TUTORIAL KLINIK HIPERTENSI

advertisement
TUTORIAL KLINIK
HIPERTENSI
Pembimbing :
dr. Albert Tri Rustamaji, Sp.PD
Tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan tekanan
darah diastolik ≥ 90 mmHg,
mmHg atau bila pasien
memakai obat antihipertensi
Klasifikasi Tekanan Darah JNC 7 :
Klasifikasi
Normal
Pra Hipertensi
Hipertensi derajat 1
Hipertensi derajat 2
TDS (mmHg)
< 120
120 – 139
140 – 159
> 160
TDD (mmHg)
Dan
Atau
Atau
Atau
< 80
80 -89
90 – 99
≥ 100
Kerusakan organ target
1. Jantung
g
€ Hipertrofi ventrikel kiri
€ Angina
g
atau infark miokardium
€ Gagal jantung
2. Otak
€ Strok atau transient ischemic attack
3. Penyakit ginjal kronis
4. Penyakit arteri perifer
5. Retinopati
Faktor Risiko penyakit kardiovaskuler
pada pasien hipertensi :
€
€
€
€
€
€
€
€
Merokok
Obesitas
Kurangnya aktivitas fisik
Dislipidemia
Diabetes melitus
Mikroalbuminuria / perhitungan LFG <60
ml/menit
Umur (laki - laki >55 tahun, perempuan 65
tahun)
Riwayat keluarga dengan penyakit jantung
kardiovaskuler p
prematur ( laki – laki < 55 tahun,,
perempuan < 65 tahun )
Evaluasi Hipertensi
Anamnesis :
1. Lama menderita hipertensi & derajat
tekanan darah
2. Indikasi adanya hipertensi sekunder
Keluarga
g dengan
g riwayat
y p
penyakit
y
ginjal
g
j (g
(ginjal
j
polikistik)
b. Adanya penyakit ginjal, ISK, hematuri,
pemakaian
k i obat2
b t2 analgesik
l
ik & obat
b t bahan
b h lain
l i
c. Episoda berkeringat, sakit kepala, kecemasan,
palpitasi
p
p
((feokromositoma))
a.
Lanjutan…
3. Faktor risiko :
a. Riwayat hipertensi / kardiovaskuler pada
pasien / keluarga
p
g p
pasien
b. Riwayat hiperlipidemia pada pasien / keluarga
c Riwayat DM pada pasien / keluarga
c.
d. Kebiasaan merokok
e. Pola makan
f. Kegemukan, intensitas olahraga
Lanjutan. . .
4 Gejala kerusakan organ :
4.
a. Otak & mata Æ sakit kepala, vertigo,
gangguan
g
gg
penglihatan,
p
g
transient ischemic
attack, defisit sensoris / motoris
b. Jantung Æ palpitasi, nyeri dada, sesak,
b
bengkak
k k kaki
k ki
c. Ginjal Æ haus, poliuria, nokturia, hematuri
d Arteri perifer Æ ekstremitas dingin,
d.
dingin klaudikasio
intermitten
5. Pengobatan antihipertensi sebelumnya
Pemeriksaan Fisik
Pengukuran dilakukan 2 kali,
kali dengan
sela antara 1 – 5 menit , pengukuran
tambahan dilakukan jjika hasil ke-2
pengukuran
sebelumnya
sangat
berbeda .
€ Pengukuran denyut jantung dengan
menghitung
g
g nadi ((30 detik)) dilakukan
saat duduk segera sesudah pengukuran
tekanan darah
€
Pemeriksaan Penunjang
€
€
€
€
€
€
€
€
€
€
€
Tes darah rutin
Glukosa darah (sebaiknya puasa)
Kolesterol total serum
Kolesterol LDL & HDL serum
Trigliserida serum (puasa)
Asam urat serum
Kreatinin serum
Kalium serum
Hemoglobin & hematokrit
Urinalisis
Elektrokardiogram
g
Evaluasi
untuk
menentukan
adanya penyakit penyerta :
Aterosklerosis (melalui pemeriksaan profil
lemak)
€ Diabetes (pemeriksaan gula darah)
€ Fungsi ginjal (pemeriksaan proteinuria,
proteinuria
kreatinin serum, serta memperkirakan laju
filtrasi glomerulus.
glomerulus
€
Pemeriksaan untuk mengevaluasi
adanya kerusakan organ target
1.
€
€
€
€
2.
€
€
€
Jantung
Pemeriksaan fisis
Foto polos dada (untuk melihat pembesaran jantung,
kondisi arteri intratoraks & sirkulasi pulmoner)
Elektrokardiografi (untuk deteksi iskemia
iskemia, gangguan
konduksi, aritmia, serta hipertrofi ventrikel kiri)
Ekokardiografi
Pembuluh darah
Pemeriksaan fisis termasuk penghitungan pulse
p
pressure
USG karotis
Fungsi endotel (masih dalam penelitian)
Lanjutan…
3. Otak
€ Pemeriksaan neurologis
€ Diagnosis strok Æ CT Scan / MRI (untuk pasien dengan
gangguan neural, kehilangan memori, atau gangguan
k
kognitif)
itif)
4. Mata
€ Funduskopi
g g
ginjal
j
5. Fungsi
€ Pemeriksaan fungsi ginjal & penentuan adanya proteinuria/
mikro-makroalbuminuria serta rasio albumin kretinin urin
€ Perkiraan laju
j filtrasi g
glomerulus.
Penatalaksanaan
Terapi non-farmakologis
non farmakologis :
€ Menghentikan merokok
€ Menurunkan BB berlebih
€ Menurunkan konsumsi alkohol berlebih
€ Latihan fisik
€ Menurunkan asupan garam
€ Meningkatkan konsumsi buah & sayur
serta menurunkan asupan lemak.
Jenis – jenis obat antihipertensi
yang dianjurkan oleh JNC 7 :
€
€
€
€
€
Diuretika, terutama jenis Thiazide (Thiaz)atau
Aldosterone Antagonist (Aldo Ant)
Beta Bloker (BB)
Calcium Channel Bloker atau Calcium
antagonist (CCB)
Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACEI)
Angiotensin II Receptor Bloker atau AT, receptor
antagonist/bloker (ARB)
Indikasi & kontraindikasi kelas-kelas utama obat antihipertensi menurut ESH
Kelas obat
Indikasi
Kontraindikasi
Mutlak
Diuretika (Thiaze)
Gagal jantung kongestif, usia
lanjut, isolated systolic
hypertension
Gout
Diuretika (Loop)
Insufisiensi ginjal, gagal
jjantung
g kongestif
g
Diuretika (anti
aldosteron)
Gagal jantung kongestif, ,
pasca infark miokardium
Gagal ginjal, hiperkalemia
Penyekat β
Angina pektoris, pasca infark
miokardium, gagal jantung
kongestif, kehamilan,
takiaritmia
Asma, penyakit paru, obstruktif
menahun,A-V block (derajat 2
atau 3)
Calcium anatagonist
(dihydropiridine)
Usia lanjut, , isolated systolic
hypertension,angina
pektoris,penyakit pembuluh
darah perifer
perifer, aterosklerosis
karotis, kehamilan
Tidak mutlak
Kehamilan
Penyakit pembuluh
darah perifer,
intoleransi glukosa,
atlit atau pasien yang
aktif secara fisik
Takiaritmia, gagal
jantung kongestif
Lanjutan…
Calcium antagonist
(verapamil, diltiazem)
Angina pektoris,
aterosklerosis karotis,
takikardia supraventrikuler
A-V block (derajat 2 atau
3), gagal jantung kongestif
P
Penghambat
h b t ACE
Gagall jjantung
G
t
kongestif,
k
tif
disfungsi ventrikel kiri,
pasca infark miokardium,
non-diabetik
nefropati,nefropati
p ,
p DM tipe
p
I,proteinuria
Kehamilan,
K
h il
hiperkalemia,stenosis
arteri renalis bilateral
Angiotensin
g ote s II receptor
ecepto
antagonist (ATI-Blokr)
Nefropati
e opat DM tipe
t pe
2,mikroalbuminuria,diabeti
k,proteinuria,hipertrofi
ventrikel kiri, batuk karena
ACEI
Kehamilan,
e a a ,
hiperkalemia,stenosis
arteri renalis bilateral
α - Bloker
Hiperplasia prostat (BPH),
hiperlipidemia
Hipotensi ortostatis
Gagal jantung kongestif
KOMBINASI OAH :
€
Bila satu OAH tidak bisa menurunkan tekanan darah sesuai
target atau TD masih dalam batas hipertensi, terkendali
dengan satu obat tetapi efek samping bermakna,
bermakna Maka perlu
kombinasi OAH.
€
-
Kombinasi yang efektif :
Diuretik dengan β blocker
Diuretik dengan ACEI atau antagonis AII
Antagonis
g
( dehidropiridine)
p
) dengan
g β blocker
ACEI dengan antagonis kalsium
α blocker dengan β blocker
-
Pada penggunaan ACEI atau antagonis A II : evaluasi kreatinin
dan kalium serum,
€ bila terdapat peningkatan kreatinin > 35% atau timbul
hi k l i harus
hiperkalemi
h
dih tik
dihentikan
€
Untuk keperluan pengobatan,ada pengelompokan pasien berdasar yang
memerlukan pertimbangan khusus yaitu,
yaitu kelompok indikasi yang memaksa,
memaksa dan
keadaan khusus lainnya :
Indikasi yang memaksa meliputi :
1.Gagal jantung
2.Pasca infark miokardium
3.Risiko penyakit pemb darah koroner tinggi
4.Diabetes
5 Penyakit ginjal kronis
5.Penyakit
6.Pencegahan stroke berulang
Keadaan khusus lainnya :
1P
1.Populasi
l i minoritas
i it
2.Obesitas dan sindrom metabolik
3.Hipertrofi ventrikel kanan
y
arteri p
perifer
4.Penyakit
5.Hipertensi usia lanjut
6.Hippotensi postural
7.Demensia
8 Hipertensi pada perempuan,
8.Hipertensi
perempuan anak,
anak dewasa muda
9.Hipertensi emergensi dan urgensi
Tatalaksana hipertensi menurut JNC 7
Klasifikasi
TD
Normal
TDS
< 120
TDD
Perbaikan
pola
l hid
hidup
Tanpa Indikasi
yang memaksa
k
Dengan
i dik i
indikasi
yang
memaksa
Dan < 80
Atau
80 -89
Dianjurkan
-
Ya
Tidak indikasi obat
Obat2an untuk
indikasi
memaksa
Obat2an untuk
indikasi
memaksa
OAH lain
(diuretika,
ACEI, ARB,
BB,
CCB)sesuai
keb t han
kebutuhan.
Pre hipertensi
120 -139
Hipertensi
derajat 1
140 – 159
Atau
90 –99
Ya
Diuretika (thiazide),
dipertimbangkan ACEI,
ARB, BB, CCB atau
kombinasi
Hipertensi
derajat 2
≥ 160
≥ 100
Ya
Kombinasi 2 obat
(diuretik jenis Thiazide &
ACEI/ARB/BB/CCB )
Pilihan OAH untuk kondisi tertentu
Indikasi yang memaksa
Gagal jantung
P
Pasca
iinfark
f k miokard
i k d
Risiko penyakit pembuluh darah
koroner
Diabetes
Penyakit ginjal kronis
Pencegahan stroke berulang
Pilihan terapi awal
Thiaz, BB, ACEI, ARB, Aldo ant
BB ACEI,
BB,
ACEI Aldo
Ald A
Antt
Thiaz, BB, ACEI, CCB
Thiaz,, BB,, ACEI,, ARB,, CCB
ACEI, ARB
Thiaz, ACEI
KRISIS
HIPERTENSI
Definisi
Suatu keadaan klinis yang ditandai oleh
tekanan darah yang sangat tinggi dengan
kemunginan akan timbulnya atau telah terjadi
kelainan organ target.
target
Klasifikasi
€
Hipertensi Darurat (emergency hypertension)
Æ dimana selain tekanan darah yang sangat
tinggi terdapat kelainan/kerusakan target organ
yang bersifat progresif, sehingga tekanan darah
harus diturunkan segera (dalam menit-jam) agar
dapat mencegah / membatasi kerusakan target
organ yang terjadi.
€
Hipertensi Mendesak (Urgency hypertension)
Æ dimana
di
t d
terdapat
t tekanan
t k
d h yang sangatt
darah
tinggi tetapi tidak disertai kelainan / kerusakan
organ target yang progresif, sehingga penurunan
tekanan darah dapat dilaksanakan lebih lambat
(dalam hitungan jam-hari).
Gejala
Nyeri dada & sesak napas pada
gangguan jantung dan diseksi aorta.
€ Mata kabur pada edema papila mata
€ Sakit
kepala
hebat,
gangguan
kesadaran & lateralisasi pada gangguan
otak
€ Gagal ginjal akut pada gangguan ginjal
€
Diagnosis ditegakkan berdasarkan tingginya tekanan darah,
gejala dan tanda keterlibatan organ target
Gambaran klinik hipertensi
darurat
Gangguan kesadaranGambaran Klinik Hipertensi Darurat
Tekanan
darah
Funduskopi
Status
Neurologi
Jantung
Ginjal
Gastrointestina
l
>220/140
mmHg
Perdarahan
Sakit kepala,
kacau
Denyut jelas
Uremia
Mual, muntah
Eksudat
edema
d
papila
Gangguan
k
kesadaran,
d
kejang,
lateralisasi
Membesar
d k
dekompensasi
i
oliguria
Proteinuria
Diagnosis
Anamnesis
Anamnesis penderita harus dilakukan secara cermat
mengenaii Æ Riwayat
Ri
t Hipertensi
Hi t
i (awal
(
l hipertensi,
hi t
i jenis
j i
obat anti hipetensi, keteraturan konsumsi obat)
Pemeriksaan Fisik
€ Pemeriksaan fisik dilakukan sesuai dengan kecurigaan
organ target yang terkena berdasarkan anamnesis
yang didapat
€ pengukuran tekanan darah di kedua lengan
€ palpasi
l
i denyut
d
t nadi
di di keempat
k
t ekstremitas
k t
it
€ auskultasi untuk mendengar ada/tidak bruit pembuluh
darah besar, bising jantung dan ronki paru.
€ pemeriksaan neurologis umum
€ Pemeriksaan funduskopi
Lanjutan…
Pemeriksaan Laboratorium awal:
€ Urinalisis
€ Hb, Ht, ureum, kreatinin, gula darah dan
elektrolit.
elektrolit
Pemeriksaan penunjang:
€ EKG
€ Foto toraks
Pemeriksaan penunjang lain bila memungkinkan:
€ CT Scan
€ Ekokardiogram
€ Ultrasonogram
Ult
Pengobatan
Pengobatan hipertensi mendesak cukup
dengan oral yang bekerja cepat
sehingga
gg menurunkan tekanan darah
dalam beberapa jam
€ Pengobatan
hipertensi
darurat
memerlukan
obat
yang
segera
menurunkan tekanan darah dalam
menit-jam sehingga umumnya bersifat
parenteral.
€
Obat hipertensi
p
oral y
yang
g dipakai
p
di Indonesia
Obat
Dosis
Effek
Lama Kerja
Perhatian Khusus
Nifedipin
5-10 mg
Diulang 15
menit
5-15 menit
4-6 jam
Gangguan koroner
Kaptopril
12.5-25 mg
Diulang/ 1/2
jam
15-30 menit
6-8 jam
Stenosis a.renalis
Klonidin
75-150 ug
Diulang/ jam
30-60 menit
8-16 jam
Mulut kering, ngantuk
Propanolol
10-40
10
40 mg
Diulang/ 1/2jam
15-30 menit
3-6 jam
Bronkokonstriksi,
Blok jantung
Obat Hipertensi Parenteral yang dipakai di Indonesia
Obat
Dosis
Effek
Lama Kerja
Perhatian
Khusus
Klonidin IV
150 ug
6 amp per 250 cc
Glukosa 5%
mikrodrip
30 60 menit
30-60
24 jam
Ensefalopati
dengan
gangguan
koroner
Nitrogliserin
IV
10-50 ug
100ug/cc per 500 cc
2-5 menit
5-10 menit
Nikardipin
IV
0,5-6 ug/kg/menit
1-5 menit
15-30 menit
Diltiazem
Dilti
IV
5-15
5
15 ug/kg/menit
Lalu sama 1-5
S
Sama
ug/kg/menit
Nitroprusid
IV
0 25 ug/kg/menit
0,25
Langsung
2-3 menit
Selang infus
lapis perak
Kelompok
Biasa
Mendesak
Darurat
Tekanan darah
> 180/110
> 180/110
> 220/140
G j l
Gejala
Tidak
Tid
k ada,
d kadang2
k d
2
sakit kepala
gelisah
Sakit
S
kit kepala
k
l hebat,
h b t
sesak napas
Sesakk napas, nyerii
S
dada, kacau,
gangguan
kesadaran
Pemeriksaan fisik
Organ target taa
Gangguan organ
target
Ensefalopati, edema
paru, gangguan
fungsi ginjal, CVA,
iskemia jantung
Pengobatan
Awasi 1-3 jam
mulai/teruskan obat
oral,
Naikkan dosis
Awasi 3-6 jam,
Obat oral berjangka
kerja pendek
Pasang jalur
intravena periksa
intravena,
laboratorium
standar, terapi obat
intravena
Rencana
Periksa ulang dalam Periksa ulang dalam
3 hari
24 jam
Rawat ruangan /
ICU
Download