doa dan puasa - By GPIB Immanuel Bekasi

advertisement
PDT. A. LETLORA S.Th, M.Min
 Puasa
adalah aktifitas seseorang yang
dilakukan dengan tujuan tertentu.
 Dalam konteks ini adalah aktifitas religius –
religere – mengikat diri kembali kepada
Allah.
 Maka puasa terarah pada tujuan utama dan
bukan tujuan antara.
 Tujuan utama kepada Allah, tujuan antaranya
ialah membatasi makan dan minum.
 Narasi
ayat ini menunjukkan bahwa yang
utama adalah Bapa yang berada ditempat
tersembunyi.
 Puasa merupakan aktifitas ‘internal’ yang
berdampak ‘eksternal’.
 Sehingga puasa memiliki tanggung jawab
rohani – homeostatis linear – homeostatis
sirkular.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Puasa Musa, 40 hari 40 malam tidak makan dan tidak minum
(Kel 24:16 dan Kel 34:28)
Puasa Daud, tidak makan dan semalaman berbaring di tanah
(2 Sam 12:16)
Puasa Elia, 40 hari 40 malam berjalan kaki (1 Raj 19:8)
Puasa Ester, 3 hari 3 malam tidak makan dan tidak minum (Est
4:16)
Puasa Ayub, 7 hari 7 malam tidak bersuara (2:13)
Puasa Daniel, 10 hari hanya makan sayur dan minum air putih
(Dan 1:12), doa dan puasa (Dan 9:3), berkabung selama 21 hari
(Dan 10:2)
Puasa Yunus, 3 hari 3 malam dalam perut ikan (Yunus 1:17)
Puasa Niniwe, 40 hari 40 malam tidak makan, tidak minum
dan tidak berbuat jahat (Yunus 3:7)
-gemawarta.
 Sebagaimana
banyak hal dalam syariat dimana arti
rohaninya terkubur oleh penampakan lahir,
demikian juga puasa sering merosot artinya.
Bukannya ditujukan sebagai ekspresi pertobatan
tetapi umat Israel menjadikannya sebagai tuntutan
untuk memperoleh sesuatu (Yes.58:3) atau agar
diperkenan Tuhan (Yes.58:5).
 Puasa sering merosot sekedar upacara ritual tanpa
penyerahan diri kepada Tuhan (Za.7:5), dan
menjadi perilaku yang munafik (Mat.16:6) demi
untuk membenarkan diri sendiri (Luk.18:12).
 Dalam
beberapa contoh dalam Perjanjian Lama,
puasa dikaitkan dengan doa syafaat. Daud berdoa
dan berpuasa untuk anaknya yang sakit (2 Samuel
12:16), meratap di hadapan Tuhan dalam
permohonan yang sungguh-sungguh (ayat 21-22).
 Ester mendesak Mordekai dan orang-orang Yahudi
untuk berpuasa bagi dia ketika dia berencana untuk
menghadap suaminya sang raja (Ester 4:16) Jelah
bahwa berpuasa dan syafaat berkaitan erat.
 Inti
tindakan berpuasa adalah ‘ merendahkan
diri ‘ dihadapan Allah ( Immamat 16 : 29 –
31).
 Maka puasa sekaligus menjadi pengakuan
bahwa hidup memerlukan keterlibatan Allah.


Dalam Perjanjian Baru ditemukan contoh-contoh doa
dan puasa, namun tidak berkaitan dengan penyesalan
atau pengakuan dosa. Nabiah Hanna “tidak pernah
meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah
dengan berpuasa dan berdoa” (Lukas 2:37). Dalam
usia 84 tahun doa dan puasa merupakan bagian dari
pelayanannya kepada Tuhan di Bait Suci sambil
menantikan Juruselamat Israel yang dijanjikan.
Juga dalam Perjanjian Baru, gereja Antiokia berpuasa
dalam kaitan dengan ibadah mereka ketika Roh Kudus
berbicara kepada mereka untuk mengutus Saulus dan
Barnabas untuk pekerjaan Tuhan. Pada saat itu,
mereka berdoa dan berpuasa, menumpangkan tangan
atas kedua orang itu dan mengutus mereka.
 Jadi
kita melihat contoh-contoh doa dan puasa ini
sebagai bagian dari penyembahan kepada Allah dam
mencari perkenan-Nya. Sama sekali tidak ada
indikasi bahwa Tuhan lebih mungkin menjawab doa
kalau dibarengi dehgan puasa.
 Sebaliknya puasa bersama dengan doa nampaknya
menunjukkan kesungguhan dari orang-orang yang
berdoa dan keadaan kritis yang sementara mereka
hadapi.
Puasa bukanlah alat untuk menentukan kemauan
diri, sebaliknya menjadi bentuk kesediaan untuk
mengalami perubahan. ( band. Kej. 17 : 1 )
 Teologia puasa adalah teologia prioritas di mana
orang-orang percaya diberi kesempatan untuk
mengekspresikan diri mereka dalam ibadah yang
terpusat dan intensif kepada Tuhan dan hal-hal
yang berkaitan dengan kehidupan rohani. Ibadah
ini dinyatakan dengan untuk sementara waktu
menghindari hal-hal yang biasa seperti makan
dan minum supaya dapat menikmati waktu yang
tidak terganggu dengan Bapa kita.

 “Oleh
darah Yesus kita sekarang penuh
keberanian dapat masuk ke dalam tempat
kudus” (Ibrani 10:19), bukan berdasarkan
puasa atau tidak berpuasa, dan ini adalah
salah satu bagian yang paling
menggembirakan dari hal-hal yang “lebih
baik” yang kita miliki di dalam Kristus.
 Doa dan puasa tidak seharusnya menjadi
beban atau kewajiban, namun merupakan
perayaan akan kebaikan dan kemurahan Allah
pada anak-anak-Nya.
Maka
ber-
puasa
adalah :

1.
2.
3.
4.
5.
6.
Yes. 58:6-7:
Membuka belenggu kelaliman.
Memerdekakan orang yang teraniaya.
Membagikan makanan bagi orang yang lapar.
Memberi tumpangan bagi mereka yang miskin
(homeless).
Memberi pakaian kepada sesama yang tidak
punya pakaian.
Peduli terhadap masalah dan penderitaan
saudara/sesama
Download