pai fkm 7 etika, moral, dan akhlaq

advertisement
ETIKA, MORAL, DAN AKHLAQ
• Pengertian Etika, Moral, dan Akhlaq
– Kata etika berasal dari bahasa Yunani Ethos yang berarti
kebiasaan, yaitu kebiasaan yang dianggap baik atau buruk.
Sedangkan istilah etika diartikan dengan: ilmu/filsafat
tentang nilai baik dan buruk dalam kehidupan manusia.
– Kata moral berasal dari bahasa Latin Mores (jamak dari
kata mos) yang berarti adat kebiasaan, sedangkan istilah
moral diartikan dengan: Ajaran tentang baik dan buruk
yang sesuai dengan ide-ide umum yang dianggap baik dan
wajar, atau yang diukur dengan tradisi yang berlaku dalam
suatu masyarakat.
– Kata akhlaq berasal dari bahasa Arab akhlaaq bentuk
jama’ dari khuluq yang berarti tingkah laku, perangai atau
tabiat. Sebagai istilah, akhlaq diartikan dengan: Sikap yang
melahirkan perbuatan, baik perbuatan yang baik maupun
yang buruk, atau sifat hati yang tercermin dalam perilaku.
• Karakteristik Akhlaq
– Pada prinsipnya antara etika, moral, dan akhlaq itu
memiliki persamaan, yaitu sama-sama membicarakan
tentang kebaikan dan keburukan yang menyangkut
perikehidupan manusia dalam hubungannya dengan
Tuhan, sesama manusia, atau alam sekitarnya.
– Perbedaan antara ketiganya adalah terletak pada dasar
atau ukuran dalam menentukan kebaikan atau keburukan
itu sendiri
– Menurut etika, baik dan buruk itu didasarkan pada akal
fikiran manusia, sedang menurut moral didasarkan pada
kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat, sedangkan
akhlaq selalu didasarkan pada wahyu Allah atau petunjuk
Rasulullah.
– Secara umum akhlaq memiliki ciri-ciri : Bersifat mutlak,
tetap, berlaku untuk selama-lamanya, menyangkut aspek
jasmaniah dan ruhaniah, berkaitan dengan dunia dan
akhirat. Sedangkan etika dan moral bersifat nisbi, dapat
berubah sesuai keadaan, tempat dan waktunya.
• Hubungan antara tasawuf dengan akhlaq
– Tasawuf adalah proses mendekatkan diri kepada Allah
(muraqabah) dengan cara mensucikan hati
(tashfiyatul qalb) melalui thariqah atau jalan-jalan
tertentu. Ajaran tasawuf mengajarkan bahwa Tuhan
Yang Maha Suci itu hanya dapat didekati dengan hati
yang suci pula.
– Jika ilmu akhlaq itu menjelaskan mana yang baik dan
buruk, bagaimana mengubah akhlaq yang buruk
menjadi baik dengan cara-cara yang umumnya
nampak seperti keilmuan, keteladanan, pembiasaan
dan lain-lain, maka ilmu tasawuf menjelaskan
bagaimana cara menyucikan hati agar tercipta
akhlakul karimah yang sebenar-benarnya.
• Lanjutan hubungan antara akhlaq dan tasawuf
– Cara penyucian hati dalam tasawuf pada umumnya
ditempuh dengan Ijtinaabul manhiyyaat (menjauhi
larangan-larangan), Adaa’ul waajibaat (melakukan
kewajiban-kewajiban),
Adaa’un
naafilaat
(melaksanakan kesunahan-kesunahan), Arriyaadhaat
(latihan-latihan spiritual), Dawaamudz dzikri (selalu
ingat kepada Allah). Metode-metode tersebut
dilakukan secara istiqamah atau dengan mujahadah
– Dengan demikian tasawuf merupakan bagian dari
akhlaq yang secara khusus mengajarkan bagaimana
manusia dapat memiliki hati yang suci agar
senantiasa dekat dan dicintai Tuhannya. Tasawuf
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari upaya
mencapai kesempurnaan akhlaq. Tasawuf merupakan
jiwa daripada akhlaq
• Indikator manusia berakhlaq
– Indikator manusia yang berakhlaq baik (khusnul
khuluq) menurut Imam al-Ghazali adalah selalu
tertanamnya iman dalam hatinya, sebaliknya manusia
yang tak berakhlaq adalah manusia yang ada nifaq
(sikap mendua) dalam hatinya.
– Selanjutnya al-Ghazali menguraikan tanda-tanda
manusia beriman adalah:
•
•
•
•
•
•
Khusu’ dalam shalatnya
Berpaling dari hal-hal yang tidak berguna
Selalu kembali kepada Allah
Mengabdi hanya kepada Allah
Selau memuji dan mengagungkan Allah
Bergetar hatinya jika nama Allah disebut
• Lanjutan tanda-tanda manusia beriman menurut
Imam al-Ghazali:
• Berjalan di muka bumi dengan tawadhu’ atau tidak
sombong
• Bersikap arif atau bijaksana dalam menghadapi orangorang awam
• Menyintai orang lain sebagaimana menyintai dirinya sendiri
• Menghormati tamu
• Menghargai dan menghormati tetangga
• Berbicara selalu baik, santun dan penuh makna
• Tidak banyak bicara dan bersikap tenang dalam
menghadapi segala persoalan
• Tidak menyakiti orang lain baik dengan sikap, ucapan,
maupun perbuatannya.
AKTUALISASI AKHLAQ DALAM KEHIDUPAN
1. Akhlak Kepada Allah
– Beriman kepadaNya
– Menyintai kepadaNya di atas segala-galanya
– Taat kepadanya (melakukan perintah dan menjauhi
laranganNya)
– Selalu ikhlas atau memurnikan segala ketaatan dan
pengabdian kepaNya, serta menerima segala
ketentuanNya
– Selalu bersyukur kapadaNya
– Selalu mohon ampun atau bertaubat kepadaNya
– Selalu khusnudh-dhan (berbaik sangka) kepadaNya
– Selalu tawakkal kepadaNya setelah berikhtiar
– Selalu berdo’a atau meminta semata-mata kepadaNya
– Selalu mengingat dan atau memujinya dengan kalimahkalimah thayyibah, dll.
2. Akhlaq Kepada Rasulullah
– Beriman kepadanya (atas kerasulan dan risalahnya)
– Menyintai kepadanya di atas semua makhluq
– Taat kepadanya (melaksanakan perintah dan
menjauhi larangannya) karena Allah
– Berdoa shalawat kepadanya
– Menghormati dan memuliakannya
– Menjadikannya sebagai teladan (uswah hasanah)
– Memelihara sunnah-sunnahnya
– Meneruskan dan atau membantu perjuangannya
3. Akhlaq Kepada Diri Sendiri
– Memelihara kesucian dan kehormatan diri dari
perbuatan tercela (al-iffah)
– Menutup aurat dengan sopan
– Memiliki rasa malu terhadap perbuatan tercela
– Berlaku adil dengan memperhatikan kesehatan,
kebutuhan, dll.
– Memiliki keberanian (syaja’ah) dalam kebaikan dan
kebenaran
– Bersyukur kepada Allah dengan memanfaatkan dan
mengembangkan segala potensi yang dimilikinya
– Bersikap sabar dan ikhlas
– Senantiasa mengharapkan ridha Allah, dll.
4. Akhlaq Kepada Kedua Orang Tua
– Patuh kepadanya dalam batas-batas tidak
bertentangan dengan Allah dan RasulNya
– Menyintai kepadanya melebihi pada kerabat-kerabat
yang lain
– Ihsan atau selalu berbakti kepadanya
– Merendahkan diri atau memuliakan kepadanya
– Berkomunikasi dengan lemah lembut dan kata-kata
yang mulia kepada mereka
– Berterima kasih kepadanya
– Berdoa kebaikan untuk mereka
– Minta doa kebaikan dari mereka.
5. Aklhlaq KepadaKeluarga atau Karib Kerabat
– Saling membina rasa cinta dan kasih sayang
– Saling menuaikan kewajiban dalam memperoleh hak
– Menghormati yang lebih tua
– Mendidik anak dengan dengan penuh kasih sayang
– Mempergauli isteri dengan cara yang baik
– Memelihara hubungan silaturrahim
6. Akhlaq Kepada Tetangga
– Saling mengunjungi dan bantu terlebih waktu susah
– Saling menghormati
– Menghindari pertengkaran dan permusuhan
– Menjaga diri dari hal-hal yang dapt merugikan atau
mengganggu mereka, dll.
7. Akhlaq Kepada Masyarakat :
– Memuliakan tamu
– Saling menolong dalam kebaikan dan taqwa
– Amar ma’ruf nahi munkar dengan bijaksana
– Menolong mereka yang kekurangan/kesusahan (fakir
miskin, anak yatim, gharimin, ibnu sabil, dll.)
– Bermusyawarah
dalam
urusan-urusan
yang
menyangkut kepentingan bersama
– Menaati putusan yang telah disepakati bersama
– Memenuhi janji
– Menjaga amanah (kepercayaan/titipan) darinya
– Menghormati norma atau nilai-nilai yang berlaku
dalam masyarakat, dll.
8. Akhlaq Kepada Alam / Lingkungan Sekitar
– Memelihara dan memanfaatkannya untuk
kepentingan atau kemanfaatan manusia dan
makhluk lainnya
– Mengelola alam dengan cara dan perhitungan
yang sebaik-baiknya
– Memiliki rasa sayang kepada semua makhluq
(tidak berbuat aniaya kepadanya)
– Tidak melakukan kegiatan yang bersifat merusak
lingkungan
– Senantiasa menjaga kelestarian dan kemanfatan
alam dengan sebaik-baiknya.
Download