinginkan oleh pengguna, maka akan
dilakukannya pemeliharaan dengan cara memperbaiki sistem jika terjadi kerusakan atau
kesalahan pada sistem.
4. Analisis Dan Perancangan
4.1. Cara Kerja sistem
Aplikasi sistem pendukung keputusan tanaman obat herbal untuk berbagai penyakit
dengan metode ROC (Rank Order Centroid) dan metode Oreste ini melakukan penentuan
tanaman obat herbal yang akan digunakan bagi penyakit yang diderita oleh pengguna
berdasarkan atribut-atribut yang akan menjadi faktor penentu tanaman obat herbal yang akan
dihasilkan pada sistem. Hasil yang didapatkan berupa perangkingan dari tanaman obat herbal
dengan menggunakan metode ROC (Rank Order Centroid) dan metode Oreste. Secara garis
besar cara kerja sistem yang dibangun ditampilkan dalam Gambar 1.
Mulai
Input Nama Penyakit
Input Tekanan Darah
Pengecekan tanaman obat sesuai
nilai tekanan darah
Pemberian bobot tekanan darah
dengan metode ROC
Input Tinggi Badan
Input Berat Badan
Hitung Berat Badan Ideal
Pengecekan tanaman obat sesuai
nilai berat badan
Pemberian bobot berat badan
dengan metode ROC
Input Kondisi User
Proses Tanaman Obat herbal sesuai
dengan kriteria
Hitung rangking tanaman
dengan metode Oreste
Tampilkan hasil
perangkingan
tanaman obat herbal
Selesai
Gambar 1. Diagram Alir Kerja Sistem
130
INFORMATIKA Vol. 12, No. 2, November 2016
Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Tanaman Obat Herbal Untuk Berbagai Penyakit
Dengan Metode ROC (Rank Order Centroid) dan Metode Oreste Berbasis Mobile Web
4.2. Perancangan Model UML (Unified Modeling Language)
Perancangan model UML ditunjukkan untuk memberikan gambaran secara umum
tentang sistem yang akan dibangun. Perancangan sistem Aplikasi sistem pendukung
keputusan tanaman obat herbal untuk berbagai penyakit dengan metode ROC (Rank Order
Centroid) dan metode Oreste ini menggunakan model diagram UML, yaitu :
a.
Usecase Diagram
Usecase diagram adalah diagram yang bekerja mendeskripsikan tipikal interaksi antara
pengguna dengan sebuah sistem melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem digunakan.
Usecase diagram terdiri dari sebuah aktor dan interaksi yang dilakukannya. Aktor tersebut
dapat berupa manusia, perangkat keras, sistem lain, ataupun yang berinteraksi dengan sistem.
i.
Identifikasi aktor dan interaksinya dengan sistem
Sistem pendukung keputusan tanaman obat herbal untuk berbagai penyakit adalah
sistem yang berbasis mobile web yang digunakan oleh dua pengguna. Adapun indikasi
aktor dengan sistem akan dijelaskan pada table 1 berikut ini :
Tabel 1. Kegiatan Aktor dan Interaksinya dengan Sistem
Aktor
Pengguna
(user)
Admin
Interaksi dengan sistem
1. Login kemudian memilih
menu Tanaman
Obat Herbal
2. Membaca petunjuk sistem
3. Melihat informasi tentang
sistem
1. Login
2. Memilih menu manajemen
Tanaman Obat
3. Memilih menu penyakit
4. Memilih menu detail obat
5. Memilih menu data user
6. Membaca petunjuk sistem
7. Melihat informasi tentang
sistem
ii.
Pembuatan Usecase Diagram
Berdasarkan Tabel 1 didapatkan spesifikasi kebutuhan atau requirements. Sehingga
usecase diagram dari sistem yang dibangun seperti Gambar 2 sebagai berikut :
Gambar 2. Usecase Diagram
Pada Gambar 2 pengguna terdiri dari dua yaitu user dan admin, pengguna untuk sistem
ini yaitu user yang menderita suatu penyakit. Pada aplikasi yang akan dibangun ini terdapat
beberapa usecase seperti login, SPK tanaman obat, membaca petunjuk sistem, melihat
INFORMATIKA Vol. 12, No. 2, November 2016
131
Nella Astiani, Desi Andreswari, Yudi Setiawan
tentang sistem, manajemen tanaman obat, manajemen penyakit, manajemen detail obat, dan
manajemen data user. Admin pada sistem berfungsi untuk melakukan manajemen tanaman
obat, manajemen penyakit, manajemen detail obat, dan manajemen data user yang
mempunyai relasi include dengan login maka admin teRLEbih dahulu harus login ke dalam
sistem.
b.
Class Diagram
Gambar 3. Class Diagram tanaman obat herbal
Pada Gambar 3 Class Diagram tanaman obat herbal terdapat 8 kelas, yaitu Data User,
User, Login, Admin, Obat, penyakit, Rekam Medis, dan Detail obat. Pada sistem ini kelas
admin dan user mempunyai hubungan relasi realization terhadap kelas interface Login.
c.
i.
Activity Diagram
Activity Diagram Tanaman Obat Herbal
Gambar 4. Activity Diagram tanaman obat herbal
Gambar 4 merupakan aktifitas untuk pemilihan menu tanaman obat herbal yang akan
digunakan oleh user. Aktifitas ini dimulai dari pengguna atau user mengakses aplikasi
tanaman obat herbal, kemudian pengguna memilih menu alternatif tanaman obat herbal.
132
INFORMATIKA Vol. 12, No. 2, November 2016
Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Tanaman Obat Herbal Untuk Berbagai Penyakit
Dengan Metode ROC (Rank Order Centroid) dan Metode Oreste Berbasis Mobile Web
ii.
Activity Diagram petunjuk sistem
Gambar 5. Activity Diagram petunjuk sistem
Gambar 5 adalah activity diagram petunjuk sistem. Activity diagram petunjuk sistem
merupakan menu petunjuk sistem yang akan menampilkan informasi cara penggunaan
sistem.
iii.
Activity Diagram Admin
Gambar 6. Activity Diagram Admin
Gambar 6 merupakan aktifitas untuk admin mengelola data yang ada pada sistem
aplikasi pendukung keputusan tanaman obat herbal.
INFORMATIKA Vol. 12, No. 2, November 2016
133
Nella Astiani, Desi Andreswari, Yudi Setiawan
iv.
Activity Diagram Tentang Sistem
Gambar 7. Activity Diagram Tentang Sistem
Gambar 7 adalah activity diagram tentang sistem. Activity diagram tentang sistem
merupakan menu tentang sistem yang akan menampilkan informasi sistem.
d.
Sequence Diagram
Gambar 8. Sequence Diagram
Gambar 8 merupakan gambaran sequence diagram proses penentuan alternatif tanaman
obat herbal yang akan dilakukan pada sistem pendukung keputusan tanaman obat herbal
untuk berbagai penyakit.
134
INFORMATIKA Vol. 12, No. 2, November 2016
Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Tanaman Obat Herbal Untuk Berbagai Penyakit
Dengan Metode ROC (Rank Order Centroid) dan Metode Oreste Berbasis Mobile Web
e.
State Chart Diagram
Gambar 9. State Chart Diagram
State chart diagram menghubungkan event-event dan state-state. Ketika suatu event
diterima, state berikutnya bergantung pada state yang sekarang ada. Gambar 9
menggambarkan diagram state untuk sistem pendukung keputusan tanaman obat herbal.
f.
Communication Diagram atau Collaboration Diagram
Gambar 10. Communication Diagram
Pada communication diagram setiap event mengirimkan informasi dari suatu objek ke
objek yang lainnya. User akan memasukkan data yang diperlukan oleh sistem pada SPK
tanaman obat herbal. Kemudian sistem akan menampilkan beberapa alternatif tanaman obat
herbal yang dapat digunakan oleh user untuk menyembuhkan penyakit yang diderita. Gambar
10 adalah communication diagram sistem pendukung keputusan tanaman obat herbal.
g.
Package Diagram
Gambar 11. Package Diagram
Pada Gambar 11 terdapat beberapa paket yang mendukung sistem pendukung keputusan
tanaman obat herbal, yaitu paket models, paket controllers dan paket views merupakan paket
pendukung dalam aplikasi yang dibangun. Hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam
mencari letak kesalahan dalam membangun aplikasi yang dibangun.
INFORMATIKA Vol. 12, No. 2, November 2016
135
Nella Astiani, Desi Andreswari, Yudi Setiawan
h.
Component Diagram
Gambar 12. Component Diagram
Pada Gambar 12 terdapat beberapa komponen yang dapat mendukung dalam pembuatan
sistem pendukung keputusan tanaman obat herbal, yaitu komponen pengguna, komponen
tanaman obat herbal.apk, komponen SPK tanaman obat herbal dan komponen database
MySQL. Komponen pendukung tersebut berguna untuk membantu dalam pembuatan aplikasi
yang dibangun.
i.
Deployment Diagram
Gambar 13. Deployment Diagram
Gambar 13 merupakan rancangan dari deployment diagram. Pada sistem pendukung
keputusan tanaman obat herbal ini, aplikasi tanaman obat herbal akan dieksekusi oleh
perangkat keras berupa Smartphone Android dan membutuhkan bantuan lainnya seperti
halaman tanaman obat herbal dan database dalam mengeksekusi perangkat lunak ini.
5. Pembahasan
5.1. Perhitungan Manual
Pada perhitungan tanaman obat herbal dengan metode ROC (Rank Order Centroid) dan
metode Oreste digunakan data uji sebagai berikut :
a. Penyakit
: Amandel
b. Tekanan darah
: 80 (rendah)
c. Tinggi badan
: 152
d. Berat badan
: 50
e. Berat Badan Ideal = 152-110 = 42
f. (Kegemukan/Obesitas) = 50 > 42
g. Komplikasi (keadaan user saat ini) : Penderita Maag
Maka dari data tersebut didapatkan hasil beberapa alternatif tanaman obat herbal
dengan menggunakan metode ROC (Rank Order Centroid) dan metode Oreste yaitu, Saga
rambat, Kapulaga, Jahe, Kembang Pukul Empat dan Nusa Indah Putih. Untuk perhitungan
manual nilai dari tanaman obat herbal dengan metode ROC (Rank Order Centroid) dan
metode Oreste secara lengkap adalah sebagai berikut :
Data tanaman obat untuk penyakit amandel yang disesuaikan dengan kriteria yang telah
diinputkan oleh user
136
INFORMATIKA Vol. 12, No. 2, November 2016
Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Tanaman Obat Herbal Untuk Berbagai Penyakit
Dengan Metode ROC (Rank Order Centroid) dan Metode Oreste Berbasis Mobile Web
Tabel 2. Data kriteria tanaman yang akan diuji
Kriteria
Jahe
Tekanan darah
Berat Badan
Jenis tanaman
Khasiat Tanaman
Kandungan Zat
0,611
0,110
0,15
3
15
Kapula
ga
0,611
0,278
0,09
6
7
Kembang
Pukul Empat
0,278
0,278
0,15
4
4
Nusa Indah
Putih
0,278
0,278
0,04
12
3
Saga
Rambat
0,611
0,278
0,45
8
10
Jadikan dalam bentuk Ordinal (Besson – Rank), melakukan perangkingan untuk data yang
telah disortir bedasarkan urutkan dari besar ke kecil. Rangking nilai alternatif dari kriteria
terbesar diberi nilai 1, dan untuk nilai selanjutnya di urutkan berdasarkan nilai yang menjadi
urutan selanjutnya.
Tabel 3. Tabel perangkiangan tanaman yang akan diuji
Kriteria
Jahe
Kapulaga
Tekanan darah
Berat Badan
Jenis tanaman
Khasiat Tanaman
Kandungan Zat
0,611
0,110
0,15
3
15
2
5
2,5
5
1
0,611
0,278
0,09
6
7
2
2,5
4
3
3
Kembang
Pukul Empat
0,278
4,5
0,278
2,5
0,15
2,5
4
4
4
4
Nusa Indah
Putih
0,278
4,5
0,278
2,5
0,04
5
12
1
3
5
Saga
Rambat
0,611 2
0,278 2,5
0,45
1
8
2
10
2
Mencari Distance Score dengan cara menghitung setiap pasangan alternatif-kriteria
sebagai nilai "jarak" untuk posisi yang ideal dan ditempati oleh alternatif terbaik untuk
kriteria yang paling penting menggunakan rumus :
ଵ
భ
ଵ
D (a, ‫ܥ‬௝ ) =ሾଶ ‫ݎ‬௖௝ ோ ൅ ଶ ‫ݎ‬௖௝ ሺܽሻோ ሿೃ R = Koefisien (default = 3 )
Jahe
Tekanan Darah :
Kembang Pukul Empat
Tekanan Darah :
ଵ
భ
ଵ
భ
ଵ
ଵ
భ
ଵ
ଵ
భ
ଵ
ଵ
భ
ଶ
ଶ
D (1,(2)) =ሾ ሺʹሻଷ ൅ ሺͳሻଷ ሿయ = ሾͶ ൅ Ͳǡͷሿయ D (1,(4,5)) =ሾ ሺͶǡͷሻଷ ൅ ሺͳሻଷ ሿయ = ሾͶͷǡͷ ൅
ଶ
ଶ
ଶ
ଶ
భ
1,65
Ͳǡͷሿయ = 3,58
Berat Badan :
Berat Badan :
ଵ
భ
ଵ
D (2,(5)) =ሾଶ ሺͷሻଷ ൅ ଶ ሺʹሻଷ ሿయ= ሾ͸ʹǡͷ ൅
భ
Ͷሿయ = 4,05
Jenis Tanaman :
భ
ଵ
ଵ
ଶ
ଶ
భ
D (3,(2,5)) =ሾ ሺʹǡͷሻଷ ൅ ሺ͵ሻଷ ሿయ = ሾ͹ǡͺ ൅
భ
D (2,(2,5)) =ሾଶ ሺʹǡͷሻଷ ൅ ଶ ሺʹሻଷ ሿయ = ሾ͹ǡͺ ൅
ͳ͵ǡͷሿయ = 2,77
Khasiat Tanaman :
Ͷሿయ = 2,27
Jenis Tanaman :
D (3,(2,5)) =ሾ ሺʹǡͷሻଷ ൅ ሺ͵ሻଷ ሿయ = ሾ͹ǡͺ ൅
భ
ଵ
భ
ଵ
D (4,(5)) =ሾଶ ሺͷሻଷ ൅ ଶ ሺͶሻଷ ሿయ
ͳ͵ǡͷሿయ = 2,77
Khasiat Tanaman :
భ
భ
= ሾ͸ʹǡͷ ൅
D (4,(4)) =ሾଶ ሺͶሻଷ ൅ ଶ ሺͶሻଷ ሿయ = ሾ͵ʹ ൅ ͵ʹሿయ
=4
Kandungan Zat :
D (5,(1)) =ሾ ሺͳሻଷ ൅ ሺͷሻଷ ሿయ = ሾͲǡͷ ൅
D (5,(4)) =ሾ ሺͶሻଷ ൅ ሺͷሻଷ ሿయ = ሾ͵ʹ ൅
భ
య
͵ʹሿ = 4,55
Kandungan Zat :
భ
ଵ
ଵ
ଶ
ଶ
భ
భ
͸ʹǡͷሿయ = 3,97
Kapulaga
Tekanan Darah :
ଵ
ଵ
ଵ
ଵ
ଵ
ଶ
ଶ
భ
͸ʹǡͷሿయ = 4,55
Nusa Indah Putih
Tekanan Darah :
ଵ
భ
భ
D (1,(2)) =ሾ ሺʹሻଷ ൅ ሺͳሻଷ ሿయ = ሾͶ ൅ Ͳǡͷሿయ
ଶ
ଶ
= 1,65
Berat Badan :
ଵ
ଵ
ଶ
ଶ
భ
D (1,(4,5)) =ሾ ሺͶǡͷሻଷ ൅ ሺͳሻଷ ሿయ = ሾͶͷǡͷ ൅
భ
Ͳǡͷሿయ = 3,58
Berat Badan :
INFORMATIKA Vol. 12, No. 2, November 2016
137
Nella Astiani, Desi Andreswari, Yudi Setiawan
ଵ
ଵ
ଶ
ଶ
భ
D (2,(2,5)) =ሾ ሺʹǡͷሻଷ ൅ ሺʹሻଷ ሿయ = ሾ͹ǡͺ ൅
భ
భ
Ͷሿయ = 2,27
Jenis Tanaman :
ଵ
ଶ
ଶ
భ
Ͷሿయ = 2,27
Jenis Tanaman :
ଵ
ଵ
ଶ
ଶ
భ
D (3,(4)) =ሾ ሺͶሻଷ ൅ ሺ͵ሻଷ ሿయ
భ
ଵ
D (2,(2,5)) =ሾ ሺʹǡͷሻଷ ൅ ሺʹሻଷ ሿయ = ሾ͹ǡͺ ൅
= ሾ͵ʹ ൅
భ
ͳ͵ǡͷሿయ = 3,57
Khasiat Tanaman :
ଵ
ଵ
ଶ
ଶ
భ
D (3,(5)) =ሾ ሺͷሻଷ ൅ ሺ͵ሻଷ ሿయ = ሾ͸ʹǡͷ ൅
ͳ͵ǡͷሿయ = 4,23
Khasiat Tanaman :
ଵ
భ
ଵ
ଵ
భ
ଵ
D (4,(3)) =ሾଶ ሺ͵ሻଷ ൅ ଶ ሺͶሻଷ ሿయ = ሾͳ͵ǡͷ ൅
D (4,(1)) =ሾଶ ሺͳሻଷ ൅ ଶ ሺͶሻଷ ሿయ = ሾͲǡͷ ൅
͵ʹሿయ = 3,57
Kandungan Zat :
͵ʹሿయ = 3,19
Kandungan Zat :
భ
ଵ
ଵ
ଶ
ଶ
భ
D (5,(3)) =ሾ ሺ͵ሻଷ ൅ ሺͷሻଷ ሿయ
భ
= ሾͳ͵ǡͷ ൅
భ
భ
͸ʹǡͷሿయ = 4,23
Saga Rambat
Tekanan Darah :
ଵ
ଵ
ଶ
ଶ
భ
D (5,(5)) =ሾ ሺͷሻଷ ൅ ሺͷሻଷ ሿయ = ሾ͸ʹǡͷ ൅
͸ʹǡͷሿయ = 5
ଵ
భ
ଵ
భ
D (1,(2)) =ሾଶ ሺʹሻଷ ൅ ଶ ሺͳሻଷ ሿయ = ሾͶ ൅ Ͳǡͷሿయ
= 1,65
Berat Badan :
ଵ
భ
ଵ
D (2,(2,5)) =ሾଶ ሺʹǡͷሻଷ ൅ ଶ ሺʹሻଷ ሿయ = ሾ͹ǡͺ ൅
భ
Ͷሿయ = 2,27
Jenis Tanaman :
ଵ
ଵ
ଶ
ଶ
భ
D (3,(1)) =ሾ ሺͳሻଷ ൅ ሺ͵ሻଷ ሿయ = ሾͲǡͷ ൅
భ
ͳ͵ǡͷሿయ = 2,41
Khasiat Tanaman :
ଵ
భ
ଵ
భ
D (4,(2)) =ሾ ሺʹሻଷ ൅ ሺͶሻଷ ሿయ = ሾͶ ൅ ͵ʹሿయ
ଶ
ଶ
= 3,30
Kandungan Zat :
ଵ
ଵ
భ
D (5,(2)) =ሾଶ ሺʹሻଷ ൅ ଶ ሺͷሻଷ ሿయ
= ሾͶ ൅
భ
య
͸ʹǡͷሿ = 4,05
Selanjutnya, data hasil distance score dimasukkan ke dalam tabel untuk dicara alternatif
terbaik untuk penyakit amandel
Tabel 4. Tabel hasil distance score
Tanaman Obat
Jahe
Kapulaga
Kembang Pukul
Empat
Nusa Indah Putih
Saga Rambat
Tekanan
darah
1,65
1,65
3,58
Berat
Badan
4,05
2,27
2,27
Jenis
Tanaman
2,77
3,57
2,77
Khasiat
Tanaman
4,55
3,57
4
Kandungan
Zat
3,97
4,23
4,55
3,58
1,65
2,27
2,27
4,23
2,41
3,19
3,30
5
4,05
Membuat hasil Distance Rank menjadi Global Rank yaitu dengan mengurutkan hasil
dari Distance Rank dalam bentuk Ascending (kecil ke besar). Penjumlahan Global Rank,
yaitu Jumlahkan rangking alternatif dalam kriteria dalam satu baris pada setiap kolom (yang
sering disebut Summary).
Tabel 5. Tabel hasil perhitungan akhir rangking metode Oreste
Tanaman Obat
Jahe
Kapulaga
Kembang Pukul Empat
138
Hasil
71,5
56
72
INFORMATIKA Vol. 12, No. 2, November 2016
Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Tanaman Obat Herbal Untuk Berbagai Penyakit
Dengan Metode ROC (Rank Order Centroid) dan Metode Oreste Berbasis Mobile Web
Tanaman Obat
Nusa Indah Putih
Saga Rambat
Hasil
78,5
47
Hasil Summary pada Global Rank hasilnya di urutkan. Data dengan nilai Summary
terkecil merupakan data prioritas utama (peringkat pertama). Maka, Nilai Saga Rambat
menunjukkan nilai terkecil sehingga dengan kata lain Saga Rambat merupakan pilihan
alternatif yang terbaik.
5.2. Perhitungan Sistem
Setelah melakukan perankingan menggunakan metode ROC (Rank Order Centroid) dan
Metode Oreste dengan data uji yang ada, maka langkah selanjutnya adalah membandingkan
perankingan antara perankingan yang dilakukan secara manual dengan perankingan yang
dilakukan oleh sistem dengan data uji yang sama. Untuk hasil perankingan yang dilakukan
oleh sistem dapat dilihat pada Gambar 14.
Gambar 13. Hasil Perhitungan Sistem
Dilihat dari hasil perhitungan sistem pada gambar 13, hasil perankingan yang dilakukan
oleh sistem menunjukan hasil yang sama dengan perankingan yang dihitung secara manual,
dimana pada perankingan yang dilakukan oleh sistem, maka hasil tanaman obat herbal yang
direkomendasikan oleh sistem yaitu Saga Rambat.
6. Kesimpulan
Berdasarkan analisa perancangan sistem, implemantasi, dan pengujian sistem, maka
dapat disimpulkan bahwa :
a. Penelitian ini telah berhasil menghasilkan aplikasi sistem pendukung keputusan
tanaman obat herbal untuk berbagai penyaki berbasis mobile web. Sistem ini dapat
digunakan oleh pengguna untuk membantu memberikan alternatif tanaman obat
herbal yang sesuai dengan penyakit yang diderita oleh pengguna dengan
menggunakan metode ROC (Rank Order Centroid) dan metode Oreste.
b. Pada penelitian ini telah dilakukan pengujian white box dengan teknik basis path
testing dengan membuat perkiraan logika yang kompleks untuk mendefinisikan
aliran eksekusi dan pengujian black box yang dilakukan dengan teknik equivalence
partitioning, yaitu teknik pengujian yang membagi domain input, menentukan kasus
pengujian dengan mengungkapkan kelas-kelas kesalahan telah berhasil dengan
presentase nilai 100% untuk halaman user dan admin, 100% untuk halaman user dan
96,29% untuk kelas admin dalam menguji metode ROC (Rank Order Centroid) dan
metode Oreste pada sistem pendukung keputusan tanaman obat herbal.
c. Sistem ini dapat memberikan kemudahan kepada pengguna dan layak dalam
menentukan tanaman obat herbal yang akan digunakan. Dalam pengujian
kemudahanan sistem, didapatkan hasil penilaian, yaitu kemudahan dalam
penggunaan sistem berfungsi dengan sangat baik dengan presentase nilai 86%.
Kemudahan dalam pengoperasian aplikasi baik dengan presentase nilai 83.67%, dan
kemudahan dalam menampilkan isi dari aplikasi baik dengan presentase nilai
INFORMATIKA Vol. 12, No. 2, November 2016
139
Nella Astiani, Desi Andreswari, Yudi Setiawan
82.60%. Dalam pengujian kelayakan sistem didapatkan hasil penilaian, yaitu fungsifungsi dalam sistem berfungsi dengan sangat baik dengan presentase nilai 86.75%,
antarmuka dan pengaksesan sistem sangat baik dengan presentase nilai 87%, dan
manfaat sistem sangat baik dengan prsentase nilai 87.33% sehingga sistem
bermanfaat untuk pengguna.
7. SARAN
Berdasarkan analisa perancangan sistem, implementasi, dan pengujian sistem, maka untuk
pengembangan penelitian selanjutnya penulis menyarankan sebagai berikut :
a. Sistem ini dapat terus dikembangkan lebih lanjut dalam hal metode yang digunakan,
kedepannya diharapkan untuk dapat menggunakan metode selain metode ROC (Rank
Order Centroid) dan metode Oreste dalam penentuan tanaman obat herbal yang
sesuai dengan penyakit yang diderita oleh pengguna.
b. Sistem ini dapat dilakukan pengembangan dengan penambahan jadwal untuk
mengkonsumsi tanaman obat herbal yang diperlukan oleh pengguna sesuai dengan
penyakit yang diderita.
DAFTAR PUSTAKA
Kusrini, M. (2007). Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: ANDI
Yogyakarta.
Kartikawati, S.M., (2004). Pemanfaatan Sumberdaya Tumbuhan oleh Masyarakat Dayak Meratus di
Kawasan Hutan Pegunungan Meratus, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Bogor
Wulandari A, Yunitarini R, Cahyani A. (2015). Perancangan Dan Pembuatan Sistem Pendukung
Keputusan Penentuan Pemberian Beasiswa Menggunakan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy
Process (FAHP) Dan Oreste. Vol. 4, No. 3 Juli 2015.
Rahmah, Afifah. (2013). Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Masuk Mahasiswa Menggunakan
Metode Smarter. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia.
Fling, B. (2009). Mobile Design and Development: Practical Concepts and Techniques for Creating
Mobile Sites and Web Apps. California: O'Reilly.
Widodo, P. P., & Herlawati. (2011). Menggunakan UML. Bandung: Informatika.
Raharjo, Budi. (2015). Mudah Belajar PHP (Teknik Penggunaan Fitur-Fitur Baru Dalam PHP 5).
Bandung : Informatika.
Raharjo, Budi., Heryanto, Imam,. & Rosdiana, E. (2014). Modul Pemrograman WEB (HTML, PHP,
& MySQL). Bandung : Modula.
Lewis, W. E. (2005). Software Testing and Continuous Quality Improvement Second Edition. Boca
Raton London New York Wahington, D.C.: CRC Press LLC.
140
INFORMATIKA Vol. 12, No. 2, November 2016
Download