bab ii informasi akuntansi penuh - E

advertisement
BAB II
INFORMASI AKUNTANSI PENUH
1. Apa yang dimaksud dengan informasi akuntansi penuh?
Informasi akuntansi penuh adalah informasi mengenai seluruh aktiva yang digunakan,
seluruh pendapatan yang diperoleh dan seluruh sumber daya yang dikorbankan suatu obyek
informasi.
Unsur pembentuk informasi akuntansi penuh adalah total aktiva, total pendapatan dan total
biaya. Jika informasi akuntansi penuh berupa aktiva, maka informasi ini disebut aktiva penuh
(full asset). Jika informasi akuntansi berupa pendapatan (full revenues), maka informasi ini
disebut pendapatan penuh dan Jika informasi ini mengenai sumber daya, maka informasi ini
merupakan informasi biaya penuh (full cost)
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan informasi aktiva penuh dan berikan contohnya
Aktiva penuh adalah adalah aktiva langsung yang bersangkutan dengan objek informasi
ditambah dengan bagian yang adil aktiva tidak langsung yang menjadi tanggung jawab obyek
informasi tersebut.
3. Apa yang dimaksud dengan informasi pendapatan penuh
Pendapatan penuh adalah pendapatan langsung suatu obyek informasi ditambah dengan
bagian yang adil pendapatan tidak langsung yang menjadi hak obyek informasi tersebut.
4. Apa yang dimaksud informasi biaya penuh
Biaya penuh adalah biaya langsung obyek informasi ditambah bagian yang adil dari biaya
tidak langsung yang menjadi beban obyek informasi tersebut.
5. Beda Full Cost dan Full Costing
Full cost (biaya penuh) merupakan total biaya yang bersangkutan dengan obyek informasi.
Full cost merupakan biaya variabel (biaya bahan baku + biaya tenaga kerja langsung + biaya
overhead pabrik variabel + biaya ADM & Umum Variabel + biaya pemasaran variabel)
ditambah biaya tetap (biaya overhead pabrik tetap + biaya ADM & Umum tetap +biaya
pemasaran tetap).
Full Costing merupakan salah satu metode penentuan biaya produksi, yang membebankan
seluruh biaya sebagai biaya produksi. Baik biaya yang berperilaku variabel maupun tetap.
Jika perusahaan menggunakan pendekatan Full Costing dalam penentuan biaya
produksinya, Full Cost merupakan biaya produksi (biaya bahan baku + biaya tenaga kerja +
biaya overhead pabrik variabel + biaya overhead pabrik tetap) ditambah biaya non produksi
( biaya ADM & Umum + biaya pemasaran).
6. Apakah Full accounting information sama dengan full cost
Full accounting information merupakan informasi akuntansi penuh yang terdiri dari
informasi full assset, full revenues dan full cost. Jadi, Full cost merupakan salah satu unsur
dari full accounting information.
7. Full costing
Full Costing merupakan salah satu metode penentuan biaya produksi, yang membebankan
seluruh biaya sebagai biaya produksi. Baik biaya yang berperilaku variabel maupun tetap.
8. Variable costing
Variable Costing berhubungan dengan aktivitas yang bersangkutan dengan jumlah produk
yang diproduksi/Volume aktivitas (unit level activity). Variable costing hanya
memperhitungkan biaya penuh produk terbatas pada biaya variabel saja.
9. Actvity based costing
Actvity based costing merupakan penentuan biaya produk yang ditujukan untuk menyajikan
informasi biaya produk bagi kepentingan manajemen dengan mengukur secara cermat
konsumsi sumber daya dalam setiap aktivitas yang digunakan dalam rangka menghasilkan
produk.
10. Penyempurnaan yang dilakukan oleh variable costing masih tetap berorientasi kepada
product costing bagi kepentingan pihak intern perusahaan, setujukah dengan pernyataan
tersebut.
Full costing dan Variable Costing menitik beratkan penentuan biaya produksi suatu produk
hanya pada fase produksi saja. Full Costing dan Variable costing bertujuan sama yaitu
ditujukan terutama untuk keperluan penilaian sediaan (inventori evaluation) yang
dicantumkan kedalam neraca dan dalam perhitungan laba rugi yang ditujukan bagi pihak
luar perusahaan.
11. Jika objek informasi adalah produk, ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk
menghitung biaya penuh produk tersebut, jelaskan masing-masing pendekatan tersebut dan
jelaskan perbedaanya.
Full costing dan Variable Costing menitik beratkan penentuan biaya produksi suatu produk
hanya pada fase produksi saja.
Full Costing mengelompokkan biaya menurut fungsi pokok organisasi perusahaan
manufaktur, sehingga biaya dikelompokkan menjadi biaya produksi (pada fungsi produksi)
dan biaya non produksi (biaya yang terjadi di fungsi selain funsi produksi).
Variable costing mengelompokkan biaya menurut prilaku biaya dalam hubunganya dengan
perubahan volume aktivitas.
12. Sebutkan manfaat informasi biaya penuh
Full Costing dan Variable costing bertujuan sama yaitu ditujukan terutama untuk keperluan
penilaian sediaan (inventori evaluation) yang dicantumkan kedalam neraca dan dalam
perhitungan laba rugi yang ditujukan bagi pihak luar perusahaan.
Manfaat Informasi Akuntansi Penuh:
a. Pelaporan keuangan
b. Analisis kemampuan menghasilakn laba
c.
d.
e.
f.
g.
Jawaban atas pertanyaan ‘ berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu?”
Penentuan harga jual dalam Cost Type Contract
Penentuan harga jual normal
Penentuan harga jual yang diatur dalam peraturan pemerintah
Penyusunan program
13. Jelaskan mengenai biaya penambah dan bukan penambah nilai dan contohnya
Pengelolaan aktivitas memerlukan perencanaan penghilangan dan pengurangan aktivitas
bukan penambah nilai (non value added activity) dan pemilihan serta pembagian aktivitas
penambah nilai (value added activity). Laporan biaya berdasarkan aktifitas pada waktu
tertentu dapat memicu manajemen untuk mengelola aktifitas secara lebih efektif dengan
diketahuinya informasi biaya penambah (value added cost) dan bukan penambah nilai (non
value added cost).
Contoh Value added cost: Perusahaan melakukan program seleksi pemasok untuk memilih
pemasok yang mampu menyerahkan bahan baku yang bermutu tinggi sehingga aktivitas
inspeksi dapat dihapus.
Contoh Non value added cost: Perencanaan bahan baku yang kurang cermat menyebabkan
sisa bahan yang tidak terpakai, ini merupakan pemborosan, sisa bahan merupakan biaya
bukan penambah nilai.
14. Mengapa perusahaan yang bersaing pada tingkat dunia membutuhkan biaya daur hidup
produk
Pada persaingan ditingkat Global, penemuan teknologi baru, inovasi berupa perubahan
tampilan, bentuk ,dan kemasan produk terjadi setiap waktu sehingga mustahil suatu produk
akan bertahan lama dipasar. Oleh karena itu perusahaan pada level ini perlu untuk
memperhitungkan adanya biaya penelitian dan pengembangan produk tertentu, biaya tes
produksi, biaya perancangan kembali bilamana pasar menghendaki perubahan desain atau
biaya-biaya untuk mempertahankan produk agar tetap bisa dipasarkan. Biaya-biaya tersebut
digolongkan dalam product sustaining cost, dan biaya-biaya tersebut dipengaruhi oleh
jumlah produk yang akan diproduksi selama daur hidupnya.
15. Sebutkan komponen biaya daur hidup produk dan jelaskan manfaat yang diperoleh
manajemen berkaitan dengan laporan biaya daur hidup produk dalam periode akuntnasi
dan selama daur hidup produk.
-
Biaya penelitian dan pengembangan
Biaya tes produksi
Biaya perancangan kembali bilamana pasar menghendaki perubahan desain atau biayabiaya untuk mempertahankan produk agar tetap bisa dipasarkan.
16. Jelaskan manfaat yang diperoleh manajemen atas keterkaitan
dengan obyek informasi berupa informasi mutu produk
informasi biaya penuh
Pada lingkungan persaingan ditingkat global, produk bermutu merupakan keunggulan yang
harus diupayakan agar perusahaan bisa menempati posisi dalam persaingan tersebut.
Manajemen memerlukan informasi biaya penuh yang berkaitan dengan berbagai aktivitas
untuk mempertahankan dan memperbaiki mutu produknya baik barang atau jasa agar
sesuai dengan harapan pelanggan.
17. Jelaskan kategori biaya mutu , Kategori biaya mutu yang mana yang akan dihilangkan dalam
JIT Manufacturing.
Biaya mutu dapat dibagi menjadi empat kategori:
- Biaya pencegahan
Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mencegah terjadinya cacat dalam produk atau
jasa yang dihasilkan perusahaan. Contoh; Biaya rekayasa mutu, biaya program pelatihan
mutu, biaya perencanaan mutu, penilaian mutu dll.
-
Biaya penilaian
Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk menentukan apakah produk dan jasa sesuai
dengan persyaratan mutu yang telah ditetapkan. Contoh; Biaya pengujian bahan baku,
biaya aktivitas pengawasan, biaya verifikasi pemasok dll.
-
Biaya kegagalan intern
Merupakan biaya yang dikeluarkan karena adanya ketidaksesuaian produk dengan
spesifikasi mutu yang telah ditetapkan namun dapat terjadi sebelum produk dikirim ke
customers. Contoh; Biaya sisa bahan (scrap), biaya pengerjaan kembali, biaya mesin
berhenti, biaya inspeksi kembali dll.
-
Biaya kegagalan ektern
Merupakan biaya biaya yang dikeluarkan karena terjadinya ketidaksesuaian produk
dengan spesifikasi produk yang ditetapkan, namun baru dapat dideteksi setelah produk
sampai pada customers. Contoh; Biaya kegagalan penjualan, biaya return penjualan,
biaya jaminan, biaya pengerjaan kembali dll.
Dalam JIT Manufacturing Biaya kegagalan Ektern bisa dihilangkan dengan penerapan
strategi tertentu Zero Defect Strategy dimana konsep pengendalian mutu menitik
beratkan pada orang, bukan proses, dan karyawan didorong untuk menghasilkan produk
tanpa cacat.
18. Jelaskan filosofi JIT Manufacturing dan kaitanyan dengan biaya mutu
Just In Time (JIT) merupakan manufacturing philosophy yang telah diterapkan di Jepang
pada tahun tujuh puluhan dan baru diterapkan di USA dua puluh tahun kemudian.
Filosofi JIT :
- Perusahaan hanya memproduksi berdasarkan permintaan
- Mengusahaan tanpa adanya persediaan (zero inventory) hingga sehinnga perusahaan
tidak mengeluarkan biaya persediaan
-
Produksi tidak akan terjadi sebelum ada tanda dari proses selanjutnya yang
menunjukkan permintaan produksi (kanban system)
Setiap operasi hanya memproduksi untuk memenuhi permintaan dari operasi
berikutnya.
Suku cadang dan bahan tiba pada saat yang ditentukan untuk dipakai dalam produksi.
Untuk menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi mutu yang dijanjikan kepada
customers menggunakan pengendalian menyeluruh (total quality control/TQC).
Merupakan konsep pengendalian dimana tanggung jawab berada dipundak setiap
karyawan yang terlibat dalam pembuatan produk
19. Jelaskan informasi akuntansi penuh yang mana yang digunakan untuk pelaporan keuangan
kepada pihak luar.
Pendapatan penuh dan biaya penuh yang disajikan kepada pihak ektern harus sesuai dengan
prinsip akuntansi yang lazim. Pendapatan penuh hanya berisi pendapatan yang diperoleh
perusahaan dari penjualan produk atau jasa kepada pihak luar. Biaya produksi yang
merupakan unsur biaya penuh harus ditentukan menurut metode full costing.
Contoh : Pendapatan penuh dan biaya penuh dalam laporan rugi-laba untuk pihak luar
perusahaan
Pendapatan penjualan kepada pihak luar perusahaan :
Biaya Produksi Produk yang dijual
Laba Bruto
Biaya usaha
Laba bersih usaha
Pendapatan dan (biaya) diluar usaha
Laba bersih sebelum pajak
Rp 10.000.000
5.500.000
4.500.000
2.000.000
2.500.000
500.000
Rp 3.000.000
20. Bagimana informasi akuntansi penuh digunakan untuk penetapan harga jual yang diatur
dengan peraturan pemerintah.
Produk yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat seperti, air, listrik,
telepon dll diatur melalui peraturan pemerintah. Harga jual produk ditentukan berdasarkan
biaya penuh masa akan datang ditambah laba yang diharapkan. Informasi akuntansi penuh
yang bermanfaat untuk penetapan harga jual produk atau jasa terdiri dari biaya penuh masa
akan datang yang akan dikeluarkan dan aktiva penuh yang akan digunakan untuk
menghasilkan barang atau jasa tersebut.
Contoh:
Untuk menghasilkan air diperlukan investasi Rp 2.000.000.000 untuk pembelian mesin,
equipmen serta modal kerja. Taksiran biaya produksi air Rp 300 per liter pada volume
produksi 50.000.000 liter per tahun. Biaya non produksi diperkirakan Rp 1.100.000.000 dan
laba wajar dari invstasinya adalah 20%. Berapa target harga jual air per liternya? Dan berapa
laba bersih pertahunya?
Persentase Mark up
Biaya ADM, Umum & biaya pemasaran + laba yang diharap
= Biaya produksi per liter
x volume produksi
=
Rp 1.100.000.000 + (20% x Rp 2.000.000.000)
Rp 300 x 50.000.000
10%
=
Harga jual per liter dapat di hitung sbb:
Biaya produksi air perliter
:
Mar up 10% x Rp 300
:
Target harga jual air per liter :
Rp 300
30
Rp 330
Perusahaan Air Bersih
Laporan Rugi-laba Proyeksi Tahun 20X1
Target Pendapatan penjualan
Taksiran biaya produksi
:
:
50.000.000 x Rp 330
50.000.000 x Rp 300
Laba Bruto
Biaya ADM & Umum
Laba bersih
:
:
:
Rp 1.500.000.000
1.100.000.000
400.000.000
Aktiva Penuh
:
Kembalian Aktiva yg digunakan :
(Return on asset employed)
Rp 2.000.000.000
20%
(400.000.000/2.000.000.000)
Rp 16.500.000.000
15.000.000.000
21. Informasi akuntansi penuh dalam penetapan harga jual normal
Pada prinsipnya, Jika pendekatan Full Costing digunakan dalam penentuan biaya produk,
harga jual produk harus dapat menutupi biaya penuh yang merupakan jumlah biaya
produksi dan biaya non produksi, ditambah dengan laba wajar yang diharapkan.
Harga jual = Biaya Produksi + Biaya non Produksi + Laba yang diharapkan
Harga jual = Biaya Produksi + Mark up
Mark up = Biaya non produksi + laba yang diharapkan
Jika pendekatan Variable Costing yang digunakan dalam penentuan biaya produk, harga jual
produk harus dapat menutup taksiran biaya penuh (biaya produksi variabel + biaya non
produksi variabel) dan biaya tetap (biaya produksi tetap + dan biaya non produksi tetap)
ditambah dengan laba yang wajar.
Harga jual = Biaya Variabel+ Biaya Tetap + Laba yang diharapkan
Harga jual = Biaya Tetap + Mark up
Mark up = Biaya Tetap + laba yang diharapkan
Laba yang diharapkan ditentukan dalam bentuk persentase dari investasi (aktiva penuh).
22. Informasi akuntansi penuh apa yang akan disampaikan oleh akuntan kepada direksi
berkaitan dengan analisis kemampuan menghasilkan laba perusahaan, jelaskan dan berikan
contoh.
Analisis kemampuan menghasilkan laba ditujukan untuk mendeteksi penyebab timbulnya
laba atau rugi yang dihasilkan oleh suatu obyek informasi dalam periode akuntansi tertentu.
Untuk perusahaan yang menghsilkan berbagai macam produk, menanjemen memerlukan
informasi akuntansi penuh untuk memungkinkan manajemen melakukan analisis
kemampuan setiap produk dalam menghasilkan laba.
Contoh: Informasi Analisis Kemampuan Menghasilkan Laba Menurut Produk Pada Sebuah
Perusahaan
Keterangan
Produk A
Produk B
Produk C
Total
Pendapatan penjualan
Biaya penuh:
- Desain dan pengembangan
Rp 10.000
20.000
30.000
60.000
Rp 1.500
2.000
1.000
5.000
Biaya Produksi
- Facility sustaing activity cost Rp 1.000
- Product sustaining activty cost
500
- Bacth related activity cost
600
- Unit level activity cost
4.200
4.000
3.000
5.000
6.800
9.000
6.000
2.000
10.500
14.000
10.000
8.600
24.000
Dukungan logistik
Jumlah Biaya Aktivitas
800
Rp 8.600
1.200
22.000
500
29.000
2.000
59.000
Laba (Rugi) per produk
Rp 1.400 Rp(2.000)
Rp 1.000
Rp 400
23. Informasi akuntansi penuh apa yang akan disampaikan oleh akuntan kepada kreditur
berkaitan dengan analisis kemampuan menghasilkan laba perusahaan, jelaskan dan berikan
contoh.
Jika analisis kemampuan menghasilkan laba ditujukan untuk pemakai luar perusahaan
(eksternal). Informasi akuntansi penuh yang disajikan kepada mereka harus disusun menurut
prinsip akuntansi yang lazim. Dalam hal ini diperlikan informasi pendapatan penuh dan
informasi biaya penuh. Kembalian investasi yang dihasilkan akan memperlihatkan
kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban kewajiban pembayaran deviden
dan bunga utang jangka panjang.
24. Informasi akuntansi penuh apa yang akan disampaikan oleh akuntan kepada pemegang
saham berkaitan dengan analisis kemampuan menghasilkan laba perusahaan, jelaskan dan
berikan contoh.
Jika analisis kemampuan menghasilkan laba ditujukan untuk Pihak luar (misalnya pemegang
saham dan kreditur) biasanya digunakan alat pengukur: Tingkat Kembalian Investasi (Return
On Investment/ROI) atau Residual Income (RI). Dalam hal ini diperlikan informasi
pendapatan penuh dan informasi biaya penuh. Kembalian investasi yang dihasilkan akan
memperlihatkan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban kewajiban
pembayaran deviden dan bunga utang jangka panjang.
Pendapatan Penuh - Biaya Penuh
Kembalian Investasi (ROI) =
Aktiva Penuh
Contoh:
PT RIMENDI
Neraca 31 Des 20X1 (Rp, 000)
AKTIVA
Aktiva lancar
Aktiva Tetap
Depresiasi Akumulasi
Jumlah Aktiva
PASSIVA
Rp 90.000
Rp 100.000
Rp 40.000
60.000
Rp 150.000
Utang Lancar
Utang jangka panjang
Rp 30.000
Modal saham
Rp 50.000
Rp 70.000
Jumlah Passiva
Rp 150.000
Catatan ; Laba bersih sebelum pajak PT.RIMENDI 20X1 adalah Rp 12.500.000 (laba sebelum
dikurangi biya bunga)
Kembalian investasi yang dihasilkan akan memperlihatkan kemampuan perusahaan
memenuhi kewajiban-kewajiban membayar deviden dan bunga utang jangka panjang.
Tarif kembalian investasi = Pendapatan penuh – biaya penuh/ Aktiva penuh
= Rp 12.500.000/150.000.000 – 30.000.000
= 10,4%
Jika misalnya PT RIMENDI merencanakan akan membagi deviden sebesar 5% dari modal
saham, perhitungan dapat dilihat sbb:
Jumlah
Tingkat kembalian atas
Modal jangka panjang
(return long term capital)
Rp 120.000.000
(1)
Laba bersih sebelum pajak dan bunga
Ditambah biaya bunga Utang jangka panjang Rp 12.500.000
Dikurangi:
Biaya bunga (4% x Rp 50.000.000)
Deviden
(5% x Rp 70.000.000)
(2)
10,4%
Rp 2.000.000
Rp 3.500.000
2,7%
2,9%
Rp 5.500.000
Rp 7.000.000
4,7%
5,9%
Jika PT RIMENDI merencanakan akan membagi devidenya sebesar 5% dari modal saham
dapat diketahui bahwa dengan tingkat kembalian investasi 10% dari Modal jangka
panjangnya, dan 5,9% dari modal jangka panjang tersedia untuk pengembangan usaha.
Tingkat kembalian Investasi PT. RIMENDI kepada pemegang saham :
= Rp 10.500.000 : Rp 70.000.000
= 15%
25. Informasi akuntansi manajemen apakah yang dapat dipakai oleh manajer pemasaran dalam
penetapan harga kontrak (cost type contract).Berikan contohnya.
Cost type contract adalah kontrak pembuatan produk atau jasa dimana pihak pembeli setuju
untuk membeli produk atau jasa pada harga yang didasarkan pada total biaya sesungguhnya
yang dikeluarkan oleh produsen ditambah laba yang dihitung sebesar persentase tertentu
dari biaya sesungguhnya tersebut (tentunya dengan kesepakatan bersama).
Dalam cost type contract, biaya penuh masa lalu dipakai sebagai dasar penentuan harga jual.
Contoh perhitungan harga jual berdasarkan cost type contract:
Biaya penuh sesungguhnya
Laba, 10% x Rp 100.000.000
:
:
Harga yang harus dibayar oleh pembeli :
Rp 100.000.000
10.000.000
Rp 110.000.000
26. PT. AX mampu menghasilkan pendapatan penjualan sebesar Rp 10.000.000.000. dalam
tahun 20X3. Dalam tahun tersebut perusahaan menganalisis biaya mutu produknya seperti
disajikan berikut :
Biaya pencegahan
Biaya penilaian
Biaya kegagalan intern
Biaya kegagalan ekstern
Rp
150.000.000
300.000.000
900.000.000
700.000.000
Jumlah biaya mutu
Rp 2. 050.000.000
Pertanyaan:
a. Berapa persentase setiap kategori biaya mutu dari pendapatan penjualan?
- Biaya pencegahan
= Rp 150.000.000 : 10.000.000.000
= 1,5%
- Biaya penilaian
= Rp 300.000.000 : 10.000.000.000
= 3%
- Biaya kegagalan intern
= Rp 900.000.000 : 10.000.000.000
= 9%
- Biaya kegagalan ekstern
= Rp 700.000.000 : 10.000.000.000
= 7%
- Total Biaya Mutu
= Rp 2050.000.000 : 10.000.000.000
= 20,5%
Total biaya mutu yang dikeluarkan 20,5% dari pendapatan penjualan
b. Hitunglah tambahan laba bersih yang diperoleh jika biaya mutu dapat dikurangi ketingkat
sbb:
a) Biaya mutu 10% dari pendapatan penjualan :
= 10% x 10.000.000.000 = Rp 1.000.000.000
Tambahan pendapatan penjualan Rp 1.000.000.000
Pendapatan penjualan = Rp 10.000.000.000 + Rp 1.000.000.000
= Rp 11.000.000.000
b) Biaya mutu 8% dari pendapatan penjualan:
= 8% x 10.000.000.000 = Rp 800.000.000
Tambahan pendapatan penjualan Rp 800.000.000
Pendapatan penjualan = Rp 10.000.000.000 + Rp 800.000.000
= Rp 10.800.000.000
c) Biaya mutu 2,5% dari pendapatan penjualan:
= 2,5% x 10.000.000.000 = Rp 250.000.000
Tambahan pendapatan penjualan Rp 250.000.000
Pendapatan penjualan = Rp 10.000.000.000 + Rp 250.000.000
= Rp 10.250.000.000
c. Dari jawaban saudara atas pertanyaan (a), bagaimana pendapat saudara mengenai distribusi
biaya mutu dalam berbagai kategori biaya. Bagaimana distribusi biaya mutu kedalam setiap
kategori bilamana perusahaan telah mencapai zero defect manufacturing?
-
Pada pertanyaan (a) terlihat bahwa distribusi biaya mutu dalam kategori biaya memiliki
porsi biaya cukup besar yang akan mempengaruhi pendapatan bersih perusahaan (biaya
mutu 20,5% dari total pendapatan penjualan). Perusahaan akan lebih diuntungkan jika
pengeluaran untuk biaya mutu bisa dikurangi. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk
mengurangi biaya mutu yang terlalu tinggi adalah dengan menerapkan filosofi JIT
Manufacturing System yang salah satu filosofinya adalah Zero defect Manufacturing.
Terkait dengan filosofi Zero defect Manufacturing Pada kasus seperti diatas, biaya
mutu yang paling mungkin untuk bisa dihilangkan adalah biaya kegagalan mutu ekstern.
Karyawan didorong unutk menghasilkan produk sesuai spesifikasi mutu yang dijanjikan
kepada customers dengan menggunakan pengendalian menyeluruh (total quality
control/TQC). TQC merupakan konsep pengendalian dimana tanggung jawab berada
dipundak setiap karyawan yang terlibat dalam pembuatan produk.
27. Pendapatan penjualan dan persentase biaya mutu dari pendapatan penjualan tahunan PT. XB
dalam periode 20X3 S/D 20X6 yang telah lalu adalah sbb :
Tahun
Pendapatan penjualan
20X3
20X4
20X5
20X6
Rp 10.000.000.000
11.000.000.000
11.000.000.000
12.000.000.000
Biaya Mutu dalam
persentase pendapatan penjualan
21%
18%
14%
10%
Diminta:
a. Hitunglah biaya mutu dalam jangka empat tahun tersebut. Berapa kenaikan laba
bersih perusahaan dalam tahun 20X3 S/D 20X4, Tahun 20X4 S/D 20X5 dan Tahun
20X5 S/D 20X6 yang disebabkan oleh Improvement/perbaikan mutu produk.
Tahun
Pendapatan penjualan
20X3
20X4
20X5
20X6
Rp 10.000.000.000
11.000.000.000
11.000.000.000
12.000.000.000
Biaya Mutu dalam
% pendapatan penjualan
x 21%
x 18%
x 14%
x 10%
= Rp 2.100.000.000
= Rp 1.980.000.000
= Rp 1.540.000.000
= Rp 1.200.000.000
Kenaikan
(penurunan) biaya mutu
(3%)
(4%)
(4%)
Kenaikan Laba
(Penurunan laba)
Rp 120.000.000
Rp 540.000.000
Rp 340.000.000
a. Misalkan PT XB hanya memproduksi dan menjual satu produk dengan cara
penjualan tender. Dalam tahun 20X3 dan 20X4 rata-rata harga jual secara tender
per unit Rp 200.000. Dalam tahun 20X3 total biaya variabel adalah Rp 125.000.
Dalam tahun 20X5 persaingan memaksa harga jual tender turun menjadi Rp
190.000 per unit. Hitunglah laba kontribusi per unit tahun 20X5 dengan anggapan
biaya mutu sama dengan tahun 20X3. Hitunglah laba 20X5 dengan biaya mutu
tahun 20X5. Berapa kenaikan laba sebagai akibat Improvement terhadap mutu yang
dilakukan dari tahun 20X3 S/D 20X5 ?
Tahun Harga Jual Produk
Biaya mutu
Biaya Variabel
Laba Kontribusi
per unit
Per unit
Per unit
Per unit
20X3
20X5
20X5
Rp 200.000
Rp 190.000
Rp 190.000
X 21% = Rp 42.000
X 21% = Rp 39.900
X 14% = Rp 26.600
Rp 125.000
Rp 125.000
Rp 125.000
Rp 33.000
Rp 25.100.
Rp 38.400
b. Jika misalkan standar biaya mutu adalah sebesar 2,5 % dari pendapatan penjualan,
berapa laba potensial yang masih dapat dicapai oleh PT XB dalam tahun 20X6 ?
Tahun Harga jual produk per Biaya mutu
Biaya variabel
Laba Potensial
unit
20X6
Rp 190.000
2,5%
Rp 125.000
Rp 60.250
BAB III
INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL
1. Jelaskan Informasi akuntansi diferensial
Sistem akuntansi reguler
Bagaimana sistem akuntansi reguler harus dirancang untuk memudahkan penyediaan
informasi akuntansi diferensial
2. Biaya diferensial vs biaya variabel
3. Manajer pemasaran suatu perusahaan mempertimbangkan penetapan harga jual sbb
a. Harga jual produk A dijual ke pasar bebas kepada reguler customer untuk tahun 20X2
b. Harga jual produk B khusus dijual kepada petani program pemerintah yang harus diatur
dalam peraturan pemerintah
c. Harga jual produk A untuk melayani spesial order
Pertanyaan:
a. Jelaskan perbedaan pengambilan keputusan yang dihadapai menejer tsb dalam
penetapan harga jual setiap produk
b. Informasikauntansi manajemen apa yaang bermanfaat untuk penetapan haarga jual
setiap kondisi yang dihadapai oleh manajer pemasaran diatas?
4. Jelaskan pengertian akuntansi pertanggung jawaban dan manfaatnya
5. Informasi akuntansi penuh bermanfaat untuk programing dan normal pricing dicision.
Jelaskan mengapa programing dan normal pricing dicision memerlukan informasi tersebut
6. Biaya diferensial sering disebut biaya relevan, namun istilah biaya relevan tidak cukup
menggambarkan biaya diferensial. Jelaskan pernyataan tsb
7. PT RIMENDI menerima pesanan produk X dari perusahaan lain untuk memenuhi kebutuhan
perusahaan tersebut sebanyak 40.000 satuan per tahun. Tetapi pesanan tersebut harganya
jauh dibawah harga norlmal bahkan jauh dibawah biaya produk tersebut. Informasi
diferensial apakah untuk mempertimbangkan keputusan menerima atau menolak pesanan
tersebut. Jelaskan pada situasi seperti apa PT RIMENDI harus menolak pesanan tersebut.
8. Dalam make or buy decision informasi akuntansi yang relevan adalah biaya diferensial.
Setujukah dengan pernyataan tersebut. Jelaskan
9. PT. X selam ini membeli suku cadang produknya dari pemasok luar. Manajemen puncak
perusahaan tersebut mempertimbangkan kemungkinan memproduksi sendiri suku cadang
tersebut. Informasi diferensial apakah yang bermanfaat untuk mempertimbangkan
keputusan tersebut, dan jelaskan pada situasi apa perusahaan sebaiknya memproduksi
sendiri suku cadang tersebut?
10. PT A memiliki empat divisi yang memproduksi dan menjual produk yang berbeda satu
dengan lainya. Salah satu divisinya tersebut selalu menunjukkan kerugianusaha selam tiga
tahun terakhir dan diperkirakan kerugianya akan berlanjut kedepanya. Manajemen
mempertimbangkan akan menutup saja kegiatan divisi tersebut. Informasi difrensial apakah
yang bermanfaat untuk mempertimbangkan keputusan tersebut. Jelaskan pada situasi
apakah perusahaan tersebut sebaiknya melanjutkan usaha divisi yang mengalami kerugian.
11. Full costing dan Full cost adalah dua istilah yang pada hakikatnya sama. Setujukah saudara
dengan pernyataan tersebut. Jelaskan.
12. Jelaskan perbedaan informasi akuntansi penuh dengan informasi akuntansi diferensial.
13. PT X memproduksi alat pembuat juice buah. Semua suksu cadang, termasuk gelas plastik
dibuat sendiri di pabriknya. Perusahaan menerima penawaran harga gelas plastik untuk alat
pembuat juice buah dari pemasok luar dengan harga Rp 24.500 per unit. Perusahaan
memerlukan 30.000 unit gelas plastik pertahun , dan pemasok sanggup memenuhi
kebutuhan sebanyak itu. Data dari akuntan manajemen untuk kepentingan pertimbangan
keputusan membeli atau membuat sendiri adalah sbb:
Biaya bahan baku
Biaya tenaga kerja langsung
Biaya overhead pabrik
Rp 10.000
Rp 8.000
Rp 24.000
Total biaya penuh produksi
Rp 42.000
Haruskan perusahaan menerima tawaran dari pemasok tersebut?
14. Berikut ini adalah Projected income statement Divisi A untuk tahun anggaran 20X2. Divisi A
adalah pusat laba PT X yang bergerak dalam usaha pakaian jadi.
Laba kontribusi
Divisi
Hasil penjualan
Biaya langsung
Biaya variabel terkendali
Biaya variabel tidak terkendali
Jumlah biaya variabel
Laba Terkendali Laba langsung
Divisi
Divisi
Laba Bersih
Divisi
Rp 19.000
19.000
19.000
19.000
8.000
2.500
10.500
Rp 8.500
8.000
-
8.000
2.500
8.000
2.500
2.000
Rp 10.000
9.000
2.000
2.000
Rp 1.500
14.000
Rp 5.000
Rp 1.500
Biaya tetap terkendalikan
Jumlah biaya terkendalikan
Biaya tetap tidak terkendalikan
Jumlah biaya langsung divisi
Biaya tidak langsung
Alokasi biaya dari kantor pusat
Total biaya divisi
Rp 2.000
16.000
Rp 3.000
a. Jika mananjer pemasaran divisi A memperkirakan kenaikan pendapatan penjualan sebesar
7% dari yang dianggarkan tahun 20X2 akibat membesarnya pasar industri pakaian jadi,
berapa persenkan kenaikan laba bersih yang diharapkan oleh divisi A ? (biaya kantro pusat
berlaku tetap)
b. General Manager Divisi A dinilai kinerjanya oleh kantor pusat PT X berdasarkan kemampuan
menhasilkan laba. Konsep laba yang manakah yang cocok digunakan untuk mengukur kinerja
General Manager Divisi A?, Jelaskan dan sebutkan tipe informasi akuntansi yang dipilih.
c. Berdasarkan projected income statement tersebut, GM Divisi A membuat pernyataan, “ Jika
pendapatan penjualan Divisi A tahun 20X2 berda dibawah angka 12 milyar Rupiah, secara
ekonomis kegiatan usaha divisi A tidak dapat dilanjutkan” Setujukan saudara dengan
pernyataan tersebut?
d. Untuk mengukur Profitabilitas Divisi A (Bukan kinerja GM). Informasi akuntansi manajemen
apa yang bermanfaat?, konsep laba mana yang cocok digunakan berdasarkan type informasi
akuntansi yang saudara pilih tersebut?
15. Manajemn puncak suatu perusahaan mempertimbangkan keputusan “ Make or Buy “ .
Sebelumnya perusahaan tersebut membeli salah satu suku cadangnya dari pemasok luar
sebanyak 1.000 unit setahun dengan harga per unitnya Rp 4.700. Menurut taksiran, biaya
untuk memproduksi sendiri satu unit suku cadang Rp 2.900. tetapi harus menngunakan
mesin dan equipmen seharga Rp 4.600.000. Diperkirakan mesin tersebut memiliki umur
ekonomis 4 tahun. Rete of return yang di inginkan oleh manajemen puncak adalah 10%.
a. Sebutkan informasi akuntansi diferensial yang perlu dipertimbangkan oleh manajemen
dalam pengambilan keputusan tersebut.
b. Dalam keadaan apa alternatif membuat sendiri lebih menguntungkan dibandingkan
dengan alternatif membeli dari pemasok luar. Tunjukan perhitungan saudara.
Download