IDE dan PASAR (peluang) - Universitas Mercu Buana

advertisement
MODUL - III
ENTERPRENEURSHIP AND
INOVATION MANAGEMENT
OLEH
Prof. M. Havidz Aima, PhD
PASCA SARJANA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2013
Pertemuan minggu ke tiga
•
•
•
•
•
•
•
Identify & evaluate opportunities
Multiple income streams
Networking skill
Ability to sell & influence other
Leveraging OPT, OPM, OPE
Asset allocation & financial planning
Investing for high returns
2
Identify & Evaluate Opportunities (Identifikasi Dan
Mengevaluasi Peluang)
Seorang usahawan atau pengusaha tidak
dapat dipisahkan dengan bisnis. Pengusaha dan
bisnis ibarat dua sisi mata uang, tidak ada bisnis
tanpa pengusaha dan sebaliknya.
Bisnis
didefinisikan sebagai kegiatan produksi dan
distribusi barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan dan yang diingini oleh konsumen,
dengan harapan untuk memperoleh keuntungan
(The production and distribution of goods and
services to satisfy the needs and wants of the
Consumer, hopefully at a profit).
Dengan
demikian, bisnis mencakup:
1.
kegiatan yang berorientasi untuk memperoleh keuntungan
(activity seeking profit)
2. menyediakan barang dan atau jasa (provides goods/services)
3. memenuhi standar kualitas hidup (satisfy standar of living quality
of life)
Namun demikian yang harus dipahami dan disadari oleh para
pelaku bisnis bahwa kegiatan bisnis tidak hanya semata untuk
mencari keuntungan,
akan tetapi keuntugan harus pula
dipertimbangkan dan tidak dapat dipisahkan dengan kelangsungan
bisnis (survival), pertumbuhan bisnis ( growth), dan tanggung jawab
sosial ( social responsibilty), lihat Gambar 1 dibawah ini.
Oleh karna itu dalam mengidentifikasi dan
mengevaluasi
kegiatan
bisnis
untuk
memperoleh
keuntungan
maka
tetap
dilandaskan dan mengacu kepada ketiga hal
seperti yang terlihat pada Gambar 1 diatas.
Dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi
kegiatan bisnis harus pula dilihat dari dua sisi
kepentingan yaitu kepentingan pemilik bisnis
dan kepentingan konsumen, lihat Gambar 2.
Survival
Growth
Profit
Social
Responsibility
Gambar 1. Keterkaitan keuntungan bisnis dengan kelangsungan bisnis,
pertumbuhan bisnis, dan tanggungjawab sosial dalam berbisnis
Kepen tingan
Peng usaha
Tinggi
Kepentingan Konsumen
Rendah
(1)
TINGGI-RENDAH
Rendah
(3)
RENDAH-RENDAH
tinggi
(2)
TINGGI-TINGGI
(4)
RENDAHTINGGI
Gambar 2. Kepentngan pengusaha-konsumen
Dari Gambar 2 di atas diketahui bahwa pada kuadran 1, kepentingan
pengusaha tinggi, namun kepentingan konsumen rendah. Pada kuadran 2,
kepentingan pengusaha tinggi dan kepentingan konsumen juga tinggi.
Pada kuadran 3, kepentingan pengusaha rendah dan kepentingan
konsumen juga rendah, dan pada kuadran 4, kepentingan pengusaha
rendah dan kepentingan konsumen tinggi.
Sebagai pengusaha yang
cerdas, tentunya harus memiliki kejelian dalam mengamati peluang bisnis,
memilih dari berbagai alternatif kegiatan bisnis yang pada intinya adalah
memilih kegiatan bisnis yang tidak hanya mempunyai nilai tinggi dari
sudut pandang pengusaha, akan tetapi juga mempunyai nilai tinggi dari
sudut pandang konsumen yang membutuhkan dan mengingi produk yang
kita hasilkan.
Atas pertimbangan kuadran peluang bisnis tersebut, maka
pertanyaan kunci yang muncul adalah: “Apakah kebutuhan
masyarakat atau sebagian besar masyarakat sekarang atau di
masa depan?", lihat Gambar 3.
in-sideout
Good
Opportunities
outside-in
"Manakah dari usaha dan ide-ide bisnis
yang paling
tepat dan cocok untuk saya? "
Sumber: ..............................
Gambar 3. Pertimbangan pemilihan peluang bisni
Dalam mempertimbangkan peluang bisnis, hendaklah mengacu kepada segmen
pasar (lihat Gambar 4), “baris” mengindikasikan fisik, mental rasional, psikososial, psiko-personal, dan psiko –spiritual. Sedangkan “kolom” mengindikasikan
aktivitas, input, sasaran, dan hasil capaian.
Sumber: ......................
Gambar 4. Identifikasi segmen pasar
Sumber-Sumber Potensial Peluang
Menurut ..............(.......), agar ide-ide yang masih potensial menjadi
peluang bisnis real maka wirausahawan harus bersedia melakukan evaluasi
terhadap peluang secara terus-menerus. Proses penjaringan ide potensial
menjadi produk dan jasa real dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai
berikut.
1. Menciptakan Produk Baru dan Berbeda
Ketika ide dimunculkan secara real, seperti dalam bentuk barang dan jasa
baru maka produk dan jasa tersebut harus berbeda dengan produk dan jasa
yang ada di pasar. Selain itu, produk dan jasa tersebut harus menciptakan
nilai bagi pembeli atau penggunanya. Oleh sebab itu, wirausahawan harus
mengetahui secara terperinci perilaku konsumen di pasar.
2). Mengamati Pintu Peluang
Wirausahawan harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya
kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru, pengalaman keberhasilan
dalam mengembangkan produk baru, dukungan keuangan, dan keunggulan yang
dimiliki pesaing di pasar. Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar
dapat dievaluasi dengan mengamati kelemahan dan risiko pesaing dalam
menanamkan modal barunya.
Peluang bisnis adalah kemungkinan seorang pengusaha akan berhasil
memenuhi kebutuhan yang tidak terpuaskan, yang dapat menghasilkan penjualan
dan keuntungan cukup besar. Model identifikasi Proses Pengenalan Peluang (PPP)
menurut Ardichivili dan Cardozo (2000), dapat dilihat pada Gambar 5.
Model Identifikasi Proses Pengenalan
Peluang, PPP (Ardichivili dan Cardozo,
2000)
Pendidikan
Pengetahuan yang
sebelumnya tentang pasar
dan masalah pelanggan
Pengalaman
Kewaspadaan
wirausaha
Pengalaman
Pribadi
Pengalaman Kerja
Hasil
Pengenalan
Peluang yang
Berhasil
Jaringan
Gambar 5. Pengenalan peluang bisnis
13
Pendidikan
Hasil penelitian mengindikasikan bahwa
masalah pendidikan bukan permasalahan yang sebenarnya.
Artinya tingkat pendidikan tidak selalu berkorelasi positip
dengan kesuksesan berusaha, meskipun kita tetap harus
berpegang teguh bahwa Pendidikan sangat penting dalam
perjalanan pengusaha. Fakta menunjukkan bahwa ada
beberapa keberhasilan dari orang yang keluar dari sekolah
seperti; Andrew Carniege, Henry Ford, William Lear. Orang
sukses yang keluar dari Sekolah juga dialami oleh orang-orang
sukses Indonesia.
Nilai Nilai Pribadi
Banyak studi yang mengindikasikan bahwa nilai- nilai pribadi penting bagi
pengusaha. Pengusaha memiliki sikap yang berbeda terhadap sikap proses
manajemen, dan bisnis secara umum. Sifat perusahaan, paham oportunis,
institusi, dan individualitas pengusaha.
Sejarah Kerja
Sejarah kerja merupakan pengalaman kerja dari seseorang individu. Sejarah
kerja akan mempengaruhi pola pikir seseorang. Bila sejarah kerja seseorang
lebih didominasi pola pikir seorang pebisnis, maka akan lebih mudah untuk
menjadi seorang pebisnis. Akan tetapi sebaliknya bila sejarah kerjanya lebih
didominasi oleh pola pikir kenyamanan dan ketergantungan, maka
diperlukan upaya atau energi yang lebih besar untuk dapat meyakini yang
bersangkutan menjadi pebisnis.
Teladan dan sistem pendukung
Teladan individu-individu yang mempengaruhi gaya dan pilihan karier
seorang pengusaha. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi para
pengusaha dalam jalan karier mereka adalah teladan (role model).
Pengusaha-pengusaha yang berhasil sering dijadikan katalisator oleh
pengusaha yang potensial.
Jaringan dukungan moral
Jaringan dukungan moral ialah para individu yang memberi dukungan
psikologis untuk seorang pengusaha. Dalam berbagai kegiatan bisnis, Penting
bagi pengusaha untuk membangun sebuah jaringan dukungan moral (moralsupport , network).
Jaringan dukungan professional
Jaringan dukungan profesional merupakan individu-individu
yang membantu seorang pengusaha dalam aktivitas- aktivitas
bisnisnya. Selain dorongan , seorang pengusaha membutuhkan
nasehat sepanjang pembentukan usaha baru. Nasihat ini baru
didapat
dari seorang mentor , asosiasi bisnis, asosiasi
perdagangan, atau afiliasi-afiliasi pribadi (proffesional-support
network).
Rencana analisis peluang
Setiap maupun seluruh ide inovatif dan peluang harus dinilai
secara seksama oleh pengusaha global  maka dilakukan analisis
peluang yang berfokus pada IDE dan PASAR (peluang) untuk ide
tersebut, berfungsi sebagai dasar keputusan untuk bertindak.
Rencana analisis peluang terdiri dari 4 bagian yaitu: (1) Deskripsi ide dan
kompetisinya, (2) Penilaian pasar domestik dan pasar internasional, (3) Penilaian
pengusaha dan tim, (4) Diskusi mengenai langkah- langkah yang dibutuhkan untuk
menjadikan ide tersebut agar perusahaan bisnis dapat bertahan.
Idea dan kompetisinya
• Berfokus pada ide itu sendiri dan kompetisinya.
• Produk dan jasa harus didiskripsikan secara mendetail.
• Prototipe atau skema produk bermanfaat untuk emmahami semua aspek dan fitur
produk secara mendalam.
• Mendaftar dan mengidentifikasikan semua produk/ jasa yg sejenis.
• Ide jasa/ produk yang baru dibandidingkan dengfan 3 produk/ jasa yang mirip/
sejenis  unruk melihat ke-inikan produk dan rencana penjualan uniknya ( unique
selling). Mempunyai 3- 5 rencana penjualan unik.
Pasar & peluang
• Menyampaikan ukuran dan karakteristik pasar.
• Data pasar dikumpulkan paling tidak selama 3 tahun 
untuk melihat kecenderungan pasar.(industri, pasar,
segmen pasar dan target pasar ).
• Karakteristik pasar dengan perusahaan besat atau kecil.
• Apakah respon pasar cepat atau lambat.
• Berapa banyak produk baru setiap tahun.
• Pasar diedarkan secara geografis.
• Ada produk lain yang diperkenalkan di pasar.
• Sifat dan ukuran pasar internasional.
Penilaian pengusaha dan penilaian tim
 Setidaknya satu orang dalam tim harus memiliki pengalaman dalam bidang industri
tentang ide baru tsb  sifat yang berhubungan dengan keberhasilan perusahaan.
 Ide dan pelungan membuat bersemangat.
 Daya tahan semangat thd perwujudan ide.
 Sesuai dengan latar belakang dan pengalaman.
 Sesuai dengan tim usaha .
Mempengaruhi tingkat kecocokan penerapan ide baru ke pasar dengan berhasil.
langkah berikutnya
 Menggambarkan langkah- langkah penting yang harus diambil __> mewujudkan
ide berkembang di pasaran.
 Identifikasi langkah- langkah dan disusun dengan baik. Serta waktu dan
anggarannya.
 Identifikasi sumber modal.
Perencanaan produk dan proses pengembangan
 Setelah ide2 muncul dari sumber- sumber ide atau pemecahan masalah
secara kreatif  ide dibutuhkan pengembangan dan perbaikan.
 Untuk itu perencanaan produk dan proses pengembangan dibagi
menjadi 5 tingkat yaitu: ide, konsep, pengembangan produk, pemasaran
uji coba, dan komersialisasi.
Siklus kehidupan produk
 Siklus kehidupan produk adalah tingkat- tingkat yang dilalui setiap
produk dari pengenalan, pertumbuhan, pendewasaan dan penurunan.
 Perencanaan produk dan proses pengembangan merupakan tingkatantingkatan dalam pengembangan produk baru.
 Model proses pengenalan peluang
Adapun Model proses pengenalan peluang menurut Hisrich dan Peters (1991) dapat
dilihat pada Gambar 6.
Tingkat
ide
Tingkat
konsep
Tingkat
Tingkat
pengembanga pemasaran uji
produk
coba
Tingkat komersialisasi
siklus kehidupan
produk
Ide
Pengemban
gan LAB
Pelaksanaan
Produksi uji
coba
Percobaan
rencana semi
komersial
1.Pengenalan
2. Pertumbuhan
Mengevaluasi
Mengevaluasi
3.Pendewasaan
4.Penurunan
mengevalu mengevalua
asi
si
Gambar 6. Model Proses Pengenalan Peluang menurut Hisrich dan Peters (1991)
Penentuan kriteria-kriteria evaluasi
Pada setiap tingkat perencanaan produk dan proses pengembangan, perlu ditentukan
kriteria untuk evaluasi yang bersifat inklusif dan kwantitatif  menyaring produk secara
seksama pada tingkat pengembangan tertentu.
Kriteria harus ditentukan guna mengevaluasi ide baru menurut: Peluang pasar, kompetisi,
sistem pasar, faktor finansial, dan faktor produksi.
Peluang pasar
 Harus ada suatu peluang pasar dalam bentuk kebutuhan baru atau kebutuhan saat ini
untuk ide produk baru.
 Kriteria penetuan permintaan pasar, paling penting.
 Kriteria peluang dan ukuran pasar.
 Sifat dan sikap pelanggan yang membeli.
 pasar potensial.
 Tingkatan pasar
 Saham pasar.
2. Multiple Income Streams (Sumber
Pendapatan Ganda)
Dari berbagai jenis aliran atau sumber
pendapatan, Robert T. Kyosaki mengklasifikasi
menjadi empat sumber pendapat yang dikenal
dengan empat kuadran pendapatan seperti
yang terlihat pada Gambar 3. Pendapatan
pada sisi kiri terdiri dari penghasilan kuadran 1
dan penghasilan kuadran 3, sedangkan
pendapatan pada sisi kanan terdiri dari
penghasilan kuadran 2 dan penghasilan
kuadran 4.
(1)
Employee
(2)
Business owner
(3)
Self – Employer
(4)
Investor
Gambar 3. Kuadran Pendapatan
Pada kuadran 1 adalah Employee atau pekerja
yaitu bekerja untuk orang lain, baik yang bekerja
di sektor pemerintah maupun di sektor swasta.
Dengan kata lain, kelompok ini disebut dengan
bekerja untuk orang lain. Dari aspek keamanan
(safety), kelompok ini adalah yang paling aman
dengan peluang resiko paling kecil. Bagi yang
bekerja di sektor pemerintah, gaji dibayar pada
awal bulan baru bekerja dan bagi yang bekerja di
sektor swasta bekerja terlebih dahulu dan
menerima gaji pada minggu keempat.
Kuadran 3, Self-Employer adalah bekerja untuk diri sendiri. Masuk
kedalam kelompok ini antara lain adalah pemilik toko kelontong,
pengacara, notaris, dan dokter praktek pribadi. Penghasilan kelompok ini
juga sangat bervariasi, mulai dari berpenghasilan rendah sampai dengan
berpenghasilan sangat tinggi. Pemilik toko kelontong dalam skala kecil
mungkin sudah cukup puas dengan omset ratusan ribu per hari.
Sebaliknya bagi seorang pengacara atau mungkin saja dapat meraup
penghasilan bernilai milyaran dalam satu transaksi bisnis. Penulis juga
mengetahui seorang yang berprofesi sebagai dokter Spesialis Kulit yang
praktek di Jalan Simpang V yaitu dokter Ronni Handoko dengan jam
praktek lebih kurang mulai pk 15.00 sore hari sampai dengan pukul 03.00
dini hari, dapat ditaksir dengan jumlah pasin katakanlah 100 orang per hari
dengan tarif Rp 100.000 per orang, berarti dokter Ronni Handoko dapat
meraup penghasilan Rp 10.000.000 per malam. Bila dalam satu bulan ada
25 hari kerja, maka penghasilan bulanan dokter Ronni Handoko adalah Rp
250.000.000 per bulan. Dengan demikian, penghasilan dari kuadran 2 ini
sangat fluktuatif, namun ada satu kesamaan yaitu bila tidak bekerja, maka
penghasilan menjadi Rp O.
Kuadran 2, Business Owner adalah mereka yang memiliki bisnis yang
disertai dengan sistem. Mereka yang memiliki pendapatan dari kuadran 2 ini
dapat saja melakukan berbagai aktivitas lain termasuk jalan-jalan ke manca
negara, namun bisnisnya tetap berjalan karena memiliki sistem.
Kuadran 4, Investor adalah pemilik salam atau penerima deviden
dari hasilbisnisnya. Bagi pemilik saham yang relatif besar jumlahnya, tentu
pendapatan dari kuadran 4 ini juga relatif besar, dengan kata lain mereka
memiliki pendapat setiap “tarikan napas” tanpa harus bekerja.
Dari pengelompkan pendapatan empat kuadran tersebut, dikenal
pula dengan istilah atau terminolohi passive income dan active income.
Passive income atau pendapatan pasif adalah pendapat yang diperoleh tanpa
harus bekerja, sedangkan active income adalah pendapatan yang diperoleh
dengan harus bekerja. Yang masuk kedalam pendapatan aktif adalah
pendapatan yang bersumber dari kuadran 1 dan kuadran 3, sedangkan
pendapatan pasif adalah pendapatan yang bersumber dari kuadran 2 dan
kuadran 4.
Networking
Skill
(Memiliki
Keterampilan Jaringan Kerja)
Jaringan adalah sebuah himpunan orang yang dihubungkan dengan
orang yang lain sehingga orang tersebut dapat saling komunikasi, bertukar
informasi dan lain lain. Kemampuan Membangun Jaringan Seorang pengusaha
harus mampu bergaul dengan sebanyak teman. Ada beberapa cara yang dapat
dilakukan dalam membangun jaringan yaitu:
•
Menumbuhkan rasa percaya diri yang kuat
•
Menjadi anak gaul, buat kartu nama yang menarik dan spesifik serta
berikan kepada teman baru, dan tawarkan persahabatan yang tulus.
Mengapa jaringan itu sangat penting (Why Networking Is Very
Important ?). Setidaknya ada empa alasan utama bahwa untuk membangun
suatu jaringan adalah penting karena: (1) membangun hubungan (builds
relationship), (2) sebagai parnership (partner), (3) sebagai media konsultasi
(advice), dan (4) saling bertukar ide (Exchange Ideas).
Ada ungkapn yang menegaskan bahwa “you do not work
if you do no have networking, anda tidak bekerja apabila anda
tidak memiliki jarngan kerja”. Salah satu faktor penentu
keberhasilan dalam berbisnis adalah “networking skill atau
memiliki keterampilan jaringan kerja”. Produk Bisnis adalah
memproses input menjadi output. Didalam literatur, secara
konvensional dikenal input sebagai 5 M yaitu: Man, Machine,
Material, Method, dan Money. Pada zaman informasi sekarang
ini “informasi” merupakan input yang sangat utama, dan dapat
mendukung 5 M yang dimiliki dan bahkan dapat mengeliminir 5
M yang dimiliki. Artinya input informasi akan dapat bermanfaat
untuk 5 M input lainnya.
Didalam berbisnis, “faktor kali” merupakan kata kunci
(key word), artinya setiap pebisnis berupaya untuk mencari tahu
“faktor kunci” untuk melipatgandakan bisnisnya. Salah satu cara
melipatgandakan bisnis tersebut melalui networking.
Ability to Sell & Influence Other (Kemampuan
Mempengaruhi orang)
Secara umum, ilmu bisnis adalah turunan daripada ilmu ekonomi
mikro, yang sangt populer dan merupakan pusat kajiannya adalah suplly
dan demand. Dengan kata lain pengusaha yang menciptakan suatu produk
baik barang maupun jasa akan berhadapan dengan demand atau
permintaan. Bahkan yang diciptakan itu tidak hanya produk dan atau jasa,
akan tetapi juga ide. Merujuk kepada definisi bisnis, ada dua target
terhadap konsumen yaitu agar produk dan atau jasa yang dihasilkan
dirasakan sebagai suatu kebutuhan dan atau keinginan dari konsumen.
Bila rasa kebutuhan dan keinginan ini sudah dapat terwujud, maka secara
langsung akan menciptakan demand atau permintaan. Oleh karena itu
kepiyawaian seorang pengusaha adalah kemampuannya dalam menjual
produk, jasa dan bahkan ide agar pihak konsumen dapat dipengaruhi dan
dikendalikan.
Leveraging OPT, OPM, OPE
Kata leverage berati pengungkitan, pengungkilan , pengumpilan atau
pengaruh. Untuk mengungkapkan cara kerja faktor pengungkit dapat dijelaskan
berikut ini. Bila beban katakanlah 1.000 kg akan diangkat secara langsung, maka
dibutuhkan kekuatan sebanyak 1.000 kg. Akan tetapi bila digunakan pengungkit,
maka untuk mengangkat beban 1.000 kg tersebut dipestikan akan kurang dari
1.000 kg. Tiga masalah yang sering ditemui sebagai hambatan dalam berbisnis
adalah waktu (time), modal (money), dan keahlian (expert). Namun fakta
menunjukkan bahwa keberhasilan seorang pebisnis tidak harus memiliki ketiga hal
tersebut secara sempurna, dan dapat saja dengan memanfaatkan dari orang lain.
Leveraging OPT merupakan singkatan dari leveraging Other People Time,
yang maksudnya adalah menggunakan faktor pengungkit yang bersumber dari
waktu orang lain. Leveraging OPM adalah singkatan dari leveraging Other People
Money, yang maksudnya adalah menggunakan faktor pengungkit yang bersumber
dari uang orang lain. Sedangkan Leveraging OPE adalah singkatan dari leveraging
Other People Expert, yang maksudnya adalah menggunakan faktor pengungkit
yang bersumber dari keahlian orang lain. Pendiri Primagama, E. Pudi Chandra
memiliki istilah yang lebih kurang sama maksudnya yaitu “BOTOL, Berani Optimis
Tenaga Orang Lain”, “BODOL, Berani Optimis Duit Orang Lain”.
Leveraging OPT merupakan singkatan dari leveraging
Other People Time, yang maksudnya adalah menggunakan
faktor pengungkit yang bersumber dari waktu orang lain.
Leveraging OPM adalah singkatan dari leveraging Other People
Money, yang maksudnya adalah menggunakan faktor
pengungkit yang bersumber dari uang orang lain. Sedangkan
Leveraging OPE adalah singkatan dari leveraging Other People
Expert, yang maksudnya adalah menggunakan faktor
pengungkit yang bersumber dari keahlian orang lain. Pendiri
Primagama, E. Pudi Chandra memiliki istilah yang lebih kurang
sama maksudnya yaitu “BOTOL, Berani Optimis Tenaga Orang
Lain”, “BODOL, Berani Optimis Duit Orang Lain”.
Asset Allocation & Financial Planning (Alokasi Aset
dan Perancanaan Finansial)
Aset adalah segala sesuatu yang menghasilkan pendapatan atau
penerimaan, sedangkan liabilitas adalah segala sesuatu yang menjadi
kewajiban seseorang. Seorang pengusaha harus cerdas dalam
mengalokasikan aset yang dimilikinya agar dapat memberikan manfaat
yang sebaik-baiknya.
'Alokasi Aset‘ didefinisikan Strategi investasi yang bertujuan untuk
menyeimbangkan risiko dan imbalan dengan membagi aset portofolio
sesuai dengan tujuan individu, toleransi risiko dan horizon investasi..
Mengapa alokasi aset sangatlah penting?. Alokasi aset adalah
penting: (1) untuk mensupport produksi produk seperti Mesin Produksi
dan Operator produksi (SDM), (2) Untuk Mensupport Distribusi Produk
seperti Mobil operasional dan Distribution personel, dan (3) Untuk
Mensupport Pemasaran produk seperti Material promosi (materi iklan
TVC, Flyer, Banner).
 Tiga kelas aset utama - ekuitas, pendapatan tetap, dan kas dan setara memiliki berbagai tingkat risiko dan pengembalian, sehingga masingmasing akan berperilaku berbeda dari waktu ke waktu.
 KATEGORI ASSET
 Ada banyak jenis aset yang mungkin atau mungkin tidak termasuk dalam
strategi alokasi aset:
 Kas dan setara kas (misalnya, akun, reksa dana pasar uang deposit)
 Efek pendapatan tetap seperti obligasi: investment grade atau junk
(high-yield), pemerintah atau perusahaan, jangka pendek, menengah,
jangka panjang, domestik, asing, pasar negara berkembang, atau
keamanan convertible
 Saham: nilai, dividen, pertumbuhan, sektor tertentu atau pilihan (atau
"campuran" dari dua atau lebih dari sebelumnya), topi besar
dibandingkan pertengahan topi, topi kecil atau mikro-cap, saham publik
terhadap ekuitas swasta, , muncul atau perbatasan pasar domestik, asing
(dikembangkan)
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Komoditas: logam mulia, keranjang luas, pertanian, energi, lainnya
Real estat komersial atau perumahan (juga REITs)
Koleksi seperti seni, koin, atau perangko
Produk asuransi (anuitas, pemukiman hidup, obligasi bencana, produk
asuransi jiwa pribadi, dll)
Derivatif seperti strategi panjang-pendek atau pasar netral, pilihan, utang
yang dijamin dan berjangka
Mata uang asing
Modal ventura dan ekuitas swasta
Strategi Alokasi
Ada beberapa jenis strategi alokasi aset berdasarkan tujuan investasi,
toleransi risiko, kerangka waktu dan diversifikasi: strategis, taktis, dan intisatelit.
Alokasi Aset Strategis - tujuan utama dari alokasi aset strategis adalah
untuk menciptakan campuran aset yang akan memberikan keseimbangan
optimal antara risiko dan return yang diharapkan untuk horizon investasi
jangka panjang
• Alokasi Aset Taktis -. Metode di mana investor mengambil
pendekatan yang lebih aktif yang mencoba untuk posisi
portofolio ke aset, sektor, atau saham individu yang
menunjukkan paling potensial untuk keuntungan
• Inti-Satelit Alokasi Aset - lebih atau kurang hibrida dari kedua
alokasi strategis dan taktis yang disebutkan di atas .
• Alokasi Aset sistematis adalah pendekatan lain yang
tergantung pada tiga asumsi.
• Pasar memberikan informasi eksplisit tentang pengembalian
yang tersedia.
• Pengembalian yang diharapkan relatif mencerminkan
konsensus.
• Pengembalian diharapkan memberikan petunjuk untuk
pengembalian aktual.
Perencanaan Finansial
Ada ungkapan yang mengatakan bahwa “if you do not
have planning, it means you plan to fail, jika anda tidak
memiliki rencana, berarti anda merencanakan untuk gagal”.
Oleh karena itu seorang pengusaha harus cerdas dalam
mengalokasi aset yang dimilikinya dan harus membuat rencana
finansial atau rencana keuangan.
Robert T. Kyosaki menegaskan bahwa, penghasilan besar tidak
terlalu penting, dan yang jauh lebih penting adalah seberapa
besar dapat menabung dari penghasilan bulan yang diterima
seseorang. Dengan demikian, dapat menabung dalam jumlah
besar, mempunyai arti yang lebih penting dan lebih strategis
daripada hanya berpenghasilan besar namun tidak dapat
menabung. Orang-orang yang cerdas dalam pengelolaan
keuangannya, biasanya lebih memilih untuk menunda suatu
konsumsi, dan dengan penundaan biaya peningkatan konsumsi
tersebut dapat menghasilkan suatu pendapatan baru.
Kebanyakan orang telah mendengar tentang manfaat perencanaan
keuangan pribadi dan ingin lebih baik mengelola keuangan pribadi mereka .
Namun itu bisa tampak begitu kuat . Jika Anda tidak yakin di mana untuk
memulai , ini primer perencanaan keuangan dapat membantu . Ini menetapkan
prioritas bagi siapa saja pada setiap tahap kehidupan dan keuangan
memaparkan , dalam delapan langkah sederhana , hanya bagaimana untuk
mengambil kontrol keuangan Anda
Langkah 1 . Membuat dan meninjau rencana keuangan . Pada dasarnya ,
rencana keuangan adalah seperangkat ditulis tujuan , strategi dan jadwal untuk
mencapai tujuan ini : membeli rumah pertama Anda , pendanaan atau
mengelola sarang telur pensiun , dana pendidikan anak Anda , membayar utang
, dan sebagainya. Menuliskan rencana ini , apakah pada pad kuning,
spreadsheet atau dengan bantuan seorang perencana keuangan bersertifikat (
CFP ) profesional memotivasi Anda untuk bertanggung jawab dan
melaksanakan daftar to-do langkah-langkah tindakan . Ini memberikan arahan ,
memberikan Anda sebuah patokan dari mana untuk mengevaluasi kemajuan
Anda dan membantu Anda memprioritaskan paling efisien penggunaan
sumber daya keuangan Anda .
Langkah 2 . Mengatur catatan keuangan Anda . Ini jauh lebih mudah untuk berhasil
mengelola keuangan Anda jika Anda tahu apa yang keuangannya . Jadi mengumpulkan
catatan keuangan sebagai berikut:
• rekening investasi
• laporan bank
• pajak
• laporan hipotek dan kartu kredit
• polis asuransi
• dokumen perencanaan estate
Kemudian mengatur sehingga Anda dapat menemukan dan mengaksesnya dengan
mudah , jangan lupa untuk menginventarisir barang-barang pribadi Anda . Ini dokumen
tidak hanya nilai mereka untuk tujuan perencanaan tetapi juga memberikan catatan bagi
perusahaan asuransi Anda dalam hal harta benda Anda hilang karena pencurian atau
bencana alam .
Langkah 3. Hitung kekayaan bersih Anda . Setelah catatan keuangan Anda terorganisir ,
menghitung kekayaan bersih Anda . Ini hanya masalah mencari tahu apa yang Anda
sendiri kurang apa yang Anda berutang . Jika aset Anda ( rumah , rekening bank ,
investasi dan sebagainya) melebihi kewajiban Anda ( hipotek , pinjaman mahasiswa ,
hutang kartu kredit , dll), maka kekayaan bersih Anda akan positif . Di sisi lain , jika Anda
berutang lebih dari Anda sendiri, Anda akan memiliki kekayaan bersih negatif.
Kekayaan bersih adalah pengukuran terbaik dari kondisi
kesehatan keuangan Anda dan harus digunakan sebagai dasar
untuk setiap keputusan keuangan yang Anda buat . Tujuan Anda
harus untuk meningkatkan kekayaan bersih Anda secara tahunan .
Pada akhir tahun , Anda harus menghitung ulang kekayaan bersih
Anda dan membandingkannya dengan patokan tahun lalu . Dengan
melakukan ini , Anda langsung akan dapat melihat kemajuan Anda
.
Langkah 4. Menetapkan rencana belanja . Sebuah pengeluaran
rincian rencana di mana uang Anda berasal dari dan di mana ia
pergi . Arus masuk termasuk gaji Anda , bonus , pendapatan bunga
dan sumber pendapatan lain yang Anda miliki . Inflow adalah
bagian yang umumnya paling mudah untuk mengingat . Bagian
outflow adalah daftar rinci di mana uang Anda pergi . Aliran yang
paling penting harus tabungan Anda . Jika Anda hidup dalam
berarti Anda , maka Anda akan sama inflow outflow Anda .
Memiliki rencana pengeluaran yang seimbang harus
menjadi prioritas keuangan terlepas dari mana Anda berada
dalam hidup atau apa yang kekayaan bersih Anda . Sebuah
rencana belanja mengidentifikasi bidang utama di mana Anda
ingin sumber daya Anda untuk pergi dan menyoroti
pengeluaran sia-sia. Hal ini juga dapat memberikan peringatan
dini dari masalah keuangan yang akan datang
Langkah 5. Membangun dana darurat . Idealnya , Anda ingin
memiliki cukup uang tunai di tangan untuk menutupi tiga
sampai enam bulan biaya hidup dasar harus Anda kehilangan
sumber penghasilan rutin Anda . Tergantung pada keamanan
pekerjaan Anda , Anda mungkin ingin meningkatkan jumlah
senilai bulan cadangan . Misalnya , wiraswasta mungkin ingin
memiliki dua belas bulan cadangan , terutama jika pendapatan
mereka adalah variabel di alam .
Langkah 6 . Mengurangi atau meminimalkan utang
konsumen . Utang menyeret ke sisa usaha keuangan
Anda seperti jangkar berat. Jika utang konsumen Anda
- kartu kredit , pinjaman mahasiswa , kredit mobil dan
pinjaman pribadi - yang memakan 15 sampai 20
persen atau lebih dari pengeluaran bulanan Anda,
membuat mengurangi prioritas. Dan mengapa dana
limbah membayar apa yang kemungkinan besar suku
bunga yang sangat tinggi pada kartu Anda dan
pinjaman ?
Investing For High Returns
Mengembangkan model keuntungan strategis dan membuat strategi
keuangan Anda akan membantu Anda memantau dan menilai kinerja .
Banyak pemilik bisnis berpikir bahwa profit adalah ukuran yang paling
penting dari kinerja keuangan , tapi ini tidak selalu terjadi karena laba
relatif terhadap jumlah uang yang diinvestasikan dalam bisnis .
Misalnya, P100 , laba bersih 000 mungkin tidak benar-benar menjadi
baik jika investasi adalah P2 juta karena pengembalian investasi akan
hanya 5 persen . Namun, jika investasi hanya P500 , 000 dan laba bersih
adalah P100 , 000 , laba atas investasi akan menjadi fantastis 20 persen
!
Dengan demikian , perlu merancang strategi keuangan yang dapat
membantu mencapai setinggi mungkin laba atas investasi dan dapat
melakukan dengan mengembangkan model keuntungan strategis
dengan menggunakan tiga indikator kunci berikut : margin keuntungan
, produktivitas , dan leverage keuangan .
Inti daripada ilmu ekonomi adalah ilmu pilihan yaitu
memilik salah satu alternatif terbaik diantara berbagai alternatif
pilihan. Seorang pengusaha harus cerdas dalam memilih kegiatan
bisnis yang dapat menghasil pengembalian (return) yang tinggi.
Beberapa indikator untuk mengukur tingkat pengembalian
investasi antara lain adalah sebagai berikut:
• Net Present Value (NPV), suatu investasi dikatakan layak bila
nilai NPV lebih besar daripada nol.
• Internal Rate of Return (IRR), suatu investasi dikatakan layak
bila nilai IRR lebih besar daripada tingkat bunga umum yang
berlaku.
• Benefit-cost ratio (B-C Ratio), Profit ability ratio bila lebih besar
aripada satu.
• Pengeluaran: Biaya litbang, biaya pemasaran, biaya peralatan
modal, biaya lain.
• Pemasukan: Penjualan produk baru, pengaruh terhadap
penjualan tambahan dari produk yang sudah ada., nilai
barang yang dapat diselamatkan.
• Arus kas bersih: pendapatan maksimum, waktu untuk
pendapatan maksimum, durasi pendapatan, investasi total,
uang bersih maksimum dalam satu tahun.
• Laba: laba dari produk baru, laba yang mempengaruhi
penjualan tambahan dari produk-produk yang sudah ada,
bagian kecil dari laba total perusahaan.
• Imbal hasil relatif: Keuntungan ekuitas pemegang saham
(ROE), keuntungan investasi (ROI), Biaya modal, Nilai saat
ini (PV), Aliran kas yang dilalaikan (DCF), Imbal hasil aset
yang digunakan (ROA), Imbal hasil penjualan.
• Dibandingkan dengan Investasi Lain: dibandingkan dengan
peluang produksi lain, dibandingkan dengan peluang
investasi lain.
Download