RENUNGAN HARIAN Senin, 14 November 2016 DOA MEMIMPIN

advertisement
REC
A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER
Susunan Liturgi Ibadah Minggu
Panggilan beribadah
Pengkhotbah
Votum
Pengkhotbah
Bacaan Bertanggapan
Pujian Pengakuan Dosa
Doa Pengakuan Dosa Secara Pribadi
Doa Pengakuan Dosa
Berita Anugerah
Petunjuk Hidup baru
Pujian “Salam Damai” / “Shalom shalom”
Pujian Syukur 1
Pujian Syukur 2
Pengakuan Iman
Pujian
Doa Firman Tuhan
Khotbah
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Jemaat
Liturgos
Liturgos
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Pengkhotbah
Pengkhotbah
Persembahan
Liturgos & Jemaat
Doa Persembahan & Doa Syafaat
Pengumuman & Seri Pembinaan
Doxology /
“Kami memuji Kebesaran-Mu”
Doa berkat
Amin / “Thank You Lord”
Theme Song “Jesus At The Center“
Petugas Doa
Pengkhotbah
Hamba Tuhan REC
GEMBALA SIDANG SENIOR
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
Telp : 0815 5055 985
Email: [email protected]
Pengkhotbah
Pengkhotbah
Pengkhotbah
Pengkhotbah
GEMBALA BAVARIAN
Pdt. Reyco Wattimury, S.Th.
Telp.081-331515954
Email: [email protected]
GEMBALA LOKAL NGINDEN
Ev. Yohanes Dodik Iswanto, M.A
Telp : 0812 3378 0070
Email: ev.yohanesdodik@gmail.
com
2
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ
BERDOA
(Matius 6:5-13) | Mimbar REC | Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
S
esuatu yang sudah sering
dilakukan bukan berarti telah
dilakukan dengan cara yang tepat.
Begitu pula dengan doa. Orangorang yang rajin berdoa ternyata
melakukan kesalahan dalam berdoa.
Kesalahan yang sering dilakukan
berhubungan dengan motivasi (ayat
5-6) dan konsep (ayat 7-8) dalam
berdoa.
Motivasi yang benar (ayat 5-6)
Contoh pertama dari doa yang
salah diambil dari kebiasaan doa
dalam agama Yahudi. Yudaisme
mengajarkan dan menekankan doadoa rutin setiap hari. Mereka berdoa
minimal tiga kali dalam sehari dan
selalu pada jam-jam yang sama (Dan
6:10; Kis 3:1). Berbagai tulisan para
rabi Yahudi menunjukkan bahwa
jam-jam doa itu harus diikuti, tidak
peduli di manapun orang Yahudi
sedang berada. Bahkan dalam sebuah
tulisan diajarkan bahwa seorang
raja pun tidak boleh menginterupsi
seseorang yang sedang berdoa.
3
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Doa-doa
yang
rutin
tersebut pada dirinya
sendiri belum tentu keliru. Rutinitas
orang tidak selalu sama. Dalam
beberapa kasus, beberapa orang
secara tidak terelakkan pasti harus
melaksanakan doa mereka di luar
rumah. Mereka mungkin sedang
dalam perjalanan atau bekerja di
tempat lain.
Yang menjadi masalah adalah
motivasi yang keliru. Sebagian
orang sengaja mengatur aktivitas
mereka supaya pada waktu jam-jam
doa tertentu mereka sedang berada
di keramaian, misalnya di rumah
ibadat atau persimpangan jalan
raya. Mereka ingin agar banyak
orang melihat bahwa mereka adalah
orang yang saleh (ayat 5 “supaya
mereka dilihat orang”). Dengan
posisi berdiri, mereka akan lebih
terlihat oleh banyak orang. Situasi
semacam ini sangat rentan dengan
kemunafikan. Mereka terlihat
suka berdoa, padahal yang mereka
sukai adalah pujian dari manusia.
Mereka tampak sangat mengasihi
Allah, padahal mereka mengasihi
reputasi diri sendiri. Mereka terlihat
menyembah Allah, padahal mereka
terjebak pada penyembahan pada
diri sendiri.
Jika pujian dari orang lainlah yang
dicari oleh orang-orang munafik,
mereka “sudah mendapat upahnya”
(ayat 5). Seperti sudah dijelaskan
dalam
khotbah
sebelumnya,
ungkapan ini berarti “sudah lunas
dibayar”. Mereka mendapatkan apa
yang mereka harapkan.
Tidak demikian dengan para
pengikut Kristus (ayat 6). Rahasia
doa kita adalah berdoa secara rahasia.
Ada dua cara yang digunakan
untuk menegaskan hal ini. Kata
“kamar” (tameion) merujuk pada
ruang penyimpanan barang. Kamar
ini satu-satunya yang terletak di
tengah-tengah rumah dan dindingdindingnya tidak bersentuhan
dengan daerah luar, sehingga aman
dari para pencuri. Kamar-kamar
lain terletak di area pinggir rumah,
sehingga dapat dibobol dari luar
oleh pencuri. Untuk menambah
keamanan, kamar penyimpanan ini
dilengkapi dengan pintu tambahan.
Kita bukan hanya diperintahkan
untuk berdoa di kamar seperti ini,
tetapi kita juga harus mengunci pintu.
4
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Ini merupakan sebuah
penegasan agar tidak ada
seorang pun yang mengetahui apa
yang terjadi di kamar itu. Jika doa
dilakukan di kamar-kamar lain, bisa
saja suara orang yang sedang berdoa
dapat didengar oleh orang-orang
lain yang sedang berjalan di sekitar
rumah tersebut.
Konsep yang benar (ayat 7-13)
Motivasi yang keliru bukanlah satusatunya kesalahan umum dalam
berdoa. Kita juga harus mewaspadai
konsep yang keliru. Dalam hal ini
Tuhan Yesus memberikan contoh
dari kebiasaan orang-orang yang
tidak mengenal Allah (ayat 7).
Mereka terbiasa berdoa dengan
Cara kedua adalah pemunculan frase bertele-tele (battalogeō).
“yang tersembunyi” (en tō kryptō)
sebanyak dua kali. Bapa berada di Bertele-tele tidak sama dengan
ketersembunyian. Ia melihat yang pengulangan kata-kata. Tuhan
tersembunyi (lit. “melihat di dalam Yesus juga pernah mengucapkan
ketersembunyian”).
doa yang sama berkali-kali (26:3944). Bertele-tele juga tidak identik
Motivasi yang benar dalam berdoa dengan berdoa tanpa jemu-jemu
akan membawa berkat. Jika yang atau berdoa yang lama. Tuhan
kita cari di dalam doa adalah Allah Yesus mengajarkan agar kita berdoa
sendiri, kita akan mendapatkan dengan tidak jemu-jemu (Lk 18:1).
segala kebaikan-Nya. Hal ini tentu Dia juga berdoa semalam-malaman
saja bukan berarti bahwa doa adalah (Lk 6:12).
alat untuk memanipulasi Allah. Bapa
sudah menetapkan bahwa salah satu
cara untuk menerima anugerahNya adalah melalui doa yang tulus.
Kebaikan Allah sudah tersedia.
Namun, siapkah kita menerimanya
melalui doa?
5
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Bertele-tele
sebaiknya
dipahami dalam kaitan
dengan jumlah kata dan cara
berpikir seseorang terhadap doa. Di
ayat 7, battalogeō dikaitkan dengan
kata-kata yang banyak (polylogia).
Di balik jumlah kata yang melimpah
ini ada sebuah pemikiran yang salah.
Mereka berpikir bahwa pengabulan
doa ditentukan oleh jumlah katakata. Semakin banyak kata yang
diucapkan, semakin berkuasa
suatu doa. Begitulah kira-kira cara
berpikir orang-orang yang tidak
mengenal Allah.
sebagai pemberitahuan kepada
Allah, maka kita tidak perlu
berdoa. Allah sudah tahu semua
kebutuhan kita, bahkan sebelum
kita mengutarakannya (ayat 8).
Kita sekaligus diajar bahwa
pengabulan doa tidak ditentukan
oleh
banyaknya
kata-kata,
melainkan pada kebaikan Allah
sebagai Bapa (ayat 8). Yang penting
bukanlah formulasi dan redaksi,
melainkan relasi. Yang menentukan
bukanlah apa dan bagaimana kita
mempraktekkan doa, melainkan
pada siapa Allah bagi kita. Pendeknya,
doa tidak bersifat mekanis maupun
Cemoohan Elia terhadap 450 nabi otomatis seperti sebuah mesin
Baal di Gunung Karmel menyiratkan berkat. Ada relasi dengan Allah di
praktek seperti ini (1 Raj 18:26-29). sana.
Beberapa peninggalan kuno yang
berisi doa-doa menunjukkan bahwa Untuk memperjelas poin di atas,
sebagian orang memberi sebutan, Tuhan Yesus lalu mengajarkan
nama, atau gelar yang begitu banyak sebuah doa yang dikenal dengan
untuk allah atau dewa supaya doanya nama Doa Bapa Kami (ayat 9-13).
lebih manjur. Semua ini termasuk Doa ini terutama dimaksudkan
kategori bertele-tele.
untuk dipahami, bukan sekadar
dihafalkan (ayat 9a). Ini tentang
Sebagai kontras terhadap hal-hal bagaimana kita berdoa (NIV/KJV/
tersebut, kita diajar bahwa doa ASV/NASB/NRSV), bukan sekadar
bukanlah sekadar pemberitahuan apa yang kita doakan.
kepada Allah tentang apa yang kita
mau. Jika doa hanya dipandang
6
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Pertama, berdoa berarti membangun relasi yang tepat dengan
Allah (ayat 9b). Sebutan “Bapa kami yang ada di surga”
menyiratkan keunikan konsep Kristiani tentang Allah. Ada keseimbangan
antara transendensi Allah (kemuliaan dan kebesaran-Nya) dan immanensiNya (kedekatan-Nya). Transendensi disiratkan melalui kata “di surga,”
sedangkan immanensi ditunjukkan melalui sebutan “Bapa”.
Sebagai Bapa, Allah sangat mengenal kita. Ia melihat apa yang kita lakukan
di tempat tersembunyi (6:4, 6, 18). Ia mengetahui kebutuhan kita (6:8, 32).
Ia selalu memberikan yang baik bagi kita (7:11). Sebagai Allah yang ada
di surga, Bapa adalah Raja atas semesta. Langit adalah tahta-Nya (5:34).
Dia adalah penguasa yang realisasi kerajaan-Nya kita doakan setiap hari
(6:9c). Kehendak-Nya menjadi kesukaan kita (6:10).
Kedua, berdoa berarti mengutamakan kepentingan Allah (ayat 9c-10).
Sebagian orang berpikir bahwa tujuan doa adalah memenuhi kebutuhan
mereka. Ini merupakan konsep yang keliru. Sebelum kita memikirkan
kebutuhan kita (ayat 11-13), kita diajar untuk berfokus pada kepentingan
Allah terlebih dahulu (ayat 9c-10). Doa bukan memberitahu Allah apa
yang kita mau, melainkan mencari tahu apa yang Allah mau.
Kita mendoakan agar kekudusan Allah dihormati (ayat 9c). Walaupun
kekudusan-Nya adalah sempurna, tidak semua orang memahami dan
menghargai hal itu. Kita juga mendoakan agar realisasi sempurna dari
kerajaan-Nya segera dinyatakan di muka bumi (ayat 10a). Tuhan Yesus
sudah memulai kerajaan Allah di muka bumi (3:2; 4:17, 23; 12:28),
tetapi penahbisan total masih menunggu kedatangan-Nya yang kedua
kali (16:27-28). Kita juga mendoakan agar ketaatan sempurna terhadap
kehendak Allah yang ditunjukkan oleh penghuni surga juga berlaku di
bumi (ayat 10b). Di dalam surga kehendak Allah disukai dan ditaati secara
sempurna. Tidak demikian dengan di bumi. Masih banyak manusia yang
salah memahami dan menentang kehendak itu.
7
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Ketiga, berdoa berarti menyandarkan hidup kepada Allah
(ayat 11-13). Doa bukanlah sarana untuk mengontrol Allah.
Sebaliknya, doa merupakan ekspresi ketidakberdayaan dan persandaran
kita yang terus-menerus kepada Allah. Tiga hal yang disebutkan di bagian
ini – makanan, pengampunan, dan kelepasan dari pencobaan – merupakan
kebutuhan kita setiap hari. Sulit membayangkan kita bisa bertahan dan
menikmati hidup tanpa tiga hal ini.
Meminta makanan setiap hari (ayat 10) menyiratkan kesadaran kita bahwa
makanan lebih merupakan berkat Allah daripada hasil pekerjaan. Bagi
para pendengar mula-mula yang bekerja sebagai buruh harian, doa ini
sangat relevan. Jika mereka sakit, mereka tidak dapat bekerja. Jika tidak
bekerja, mereka tidak akan bisa makan. Karena itu, mereka perlu belajar
untuk bersandar kepada Allah tiap hari dan belajar bahwa “kesusahan
sehari cukup untuk sehari” (6:34).
Kata “kesalahan” dan “orang yang bersalah” (ayat 11) secara hurufiah berarti
“hutang” dan “orang yang berhutang” (lihat semua versi Inggris “debts”
dan “debtors”). Pemilihan kata ini menyiratkan bahwa sebagai ciptaan kita
wajib menaati Allah. Kegagalan melakukan hal ini merupakan hutang.
Begitu pula dengan kebaikan kita terhadap orang lain. Adalah hak orang
lain untuk menerima kebaikan kita begitu pula sebaliknya. Kegagalan
dalam hal ini layak diperhitungkan sebagai hutang. Jika demikian, betapa
banyaknya hutang kita setiap hari, baik kepada Allah maupun orang lain!
Kita memerlukan pengampunan setiap hari.
Setiap hari kita juga mebutuhkan kelepasan dan kemenangan dari
pencobaan (ayat 12-13a). Iblis selalu menggoda kita. Iblis jauh lebih kuat
dan berpengalaman daripada kita. Dengan kekuatan sendiri kita tentu
tidak mampu bertahan. Hanya melalui persandaran pada Allah kita akan
mengalahkan Iblis (bdk. Yak 4:7 “Karena itu tunduklah kepada Allah, dan
lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!”). Soli Deo Gloria.
8
e
MAGZ
Po ko k Do a Syafaat | #T E AC H I N G
POKOK DOA SYAFAAT
1. Doakan untuk kestablian bangsa dan negara.
•Mohon hikmat bagi presiden dalam menjalankan roda
pemerintahan
•Doakan agar masyarakat terhindar dari provokasi pihak yang
tidak bertanggung jawab, sehingga dengan demikian situasi
bangsa lebih mudah dikendalikan.
2. Doakan untuk pembukaan REC Este square dan ibadah dalam
bahasa Inggris di Bavarian.
•Doakan untuk semua persiapan yang sedang dilakukan
•Doakan untuk lingkungan este, agar masyarakat tidak
terprovokasi oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
9
e
MAGZ
K atek ism us Wes t m i n s t e r | #T E AC H I N G
KATEKISMUS WESTMINSTER
Pertanyaan 88:
Apa yang pada hari penghukuman itu akan dilakukan terhadap
orang- orang benar?
Jawaban :
Pada hari penghukuman, orang-orang benar akan diangkat dalam awan
menyongsong Kristus, dan ditempatkan di sebelah kanan-Nya. Di sana
mereka akan diakui dan dinyatakan tidak bersalah; bersama-sama dengan
Dia mereka akan menghakimi malaikat dan manusia yang tertolah, dan
akan disambut dalam surga. Di sana mereka akan terlepas sepenuhnya
dan untuk selama-lamanya dari segala dosa dan sengsara; mereka akan
dipenuhi sukacita yang tidak terpahami, dan dikaruniai kekudusan dan
kebahagiaan yang sempurna menurut jiwa dan raga, bersama orang-orang
dan malaikat kudus yang tak terhitung jumlahnya. Tetapi secara khusus
mereka akan melihat Allah Bapa, Tuhan kita Yesus Kristus, dan Roh Kudus
muka dengan muka, dan bersukacita di dalam-Nya, untuk selama-lamanya.
Itulah persekutuan yang sempurna dan genap dengan Kristus yang akan
dinikmati oleh anggota-anggota Gereja
yang tidak kelihatan dalam kemuliaan,
pada waktu kebangkitan dan pada hari
penghukuman.
a. 1Te 4:17. b. Mat 25:33; 10:32. c. 1Ko
6:2-3. d. Mat 25:34, 46. e. Efe 5:27; Wah
14:13. f. Maz 16:11. g. Ibr 12:22-23. h.
1Yo 3:2; 1Ko 13:12; 1Te 4:17-18.
10
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ
Apa yang anda harapkan?
Menebus Realitas Pernikahan | Penyembahan, Kerja, dan Anugerah
L
uella dan saya pergi berlibur di
akhir pekan untuk merayakan
hari jadi kami. Luella adalah orang
kepercayaan saya, penasihat saya,
mentor saya, dan teman terkasih
saya. Luella tidak sempurna, dosa
masih hidup di dalamnya seperti
juga di dalam saya. Keinginan utama
kami ialah Allah akan melihat
pernikahan kami dan disenangkan.
Tetapi kami tidak selalu hidup dalam
sudut pandang-Nya.
yang harus dilakukan setiap hari.
Sampai saat itu tiba, setiap hari
pernikahan kami harus menjadi hari
kerja keras yang rela dan kepercayaan,
dan kami akan menghidupi jalan itu
hanya jika setiap hari kami adalah
hari penyembahan juga.
Penyembahan
benar-benar
merupakan fondasi dari pernikahan
yang tidak hanya baik, tetapi baik
untuk jangka panjang. Pernikahan
yang baik dibangun secara vertikal
Kami memiliki pernikahan yang sebelum dibangun secara horizontal.
indah, tetapi masih ada pekerjaan Pernikahan
yang
bermasalah
11
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ
diperbaiki secara vertikal wilayah yang terpisah dari hidup
sebelum dapat diperbaiki saya. Tetapi nyatanya tidak.
secara horizontal.
Ketika hidup Anda dibentuk oleh
Hanya ketika saya mengasihi Allah penyembahan kepada Allah, Anda
di atas segala sesuatu yang lain, hidup dengan sudut pandang rencana
maka saya akan mengasihi Luella dan tujuan-Nya. Ketika Anda hidup
seperti saya mengasihi diri sendiri. dengan sudut pandang Allah,
Jika kerajaan Allah bukanlah alasan sudut pandang dasar Anda akan
saya melakukan apa yang saya pernikahan berubah. Perpindahan
kerjakan dalam pernikahan saya, dalam sudut pandang ini akan
maka kerajaan sayalah yang akan mengubah cara Anda berhubungan
dengan suami atau istri Anda secara
melakukannya.
radikal.
Mungkin Anda berpikir, “Paul, ini
tidak terdengar romantis.” Saya Saya sangat sadar bahwa kemarahan
tidak bermaksud tidak menghargai di awal pernikahan saya berakar
keromantisan. Keintiman dan dalam penyembahan. Kemarahan
romantika adalah bahan baku yang bukanlah inti masalah saya.
penting dalam pernikahan yang Masalahnya, saya ingin berdaulat
sehat, tetapi pernikahan yang baik atas hidup saya dan pernikahan
tidak hanya tumbuh dari tanah saya, dan saya marah bahwa Luella
romantika. Pernikahan bertumbuh
baik pada tanah penyembahan.
Penyembahan adalah tanah dari
pernikahan yang indah.
PERNIKAHAN DAN PENYEMBAHAN ANDA
Ketika saya menikah, saya pikir
kedua kata ini, penyembahan dan
pernikahan, berada dalam dua
12
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ
selalu terlihat menghalangi
saya. Saya bukan seorang
pria kejam atau pendengki, saya
mengagumi Luella, tetapi saya
secara fungsional menggantikan
Allah dalam pernikahan saya, dan
karena itu, saya sedang menuju
kehancuran.
Syukurlah, Allah menyelamatkan
saya dari diri saya. Luella dan
saya mulai lebih peduli mengenai
kehendak dari Raja daripada kami
peduli mengenai membangun
kerajaan-kerajaan
kami
yang
berfokus pada diri. Adakah bagianbagian dalam pernikahan Anda
di mana tindakan, reaksi, dan
respon Anda masih dibentuk oleh
keinginan, perasaan, dan perkataan
Anda daripada yang Anda perlukan?
Ketika hidup Anda dibentuk oleh
penyembahan kepada Allah, Anda
tidak mencoba untuk mengerjakan
pekerjaan-Nya. Ada suami dan istri
yang mencoba untuk mengubah
pasangan
mereka
menjadi
orang yang dia butuhkan. Tetapi
kenyataannya, Anda dan saya tidak
memiliki kemampuan apapun untuk
mengubah pasangan kita. Adakah
bagian-bagian dalam hidup suami
atau istri Anda di mana Anda masih
mencoba melakukan pekerjaan
Allah?
Ketika hidup Anda dibentuk oleh
penyembahan kepada Allah, Anda
ingin memberikan anugerah yang
sama yang telah Anda terima kepada
orang lain. Ketika kita melihat diri
kita dalam terang kemuliaan Allah,
maka kita melihat, dengan ketetapan,
betapa membutuhkannya kita,
dan kita akan mencari cara untuk
memberikan suami atau istri kita
anugerah yang sama yang sangat
kita butuhkan. Apakah pikiran yang
tepat akan kebutuhan Anda sendiri
mendorong Anda untuk merespon
dengan anugerah kepada kebutuhan,
kelemahan, dan kegagalan suami
atau istri Anda?
Ketika hidup Anda dibentuk oleh
penyembahan kepada Allah, orangorang dari berbagai hal berada di
tempat yang benar. Manusia selalu
melihat sesuatu untuk memberikan
identitas, arti dan tujuan, dan
kesadaran akan kebahagiaan diri.
Kita diciptakan untuk mendapatkan
semua hal ini secara vertikal dalam
hubungan dan penyembahan kepada
13
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ Allah. Tetapi ketika kita
melupakan siapa kita
sebagai makhluk ciptaan dan anakanak Allah, kita mencari identitas
di tempat lain. Apakah istirahat dan
kedamaian batin dari hati Anda
membuat Anda untuk memberi
diri Anda kepada pernikahan Anda
dengan tindakan sehari-hari dari
kasih dan pelayanan?
untuk mengerjakan panggilanNya. Apakah pengetahuan bahwa
Allah beserta Anda memberi Anda
keberanian di mana Anda ketakutan?
PENYEMBAHAN DAN KERJA
Penyembahan adalah gaya hidup.
Ini adalah cara berpikir mengenai
dan berespon kepada segala
sesuatu yang ada di hidup Anda.
Maksudnya: Kasih sejati untuk Allah
akan selalu menghasilkan kerelaan
untuk menanamkan tindakan kasih
yang nyata bagi sesama Anda. Ini
berarti bahwa pernikahan yang
baik akan menjadi pernikahan yang
baik karena orang-orang dalam
pernikahan berkomitmen kepada
pekerjaan sehari-hari yang membuat
pernikahan menjadi baik.
Ketika hidup Anda dibentuk oleh
penyembahan kepada Allah, Anda
mensyukuri pekerjaan-Nya di dalam
pasangan Anda. Anda seharusnya
tidak dapat melihat pasangan
Anda tanpa melihat tangan Allah.
Dia sudah dan terus ada sebagai
Pencipta dan Juruselamat. Apakah
Anda mensyukuri pekerjaan Allah
dalam pasangan Anda dengan
mengkomunikasikan penghargaan Akan ada saat-saat Anda terluka,
dan rasa hormat?
marah, kelelahan, atau kecil hati,
saat-saat ketika Anda akan tergoda
Ketika hidup Anda dibentuk oleh meninggalkan pekerjaan baik
penyembahan kepada Allah, Anda yang Allah panggil untuk Anda
tidak hidup dalam ketakutan. Karena kerjakan. Akan ada saat-saat ketika
Allah berada dalam pikiran Anda, Anda benar-benar tidak merasa
Anda akan cenderung mengingat ingin mengerjakan pekerjaan yang
bahwa Anda tidak pernah sendirian. dituntut oleh setiap pernikahan
Dia akan memberikan anugerah yang baik.
untuk memperlengkapi Anda
14
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ DIDORONG
KEPA- pernikahan yang berisi kesatuan,
pengertian, dan kasih yang berakar
DA ANUGERAH
Mungkin Anda berpikir, “Ini
sepertinya sukar.” Atau mungkin
Anda bertanya-tanya bagaimana
mungkin Anda dapat melakukan
apa yang buku ini tulis untuk Anda
kerjakan sebagai suami dan istri
di tengah-tengah kesibukan dari
jadwal Anda.
Apakah harapan dari pernikahan
Anda? Harapan dari pernikahan
Anda dikatakan dari satu kata
yang mulia, penuh kuasa, dan
mengubahkan
–
anugerah.
Anugerah Allah menjamin bahwa
Anda, dalam pergumulan Anda,
tidak pernah sendirian. Anugerah
Allah menjamin Anda bahwa ketika
Anda gagal, ada pegampunan.
Anugerah berarti bahwa ada
kekuatan yang tersedia ketika Anda
lemah. Anugerah menjamin ada
hikmat di saat-saat Anda tidak tahu
apa yang harus dilakukan. Anugerah
memampukan Anda bangkit dan
maju ketika Anda ingin berhenti
atau melarikan diri. Anugerah
mengingatkan Anda terus-menerus
bahwa Anda tidak sendiri.
Apakah
Anda
menginginkan
dalam penyembahan. Apakah Anda
meginginkan pernikahan semacam
ini? Jika demikian, sembahlah Allah
melebihi apa pun juga. Lakukan kerja
keras dari kasih yang kepadanya Dia
memanggil Anda. Dan percayalah
bahwa Dia beserta Anda dengan
anugerah yang mengubahkan di
dalam tangan-Nya. Anda dapat
memiliki pernikahan yang berisi
kesatuan, pengertian, dan kasih.
Oleh anugerah-Nya, Anda benarbenar bisa mendapatkannya!
Ringkasan Bagian Komitmen 6, Bab
17:
What Did You Expect? Redeeming the
Realities of Marriage – Paul David
Tripp
~ TAMAT ~
15
e
Ap ak ah LG B T d ap at d i t e r i m a s e b agai an ggota gereja?|#Q and A
MAGZ
Apakah LGBT dapat diterima sebagai
anggota gereja?
D
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
alam berbagai seminar tentang homoseksualitas yang saya lakukan,
pertanyaan ini hampir selalu diutarakan. Ini merupakan sebuah
pertanyaan yang wajar. Sebagian orang Kristen memang sungguh-sungguh
bergumul dengan dorongan homoseksual di dalam diri mereka.
Untuk menjawab pertanyaan di atas secara memadai, kita pertama-tama
perlu memahami bahwa keanggotaan gereja lokal merupakan pengakuan
terhadap keanggotaan gereja secara universal. Gereja lokal tidak berhak
memberikan keanggotaan, melainkan hanya mengakui hal tersebut. Jika
seseorang secara sungguh-sungguh telah menerima Yesus Kristus sebagai
Tuhan dan Juruselamat secara pribadi, orang itu termasuk anggota gereja
universal di mana Kristus merupakan Kepala Gereja (Ef 1:22; 4:15). Sebagai
pengakuan terhadap hal itu, dan juga sebagai sarana pertumbuhan rohani
orang itu, ia perlu dilekatkan pada gereja lokal tertentu.
16
e
Ap ak ah LG B T d ap at d i t e r i m a s e b agai an ggota gereja?|#Q and A
MAGZ
Nah, seorang homoseksual perlu mengoreksi diri apakah dia benar-benar
sudah mengakui keberdosaannya dan mau bergumul untuk memerangi
dorongan seksual yang menyimpang tersebut. Apabila dia tetap
bersikukuh pada gaya hidup homoseksualnya, kita perlu mempertanyakan
kesungguhan pertobatannya. Sejak semula Allah telah merancangkan
relasi heteroseksual monogamis (antara satu laki-laki dan satu perempuan).
Dosa telah merusak tatanan ideal ini. Homoseksualitas merupakan salah
satu bukti kerusakan tersebut. Homoseksualitas bukanlah persetubuhan
yang wajar, dalam arti menyalahi natur manusia sebagaimana dinyatakan
dalam kisah penciptaan (Rm 1:26-27). Hidup dalam dosa tertentu –
termasuk homoseksualitas – merupakan tanda bahwa seseorang belum
mengalami pertobatan yang sejati (1 Yoh 3:9). Jika ini yang terjadi, gereja
lokal tidak berhak memberikan pengakuan keanggotaan gereja universal
bagi orang itu. Prinsip ini berlaku bagi siapa saja yang hidup di dalam
dosa, tidak terbatas pada LGBT.
Bagi LGBT yang menyadari kesalahannya dan mau berbenah, itu
merupakan suatu tanda positif. Beberapa kaum homoseksual yang
bertobat memang mengalami perubahan dorongan dan perilaku seksual.
Mereka benar-benar terbebas dari dorongan homoseksual. Bagi yang lain,
mereka masih tetap bergumul dengan orientasi seksual yang menyimpang
ini. Perilaku homoseksual sudah ditanggalkan, tetapi dorongan ke arah
sana tidak kunjung sirna. Mereka bahkan kadangkala masih jatuh pada
perilaku homoseksual.
Terhadap kelompok LGBT yang seperti ini, kita perlu memberikan
respons yang berbeda. Memiliki dorongan tertentu pada dirinya sendiri
bukanlah dosa. Dosa baru terjadi apabila keinginan itu telah dibuahi
(Yak 1:15). Selama dorongan seksual itu tetap dilawan dan dikontrol, hal
itu merupakan pergumulan wajar bagi semua orang Kristen. Setiap kita
memiliki area kelemahan tertentu yang sukar untuk dipadamkan secara
17
e
Ap ak ah LG B T d ap at d i t e r i m a s e b agai an ggota gereja?|#Q and A
MAGZ
total. Mungkin itu ketamakan, kesombongan, kemarahan,
egoisme, atau hawa nafsu yang lain. Dorongan homoseksual
hanyalah salah satu hawa nafsu yang menjadi perjuangan terberat bagi
sebagian orang. Yang menjadi kunci di sini adalah kesadaran bahwa tubuh
kita sudah ditebus oleh Kristus dan patut dipakai untuk kemuliaan-Nya
(1 Kor 6:12-20). Oleh anugerah Allah, kita berusaha mematikan tubuh
yang lama yang dikuasai oleh dosa (Rm 6:1-14).
Bagi mereka yang mau memerangi dorongan homoseksual dalam diri
mereka, gereja harus menyediakan atmosfir yang terbuka dan penuh kasih.
Gereja patut menyediakan bimbingan yang tepat dan terarah. Mereka
adalah bagian dari tubuh Kristus yang perlu ditopang dan menopang,
diterima dan menerima, dikasihi dan mengasihi. Soli Deo Gloria.
18
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ
KETEKUNAN ORANG KUDUS
DASAR-DASAR
ALKITAB Pemilihan Allah berarti bahwa sejak
TENTANG
KETEKUNAN kekekalan Allah telah memilih orangorang tertentu untuk diselamatkan.
ORANG KUDUS
A. Pemilihan tanpa syarat.
Kelima pokok dari Calvinisme
berdiri atau jatuh bersama-sama.
Doktrin ketekunan orang-orang
kudus merupakan kelanjutan dari
pernyataan Alkitab mengenai
pemilihan tanpa syarat. Bila doktrin
pemilihan itu salah, maka doktrin
ini akan salah juga. Tetapi doktrin
pemilihan ini benar, demikian juga
doktrin ini.
Ia telah menetapkan dengan
kepastian ilahi bahwa mereka akan
masuk sorga. Bila ada kemungkinan
bahwa seseorang yang telah dipilih
Allah dapat terlepas dari imannya
yang semula setelah orang itu
menjadi percaya, sebagaimana yang
dinyatakan oleh kaum Arminian,
maka berarti pemilihan Allah tidak
ada. Pemilihan Allah berarti Allah
telah menetapkan sejak semula
bahwa orang-orang pilihan-Nya
19
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ pasti diselamatkan. Mereka
tidak mungkin binasa. Ini
yang dimaksudkan dengan
ketekunan orang-orang kudus.
Dalam Roma 8:29-30, Paulus
menulis bahwa semua orang yang
dipilih-Nya dari semula (yang telah
dikenal Allah terlebih dahulu) – yaitu
yang dikasihi-Nya terlebih dahulu –
mereka juga telah ditentukan-Nya
sejak semula untuk masuk sorga.
Dan mereka yang ditentukanNya sejak semula, mereka itu juga
dipanggil-Nya,
dibenarkan-Nya,
dan dimuliakan-Nya. Jika seseorang
dapat jatuh dan masuk neraka, maka
tidak akan ada penetapan sejak
semula. Tetapi Paulus yakin tidak
ada yang dapat memisahkan orangorang pilihan Allah dari kasih Kristus
kepada mereka, baik penindasan,
kesesakan, penganiayaan, kelaparan,
ketelanjangan, bahaya, maupun
pedang. Tak satu pun, karena dalam
semuanya itu, orang-orang Kristen
lebih dari orang-orang yang menang
oelh Dia yang telah mengasihi kita
(Rm. 8:35, 37). Lebih lagi, tidak ada
yang dapat memisahkan orangorang Kristen dari kasih Allah.
Paulus melanjutkan: “sebab aku
yakin, bahwa baik maut, maupun
hidup, baik malaikat-malaikat
maupun pemerintah, baik yang
ada sekarang, maupun yang akan
datang, atau kuasa-kuasa, baik yang
di atas, maupun yang di bawah,
ataupun sesuatu mahkluk lain, tidak
akan dapat memisahkan kita dari
kasih Allah” (Rm. 8:38-39). Inilah
ketekunan orang-orang kudus.
Sama sekali tidak ada yang dapat
memisahkan orang percaya dari
kasih Allah kepadanya, baik dulu,
sekarang, maupun pada masa yang
akan datang.
Sesungguhnya ketekunan orangorang kudus tergantung pada
ketekunan Allah. Bila pendapat
bahwa “iman manusia terutama
berasal dari dirinya sendiri dan
bukan dari Allah” adalah benar,
maka karena manusia sudah rusak
total, ada kemungkinan bahwa
manusia yang dapat berubah-ubah
itu menjadi tidak tekun dakam
mempercayai Kristus dan suatu
hari ia akan menolak Kristus. Suatu
saat ia akan percaya, tetapi dilain
hari mungkin ia sangat tertanggu
emosinya dan menarik kembali
pengakuan imannya. Mungkin
20
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ ia mengalami pukulan-pukulan berat dalam hidupnya lalu
menyalahkan Allah. Karena sifatnya yang berubah-ubah, suatu
hari ia mungkin mengalami berbagai kesulitan dan tekanan lalu
berbalik memberontak terhadap Allah. Dapat dipahami dengan jelas bahwa
di dalam teori Arminian mengenai manusia sebagai penentu utama dari
imannya, seseorang yang sudah diselamatkan dapat kehilangan imannya
dan kembali menjadi orang yang terhilang.
Bersambung………
Sumber: Lima Pokok Calvinisme oleh H. Palmer
21
e
Ap ak ah setel ah m e n i k an l ak i - l ak i t i d ak b o l eh...|#D OYO U KNOW
MAGZ
apakah setelah menikah laki-laki tidak
boleh hidup bersama orang tuanya lagi?
(Kejadian 2:25)
K
ejadian
2:24
merupakan
komentar penulis kitab Kejadian
terhadap kisah yang ia ceritakan. Ia
mengatakan bahwa laki-laki akan
meninggalkan ayah dan hidupnya
dan bersatu dengan istrinya. Sekilas,
pernyataan ini tampaknya melarang
seorang laki-laki tinggal bersama
orang tuanya lagi setelah ia menikah.
Hal ini menariknya juga sering kita
temui dalam budaya kita. Orang tua
dari pihak istri biasanya di hari tua
mereka tinggal bersama menantu
laki-laki, tetapi sangat jarang kita
temukan orang tua dari pihak suami
yang tinggal bersama menantu
wanita. Apakah yang terjadi di dalam
masyarakat kita sekarang memang
lebih Alkitabiah? Dengan kata lain,
apakah Kejadian 2:24 memang
mengajarkan bahwa laki-laki harus
meninggalkan rumah dan orang
tuanya setelah ia menikah?
22
e
Ap ak ah setel ah m e n i k an l ak i - l ak i t i d ak b o l eh...|#D OYO U KNOW
MAGZ
Kita mungkin akan terkejut
apabila
mengetahui
kebiasaan orang Yahudi dalam
pernikahan. Pernikahan mereka
bersifat patrilokal, yaitu suami
tetap tinggal bersama dengan
orang tua. Sebaliknya, mempelai
perempuanlah yang meninggalkan
rumah dan orang tuanya untuk
hidup bersama suami dan mertua.
Hal
ini
juga
mendapatkan
dukungan implisit dari Matius 8:2122. Sebagian sarjana memahami
alasan menguburkan ayah di ayat
21 ini bukan merujuk pada upacara
pemakaman ayahnya yang baru saja
meninggal, tetapi komitmen orang
tersebut untuk menemani ayahnya
sampai ayahnya meninggal dunia.
Seandainya tafsiran ini benar, maka
ayat ini memberikan contoh lain
tentang hubungan laki-laki dengan
orang tuanya, walaupun ayat ini
tidak menjelaskan secara eksplisit
apakah orang ini sudah menikah
atau batasan menemani ayahnya
(tinggal satu rumah?).
Apakah kebiasaan orang Yahudi di
atas menyimpang dari kebenaran
Firman Tuhan di Kejadian
2:24? Tampaknya tidak. Ayat ini
sebenarnya tidak harus dimengerti
dalam arti meninggalkan rumah
orang tua. Ayat ini hanya menyatakan
kalau laki-laki Yahudi harus
meninggalkan ayah dan ibunya serta
bersatu dengan istrinya. Apakah
arti “meninggalkan” dan “bersatu”
di ayat ini?
Kata Ibrani ‘azab (“meninggalkan”)
maupun dabaq (“bersatu”) dalam
Perjanjian Lama dipakai di
dalam konteks perjanjian antara
TUHAN dan bangsa Israel. Kata
‘azab seringkali menggambarkan
penolakan atau ketidaksetiaan Israel
terhadap hubungan perjanjian
dengan TUHAN (Yer 1:16; 2:13,
17, 19; 5:7; 16:11; 17:13; 19:4;
22:9). Sebagai kontras, kata dabaq
sering menunjukkan pemeliharaan
perjanjian (Ul 4:4; 10:20; 11:22; 13:5;
30:20). Dari arti dua kata tersebut
kita bisa melihat bahwa ‘azab dan
dabaq berkaitan dengan loyalitas
atau komitmen terhadap sesuatu.
Hubungan pernikahan di Kejadian
2:24 merupakan sebuah perjanjian
antara suami dan istri, sehingga
menuntut loyalitas dari masingmasing pasangan. Loyalitas ini
melebihi loyalitas terhadap orang
23
e
Ap ak ah setel ah m e n i k an l ak i - l ak i t i d ak b o l eh...|#D OYO U KNOW
MAGZ
tua yang sebelumnya sangat dijunjung tinggi oleh setiap orang
Yahudi (Kel 20:12; Ul 5:16). Ucapan Elkana kepada Hana di
1Samuel 1:8 “bukankah aku lebih berharga bagimu daripada sepuluh anak
laki-laki” juga menyiratkan bahwa hubungan suami-istri bersifat lebih
intim daripada hubungan antara orang tua dan anak. Tidak heran, Allah
sering menggambarkan kasih-Nya kepada bangsa Israel melalui metafora
suami-istri (Yes 54:5; 62:4-5; band. Ef 5:31-32). Ketika bangsa Israel
menyembah berhala, tindakan ini seringkali disebut sebagai perzinahan
secara rohani (1Taw 5:25; 21:11-13; Yer 3:1, 9; 5:7; 9:2; 23:10, 14; Yeh 6:9;
Hos 4:12).
Ada satu indikasi lagi yang mendukung pemahaman di atas bahwa
“meninggalkan” dan “bersatu” menyangkut relasi/loyalitas/komitmen,
bukan masalah tempat tinggal. Kejadian 2:24b merangkum proses
meninggalkan dan bersatu ini ke dalam satu kalimat “keduanya menjadi
satu daging”. Seandainya meninggalkan dan bersatu terkait dengan rumah,
maka ayat 24b mungkin berbunyi “keduanya menjadi satu atap/rumah”,
bukan “satu daging”. Ungkapan “satu daging” jelas menunjukkan keintiman
dalam hal relasi, bukan kedekatan secara tempat. Konteks Kejadian 2:2123 juga mendukung keintiman relasi ini. Ini pula yang mungkin mendasari
pikiran Paulus ketika ia menyebut perzinahan dengan pelacur sebagai
“menjadi satu tubuh” dengan pelacur tersebut (1Kor 6:16).
NK_P
24
e
B AB I | # M I S S I O N
MAGZ
HAK ATAS TARAF KEHIDUPAN
yangharus dibayar dan siap untuk
menjalani
kehidupan
dalam
kekurangan, kerja keras dan
mungkin kesepian serta bahaya.
Mereka harus percaya kepada Allah
secara total
untuk memenuhi
kebutuhan mereka di mana sakit
maupun sehat, sebab terkadang
tidak mungkin untuk memperoleh
pertolongan medis yang handal.
BAB III: HAK ATAS TINDA- Tetapi, jika mereka adalah hambahamba yang setia, mereka akan
KAN PENCEGAHAN
Mereka harus menghitung harga menemukan dalam Kristus dan
(Lanjutan tgl 6 November 2016)
adi, sebelum kita berangkat
ke ladang misi marilah kita
melepaskan semua ha katas taraf
kehidupan kita sendiri dan bersedia
dengan senang hati untuk mengikuti
taraf kehidupan masyarakat ke mana
Ia mengutus kita, sesuai kehendakNya.
J
25
e
B AB I | # M I S S I O N
MAGZ
dalam Firman-Nya, suatu kepenuhan, kecocokan, sesuatu yang
berharga, suka cita dan kekuatan yang akan jauh melampaui
pengorbanan apapun yang mereka lakukan bagi Dia, sesuai panggilanNya.”
The Overseas Manual of China Inland Mission (1994)
Sungguh sangat sulit bagi kami untuk menyesuaikan diri saat harus
bertamu ke rumah penduduk setempat. Suatu saat kakak saya meminta
menemaninya ke rumah paman Wong. Ini kesempatan bagus bagi kami
untuk latihan Bahasa Mandarin. Keluarga paman Wong sangat baik, tetapi
seperti penduduk lainnya sangat miskin, bahkan untuk menghidangkan
teh saja mereka harus meminjam kepada saudara terdekat mereka. Teh
yang dihidangkan dalam cangkir-cangkir teh dengan gambar yang sangat
menarik. Pertama yang kami pikirkan saat menerima teh itu, apakah teh
itu enak atau tidak? Atau bahaya yang mungkin mengintai di tepi cangkir
itu? Sebab teh, bahkan teh yang sangat panaspun tidak dapat diharapkan
akan mampu mensterilkan tepi cangkir dan kita tidak tahu siapa yang
menggunakan sebelum ini, apakah ada penyakit yang dideritanya? Tentu
saya yakin cangkir itu sudah dicuci besih, tetapi apakah orang-orang
Cina menyiram piring-piring dan gelasnya dengan air mendidih ketika
membilasnya?
Kadang saya berpikir, bahwa hal yang paling membahayakan yang kami
jumpai di Cina adalah cangkir teh yang biasa itu dan bahwa kuman-kuman
yang tersembunyi ditepi cangkir merupakan ancaman yang lebih besar,
ketimbang harimau atau penjahat. Tetapi setelah lima belas tahun di Cina
dan sudah banyak mengunjungi rumah-rumah serta minum teh sebanyak
sepuluh ribu cangkir, saya masih hidup dan berada dalam kesehatan fisik
dan jiwa yang baik! Saya tidak menyetujui siapapun yang tidak berhatihati. Seorang anak Tuhan tidak boleh merasa dirinya bebas mengabaikan
apa yang diketahuinya tentang cara-cara menjaga kesehatan yang baik,
hanya karena ia senang mengabaikannya, apalagi seseorang yang bekerja
26
e
MAGZ
B AB I | # M I S S I O N
di ladang misi.
Peraturan di pos mini kebanyakan tentang menjaga kebersihan harus
ditaati dengan ketat dan hanya pekerja muda yang amat kuat daya tahan
tubuhnya yang bisa bertahan hidup tanpa menaati peraturan-peraturan
itu. Beberapa peraturan harus dijalani, selesai mencuci peralatan makan,
harus dibilas dengan air mendidih, mencuci sayur dan buah dengan air
mendidih(bukan dengan air matang), air minum harus dimasak terlebih
dahulu. Karena ancaman penyakit menular berbahaya di sekitar kami,
seperti diare, kolera, sedangkan rumah sakit terdekat berjarak dua hari
perjalanan dari tempat kami. Saat teman misionaris mengalami penyakit
tersebut dan Anda harus merawatnya, maka Anda akan menahan nafas
saat merawat misionaris yang terjangkit penyakit itu, dengan pengetahuan
medis yang terbatas, sambil berseru tak henti-hentinya kepada satusatunya Pribadi yang sanggup menolong, Dia yang maha kuasa! Jika Anda
beruntung, pekerja muda itu sembuh. Disiplin yang ketat diperlukan.
Bab ini ditulis bukan dengan tujuan untuk mengajarkan kepada Anda
peraturan menjaga kebersihan, namun untuk membahas tentang sikap.
Apakah seorang misionaris harus secermat mungkin dalam segala
hal(beberapa orang mungkin menyebutnya rewel) atau diharuskan
mempunyai iman cukup besar sehingga ia boleh mengabaikan peraturan
para dokter? Atau di mana waktu-waktu tertentu sikap yang satu lebih
baik dan pada waktu yang lain sikap yang lain lebih baik
Bersambung…….
27
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
RENUNGAN HARIAN
Senin, 14 November 2016
DOA MEMIMPIN PADA KEHENDAK ALLAH
(Bacaan: Matius 26: 36-46)
Di dalam hidup ini, kita seringkali dihadapkan pada berbagai kondisi yang
membuat kita bertanya apakah kehendakku ini sesuai kehendak Allah atau
tidak. Itu sebabnya doa memegang peranan penting bagi pengambilan
keputusan yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Apakah dengan doa,
menjadikan semua keputusan kita pasti sesuai dengan kehendak Tuhan?
Ternyata doa tidak selalu membuat kita mengambil keputusan yang tepat
sesuai kehendak Tuhan.
Pada malam Ia diserahkan Yesus mengambil waktu menyendiri untuk
berdoa. Yesus sangat tahu betapa berat penderitaan yang akan Dia
tanggung. Yesus berkata kepada para murid “hatiku sangat sedih, seperti
mau mati rasanya”. Ungkapan ini menunjukkan satu keadaan yang berat
yang menekan jiwaNya, dan untuk itulah Yesus berdoa kepada Bapanya
“jika sekiranya mungkin biarlah cawan ini lalu daripada-Ku”. Apakah doa
Yesus mengubah kehendak Bapa-Nya? Sama sekali tidak. Dengan berdoa
kedua kalinya, Yesus mengetahui bahwa cawan itu tidak mungkin lalu,
melainkan Ia harus meminumnya. Doa bukanlah ajang untuk memaksakan
kehendak kita kepada Allah, dengan melampirkan sejuta permohonan,
tetapi doa membuat kita peka terhadap kehendak Allah.
Melalui Alkitab Allah berbicara kepada kita, dan melalui doa kita berbicara
kepada Allah. Keduanya menjadi perlu karena hanya dengan cara demikian
kita mengerti kehendak Allah. Sudahkah “berdoa” menjadi kesukaan
dan gaya hidup kita? Ataukah kita terjebak dengan hal-hal duniawi yang
membuat kita lupa berdoa? Kiranya teladan Tuhan Yesus ini mendorong
kita untuk suka berdoa.
28
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Selasa, 15 November 2016
BERDOA TIDAK MENGENAL USIA
(Bacaan: 1 Tesalonika 5:17)
Seorang kakek dengan bangga berkata “belajar itu tidak mengenal usia”.
Kebanggaannya terhadap semboyan tersebut didasarkan pada bukti yang
ia nikmati. Sejak kelas 3 SD ia membiasakan dirinya belajar bahasa Inggris
dengan giat, hingga di usia 18 tahun ia menguasai 6 bahasa asing. Salah satu
perusahaan asing memberinya penghargaan di masa tuanya atas prestasi
yang ia kerjakan selama ia bekerja. Ternyata dia tidak hanya berhenti dan
puas dengan ke 6 bahasa tersebut, tetapi dia juga mengembangkan diri di
bidang yang lain.
Demikian juga dengan kekristenan. Menjadi orang Kristen tidak berhenti
ketika kita percaya Yesus pertama kali. Itu adalah langkah awal, selanjutnya
kita perlu bertumbuh dalam kerohanian sehingga semakin serupa dengan
gambaran Anak-Nya. Dalam proses pertumbuhan ini kita perlu disiplin
diri dalam banyak hal, salah satunya disiplin diri dalam berdoa. Rasul
Paulus berkata “tetaplah berdoa”. Artinya berdoalah tanpa henti, terusmenerus, dan konstan. Milikilah kebiasaan untuk berdoa setiap saat,
karena doa menghubungkan pikiran kita dengan gagasan Allah. Berdoa
yang dimaksud tidak cukup hanya pada saat ibadah di gereja, tetapi
mengacu pada persekutuan pribadi dengan Allah.
Melalui Firman Tuhan ini, kiranya kita disadarkan dan di dorong untuk
menjadikan doa menjadi nafas kita setiap saat. Sama halnya si kakek
dengan bangga mengakui “belajar tidak mengenal usia”, maka hendaklah
kita juga berkata “berdoa tidak mengenal usia, berdoa sampai akhir”.
29
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Rabu, 16 November 2016
HATI YANG LEMBUT
(Bacaan: Nehemia 1: 1-11)
Tidak semua orang Kristen memiliki rasa solidaritas yang tinggi atas
peristiwa buruk yang dialami saudara-saudara seimannya. Hati yang
demikian jelas bukanlah hati yang diinginkan Tuhan. Bagaimana sikap
hati yang benar? Kita akan belajar dari Nehemia.
Ketika Nehemia mendengar berita bahwa orang Israel dinista, kota
Yerusalem porak poranda, Nehemia langsung duduk, menangis dan
berkabung selama beberapa hari, ia pun berpuasa dan berdoa. Reaksi yang
ditunjukkan oleh Nehemia ini bukanlah tanpa sebab atau alasan. Pada
jaman itu, konsep tentang Allah dan kota sangat berkaitan erat; sebuah
kota kalau dapat dikalahkan berarti “allah“vnya juga turut dikalahkan, ini
berarti Allah Yahweh telah kalah oleh allah bangsa lain. Bukan hanya itu,
Nehemia melihat hal lain yang lebih esensi, yakni kerohanian orang Israel
pun telah menjadi puing. Tuhan sudah ijinkan mereka untuk kembali
ke kota Yerusalem tetapi tidak ada seorang pun yang tergerak untuk
membangun kembali kota Yerusalem. Orang Israel hanya peduli dengan
dirinya sendiri yang sudah cukup kesulitan di tengah kota Yerusalem yang
sudah menjadi puing.
Apakah saudara memiliki hati yang demikian lembut, yang tidak tahan
ketika mendengar terjadi kemerosotan rohani di kampung halaman kita
misalnya? Jika saudara merasa tidak ada hubungan dengan saudara ketika
semua itu terjadi, maka seharusnya kita perlu introspeksi diri.
30
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Kamis, 17 November 2016
PEKA DENGAN HATI ALLAH
(Bacaan: Nehemia 2:1-20)
Suatu hari, seorang anak kecil Hattie May Wiatt yang berpenampilan
lusuh datang ke sekolah minggu di dakat tempat tinggalnya. Dia sedih
dan menangis ketika dia ditolak dengan alasan tidak cukup ruangan
baginya. Pdt. Russell H. Conwell yang kebetulan lewat mengerti dan bisa
menduga sebabnya ia tidak disambut masuk ke Sekolah Minggu. Si kecil
Hattie ternyata berumur pendek, dua tahun kemudian Hattie meninggal.
Setelah pemakamannya ibunya menyerahkan sebuah dompet kepada
pendeta yang isinya adalah 57 cent dan sebuah catatan yang berbunyi,
“Uang ini untuk membantu pembangunan gereja agar gereja bisa diperluas
sehingga lebih banyak anak bisa menghadiri Sekolah Minggu.” Rupanya
sejak peristiwa itu Hattie menabung untuk pembangunan gereja. Sang
pendeta menyaksikan kisah ini kepada sebanyak mungkin orang dan
terkumpullah dana $ 250.000. Berawal dari 57 sen itu, kini di Philadelphia
telah berdiri Gereja Baptist, sebuah gereja dengan kapasitas duduk untuk
3300 orang, sebuah Universitas tempat ribuan mahasiswa belajar, Good
Samaritan Hospital dan sebuah bangunan khusus untuk Sekolah Minggu
dengan ratusan pengajar, semuanya itu untuk memastikan agar jangan
sampai ada satu anak pun yang tidak mendapat tempat di Sekolah Minggu.
Nehemia bukan hanya memiliki beban dan berdoa saja, namun ia
membuat perencanaan yang baik. Nehemia bisa memprediksi bahwa ia
akan menghadapi oposisi di dalam mengerjakan misinya ini, sehingga
ia meminta raja untuk membantunya. Selama 4 bulan Nehemia telah
bergumul sedemikian rupa. Ia sudah menyusun rencananya. Itu sebabnya
ketika kesempatan itu Tuhan berikan Nehemia dengan tidak ragu meminta
hal ini kepada raja, karena keyakinannya di ayat 8, “karena tangan Allahku
yang murah melindungi aku.” Ia sangat menyadari bahwa Tuhan berdaulat
penuh di dalam proses tersebut.
31
e
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
MAGZ Orang yang memiliki relasi dengan Allah akan memiliki hati
yang peka terhadap hati Allahnya, sehingga terbeban dengan
pekerjaan Allah, memiliki rencana-rencana yang kudus bahkan
mengambil langkah yang jelas. Bagaimana dengan saudara?
Jumat, 18 November 2016
BUKAN BATU
(Bacaan: Lukas 11:9-13)
Di dunia ini, ada ayah yang tidak peduli dengan anaknya, ada yang malah
melukai, menjual atau atau bahkan membunuh anaknya sendiri, tetapi
itu satu atau dua kasus dari jutaan bahkan puluhan juta ayah. Secara
umum, semua ayah sangat mencintai anaknya. Itu sebabnya Yesus berkata
bahwa jika Ayah di dunia ini walau jahat sekalipun bisa memberikan roti
kepada anaknya yang meminta roti, apalagi Bapa di Surga, yang jauh lebih
sempurna dari semua bapa didunia. Adakah seorang dari padamu yang
memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti?
Bapa di Surga memberi apa yang terbaik. Seperti bapa di dunia mengasihi
anaknya, ia memberikan sesuatu yang berguna bagi masa depan kita.
Untuk memberikan hari depan yang baik, kadang kala anak harus
dipukul, sering kali diwajibkan belajar, mengerjakan tugas sekolah sambil
ditunggui dengan rotan, kadang anak dipaksa untuk meminum cairan
yang pahit agar ia sembuh dari sakitnya, saat kita kecil kita merasa ayah
melakukan hal yang jahat, yang iblis katakan itu “batu”. Tetapi saat kita
dewasa kita tahu, semua itu untuk kebaikan kita. Demikian juga Bapa di
Surga, sering kali Ia membentuk kita dengan cara-cara yang menurut kita
tidak enak, namun sesungguhnya Ia sedang mempersiapkan kita untuk
menerima sesuatu yang baik.
Jika situasi saudara tidaklah baik, janganlah putus asa. Tetaplah percaya
bahwa Tuhan senantiasa memiliki rancangan yang baik bagi umat-Nya
yang percaya kepada-Nya.
32
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Sabtu, 19 November 2016
DIA TAHU
(Bacaan: Filipi 4:6)
Seorang anak kecil telah diajar oleh ayahnya untuk selalu berdoa kalau
mau makan. Doa itu sangat sederhana, antara lain seperti ini: “Ya
Tuhan, berkatilah makanan ini, Amin”. Jadi, hanya doa yang singkat
inilah yang diucapkan oleh anak kecil tersebut. Pada suatu hari ketika
anak ini sedang asyik bermain-main di sebuah tanah lapang, tiba-tiba
seekor banteng yang buas lari menyeruduk kesana dan kemari. Kemudian,
banteng itu berlari menyeruduk ke arah anak kecil yang sedang asyik
bermain itu. Ketika anak kecil itu mengangkat kepalanya, ia melihat
banteng itu hanya berjarak beberapa meter saja dari dirinya. Di saat takut
dan gemetar, iapun berdoa: “Tuhan, berkatilah makanan ini!”. Ini tentu
doa yang keliru, sebab jelas banteng itu bukanlah makanan untuk si kecil
itu. Namun, Tuhan di sorga melihat hati anak kecil yang menjerit minta
pertolongan itu dan menghalau banteng itu menjauh darinya.
Allah kita sanggup memberkati dan menjaga kita. Dia tahu yang kita
alami, Dia tahu yang terbaik bagi kita lebih dari diri kita sendiri. Dia akan
menjadikan semuanya baik. Yang Allah inginkan kita lakukan adalah
sikap hati yang percaya dan mengandalkan Dia. Kekuatiran hanya boleh
ada jika pribadi yang kita andalkan adalah pribadi yang terbatas. Namun,
jika Ia adalah Allah yang berkuasa atas semesta ini, maka kekuatiran tidak
layak kita simpan.
Sesulit apapun hidup saudara percayalah dan andalkanlah Tuhanmu.
Kemahakuasaan-Nya, kemahatahuan-Nya dan kemahadasyatan-Nya
seharusnya memberikan ketenangan kepada umatNya, sebab tidak
ada ancaman yang terlalu besar yang dapat membuat kita lepas dari
pengawasan-Nya.
33
e
P E N G UM UM AN
MAGZ
AGENDA MINGGU INI
Hari / Tanggal
Pukul
Senin, 14 November 2016 23.00
Selasa, 15 November 2016 18.30
Rabu, 16 November 2016 19.00
Kamis, 17 November 2016 06.00
19.00
Jumat, 18 November 2016
Sabtu, 19 November 2016 06.00
18.30
22.00
Minggu, 20 November
2016
Keterangan
Siaran rohani “Grace Alone” Pdt.
Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio
Bahtera Yudha , 96,4 FM
HUT: Ibu Wiwin Widayanti
HUT: Sdri. Gavrilla Amadea P.
STAR “EKSPOSISI ROMA 4”
Oleh: Yakub Tri Handoko, Th.M.
Latihan Musik KU 3
HUT: Ibu Eriana Chandra
Doa Pagi
Latihan Musik KU 1 dan KU 2
HUT: Sdr. Ruben Sanjaya
HUT: Anak Joy Emanuela Pairikas
HUT : Sdr. Notty Mirin
Doa Pemuridan
Persekutuan Pemuda
Siaran rohani “Grace Alone” Pdt.
Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Mercury, 96 FM
HUT: Sdr. Sebastian Priadi
HUT: Anak Jeslyn Ornella
HUT : Ibu Njo Giok Lin
Kepada jemaat yang berulang tahun, segenap hamba Tuhan,
penatua, dan jemaat mengucapkan, “Selamat bertambah usia,
kiranya kasih karunia dan hikmat Tuhan menyertai senantiasa,
serta semakin mengasihi dan bertumbuh dalam pelayanan kepada
Tuhan dan sesama.”
34
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
IBADAH UMUM
MAGZ
Minggu, 13 November 2016
Penatalayanan
Ibadah
Remaja
(Pk. 09.30
WIB)
Ibadah
Umum I
(Pk. 07.00)
Ibadah
Umum II
(Pk. 10.00)
Ibadah
Umum
III
(07.00)
(Pk. 17.00)
(Pk. 10.00)
Berdoa (Matius 6:5-13)
Tema
Ev.
Yohanes
Dodik
Iswanto
Pengkhotbah
Ev. Heri
Kristanto
Liturgos
Sdr.
Michael
Pelayan
Musik
Sdr.
Andreas
Sdr. Aurel
Sdr. Arka
Sdr. Faith
Pelayan
LCD
Sdr.
Daniel
Sdr. Kevin
Penyambut
Jemaat
Sdri.
Caroline
Sdri.
Michelle
E
Ibu Vena
Ibu Debby
Sdri. Dessy
A
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
Sdr. Mito
Sdr. Ishak
Sdr. Hizkia
Sdr. Willy
Sdr.
James
Sdr. Ishak
Sdr. Haryadi
Sdr. Amir
Sdr. Vino
Sdr. Hizkia
Sdri.
Melissa
Sdri. Zizi
Sdri.
Wella
Sdri. Marlin
Ibu Haimi
Ibu Dewi
Ibu Nunuk
Ibu Sundari
Sdr. Budi S
Bp.Suyono
Bp.
Andreas K
Ibu Rini
Sdr. Joy
Sdri.
Lovie
Sdri. Eka
Sdri. Lina
Sdri.
Ester
Sdr. Mito
Ev. Heri
Sdr. Joy
Sdri. Lina
Sdri. Helen
Sdr. Haris
Sdri.
Victoria
Sdri. Lina
Sdr. Dennis
Sdri. Clara
Bp. Eliazar
&
Sdr. Michael
Sdri.
Henny
Sdri.
Dewi
Ev. Edo
Walla,
M.Div.
Sdri.
Ester
Bp. Andreas W
Doa Syafaat
Sdri. Dessy
A
Bp. Bobby
Petugas
Minggu Ini
Bp. Andreas
W
Bp. Budi
SG
Singer
Sdri. Ririt
Sdr. Joseph
Sdri. Ririt
Sdr. Joseph
Doa
Persembahan
Cab. Ba- Cab. Bavarvarian
ian
35
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
IBADAH UMUM
MAGZ
Minggu, 20 November 2016
Penatalayanan
Ibadah
Remaja
(Pk. 09.30
WIB)
Liturgos
(Pk. 07.00)
Ibadah
Umum
III
Ibadah
Umum II
(Pk. 10.00)
(Pk. 17.00)
Ev. Yohanes
Dodik
Iswanto
Pelayan
Musik
Sdr. Igo
Sdr.
Calvin
Sdr. Evan
Sdr. Faith
Pelayan
LCD
Sdr.
Andreas
Penyambut
Jemaat
Sdri.
Michelle
B
Sdr.
Ikhsan
Ev. Heri Kristanto
(07.00)
(Pk. 10.00)
Ibu Debby
Bp. Willy
TW
Bp. Eliazar
Sdr. Lutfi
Bp.
Budijanto
Ibu Santi
Ibu Nunuk
Pdt. Novida Lassa, M.Th.
Sdri. Laura
Sdr. Ishak
Sdr. Hizkia
Sdr. Willy
Sdr. Haris
Sdri. Ririt
Sdr. Randy
Ibu Wiwin
Ibu Eriana
Ibu Vonny
Sdr. Robin
Bp. Imbo
Ibu
Suyatmi
Sdr. Ishak
Sdri.
Natalia
Doa Syafaat
Sdri.
Vionatha
Bp.
Budijanto
Sdr. Robin
Petugas
Minggu Ini
Ev. Dodik
Bp. Willy
TW
Ev. Heri
Singer
Ibu Vena
Sdr.
Andreas
Bp.
Budiono
Ibu Dinna
Sdri. Kezia
S
Sdri. Novia
Doa
Persembahan
Cab. Ba- Cab. Bavarvarian
ian
Berpuasa (Matius 6: 16-18)
Tema
Pengkhotbah
Ibadah
Umum I
Sdri. Tata
Sdri.
Debby
Sdri. Lina
Sdr. Ishak
Bp.
Haryadi
Sdr. Ishak
Sdr. Haryadi
Sdr. Amir
Sdr. Toni
Sdr. Hizkia
Sdri. Marlin
Sdri. Lina
Sdri. Elvi
Sdr. Mito
Sdri. Eka
Sdri.
Debby
Sdri. Lina
Sdri. Elvi
Sdr. Mito
Sdri.
Victoria
Sdr. Esau
Sdri. Clara
Sdri.
Christine
36
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
MAGZ
SEKOLAH MINGGU
13 November 2016
20 November 2016
Liturgis
Kak Evelin
Kak Mei
Pelayan Musik
Kak Willy
Pak Eliazar
Doa Pra/Pasca SM
Kak Evelin
Kak Mei
Tema
Paulus pergi ke Yerusalem
Keponakan Paulus
Bahan Alkitab
(Kis 20: 22-29)
(Kis 22: 30-23:35)
Sion
Kak Budi
Kak Budi
Getsemani
Kak Suani
Kak Suani
Yerusalem
Kak Venna
Kak Venna
Nazareth
Kak Dessy
Kak Debby
Betlehem
Kak Santi
kak Kezia
Penatalayanan
(Pk. 09.30 WIB)
(Pk. 09.30 WIB)
IBADAH PEMUDA
Sabtu, 12 November
2016
Sabtu, 19 November
2016
Tema
Apakah Iman Kristen itu
anti kesenangan?
Grow is a must
(HUT Timothy)
Pengkhotbah
Pdt. Reyco
Pdt. Reyco
Litrugos
Sdri. Clara
Sdr. Efraim
Pelayan Musik
TEAM
TEAM
Pelayan LCD
Sdr. Kevin
Sdr. Kevin
Penyambut Jemaat
Sdri. Olin
Sdr. Endo
Sdri. Olin
Sdr. Endo
Petugas Doa
Sdri. Wati
Sdri. Fredy
Singer
Sdri. Marlin
Sdri. Glory
Sdr. Fredi
Sdri. Enty
Keterangan
(Pk. 18.30 WIB)
(Pk. 18.30 WIB)
37
e
Data Keh adir an Je m aat
DATA KEHADIRAN JEMAAT
MAGZ
Ibadah
Hari/Tanggal
Jumlah Jemaat
Keterangan
Umum 1
Minggu, 6 Nov 2016
33 orang
Umum 2
Minggu, 6 Nov 2016
104 orang
Umum 3
Minggu, 6 Nov 2016
73 orang
Remaja
Minggu, 6 Nov 2016
-
Pemuda
Minggu, 6 Nov 2016
27 Orang
Cab. Bavarian KU 1
Minggu, 6 Nov 2016
31 orang
SM : -
Cab. Bavarian KU 2
Minggu, 6 Nov 2016
55 orang
SM : - Orang
POS Batam
Minggu, 6 Nov 2016
20 Orang
SM: 55
Remaja: 39
SM: 38 orang
38
Download