PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

advertisement
Laporan Tahunan 2013
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.
LAPORAN
Tahun Terobosan
www.siloamhospitals.com
Laporan Tahunan 2013
Kantor Pusat:
PT Siloam International
Hospitals Tbk.
Siloam Hospitals Lt. 5
Jl. Siloam No. 6, Lippo Village
Tangerang 15811
Banten, Indonesia
Telpon: +6221 2566 8000
Faximili:+6221 546 0075
TAHUNAN
2013
26 54
82 90
1
Tahun Terobosan
26
Pembahasan & Analisa Manajemen
2
Sekilas Tentang Siloam
28
Tinjauan Bisnis
5
Budaya Perusahaan
38
Analisa Kinerja Keuangan
6
Penghargaan 2013
46
Sumber Daya Manusia
7
Visi, Misi dan Nilai - nilai Perusahaan
52
8
Struktur Organisasi
Information & Communication
Technology
10
54
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Jejak Langkah
12
81
Laporan Komite Audit
Peristiwa Penting
13
82
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Wilayah Layanan Siloam
14
90
Data Perusahaan
Ikhtisar Keuangan
16
92
Profil Dewan Komisaris
Ikhtisar Saham
17
96
Profil Direksi
Lembaga dan Profesi Penunjang
18
Sambutan Dewan Komisaris
100
22
Laporan Direksi
Surat Pernyataan Anggota Dewan
Komisaris dan Direksi tentang Tanggung
Jawab atas Laporan Tahunan 2013 PT
Siloam International Hospitals Tbk
101
Laporan Keuangan
Tahun
Terobosan
Bermula dari rumah sakit pertamanya di Lippo Village
pada tahun 1996, Perseroan telah berkembang menjadi
grup rumah sakit terbesar di Indonesia dengan 16 rumah
sakit state-of-the-art, yang didukung oleh 1.500 dokter dan
6.000 karyawan. Tahun 2013 sungguh merupakan tahun
terobosan. Perseroan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia
pada tanggal 12 September 2013, dengan kapitalisasi pasar
sebesar USD 1 miliar.
1
Sekilas
Siloam
Hospitals
Profil Perusahaan
Sekilas Siloam Hospitals
Perseroan didirikan pada 3 Agustus 1996 dengan nama
PT Sentralindo Wirasta yang bergerak di bidang layanan
kesehatan.
Dimulai dengan rumah sakit pertama di Lippo Village,
Siloam Hospitals berkembang secara inovatif dan menjadi
pemimpin di bidangnya melalui model layanan klinis,
(state-of-the-art technology), fasilitas yang berpusat
pada pasien dan layanan klinik dan non-klinik yang
terintegrasi.
Dalam tahap konsolidasi, yang berlangsung dari tahun
2007 hingga 2010, Siloam Hospitals menghadirkan
layanannya di empat kota besar, yaitu Tangerang (Lippo
Village), Jakarta, Surabaya dan Bekasi (Lippo Cikarang).
Memasuki masa ekspansi setelah konsolidasi, sejak tahun
2011 Siloam Hospitals melaju pesat dengan membangun
enam rumah sakit dan mengakuisisi lima rumah sakit.
Pada tanggal 12 September 2013, Perseroan yang telah
berubah nama menjadi PT Siloam International Hospitals
melakukan Initial Public Offering (IPO) dan dicatatkan
pada Bursa Efek Indonesia sebagai PT Siloam International
Hospitals Tbk.
4
Per tanggal 31 Desember 2012, menurut Frost & Sullivan,
Siloam Hospitals Group adalah grup rumah sakit swasta
terbesar di Indonesia dalam jumlah kapasitas dan jumlah
tempat tidur operasional.
Selain dari jumlah rumah sakit, Siloam Hospitals juga
menjadi rumah sakit pertama di Indonesia yang mendapat
akreditasi international dari lembaga akreditasi Joint
Commission International Accreditation (akreditasi telah
dilakukan pada tahun 2007, 2010 dan 2013). Akreditasi
menguatkan posisi Siloam Hospitals sebagai rumah sakit
dengan layanan berstandar internasional.
Pada akhir tahun 2013, Siloam Hospitals mengoperasikan
16 rumah sakit, dalam tahap membangun 21 rumah
sakit (4-5 akan siap beroperasi di tahun 2014) dan
merencanakan membangun 19-20 rumah sakit selama
tahun 2015-2017.
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Budaya Perusahaan
Nilai-nilai Perseroan: Kasih, Peduli, Integritas, Kejujuran,
Empati, Belas-kasih, dan Profesionalisme, menjadi dasar
pelayanan Siloam bagi masyarakat.
Layanan kesehatan berkualitas internasional terus
dikembangkan yang mencakup layanan spesialis yang
lengkap, layanan laboratorium, pengobatan kesuburan,
fasilitas radiologi dan imaging, layanan kesehatan umum,
layanan diagnostik dan darurat .
Siloam Hospitals menghadirkan teknologi “state of the
art technology,” dokter-dokter ahli yang berdedikasi, tim
perawat dan operator yang handal dengan dukungan
manajemen yang profesional.
Rekam jejak membuktikan bahwa nilai-nilai Siloam
“percaya dan kerjakan” benar-benar dijalankan.
Dengan 16 rumah sakit yang beroperasi saat ini, Siloam
Hospitals memberikan dampak pada hidup masyarakat
dengan melayani hampir 2 juta pasien selama tahun 2013.
Kehadiran RS Umum Siloam merupakan bukti lain bahwa
kepemimpinan yang dipercayakan oleh Pemerintah
kepada Siloam Hospitals terus meningkat.
Dengan akreditasi oleh Joint Comission Accreditation,
Siloam Hospitals menjadi pelopor rumah sakit yang
menyajikan perawatan terbaik untuk kenyamanan dan
kesembuhan fisik dan psikologis pasien.
5
Profil Perusahaan
Penghargaan
2013
Siloam Hospitals Group menerima Corporate Image Award 2013
sebagai The Best in Building and Managing Corporate Image
kategori Hospital dari Bloomberg Indonesia Busninessweek dan
Frontier Consulting Group.
Siloam Hospitals (Makassar) menerima Indonesia Healthcare
Most Reputable Brand 2013 based on Healthcare Survey in 7
Cities in Indonesia kategori rumah sakit swasta dari SWA.
Siloam Hospitals Group menerima Indonesia Sustainable Business
Awards 2013 sebagai Industry Champions Healthcare dari SBA id.
Siloam Hospitals Balikpapan menerima Best of Social
Responsibility Kategori Perusahaan Lokal dari Bapeda
Balikpapan.
Siloam Hospitals (Jabodetabek) menerima Indonesia Healthcare
Most Reputable Brand 2013 based on Healthcare Survey in 7 Cities
in Indonesia kategori rumah sakit swasta dari SWA.
Siloam Hospitals Balikpapan menerima The Best of Balikpapan
Service Excellence Award 2013 kategori Private Hospital dari
MarkPlus.
2012
Siloam Hospitals Group menerima Indonesia Sustainable Business
Awards 2012 sebagai Industry Champion Healthcare dari SBA id.
Siloam Hospitals Group menerima Indonesia Hospital Service
Provider Of The Year 2012 dari Frost & Sullivan.
Siloam Hospitals Group menerima Indonesian Society of Project
Management Professionals (IAMPI) Awards sebagai Project of The
Year Category D Humanitarian, CommunityService and/or Regional
Development.
2011
Siloam Hospitals Group menerima Excellence Asian Hospital
Management Awards (AHMA) 2011 (dari mana/pemberi ?)untuk
kategori Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Siloam Hospitals Group menerima Indonesia’s Most Admired
Company (IMAC) Awards sebagai “The Best Building and
Managing Corporate Image” untuk kategori Rumah Sakit.
Siloam Hospitals Surabaya menerima AstraZeneca Infection
Management Award (Azima Award) sebagai pemenang pertama.
2010
Siloam Hospitals Lippo Village menerima penghargaan bergengsi
“Mitra Bakti Husada” dari Menteri Kesehatan dr. Endang Rahayu
Sedyaningsih, MPH, DR.PH dalam rangka komitmennya selama
lebih dari 14 tahun kepada layanan kesehatan berkualitas
internasional.
Siloam Hospitals Lippo Village menerima re-akreditasi dari Joint
Comission International.
Siloam Hospitals Group menerima penghargaan 2010 Indonesia
Best Practices Awards as “Healthcare Services Provider of the
Year” dari Frost & Sullivan.
Siloam Hospitals Surabaya menerima penghargaan “MarkPlus
Surabaya Service Excellence Award 2010 sebagai “The Best
Service Hospitals in Surabaya”.
Siloam Hospitals Surabaya terpilih sebagai Regional and National
Winner of Hospital Best Administration from Astra Insurance
(Garda Medika ).
6
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Visi
•
Berkualitas Internasional.
•
Mudah Dijangkau
•
Skala Biaya Ekonomis.
•
Berbelas Kasih Ilahi
Misi
Menjadi pilihan yang terpercaya
dalam pelayanan kesehatan holistik,
pendidikan dan riset kesehatan berkelas
dunia.
Nilai - nilai
Perusahaan
Kasih
Peduli
Integritas
Kejujuran
Empati
Belas kasih
Profesionalisme
7
Profil Perusahaan
Struktur
Organisasi
Komite Audit
Corporate Secretary
Keuangan,
Akuntansi dan TI
Keuangan, dan
Anggaran
Teknologi
Informasi
Manajemen Medis
Pengontrol Kualitas
Pelayanan Secara
Medis
Peningkatan
Pelayanan Secara
Medis
Pembangunan
Rumah Sakit Baru
Manajemen Dokter
Peningkatan
Kualitas Pelayanan
Pembangunan
Gedung Rumah
Sakit
Akuntansi
Pengontrol Kualitas
Pelayanan Medis
Pengontrol Kualitas
dan Peningkatan
Pelayanan Obat
Manajemen Obat &
Pengobatan
Manajemen Formula
Obat
8
Pelatihan dan
Pendidikan Perawat
Manajemen
Keperawatan
Keuangan dan
Anggaran Rumah
Sakit Baru
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Dewan Komisaris
Presiden Direktur
Internal Audit
Pengembangan
Usaha
Pengembangan
Usaha
Persiapan Sumber
Daya
Support
Pemasaran dan
Pengembangan
Produk
Pengembangan
Produk
Pemasaran
Pelayanan
Sumber Daya
Manusia
Pengadaan dan
Logistik
Legal
Fasilitas dan Umum
Manajemen Fasilitas
Keamanan dan
Umum
9
Profil Perusahaan
Jejak
Langkah
1996
Rumah sakit pertama didirikan yang
dikenal sebagai RS Siloam Gleneagles
Lippo Village.
2000
RS Graha Medika Hospital bergabung
dengan Siloam Hospitals.
2001
RS Siloam Gleneagles Lippo Karawaci
dan RS Graha Medika mendapat ISO.
2003
Peresmian Siloam Hospitals Kebon Jeruk
yang sebelumnya RS Graha Medika.
10
2004
Peresmian Siloam Hospitals Surabaya
yang sebelumnya bernama
RS Budi Mulia.
2007
Siloam Hospitals Lippo Village mendapat
akreditasi dari Joint Commission International
sebagai rumah sakit dengan kualitas
internasional pertama di Indonesia.
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
2010
Hingga tahun 2010, selain Siloam Hospitals
Lippo Village dan Siloam Hospitals Kebon Jeruk,
Siloam telah membangun satu rumah sakit
di Lippo Cikarang, Bekasi, dan mengakuisisi
satu rumah sakit di Surabaya. Pada akhir tahun
2010, Siloam telah memiliki empat rumah sakit
di empat daerah di seluruh Indonesia (Siloam
Hospitals Lippo Village, Siloam Hospitals Kebon
Jeruk, Siloam Hospitals Surabaya dan Siloam
Hospitals Lippo Cikarang).
Re-Akreditasi Siloam Hospitals Lippo Village
oleh Joint Commission International.
2012
Perseroan mengoperasikan 4 rumah sakit
baru di Tangerang, Manado, Palembang dan
Makassar serta mengakuisisi satu klinik jantung
di Cinere, Depok.
2013
Mengakhiri tahun 2013, Perseroan memberikan
layanan kesehatan di 12 kota besar di Indonesia
melalui 16 rumah sakitnya.
Perseroan merubah statusnya menjadi
perusahaan terbuka.
2011
Memasuki tahun 2011, Perseroan
mengoperasikan MRCCC dan mengakuisisi dua
rumah sakit di Jambi dan Balikpapan.
11
Profil Perusahaan
Peristiwa Penting
2013
Tahun 2013 adalah tahun terobosan bagi Perseroan.
Tahun ini menandai pencapaian hampir dua juta
pasien yang dilayani oleh rumah sakit Perseroan.
2013
Peristiwa
Penting
Perseroan memiliki lebih dari 3.700 kapasitas
tempat tidur dan mempekerjakan lebih dari 1500
dokter- termasuk 1.209 spesialis- dan lebih dari
2.700 perawat.
Pertumbuhan jumlah pegawai lebih dari 6000
menunjukkan komitmen pertumbuhan yang
sangat ekspansif.
2013
Tahun ini juga Perseroan merubah
statusnya menjadi perusahaan terbuka.
12
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Wilayah Layanan Siloam Hospitals
Dimulai dari Lippo Village, Tangerang,
Perseroan menyatakan kehadirannya
di bidang layanan kesehatan yang
disusul dengan dibukanya Siloam
Hospitals Kebon Jeruk di Jakarta.
Wilayah
Layanan
Siloam
Kehadiran di kedua tempat ini
menjadi titik awal Perseroan
mengembangkan sayapnya.
13
Profil Perusahaan
Ikhtisar
Keuangan
2010
2011
2012
2013
Pendapatan
1.030
1.259
1.788
2.504
Laba Kotor
258
334
445
659
EBITDA
140
155
221
298
dalam miliar Rupiah, kecuali disebut lain
LABA RUGI
Laba Usaha
104
71
91
79
Laba Bersih setelah Pajak
72
38
52
50
Laba Bersih per Saham Dasar (Rupiah)
143
44
50
48
1.000.000.000
1.000.000.000
1.000.000.000
1.156.100.000
Modal Kerja Bersih
(5)
151
189
612
Jumlah Aset
779
1.112
1.586
2.601
Jumlah Liabilitas
642
933
1.342
962
Ekuitas
136
179
245
1.639
2010
2011
2012
2013
Laba Bersih terhadap Jumlah Aset (%)
9,2
3,4
3,3
1,9
Laba Bersih terhadap Ekuitas (%)
52,2
21,2
21,2
3,1
Jumlah Saham Beredar (Saham)
POSISI KEUANGAN
RASIO KEUANGAN
14
Hutang terhadap Jumlah Aset
82,3
83,9
84,6
37,0
Hutang terhadap Ekuitas
466,3
521,6
548,4
58,7
Marjin Laba Kotor (%)
25,0
26,5
24,9
26,3
Marjin EBITDA (%)
13,6
12,3
12,4
12,1
Marjin Laba Usaha (%)
10,1
5,7
5,1
3,1
Marjin Laba Bersih (%)
7,0
3,0
2,9
2,0
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Pendapatan (miliar Rupiah)
Laba Usaha (miliar Rupiah)
2.504
104
91
1.788
79
71
1.259
1.030
2010
2011
2012
2013
Laba Bersih setelah Pajak (miliar Rupiah)
2010
2011
2012
2013
Jumlah Aset (miliar Rupiah)
2.601
72
52
50
1.586
38
1.112
779
2010
2011
2012
2013
Jumlah Liabilitas (miliar Rupiah)
2010
2011
2012
2013
Ekuitas (miliar Rupiah)
1.639
245
1.639
933
642
2010
2011
2012
2013
136
179
2010
2011
245
2012
2013
15
Profil Perusahaan
Ikhtisar
Saham
Komposisi Pemegang Saham
Jumlah
Saham
Presentasi
Kepemilikan
PT Megapratama Karya Persada
699.000.000
60%
PT Kalimaya Pundi Bumi
100.000.000
9%
PT Safira Prima Utama
100.000.000
9%
PT Gloria Mulia
50.000.000
4%
PT Nilam Biru Bersinar
44.100.000
4%
PT Maharama Sakti
1.000.000
0%
162.000.000
14%
1.156.100.000
100%
Pemegang Saham
Public (each less than 5%)
TOTAL
Sejarah Permodalan
Keterangan
PT Lippo Karawaci, Tbk
Masyarakat
16
Tanggal
31 Desember 2010
12 September 2013
Jumlah
Saham
Jumlah
Saham
Beredar
1.000.000.000 1.000.000.000
156.100.000
1.156.100.000
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Pergerakan Harga Saham 2013
12000
20000000
9000
15000000
6000
10000000
3000
5000000
0
Harga Penutupan
Volume
0
Lembaga dan
Profesi Penunjang
Akuntan Publik:
Notaris:
ARYANTO, AMIR JUSUF, MAWAR & SAPTOTO
Plaza ASIA Lantai 10
Jl. Jend. Sudirman Kav. 59
Jakarta 12190, Indonesia
Telp. +6221-5140-1340
Fax. +6221-5140-1350
IR NANETTE CAHYANIE HANDARI ADI WARSITO, S.H.
Jl. Panglima Polim V No. 11
Kebayoran Baru
Jakarta 12160
Telp. +6221-724 4650
Fax. +6221-726 5090
Konsultan Hukum:
Biro Administrasi Efek :
HADIPUTRANTO, HADINOTO & PARTNERS
The Indonesia Stock Exchange Building, Tower II, Lt 21
Jalan Jenderal Sudirman Kavling 52 - 53
Jakarta 12190
Telp. +6221-515 50 90
Fax. +6221-515 48 40
PT SHARESTAR INDONESIA
BeritaSatu Plaza (d/h Citra Graha Building) Lantai 7
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 35-36
Jakarta 12950
Telp. +6221-527 7966
Fax. +6221-528 7967
17
Dengan visi “Kualitas Internasioal,
Jangkauan, Skala dan Belas Kasih Illahi”,
Perseroan telah melakukan banyak
pencapaian selama tahun 2013 sehingga
kami menyebutkan tahun 2013 sebagai
Tahun Terobosan bagi Perseroan.
Ketut Budi Wijaya
Presiden Komisaris
Dewan
Komisaris
Sambutan
18
Pemegang Saham yang terhormat,
Dengan gembira kami sampaikan bahwa Siloam telah
mencapai kemajuan yang sangat signifikan di tahun
2013 dan telah menempatkan nama Siloam sebagai
penyedia jasa kesehatan yang berkualitas dan ternama di
Indonesia.
Di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian dunia
maka kondisi perekonomian Indonesia juga mengalami
berbagai tekanan sehingga tingkat pertumbuhan ekonomi
nasional turun ke tingkat 5,7% ditahun 2013 dibandingkan
6,2% ditahun 2012. Langkah-langkah yang telah diambil
Pemerintah Indonesia selama tahun 2013 telah berhasil
meredam gejolak perekonomian nasional dengan tingkat
inflasi yang terkendali dan juga menurunnya defisit fiskal
dan neraca pembayaran serta neraca perdagangan. Hal
tersebut memberikan keyakinan bahwa perekonomian
Indonesia memiliki daya tahan yang tinggi dan kekuatan
dalam menghadapi ketidak pastian global.
Dewan Komisaris melihat bahwa Direksi telah melaksanakan
strategi yang tepat untuk menjaga momentum
pertumbuhan usaha sehingga di tahun 2013 Perseroan
telah mencapai pertumbuhan pendapatan sebesar 40%
dibandingkan dengan tahun 2012. Pertumbuhan tersebut
diperoleh dengan melakukan pengembangan rumah sakitrumah sakit baru dan juga melalui akusisi terhadap rumah
sakit yang sudah beroperasi sehingga jumlah rumah sakit
yang dikelola oleh Siloam mencapai 16 rumah sakit pada
akhir tahun 2013. Strategi ini akan terus dikembangkan
Siloam untuk mencapai jumlah cakupan yang besar pada
daerah-daerah utama di seluruh Indonesia, sehingga
dapat menyediakan layanan kesehatan kepada lebih
banyak lagi penduduk Indonesia.
Pengembangan jasa kesehatan yang berkualitas dan
terjangkau oleh masyarakat luas telah menjadi misi Siloam
yang dengan sadar telah mengembangkan kualitas
layanan berstandar internasional dengan tingkat efisiensi
yang tinggi, sehingga dapat melayani lebih banyak
pasien dari semua golongan. Dengan kebijakan ini,
Siloam diharapkan akan dapat memberikan sumbangan
kepada sistim layanan kesehatan nasional di Indonesia.
Melihat pertumbuhan pengeluaran masyarakat untuk
jasa kesehatan yang sangat tinggi yang terutama
ditopang oleh meningkatnya pendapatan per kapita dan
meningkatnya kesadaran masyarakat luas akan layanan
kesehatan yang berkualitas, maka strategi untuk mencapai
cakupan yang luas adalah sangat tepat dalam menjaga
pertumbuhan yang berkesinambungan. Pengembangan
jasa-jasa kesehatan yang sesuai dengan perkembangan
di masyarakat terutama perubahan gaya hidup juga telah
dilaksanakan dengan tepat sehingga diharapkan akan
memberikan manfaat yang besar baik kepada kinerja
Perseroan dan juga bagi masyarakat.
19
Profil Perusahaan
Laporan Presiden Komisaris
Kebijakan yang tepat juga telah dilaksanakan oleh
Siloam dalam menghadapi tantangan dunia kesehatan
di Indonesia yang menghadapi banyak kendala terutama
dengan keterbatasan jumlah tenaga medis terampil dan
dokter serta kurangnya fasilitas medis di rumah sakit. Hal
ini tercermin dari besarnya investasi di bidang peralatan
medis untuk semua rumah sakit, demikian juga dengan
investasi training untuk tenaga-tenaga medis serta
membangun hubungan yang harmonis dengan para
dokter untuk mencapai kinerja yang tinggi.
Untuk seluruh pencapaian pada tahun 2013, Dewan
Komisaris menyampaikan terima kasih kepada seluruh
Direksi, dokter dan karyawan serta para rekanan usaha
yang telah bekerja keras mewujudkan rencana-rencana
yang akan membawa Siloam pada tingkat yang lebih
tinggi dan lebih baik lagi. Kami juga ingin menyampaikan
terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang telah
diberikan oleh para pemegang saham pada tahun 2013
dan kami mengharapkan dukungan dan kepercayaan
yang sama pada tahun 2014.
Menyadari tantangan yang dihadapi dan juga potensi
yang ada, diharapkan Direksi akan terus meningkatkan
kemampuannya untuk dapat meningkatkan kualitas dan
juga kinerja Siloam di masa mendatang.
Ketut Budi Wijaya
Presiden Komisaris
20
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Dewan
Komisaris
Agus Benjamin
Theo L. Sambuaga
Komisaris
Prof. Dr. H. Muladi, S.H.
Komisaris
Komisaris Independen
Farid Harianto
Komisaris Independen
Ir. Jonathan L. Parapak
Komisaris Independen
21
Dengan meluasnya dukungan para
pemegang saham, kami berkomitmen
untuk terus maju dan melanjutkan
rencana kami untuk menciptakan layanan
kesehatan berkualitas, yang terjangkau
dan merata, dengan skala nasional bagi
masyarakat Indonesia.
dr. Gershu Chandy Paul
Presiden Direktur
Direksi
Laporan
22
Para pemegang saham yang terhormat,
Tahun 2013 benar-benar merupakan tahun terobosan bagi
Perseroan. Kami berhasil menyelesaikan IPO pada tanggal
12 September 2013. Partisipasi aktif investor global dan
nasional telah membuat penawaran perdana tersebut
sukses. Dengan meluasnya dukungan para pemegang
saham, kami berkomitmen untuk terus maju dan
melanjutkan rencana kami untuk menciptakan layanan
kesehatan berkualitas, yang terjangkau dan merata,
dengan skala nasional bagi masyarakat Indonesia.
Kami dengan gembira mengumumkan bahwa Gross
Operating Revenue (GOR) kami tumbuh 40%, didorong
oleh pertumbuhan Departemen Rawat Jalan sebesar
26% dan pertumbuhan penerimaan Rawat Inap sebesar
40%, dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dengan
demikian, kami berhasil mempertahankan Compounded
Annualized Growth Rate (CAGR) sebesar 28 %, 65 % dan
22 % masing-masing selama 5 tahun terakhir.
Perseroan kini megoperasikan 16 rumah sakit di 12 kota
di seluruh Indonesia, dengan kapasitas sebanyak 3.700
tempat tidur. Kami memiliki 1.500 Dokter (termasuk
1. 209 dokter spesialis), didukung lebih dari 2.700
perawat serta lebih dari 2.300 staff pendukung lainnya ,
yang memberikan layanan kepada 2 juta pasien untuk
mendapatkan kenyamanan dan perawatan di rumah sakit
kami tahun lalu.
Kami mengakuisisi Bali International Medical Center (BIMC)
di Bali untuk mengkonsolidasikan posisi kami sebagai
penyedia Layanan Kesehatan terdepan di Bali dengan 3
rumah sakit. Konsolidasi ini akan membantu kami merintis
dan menarik wisata medis ke Indonesia.
Kami mendirikan Siloam Heart Institute (SHI) dengan visi
untuk memberikan layanan perawatan jantung “one stop”
yang berkualitas dan terjangkau bagi seluruh segmen
sosial ekonomi. November lalu, kami meluncurkan
Yayasan Denyut Jantung (YDJ) dengan tujuan untuk
menyentuh kehidupan banyak orang melalui yayasan ini.
“Semarak Jantung Sehat,” kampanye jantung sehat yang
kami luncurkan pada bulan September, telah menjangkau
lebih dari 100.000 orang Indonesia, yang berkomitmen
untuk menjalani gaya hidup sehat. Sasaran kami adalah
mendapat 1 juta peserta guna mendukung kampanye
jantung sehat ini selama 18 bulan ke depan.
Selain itu, sasaran perencanaan pembangunan kami
pada tahun 2017 adalah: memiliki 40 rumah sakit dengan
kapasitas sebanyak 10.000 tempat tidur untuk menjangkau
lebih dari 12 juta pasien setiap tahunnya.
23
Profil Perusahaan
Laporan Presiden Direktur
Kami menyadari perlunya menanggapi isu-isu sosial
dan memberikan platform layanan kesehatan yang
berkelanjutan dan ramah lingkungan. Kami telah mulai
mengganti lampu pijar dengan lampu LED yang tahan
lama, dan telah berhasil mengurangi konsumsi energi
kami. Kami bermitra dengan Phillips untuk memasang
peralatan medis yang menghasilkan pencitraan digital.
Dengan teknologi ini, gambar dapat diproses dalam waktu
yang lebih singkat dan dapat dilihat dengan berbagai
cara. Hal ini akan mengurangi konsumsi oksida perak kami
dalam penggunaan film dari X-ray, CT dan MRI.
Semua rumah sakit kami bertumpu pada strategi “Four
Pillar Foundation”, yaitu keunggulan dalam layanan
darurat, state-of-the-art equipment, platform Digital/
Tele-medicine dan kemitraan dokter yang efektif. Untuk
layanan darurat, kami telah menyiapkan layanan panggilan
terpusat nasional pada nomor 500-911 yang akan dilayani
oleh 16 rumah sakit kami. Melalui sistem ‘Hub dan Spoke’,
kami sekarang dapat menghubungkan informasi klinis
dari Centers of Excellence ke rumah sakit kami di daerah.
Semua rumah sakit kami dilengkapi dengan state-of-theart equipment yang memungkinkan untuk melakukan
diagnosis awal dan pengobatan. Dengan para dokter,
kami memiliki sistem kemitraan yang unik melalui Siloam
Doctor Partnership Development Program (SDPDP)
yang membantu mereka untuk berkembang secara
profesional.
Atas nama Direksi, saya ingin menyampaikan penghargaan
saya kepada semua pemegang saham kami dan khususnya
para staf kami, yang telah memungkinkan semua prestasi
ini tercapai bagi Perseroan. Saya juga berterima kasih
kepada semua pasien kami yang mengijinkan kami
menjadi mitra kesehatan dan kesejahteraan mereka pada
setiap tahap kehidupan mereka .
dr. Gershu Chandy Paul
Presiden Direktur
24
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Direksi
Prof. George Mathew
Direktur
Romeo Fernandez Lledo
Direktur
dr. Grace Frelita Indradjaja, M.M.
Direktur
Sugianganto Budisuharto
Direktur
dr. Anang Prayudi
Direktur Tidak Terafiliasi
25
Profil Perusahaan
Pembahasan
& Analisa
Manajemen
26
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
27
Pembahasan & Analisa Manajemen
Tren Pasar menunjukkan, potensi
pertumbuhan layanan kesehatan
di Indonesia sangat menjanjikan.
Saat
ini,
indonesia
masih
menunjukkan angka rendah dalam
pengeluaran per kapita untuk
layanan kesehatan.
Tinjauan
Bisnis
28
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Tinjauan Industri Layanan Kesehatan
Dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia,
diikuti perubahan dalam gaya hidup masyarakat, jenisjenis penyakit yang berhubungan dengan gaya/cara
hidup akan menjadi kontributor lebih besar pada sektor
penanganan kesehatan di Indonesia, utamanya di
perkotaan. Pergeseran profil kepada penyakit yang terkait
gaya hidup, diperkirakan akan meningkatkan pengeluaran
per pengobatan, karena penyakit yang terkait gaya hidup
biasanya lebih mahal biaya pengobatannya dibandingkan
penyakit menular.
Dalam laporan “Market Study” tahun 2012, KPMG melihat
pertumbuhan ekonomi Indonesia juga meningkatkan
permintaan akan layanan kesehatan berkualitas.
Bertumbuhnya golongan kelas menengah dan kebutuhan
akan layanan kesehatan berkualitas, ditandai dengan
besarnya “kebocoran” keuntungan yang mengalir ke
negara lain yaitu melalui medical tourism. Pengeluaran
sebesar USD 1,4 miliar untuk medical tourism merupakan
potensi keuntungan yang dapat diperoleh rumah-rumah
sakit Indonesia. Menghadapi kondisi ini, Indonesia
berencana untuk meningkatkan kualitas rumah-rumah
sakitnya sehingga mengikuti standar international,
dengan akreditasi oleh JCI dan berusaha untuk menjadi
negara tujuan medical tourism pada tahun 2015.
Negara yang hendak mempromosikan dirinya sebagai
tujuan pengobatan diharuskan menggunakan akreditasi
internasional dan bukan sekedar akreditasi nasional.
Dalam rangka memenuhi permintaan layanan kesehatan
berkualitas dan meningkatkan keberadaan rumah sakit dan
dokter, infrastruktur layanan kesehatan dan pengadaan
tenaga kerja pun harus ditingkatkan. Indonesia saat ini
hanya memiliki 0,97 tempat tidur per 1.000 penduduk
dan 0,31 dokter per seribu penduduk. Negara Asia
lainnya seperti Singapura, Thailand dan Malaysia memiliki
rasio tempat tidur per 1.000 rata-rata sebesar 2,2. Rasio
tempat tidur per 1.000 penduduk yang rendah, dengan
rasio dibawah 1,1 terdapat pada Indonesia dan India.
Indonesia harus fokus pada meningkatkan infrastruktur
dan menambah jumlah dokter dan sekolah kedokteran.
Infrastruktur perawatan kesehatan tempat tidur rumah sakit per 1000
penduduk di Negara-Negara Terpilih, Tahun 2013
2.95
2.84 2.84
2.16
2.01
1.63
1.02 0.97
China
US
UK Singapore Thailand Malaysia India Indonesia
Sumber: Disusun oleh Frost & Sullivan
Catatan: Data untuk Indonesia pada 2012, diperoleh dari Departemen Kesehatan. Data untuk
India, Malaysia, Singapore, dan China adalah pada 2011, diperoleh dari Departemen Kesehatan
masing-masing negara. Data untuk Thailand adalah pada 2009, diperoleh dari Departemen
Kesehatan. Data untuk AS dan UK adalah pada 2011, diperoleh dari statistik OECD.
Infrastruktur Perawatan Kesehatan Jumlah Dokter per 1000 penduduk di
Negara-Negara Terpilih, Tahun 2013
2.79
2.31
1.77
1.48
1.26
0.74
0.31
UK
US
Singapore China
0.30
Malaysia India Indonesia Thailand
Sumber: Disusun oleh Frost & Sullivan
Catatan: Data untuk Indonesia pada 2012, diperoleh dari Departemen Kesehatan. Data untuk
India, Malaysia, Singapore, and China adalah pada 2011, diperoleh dari Departemen Kesehatan
masing-masing negara. Data untuk Thailand adalah pada 2009, diperoleh dari Departemen
Kesehatan. Data untuk AS dan UK adalah pada 2011, diperoleh dari statistik OECD
Tinjauan Kerja Bisnis Perseroan
Perseroan adalah grup rumah sakit swasta terbesar di
Indonesia dalam jumlah kapasitas dan jumlah tempat
tidur operasional, per tanggal 31 Desember 2012 menurut
Frost & Sullivan. Perseroan membuka rumah sakit pertama
di tahun 1996 dan sejak itu terus berkembang melalui
pendirian rumah-rumah sakit baru maupun akuisisi
oportunistik rumah-rumah sakit yang sudah ada. Saat ini
Perseroan mengoperasikan 16 rumah sakit , di 12 kota di
Indonesia dan menawarkan layanan kesehatan spesialis
yang lengkap seperti prosedur bedah kompleks, layanan
laboratorium, fasilitas radiologi dan imaging, pengobatan
kesuburan, layanan kesehatan umum dan layanan
diagnostik dan darurat di Indonesia.
29
Pembahasan & Analisa Manajemen
Tinjauan Bisnis
Indonesia saat ini hanya memiliki 0,97
tempat tidur per 1.000 penduduk dan
0,31 dokter per seribu penduduk.
Per tanggal 31 Desember 2013, Perseroan sebagai
perusahaan yang menawarkan layanan kesehatan memiliki
kapasitas 3.783 jumlah tempat tidur, mempekerjakan
lebih dari 1.500 dokter (termasuk 1. 209 dokter spesialis),
didukung lebih dari 2.700 perawat, serta lebih dari 2.300
staff pendukung lainnya. Melihat kebutuhan pasar yang
demikian besar akan layanan kesehatan yang berkualitas
dan perkembangan Indonesia, Perseroan berencana
untuk mengembangkan operasinya melalui pendirian
rumah sakit baru, pengembangan rumah sakit Perseroan
yang sudah ada dan akuisisi yang berpeluang baik.
KEUNGGULAN KOMPETITIF PERSEROAN
• Pemimpin dalam Layanan Inovatif
Perseroan dikenal sebagai pemimpin dalam model
layanan klinis inovatif, peralatan tercanggih, fasilitas
berorientasi pasien dan layanan klinik maupun nonklinik terpadu di Indonesia. Keunggulan Perseroan
dalam peralatan terkini menghadirkan 11 Cath-Lab,
13 alat MRI, 18 CT Scanner, Gamma Knife pertama
di Indonesia, dua Linear Accelerators, dan satu
Cyclotron.
30
Selama lebih dari 17 tahun, Perseroan menjadi pelopor
dan memberikan banyak perkembangan penting
dalam perkembangan layanan kesehatan di Indonesia.
Sebagai contoh, Siloam Hospitals Lippo Village
adalah rumah sakit Indonesia pertama yang diakui
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
internasional melalui akreditasi oleh Joint Commission
International (“JCI”) pada tahun 2007 dan telah berhasil
mempertahankan akreditasi tersebut sampai dengan
saat ini. Perseroan juga merupakan pelopor dalam
penggunaan teknologi MRI 3-Tesla, 256 Slice CT, Rapid
Arc Linear Accelerator dan Gamma Knife di Indonesia.
Selain itu, Perseroan juga memperoleh penghargaan
“Luar Biasa” dari Asian Hospital Management Award
pada tahun 2011, penghargaan “Indonesian Healthcare
Services Provider of the Year: Best Practices” dari Frost
& Sullivan pada tahun 2010 dan 2012, serta pada tahun
2013 Perseroan menerima penghargaan Corporate
Image Award 2013 sebagai The Best in Building and
Managing Corporate Image kategori Rumah Sakit dari
Bloomberg Indonesia Bussiness Week dan Frontier
Consulting Group. Selain itu, Perseroan memperoleh
penghargaan Indonesia Sustainable Business Awards
2013, sebagai Industry Champions Healthcare dari SBA
id dan Indonesia Healthcare Most Reputable Brand
2013, berdasarkan survey pelayanan kesehatan di 7
kota di Indonesia, kategori rumah sakit swasta dari
SWA.
Untuk memastikan bahwa fasilitas-fasilitas medis
Perseroan dioperasikan dengan standar tertinggi,
Perseroan secara aktif berkolaborasi dengan pemberi
layanan kesehatan internasional secara berkala
untuk pelatihan dan peningkatan kemampuan para
pengguna peralatan canggih tersebut.
• Dukungan Riset dan Akademis
Untuk perkembangan yang berkesinambungan,
Perseroan mengintegrasikan operasi klinis dengan
fasilitas riset dan akademis unggulan. Sebagai organisasi
kesehatan di Indonesia, Perseroan merupakan bagian
dari Layanan Kesehatan Universitas Pelita Harapan
(UPHMS), yang terdiri dari Sekolah Kedokteran
Universitas Pelita Harapan, yaitu suatu sekolah
kedokteran dan keperawatan ternama di Indonesia,
dan Mochtar Riady Institut of Nanotechnology, suatu
lembaga riset berfokus pada riset genetik dan kanker.
Hal ini memungkinkan Perseroan menjadi bagian
untuk mendorong inovasi di bidang kesehatan dan
menghasilkan generasi dokter dan perawat mendatang
untuk pengembangan usaha Perseroan.
• Centers of Excellence
Centers of Excellence bertujuan untuk menjadikan
rumah sakit Perseroan fokus pada bidang
pelayanannya, sesuai kebutuhan masyarakat sambil
tetap memberikan pelayanan kesehatan berkualitas
internasional. Perseroan telah mengembangkan
Centers of Excellence di beberapa bidang spesialisasi
di rumah sakit Perseroan, termasuk di bidang kanker,
jantung, syaraf, kesuburan, urologi dan ortopedik.
Pembentukan Centers of Excellence menjadikan
Perseroan sangat dikenal dalam memberikan layanan
kesehatan yang paling mutakhir di Indonesia.
Per 31 December 2013, rumah sakit Perseroan memiliki
beragam jasa pelayanan kesehatan dan jasa bedah,
dengan fokus sebagai digambarkan pada tabel dibawah
ini :
Rumah Sakit
Spesialisasi
SHLV
Kardiologi, neuroscience, ortopedi dan gawat darurat
SHKJ
Urologi, ortopedi, kardiologi dan gawat darurat
SHSB
Perawatan kesuburan, kardiologi dan gawat darurat
SHLC
Occupational medicine dan gawat darurat
SHJB
Gawat darurat
31
Pembahasan & Analisa Manajemen
Tinjauan Bisnis
Rumah Sakit
Spesialisasi
SHBP
Gawat darurat
MRCCC
Kanker, liver dan gawat darurat
RSUS
Gawat darurat
SHMN
Gawat darurat
SHMK
Kardiologi, endokrinologi dan gawat darurat
SS
Gastroenterologi dan gawat darurat
SHCN
Kardiologi
SHDP
SHTB
Pengobatan untuk Turis, ortopedik, kardiologi dan gawat
darurat
Kardiologi, onkologi dan neuroscience
BIMC Kuta
BIMC Nusa Dua
Emergency, Operasi Plastik
Emergency, Operasi Plastik
Centers of Excellence hingga saat ini telah menjadi referensi para dokter yang berpraktek di
rumah-rumah sakit lainnya, baik swasta maupun negeri, untuk pasien-pasien mereka mendapat
layanan spesialisasi yang dibutuhkan. Reputasi Perseroan di kemampuan klinik, peralatan
medis dengan teknologi terkini dan program-program pelatihan di “Centers of Excellence” juga
telah membantu Perseroan dalam menarik dan mempertahankan tenaga medis di rumah sakit
Perseroan.
Strategi Bisnis 2013
Dengan visi “Berkualitas Internasional, Mudah dijangkau,
Skala Biaya Ekonomis dan Berbelas Kasih Ilahi”, Perseroan
melakukan hal-hal berikut sebagai strategi bisnis 2013:
32
1. Memperkuat dan mengembangkan posisi memimpin
di pasar layanan kesehatan Indonesia dengan:
meningkatkan jumlah tempat tidur secara signifikan
di seluruh jaringan rumah sakit Perseroan dengan
sistematis dan efektif, merintis model rumah sakit
modular, mengidentifikasi pasar yang belum terlayani,
membangun atau mengakuisisi rumah sakit baru,
memperluas dan meningkatkan fasilitas yang sudah
ada, agar layanan klinis yang disediakan memenuhi
kebutuhan pasar tersebut.
2. Mengembangkan model hub and spoke, yang efektif
memperluas layanan spesialis, mengembalikan migrasi
medis domestik, memberikan diagnosa ahli secara
real time, mengurangi biaya bagi pasien maupun
Perseroan dan mengatasi kekurangan pasokan
spesialis berkualitas tinggi.
3. Mendapat marjin yang lebih tinggi dalam memberikan
layanan spesialis, dan mengembalikan tren perjalanan
medis ke luar negeri agar tetap di Indonesia.
4. Menarapkan model layanan klinis holistik dan
perbaikan kualitas berkesinambungan, dengan cara :
• menyediakan layanan kesehatan yang inovatif, komprehensif dan terpadu pada seluruh pilihan
perawatan (primer, sekunder atau tersier hingga
kuartener), dengan standar kualitas yang tinggi
dan aturan klinis yang ketat;
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
• menyediakan dan melatih tenaga medis bekerja
sama dengan UPH Medical Services (dilatih di RSUS
dan rumah sakit tersier lain seperti SHLV);
• menyediakan layanan terintegrasi untuk masyarakat
berpenghasilan rendah (RSUS) dan menjadi model
kemitraan publik-swasta yang berhasil;
• mendirikan Centers of Excellence di beberapa
rumah sakit Perseroan, sehingga menjadi rujukan
untuk bidang-bidang khusus;
• mempekerjakan dokter yang sangat khusus untuk layanan kuartener dan menjalin kemitraan
dengan berbagai lembaga kesehatan internasional
untuk benchmark. Contohnya adalah dibukanya
Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center
(MRCCC) yang merupakan RS pertama di Indonesia
dengan fasilitas pengobatan nuklir terintegrasi dan
penggunaan “gamma knife” dan
• menjadi pionir penggunaan teknologi paling
mutakhir untuk pelayanan kuartener; layanan
darurat, penerapan “hub and spoke” dan sistem
“tele-medicine.”
5. Mendorong efisiensi operasional dengan teknologi
canggih, yang mendukung sistem keuangan dan
administrasi sambil tetap mengacu pada prosedur
standar internasional dan praktik klinis, melalui:
• Perseroan menggunakan beberapa sistem
informasi terdepan untuk menggambarkan rincian
semua transaksi dalam jaringan usahanya, seperti
: sistem informasi laboratorium, sistem keuangan,
radiologi, pengarsipan gambar, sistem komunikasi,
sistem informasi menajemen gedung, sistem
informasi HRD dan sistem pembelian.
• Semua rumah sakit Perseroan terhubung dalam
satu jaringan bandwith dan server yang melayani
24 jam. Ini penting untuk mendukung layanan
darurat atau Call Center agar dapat merespon
dengan cepat dan diandalkan.
• Melakukan pengkinian sistem, sehingga dapat
memiliki sistem data base rekam medis terpusat
(memungkinkan manajemen pasien terintegrasi,
memonitor dan menganalisa biaya pada tiap
tingkatan layanan).
6. Mendukung operasi klinis dengan penelitian yang
teratas dan fasilitas akademik untuk memberikan
pelayanan prima.
Perseroan secara aktif berkolaborasi dengan penyedia
layanan medis internasional serta universitas dan
lembaga penelitian lokal. Perseroan bekerja sama
dengan Universitas Pelita Harapan (UPH) dan Mochtar
Riady Institute of Nanotechnology . Inilah satu-satunya
organisasi kesehatan di Indonesia yang dipercaya untuk
menyatukan operasi klinis dengan hasil penelitian
teratas dan fasilitas akademis. Perseroan juga telah
menandatangani nota kesepahaman dengan Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin, Singhealth –
Singapura dan 10 Fakultas Kedokteran dan Sekolah
Keperawatan di Indonesia untuk pendidikan lanjutan
maupun penelitian medis.
7.
Terus merekrut, mempertahankan dan memberi
insentif bagi tenaga medis handal. Perseroan percaya
Perseroan menawarkan lingkungan kerja yang menarik
dengan nama merek berkualitas, layanan kesehatan
spesialis yang berkualitas tinggi, aliran pasien yang
33
Pembahasan & Analisa Manajemen
berkelanjutan, fasilitas dan sistem berkelas dunia,
pelatihan berkelanjutan, otonomi dokter , serta
peluang untuk mengembangkan karir pribadi.
• membuka sekolah kesehatan profesional yang
terafiliasi pada tahun 2014 untuk pelatihan teknisi
kesehatan, seperti apoteker dan ahli radiologi.
• mendirikan SDPDP (Siloam Dotors Partnership
Development Program)
untuk menarik dan
mempertahankan dokter-dokter spesialis bekerja
di rumah-rumah sakit Perseroan.
Perseroan mengadopsi sejumlah strategi pengadaan
Sumber Daya Manusia yaitu:
• merekrut teknisi keperawatan dan kesehatan
berkualitas dari negara-negara ASEAN dan India,
serta melatih sejumlah dokter dan perawat dari
UPH setiap tahun sebagai bagian dari UPHMS
• mendirikan supply pool lulusan medis melalui kerja
sama dengan berbagai perguruan tinggi regional
terkemuka.
• menawarkan Beasiswa bagi dokter berpotensi tinggi
sebagai insentif untuk bekerja bagi Perseroan.
Mulai
beroperasi
Tahun
akuisisi
Rumah Sakit Perseroan Dan Entitas Anak
Tabel berikut menggambarkan informasi mengenai
Rumah Sakit yang dimilki oleh Perseroan dan Anak
Perusahaan.
SHLV
SHKJ
SHSB
SHLC
SHJB
SHBP
MRCCC
RSUS
SHMN
SHMK
SS
SHCN
SHDP
SHTB
BIMC
Kuta
BIMC
Nusa
Dua
Total
1996
1991
1977
2002
2004
2008
2011
2012
2012
2012
2012
2006
2013
2013
1998
2012
-
-(2
2011
2011
-
-
-
-
-
2012
-
-
2013
2013
-
_(2
2002
(1)
2002
(1)
(2)
(2)
Kapasitas
tempat
tidur
322
279
182
110
106
228
331
666
231
360
347
21
281
269
19
31
3,783
Tempat tidur
opersional
251
201
160
108
97
138
122
160
224
179
135
21
102
55
18
14
1,985
40
47
15
23
12
13
29
23
12
11
18
2
6
-
28
25
304
Dokter
Spesialis
189
164
114
64
43
79
130
18
63
66
93
5
78
70
24
9
1,209
Perawat
481
325
272
156
127
165
237
169
160
143
170
55
127
41
65
74
2,767
Staf medis
Dokter
umum
Keterangan:
(1) Tahun diakuisisi oleh LK
(2) Perseroan mengakuisisi rumah sakit ini dari LK pada tahun 2010
Prospek Ekspansi dan Prospek Usaha Perseroan
Rasio dokter terhadap populasi di Indonesia adalah salah satu yang paling rendah di dunia yaitu hanya terdapat 0.31
dokter untuk setiap 1.000 penduduk dibandingkan dengan 1,77 di Singapura, 2,31 di Amerika Serikat dan rata-rata 3,14
di negara-negara maju lainnya (per 31 Desember 2012, menurut Frost & Sullivan). Kelangkaan dokter secara umum
membuat kehadiran dokter-dokter ahli menjadi salah satu daya tarik bagi sebuah rumah sakit. Dokter-dokter spesialis
pada umumnya merupakan dokter independen, yaitu tidak dipekerjakan oleh rumah sakit dan diperkenankan untuk
melakukan praktek sebanyak-banyaknya pada tiga rumah sakit. Perseroan percaya bahwa kemampuan Perseroan untuk
menarik dan mempertahankan dokter dan staf medis profesional ternama membuat Perseroan memiliki keunggulan
dibanding para pesaing dalam pasar yang sangat kompetitif.
34
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Keberhasilan perluasan jaringan rumah sakit Perseroan
bergantung pada beberapa faktor yang meliputi:
• Kemampuan dalam memberikan pelatihan dan
mempertahankan karyawan yang berkualitas.
• Kemampuan dalam memperoleh lisensi atau
persetujuan dari Pemerintah atau Pemerintah Daerah
setempat dalam melanjutkan operasional dan
membuka jaringan rumah sakit baru Perseroan.
• Kemampuan mengelola beban atau biaya
• Kemampuan mengidentifikasi potensi pertumbuhan
dan akuisisi
• Kemampuan mendapatkan pendanaan dengan
persyaratan yang wajar untuk perluasan operasional
perseroan
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja operasional
Perseroan untuk berhasil meliputi: kapasitas penerimaan
pasien dan permintaan terhadap layanan, perluasan
jaringan rumah sakit, belanja modal, beban operasional,
dan beban keuangan, perkembangan teknologi, beban
sewa, kondisi ekonomi di Indonesia dan Peraturan
Pemerintah.
Kapasitas pasien dan permintaan terhadap layanan
Pendapatan rawat inap sangat bergantung pada jumlah
tempat tidur yang dioperasikan dan diukur dengan Bed
Occupancy Rate (BOR,) yaitu hasil konversi dari jumlah
tempat tidur yang terisi pasien dalam suatu periode,
dibandingkan jumlah tempat tidur yang tersedia pada
periode itu.
Pendapatan rawat jalan sangat bergantung pada jumlah
dokter spesialis dan jam prakteknya pada departemen
rawat jalan Perseroan, serta pendapatan rata-rata per
pasien rawat jalan.
Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan bergantung
pada reputasi dan citra rumah sakit Perseroan, jasa yang
diberikan, kondisi sosial dan ekonomi komunitas regional,
tingkat kompetisi dari rumah sakit lain, reputasi klinik,
spesialisasi dan jam praktek para dokter spesialis di rumah
sakit Perseroan, efektifitas kegiatan pemasaran, serta
aspek keagamaan dan kebudayaan.
Pada tanggal 31 Desember
2011
2012
Jumlah rumah sakit
7
12
16
857
1.533
1.985
42.258
61.259
85.909
4,1
4,2
4,3
ALOS (Average length of stay)
(hari)
2011
2012
2013
55,6%
45,4%
51,3%
Pendapatan rata-rata per pasien
rawat inap (dalam ribuan Rupiah)
17.087
17.580
17.937
Pendapatan rata-rata pasien rawat
inap per hari (dalam ribuan Rupiah)
4.147
4.229
4.144
798.080
972.312
1.211.248
673
731
793
Tingkat huni
Penerimaan rawat jalan
Pendapatan rata-rata per pasien
rawat jalan (dalam ribuan Rupiah)
Ekspansi Perseroan selalu didasarkan pada mekanisme
melihat peluang pasar secara terstruktur. Perseroan
menentukan lokasi
setelah mempelajari Tren
makroekonomi dan statistik kesehatan masing-masing
kota. Statistik yang dianalisa termasuk demografi populasi
(seperti umur, jenis kelamin, pendidikan dan segmen
penghasilan), epidemiologi (seperti prevalensi penyakit
dan tingkat mortalitas), keberadaan layanan klinik dan
kapasitas (seperti tempat tidur, fasilitas kesehatan dan
dokter), belanja kesehatan dan tren konsumsi, serta
lingkungan regulasi dan kompetisi.
Kemungkinan perluasan usaha rumah sakit tersebut dapat
berbentuk:
• ekspansi rumah sakit Perseroan yang sudah ada,
• akuisisi rumah sakit baru (baik melalui pembelian
rumah sakit maupun pembelian saham perusahaan
yang memiliki rumah sakit),
• pengembangan rumah sakit pada lokasi yang dimilki
LK,
• melakukan pembelian tanah dan pembangunan
rumah sakit,
• kerjasama Build-Operate-Transfer dengan pihak ketiga,
dan
• kerjasama pengelolaan rumah sakit.
Hingga akhir periode 2013, Perseroan membuka dua (2)
rumah sakit yaitu, Siloam Hospitals Bali (dibuka bulan
Januari 2013) dan Siloam Hospitals TB (dibuka bulan Juni
2013) serta mengakuisisi dua (2) rumah sakit di Bali, yaitu
Bali International Medical Center (BIMC) Kuta, dan BIMC
Nusa Dua yang membuat jumlah rumah sakit Perseroan
menjadi sebanyak 16 rumah sakit pada akhir 2013.
2013
Jumlah tempat tidur
Pendaftaran rawat inap
Pada tanggal 31 Desember
35
Pembahasan & Analisa Manajemen
Jalur Bisnis Rumah Sakit
Ada lima jalur bisnis utama untuk pasien mengakses dan
membayar pelayanan di rumah sakit Perseroan. Kelima
jalur ini yang mendorong peningkatan pendapatan
secara keseluruhan, yaitu:
1. Gawat Darurat
2. Layanan Rawat Jalan
3. Medical check-up
4. Rujukan
5. Layanan Rawat Inap
Pendapatan Perseroan umumnya didorong oleh biaya
konsultasi, perawatan dan administrasi, dilengkapi juga
dengan penjualan obat , penggunaan peralatan medis,
dan diagnostik lainnya seperti tes laboratorium, diagnosa
umum, radiologi dan biaya untuk berbagai layanan
lainnya. Penerimaan untuk layanan rawat inap Perseroan
sebagian besar didorong oleh pasien yang datang melalui
layanan rawat jalan atau gawat darurat.
1. Unit Gawat Darurat
Unit Gawat Darurat Perseroan dianggap sebagai
yang terbaik di Indonesia dan menggunakan layanan
terpusat telepon “500-911”
untuk mengakses
layanan gawat darurat Perseroan. Semua rumah sakit
Perseroan telah dilengkapi dengan mobil ambulans
modern untuk menstabilkan pasien selama dalam
perjalanan ke rumah sakit Perseroan. Semua staf klinis
Perseroan terlatih dalam pengobatan darurat standar
internasional dan protokol untuk jantung, stroke dan
perawatan trauma, sesuai dengan pedoman dari
American and Australasian Schools of Emergency
Medicine.
Pada tahun 2012 dan 2013, unit gawat darurat masingmasing merawat 99.139 dan 131.706 pasien.
2. Layanan Rawat Jalan
Layanan rawat jalan Perseroan merupakan entry point
pasien terbesar mencakup sekitar 78% dari seluruh
pasien Perseroan di tahun 2013. Layanan rawat jalan
juga mencakup penggunaan fasilitas tercanggih untuk
bedah harian, prosedur atau perawatan invasif yang
minimal, seperti operasi minor, fisioterapi, endoskopi,
hemodialisa dan kemoterapi. Pada tahun 2012 dan
2013 Perseroan masing-masing mencatat 804.395 dan
1.014.564 kunjungan rawat jalan.
3. Medical Check-Up
Semua rumah sakit Perseroan menyediakan berbagai
macam program medical check-up menggunakan
36
peralatan diagnostik dan tes tercanggih. Medical checkup adalah entry point utama yang digunakan oleh
Perseroan untuk mendapatkan bisnis dari perusahaan
asuransi dan perusahaan yang membutuhkan, dengan
menjual paket medical check-up dan pengecekan
kesehatan yang kompetitif.
Pada tahun 2012 dan 2013, unit medical check-up
Perseroan masing-masing melayani 68.778 dan 64.978
pasien.
4. Rujukan
Rujukan merupakan pasien yang dirujuk oleh rumah
sakit lain dan dokter untuk rawat inap dan jasa lainnya
(seperti radiologi, laboratorium dan jasa peralatan
diagnostik lainnya).
5. Rawat Inap
Unit layanan rawat inap Perseroan menawarkan
pengurusan kepada pasien layanan rawat jalan dan
gawat darurat yang diterima di rumah sakit Perseroan,
untuk pengurusan lebih lanjut. Pada tahun 2013
layanan rawat inap Perseroan memberikan kontribusi
terbesar terhadap pendapatan yaitu sekitar 62%.
Jumlah pasien rawat inap didorong oleh jumlah
konversi pasien rawat jalan dan gawat darurat,
sedangkan rata-rata pendapatan per hari pasien rawat
inap didorong oleh tipe kamar yang dipilih pasien serta
kerumitan perawatan medisnya. Pendapatan rawat
inap meliputi biaya jasa konsultasi dan profesional
dokter, biaya kamar, biaya administrasi, biaya
laboratorium, penjualan obat dan peralatan medis,
radiologi dan pendapatan peralatan tambahan dan
biaya ruang operasi. Untuk tahun 2013, rata-rata lama
menginap (“ALOS”) di rumah sakit Perseroan adalah
sekitar 4 hari.
Tabel di bawah ini menguraikan pendapatan Perseroan
per kategori bisnis untuk empat tahun yang berakhir pada
31 December 2013
Rawat Inap Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013
2011
2012
2013
Rp
%
%
Rp
%
Jasa Penunjang Medis dan
276,8
Jasa Tenaga Ahli
22,0
400,3
22,4
557,5 22,3
Obat dan Perlengkapan
Medis
262,7
20,9
402,6
22,5
584,7 23,4
Kamar Rawat Inap
89,1
7,1
136,2
7,6
199,9
Rp
8,0
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Rawat Inap Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013
Pendapatan Administrasi
31,4
2,5
43,2
2,4
60,9
2,4
Kamar Operasi
17,4
1,4
25,8
1,4
38,2
1,5
Kamar Bersalin
0,8
0,1
1,6
0,1
0,9
0,0
Lain-lain
43,8
3,5
67,3
3,8
98,9
3,9
Rawat Jalan Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013
2011
2012
2013
%
Rp
%
Rp
%
Jasa Penunjang Medis dan
355,5
Jasa Tenaga Ahli
28,2
439,2
24,6
590,1
23,6
Obat dan Perlengkapan
Medis
164,7
13,1
220,6
12,3
298,5
11,9
Pendapatan Registrasi
17,1
1,4
22,5
1,3
29,7
1,2
-
-
28,8
1,6
44,3
1,8
Rp
Lain-lain
Total
1.259,3 100,0 1.788,1 100,0 789,5 100,0
Sumber Pendapatan dan Kelompok Pasien
Perseroan mengelompokkan sumber pendapatan dan
pasien dalam 5 kelompok:
1. Out-of-Pocket Expense (“OPE”).
Pasien datang dengan biaya sendiri, melakukan
pembayaran secara tunai atau menggunakan kartu
kredit, untuk mendapatkan layanan yang diberikan
oleh rumah sakit Perseroan. Rata-rata setiap tahun,
pasien OPE merupakan komposisi terbesar dari
kelompok pasien Perseroan, yaitu 65%.
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah pasien
OPE adalah kedekatan dan aksesibilitas rumah sakit,
hubungan dengan dokter di rumah sakit, merek dan
reputasi untuk perawatan kesehatan yang berkualitas
dan layanan spesialis termasuk akses ke Centers of
Excellence.
2. Skema Pembayaran Perusahaan.
Perseroan secara aktif melibatkan perusahaanperusahaan lain atau korporasi dalam program
kesehatan dan medis bagi karyawan mereka dengan
menawarkan paket untuk berbagai perawatan.
Klien korporasi Perseroan mencakup perusahaan
multinasional dan nasional. Rata-rata setiap tahun,
pasien dari korporasi Perseroan mewakili 15% dari
total pasien Perseroan.
3. Skema Pembayaran Perusahaan Asuransi Swasta.
Segmen ini mewakili sekitar 15% dari total pasien
Perseroan. Perseroan memiliki hubungan dan diakui
oleh asuransi swasta terbesar seperti Manulife, AIA
Financial, Bupa International, Allianz, AXA Financial,
dan Lippo General Insurance.
4. Skema Pembayaran Program Asuransi Kesehatan
Pemerintah.
Asuransi kesehatan dari pemerintah saat ini
memberikan kontribusi yang relatif kecil atas jumlah
pasien, mewakili 5% dari pasien Perseroan.
5. Rujukan
Sampai dengan saat ini, hanya ada sedikit pasien yang
dirujuk oleh dokter pihak ketiga. Perseroan berharap
segmen ini tumbuh dari waktu ke waktu seiring
perkembangan rumah sakit baru yang canggih di
kota-kota yang belum terlayani.
Tabel
berikut
menggambarkan
hasil
operasional Perseroan sebagai berikut:
dari
Ikhtisar Data Keuangan Penting
2011
2012
2013
Rp
%
Rp
%
Rp
%
Pendapatan
Beban Pokok
1.259,3
100
1.788,1
100
2.503,6
100
Pendapatan
(925,8)
73,5
(1.343,3)
75,1
(1.844,9) (73,7)
Laba Bruto
333,6
26,5
444,8
24,9
658,7
26,3
Beban Usaha
(245,1)
19,5
(367,9)
20,6
(582,8)
(23,3)
Lain-Lain Bersih
(17,4)
1,4
14,5
0,8
2,8
0,1
Laba Usaha
71,2
5,7
91,5
5,1
78,7
3,1
Penghasilan
Bunga
2,8
0,2
3,6
0,2
12,0
0,5
Beban
Keuangan
(16,2)
1,3
(18,0)
1,0
(18,9)
(0,8)
Laba Sebelum
Pajak
57,7
4,6
77,0
4,3
71,8
2,9
Beban Pajak
(19,9)
1,6
(25,1)
1,4
(21,6)
(0,9)
Laba Tahun
Berjalan
37,9
3,0
52,0
2,9
50,2
2,0
37
Pembahasan & Analisa Manajemen
Pemasaran
Perseroan telah merancang beberapa strategi pemasaran
untuk menarik pasien baru maupun mempertahankan
kelompok pasien yang sudah ada. Strategi yang berbeda
ditujukan untuk kelompok yang berbeda pula yaitu:
(a) pasien Out-of-Pocket Expense (“OPE”), (b) pasien
Perusahaan, (c) pasien Perusahaan Asuransi Swasta dan
(d) pasien Asuransi Kesehatan Pemerintah.
• Pemasaran masal
Perseroan menawarkan produk diagnostik dengan
harga relatif lebih murah guna mengoptimalkan
peralatan, sekaligus melakukan cross selling, untuk
produk layanan medis lanjutan dengan memanfaatkan
spesialis junior. Ini menghasilkan kelompok pasien
yang besar. Program ini didukung dengan call
center “500-181” secara nasional untuk mengatur
waktu pemeriksaan pasien. Perseroan memanfaatkan
grup koran lokal untuk mendidik dan menciptakan
kesadaran kesehatan kepada masyarakat yang
ditargetkan. Contoh program yang berhasil adalah
“Kanker Serviks Membunuh.”
• Kemitraan bank
Perseroan bermitra dengan berbagai institusi
perbankan untuk menawarkan promosi dan diskon
kepada pasien pemilik kartu kredit. Pasien dapat
menikmati fasilitas pembayaran angsuran dan paket
medikal check-up, program diskon dan voucher
musiman, misalnya untuk Hari Ibu, Hari Ayah dan Hari
Valentine.
• Referensi/Rujukan
Rumah sakit Perseroan juga bekerja sama dengan
dokter swasta maupun klinik primer yang berdekatan
dengan rumah sakit Perseroan. Perseroan mampu
memberikan diagnosis lebih lanjut maupun jasa tersier
/ kuarterner yang tidak dapat disediakan oleh rumah
sakit lainnya.
• Pelayanan kesehatan masyarakat
Perseroan melalui pameran, seminar dan diskusi di
rumah sakit maupun di luar rumah sakit menjangkau
masyarakat setempat, sebagai cara untuk memberikan
pendidikan kesehatan sekaligus menginformasikan
kemampuan dan pengetahuan Perseroan dalam
berbagai aspek kesehatan. Perseroan juga bekerjasama
dengan stasiun radio lokal untuk menyiarkan informasi
dan layanan yang tersedia di rumah sakit Perseroan
untuk masyarakat umum.
38
• Pemasaran ekspatriat
Perseroan memberi informasi kepada para ekspatriat/
pasien asing dengan bahasa yang mereka mengerti,
melalui dokter-dokter serta petugas administrasi yang
dapat berbicara beberapa bahasa guna menyediakan
jasa yang nyaman bagi pasien asing. Siloam Emergency
Services di Siloam Hospitals Balikpapan dan Siloam
Hospitals Bali melayani ekspatriat dan keluarganya,
maupun turis yang memerlukan layanan/konsultasi
medis di sana.
• Program loyalitas Untuk mempertahankan pelanggan, Perseroan
menyediakan artikel dan konten mengenai kesehatan
secara gratis melalui website dan jaringan media
sosial lainnya, selain mengirimkan promosi kesehatan
melalui SMS maupun email kepada pasien-pasien
Perseroan. Program “My Siloam Card” dibuat untuk
menawarkan manfaat kepada pasien, seperti diskon
untuk pelayanan di rumah sakit, serta promosi untuk
harga kamar hotel dan restoran yang dimiliki grup
Perseroan.
• Talkshow Radio/TV
Perseroan bekerjasama dengan stasiun radio nasional
dan regional untuk menyebarkan layanan pendidikan
dan layanan medis bagi komunitas di rumah sakit
Perseroan.
Perseroan juga mengembangkan acara TV dan
iklan TV untuk mendidik mengenai kesehatan, gaya
hidup dan masalah-masalah medis. Iklan TV juga
menginformasikan mengenai layanan gawat darurat
Perseroan dan nomor darurat ‘500-911’.
• Pasien Perusahaan
Perseroan menawarkan layanan check-up kesehatan,
paket-paket seperti paket bersalin yang dapat
digunakan di salah satu rumah sakit Perseroan, skrining
untuk karyawan pada tempatnya dan juga dokter
perusahaan khusus untuk klien perusahaan Selain itu
Perseroan juga menyediakan pelatihan Pertolongan
Pertama dan kampanye kesehatan untuk kebersihan
tempat kerja dan kesadaran atas flu burung.
• Pasien Perusahaan Asuransi
Perseroan bekerjasama dengan perusahaan asuransi
untuk mempromosikan layanan dan manfaat Perseroan
kepada pasien yang saat ini maupun berprospek untuk
diasuransikan.
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
• Pasien Asuransi Kesehatan Pemerintah
Selain semua yang disebut di atas, Perseroan telah
menandatangani kemitraan publik-swasta dengan
Pemerintah untuk memberikan fasilitas Puskesmas
bagi pasien yang berpenghasilan rendah. Pada
tahun 2013, Perseroan membuka Rumah Sakit Umum
Siloam, rumah sakit berbiaya rendah dengan 300
ranjang yang dilayani oleh dokter dari rumah sakit lain
Perseroan, serta mahasiswa kedokteran dan UPHMS. Ini
merupakan fasilitas pertama yang dibuka oleh rumah
sakit swasta di Indonesia dan menekankan komitmen
Perseroan untuk menyediakan layanan kesehatan
kepada pasien berpenghasilan rendah, serta pasien
yang hanya diasuransikan oleh Pemerintah.
Pemasok dan Pengadaan
Perseroan mengoperasikan sistem pengadaan terpusat
untuk menjaga dan memanfaatkan lokasi Perseroan
yang tersebar di Indonesia secara baik dan mencapai
skala ekonomis. Untuk sebagian besar pemesanan
obat Perseroan dari pemasok utama, Perseroan telah
menegosiasikan supaya beberapa rumah sakit bisa
menempatkan pemesanan secara langsung, sehingga
Perseroan dapat mempertahankan harga sekaligus
memanfaatkan economies of scale.
Penempatan pemesanan secara langsung ini oleh rumah
sakit atau fasilitas kesehatan lainnya kepada pemasok
membantu untuk menghindari pemesanan ganda dan
membuat proses pemesanan lebih efisien.
Persaingan
Perseroan bersaing dengan rumah sakit umum, rumah
sakit swasta, klinik yang lebih kecil, rumah sakit yang
dioperasikan oleh organisasi non profit dan dermawan,
serta rumah sakit yang terafiliasi dengan pendidikan
medis di Indonesia dan secara regional. Di Indonesia,
Perseroan melihat saingan utama Perseroan adalah Grup
Mitra Keluarga, Grup Awal Bros, Grup Sari Asih dan Ramsay
Sime Darby Health Care, yang merupakan 5 teratas grupgrup rumah sakit swasta yang beroperasi di Indonesia,
menurut Laporan Frost & Sullivan bulan Juni 2013.
Tabel berikut menggambarkan
dibandingkan pesaing utamanya
posisi
Perseroan
Jumlah
Rumah
Sakit
Perkiraan
Jumlah
Ranjang
Lokasi Rumah Sakit
Perseroan
14
~ 3,000
Jakarta, Surabaya, Cikarang, Makassar,
Manado, Bali, Palembang, Cinere,
Balikpapan, Lippo Village, Jambi,
Kebon Jeruk
Mitra
Keluarga
Group
10
~ 1,200
Jakarta, Surabaya, Bekasi, Depok, Tegal,
Waru, Cikarang, Cibubur
Awal Bros
Group
7
~ 1,000
Jakarta, Tangerang, Bekasi, Batam, Makassar,
Pekanbaru, Ujung Batu
Sari Asih
Group
6
~ 900
Tangerang, Serang
Ramsay Sime
Darby Health
Care
3
~ 650
Jakarta, Surabaya, Tangerang
Total 5 Teratas
Grup Rumah
Sakit Swasta
41
~ 6,750
Sumber: Riset Pasar Independen tentang Pasar Jasa Perawatan Kesehatan (HCS) Global dan
Indonesia oleh Frost & Sullivan (Juni 2013)
Perseroan juga menghadapi saingan dari grup regional
yang beroperasi di Singapura dan Penang.
Fokus utama Siloam Hospitals Group saat ini adalah
melayani seluruh wilayah Indonesia, dengan tujuan
mengubah layanan dan akses layanan kesehatan menjadi
layanan kesehatan berkualitas dan bermutu internasional,
untuk masyarakat Indonesia pada umumnya dalam 5
tahun kedepan.
Dengan membangun lebih dari 40 rumah sakit di seluruh
Indonesia, Perseroan ingin dikenal sebagai penyedia
layanan kesehatan, yang melakukan transformasi bagi
penduduk Indonesia sehingga mereka menyadari
bahwa mereka dapat menemukan pelayanan kesehatan
berkualitas dengan hasil yang memuaskan dari rumah
-rumah sakit Siloam Hospitals Group, yang tidak kalah
kualitasnya dengan pelayanan kesehatan di luar negeri.
Dengan populasi lebih dari 240 juta orang untuk dilayani,
Perseroan melihat tidak ada masalah yang timbul dari
persaingan dengan Singapura dan Penang.
39
Pembahasan & Analisa Manajemen
Analisa
Kinerja
Keuangan
Penghasilan Total Perseroan menunjukkan
peningkatan dari tahun ke tahun dengan
CAGR 28% sejak tahun 2008 hingga
tahun 2013. Tingkat pertumbuhan GOR
tahun 2013 mencapai 40% daripada tahun
sebelumnya.
40
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Siloam Hospitals Group 2013
Tahun 2013 memang merupakan tahun penuh terobosan
bagi perusahaan
Langkah utama yang telah dilakukan Perseroan,
diantaranya:
• Dengan sukses melaksanakan Penawaran Perdana
(IPO) pada 12 September 2013 dan memperoleh
pemasukan neto sebesar Rp 1.328 miliar dengan
harga Rp 9.000 per lembar sahamnya.
• Terus mengembangkan jaringan rumah sakit dengan
membangun 2 rumah sakit baru, mengakuisi 2 rumah
sakit, memperluas dan meningkatkan fasilitas yang
sudah ada.
• Mengembangkan model hub and spoke yang memungkinkan layanan dokter spesialis secara real
time menjangkau hingga ke daerah-daerah, tanpa
menambah biaya pasien maupun Perseroan.
• Menerapkan model layanan klinis yang inovatif,
komprehensif dan terpadu, dengan memanfaatkan
teknologi paling mutakhir, layanan darurat yang
handal, diiringi perbaikan kualitas terus menerus.
• mendirikan Centers of Excellence di beberapa rumah
sakit Perseroan, sehingga menjadi rujukan untuk
bidang-bidang khusus;
Komposisi Pendapatan
Penghasilan Total Perseroan menunjukkan peningkatan
dari tahun ke tahun dengan CAGR 28% sejak tahun 2008
hingga tahun 2013. Tingkat pertumbuhan GOR mencapai
40% YoY pada tahun 2012 dan 2013.
EBITDA juga menunjukkan pertumbuhan yang sangat
signifikan dengan CAGR 24% dalam periode yang sama.
Khusus tahun 2013, pertumbuhan EBITDA adalah 35%
dari tahun 2012.
Kontribusi penghasilan terbesar berasal dari 4 rumah sakit
mapan yang telah beroperasi paling lama. Pertumbuhan
GOR rumah-rumah sakit ini masih mencapai 15-20% per
tahun. Sedangkan MRCCC dan rumah sakit baru lainnya
tumbuh diatas 50%, karena rumah-rumah sakit ini sedang
meningkatkan operasional mereka untuk mencapai
kapasitas.
Di sisi biaya, Service Cost meningkat sebesar 27% dari
tahun 2012, menghasilkan kenaikan Net Operating
Revenue (NOR) sebesar 45%.
Rumah-rumah sakit yang baru dibuka tahun 2013,
mengalami perkembangan yang lebih baik dari perkiraan.
SHDP yang dibuka 1 Januari 2013 telah mencapai EBITDA
positif setelah 6 bulan beroperasi. SHTB, dibuka 1 Juli
2013, menunjukkan kinerja sesuai rencana.
Rumah-rumah sakit yang dibuka 2012, SHMK dan SHPL
menghasilkan EBITDAR 10% dari GOR dalam 12 bulan
pertama beroperasi, hal mana melampaui perkiraan
semula.
Penghasilan Rata-rata Per Pasien
Dari kategori IPD (department pasien rawat inap), keempat
rumah sakit yang telah mapan menghasilkan pendapatan
rata-rata per pasien sebesar Rp 20 juta, sementara MRCCC
memberikan rata-rata pendapatan per pasien paling
tinggi pada tingkat Rp 39 juta. Rumah-rumah sakit baru
yang dibuka pada 2012 dan 2013, sementara sedang
meningkatkan operasional mereka, secara rata-rata telah
menghasilkan pendapatan rata-rata per pasien dalam
kisaran Rp 13 juta hingga Rp 19 juta.,
Pada kategori pasien rawat jalan (OPD), keempat
rumah sakit yang sudah mapan menghasilkan ratarata pendapatan sebesar Rp 1 juta per pasien. MRCCC
menunjukkan rata-rata penghasilan Rp 2 juta per pasien
dan rumah-rumah sakit yang baru dibuka pada 2012 dan
2013 telah menghasilkan pendapatan rata-rata per pasien
dalam kisaran Rp 0,6 juta hingga Rp 1 juta.
Pertumbuhan Kunjungan dan Penerimaan Pasien
Penerimaan pada IPD di keempat rumah sakit mapan
tumbuh 11%, sementara pada MRCCC tumbuh sebesar
50%. Di Rumah Sakit Umum Siloam, IPD tumbuh
sebesar 92% sejalan dengan tambahan tempat tidur
operasional mereka. Pertumbuhan tertinggi dialami
oleh rumah-rumah sakit baru yang dibuka pada 2012,
dimana pertumbuhannya sebesar 215%. Secara total,
pertumbuhan penerimaan IPD mencapai 40%.
Kunjungan di OPD pada keempat rumah sakit mapan
tumbuh 7%, sementara di MRCCC tumbuh 61%. Di Rumah
Sakit Umum Siloam, kunjungan OPD tumbuh sebesar
215% dan pertumbuhan tertinggi untuk kunjungan OPD
dialami oleh rumah sakit baru yang buka pada tahun 2012
sebesar 276% seiring dengan peningkatan operasional
serta jumlah pasien mereka. Secara total, kunjungan OPD
tumbuh dengan 26%.
41
Pembahasan & Analisa Manajemen
Analisa Kinerja Keuangan
Kunjungan di Departemen Gawat Darurat (ED) pada MRCCC
tumbuh 81%. Di Rumah Sakit Umum Siloan kunjungan ED
tumbuh 32%. Pertumbuhan ED terjadi pada rumah-rumah
sakit baru yang buka pada 2012 sebesar 242% dengan
adanya kesadaran yang meningkat dari masyarakat akan
kehadiran rumah-rumah sakit ini. Secara total, kunjungan
ED tumbuh sebesar 33%.
Pertumbuhan Jumlah Rumah Sakit
Jumlah rumah sakit perseroan bertumbuh pesat selama 4
tahun terakhir, mulai dengan empat rumah sakit tahun 2010
hingga menjadi 16 pada akhir tahun 2013. Pertumbuhan
ini menunjukkan CAGR yang menguntungkan sebesar
59% selama periode itu.
42
Pendapatan Operasional Bruto (GOR)
GOR Perseroan terdiri dari pendapatan pasien rawat
inap dan pendapatan pasien rawat jalan. Selama 2013,
Pendapatan Perseroan meningkat 40% menjadi Rp 2.504
miliar dari Rp 1.788 di 2012.
Peningkatan ini terutama disebabkan oleh pertumbuhan
throughput pasien dari 4 rumah sakit matang, peningkatan
operasional dari rumah sakit dalam pengembangan dan
rumah-rumah sakit baru yang dibuka pada tahun 2012
dan 2013 serta juga rumah sakit yang diakuisisi pada tahun
2013. Peningkatan pendapatan rata-rata per pasien juga
memberikan kontribusi dalam peningkatan pendapatan
didorong terutama pada komposisi kasus akut di rumahrumah sakit, penyesuaian harga yang diperkenalkan pada
tahun 2013 sebesar rata-rata 3,5% dan penyesuaian inflasi
pada obat-obatan dan perlengkapan medis.
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Beban Pokok Penjualan
Biaya penjualan Perseroan terdiri dari biaya yang berkaitan
dengan gaji dan tunjangan karyawan (termasuk biaya
dokter profesional), obat-obatan dan perlengkapan
medis, biaya penyusutan, persediaan klinis, makanan dan
minuman, perbaikan dan pemeliharaan dan biaya lainnya
sehubungan dengan rawat inap dan layanan rawat jalan.
Biaya penjualan Perseroan meningkat sebesar 37% pada
tahun 2013 menjadi Rp 1.845 miliar dari Rp 1.343 miliar
pada tahun 2012. Peningkatan ini terutama disebabkan
oleh peningkatan beban-beban pokok penjualan di
pasien rawat inap dan rawat yang berkaitan dengan gaji
dan tunjangan karyawan, obat-obatan dan perlengkapan
medis serta beban pokok penjualan pasien rawat inap
yang berkaitan dengan biaya penyusutan dan lain-lain.
Beban pokok penjualan pasien rawat inap yang berkaitan
dengan gaji dan kesejahteraan karyawan meningkat
sebesar 29% menjadi Rp 511 miliar selama 2013 dari
Rp 396 miliar pada tahun 2012.
Biaya pokok penjualan yang berkaitan dengan obatobatan dan perlengkapan medis meningkat 32% menjadi
Rp 372 miliar di tahun 2013 dari Rp 281 miliar di tahun
2012. Beban pokok penjualan yang berkaitan dengan
biaya penyusutan meningkat sebesar 69% menjadi
Rp 97 miliar pada 2013 dari Rp 57 miliar pada 2012. Beban
pokok penjualan yang berkaitan dengan makanan dan
minuman meningkat sebesar 72 % menjadi Rp 45 miliar
pada 2013 dari Rp 26 miliar pada 2012. Beban pokok
penjualan lain bi meningkat sebesar 119% menjadi
Rp 38 miliar pada 2013 dari Rp 17 miliar pada 2012.
Beban pokok penjualan pasien rawat jalan yang berkaitan
dengan gaji dan tunjangan karyawan meningkat sebesar
24% menjadi Rp 337 miliar pada 2013 dari Rp 273 miliar
pada 2012. Beban pokok penjualan pasien rawat jalan
yang berkaitan dengan obat-obatan dan perlengkapan
medis meningkat sebesar 57% menjadi Rp 250 miliar pada
tahun 2013 dari Rp 159 miliar pada 2012.
Kenaikan di atas terutama disebabkan oleh pembukaan
Siloam Hospitals Bali dan Siloam Hospitals TB.
Laba Bruto
Laba bruto Perseroan meningkat 48% menjadi
Rp 659 miliar pada tahun 2013 dari Rp 445 miliar pada
tahun 2012.
Beban Usaha
Beban usaha Perseroan untuk tahun 2013 sebesar
Rp 583 miliar atau naik 58% dari Rp 368 miliar pada
2012. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh hal-hal
berikut:
- Beban Penjualan meningkat sebesar 61% menjadi
Rp 26 miliar pada tahun 2013 karena meningkatnya
biaya pemasaran dan periklanan yang bertambah
sebesar 81% menjadi Rp 16 miliar pada tahun 2013 dari
Rp 9 miliar pada tahun 2012.
- Beban Umum dan Administrasi meningkat sebesar
58% dari tahun 2012, terutama disebabkan oleh
kenaikan gaji dan tunjangan karyawan, biaya air
dan listrik, biaya kantor dan biaya penyusutan. Gaji
dan kesejahteraan karyawan meningkat sebesar
53% menjadi Rp 202 miliar pada tahun 2013 dari
Rp 131 miliar pada 2012. Biaya air dan listrik meningkat
sebesar 53% menjadi Rp 75 miliar pada 2013 dari
Rp 49 miliar pada 2012. Biaya kantor lainnya meningkat
sebesar 75% menjadi Rp 74 miliar pada 2013 dari
Rp 42 miliar pada 2012. Beban penyusutan meningkat
sebesar 64% menjadi Rp 52 miliar pada 2013 dari
Rp 32 miliar pada 2012. Kenaikan di atas terutama
sebagai akibat dari pembukaan rumah sakit baru pada
tahun 2013.
Penghasilan Bunga
Penghasilan bunga Perseroan meningkat sebesar
236% menjadi Rp 12 miliar pada tahun 2013 dari
Rp 4 miliar pada 2012, terutama disebabkan oleh
pendapatan bunga tabungan dan deposito bank yang
lebih besar.
Beban Keuangan
Beban keuangan Perseroan meningkat sebesar 5%
menjadi Rp 19 miliar pada 2013 dari Rp 18 miliar pada
2012, terutama disebabkan oleh peningkatan biaya
administrasi bank sebagai akibat dari peningkatan jumlah
pasien yang membayar melalui kartu kredit.
Laba Sebelum Pajak
Laba
sebelum
pajak
mengalami
penurunan
sebesar 7% menjadi Rp 72 miliar pada 2013 dari
Rp 77 miliar pada tahun 2012 karena alasan-alasan yang
telah disebutkan di atas.
43
Pembahasan & Analisa Manajemen
Beban Pajak
Beban pajak kami menurun sebesar 14% menjadi Rp
22 miliar pada 2013 dari Rp 25 miliar pada tahun 2012
terutama disebabkan menurunnya penghasilan kena pajak
sebagai akibat dari peningkatan perubahan penyusutan
rumah sakit baru yang dibuka pada tahun 2012 dan 2013.
Ekuitas
Total Ekuitas Perseroan mencatat peningkatan dari
Rp 245 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp 1.639 miliar
pada tahun 2013. Faktor utama penyebab kenaikan adalah
karena penerbitan saham baru pada IPO 12 September
2013.
Laba Bersih
Laba bersih Perseroan mengalami penurunan sebesar 3%
menjadi Rp 50 miliar pada 2013 dari Rp 52 miliar pada
2012. Penurunan ini terutama disebabkan oleh alasanalasan yang telah disebutkan di atas.
Kebijakan Dividen
Perseroan akan membayar dividen tunai berdasarkan
kinerja keuangan dan kondisi keuangan dalam jumlah yang
setara dengansebanyak-banyaknya 10% dari laba bersih
setiap tahunnya jika laba bersih konsolidasi setelah dipotong
pajak pada tahun buku tersebut mencapai minimum
Rp 150 miliar, dan dalam kisaran dari 15% hingga 30% dari
pendapatan bersih jika pendapatan bersih konsolidasian
setelah dipotong pajak pada tahun buku tersebut lebih
dari Rp 150 miliar untuk memaksimalkan nilai pemegang
saham dalam jangka panjang.
Aset
Total Aktiva Perseroan meningkat sebesar 64% menjadi
Rp 2.600 miliar pada tahun 2013 dari Rp 1.586 miliar pada
tahun 2012. Pada tanggal 31 Desember 2013, posisi Kas
dan Setara Kas Perseroan adalah sebesar Rp 515 miliar,
tumbuh 206% dari tahun 2012 karena saldo hasil dari IPO
yang belum digunakan. Aset Tetap meningkat sebesar
62% menjadi Rp 1.402 miliar pada tahun 2013 dari
Rp 865 miliar pada tahun 2012 karena pembukaan 2
rumah sakit baru dan akuisisi 2 rumah sakit di Bali.
Liabilitas
Jumlah kewajiban pada tanggal 31 Desember 2013
adalah Rp 962 miliar atau turun 28% dari Rp 1.342 miliar
pada tahun sebelumnya. Penurunan jumlah kewajiban
ini karena pembayaran sebagian pinjaman Persroan dari
PT Lippo Karawaci, Tbk (sebagai perusahaan induk).
Jumlah kewajiban lancar pada tanggal 31 Desember
2013 adalah Rp 296 miliar, meningkat 11% dibandingkan
dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 268 miliar. Kenaikan
kewajiban lancar terutama disebabkan peningkatan
volume transaksi dengan pemasok obat-obatan dan
perlengkapan medis.
Jumlah kewajiban jangka panjang pada tanggal
31 Desember 2013 adalah Rp 666 miliar, turun 28%
dibandingkan dengan Rp 1.073 miliar pada tahun
sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya pembayaran
parsial pinjaman kepada perusahaan induk dari hasil IPO .
44
Transaksi Material
Berikut ini adalah transaksi material pada tahun 2013 :
1. Pembukaan SHDP (Siloam Hospitals Bali) pada tanggal
1 Januari 2013.
2. Pembukaan SHTB (Siloam Hospitals TB) pada tanggal
1 Juli 2013.
3. IPO pada tanggal 12 September 2013.
4. Akuisisi 2 rumah sakit di Bali (BIMC - Kuta dan Nusa
Dua) pada tanggal 14 Desember 2013.
Kejadian Penting Setelah Tanggal Laporan
Akuntan
Tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan
akuntan.
Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
Penerimaan bersih dari penawaran sebesar Rp 1.328 miliar
digunakan sebagai berikut :
• Sekitar 39,0% dari hasil bersih atau Rp 518 miliar
dialokasikan untuk pembelian peralatan medis,
renovasi / perluasan rumah sakit yang ada dan
atau pengembangan rumah sakit baru (termasuk
pembelian tanah pembangunan gedung rumah sakit
dan untuk mendapatkan lisensi yang sesuai ). Sampai
dengan tanggal 31 Desember 2013, total sejumlah
Rp 277 miliar telah digunakan.
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
• Sekitar 35,0% dari hasil bersih atau Rp 465 miliar
dialokasikan untuk pembayaran sebagian saldo hutang
berdasarkan perjanjian pinjaman kami tanggal 30 April
2013 dengan Lippo Karawaci, yang telah diberikan
pada kami oleh Lippo Karawaci untuk ekspansi bisnis
rumah sakit, termasuk untuk pengembangan rumah
sakit baru dan modal kerja. Sampai dengan tanggal
31 Desember 2013, total jumlah sebesar Rp 465 miliar
telah dilunasi.
• Sekitar 26,0% dari hasil bersih atau Rp 345 miliar
dialokasikan untuk membiayai akuisisi rumah sakit,
perusahaan operasi rumah sakit dan /atau perusahaan
perawatan kesehatan terkait yang akan mendukung
operasi Perseroan. Sampai dengan tanggal 31
Desember 2013, jumlah total Rp 335 miliar telah
digunakan untuk akuisisi 2 rumah sakit BIMC di Bali.
Likuiditas dan Sumber Modal
Perseroan mendefinisikan likuiditas sebagai kemampuan
untuk menghasilkan dana yang cukup dari sumber
internal dan eksternal untuk memenuhi kewajiban dan
komitmennya. Selain itu, likuiditas mencakup kemampuan
untuk memperoleh pembiayaan yang memadai dan
untuk mengkonversi menjadi uang tunai aset-aset yang
tidak lagi diperlukan untuk memenuhi tujuan strategis
dan keuangan yang ada .
Secara historis, Perseroan telah membiayai kebutuhan
modal terutama melalui pinjaman dari perusahaan
induk, dana yang dihasilkan dari kegiatan operasional,
pembiayaan dari bank dan dari hasil IPO yang sukses.
Kebutuhan modal utama adalah untuk membiayai
pembelian peralatan medis, akuisisi rumah sakit dan untuk
mendanai kebutuhan modal kerja umum.
Perseroan yakin bahwa telah memiliki sumber daya
modal yang cukup dari operasi dan pembiayaan dari
bank, lembaga keuangan dan kreditur lainnya. Perseroan
berusaha untuk mempertahankan saldo minimum kas dan
setara kas yang cukup untuk menutupi biaya operasional
untuk jangka waktu tiga sampai enam bulan .
Solvabilitas
Rasio solvabilitas menunjukkan kemampuan Perseroan
dalam memenuhi kewajiban secara keseluruhan, termasuk
kewajiban keuangan seperti kewajiban yang ada bunga.
Rasio ini dapat diukur dengan membandingkan jumlah
kewajiban keuangan terhadap ekuitas. (Debt to Equity
Ratio).
Rasio solvabilitas Perseroan berdasarkan perbandingan
jumlah kewajiban dan jumlah aktiva pada tanggal
31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 masingmasing adalah 37% dan 85%. Sementara rasio solvabilitas
berdasarkan perbandingan total hutang dan total ekuitas
adalah 59% pada tanggal 31 Desember 2013 dan 548%
pada tanggal 31 Desember 2012.
Profitabilitas
Rasio profitabilitas didefinisikan sebagai kemampuan
suatu perusahaan untuk menghasilkan keuntungan
dalam jangka waktu tertentu. Hal ini dapat diukur dengan
menghitung rasio laba bersih Return on Assets (ROA) dan
rasio Return on Equity ( ROE ) rasio.
Marjin laba bersih Perseroan baik pada tahun 2013 dan
2012 masing-masing sebesar 2% dan 3%. ROA Perseroan
pada tahun 2013 adalah 2%, sedangkan pada tahun 2012
adalah 3%. Rasio ROE Perseroan pada tahun 2013 dan
2012 masing-masing sebesar 3% dan 21%.
45
Pembahasan & Analisa Manajemen
Sumber
Daya
Manusia
Perseroan menawarkan program
pengembangan kemitraan dengan
dokter melalui (Siloam Doctors
Partnership Development Program
(SDPDP) untuk semua dokter
Spesialis yang berpraktek di rumah
sakit Perseroan.
Perseroan menyadari pentingnya peran SDM bagi
keberhasilan Perseroan dalam mencapai tujuan-tujuannya.
Dalam upaya menarik tenaga medis professional yang
sangat terbatas dan sangat diperlukan, seperti dokter
umum, dokter spesialis, perawat dan teknisi medis serta
profesi medis terkait lainnya, Perseroan menggunakan
beberapa strategi rekrutmen berikut ini:
• merekrut teknisi medis dan perawat yang berkualitas
tinggi baik dari dalam maupun dari luar negeri.
46
• menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan
tinggi nasional dan regional terkemuka (Fakultas
Kedokteran-Universitas Hasanuddin, Singhealth dan
berbagai Fakultas Kedokteran dan perawatan terbaik
lainnya di Indonesia) baik untuk program sarjana
maupun program pascasarjana.
• menawarkan beasiswa bagi dokter umum untuk
melanjutkan program spesialis, sebagai insentif untuk
bekerja di jaringan rumah sakit Perseroan.
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
• menjalin kolaborasi dengan dokter –dokter pemerintah
terkemuka untuk bekerja di rumah sakit Perseroan,
yang mendapat sambutan positif karena kesempatan
menggunakan fasilitas canggih untuk membantu
pasien dengan diagnosa yang lebih kompleks.
• menawarkan program pengembangan kemitraan
dengan dokter melalui SDPDP (Siloam Doctors
Partnership Development Program) untuk Semua
dokter Spesialis yang berpraktek di rumah sakit
Perseroan.
• bersama Fakultas Kedokteran dan Keperawatan
UPH, melatih 100 dokter dan 100 perawat di UPH
setiap tahunnya. Lulusan pendidikan ini menjalani
program pelatihan untuk menyelesaikan persyaratan
lisensi mereka sambil tetap bekerja di rumah sakit
Perseroan.
• membuat Management Associate Program, khusus
untuk lulusan yang berpotensi tinggi dari berbagai
jurusan, baik medis maupun non medis untuk
mengembangkan kemampuan dan menempatkan
mereka sebagai calon pemimpin di rumah sakit
Perseroan.
47
Pembahasan & Analisa Manajemen
Sumber Daya Manusia
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perseroan
dan Entitas Anak mempekerjakan 6.174 orang
karyawan yang terdiri dari 4.905 karyawan
tetap dan 1.269 karyawan kontrak.
48
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Komposisi Pengurus dan Karyawan
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perseroan dan Entitas Anak mempekerjakan 6.174 orang karyawan yang terdiri dari
4.905 karyawan tetap dan1.269 karyawan kontrak. Tabel berikut ini menunjukkan komposisi SDM Perseroan, menurut
jabatan, status kerja, jenjang pendidikan, kelompok usia dan jender.
Komposisi Pengurus dan Karyawan Menurut Status Kerja
31 Desember 2013
Karyawan Tetap
Karyawan Kontrak
Total
Perseroan
Entitas Anak
3.573
957
4.530
31 Desember 2012
Jumlah
Perseroan
Entitas Anak
1.332
4.905
2.877
312
1.269
695
1.644
6.174
3.572
1.309
31 Desember 2011
Jumlah
Perseroan
Entitas Anak
Jumlah
674
3.551
635
1.330
2.489
565
3.054
557
338
4.881
895
3.406
903
3.949
Komposisi Pengurus dan Karyawan Menurut Jabatan
31 Desember 2013
31 Desember 2012
31 Desember 2011
Perseroan
Entitas Anak
Jumlah
Perseroan
Entitas Anak
Jumlah
Perseroan
Entitas Anak
Direktur
3
0
3
3
0
3
4
0
Jumlah
4
Eksekutif
36
20
56
24
2
26
28
26
54
Manager
79
52
131
142
28
170
114
13
127
Supervisor
388
121
509
231
137
368
240
91
331
Staf Lainnya
3.960
1.465
5.429
3.172
1.142
4.314
2.660
773
3.433
Total
4.530
1.644
6.174
3.572
1.309
4.881
3.046
903
3.949
Perseroan menjalin kerja
sama dengan berbagai
perguruan tinggi
nasional dan regional
terkemuka untuk
mendapatkan tenaga
medis terbaik.
49
Pembahasan & Analisa Manajemen
Komposisi Pengurus dan Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan
31 Desember 2013
Pasca Sarjana
Sarjana
31 Desember 2012
31 Desember 2011
Perseroan
Entitas Anak
Jumlah
Perseroan
Entitas Anak
Jumlah
Perseroan
Entitas Anak
Jumlah
242
80
322
133
24
157
133
23
156
527
223
750
690
258
948
536
182
718
Sarjana Muda
2.548
886
3.448
1.316
658
1.974
1.232
587
1.819
SLTA, SLTP dan lainnya
1.213
455
1.642
1.433
369
1.802
1.145
111
1.256
Total
4.530
1.644
6.174
3.572
1.309
4.881
3.046
903
3.949
Komposisi Pengurus dan Karyawan Menurut Kelompok Usia
31 Desember 2013
31 Desember 2012
Perseroan
Entitas Anak
Jumlah
Perseroan
Entitas Anak
Jumlah
Perseroan
Entitas Anak
< 30 tahun
2.797
1.166
3.963
1.953
626
2.579
1.558
321
1.879
31-45 tahun
1.370
427
1.797
1.351
526
1.877
1.243
428
1.671
46-55 tahun
311
40
351
213
133
346
198
133
331
> 55 tahun
52
11
63
55
24
79
47
21
68
4.530
1.644
6.174
3.572
1.309
4.881
3.046
903
3.949
Total
Pengembangan Kompetensi, Karir dan Kesejahteraan
Sosial Karyawan
Mengingat pentingnya peran karyawan bagi keberhasilan
dan kemajuan usaha Perseroan, maka Perseroan terus
berupaya dalam meningkatkan kualitas dan kompetensi
karyawan serta memacu produktivitas dan motivasi tiap
karyawan, antara lain dengan
a. Sistem Remunerasi:
• Piagam dan/atau hadiah kepada karyawan yang
dinilai berjasa berdasarkan kualitas pelayanan
• Pemberian bonus yang dikaitkan dengan kinerja
karyawan dan kinerja Perusahaan
• Penghargaan kepada karyawan yang memiliki
masa kerja lebih dari 10 tahun .
50
31 Desember 2011
Jumlah
b. Sistem Kenaikan Gaji:
Dalam rangka memenuhi ketentuan-standar upah
minimum yang ditetapkan Pemerintah, Perseroan
selalu memperhatikan
kesejahteraan karyawan.
Dalam komitmennya, Perseroan meninjau gaji minimal
satu kali dalam setahun. Penyesuaian besarnya gaji
dan upah sejalan dengan tingkat kinerja Perseroan
dan karyawan, laju inflasi, serta standar gaji minimum
(Upah Minimum Provinsi) sesuai dengan ketentuan
peraturan Pemerintah.
Dalam hal ini, paket pengupahan yang diterapkan
selalu mengacu kepada prinsip dasar pengupahan,
yaitu keseimbangan komparatif secara internal dan
kompetitif secara eksternal di industri yang sama.
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
c. Tunjangan dan Fasilitas:
Perseroan juga memberikan sejumlah tunjangan
dan fasilitas yang diharapkan mampu mendorong
peningkatan kinerja dan produktivitas karyawan
Perseroan.
Adapun tunjangan maupun fasilitas yang disediakan
oleh Perseroan mencakup:
• Tunjangan Hari Raya
• Asuransi kesehatan/biaya perawatan rawat inap
dan rawat jalan untuk karyawan dan keluarga inti
• Bantuan kedukaan bagi anggota keluarga inti yang
meninggal dunia;
• Bantuan bagi yang mengalami musibah akibat
bencana alam atau force majeur lainnya;
• Program asuransi tenaga kerja melalui Jamsostek
• Dana pensiun melalui manajemen dana investasi
d. Program Pelatihan
Perseroan menyadari pentingnya pengembangan
karyawan melalui program pelatihan terintegrasi
untuk meningkatkan ketrampilan, pengetahuan dan
kompetensi karyawan yang berkelanjutan.
Program pelatihan Perseroan terbagi menjadi 2
kelompok, yaitu Pelatihan Medis/Klinis dan Pelatihan
Manajemen Umum dan Fungsional.
Di dalam pelaksanaannya, pelatihan ini di laksanakan
dengan dua cara, yakni In House dan Pelatihan
Eksternal.
51
Profil Perusahaan
Information &
Communication
Technology
Sebagai jaringan rumah sakit yang berkualitas
dan memenuhi standar internasional, Perseroan
selalumencari
peluang
pengembangan
teknologi informasi untuk meningkatkan
kualitas pelayanannya.
52
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Teknologi Informasi Dan Komunikasi (“ICT”)
Sumber Daya Manusia ICT
Peranan ICT sangatlah penting bagi Perseroan dalam
rangka memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. Sebagai jaringan rumah sakit yang berkualitas
dan memenuhi standar internasional, Perseroan selalu
mencari peluang pengembangan teknologi informasi
untuk meningkatkan kualitas pelayanannya.
Perseroan memiliki banyak profesional ICT yang
sangat berpengalaman di bidangnya. Pembinaan/
pengembangan kompetensi sumber daya manusia dalam
bidang ICT dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan
yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemampuan
dan keterampilan mereka. Sebagai hasilnya adalah
peningkatan efektivitas dan efisiensi kerja. Pelatihan ICT
dilaksanakan melalui built-in training, pelatihan internal
dan eksternal yang didukung oleh pelatih profesional
yang telah terbukti seperti PT Iverson Technology, PT
Sarana Solusindo dan PT Multipolar Tbk.
Sistem ICT sendiri telah berkembang dengan begitu cepat
sehingga dibutuhkan perencanaan dan pengembangan
yang sangat baik untuk penerapannya dengan tepat.
Untuk mendukung tujuannya, Perseroan bekerja sama
dengan para penyedia teknologi informasi profesional
yang ternama dan terbukti di bidang ICT seperti PT
Telekomunikasi Indonesia (Persero), PT Indosat Tbk., PT First
Media Tbk., PT Multipolar Tbk., PT Visionet International,
Cisco Systems, IBM, Acer, Lenovo, EPSON dan Fujitsu.
Standardisasi ICT
Perseroan menyadari bahwa untuk meningkatkan
pelayanan dan dukungan serta pemanfaatan yang
maksimal, sistem ICT memerlukan adanya keseragaman
pengelolaan. Latar belakang beberapa rumah sakit yang
ada saat ini, beberapa di antaranya merupakan hasil
proses akuisisi, merupakan suatu tantangan tersendiri
bagi Perseroan dalam mewujudkan standardisasi bagi
rumah sakit-rumah sakit tersebut. Saat ini Perseroan telah
memiliki suatu standard pengelolaan ICT sebagai suatu
panduan bagi keberlangsungan suatu proses teknologi
informasi di dalam operasional rumah sakit. Saat ini proses
standardisasi masih bergulir dan diharapkan akan selesai
pada akhir tahun 2014.
Dari sisi kepatuhan, ICT menerapkan peraturan yang ketat
bagi penggunaan perangkat keras maupun perangkat
lunak di seluruh rumah sakit Perseroan. Selain itu, keamanan
data diperhatikan dan dijaga dengan menggunakan
sistem yang selaras dengan Disaster Recovery Plan, yang
memungkinkan Perseroan tetap beroperasi seandainya
terjadi bencana atau kerusakan perangkat ICT.
Dalam proses pengadaan tenaga professional di bidang
ICT, Perseroan menerapkan seleksi yang cukup ketat untuk
memastikan kualitas yang dimiliki oleh para professional
sesuai dengan bidangnya dan sejalan dengan prinsip
pelayanan di Perseroan.
Investasi ICT
Dengan semakin berkembangnya Perseroan dan dalam
pemenuhan ekspansinya, belanja investasi ICT adalah
suatu hal yang penting. Proses pengadaan telah diatur
oleh peraturan yang ditetapkan oleh Perseroan dan sesuai
dengan mekanisme transparan dan tender. Perseroan
selalu melihat jauh ke depan dan berusaha melakukan
persetujuan dengan para penyedia perangkat untuk
pengadaan jangka panjang dengan standard yang
telah ditetapkan. Dengan demikian Perseroan berhasil
mendapatkan dukungan dan layanan jangka panjang
bagi seluruh rumah sakit yang berada dalam naungan
Perseroan dan selain itu Perseroan juga dapat melakukan
proses budgeting yang lebih efisien dan efektif dalam
proses pengadaan belanja ICT bagi rumah sakit yang
beroperasi dan rumah sakit baru.
53
Profil Perusahaan
Laporan
Tata Kelola
Perusahaan
54
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
55
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Good
Corporate
Governance
Komitmen Perseroan untuk senantiasa
menjalankan prinsip-prinsip GCG semakin
penting
seiring
dengan
perubahan
statusnya menjadi perusahaan publik sejak
akhir tahun 2013.
56
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Dasar-dasar Pelaksanaan Kebijakan GCG
Perseroan berkomitmen penuh untuk menerapkan
standard GCG berlandaskan pada praktik-praktik yang baik
dan sejalan dengan Visi, Misi dan Nilai-nilai Perseroan.
a. Keterbukaan,
yaitu
keterbukaan
dalam
mengungkapkan informasi yang material mengenai
Perseroan dan keterbukaan dalam proses pengambilan
keputusan yang relevan demi kepentingan Perseroan.
Visi:
•
•
•
•
Berkualitas Internasional.
Mudah Dijangkau.
Skala Biaya Ekonomis.
Berbelas kasih Ilahi.
Berkenaan dengan hal ini, Perseroan telah menyediakan
informasi untuk publik dan pemegang saham yang
disampaikan secara berkala dalam bentuk Laporan
Keuangan dan Laporan Tahunan (dalam Bahasa
Indonesia dan Bahasa Inggris) melalui media cetak dan
elektronik.
Menjadi pilihan yang terpercaya dalam pelayanan
kesehatan yang holistik, pendidikan dan penelitian
kesehatan berkelas internasional.
b. Akuntabilitas, yaitu pelaksanaan pengelolaan
Perseroan dapat dipertanggung-jawabkan dengan
benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan
Perseroan, tanpa mengabaikan kepentingan seluruh
pemangku kepentingannya.
Nilai-nilai:
Misi:
Kasih, Kepedulian, Integritas, Kejujuran, Empati, Belas
kasih dan Profesionalisme.
I. Komitmen Pelaksanaan GCG
Perseroan meyakini penerapan GCG secara konsisten
dan konsekuen di setiap jenjang organisasi dan kegiatan
operasional, akan membantu Perseroan dalam mencapai
tujuan usaha jangka panjangnya dan memberikan nilai
tambah bagi seluruh pemangku kepentingannya.
Komitmen Perseroan untuk senantiasa menjalankan
prinsip-prinsip GCG semakin penting seiring dengan
perubahan statusnya menjadi Perseroan Terbuka sejak
akhir tahun 2013.
Nilai-nilai Perseroan yaitu “Kasih, Kepedulian, Integritas,
Kejujuran, Empati, Belas kasih dan Profesionalisme”
disosialisasikan keseluruh jajaran Perseroan sehingga
dipahami dan menjadi karakter serta perilaku karyawan di
dalam beraktivitas.
Dalam berhubungan dengan semua pihak yang
berkepentingan, Perseroan selalu menjunjung tinggi asas
kepercayaaan dan saling menghargai dengan itikad baik.
II. Penerapan Prinsip Prinsip GCG
Perseroan menerapkan prinsip-prinsip GCG dengan
mengacu pada pemenuhan 5 (lima) prinsip dasar GCG,
sesuai dengan Pedoman Umum GCG yang disusun oleh
Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) sebagai
berikut:
Akuntabilitas terwujud dalam bentuk penyampaian
laporan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris,
mengenai rencana anggaran tahunan, evaluasi
bersama kinerja keuangan oleh Direksi dan Dewan
Komisaris, penyampaian laporan keuangan dan
Laporan Tahunan oleh Direksi kepada Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan, pembentukan Audit
Internal dan penunjukan auditor eksternal.
c. Pertanggungjawaban, yaitu pelaksanaan pengelolaan
Perseroan mematuhi peraturan dan perundangundangan yang berlaku dan melaksanakan
tanggungjawab kepada masyarakat dan lingkungan,
untuk menjaga kesinambungan Perseroan.
Perseroan merealisasikan hal ini melalui pelaksanaan
program Tanggungjawab Sosial Perusahaan (CSR)
dalam berbagai bidang.
d. Kemandirian,
yaitu
pelaksanaan
pengelolaan
Perseroan secara profesional, independen tanpa
benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari
pihak siapapun, yang tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan, tanpa ada dominasi dan
intervensi dari pihak siapapun.
Salah satu bentuk pelaksanaan kemandirian di dalam
Perseroan adalah komposisi Dewan Komisaris, Direksi
dan Komite Audit yang memiliki anggota independen/
tidak terafiliasi.
57
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik
Perseroan juga telah mengembangkan program
pelatihan pengobatan darurat dan sertifikasi tersendiri
yang mengambil model dari program Rumah
Sakit Johns Hopkins, untuk memberikan pelatihan
tambahan bagi perawat, paramedis dan dokter,
sebagai tambahan dari program pelatihan standar
yang dilakukan oleh masing-masing staf medis.
Sebagai tambahan, Perseroan bekerjasama dengan
Universitas Hasanuddin untuk menyediakan program
PhD untuk dokter.
2. Tinjauan Praktek Klinis
Perseroan telah membentuk struktur organisasi di
setiap rumah sakit yang melibatkan semua tingkat
staf klinis di rumah sakit, termasuk komite medis dan
komite perawatan, yang melakukan peninjauan atas
laporan pagi, laporan kasus dan komen apapun yang
diterima setiap hari.
e. Kewajaran, yaitu kesetaraan di dalam memenuhi hakhak seluruh pemangku kepentingan yang timbul
berdasarkan perjanjian dan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Manajemen Perseroan juga terus memantau dan
meninjau standar klinis rumah sakit Perseroan untuk
memastikan adanya perbaikan secara terus menerus
serta untuk memastikan bahwa program saat ini
berfungsi secara efektif dan staf medis rumah sakit
memenuhi standar yang ditetapkan. Ulasan praktek
klinis Perseroan meliputi audit klinis atas catatan medis
dan kasus penyakit, pembentukan prosedur yang ketat
untuk mengatur pasien bedah, pengendalian infeksi
dan kesadaran keselamatan kerja. Saat ini terdapat
23 pedoman klinis dan 370 prosedur operasi standar
guna mengelola dan mendukung kinerja klinis.
Semua dokumen ini disimpan oleh aplikasi Q-Pulse
Enterprise sebagai e-document dan juga mendukung
proses audit klinik dan CAPA (Corrective Action &
Preventive Action).
Dalam rangka menyediakan layanan terbaik kepada
pasien, Perseron berfokus pada IPSG (International
Patient Safety Goals).
Sehubungan dengan ini, Perseroan telah menerapkan
perlakuan yang setara kepada publik, otoritas maupun
seluruh pemangku kepentingan serta memperhatikan
hak dan kewajiban para karyawan secara adil dan
wajar.
III. Tata Kelola Klinis dan Standar Mutu
Perseroan berkomitmen untuk menyediakan layanan
kesehatan yang berkualitas kepada pasien. Setiap
rumah sakit Perseroan mengikuti protokol standar yang
ditetapkan oleh JCI dan National Healthcare Regulation.
Pendekatan Perseroan terhadap tata kelola klinis dibagi
menjadi empat unsur utama, yaitu
akreditasi Sumber Daya Manusia, tata kelola praktek klinis,
manajemen risiko klinis dan komitmen untuk pendidikan
klinis berkelanjutan.
1. Mandat Sumber Daya Manusia
Untuk memastikan bahwa semua dokter Perseroan
telah memenuhi syarat dengan benar dan standar
yang tertinggi, semua calon dokter harus melalui
proses mandat sebelum bekerja dengan Perseroan dan
semua dokter yang saat ini bekerja bersama Perseroan
harus melakukan proses mandat ulang setiap 3 tahun
di masing-masing lingkup praktek mereka.
58
3. Manajemen Risiko Klinis
Selain pengawasan dan penilaian internal, Perseroan
juga melakukan penilaian dan kritik eksternal
terhadap praktek klinis melalui penggunaan
konsultan eksternal dalam bidang-bidang seperti
pengendalian infeksi, protokol klinis, pedoman klinis
dan tata kelola klinis. Melakukan peniliain dan kritik
eksternal memungkinkan staf klinis dan manajemen
untuk mendapatkan perspektif obyektif pada bidang
tertentu yang berfungsi dengan baik maupun daerah
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
yang membutuhkan perbaikan dari praktek. Ini juga
termasuk pengakuan eksternal dalam bentuk akreditasi,
secara nasional oleh National Hospitals Accreditation
Committee dan secara internasional oleh JCI dan ISO.
Selanjutnya, Perseroan juga menerima masukan dari
pasien.
4. Komitmen Untuk Pendidikan Klinis Berkelanjutan
Pendidikan berkelanjutan staf medis Perseroan
merupakan bagian yang integral untuk menjaga
pengetahuan dan keterampilan kontemporer staf,
sehingga mereka dapat menegakkan protokol praktek
klinis dan menerapkan solusi inovatif untuk mengatasi
masalah klinis.
Perseroan menyediakan pelatihan untuk staf klinis
melalui kombinasi pelatihan on-the-job, program
internal dan eksternal dan workshop. Kebijakan
Perseroan menyatakan bahwa staf medis harus
menyelesaikan 40 jam pelatihan, sedangkan staf nonmedis menyelesaikan 20 jam pelatihan per tahun.
Perseroan percaya bahwa pemahaman atas inovasi
baru dan pentingnya protokol tertentu memfasilitasi
penerimaan dan penggunaan protokol, yang pada
akhirnya menjunjung tinggi keselamatan pasien.
Perseroan berlangganan pada database online,
Uptodate.com, yang menyediakan akses kepada staf
klinis ke lebih dari 300.000 jurnal medis. Selain itu,
SDPDP menyediakan spesialis pengujung dengan
manfaat dan hak istimewa untuk mendukung
pertumbuhan profesional mereka. Berpartisipasi dalam
program tersebut juga memungkinkan dokter untuk
mendapatkan akses ke program-program Continuous
Medical Education melalui seminar dan konferensi di
Indonesia maupun di luar negeri.
Selanjutnya, Perseroan telah menandatangani nota
kesepahaman dengan Singapore Health Services
Pte Ltd (“SingHealth”), dimana SingHealth akan
menyediakan pelatihan untuk staf medis Perseroan
dan Perseroan akan mereferensikan pasien kepada
SingHealth untuk jenis perawat an khusus.
IV. Elemen GCG
Guna menjamin penerapan Tata Kelola Perusahaan (GCG)
yang efektif dan berkelanjutan, Perseroan terus berupaya
menyempurnakan perangkat-perangkat pendukung GCG
sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.
1. Peraturan Perusahaan
Perseroan telah memiliki Peraturan Perusahaan yang
telah disahkan, berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi RI tertanggal 7 Maret 2011 No.
KEP.560/15797/DISNAKERTRANS.
Peraturan Perusahaan bersama dengan kebijakankebijakan perusahaan Perseroan menjadi landasan
dalam menjamin hak dan kewajiban Perseroan
maupun para karyawannya. Dengan peraturan dan
kebijakan-kebijakan ini, dapat tercipta suatu kondisi
dan hubungan kerja yang harmonis antara Perseroan
dan para karyawannya demi kelancaran dan kemajuan
usaha.
2. Kebijakan Perusahaan
Perseroan meyakini bahwa penerapan prinsip GCG
dalam segala hal akan mendorong peningkatan kinerja
Perseroan dalam jangka panjang. Kebijakan perusahaan
Perseroan yang diambil akan selalu memperhatikan
nilai-nilai dan sifat-sifat kepemimpinan Perseroan.
3. Prosedur Perusahaan
Seluruh kegiatan operasional di dalam rumah sakitrumah sakit Perseroan berjalan dengan mengikuti
prosedur perusahaan Perseroan yang penyusunannya
dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip
GCG. Selanjutnya prosedur perusahaan Perseroan
disosialisasikan kepada pihak-pihak terkait untuk
memastikan penerapan yang tepat pada setiap
jenjang kegiatan. Prosedur perusahaan Perseroan
ditinjau secara berkala dan disempurnakan apabila
diperlukan.
4. Penilaian Penerapan GCG
Dalam upaya untuk terus meningkatkan kualitas
penerapan GCG, penilaian di dalam Perseroan
harus dilakukan oleh pihak independen. Kriteria
dan metodologi yang digunakan dalam menilai
implementasi GCG meliputi 7 aspek pokok, yaitu:
1. Hak dan tanggung jawab pemegang saham
2. Kebijakan GCG
3. Penerapan GCG
4. Pengungkapan informasi
5. Manajemen risiko
6. Hubungan dengan para pemegang saham
7. Komitmen
IV. Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Pelaksanaan GCG dilakukan secara menyeluruh dan
konsisten dan didukung oleh organ-organ Perseroan.
59
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik
Organ Perseroan
Perseroan memiliki 3 organ, yaitu:
1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), yaitu forum
pengambilan keputusan tertinggi bagi para pemegang
saham.
2. Dewan Komisaris, yaitu pengawas pengelolaan
Perseroan oleh Direksi.
3. Direksi, yaitu pengelola Perseroan.
Pengelolaan Perseroan dilakukan oleh Direksi dengan
diawasi oleh Dewan Komisaris. Dalam melaksanakan tugas
pengawasan pengelolaan Perseroan, Dewan Komisaris
dibantu oleh Komite Audit. Sementara itu, Direksi dibantu
oleh Audit Internal dan Sekretaris Perusahaan.
1.RUPS
RUPS memiliki wewenang untuk, antara lain,
mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan
Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan
Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan
Anggaran Dasar, menyetujui laporan keuangan
serta menetapkan remunerasi bagi anggota Dewan
Komisaris dan Direksi. RUPS terdiri dari RUPS Tahunan
(RUPST) dan RUPS luar biasa.
2.Dewan Komisaris
Tugas dan Kewenangan Dewan Komisaris
Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS dan
tugas Presiden Komisaris adalah mengkoordinasikan
kegiatan Dewan Komisaris.
Tugas-tugas pokok Dewan Komisaris secara kolektif di
antaranya adalah:
1. Melakukan pengawasan atas jalannya pengurusan
Perseroan yang dilakukan oleh Direksi, memberi nasihat
dan persetujuan kepada Direksi berkenaan dengan
rencana pengembangan Perseroan, Rencana Kerja
Jangka Panjang (RKJP), Rencana Kerja Tahunan (RKT)
serta pelaksanaan tugas, wewenang dan tanggung
jawab sesuai dengan Anggaran Dasar dan keputusan
RUPS serta peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
2. Melakukan tindakan untuk kepentingan Perseroan dan
bertanggung jawab kepada RUPS. Dewan Komisaris
mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan dan
segera melaporkan kepada RUPS apabila Perseroan
menunjukkan gejala kemunduran yang mencolok
disertai dengan langkah perbaikan yang harus
ditempuh.
60
Dewan Komisaris juga memberi saran kepada RUPS
mengenai persoalan lainnya yang dianggap penting
termasuk mengusulkan kepada RUPS mengenai
akuntan publik yang akan melakukan audit di
Perseroan.
3. Menentukan sistem nominasi, evaluasi kinerja,
remunerasi yang transparan bagi Dewan Komisaris dan
Direksi yang selanjutnya diajukan untuk persetujuan
RUPS. Dewan Komisaris juga menentukan sistem
nominasi, remunerasi, evaluasi kinerja para eksekutif
senior (general manager atau setara) yang tidak
menjabat sebagai anggota Direksi.
4. Menetapkan Key Performance Indicator (KPI) Direksi
setiap awal tahun kerja serta memantau efektivitas
praktik GCG dan pelaksanaan CSR Perseroan.
Dalam menjalankan tugasnya melakukan pengawasan
terhadap pengelolaan Perseroan, Dewan Komisaris
mempunyai hak dan kewenangan di antaranya adalah:
1. Melihat buku-buku, surat-surat serta dokumen lainnya,
memeriksa kas, surat berharga dan kekayaan Perseroan
termasuk meminta penjelasan dari Direksi dan/atau
pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang
menyangkut pengelolaan Perseroan untuk keperluan
verifikasi.
2. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandanganpandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan
dan meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di
bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk
menghadiri rapat Dewan Komisaris.
3. Melalui rapat, setiap waktu berhak untuk
memberhentikan untuk sementara waktu seorang
atau lebih anggota Direksi apabila mereka bertindak
bertentangan dengan Anggaran Dasar atau terdapat
indikasi melakukan kerugian Perseroan atau melalaikan
kewajibannya atau terdapat alasan mendesak bagi
Perseroan.
Masa Jabatan Dewan Komisaris
Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan
oleh RUPS. Setiap anggota Dewan Komisaris menjabat
untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal RUPS yang
mengangkatnya dan berakhir pada penutupan RUPST
berikutnya dan dapat dipilih kembali untuk masa jabatan
berikutnya.
Komisaris Independen
Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris
yang berasal dari luar Perseroan, tidak memiliki hubungan
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau
hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
lainnya, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali
atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak secara independen.
Perseroan memiliki 3 (tiga) Komisaris Independen,
yaitu Farid Harianto, Prof. Dr. H. Muladi, S.H. dan
Jonathan L. Parapak, berdasarkan Akta Keputusan Para
Pemegang Saham sebagai Pengganti RUPS Luar Biasa
No. 369 tertanggal 24 April 2013 yang dibuat di hadapan
Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, dan
diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
berdasarkan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data
Perseroan No. AHU-AH.01.10-15919 tertanggal 26 April 2013.
Dengan demikian persentase keanggotaan Dewan
Komisaris telah memenuhi Peraturan Bapepam-LK No.
IX.I.6 tentang Direksi dan Komisaris Emiten dan Perusahaan
Publik.
Susunan Dewan Komisaris
No
Nama
Jabatan
1
Ketut Budi Wijaya
2
Drs. Theo L. Sambuaga
Komisaris
3
Agus Benjamin
Komisaris
4
Farid Harianto
Komisaris Independen
5
Prof Dr. Muladi SH.
Komisaris Independen
6
Ir. Jonathan L. Parapak
Komisaris Independen
Presiden Komisaris
Pembagian Tugas Dewan Komisaris
Pembagian tugas di antara para anggota Dewan Komisaris
diatur secara mandiri.
Rapat Dewan Komisaris
Dewan Komisaris dapat mengadakan rapat bila dipandang
perlu oleh seorang Komisaris atau lebih atau atas
permintaan tertulis satu atau lebih pemegang saham yang
secara bersama-sama memiliki 1/10 (satu persepuluh)
atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara
dan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan.
Keanggotaan Komite Audit
Persyaratan keanggotaan Komite Audit terutama
adalah memiliki integritas yang tinggi, memiliki latar
belakang pendidikan akuntansi atau keuangan,
memiliki pengetahuan yang cukup dalam membaca dan
memahami laporan keuangan, mempunyai pengetahuan
dan pengalaman yang memadai sesuai dengan latar
belakang pendidikannya serta mampu berkomunikasi
dengan baik.
Masa kerja anggota Komite Audit paling lama adalah 3
(tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk satu kali
masa jabatan berikutnya.
No
Nama
Jabatan
1
Farid Harianto
Ketua
2
Lie Kwang Tak
Anggota
3
Siswanto Pramono
Anggota
Tugas, Tanggung Jawab dan kewenangan Komite Audit
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah:
1. Membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan
fungsi pengawasan.
2. Memberikan pendapat dan rekomendasi atas
pengelolaan Perseroan.
3. Mendorong terciptanya praktik yang sehat dalam
pelaporan keuangan, manajemen risiko, pengendalian
internal dan etika bisnis yang baik.
4. Bekerja sama dan berkoordinasi dengan Audit Internal
dan auditor eksternal.
Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit berwenang
untuk mengakses catatan atau informasi tentang karyawan,
data keuangan, aset serta sumber daya Perseroan lainnya
yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya.
Persentase Kehadiran Rapat Komite Audit
Jenis Rapat
Rapat Komite Audit
Waktu
25 November 2013
Kehadiran (%)
67
3.Direksi
Persentase Kehadiran Rapat Dewan Komisaris
Jenis Rapat
Rapat Dewan Komisaris
Waktu
25 November 2013
Kehadiran (%)
Rapat Gabungan Dewan
Komisaris & Direksi
15 Maret 2013
80
3 Oktober 2013
67
100
Komite Audit
Komite Audit dibentuk melalui Keputusan Dewan
Komisaris tertanggal 1 Oktober 2013.
Tugas pokok Direksi adalah melaksanakan pengurusan
Perseroan sesuai dengan kepentingan dan tujuan
Perseroan dan bertindak selaku pimpinan dalam
pengurusan tersebut.
Direksi berwenang melakukan segala tindakan dan
perbuatan baik mengenai pengurusan maupun
mengenai pemilikan kekayaan Perseroan termasuk
61
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik
mengikat Perseroan dengan pihak lain dan/atau pihak
lain dengan Perseroan dengan pembatasan-pembatasan
yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar. Secara hukum,
Direksi mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar
pengadilan.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Direksi secara
kolegial di antaranya bertugas dan bertanggungjawab
untuk:
1. Menetapkan visi, misi dan strategi Perseroan dengan
persetujuan Dewan Komisaris.
2. Menetapkan kebijakan dasar mengenai strategi,
keuangan, organisasi, sumber daya manusia, sistem
teknologi informasi dan komunikasi.
3. Mengajukan usulan kebijakan, Standard Operating
Procedure serta menjalankan Perseroan sesuai dengan
kewenangan Direksi yang diatur dalam Anggaran
Dasar dan/atau keputusan RUPS.
4. Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk
memberikan penjelasan tentang segala hal yang
ditanyakan oleh Dewan Komisaris.
5. Mengajukan usulan RKT dan RKJP, menetapkan usulan
dan perubahan RKT dan RKJP serta menetapkan
sasaran dan evaluasi kinerja unit kerja yang berada di
bawah masing-masing anggota Direksi sesuai dengan
RKT dan RKJP.
6. Menetapkan dan berusaha sebaik
mungkin
untuk mencapai sasaran/KPI, mengkoordinasikan
pelaksanaan RKT dan RKJP.
7. Mengusulkan kebijakan dan evaluasi secara periodik
atas limit of authority yang mengatur ketentuan nilai
transaksi atau penggunaan/perolehan aset yang
masuk kewenangan Direksi dengan merujuk kepada
kebijakan keuangan Perseroan.
8. Mengangkat, memberhentikan, promosi dan demosi
pejabat Perusahaan.
9. Melaksanakan analisa risiko, menetapkan langkahlangkah untuk mengurangi dan menanggulangi
berbagai jenis risiko yang dihadapi oleh Perseroan.
10.Menelaah, mengkaji termasuk melakukan koreksi
dan memberikan persetujuan pelaksanaan setiap
proyek investasi sesuai dengan kewenangan Direksi
serta melakukan pengawasan terhadap implementasi
proyek dan investasi yang telah disetujui.
11.Merumuskan, menyempurnakan dan melaksanakan
rencana pengembangan bisnis Perseroan.
12.Mengidentifikasi dan mengembangkan nilai-nilai yang
dapat meningkatkan daya saing Perseroan dengan
memberikan perhatian dan penghargaan kepada
sumber daya manusia.
62
13.Merancang dan mengembangkan organisasi sehingga
dapat melaksanakan strategi usaha dengan efektif
serta mencapai efisiensi dalam pelaksanaan rutinitas
operasional Perseroan.
14.Merekrut, mengembangkan dan mempertahankan
personil kunci yang dibutuhkan oleh Perseroan.
15.Mengelola, mengembangkan dan memastikan
komunikasi kepada seluruh pemegang saham
Perseroan melalui komunikasi yang efektif dan sesuai
dengan kebijakan Perseroan.
16.Merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan
kewajiban Perseroan yang berkaitan dengan CSR
Perseroan.
Kewenangan Direksi
Direksi memiliki kewenangan yang mencakup namun
tidak terbatas kepada hal-hal berikut:
1. Mewakili dan/atau mengikat Perusahaan dengan
pihak lain sesuai dengan kewenangan yang ditetapkan
dalam Anggaran Dasar.
2. Menyelenggarakan rapat Direksi tiap kali dianggap
perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi.
3. Membuat laporan tahunan termasuk di dalamnya
laporan keuangan.
4. Membuat kebijakan dan prosedur di masing-masing
departemen atau unit kerja yang bernaung di bawah
masing-masing anggota Direksi.
5. Menetapkan struktur organisasi Perseroan dan
menetapkan sistem manajemen personalia Perseroan.
Pengangkatan dan Pemberhentian Direksi
Tata cara pengangkatan, dan pemberhentian anggota
Direksi diatur dalam Anggaran Dasar.
Pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi
dilakukan oleh RUPS.
Masa Jabatan Direksi
Setiap anggota Direksi menjabat untuk jangka waktu
terhitung sejak tanggal RUPS yang mengangkatnya dan
berakhir pada penutupan RUPST berikutnya dan dapat
dipilih kembali untuk masa jabatan berikutnya. Masa
jabatan anggota Direksi berakhir apabila meninggal dunia,
masa jabatannya berakhir, diberhentikan berdasarkan
keputusan RUPS, mengundurkan diri, dinyatakan pailit
atau ditaruh di bawah pengampuan atau tidak lagi
memenuhi persyaratan sebagai anggota Direksi.
Kemandirian Direksi
Kemandirian Direksi merupakan salah satu faktor penting
yang harus dijaga agar Direksi dapat bertindak sebaikbaiknya demi kepentingan Perseroan.
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Susunan Direksi
Direksi beranggotakan 6 (enam) orang. Agar lebih
efisien dan efektif dalam melaksanakan tugas-tugasnya,
Direksi membagi tugas di antara para anggotanya sesuai
dengan bidang dan kompetensi masing-masing tanpa
menghilangkan tanggung jawab Direksi secara kolegial
dalam pengurusan Perseroan.
Keputusan Direksi merupakan tanggung jawab bersama.
Kedudukan para anggota Direksi termasuk Presiden
Direktur adalah setara, kecuali pada saat pengambilan
keputusan berimbang. Tugas Presiden Direktur sebagai
primus inter pares adalah mengkoordinasi pelaksanaan
tugas-tugas Direksi.
Komposisi Direksi, berdasarkan Akta Keputusan Para
Pemegang Saham sebagai Pengganti RUPS Luar Biasa
No. 369 tertanggal 24 April 2013 yang dibuat di hadapan
Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, dan
diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia berdasarkan Penerimaan Pemberitahuan
Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.10-15919
tertanggal 26 April 2013, adalah sebagai berikut:
No
Nama
Jabatan
1
dr. Gershu Chandy. Paul
Presiden Direktur
2
Romeo Fernandez. Lledo
Direktur
3
Prof. George Mathew
Direktur
4
dr. Grace Frelita Indradjaja
Direktur
5
Sugianganto Budisuharto
Direktur
6
dr. Anang Prayudi
Direktur Tidak Terafiliasi
Pembagian Tugas Direksi
Pembagian tugas-tugas Direksi dilakukan untuk
memastikan efektivitas pelaksanaan tugas semua anggota
Direksi dalam mengelola Perseroan. Pembagian tugastugas Direksi secara garis besar dapat dilihat dari struktur
organisasi di bagian Data Perusahaan dari Laporan
Tahunan ini. Tugas masing-masing anggota Direksi adalah
sebagai berikut:
1. dr. Gershu Chandy Paul, Presiden Direktur
Memberikan arahan dan mengendalikan kebijakan,
visi, misi dan strategi Perseroan. Bertanggung jawab
terutama untuk operasional rumah-rumah sakit seharihari.
2. dr. Grace Frelita Indradjaja, M.M., Direktur
Bertanggung jawab atas manajemen medis Siloam
Hospitals Group yang meliputi pengawasan pelayanan
medis, pengawasan pelayanan obat dan peningkatan
pelayanan medis. Pengawasan pelayanan medis
mencakup manajemen dokter dan pengawasan
kualitas pelayanan medis. Pengawasan pelayanan
obat mencakup manajemen obat dan pengobatan
serta manajemen formularium obat. Peningkatan
pelayanan medis mencakup manajemen keperawatan
serta pelatihan dan pendidikan perawat.
3. Romeo Fernandez Lledo, Direktur
Bertanggung jawab atas strategi keuangan dan
akunting, anggaran dan forecast Perseroan dan anakanak perusahaannya serta melaksanakan efisiensi
dan efektivitas fungsi-fungsi keuangan yang ada di
Perseroan dan anak-anak perusahaannya.
4. Prof. George Mathew, Direktur
Bertanggung
jawab
atas
pemasaran
dan
pengembangan produk jasa-jasa kesehatan Perseroan.
Pemasaran produk meliputi perluasan jaringan atau
kerjasama dengan antara lain perusahaan-perusahaan
baik swasta maupun badan usaha milik negara/daerah
dan baik lokal maupun internasional, perusahaanperusahaan asuransi serta third party administrators.
Pengembangan produk meliputi peningkatan
kreativitas sumber daya manusia Perseroan dalam
menciptakan produk jasa-jasa kesehatan Perseroan
yang kompetitif.
5. Sugianganto Budisuharto, Direktur dan Sekretaris
Perusahaan
Bertanggung jawab atas manajemen sumber daya
manusia, pengadaan dan logistik, hukum dan sekretaris
perusahaan serta pemeliharaan fasilitas dan urusan
umum.
6. dr. Anang Prayudi, Direktur Tidak Terafiliasi
Bertanggung jawab atas pengembangan kegiatan
usaha utama Perseroan melalui pembangunan rumah
sakit-rumah sakit baru, klinik-klinik baru, pusat-pusat
kesehatan masyarakat dan fasilitas-fasilitas kesehatan
lain serta pembuatan anggaran, pelaksanaan dan
penyiapan sumber daya manusianya.
Rapat Direksi
Rapat Direksi dapat dilaksanakan setiap waktu bilamana
dipandang perlu atas permintaan seorang atau lebih
anggota Direksi, atas permintaan tertulis dari seorang
atau lebih anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan
63
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik
tertulis seorang atau lebih pemegang saham yang secara
bersama mewakili sedikitnya 1/10 (satu persepuluh)
bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang
sah.
Terlepas dari itu, Direksi selalu menggelar rapat manajemen
hampir setiap minggu sekali yang dihadiri tidak hanya
oleh para anggota Direksi tapi juga personil-personil
kunci Perseroan, guna membahas antara lain kegiatan
operasional rumah sakit-rumah sakit Perseroan, keuangan
dan anggaran, kegiatan promosi dan pemasaran,
perkembangan kegiatan pembangunan rumah sakitrumah sakit baru termasuk perizinannya, kasus-kasus
medis yang timbul (jika ada) serta melakukan evaluasi
atas capaian kinerja Perseroan maupun hal-hal lain yang
dinilai perlu oleh Direksi.
Persentase Kehadiran Rapat Direksi
Jenis Rapat
Rapat Manajemen
Rapat Gabungan Dewan
Komisaris & Direksi
Waktu
Hampir seminggu
sekali
Kehadiran (%)
15 Maret 2013
80
3 Oktober 2013
67
Rata-rata 100
Kebijakan Remunerasi
Sesuai dengan Anggaran Dasar, remunerasi para anggota
Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan oleh RUPS.
Dewan Komisaris mengusulkan besarnya remunerasi bagi
Direksi kepada RUPS. Penentuan besarnya remunerasi bagi
Direksi berdasarkan proses dan rumusan yang transparan
dan Dewan Komisaris melakukan pemantauan terhadap
pelaksanaan remunerasi Direksi.
Audit Internal
Audit Internal dibentuk pada 5 Juni 2013 dengan tujuan
untuk menciptakan sistem pengendalian internal yang
efektif dan terintegrasi antara Perseroan dengan anak-anak
perusahaannya. Audit Internal merupakan mitra Direksi
dalam mencapai tujuan Perseroan dengan melaksanakan
fungsi audit dan fungsi konsultasi secara independen dan
objektif.
Tugas dan Tanggung Jawab Audit Internal
Audit Internal bertugas menguji dan mengevaluasi
pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen
risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan. Audit Internal
menyusun rencana audit tahunan yang disetujui dan
disahkan oleh Direksi.
Audit Internal melakukan pemeriksaan dan penilaian atas
efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi,
operasional, sumber daya manusia, teknologi informasi
dan kegiatan lainnya.
Setelah melakukan pemeriksaan, Audit Internal membuat
laporan pemeriksaan untuk disampaikan kepada Presiden
Direktur dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada
Komite Audit. Selanjutnya Audit Internal melakukan
pemantauan untuk memastikan bahwa rekomendasi
perbaikan dan/atau pencegahan telah dilaksanakan.
Piagam Audit Internal
Piagam Audit Internal menjadi acuan bagi Audit Internal
dalam melaksanakan seluruh kegiatan audit internal.
Piagam ini memuat maksud dan tujuan, struktur dan
keanggotaan, persyaratan auditor internal, kemandirian
fungsional, tugas dan tanggung jawab, bentuk
pertanggungjawaban dan pelaporan, wewenang, ruang
lingkup kegiatan, kode etik, penetapan dan pembaharuan
piagam.
Perseroan telah menyusun Piagam Audit Internal
sebagaimana telah diatur dalam Peraturan BapepamLK No. IX.1. 7 tentang Pembentukan dan Pedoman
Penyusunan Piagam Unit Audit Internal. Perseroan telah
menunjuk Hieronimus Gunawan H.P. selaku Ketua Audit
Internal berdasarkan Surat Keputusan Direksi tertanggal 5
Juni 2013 yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris.
64
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Sekretaris Perusahaan
Keterbukaan Informasi
Sekretaris Perusahaan diangkat danbertanggung jawab
kepada Presiden Direktur. Secara umum, fungsi Sekretaris
Perusahaan adalah sebagai compliance officer yang
membantu Direksi dalam memenuhi ketentuan tatakelola
perusahaan yang baik.
Dalam melakukan penentuan klasifikasi informasi,
Perseroan akan senantiasa mengacu pada peraturan
dan ketentuan yang berlaku. Informasi yang bersifat
non-rahasia dapat diakses oleh masyarakat melalui
sarana dan fasilitas yang cukup dan memadai. Untuk
memperoleh informasi mengenai Siloam Hospitals
Group, Perseroan membuka akses informasi untuk para
pemegang saham, publik dan para investor melalui
www.siloamhospitals.com yang memuat informasi
terkini seperti profil Perseroan, profil anak-anak
perusahaannya, berita Perseroan, struktur organisasi,
hubungan investor, GCG, laporan keuangan, aksi
korporasi, CSR, kesempatan kerja dan lain-lain.
Berdasarkan Surat Perseroan No. 017/Corsec-SIH/
IV/2013 tertanggal 25 Maret 2013 perihal Penunjukan
Sekretaris Perusahaan, Perseroan menunjuk Sugianganto
Budisuharto sebagai Sekretaris Perusahaan.
Adapun fungsi dan/atau tanggung jawab Sekretaris
Perusahaan sebagaimana diatur dalam Peraturan
Bapepam-LK No. IX.1.4 tentang Pembentukan Sekretaris
Perusahaan adalah antara lain mengikuti perkembangan
pasar modal, khususnya peraturan-peraturan yang berlaku
di bidang pasar modal, memberikan pelayanan kepada
masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan oleh
masyarakat yang berkaitan dengan kondisi Perseroan,
memberikan masukan kepada Direksi untuk mematuhi
kententuan Undang Undang Pasar Modal dan sebagai
penghubung atau contact person antara Perseroan
dengan Otoritas Jasa Keuangan dan masyarakat.
Daftar Korespondensi Sekretaris Perusahaan dengan Otoritas Pasar Modal Pada Tahun 2013
No.
Nomor Surat
20/06/13
001-HO-SEC-VI-2013
Surat Pernyataan Manajemen dalam bidang Akuntasi
OJK
46
21/06/13
046/Corsec-SIH/VI/2013
“Surat Pengantar untuk Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran
Umum Perdana PT Siloam International Hospitals Tbk
OJK
50
24/06/13
050/Corsec-SIH/VI/2013
Permohonan Presentasi
OJK
51
08/07/13
051/Corsec-SIH/VII/2013
Surat pernyataan akan mengurus limbah b3
OJK
52
08/07/13
052/Corsec-SIH/VII/2013
Surat pernyataan tidak akan membuat perikatan yang merugikan pemegang
saham publik
OJK
53
08/07/13
053/Corsec-SIH/VII/2013
Surat Pernyataan Perjanjian
OJK
08/07/13
002-HO-SEC-VI-2013
Surat Pernyataan Manajemen dalam bidang Akuntasi
OJK
09/07/13
054/Corsec-SIH/VII/2013
Surat Pengantar perihal Perubahan dan/atau Tambahan Informasi atas
Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Saham
OJK
25/07/13
004-HO-SEC-VII-2013
Surat Pernyataan Manajemen dalam bidang Akuntasi
OJK
056/Corsec-SIH/VII/2013
Surat Pengantar untuk Perubahaan dan/atau Tambahan Informasi atas
Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana PT Siloam
International Hospitals Tbk
OJK
54
56
30/07/13
Deskripsi
Ditujukan
Kepada
Tanggal
65
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik
Daftar Korespondensi Sekretaris Perusahaan dengan Otoritas Pasar Modal Pada Tahun 2013
Deskripsi
Ditujukan
Kepada
057/Corsec-SIH/VII/2013
Surat Pengantar untuk Perubahaan dan/atau Tambahan Informasi atas
Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana PT Siloam
International Hospitals Tbk
OJK
29/07/13
059/Corsec-SIH/VII/2013
Surat Pernyataan
OJK
14/08/13
060/Corsec-SIH/VIII/2013
Penyampaian Iklan Prospektus Ringkas Penawaran Umum Perdana Saham PT
Siloam International Hospitals Tbk
OJK
28/08/13
006-HO-SEC-VII-2013
Surat Pernyataan Manajemen dalam bidang Akuntasi
OJK
61
29/08/13
061/Corsec-SIH/VIII/2013
Tambahan atas Keterangan Tambahan/Perubahan atas Pernyataan
Pendaftaran Penawaran Umum Saham Perdana PT Siloam International
Hospitals Tbk
OJK
65
03/09/13
065/Corsec-SIH/IX/2013
Penyampaian Prospektus dan Soft Copy Prospektus PT Siloam International
Hospitals Tbk
OJK
66
03/09/13
066/Corsec-SIH/IX/2013
Penyampaian Iklan Informasi Tambahan Dan / Atau Perbaikan Prospektus
Ringkas Penawaran Umum Perdana PT Siloam International Hospitals Tbk
OJK
67
01/10/13
067/Corsec-SIH/IX/2013
Penyampaian Prospektus dan Soft Copy Prospektus PT Siloam International
Hospitals Tbk
OJK
75
11/10/13
075/Corsec-SIH/X/2013
Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
OJK, IDX
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek PT Siloam International Hospitals
Tbk.
IDX, OJK
No.
Tanggal
57
26/07/13
59
60
Nomor Surat
76
16/10/13
076/Corsec-SIH/X/2013
77
16/10/13
077/Corsec-SIH/X/2013
Pembentukan Komite Audit
OJK, IDX
BEI,OJK
82
23/10/13
082/Corsec-SIH/X/2013
Rencana Audit untuk Laporan Keuangan Triwulan III PT Siloam International
Hospitals Tbk (”Perseroan”) per 30 September 2013
83
08/11/13
083/Corsec-SIH/XI/2013
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek PT Siloam International Hospitals
Tbk.
BEI,OJK
87
26/11/13
087/Corsec-SIH/XI/2013
Laporan Keuangan Konsolidasi PT Siloam International Hospitals Tbk
OJK, BEI,
CaMel
91
28/11/13
091/Corsec-SIH/XI/2013
Pelaporan Transaksi Afiliasi
93
09/12/13
093/Corsec-SIH/XII/2013
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek PT Siloam International Hospitals
Tbk.
IDX, OJK
94
11/12/13
094/Corsec-SIH/XII/2013
Pemberitahuan Keterbukaan Informasi
IDX, OJK
OJK
Investor Relations
Untuk memastikan bahwa hubungan baik dengan investor dapat dipertahankan dan ditingkatkan, divisi Investor Relations
Perseroan didedikasikan untuk menjaga transparansi dan menyediakan update perkembangan dan pertumbuhan
Perseroan kepada investor, analis, lembaga pemeringkat dan pihak-pihak lain yang terkait dengan usaha Perseroan. Dalam
melaksanakan fungsi ini, pada tahun 2013 Investor Relations Perseroan berpartisipasi dengan mengikuti 4 roadshow di
Asia.
Jadwal Roadshows 2013
66
No
Tanggal
Kegiatan
Venue
1
31 October
Double in 3 / Triple in 5 Asia - Pacific Emerging
Conference
Singapore
Standard Chartered Bank
2
1 November
UBS Asia Healthcare CEO Summit
Hongkong
UBS
3
12 November
GS, Bank Mandiri & Mandiri Sekuritas Indonesia
Investment Day 2013
4
25-26 November
CLSA ASEAN Access Day
Jakarta
Singapore, Hongkong
Organizer
Goldman Sachs & PT Mandiri
Sekuritas
CLSA
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Risiko Usaha
Dalam menjalankan kegiatan usahanya yang berkaitan
dengan Jasa Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Perseroan
tidak terlepas dari berbagai risiko usaha. Pelaksanaan
kegiatan usaha tersebut dapat menimbulkan dampak
negatif bagi kelangsungan usaha Perseroan. Tiga kelompok
besar risiko yang dapat mempengaruhi Perseroan adalah
(A) Risiko yang berhubungan dengan kegiatan usaha
Perseroan, (B) Risiko yang berkaitan dengan Indonesia
dan (C) Risiko yang berkaitan dengan kepemilikan saham
Perseroan
A. Risiko yang Berhubungan dengan Kegiatan Usaha
Perseroan
1. Strategi Perseroan didasarkan pada pencapaian
peluang pertumbuhan. Penerapan strategi
pertumbuhan ini dapat menimbulkan risiko-risiko
tertentu bagi Perseroan.
Untuk meraih peluang pertumbuhan, strategi
Perseroan adalah melakukan perluasan operasi di
seluruh Indonesia. Risiko yang dapat dihadapi oleh
Perseroan dalam melaksanakan strategi tesebut
meliputi hal-hal berikut:
a. kesulitan dalam merekrut, melatih dan
mempertahankan
tenaga
medis
yang
berkualitas;
b. kesulitan dalam memperoleh berbagai ijin atau
persetujuan dari Pemerintah atau pemerintah
daerah untuk melaksanakan usaha dan
membuka rumah sakit baru;
c. strategi pertumbuhan Perseroan sebagian
bergantung pada kemampuan Perseroan
untuk mengidentifikasi potensi pertumbuhan
dan peluang akuisisi. Tidak ada jaminan bahwa
Perseroan dapat mengidentifikasi peluangpeluang yang memenuhi kriteria investasi
Perseroan. Lebih lanjut, tidak ada jaminan
bahwa Perseroan akan dapat mencapai
kesepakatan tentang syarat-syarat yang wajar
secara komersial sehubungan dengan, dan
berhasil meraih, peluang-peluang tersebut;
d. kesulitan untuk mengintegrasikan secara efektif
sistem dan teknologi informasi yang baru
dengan sistem dan teknologi informasi yang
telah digunakan di rumah sakit-rumah sakit
Perseroan;
e. pertumbuhan Perseroan juga sebagian
bergantung pada kemampuan memperluas
layanan dan prosedur medis yang dapat
dilakukan oleh para dokter dan tenaga
profesional medis lain di rumah sakit Perseroan.
Tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan mampu
merekrut, melatih dan mempertahankan para
personil medis yang memenuhi kualifikasi, atau
mengadakan peralatan medis yang tepat untuk
layanan-layanan tersebut;
f. kemungkinan tidak dapat secara efektif
mengelola hubungan dengan lebih banyak
pasien, pemasok, kontraktor, pemberi pinjaman
serta pihak-pihak lain;
g. kemungkinan tidak berhasil dalam mencari
peluang baru di wilayah Indonesia yang belum
dilayani oleh Perseroan.Tidak ada jaminan bahwa
Perseroan akan berhasil untuk berekspansi ke
lokasi-lokasi geografis di mana Perseroan tidak
memiliki pengalaman sebelumnya;
h. tidak ada jaminan bahwa tuntutan mendirikan
dan mengembangkan usaha tersebut tidak
akan berpengaruh negatif terhadap operasi
Perseroan saat ini. Anggota manajemen senior
Perseroan akan harus terlibat dalam pelaksanaan
proyek-proyek tersebut, sehingga dapat
mengurangi waktu mereka untuk mengawasi
usaha Perseroan saat ini. Lebih lanjut, juga
tidak ada jaminan bahwa Perseroan dapat
mengalokasikan sumber daya manajemen
senior secara memadai dan efisien untuk
memenuhi semua tantangan usaha Perseroan
yang baru dan yang sudah ada;
i. kemungkinan tidak memiliki cukup dana
atau
kemampuan
untuk
memperoleh
pendanaan tambahan untuk mengejar peluang
pertumbuhan dan akuisisi; dan
67
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik
j. kemungkinan mengalami kesulitan untuk
mengendalikan biaya ekspansi usaha Perseroan
dan menjamin bahwa fungsi manajerial,
manajemen risiko, alokasi sumber daya,
pengendalian internal dan fungsi kepatuhan dan
sistem informasi manajemen Perseroan mampu
mengatasi kebutuhan-kebutuhan tambahan
yang diakibatkan dari perluasan usaha Perseroan
dan akuisisi yang dilakukan oleh Perseroan.
Jika Perseroan tidak mampu mengelola risiko-risiko di
atas, maka pada akhirnya mereka dapat berdampak
negatif pada kegiatan usaha, hasil usaha dan prospek
usaha Perseroan.
2. Perseroan dipengaruhi oleh seluruh risiko yang
lazim dalam industri kesehatan.
Umumnya rumah sakit tunduk pada peraturan
pemerintah mengenai pelayanan medis dan bedah.
Peraturan-peraturan ini dapat berdampak signifikan
dan mungkin berpengaruh secara material dari
segi harga dan ketersediaan layanan tersebut bagi
rumah sakit.
68
Selanjutnya rumah sakit menghadapi risiko
persaingan untuk jasa atau produk baru. Risiko
kemajuan teknologi adalah risiko yang menyebabkan
peningkatan biaya teknologi, pengaruhnya
secara material pada hasil keuangan usaha dan
menyebabkan layanan medis dan bedah saat ini
menjadi usang. Rumah sakit juga dapat mengalami
kerugian ketika mengadopsi layanan medis atau
bedah baru dan akibatnya pola pendapatan menjadi
tidak menentu.
Dalam layanan darurat, Perseroan harus mengirimkan
ambulans untuk merespons telepon darurat, baik
pasien mampu membayar atau tidak untuk layanan
tersebut. Perseroan hanya dapat mentransfer pasien,
yang dalam keadaan darurat dan tidak mampu
membayar layanan tersebut ke sebuah rumah sakit
pemerintah, setelah menstabilkan keadaan pasien
tersebut. Perseroan seperti rumah sakit swasta lainnya
yang menyediakan layanan darurat, menghadapi
risiko pasien tidak mampu membayar layanan
yang diterima tersebut. Walaupun penghapusan
Perseroan atas piutang usaha yang diasosiasikan
dengan ketidakmampuan pasien untuk membayar
tidak pernah berjumlah material sebelumnya, tidak
ada jaminan bahwa penghapusan tersebut tidak
akan menjadi lebih signifikan di masa depan.
Selain itu, rumah sakit dapat dipengaruhi oleh
peristiwa dan keadaan termasuk, antara lain,
permintaan untuk layanan, kepercayaan dokter
terhadap fasilitas, kemampuan manajemen,
persaingan dengan rumah sakit lain, upaya oleh
para perusahaan asuransi untuk membatasi
biaya, keadaan ekonomi, fluktuasi nilai tukar
dan biaya-biaya meningkat, serta kemungkinan
tidak tersedianya asuransi malapraktik. Selain itu,
bencana alam seperti gempa bumi dan banjir
dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap
aksesibilitas dan kelangsungan usaha.
Peristiwa-peristiwa di atas pada akhirnya dapat
berdampak negatif terhadap kegiatan usaha,
kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha
Perseroan.
3. Perseroan bergantung pada pemegang saham
pengendali Perseroan dan mitra strategis Perseroan
sehubungan dengan penyediaan lokasi dan
pembangunan gedung rumah sakit.
Perseroan secara historis telah dan akan terus
bergantung pada pemegang saham pengendali
(secara tidak langsung), yaitu PT Lippo Karawaci
Tbk. (“LK”), serta mitra strategis Perseroan, yaitu
First REIT dan PT Metropolis Properti Utama
(“MPU”), sehubungan dengan penyediaan tanah
untuk lokasi dan pembangunan gedung rumah
sakit Perseroan.
Perseroan mengandalkan pada para pihak tersebut
untuk memperoleh tanah dan membangun
bangunan di mana Perseroan akan mengoperasikan
rumah sakitnya. Perseroan kemudian membuat
perjanjian sewa sehubungan dengan tanah dan
bangunan tersebut.
Per 31 Desember 2013, sembilan dari bangunanbangunan rumah sakit yang dioperasikan oleh
Perseroan disewa dari LK dan First REIT. Ke depan,
meskipun Perseroan bermaksud untuk memiliki
tanah dan membangun sendiri gedung rumah sakit
di atasnya, Perseroan akan terus bergantung pada
para pihak tersebut, sesuai dengan kesepakatankesepakatan antara Perseroan dengan LK dan
antara Perseroan dengan MPU.
Walaupun Perseroan telah membuat kesepakatan
dengan masing-masing LK dan MPU sehubungan
dengan, antara lain, penyediaan lahan, tidak
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
terdapat kepastian bahwa para pihak tersebut
akan memberikan kesempatan pembebasan lahan
yang memenuhi spesifikasi yang ditentukan oleh
Perseroan di masa mendatang. Ketidakmampuan LK
atau MPU untuk menjamin lokasi tanah yang cocok
untuk rumah sakit Perseroan di masa mendatang
atau untuk memperoleh dukungan yang diperlukan
untuk mengembangkan lokasi tersebut, dapat
memberikan dampak yang merugikan terhadap
strategi pertumbuhan Perseroan. Pada akhirnya,
hal itu akan berpengaruh negatif pada hasil operasi
Perseroan.
Selain itu, setiap perubahan usaha atau kondisi
keuangan mitra strategis dapat berdampak negatif
pada usaha Perseroan.
peningkatan biaya pembangunan. Kesulitan dalam
mendapatkan segala ijin, atau kewenangan yang
dipersyaratkan dari otoritas terkait, juga dapat
meningkatkan biaya atau menunda pembangunan
atau pembukaan rumah sakit baru.
Perseroan mungkin menghadapi kesulitan
dalam akuisisi, berdasarkan ketentuan yang
menguntungkan dan mungkin menghadapi
kesulitan Iebih lanjut, dalam mengintegrasikan
rumah sakit yang baru diakuisisi ke dalam operasi
Perseroan yang sudah ada.
Akuisisi dan pengintegrasian dimaksud juga tunduk
pada beberapa risiko tambahan seperti:
• Kesulitan mengintegrasikan aset dan operasi
rumah sakit yang diakuisisi ke dalam rumah
sakit yang sudah ada;
• Tantangan dalam merenovasi dan membangun
kembali rumah sakit dan fasilitas yang sudah
ada, atau mereposisi rumah sakit yang telah
diakuisisi oleh Perseroan atau rumah sakit
yang meminta Perseroan untuk mengelolanya
untuk mencapai standar operasional yang
dipersyaratkan;
• Kehilangan pasien atau dokter penting dan staf
medis lainnya setelah akuisisi;
• Pengalihan perhatian manajemen dari kegiatan
operasional dan rumah sakit yang sudah ada;
• Interupsi atau hilangnya momentum dalam
kegiatan usaha rumah sakit tersebut;
• Kegagalan dalam merealisasikan sinergi dan
penghematan biaya yang diharapkan;
• Kesulitan yang muncul dari koordinasi dan
konsolidasi fungsi korporasi dan administrasi
termasuk integrasi pengendalian internal dan
prosedur seperti pelaporan keuangan yang
tepat waktu;
• Permasalahan hukum, peraturan, kontrak,
ketenagakerjaan atau permasalahan lainnya
yang tidak terduga; dan
• Sehubungan dengan rumah sakit yang baru
diakuisisi yang berlokasi di pasar yang masih
baru, mengalami kesulitan yang muncul karena
masalah bahasa, budaya dan geografi.
Perseroan
berencana
untuk
mendanai
pengembangan rumah sakit baru dan akuisisi
rumah sakit yang sudah ada dengan dana kas
internal dan dana dari hasil Penawaran umum,
juga pendanaan tambahan dari bank dan penyedia
keuangan pihak ketiga lainnya.
4. Perseroan mungkin tidak berhasil mengembangkan
rumah sakitnya, atau mengakuisisi rumah sakit dan
mengintegrasikannya dengan rumah sakit yang
ada saat ini di masa depan.
Pengembangan rumah sakit baru Perseroan
bergantung pada, antara lain, risiko yang
berhubungan dengan pengidentifikasian lokasi
yang tepat, pengembangan, pembangunan
dan pendanaan.
Sedangkan akuisisi rumah
sakit bergantung pada risiko pendanaan dan
kemampuan Perseroan untuk mengidentifikasikan
fasilitas yang tepat dan menegosiasikan persyaratan
akuisisi yang menguntungkan.
Perseroan memerlukan lahan yang cukup
banyak untuk membangun rumah sakit baru.
Tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan dapat
mengidentifikasikan lokasi untuk rumah sakit
baru sesuai dengan kriteria investasi Perseroan.
Lokasi yang menarik jumlahnya terbatas dan
memerlukan valuasi yang tinggi. Perseroan juga
dapat menghadapi masalah sehubungan dengan
perolehan hak atas tanah. Perseroan belum tentu
mampu mendapatkan lahan tersebut dengan
persyaratan atau ketentuan yang wajar.
Pembangunan rumah sakit baru memiliki jangka
waktu yang lama dengan berbagai risiko yang
meliputi: keterbatasan bahan atau tenaga kerja
ahli, masalah teknik, lingkungan atau geologi yang
tidak terduga, gangguan cuaca dan peningkatan
biaya yang tidak terduga atau litigasi. Semua hal
tersebut dapat mengakibatkan keterlambatan atau
tambahan biaya. Sebagai contoh, peningkatan biaya
bahan baku secara signifikan akan menyebabkan
69
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik
Kemampuan Perseroan untuk mendapatkan
pendanaan eksternal dan biaya untuk perolehan
dana tersebut bergantung pada beberapa faktor,
termasuk kondisi perekonomian dan pasar modal
umumnya, tingkat suku bunga, ketersediaan
fasilitas kredit dari bank atau kreditur lainnya,
kepercayaan investor pada Perseroan, ketentuan
di bidang perpajakan dan pasar modal, batasan
yang diberikan oleh Bank Indonesia atau institusi
perbankan lainnya dalam memberikan pendanaan
kepada perusahaan yang bergerak di industri
kesehatan serta kondisi politik.
Tidak terdapat kepastian atas tersedianya dana
tambahan tersebut, baik berupa jangka pendek
maupun jangka panjang, atau apabila tersedia
akan memiliki persyaratan yang menguntungkan
Perseroan. Dengan demikian, tidak terdapat
kepastian proyek atau akuisisi yang telah
dipersiapkan akan berhasil atau terintegrasikan
dengan baik.
Sistem informasi Perseroan sangat penting untuk
sejumlah bidang kritis operasi Perseroan, meliputi:
• akuntansi dan pelaporan keuangan;
• rekening penagihan;
• sistem klinis;
• diagnosa dan perawatan pasien, misalnya
melalui sistem komunikasi “Tele-medicine ”
Perseroan;
• catatan medis dan penyimpanan dokumen;
• manajemen persediaan; dan
• negosiasi,
penetapan
harga
dan
pengadministrasian kontrak perawatan yang
dikelola dan kontrak pasokan.
Kegagalan sistem yang menyebabkan gangguan
dalam layanan atau ketersediaan sistem Perseroan,
dapat secara merugikan mempengaruhi operasi
atau menghalangi pengumpulan pendapatan.
Meskipun Perseroan telah menerapkan langkah
keamanan jaringan, server Perseroan rentan
terhadap virus komputer, pembobolan dan
gangguan serupa dari kutak-katik atau gangguan
yang tidak sah. Terjadinya salah satu peristiwa
ini dapat mengakibatkan interupsi, penundaan,
kehilangan atau kerusakan data, penghentian
dalam ketersediaan sistem atau kewajiban
berdasarkan undang-undang yang berlaku, yang
semuanya dapat memiliki efek merugikan material
terhadap posisi keuangan dan hasil usaha dan
merugikan reputasi bisnis Perseroan.
5. Kemajuan teknologi yang pesat dan tantangan lain
yang terkait dengan peralatan medis Perseroan
dapat mempengaruhi
bisnis Perseroan secara
negatif .
Perseroan menggunakan peralatan medis yang
canggih dan mahal untuk menyediakan layanannya.
Dengan inovasi baru, peralatan medis sering
kali cepat usang atau tidak dapat menyediakan
layanan yang diperlukan atau diminta oleh pasien.
Ini mungkin memerlukan biaya yang signifikan.
Dokter dan profesional medis lainnya juga perlu
dilatih untuk menggunakan peralatan baru. Dengan
tingginya biaya perawatan, jika peralatan tersebut
rusak, kemampuan Perseroan untuk menyediakan
layanan yang relevan bagi pasiennya mungkin
terganggu.
Jika Perseroan tidak dapat mengikuti kemajuan
teknologi, dokter dan pasiennya mungkin beralih ke
rumah sakit lain yang dapat. Akibatnya keunggulan
kompetitif Perseroan akan berkurang dan
mengakibatkan kerugian terhadap bisnis, keadaan
keuangan, hasil usaha dan prospek Perseroan.
6. Kegagalan teknologi dan tantangan lain yang
terkait dengan sistem informasi Perseroan.
70
Kinerja sistem dan teknologi informasi Perseroan
sangat penting bagi operasi bisnis Perseroan.
7. Informasi keuangan historis Perseroan mungkin
tidak mewakili hasil usaha seandainya Perseroan
adalah sebuah perusahaan independen.
Laporan keuangan historis Perseroan mungkin
tidak mencerminkan hasil usaha, kondisi keuangan
dan arus kas yang seharusnya telah dicapai oleh
Perseroan seandainya Perseroan beroperasi secara
independen selama periode tersebut dan pada
tanggal-tanggal yang disajikan. Secara khusus,
LK secara historis telah memberikan kepada
Perseroan pinjaman pemegang saham tanpa
bunga sehubungan pembiayaan usaha Perseroan.
Per tanggal 31 Desember 2013, Perseroan menyewa
sembilan (9) bangunan rumah sakit dari LK. Laporan
keuangan historis Perseroan tidak mencerminkan
seluruh biaya sehubungan dengan sewa ini,
karena bangunan-bangunan tersebut sebelumnya
diberikan kepada Perseroan tanpa biaya sewa.
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Untuk ke depannya, Perseroan akan membayar
biaya sewa bangunan rumah sakit dimaksud
kepada LK terkait dan hal ini akan menyebabkan
peningkatan secara material beban biaya sewa.
Dengan demikian, laporan keuangan historis
Perseroan tidak mencerminkan biaya pendanaan
lebih lanjut dan biaya sewa yang meningkat ke
depannya.
8. Hasil keuangan Perseroan dapat mengalami
kerugian jika Perseroan tidak mampu menarik
dan mempertahankan para dokter dan tenaga
profesional kesehatan lain.
Kegiatan operasional di rumah sakit Perseroan
bergantung pada upaya, kemampuan dan
pengalaman para dokter dan staf medis. Perseroan
bersaing dengan penyedia layanan kesehatan lain
di Indonesia dalam merekrut dan mempertahankan
dokter dan tenaga profesional kesehatan lain yang
berkualitas. Sementara hukum Indonesia saat ini
tidak mengizinkan Perseroan untuk mempekerjakan
dokter atau staf medis asing yang tidak memiliki
Surat Izin Praktik dari Menteri Kesehatan Republik
Indonesia.
Di beberapa rumah sakit Perseroan, perekrutan
dan retensi dokter dipengaruhi oleh kebutuhan
akan dokter yang memiliki spesialisasi tertentu
juga kebutuhan akan perawat saat itu. Perseroan
memperkirakan bahwa kekurangan tenaga
perawat masih akan terus berlanjut. Perseroan
mungkin harus untuk meningkatkan upah dan
tunjangan, untuk merekrut dan mempertahankan
para perawat, atau menggunakan tenaga medis
temporer yang menurut Perseroan lebih mahal.
Beberapa
tenaga
medis
keluar
karena
ketidakmampuan Perseroan untuk menarik atau
mempertahankan dokter dan tenaga medis
berkualitas lainnya. Ini dapat berdampak negatif
terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil
usaha dan prospek Perseroan.
Selain itu, beberapa dokter termasuk mereka yang
berpraktik di rumah sakit Perseroan, menghadapi
peningkatan premi asuransi malapraktik dan
pembatasan cakupan asuransi. Ketidakmampuan
para dokter Perseroan untuk memperoleh
perlindungan asuransi yang sesuai dapat
menyebabkan para dokter tersebut membatasi
praktik mereka. Hal tersebut, akan mengakibatkan
berkurangnya
prosedur medis yang dapat
dilaksanakan dan menurunnya jumlah pasien yang
masuk ke rumah sakit Perseroan, sehingga akhirnya
berdampak negatif pada kegiatan usaha, kondisi
keuangan, hasil usaha dan prospek usaha.
9. Perubahan atau ketidakpatuhan terhadap peraturan
pemerintah sehubungan dengan kesehatan,
lingkungan dan aspek lainnya dapat mempengaruhi
bisnis Perseroan.
Pelayanan kesehatan merupakan bidang yang
tunduk pada peraturan pemerintah yang luas dan
perubahan peraturan yang dinamis. Rumah sakit
Perseroan, dokter dan profesional medis lainnya
tunduk kepada hukum dan peraturan termasuk,
namun tidak terbatas pada, perizinan, inspeksi
fasilitas, kebijakan-kebijakan penggantian dan
kontrol atas pengeluaran tertentu. Juga adanya
pemeriksaan berkala oleh pemerintah dan otoritas
lainnya yang berwenang untuk memastikan
kepatuhan berkelanjutan dengan peraturan
dan hukum tersebut. Perseroan diwajibkan
untuk memiliki berbagai izin atau persetujuan
dari Pemerintah atau pemerintah daerah untuk
menjalankan usaha Perseroan termasuk, antara
lain, ijin perusahaan umum dan izin operasional
rumah sakit.
Perseroan harus memperbarui semua ijin dan
persetujuan ketika masa berlakunya berakhir,
serta mendapatkan izin dan persetujuan baru bila
diperlukan.
Tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan mampu
menjamin ijin yang diperlukan, yang belum
diperoleh dan saat ini sedang dalam proses, atau ijinijin yang mungkin diperlukan di masa mendatang,
atau bahwa Perseroan tidak akan menerima sanksi
yang timbul dari kegagalan memperoleh ijin yang
diperlukan. Dikenakannya sanksi berdasarkan
hukum dan peraturan yang berlaku secara material
dapat mempengaruhi kondisi keuangan dan hasil
usaha Perseroan.
Khususnya, Perseroan tunduk pada sejumlah
peraturan pemerintah yang mempengaruhi
jenis layanan yang disediakan untuk pasiennya.
Perubahan apapun di dalam peraturan-peraturan
ini dapat berdampak negatif pada usaha Perseroan.
Contohnya, perubahan-perubahan di dalam
peraturan pemerintah sehubungan dengan
71
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik
komposisi tempat tidur yang harus disediakan di
dalam rumah sakit. Jika Perseroan dipersyaratkan
untuk mengalokasikan jumlah yang lebih besar
untuk tempat tidur “Kelas 3”, kelas tempat tidur
terendah yang ditawarkan, kemampuan Perseroan
untuk mengakomodasi pasien yang menempati
kelas tempat tidur lainnya dan yang biasanya
merupakan sumber penghasilan yang lebih besar,
dapat terkena dampak negatif. Hal ini mungkin
berdampak negatif terhadap kegiatan usaha,
kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha
Perseroan.
72
Selain itu, rumah sakit Perseroan mungkin memuat
atau menggunakan bahan-bahan, proses atau
instalasi tertentu yang diatur sesuai dengan
hukum dan peraturan lingkungan, atau mungkin
memerlukan izin lingkungan dari pihak berwenang
termasuk, namun tidak terbatas pada, limbah medis
atau limbah penyakit menular, insinerator dan
sejumlah kecil bahan-bahan yang mengandung
bahan asbes yang mudah pecah.
Undang-undang dan peraturan lingkungan juga
membebankan tanggung jawab pada Perseroan
untuk menghilangkan atau memulihkan bahanbahan/zat yang berbahaya atau beracun. Sebagai
akibatnya, Perseroan juga harus bertanggung
jawab atas denda dan kerugian pemerintah, untuk
cedera kepada orang-orang, sumber daya alam dan
properti yang berdekatan.
Beban operasional Perseroan bisa lebih tinggi daripada
yang diantisipasi dikarenakan biaya untuk pemenuhan
kesesuaian dengan hukum dan peraturan lingkungan
yang ada sekarang dan di masa depan, hukum dan
peraturan kesehatan kerja dan keselamatan.
Perseroan telah membuat aplikasi permohonan
untuk Izin Pembuangan Limbah Cair dan Izin
Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3) untuk SiloamHospitals Jambi,
Siloam Hospitals Balikpapan, Rumah Sakit Siloam
Sriwijaya, Siloam Hospitals Makassar, Siloam
Hospitals TB, Siloam Hospitals Bali dan beberapa
rumah sakit Perseroan lain yang sudah ada, yaitu
Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Siloam Hospitals
Surabaya, Siloam Hospitals Lippo Cikarang dan
Klinik Utama Jantung Cinere. Selain itu, Perseroan
telah mengajukan permohonan untuk Izin
Pengolahan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
untuk Siloam Hospitals Makassar, Siloam Hospitals
Bali, Siloam Hospitals Jambi, Siloam Hospitals
Balikpapan dan Rumah Sakit Siloam Sriwijaya.
Perseroan juga sedang di dalam proses pengajuan
(i) laporan Implementasi Izin Lingkungan, dan/
atau (ii) laporan pembuangan limbah cair dan/
atau (iii)laporan yang dipersyaratkan dalam Izin
Penyimpanan Sementara Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) untuk periode tahun 2012 dan
periode pelaporan pertama tahun 2013 dari
Siloam Hospitals Lippo Village, Siloam Hospitals
Kebon Jeruk, Siloam Hospitals Surabaya, Siloam
Hospitals Manado, Siloam Hospitals Bali, Siloam
Hospitals Makassar, Siloam Hospitals Balikpapan,
Klinik Utama Jantung Cinere, Siloam Hospitals
Jambi, Siloam Hospitals Lippo Cikarang, Rumah
Sakit Siloam Sriwijaya dan MRCCC Siloam Hospitals
Semanggi.
Bila penyampaian laporan-laporan ini terlambat,
Perseroan dapat dikenakan sanksi administratif,
berupa peringatan tertulis sampai penghentian
sementara dan pencabutan izin usaha. Izin ini
dibutuhkan Perseroan untuk mengoperasikan
rumah-rumah sakitnya.
Beban operasional Perseroan bisa lebih tinggi
daripada yang diantisipasi, karena biaya untuk
memenuhi kesesuaian dengan hukum dan
peraturan lingkungan serta kesehatan dan
keselamatan kerja yang ada maupun di yang di
masa depan. Peristiwa-peristiwa di atas dapat
berdampak negatif terhadap kegiatan usaha,
kondisi keuangan, hasil operasional dan prospek
Perseroan.
Meskipun Perseroan akan mengambil semua
langkah untuk mematuhi hukum dan peraturan
sehubungan dengan bahan–bahan, proses atau
instalasi tersebut, tidak ada jaminan bahwa
kewajiban lingkungan tidak akan ada lagi di masa
depan, atau bahwa setiap kewajiban lingkungan
tersebut tidak akan menjadi penting untuk kegiatan
usaha Perseroan.
10.Kepentingan pemegang saham pengendali Perseroan
mungkin bertentangan dengan kepentingan pembeli
saham publik.
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Pemegang saham pengendali Perseroan memiliki
dan akan terus memiliki kekuasaan untuk
mengendalikan Perseroan termasuk kekuasaan
dalam hal:
• menyetujui setiap penggabungan usaha,
konsolidasi atau pembubaran;
• menggunakan pengaruh signifikan terhadap
kebijakan dan urusan Perseroan;
• menyetujui sebagian besar anggota Direksi dan
Dewan Komisaris; dan
• menentukan hasil dari setiap tindakan yang
membutuhkan persetujuan pemegang saham
(selain persetujuan terhadap transaksi yang
mengandung benturan kepentingan di mana
pemegang saham pengendali yang memiliki
benturan kepentingan atau terafiliasi dengan
Direktur, Komisaris atau LK -didefinisikan
sebagai pemilik hak suara secara langsung/tidak
langsung sebesar 20% atau lebih- diwajibkan
untuk abstain berdasarkan Peraturan BapepamLK) termasuk waktu dan pembayaran dividen di
masa depan.
Pemegang saham pengendali mungkin memiliki
kegiatan usaha lain dan kepentingan yang lain di
luar kegiatan usaha Perseroan. Pemegang saham
pengendali dapat mengambil langkah-langkah,
baik yang terkait atau tidak dengan Perseroan,
yang menguntungkan mereka atau perusahaan
lain dibandingkan kepada Perseroan, sehingga
dapat berdampak material dan merugikan pada
kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil operasi
dan prospek Perseroan. Khususnya pemegang
saham pengendali Perseroan tunduk pada
beberapa pembatasan berdasarkan senior notes
yang sebelumnya diterbitkan dan yang mungkin
akan diterbitkan di masa mendatang.
Walaupun Perseroan tidak terikat langsung
oleh pembatasan berdasarkan senior notes
tersebut, pemegang saham pengendali mungkin,
melalui pengaruhnya dan kemampuan untuk
mengendalikan, dapat membatasi beberapa
tindakan Perseroan agar tetap memenuhi
pembatasan terhadap senior notes tersebut.
Contohnya, sebagai entitas anak yang tidak
memberikan garansi yang dibatasi (non guarantor
restricted subsidiary) berdasarkan ketentuan senior
notes tersebut, Perseroan dapat beroleh hutang
hanya sebatas keseluruhan hutang yang dapat
diperoleh oleh LK dan entitas anaknya,.
Selanjutnya, ketentuan dalam senior notes
menetapkan pembatasan-pembatasan terhadap
kemampuan LK untuk melakukan transaksi tertentu,
seperti penjualan dan sewa balik, transaksi dengan
pihak afiliasi, transaksi penjualan aset, penerbitan
modal saham, pembebanan gadai dan pemberian
jaminan.
Dewan Komisaris Perseroan, termasuk ketiga
Komisaris Independen Perseroan, saat ini juga
menjabat sebagai Komisaris Independen atau
Direktur di LK atau afiliasi lainnya (selain Perseroan).
Perseroan tidak dapat menjamin bahwa Komisaris
tidak akan menghadapi benturan kepentingan
dalam melaksanakan fungsi tata kelolanya atas
Perseroan. Pada sisi lainnya, dengan fungsi mereka
sebagai Komisaris atau Direksi LK atau afiliasinya,
apakah konflik tersebut akan diselesaikan dengan
keuntungan Perseroan.
Dari waktu ke waktu, Perseroan telah dan akan
terus terlibat dalam transaksi dengan entitas yang
dikendalikan oleh pemegang saham pengendali
Perseroan dan pihak terkait lain dalam kegiatan
usaha sehari-hari.
Walaupun setiap transaksi benturan kepentingan
(sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan
Bapepam-LK) yang dilakukan oleh Perseroan
dengan pihak terkait harus mendapatkan
persetujuan pemegang saham independen
sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK, ada atau
tidaknya benturan kepentingan masih terbuka
untuk interpretasi oleh Perseroan dan pemegang
saham pengendali Perseroan. Selain itu, tidak ada
jaminan bahwa setiap jumlah yang dibayarkan
oleh Perseroan dalam transaksi-transaksi tersebut
mencerminkan harga yang akan dibayarkan oleh
pihak ketiga independen pada transaksi serupa.
11.Perseroan kemungkinan menghadapi gugatan
malapraktik kedokteran ketika Perseroan tidak
memiliki jaminan asuransi
Rumah sakit Perseroan berisiko untuk mendapatkan
gugatan medis dan hukum dan/atau peringatan
berdasarkan ketentuan-ketentuan di dalam
peraturan kesehatan. Keberadaan gugatan tersebut
dapat berdampak negatif terhadap reputasi rumah
sakit Perseroan dan/atau dokter-dokternya. Apabila
gugatan-gugatan tersebut berhasil, rumah sakit
Perseroan mungkin dapat bertanggung jawab
terhadap kerugian, denda bahkan berisiko untuk
ditutup.
73
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik
Perseroan tidak memiliki asuransi pertanggungan
malapraktik umum. Litigasi malapraktik kesehatan
pada umumnya diajukan terhadap dokter dan
penggugat juga biasanya mengikutsertakan rumah
sakit tempat di mana pengobatan dilangsungkan
sebagai turut tergugat. Mengingat Perseroan
melakukan perawatan medis yang kompleks di
rumah sakitnya yang tidak dapat memberikan
jaminan hasil yang positif, maka Perseroan
berhadapan dengan kemungkinan litigasi
malapraktik kesehatan
Selanjutnya sekalipun rumah sakit Perseroan
tidak terlibat dalam litigasi malapraktik kesehatan
tersebut, reputasi rumah sakit Perseroan dapat
dirugikan karena keterkaitan Perseroan dengan
dokter yang terlibat dalam litigasi malpraktik
kesehatan.
12.Wabah flu babi, flu burung, SARS atau penyakit, atau
kontaminasi yang berpotensi mengancam jiwa lain
dapat mempengaruhi rumah sakit Perseroan.
74
Mewabahnya penyakit-penyakit menular di Asia
(termasuk Indonesia) dan di tempat lain, bersamasama dengan segala pembatasan perjalanan atau
karantina yang diakibatkannya, dapat berdampak
negatif terhadap ekonomi dan kegiatan usaha
di Indonesia dan karena itu berpengaruh buruk
terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil
operasional dan prospek Perseroan. Contohcontohnya termasuk wabah Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS) di tahun 2003,
wabah flu burung di tahun 2004 dan 2005 di Asia
dan, wabah virus Influenza A (H1N1) (flu babi) pada
bulan April 2009 yang bermula dari Mexico namun
menyebar secara global, termasuk laporan yang
terkonfirmasi di Indonesia, Hong Kong, Jepang,
Malaysia, Singapura dan di tempat-tempat lain di
Asia.
Mewabahnya penyakit-penyakit menular tersebut
dan lainnya, atau langkah-langkah yang diambil
oleh pemerintah-pemerintah negara yang terkena
wabah, termasuk Indonesia, untuk melawan
potensi-potensi wabah, dapat sangat mengganggu
kegiatan usaha atau pelayanan atau kegiatan
usaha pemasok Perseroan. Pada akhirnya semua
berdampak negatif terhadap kegiatan usaha,
kondisi keuangan, hasil operasional dan prospek
Perseroan.
Secara khusus, mewabahnya penyakit-penyakit
menular tersebut atau kontaminasi, dapat
menyebabkan
pemerintah
memberlakukan
peraturan
terhadap
rumah
sakit,
yang
mempengaruhi rutinitas normal operasi mereka. Ini
dapat menyebabkan turunnya jumlah pasien yang
bersedia berkunjung ke rumah sakit khususnya bila
tidak dalam keadaan kritis.
Sebagai akibat lain, Perseroan perlu membuat
prosedur tambahan untuk melindungi pasien dari
infeksi silang di antara pasien, yang berdampak
negatif terhadap jumlah pasien yang dapat dirawat
oleh Perseroan. Hal tersebut akhirnya dapat
berdampak negatif terhadap kegiatan usaha,
kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha
Perseroan.
13.Perseroan mengalam persaingan dari rumah sakit
atau penyedia layanan kesehatan lain.
Industri perawatan kesehatan sangat kompetitif.
Umumnya rumah sakit lain dalam area yang sama
dengan rumah sakit Perseroan menyediakan
layanan yang sama. Perseroan secara tipikal
bersaing dengan rumah sakit milik pemerintah dan
rumah sakit swasta lain. Lebih jauh lagi, rumah sakit
Perseroan menghadapi persaingan dari rumah sakit
di luar Indonesia termasuk rumah sakit di Singapura
dan Malaysia yang dapat memberikan layanan yang
lebih kompleks. Beberapa dari para pesaing ini
mungkin sudah lebih mapan dan memiliki sumber
daya finansial, personil dan sumber daya lain yang
lebih besar dibandingkan rumah sakit Perseroan
dan mungkin mencari peluang untuk mendirikan
fasilitasnya di Indonesia.
Selain itu bahkan dalam situasi ketika salah satu
rumah sakit Perseroan menjadi penyedia dominan
atau satu-satunya penyedia layanan perawatan
kesehatan di suatu kota atau wilayah, pasien
atau dokter mereka mungkin mendukung rumah
sakit lain atau fasilitas kesehatan lain di kota-kota
sekitarnya atau wilayah di dekatnya.
Beberapa pesaing Perseroan juga berencana
untuk memperluas jaringan rumah sakit mereka
yang dapat berdampak pada tekanan harga dan
perekrutan Perseroan. Jika Perseroan terpaksa
untuk menurunkan harga layanan Perseroan atau
tidak mampu untuk menarik pasien dan para
dokter serta tenaga profesional kesehatan lain
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
ke rumah sakit Perseroan, maka pada akhirnya
dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha
kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha
Perseroan.
14.Keterlambatan atau kegagalan Perseroan dalam
menerima pembayaran secara tepat waktu
untuk layanan yang telah diberikannya, dapat
mempengaruhi bisnis dan hasil usaha Perseroan.
Risiko penagihan utama dari piutang Perseroan
berhubungan dengan kegagalan para perusahaan
asuransi kesehatan swasta dan perusahaan
asuransi yang disponsori oleh pemerintah, klien
perusahaan dan/atau pasien individu, untuk
membayar Perseroan pada waktu yang tepat dan
secara penuh untuk layanan yang telah diberikan.
Selain itu pasien individu yang tidak memiliki
asuransi kesehatan mungkin tidak mampu untuk
membayar biaya secara penuh untuk layanan yang
mereka terima. Jika Perseroan tidak menerima
pembayaran secara tepat waktu dari perusahaan
asuransi kesehatan swasta, perusahaan asuransi
yang disponsori oleh pemerintah, klien korporasi
maupun pasien individu, maka pada akhirnya hal
itu dapat berdampak negatif terhadap kegiatan
usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek
usaha Perseroan.
Perseroan untuk membangun reputasi untuk
standar yang konsisten dari pelayanan medis yang
berkualitas. Akhirnya ini dapat berdampak negatif
terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil
usaha dan prospek usaha Perseroan.
16.Perseroan kemungkinan akan tunduk pada
kewajiban atau risiko operasional dan peraturan
lainnya terkait dengan rumah sakit yang diakuisisi
Perseroan.
Pada tahun 2011 Perseroan mengakuisisi
saham pada perusahaan-perusahaan yang
mengoperasikan Siloam Hospitals Jambi dan
Siloam Hospitals Balikpapan. Pada tahun 2012
Perseroan mengakuisisi saham di perusahaan yang
mengoperasikan Klinik Utama Jantung Cinere. Pada
Desember 2013, Perseroan mengakuisisi mayoritas
saham dari perusahaan yang mengoperasikan
BIMC –Kuta dan BIMC-Nusa Dua. Semua akuisisi
masing-masing dari pihak ketiga. Rumah sakit
yang diakuisisi oleh Perseroan mungkin memiliki
kewajiban yang belum diketahui atau yang sifatnya
kontingen termasuk kewajiban atas kegagalan
mematuhi hukum dan peraturan kesehatan dan
gugatan litigasi.
Perseroan dapat menjadi bertanggung jawab atas
kegiatan usaha masa lalu tersebut. Selain itu merek
dan reputasi Perseroan dapat rusak oleh kewajiban
yang tidak diketahui atau yang sifatnya kontingen
tersebut jika diungkapkan kepada publik.
15.Reputasi Perseroan tergantung pada konsistensi
dan kualitas pelayanan medis yang diberikan
oleh profesional medis di rumah sakit Perseroan,
walaupun tidak semua dari mereka dipekerjakan
secara langsung oleh Perseroan
17.Perseroan bergantung pada kemampuannya untuk
mengelola persediaan secara efektif.
Di Indonesia dokter spesialis biasanya independen
dan tidak dipekerjakan secara langsung oleh rumah
sakit. Sebaliknya, Perseroan menandatangani
perjanjian kerjasama dengan sejumlah dokter
spesialis yang hanya diijinkan oleh peraturan
yang berlaku untuk berpraktik di maksimum tiga
rumah sakit yang berbeda. Akibatnya hal ini dapat
berdampak negatif pada merek dan reputasi
Perseroan karena kinerja yang buruk atau insiden
malapraktik oleh dokter yang bekerja di fasilitas
rumah sakit Perseroan yang tidak dikendalikan
secara penuh oleh Perseroan.
Keterbatasan Perseroan untuk menegakkan
praktik dan standar yang seragam bagi dokter
non-karyawan dapat mengurangi kemampuan
18.Perseroan bergantung pada individu utama-tim
manajemen senior Perseroan.
Perseroan bergantung pada kemampuannya
mempertahankan tingkat optimal persediaan
obat-obatan, peralatan medis dan barang-barang
untuk rumah sakitnya. Jika Perseroan terlalu
banyak menimbun persediaan obat-obatan atau
mempertahankan sejumlah besar peralatan medis
yang kurang dimanfaatkan, maka Perseroan
mungkin diharuskan menambah modal kerjanya.
Persyaratan pembiayaan dan biaya yang timbul
dapat mempengaruhi secara merugikan hasil
usaha atau kondisi keuangan dan prospek usaha
Perseroan.
75
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik
Kesuksesan Perseroan disebabkan oleh pimpinan
tim manajemen seniornya sampai batas yang
signifikan. Jika layanan dari setiap individu-individu
ini tidak tersedia dan Perseroan tidak mampu untuk
menemukan pengganti yang cocok secara tepat
waktu, pada akhirnya hal ini dapat berdampak
negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan,
hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.
19.Pertanggungan asuransi Perseroan mungkin tidak
mencakup semua jenis kerugian dan mungkin
tidak cukup untuk menutupi kerugian Perseroan.
Perseroan memiliki asuransi yang mencakup risikorisiko termasuk kerusakan pada properti, kerugian
akibat kebakaran, banjir dan bencana alam lainnya
serta terhadap gangguan bisnis. Namun Perseroan
tidak dapat menjamin bahwa nilai pertanggungan
asuransi dapat menutup kerugian yang timbul
terhadap risiko-risiko tersebut yang akhirnya
dapat berdampak negatif pada kegiatan usaha,
kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha
Perseroan.
alam atau perkembangan politik, ekonomi atau
hukum di Indonesia yang tidak berada dalam kendali
Perseroan. Ini, pada akhirnya dapat berdampak negatif
terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil
usaha dan prospek usaha Perseroan.
1. Pasar yang bertumbuh seperti Indonesia, memiliki
risiko lebih besar daripada pasar yang lebih
maju. Jika resiko tersebut menjadi kenyataan,
maka konsekuensinya dapat mengganggu bisnis
Perseroan.
Perseroan secara historis dan substansial
memperoleh seluruh pendapatan Perseroan
dari operasional di Indonesia dan akan terus
memperoleh hampir seluruh pendapatannya di
Indonesia.
Secara historis pasar ini ditandai dengan volatilitas
yang tinggi dan kondisi politik, sosial, serta
ekonominya berbeda secara signifikan dari pasar di
negara yang lebih maju. Risiko tertentu yang dapat
memiliki dampak material terhadap bisnis, hasil
usaha, arus kas dan kondisi keuangan Perseroan
meliputi:
• volatilitas nilai tukar;
• intervensi negara termasuk tarif, proteksi dan
subsidi;
• perubahan peraturan, perpajakan dan struktur
hukum;
• tanggungan untuk tindakan penyembuhan di
bawah peraturan kesehatan dan keselamatan;
• biaya dan kewajiban pertanggungan asuransi
yang memadai;
• kesulitan
dan
keterlambatan
dalam
memperoleh atau memperbaharui perijinan,
izin dan otorisasi;
• tindakan sewenang-wenang atau tidak
konsisten dari pemerintah;
• kekurangan dalam transportasi, energi dan
infrastruktur lainnya; dan
• pengambilalihan aset.
Umumnya investasi di pasar negara berkembang
hanya cocok untuk investor canggih yang
sepenuhnya menghargai pentingnya risiko
yang terlibat dalam berinvestasi di pasar
tersebut. Perseroan juga harus mencatat bahwa
perkembangan sosial politik di Indonesia tidak dapat
diprediksi di masa lalu dan mengalami perubahan
yang cepat. Jika salah satu risiko yang terkait
dengan investasi di pasar negara berkembang, dan
20.Perseroan bergantung pada sejumlah entitas anak
untuk arus kas. Bila entitas anak dinyatakan pailit
atau dilikuidasi, maka hak kreditur Perseroan lebih
rendah dibanding dengan kreditur- kreditur lain.
Sebagian besar operasi Perseroan dilaksanakan
melalui entitas anak Perseroan. Akibatnya hasil usaha
dan arus kas Perseroan tergantung pada laba entitas
anak tersebut. Kemampuan entitas anak Perseroan
untuk menyediakan dana bagi Perseroan mungkin
dibatasi oleh kewajiban-kewajibannya yang lain.
Di samping itu Perseroan bergantung pada distribusi
keuntungan, pinjaman atau pembayaran lain oleh
entitas anak Perseroan, untuk melayani kewajibankewajibannya dan untuk membayar dividen. Selain itu
jika ada kepailitan atau likuidasi atas salah satu entitas
anak Perseroan, kreditur entitas anak tersebut akan
berhak atas pembayaran penuh dari hasil penjualan
aset entitas anak tersebut lebih dulu dari Perseroan,
sebagai pemegang saham.
B. Risiko yang berkaitan denqan Indonesia
Perseroan tunduk pada lingkungan politik, ekonomi,
hukum dan peraturan di Indonesia. Hampir seluruh
operasional dan aset Perseroan berada di Indonesia.
Perseroan dapat terpengaruh oleh perubahan
kebijakan pemerintah, ketidakstabilan sosial, bencana
76
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
di Indonesia pada khususnya, menjadi kenyataan,
maka pada akhirnya dapat berdampak negatif
terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil
usaha dan prospek usahaPerseroan
2. Ketidakpastian interpretasi dan pelaksanaan/
penerapan peraturan pemerintahan daerah
di Indonesia dapat berdampak negatif pada
Perseroan.
Indonesia merupakan negara yang besar dan
beragam dengan banyak etnis, agama, bahasa,
tradisidan adat istiadat. Sebelum tahun 1999,
Pemerintah Pusat menguasai hampir semua
aspek hukum nasional dan regional. Periode
setelah berakhirnya pemerintahan Presiden
Soeharto ditandai oleh permintaan untuk otonomi
daerah yang lebih besar. Sebagai tanggapannya,
Pemerintah Republik Indonesia mengesahkan
UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah yang kemudian diganti dengan UU No. 32
Tahun 2004 tentang hal yang sama (sebagaimana
telah terakhir diubah dengan UU No. 12 Tahun
2008) dan UU Nomor 25 Tahun 1999 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Daerah yang kemudian diganti dengan UU No.
33 Tahun 2004 tentang hal yang sama.
Perundang-undangan di atas diharapkan untuk
memberikan kekuasaan dan tanggung jawab
yang lebih besar kepada Pemerintah Daerah untuk
menggunakan aset nasional dan menciptakan
hubungan finansial yang lebih seimbang antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Perundang-undangan di atas telah mengubah
kondisi dengan mendesentralisasi regulasi,
perpajakan dan kekuasaan lainnya dari Pemerintah
Pusat ke Pemerintah Daerah dan ini menyebabkan
ketidakpastian. Ketidakpastian ini meliputi
implementasi peraturan di area otonomi daerah
dan kurangnya personil Pemerintah Daerah yang
berpengalaman di sektor yang relevan di daerah.
Saat ini ada keterbatasan preseden maupun
pedoman lainnya untuk implementasi perundangundangan dan peraturan otonomi daerah. Selain
itu, sesuai dengan perundang-undangan otonomi
daerah, Pemerintah Daerah diberikan kewenangan
untuk menerapkan peraturan daerah dengan
dalih otonomi daerah, menempatkan beberapa
pembatasan, pajak dan retribusi yang berbeda
dengan Pemerintah Daerah lainnya dan/atau
merupakan tambahan dari penerapan Pemerintah
Pusat.
Kegiatan usaha Perseroan dapat terkena dampak
buruk karena peraturan yang berlawanan atau
peraturan tambahan, perpajakan dan pungutan
yang mungkin dikenakan oleh Pemerintah Daerah.
3. Pemogokan tenaga kerja.
Hukum dan peraturan yang memfasilitasi
pembentukan serikat buruh, dikombinasikan
dengan kondisi ekonomi yang lemah telah
mengakibatkan pergolakan buruh dan penolakan
dari aktivis di Indonesia. Pada tahun2000, Pemerintah
Republik Indonesia mengeluarkan UU No. 21 Tahun
2000, tentang Serikat Buruh, yang memungkinkan
karyawan untuk membentuk serikat pekerja tanpa
intervensi dari pemberi kerja. Pada tahun 2003,
Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan UU
No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UU
Ketenagakerjaan”) yang secara substantive dapat
mempengaruhi hubungan ketenagakerjaan di
Indonesia.
UU Ketenagakerjaan meningkatkan jumlah
pembayaran pesangon, layanan dan kompensasi
yang wajib dibayarkan kepada karyawan yang
diberhentikan. Berdasarkan UU Ketenagakerjaan,
karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela
berhak untuk mendapatkan kompensasi, antara
lain, atas (i) cuti tahunan yang tidak diambil, (ii) biaya
relokasi (jika ada), (iii) kompensasi yang mencapai
15% dari uang pesangon dan/atau bonus selama
tahun bekerja (bagi yang memenuhi syarat), dan (iv)
biaya lainnya. Karyawan yang mengundurkan diri
terkait dengan perubahan kendali dari tempatnya
bekerja dan telah bekerja setidaknya tiga tahun,
berdasarkan UU Ketenagakerjaan, juga berhak atas
uang jasa dan kompensasi.
UU Ketenagakerjaan yang menyaratkan forum
bipartit - terdiri dari pemberi kerja dan karyawanmembutuhkan partisipasi lebih dari 50% karyawan
suatu perusahaan untuk melakukan negosiasi
perjanjian kerja bersama, juga membuat prosedurprosedur yang lebih akomodatif dalam pelaksanaan
aksi mogok.
Setelah UU Ketenagakerjaan berlaku, beberapa
serikat buruh mengajukan permohonan uji materi
atas UU Ketenagakerjaan kepada Mahkamah
Konstitusi Republik Indonesia.
77
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik
Mahkamah
Konstitusi
Republik
Indonesia
menyatakan, bahwa UU Ketenagakerjaan berlaku,
kecuali untuk beberapa ketentuan yang berkaitan
dengan: (i) prosedur pemecatan karyawan yang
melakukan kesalahan serius, (ii) pengenaan pidana
penjara atau denda terhadap karyawan yang
memulai atau berpartisipasi dalam pemogokan
buruh illegal, atau mempengaruhi karyawan lain
untuk berpartisipasi dalam aksi mogok buruh, (iii)
untuk serikat buruh di perusahaan-perusahaan
yang memiliki lebih dari satu serikat buruh,
perwakilan 50% karyawan dituntut, sebelum
serikat buruh tersebut berhak untuk bernegosiasi
dengan pemberi kerja, dan (iv) kemampuan usaha
untuk menandatangani perjanjian-perjanjian
outsourcing, dengan istilah-istilah yang sudah
ditentukan, yang tidak mengandung ketentuan
yang melindungi karyawan outsourcing dalam
penempatannya oleh perusahaan outsourcing.
Karenanya, Perseroan mungkin tidak dapat
mengandalkan ketentuan-ketentuan tertentu di
dalam UU Ketenagakerjaan.
Pemerintah Republik Indonesia selanjutnya
mengusulkan untuk mengamandemen UU
Ketenagakerjaan dengan cara yang, menurut
aktivis buruh, akan mengakibatkan dikuranginya
keuntungan pensiun, peningkatan penggunaan
karyawan outsourcing dan larangan terhadap
serikat buruh untuk melakukan aksi mogok. Pada
April 2006, ribuan pekerja di seluruh Indonesia
berunjuk rasa untuk menolak revisi yang diajukan
terhadap UU Ketenagakerjaan.
Pada Januari 2007, Pemerintah Republik Indonesia
mencoba untuk memformulasikan suatu rencana
undang-undang, mengenai uang pesangon yang
akan mendefinisikan kembali hak karyawan atas
uang pesangon. Peraturan yang diusulkan akan
memperkenalkan batas gaji yang akan membatasi
pemenuhan syarat karyawan untuk menerima
uang pesangon berdasarkan UU Ketenaga-kerjaan.
Inisiatif ini juga dikecam secara keras oleh serikat
buruh dan kelompok kepentingan pekerja. Diskusi
sehubungan dengan peraturan yang diusulkan
telah ditunda tanpa batas.
4. Bencana alam
78
Kepulauan Indonesia merupakan wilayah dengan
aktivitas vulkanik yang teraktif di dunia. Terletak
di pertemuan tiga lempengan, wilayah Indonesia
sangat rentan terhadap aktivitas seismik yang dapat
menyebabkan gempa, tsunami atau gelombang
air pasang. Terjadi berbagai bencana alam yang
menimbulkan kerugian signifikan dalam beberapa
tahun terakhir. Sebagai tambahan dari peristiwaperistiwa geologis ini, Indonesia juga telah dilanda
bencana alam lainnya seperti hujan deras dan
banjir. Hal-hal di atas mengakibatkan jatuhnya
korban jiwa dan kerusakan properti yang parah.
Bencana alam di masa depan dapat berpengaruh
besar terhadap perkekonomian Indonesia. Gempa
yang besar, gangguan geologis lainnya, maupun
bencana alam yang berhubungan dengan iklim
terjadi pada suatu kota yang berpenduduk banyak
dan pusat-pusat finansial, dapat mengganggu
ekonomi
Indonesia
dan
mempengaruhi
kepercayaan investor sehingga pada akhirnya
dapat berdampak negatif terhadap kegiatan
usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek
usaha Perseroan.
C. Risiko yang Berkaitan dengan Kepemilikan Saham
Perseroan
1. Harga saham yang dapat berfluktuasi.
Harga penawaran saham setelah Penawaran Umum
dapat berfluktuasi dan mungkin diperdagangkan
secara signifikan di bawah harga Penawaran Umum
dan tidak menarik tergantung dari banyak faktor
antara lain:
• prospek usaha dan kegiatan operasional
Perseroan dan industri kesehatan secara
umum;
• perbedaan antara hasil aktual kinerja
keuangan dan kegiatan operasional Perseroan
dibandingkan dengan perkiraan para investor
dan analis;
• perubahan dalam rekomendasi para analis atau
persepsi-persepsi Perseroan atau Indonesia;
• adanya akuisisi, kerjasama strategis, joint
venture atau divestasi yang signifikan;
• perubahan pada kondisi ekonomi, sosial, politik
atau pasar di Indonesia;
• keterlibatan dalam litigasi;
• penambahan atau pengurangan tenaga kerja
kunci;
• perubahan harga efek bersifat ekuitas dari
perusahaan-perusahaan asing (terutama di
Asia) di pasar berkembang; dan
• fluktuasi harga pasar saham pada umumnya.
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
2. Penjualan saham di masa datang dapat
mempengaruhi harga pasar saham Perseroan
4. Pemegang saham tunduk pada beberapa
pembatasan hak pemegang saham minoritas.
Kewajiban pemegang saham mayoritas, dewan
komisaris, dan direksi mengenai pemegang saham
minoritas berdasarkan UU No. 40 Tahun 2007,
tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”), mungkin
lebih terbatas dibanding dengan kewajiban
tersebut berdasarkan hukum di beberapa negara
lain. Akibatnya, pemegang saham minoritas
berdasarkan UUPT saat ini mungkin tidak dapat
melindungi kepemilikannya seperti yang berlaku
di beberapa negara lain.
Prinsip hukum korporasi mengenai hal-hal seperti
keabsahan tindakan Perseroan, prinsip kehati-hatian
(fiduciary duties ) manajemen Perseroan, Direktur,
Komisaris dan pemegang saham pengendali
,serta hak pemegang saham minoritas ,diatur oleh
UUPT dan peraturan pelaksanaannya, Peraturan
Bapepam-LK, Peraturan BEI dan Anggaran Dasar
Perseroan. Prinsip hukum tersebut dapat berbeda
apabila Perseroan merupakan perusahaan yang
terdaftar di wilayah yuridis selain di Indonesia.
Secara khusus, konsep terkait fiduciary duties dari
manajemen Perseroan belum pernah diajukan
kepada pengadilan di Indonesia.
Tindakan derivatif berhubugan dengan tindakan
Komisaris atau Direktur, tidak pernah dibawa atau
diuji di pengadilan Indonesia dan hak pemegang
saham minoritas baru ditentukan sejak 1995 serta
belum teruji dalam praktiknya. Walaupun tindakan
dapat dilakukan di bawah hukum Indonesia,
ketiadaan preseden dapat membuat penuntutan
atas perkara perdata tersebut jauh lebih sulit.
Oleh karena itu tidak ada jaminan bahwa hak
atau upaya hukum pemegang saham minoritas
akan sama atau cukup dibandingkan dengan hak
atau upaya hukum yang tersedia di jurisdiksi lain
dalam melindungi kepentingan pemegang saham
minoritas.
Penjualan saham Perseroan di masa datang dalam
jumlah besar atau persepsi bahwa penjualan
tersebut dapat terjadi dapat berdampak negatif
terhadap harga saham Perseroan atau kemampuan
Perseroan untuk meningkatkan modal melalui
penawaran saham baru atau produk equity linked
securities lainnya.
3. Kemampuan Perseroan untuk membayar dividen
di masa depan akan bergantung pada laba ditahan,
kondisi keuangan, arus kas dan kebutuhan modal
kerja di masa depan
Perseroan memiliki kebijakan untuk membayar
dividen dan bermaksud melakukan hal tersebut
mulai tahun 2014 dan seterusnya. Namun, jumlah
dividen yang akan dibayarkan oleh Perseroan
di masa depan, apabila ada, akan bergantung
pada laba ditahan, kondisi keuangan, arus kas
dan kebutuhan modal kerja serta belanja modal
Perseroan, komitmen kontrak dan biaya terkait
dengan ekspansi Perseroan.
Perseroan mungkin mendapatkan perjanjian
keuangan di masa depan, yang dapat membatasi
lebih lanjut kemampuan Perseroan untuk
membagikan dividen, mengalami pengeluaran
atau kewajiban yang dapat mengurangi atau
menghilangkan ketersediaan kas untuk pembagian
dividen.
Semua faktor tersebut dapat mempengaruhi
kemampuan Perseroan untuk membayar dividen
kepada pemegang saham, yang akhirnya dapat
berdampak merugikan kondisi keuangan atau
hasil operasi Perseroan dan juga kemampuan
Perseroan untuk membagikan dividen kepada para
pemegang saham.
79
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik
Manajemen Risiko
Dalam pengelolaan risiko, Perseroan selalu menerapkan
manajemen risiko untuk memitigasi risiko usaha sebagai
berikut:
1. Meninjau serta mengevaluasi secara menyeluruh
penerapan strategi pertumbuhan Perseroan. Ini
mencakup evaluasi penerapan peraturan dan ketentuan
ijin usaha dan syarat-syarat perolehannya, untuk
menghindari kesalahan penafsiran dan penerapan
peraturan yang ada sekarang dan kemudian hari, serta
syarat-syarat perjanjian yang saling menguntungkan;
2. Melakukan pengkajian seksama atas harga maupun
kualitas pembelian peralatan untuk usaha Perseroan,
agar memperoleh aset yang tepat; dan mengkaji
rencana investasi peralatan medis terdepan agar
sesuai dengan kebutuhan dan untuk menanggapi
perubahan teknologi;
3. Mengurangi risiko tuntutan medis, dengan menetapkan
sendiri proses internal Perseroan, mengantisipasi
setiap tuntutan yang timbul dan mensyaratkan dokter
agar memiliki asuransi pribadi, mengkaji ulang standar
operasi dan meningkatkan pengetahuan para dokter
sesuai perkembangan ilmu medis terkini;
4. Mengurangi risiko kehilangan tenaga medis, dengan
secara aktif dan terus menerus merekrut dokter dan
tenaga lainnya yang mempunyai reputasi baik dari
seluruh Indonesia, serta melakukan pengikatan kerja
dengan paket remunerasi yang menarik;
5. Melakukan kegiatan usaha secara profesional, menjaga
hubungan kerja dan kepercayaan yang telah dibentuk
dengan pemasok obat-obatan dan peralatan medis,
memenuhi ketentuan yang telah disepakati, serta
menerapkan pola pikir yang saling menguntungkan
(win-win) untuk jangka panjang;
6. Mengantisipasi perubahan peraturan dan kebijakan
pemerintah, serta menjaga agar selalu kompetitif dalam
persaingan usaha, Perseroan senantiasa meningkatkan
mutu pelayanan dengan merekrut dokter- dokter yang
mempunyai reputasi baik, memberikan pelatihan
untuk staf, meningkatkan sarana Rumah Sakit seperti
gedung, peralatan medis dan fasilitas umum;
80
7. Meningkatkan kemampuan menjalankan usaha secara
terintegrasi dan efisien dengan anak perusahaan,
sehingga Perseroan dapat memberikan jasa yang lebih
kompetitif dalam harga dan pelayanan dibandingkan
pesaing Perseroan;
8. Melakukan penelaahan secara seksama dan
berkesinambungan atas proses perolehan syaratsyarat perdagangan, perjanjian antara pelanggan dan
pemasok obat-obatan dan peralatan medis, untuk
mengantisipasi adanya risiko gugatan hukum.
9. Dalam proses pembelian tanah dan bangunan
untuk pengembangan rumah sakit, Perseroan
selalu melakukan penelaahan atas kepemilikan
dan kelengkapan surat-surat, untuk menghindari
kemungkinan adanya tuntutan dan sengketa mengenai
keabsahan hak kepemilikan atau penguasaan tanah di
kemudian hari.
11.Menerapkan prinsip keuangan yang hati-hati,
perencanaan keuangan yang matang, bijaksana dan
konsisten, serta menjaga rasio-rasio keuangan dalam
upaya memperoleh dana yang direncanakan sesuai
jadwal, dengan syarat yang kompetitif
12.Mengasuransikan sebagian besar aset Perseroan dan
anak Perusahaan dengan nilai yang memadai untuk
meminimalkan kerugian-kerugian yang disebabkan
oleh bencana alam dan musibah.
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Laporan Komite Audit
Tangerang,
April 2014
Kepada Yth.
Dewan Komisaris
PT Siloam International Hospitals Tbk.
Siloam Hospitasls Lt. 5, Lippo Village
Jl. Siloam no. 6,
Tangerang 15811
Dengan hormat,
Hal: Laporan Komite Audit 2013
Untuk memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-29/PM/2004 tentang
Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit dan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep-305/
BEJ/07/2004 tanggal 19 Juli 2004 tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas selain Saham yang diterbitkan oleh
Perusahaan Tercatat, kami selaku Komite Audit Siloam International Hospitals Tbk. (‘Perseroan’) dengan ini menyampaikan
Laporan Komite Audit atas kegiatan yang diselenggarakan selama tahun 2013.
Kegiatan-kegiatan utama Komite Audit sepanjang tahun 2013 antara lain adalah sebagai berikut:
1. Melakukan penelaahan atas independensi dan obyektivitas external auditor Perseroan yang melakukan audit atas
laporan keuangan konsolidasi PT Siloam International Hospitals Tbk. dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir
pada 31 Desember 2013.
2. Melakukan penelaahan atas aspek kualitatif dan integritas pelaksanaan pembukuan, audit dan laporan.
3. Melakukan penelaahan atas proses pengelolaan usaha dan resiko serta kepatuhan terhadap hukum dan peraturan
yang berlaku.
4. Melakukan pembahasan dengan Internal Auditor mengenai rencana kerja dan fokus sasaran Internal Auditor,
implementasi dan hasil dari sistem pengendalian internal untuk periode tahun 2013.
5. Melakukan pembahasan dengan manajemen Perseroan hal-hal antara lain:
- laporan keuangan per kuartal.
- strategi bisnis dan rencana kerja serta anggaran untuk tahun 2013.
- sistem pengendalian internal
- kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
- proses manajemen resiko.
6. Melakukan pembahasan dengan External Auditor mengenai temuan-temuan dan hasil audit.
7. Menyampaikan laporan hasil rapat komite audit kepada Dewan Komisaris Perseroan.
Dalam rangka memenuhi kewajiban pengungkapan atas hasil Penelaahan Komite Audit dalam Laporan Tahunan 2013
Perseroan, berikut ini kami sampaikan bahwa sepanjang pengetahuan kami Laporan Keuangan Perseroan telah disusun
dan disajikan dengan baik memenuhi prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Demikian Laporan Komite ini disampaikan.
Hormat kami,
Farid Harianto
Ketua
Lie Kwang Tak
Siswanto Pramono
Anggota
Anggota
81
Profil Perusahaan
Tanggung
Jawab Sosial
Perusahaan
82
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
83
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung
Jawab Sosial
Perusahaan
Pelaksanaan aktifitas sosial kemasyarakatan
dilakukan sesuai dengan kebutuhan akan
pelayanan kesehatan terpadu dan dapat
dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.
84
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Pengembangan Sosial Kemasyarakatan
Siloam Hospitals sebagai salah satu institusi sosial memiliki
peran dan tanggung jawab untuk terlibat dalam aktifitas
sosial kemasyarakatan.
Dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 47 Tahun 2012, Tentang Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas, maka
pelaksanaan aktifitas sosial kemasyarakatan dilakukan
sesuai dengan kebutuhan akan pelayanan kesehatan
terpadu dan dapat dijangkau oleh semua lapisan
masyarakat.
Dalam pelaksanaannya, aktifitas sosial kemasyarakatan
Siloam Hospitals dapat dikategorikan menjadi 2 kelompok,
yaitu Terlembaga dan Tidak Terlembaga.
Terlembaga. Kegiatan Terlembaga adalah aktifitas sosial
kemasyarakatan yang dilakukan sesuai dengan skala dan
jangka waktu pelaksanaan yang teratur, dilakukan secara
terencana, terukur dan memiliki kapasitas besar yang
bisa dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Aktifitas
yang dilakukan bisa menjadi model bagi institusi lainnya
serta sarana pembelajaran bagi Fakultas Kedokteran UPH.
Aktifitas Terlembaga yang telah dilakukan pada tahun
2013 adalah mulai beroperasinya RSU Siloam di Jakarta.
Tidak Terlembaga. Aktifitas yang Tidak Terlembaga adalah
kegiatan bakti sosial pengobatan massal gratis, serta
keterlibatan Siloam Hospitals Group dalam program
penanganan bencana alam seperti banjir. Pada tahun
2013, Siloam Hospitals terlibat dalam pengobatan gratis
bagi warga Kampung Melayu yang terkena banjir besar.
Bekerja sama dengan Polres Metro Tangerang Siloam
menyelenggarakan pengobatan gratis dan pembagian
sembako kepada warga di beberapa kecamatan Tigaraksa
– Tangerang.
Semarak Jantung Sehat.
Dalam melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial
perusahaan, Siloam Hospitals juga menggandeng
beberapa lembaga nirlaba yang memiliki kesamaan visi dan
misi untuk melayani kebutuhan masyarakat berekonomi
rendah terhadap penyediaan kesehatan dasar.
Pada tahun 2013, sebuah gerakan massal dibentuk,
yaitu Semarak Jantung Sehat. Gerakan ini bertujuan
untuk mengedukasi masyarakat luas akan pentingnya
pencegahan dini penyakit Jantung. Semarak Jantung
Sehat merupakan aktifitas pendukung dari Siloam Heart
Institute yang secara luas memberikan edukasi kepada
masyarakat melalui social media Facebook, twitter dan
website Siloam Hospitals.
85
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
terhadap Pasien
Gerakan Semarak Jantung Sehat dimulai pada bulan
Desember 2013 dengan melibatkan sekitar 11.000
masyarakat umum yang tergabung dalam kegiatan
Jalan Santai di area Parkir Timur Senayan. Tahun 2014 ini
Semarak Jantung Sehat akan hadir di kota-kota domisili
Siloam Hospitals lainnya seperti Jambi, Palembang,
Surabaya, Denpasar, Balikpapan, Makassar, dan Manado
untuk melibatkan masyarakat setempat dan memberikan
layanan pemeriksaan jantung gratis.
Perseroan menempatkan kebijakan edukasi
mengenai kesehatan kepada masyarakat
luas sebagai tujuan utama tanggung jawab
terhadap pasien.
86
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Perseroan terhadap
Pasien
Perseroan melihat bagaimana pengertian pasien terhadap
masalah kesehatan sebagai sesuatu yang sangat penting.
Perseroan menempatkan kebijakan edukasi mengenai
kesehatan kepada masyarakat luas sebagai tujuan utama
tanggung jawab terhadap pasien. Prinsip yang dipegang
oleh Perseroan adalah “mencegah di awal lebih baik daripada
mengobati di kemudian hari”.
Untuk menjawab kebutuhan pasien akan informasi, maka
Perseroan melakukan beberapa aktifitas promosi dan edukasi
melalui media massa cetak maupun presentasi ke lembagalembaga swadaya masyarakat maupun keagamaan. Promosi
produk kepada khalayak luas dilakukan melalui iklan-iklan di surat
kabar nasional maupun lokal. Iklan layanan tersebut merupakan
pemasaran massal (mass marketing) layanan kesehatan
dengan sasaran seluruh lapisan masyarakat dengan harga yang
terjangkau.
Edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya upaya untuk
menjaga kesehatan juga dilakukan dengan cara penulisan
artikel di media cetak nasional dan lokal. Artikel-artikel tersebut
membahas, antara lain, mengenai penanganan atau deteksi
dini penyakit kanker serviks atau prostat, skrining awal terhadap
gejala penyakit jantung, pentingnya memeriksa tekanan darah
dan deteksi dini penyakit lainnya.
Di dalam setiap aktifitas promosi kesehatan, tentunya
Peseroan tidak terlepas dari keluhan-keluhan yang
disampaikan oleh pasien atau keluarga pasien terkait
dengan pelayanan yang diberikan. Keluhan pasien
tersebut dapat terkait dengan pelayanan rawat inap, tim
medis maupun keluhan administrasi lainnya. Penanganan
keluhan ini selalu dilakukan secara komprehensif, baik
oleh Rumah Sakit Siloam yang bersangkutan maupun
oleh management kantor pusat. Tujuannya adalah agar
kepuasan pasien dapat tercapai dan indeks kepercayaan
pasien dapat meningkat.
Untuk mewadahi keluhan-keluhan para pasien, Perseroan
memiliki info desk yang bertujuan untuk menampung
setiap keluhan pasien terhadap pelayanan Perseroan. Pasien
dapat mengirimkan kritik dan saran melalui surat elektronik
ke [email protected] atau melalui website
www.siloamhospitals.com.
Untuk setiap aktifitas promosi yang dilakukan melalui media
cetak, Perseroan menganggarkan marketing cost sekitar 5%
dari target pencapaian tahun 2013. Dengan anggaran yang
dikeluarkan, secara tidak langsung berdampak pada kinerja
perusahaan, dalam hal ini indeks strategi merek dari Perseroan
akan semakin menguat.
87
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Kesehatan, Keselamatan dan
Kewaspadaan Bencana (K3)
Perseroan bertekad untuk menjadi rumah sakit yang
berdaya saing tinggi dan menjadi pusat layanan kesehatan
yang paling diminati oleh pasien karena memberikan
kepuasan, kinerja kerja dan hasil kerja yang optimal
dan berkelanjutan. Salah satu caranya adalah melalui
Kebijakan Komite K3 yang terintegrasi dengan komitmen
yang tinggi untuk:
1. Mentaati dan mematuhi peraturan perundangundangan dan persyaratan lainnya yang berlaku,
tanggap terhadap isu-isu K3 yang ada dan senantiasa
melakukan konservasi terhadap lingkungan agar tetap
sehat.
2. Mencegah kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat
kerja serta kerusakan sarana dan prasarana dengan
mengendalikan potensi bahaya sehingga tercipta
budaya dan sistem kerja yang aman.
3. Mencegah pencemaran lingkungan secara signifikan
melalui kerjasama dengan pihak ketiga dalam
mengendalikan emisi udara, limbah padat, limbah cair
serta limbah bahan berbahaya dan beracun.
Kebijakan di atas dikomunikasikan dengan seluruh pekerja
melalui program orientasi umum (sebelum mulai bekerja)
dan melalui program penyegaran yang diadakan dua
kali setahun agar dapat dimengerti dan dipahami secara
menyeluruh dan keefektifannya akan ditinjau secara
berkala sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.
K3 menjadi aspek yang sangat penting dalam setiap jenis
pekerjaan yang ada di rumah sakit Perseroan agar dapat
tercipta lingkungan kerja yang aman, sehat dan memiliki
produktivitas optimal dalam setiap layanannya. Komitmen
ini selalu terus dijaga dengan berbagai program yang
terus dijalankan dan dievaluasi tingkat keberhasilannya.
Berbagai kondisi yang telah berkembang di lingkungan
rumah sakit Perseroan terkait dengan K3 adalah adanya
budaya rumah sakit yang meliputi:
1. Semangat kerja secara tim/kelompok yang sinergistik.
2. Mengutamakan integritas dan inovasi agar memiliki
daya saing yang tinggi.
3. Meningkatkan
profesionalisme
guna
terus
meningkatkan kepuasan pasien.
4. Mengutamakan K3 dalam setiap kegiatan operasional
rumah sakit.
88
Dalam rangka menerapkan K3, segera setelah beroperasi,
rumah sakit Perseroan wajib untuk membentuk tim inti K3
yang terdiri dari:
1. Tim kewaspadaan bencana.
2. Tim kesehatan lingkungan.
3. Tim keselamatan dan kesehatan kerja.
Untuk tim kewaspadaan bencana (dalam kasus kebakaran),
selain ada tim inti K3, juga ada tim lantai di setiap bagian/
departemen yang akan membantu tim inti K3 dan juga
sebagai tim awal yang akan mengatasi kondisi kebakaran
sebelum tim inti K3 sampai di lokasi kejadian. Pengetahuan
dan pemahaman dalam penggunaan alat pemadam api
ringan telah diberikan ke seluruh pekerja termasuk pada
tenant yang ada di lingkungan rumah sakit dan selalu
dilakukan pelat ihan ulangan setiap setahun sekali.
Mengenai lingkungan sekitar rumah sakit, Perseroan
sangat memperhatikan perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup sesuai dengan Undang Undang No.
32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup. Sebagai organisasi yang berstandar
internasional, kualitas pelayanan tidak hanya dari aspek
pasien tetapi juga dari aspek manajemen organisasi
termasuk pengolahan limbah dan keberpihakan pada
lingkungan yang dibuktikan dengan pencapaian peringkat
BIRU pada PROPER (saat ini sedang diajukan proposal
untuk peringkat HIJAU) dan berbagai penghargaan lain
seperti akreditasi nasional (KARS), ISO maupun akreditasi
internasional (JCI).
Dalam hal efisiensi penggunaan energi, Perseroan
melakukan program Gerakan Hemat Energi, penggantian
lampu LED, penerangan jalan dengan tenaga surya,
pemanfaatan tanaman untuk penyegaran ruangan,
penurunan emisi dengan penggunaan mobil ambulan
bermesin diesel dan pengurangan penggunaan generator
dengan perawatan dan pemantauan gas buang sesuai
dengan nilai ambang batas yang diperbolehkan. Upaya
pengelolaan dan pengendalian lingkungan dilaporkan
ke dinas lingkungan hidup setempat sebanyak dua kali
dalam setahun.
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
K3 tetap menjadi prioritas utama rumah sakit Perseroan.
Ini terbukti dari penurunan angka kecelakaan akibat kerja
dan angka penyakit akibat pekerjaan. Langkah-langkah
yang telah diambil adalah:
1. Sosialisasi dan pelatihan mengenai K3 (termasuk
pengendalian kebakaran), bahan beracun dan
berbahaya dan ergonomi kepada para pekerja.
2. Melakukan berbagai uji pengetahuan untuk menilai
tingkat keberhasilan dari sosialisasi dan pelatihan
tersebut, misalnya dengan melakukan kunjungan
dadakan ke masing-masing bagian dan kemudian
mengajukan pertanyaan singkat mengenai K3
(umumnya mengenai upaya pencegahan dan
pengendalian kebakaran).
3. Selain itu, para pekerja juga diharuskan untuk
melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum kerja dan
dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan berkala
yang dilaksanakan setiap dua tahun yang mana seluruh
hasil pemeriksaan akan dianalisis dan kemudian
diikuti dengan pembuatan program tindak lanjut
terkait dengan berbagai kesimpulan yang didapatkan,
seperti weight reduction program untuk pekerja yang
mengalami masalah kegemukan disertai dengan hasil
pemeriksaan profil lemak yang tidak normal.
Kegiatan lain yang tidak kalah pentingnya adalah
memberikan pelatihan dan pendidikan tambahan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keilmuan para anggota
tim inti K3 (saat ini baru diberikan kepada sebagian ketua
tim K3 agar dapat menjadi seorang ahli K3 umum untuk
lingkungan rumah sakit). Pada kesempatan berikutnya,
direncanakan pelatihan serupa untuk ketua tim K3 yang
belum mengikutinya.
PEMBERIAN MATERI PENGENDALIAN KEBAKARAN
89
Data
Perusahaan
Profil Perusahaan
Profil
Dewan
Komisaris
Warga Negara Indonesia, 59 tahun, lulus dari
Akademi Akuntansi Indonesia pada tahun
1980 dan Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia
jurusan Akuntansi pada tahun 1982.
Ketut Budi Wijaya memulai karir di
PT Bridgestone Tire Indonesia sebagai
Production Planning Staff (1975-1976).
Karirnya dilanjutkan di perusahaan Kantor
Akuntan Publik Darmawan & Co, dengan
jabatan terakhir sebagai Audit Supervisor
(1976-1987), dan pernah menjabat sebagai
Senior Audit Manager pada PT Lippobank
(1987-1990), menjabat Direktur pada PT
Multipolar Corporation Tbk (1990-2005)
dan PT Wal-Mart Indonesia dengan jabatan
terakhir sebagai CFO (1995-1998). Posisiposisi lain yang pernah dijabat termasuk: di
PT Matahari Putra Prima Tbk dengan jabatan
terakhir sebagai Direktur Corporate Division
(2001-2006), PT Multipolar Tbk dengan
jabatan terakhir sebagai Komisaris (20062008), PT Lippo Karawaci Tbk dengan jabatan
terakhir Presiden Direktur (2006-sekarang),
PT Lippo Cikarang Tbk dengan jabatan
terakhir sebagai Presiden Komisaris (2009sekarang), PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk
dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris
(2010 sekarang), PT Gowa Makassar Tourism
Development Tbk sebagai Komisaris (2010sekarang), dan PT Siloam International
Hospitals Tbk sebagai Presiden Komisaris
(2013-sekarang).
Ketut Budi Wijaya
Presiden Komisaris
92
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Warga Negara Indonesia, 71 tahun.
Prof. Dr. Muladi S.H., merupakan lulusan Fakultas
Hukum Universitas Diponegoro, (UNDIP),Semarang,
tahun 1968 dan lulusan International Institute of
Human Rights, France tahun 1979. Memperoleh gelar
S3 (Cum Laude) Ilmu Hukum Universitas Padjajaran,
Bandung pada tahun 1984.
Memulai karir sebagai Dekan Fakultas Hukum
UNDIP (1986-1992), Rektor UNDIP Semarang (19941998). Beliau menjabat Menteri Kehakiman Kabinet
Pembangunan VII (1998), Menteri Kehakiman Kabinet
Reformasi Pembangunan (1998-1999), Menteri
Sekretaris Negara (1999), Hakim Agung Mahkamah
Agung RI (2001-2002), Gubernur Lemhannas RI
(2005-2011), Founder & Chairman Justitita Law
Firm, Jakarta, PT Multipolar Technology Tbk dengan
jabatan terakhir sebagai Komisaris Independen (2013sekarang), PT Lippo Karawaci Tbk sebagai Komisaris
Independen (2013-sekarang).
Prof. Dr. H. Muladi, S.H.
Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia, 65 tahun.
Theo L. Sambuaga memperoleh gelar Sarjana dari
FISIP- Universitas Indonesia pada tahun 1977,
Master of International Public Policy dari School of
International Studies (SAIS) Johns Hopkins University,
USA, pada tahun 1990.
Beliau memulai karir di PT Lippo Karawaci Tbk
dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Komisaris
(2004-sekarang), PT First Media Tbk dengan jabatan
terakhir sebagai Presiden Komisaris (2013-sekarang),
Lippo Group dengan jabatan terakhir sebagai
Presiden (2010-sekarang), BeritaSatu Media Holding
dengan jabatan terakhir sebagai Presiden (2011sekarang), PT Multipolar Tbk dengan jabatan terakhir
sebagai Presiden Komisaris (2011-sekarang),
PT Siloam International Hospitals Tbk. dengan
jabatan terakhir sebagai Komisaris (2011-sekarang)
PT Matahari Putra Prima Tbk dengan jabatan terakhir
sebagai Presiden Komisaris (2013-sekarang).
Theo L. Sambuaga
Komisaris
93
Profil Perusahaan
Profil Dewan Komisaris
Warga Negara Indonesia, 62 tahun. Memperoleh gelar
Sarjana jurusan Teknik Elektro dari Institut Teknologi
Bandung pada tahun 1975. Memperoleh gelar Pasca
Sarjana dalam bidang Ekonomi Terapan pada tahun
1988 dan gelar kehormatan PH.D dari Wharton School
University of Pennsylvania, USA pada tahun 1989.
Farid Harianto
Komisaris Independen
Farid Harianto memulai karir di Institut PPM dengan
jabatan terakhir sebagai Direktur Program Pasca Sarjana
(1989-1993), sebagai Senior Researcher (1990-1993) di
Universitas Indonesia, CIS-University Toronto sebagai
Visiting Professor (1993-1995), PT Pemeringkat Efek
Indonesia dengan jabatan sebagai Presiden Direktur
(1995-1998), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI)
dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (1998-2006),
Wakil Ketua Badan Penyehatan Perbankan Nasional
(BPPN) masa 1998-2000, PT Unggul Indah Cahaya
Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (2004sekarang), PT Lippo Karawaci Tbk dengan jabatan
terakhir sebagai Komisaris (2005-sekarang), Staff Khusus
Wakil Presiden Republik Indonesia (2009-sekarang),
PT Kertas Basuki Rahmat Indonesia Tbk dengan jabatan
sebagai Komisaris (2010-sekarang), PT Toba Bar
Sejahtera dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris
(2012-sekarang), PT Siloam International Hospitals Tbk
dengan jabatan terakhir Komisaris Independen (2011sekarang).
Warga Negara Indonesia, 72 tahun. Memperoleh gelar
Sarjana Tehnik dari University of Tasmania, Australia
(1966), Master of Engineering Science dari University of
Tasmania, Australia (1968). Memperoleh Diploma dalam
bidang Dynamic Management for International Executives
dari Unversity of Syracuse New York, USA (1975). Lulusan
Lemhanas (1984) dengan mendapat “Wibawa Seroja
Nugraha” (nilai tertinggi). Memperoleh gelar The Honorary
Doctor of Engineering dari University of Tasmania, Australia
(2009).
Ir. Jonathan L. Parapak
Komisaris Independen
94
Jonathan Parapak memulai karir di PT Indosat dengan
jabatan terakhir sebagai Komisaris utama (1980-2000),
Ketua Dewan Gubernur Intelsat Washington (1989-1990),
Sekretaris Jenderal Departemen Parpostel (1991-1998),
PT INTI dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris Utama
(1993-2000), Anggota Dewan Riset Nasional (1995-2005),
Sekretaris Jenderal Departemen Pariwisata Seni dan
Budaya (1998-1999), PT Siloam Health Care Group Tbk
dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (2000-2004),
PT Bukit Sentul Tbk dengan jabatan terakhir sebagai
Komisaris (2000-2004), PT Pacific Utama dengan jabatan
terakhir sebagai Komisaris (2000-2004), PT AsiaNet dan
PT First Media dengan jabatan terakhir sebagai Presiden
Komisaris/ Chairman (2000-2009), , Rektor Universitas
Pelita harapan (2006-sekarang), PT Matahari Department
Store dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (2009sekarang), PT Multipolar Corporation Tbk dengan jabatan
terakhir sebagai Komisaris (2009-sekarang), PT Multipolar
Corporation Tbk sebagai Komisaris (2009-sekarang),
PT Matahari Putra Prima Tbk dengan jabatan terakhir
sebagai Komisaris (2009 - sekarang), PT Lippo Karawaci
Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (2009sekarang) PT Siloam International Hospitals Tbk dengan
jabatan terakhir Komisaris Independen (2011-sekarang).
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Warga Negara Indonesia, 44 tahun, memperoleh gelar
Sarjana Teknik Mesin dari Institut Teknologi Bandung
(1994). Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari
Universitas Terbuka (1995) dan Magister Manajemen
dari Prasetiya Mulya Business School (1995). Memiliki
Professional Certificate sebagai Fellow of The Chartered
Institute of Marketing (UK), Qualified Insurance
Practitioner (QIP), Certified Property Underwriter
(AAMAI), Fellow of The Indonesian General Insurance
Expert (AAIK) dan Associate of The Indonesian Life
Insurance Expert (AAAIJ). Mendapatkan penghargaan
sebagai “Visionary Indonesian Insurance CEO” dari
majalah Business Review pada tahun 2012 dan “Future
Transformational Corporate Leader” dari majalah SWA
pada tahun 2013.
Agus Benjamin
Komisaris
Beliau memulai karir formal di PT Gajah Tunggal Prakarsa
pada tahun 1996 dengan posisi terakhir sebagai
Marketing Manager. Karir di industri asuransi dimulai
pada tahun 1998 dengan mengikuti Sinar Mas Executive
Training Program dan mencapai jabatan Regional
Manager untuk Jakarta dan Sumatera di PT Asuransi
Jiwa Ekalife (sekarang, PT Asuransi Jiwa Sinar Mas
MSIG), kemudian bergabung dengan PT Asuransi Sinar
Mas, perusahaan asuransi umum, sampai dengan tahun
2001 sebagai Assistant General Manager. Melanjutkan
karir di PT Lippo General Insurance, Tbk , perusahaan
penyedia asuransi kesehatan utama, sebagai General
Manager. Menjabat berbagai posisi Head dan Direktur di
bidang Operation, Business Development dan Marketing
sebelum diangkat sebagai Presiden Direktur pada
tahun 2011 sampai sekarang, PT Siloam International
Hospitals Tbk dengan jabatan terakhir Komisaris
(2011-sekarang).
95
Profil Perusahaan
Profil Direksi
Profil
Direksi
Warga Negara Selandia Baru, 55 tahun,
memperoleh gelar Bachelor of Medicine dan
Bachelor of Surgery (MBBS) dari University
of Bangalore, India p. Mendapat Diploma in
Sports Studies dari University of Otago, Selandia
Baru pada tahun 1995. Memperoleh gelar
Master of Business Administration (MBA) dari
University of Otago, Selandia Baru pada tahun
1997. Merupakan lulusan Fellow of the Royal
Australasian College of Medical Administrations
(FRACMA) pada tahun 2006.
Dr. Gershu Memulai karir di Thorn Group Private
Limited, Sri Lanka dengan jabatan sebagai Director
of Administration (1989-1993), Southern Health,
Selandia Baru dengan jabatan sebagai General
Manager Clinical Services (1998- 2001), Southland
District Health Board, Selandia Baru dengan
jabatan sebagai Chief Executive Officer (20012005), Hunter New England Area Health Services,
Australia dengan jabatan sebagai Director Medical
Services (2006), PT Siloam International Hospitals
dengan jabatan terakhir sebagai Group Chief
Executive Officer (2006-2009), North West Area
Health Services, Australia dengan jabatan sebagai
Director Medical Services (2009), menjabat
sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak
tahun 2009.
dr. Gershu Chandy. Paul
Presiden Direktur
96
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Warga Negara Indonesia, 57 tahun, memperoleh
gelar Sarjana Kedokteran dari Universitas Katolik
Atmajaya, Jakarta pada tahun 1982dan gelar Magister
Manajemen dari Universitas Indonusa Esa Unggul,
Jakarta pada tahun 1997.
Dr. Grace memulai karir di RS Jiwa & Saraf Dharma
Jaya sebagai Dokter (1986-1989), Balai Kesehatan
Masyarakat Keluarga Mulia Jakarta sebagai Dokter
(1989-1991), RS. Ongkomulyo Jakarta sebagai Dokter
(1992-1995), RS Siloam Karawaci dengan jabatan
terakhir sebagai Chief Executive Officer (1995-2007),
menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun
2007.
dr. Grace Frelita Indradjaja, M.M.
Direktur
Warga Negara Filipina, 59 tahun memperoleh gelar
Certified Public Accountant (CPA), Filipina pada
tahun 1977. Memperoleh sertifikasi Management
Development Program (MDP) dari Asian Institute of
Management, Filipina pada tahun 1986. Memperoleh
sertifikasi Strategic Business Economics Program
untuk Senior Executives (SBEP) dari Center for
Research and Communication, Filipina pada tahun
1991.
Romeo Fernandez Lledo
Direktur
Romeo Fernandez Lledo memulai karir di SGV&CO
(Member of Ernst & Young) dengan jabatan tsebagai
Audit Manager (1977-1988), Nowoven Fabric
Philippines, Inc. dengan jabatan sebagaiDirector and
Chief Operating Officer (1988-1992), Salim Group
dengan jabatan sebagai Chief of Internal Audit,
Internal Audit Division II (1992-1999), PT Indosiar
Visual Mandiri dengan jabatan sebagai Controller
(1994-1997), PT Matahari Lintas Cakrawala dengan
jabatan sebagai Director and Chief Finance Officer
(1995-2001), PT Datakom Asia dengan jabatan
tsebagai Direktur (1997-2006), PT Matahari Lintas
Cakrawala dengan jabatan sebagai Director and Chief
Finance Officer (2001-2007), PT Mitra Kreasidharma
dengan jabatan sebagai Presiden Direktur (20082010), PT Inti Everspring Indonesia dengan jabatan
sebagai Presiden Direktur (2008-2010), PT Indonox
Mitra Pratama dengan jabatan sebagai Presiden
Komisaris (2008-2010), PT Unggul Indah Cahaya Tbk
dengan jabatan sebagai Presiden Komisaris (20082010), menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak
tahun 2010.
97
Profil Perusahaan
Warga Negara India, 63 tahun.
Prof. George memperoleh gelar Medical School
(MBSS) dari Christian Medical College Vellore,
India pada tahun 1975. Memperoleh gelar
Master of Surgery (MS Gen Surg) dari Christian
Medical College Vellore, India pada tahun 1984.
Memperoleh gelar Doctor of Medicine (Surgery)
dari Adelaide University, Australia pada tahun 1997.
Prof. George Mathew
Direktur
Prof. George memulai karir di Christian Medical
College, India, dengan jabatan terakhir sebagai
Reader, Department of Surgery (1984-1997),
University of Adelaide, Australia dengan jabatan
terakhir sebagai Research Scholar, Department
of Surgery (1994-1997), Christian Medical
College, India dengan jabatan terakhir sebagai
Professor & Head, General Surgery Unit III (General
Surgery & Oesophago Gastro Duodenal Surgery)
(2003-sekarang), Mochtar Riady Institute for
Nanotechnology dengan jabatan terakhir sebagai
President (2011-sekarang), Universitas Pelita
Harapan dengan jabatan terakhir sebagai President
– Medical Science Group (2011-sekarang),
menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun
2011.
Warga Negara Indonesia, 56 tahun. Memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Katolik
Parahyangan, Bandung pada tahun 1986.
Sugianganto Budisuharto
Direktur & Sekretaris Perusahaan
98
Memulai karir di PT Bank Lippo Tbk dengan
jabatan sebagai GM of Bank Branch Network
(1989-1994), PT Asuransi Lippo Life Tbk dengan
jabatan terakhir sebagai Direktur Marketing &
Sales, Operation & IT (1994-2000), PT Asuransi
AIG Life dengan jabatan terakhir sebagai Wakil
Presiden Direktur-Marketing (2000-2008),
PT Siloam International Hospitals dengan jabatan
sebagai MRCCC Siloam Hospitals Project
Coordinator (2008-2010), Universitas Pelita
harapan dengan jabatan sebagai Corporate
Relation Advisor (2008-sekarang), PT AON
Indonesia dengan jabatan sebagai Direktur (20092013), PT AON Benfield Indonesia dengan jabatan
sebagai Presiden Komisaris (2010-2013), PT Lippo
General Insurance Tbk dengan jabatan terakhir
sebagai Komisaris (2012-sekarang), menjabat
sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2012.
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Warga Negara Indonesia, 52 tahun. Memperoleh gelar
Sarjana Kedokteran Umum dari Universitas Brawijaya,
Malang pada tahun 1989. Memperoleh gelar Magister
Kedokteran Kerja dari Universitas Indonesia, Jakarta
pada tahun 2006.
Anag Prayudi memulai karir di TNI Angkatan Darat
sebagai Dokter TNI – AD (1989-1998), International
SOS dengan jabatan terakhir sebagai Direktur
Medis (1998-2011), menjabat sebagai Direktur Tidak
Terafiliasi Perseroan sejak tahun 2011.
dr. Anang Prayudi
Direktur Tidak Terafiliasi
99
Profil Perusahaan
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris
dan Direksi tentang Tanggung Jawab atas
Laporan Tahunan 2013
PT Siloam International Hospitals Tbk
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan
PT Siloam International Hospitals Tbk tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab
penuh atas kebenaran isi laporan tahunan Perusahaan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Tangerang, April 2014
Dewan Komisaris
Ketut Budi Wijaya
Theo L. Sambuaga
Agus Benjamin
Komisaris
Komisaris
Farid Harianto
Prof. Dr. H. Muladi, S.H.
Ir. Jonathan L. Parapak
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Presiden Komisaris
Direksi
100
Prof. George Mathew
dr. Gershu Chandy Paul
Romeo Fernandez Lledo
Presiden Direktur
Direktur
Direktur
dr. Grace Frelita Indradjaja, M.M.
Sugianganto Budisuharto
dr. Anang Prayudi
Direktur
Direktur
Direktur Tidak Terafiliasi
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Laporan
Keuangan
101
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
102
Final Draft/26-Mar-14
Paraf:
103
104
105
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
ASET
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha
Pihak Berelasi
Pihak Ketiga
Aset Keuangan Lancar Lainnya
Persediaan
Beban Dibayar di Muka
Jumlah Aset Lancar
2.d, 2.e, 2.f, 2.r, 3, 10, 29, 30
2.r, 2..u, 4, 30
2.f, 10
2012
Rp
515.437.837.445
168.707.958.679
2.432.208.891
268.370.030.779
3.143.279.756
94.831.081.782
23.250.233.636
907.464.672.289
3.171.020.453
183.895.756.421
8.072.306.481
75.351.731.878
17.538.003.848
456.736.777.760
60.581.873.952
515.189.971
1.402.270.240.507
180.791.360.696
7.332.931.883
18.981.601.213
22.836.666.648
1.693.309.864.870
152.755.381.554
662.399.000
865.292.426.507
54.418.415.585
6.742.214.109
16.308.287.480
33.310.116.097
1.129.489.240.332
2.600.774.537.159
1.586.226.018.092
(2)
0
2.r, 14, 30
2.r, 17, 30
2.f, 2.r, 10, 16, 30
2.p
2.q, 7.a
2.r, 15, 30
2.r, 17, 30
163.966.851.520
4.927.167.196
66.910.610.412
9.915.718.285
16.983.882.633
9.526.754.910
11.792.174.233
155.526.637.952
4.853.583.896
33.509.451.861
5.891.297.072
17.811.426.058
26.924.904.271
11.218.103.419
2.j, 18, 33.a
11.897.445.548
295.920.604.737
11.897.445.548
267.632.850.077
2.r, 17, 30
2.f, 2.r, 10, 30
2.j, 18, 33.a
2.n, 19
2.q, 7.c
42.960.940.232
387.074.492.750
130.806.709.541
93.036.906.549
11.983.104.371
665.862.153.443
54.753.114.467
798.786.624.559
142.736.750.831
71.022.629.649
6.653.250.000
1.073.952.369.506
961.782.758.180
1.341.585.219.583
115.610.000.000
100.000.000.000
1.289.664.515.321
206.108.534.831
(23.058.434.679)
156.238.115.976
1.611.383.050.152
27.608.728.827
1.638.991.778.979
233.179.681.297
11.461.117.212
244.640.798.509
2.600.774.537.159
1.586.226.018.092
2.r, 5, 30
2.g, 2.k, 6
2.h, 8
ASET TIDAK LANCAR
Uang Muka
Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha
Aset Tetap
Goodwill
Aset Takberwujud
Aset Pajak Tangguhan
Aset Nonkeuangan Tidak Lancar Lainnya
Jumlah Aset Tidak Lancar
9
2.f, 2.r, 10, 30
2.i, 2.k, 2.u, 12
2.l, 2.m, 13.a
2.m, 2.u, 13.b
2.q, 7.c
11
JUMLAH ASET
Total Aset
Tidak Lancar
TOTAL
ASET
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Usaha - Pihak Ketiga
Utang Bank Jangka Pendek
Beban Akrual
Uang Muka Pasien
Utang Pajak
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya
Bagian Lancar atas Utang Bank Jangka Panjang
Bagian Lancar atas Laba yang Ditangguhkan
atas Transaksi Jual dan Sewa Balik
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
2013
Rp
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang Bank Jangka Panjang
Utang Pihak Berelasi Non-Usaha
Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
Liabilitas Pajak Tangguhan
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
Jumlah Liabilitas
EKUITAS
Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Modal Saham - Nilai Nominal Rp100 per Saham
Modal Dasar: 4.000.000.000 Saham
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1.156.100.000 Saham pada 31 Desember 2013;
1.000.000.000 Saham pada 31 Desember 2012
Tambahan Modal Disetor - Neto
Saldo Laba
Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali
Jumlah Ekuitas
20
2.o, 2.r, 21
2.c, 22
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
106
Final Draft/26-Mar-14,
1
Paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
2013
Rp
2012
Rp
OPERASI YANG DILANJUTKAN
PENDAPATAN
2.p, 23
2.503.599.992.916
1.788.082.522.163
BEBAN POKOK PENDAPATAN
2.p, 24
(1.844.902.051.712)
(1.343.268.005.895)
658.697.941.204
444.814.516.268
(582.764.965.156)
2.751.821.279
(367.863.019.037)
14.516.640.205
78.684.797.327
91.468.137.436
12.021.433.715
(18.945.082.871)
3.578.943.329
(18.025.499.296)
71.761.148.171
77.021.581.469
(21.568.661.267)
(25.061.978.940)
50.192.486.904
51.959.602.529
--
--
50.192.486.904
51.959.602.529
LABA BRUTO
Beban Usaha
Lain-lain - Neto
2.f, 2.p, 10, 25
LABA USAHA
Penghasilan Bunga
Beban Keuangan
26
26
LABA SEBELUM PAJAK
Beban Pajak
2.q, 7.b
LABA TAHUN BERJALAN
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali
2.c
49.870.418.855
322.068.049
50.192.486.904
50.461.221.662
1.498.380.867
51.959.602.529
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali
2.c
49.870.418.855
322.068.049
50.192.486.904
50.461.221.662
1.498.380.867
51.959.602.529
LABA PER SAHAM
Dasar, laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada
pemegang saham biasa entitas induk
2.s, 28
47,63
50,46
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
Final Draft/26-Mar-14,
2
Paraf:
107
108
2.c
20, 21
2.c
`
`
115.610.000.000
Final Draft/26-Mar-14,
1.312.722.950.000
--
--
--
1.312.722.950.000
--
100.000.000.000
--
--
15.610.000.000
--
--
--
Agio
Saham
Rp
--
100.000.000.000
Rp
Modal Saham
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013
Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan
Kepentingan Nonpengendali
PenambahanNonpengendali
Modal Saham dari Penawaran Umum
Kepentingan
Saham Perdana - Bersih setelah Dikurangi
Biaya Emisi Saham
Perubahan Ekuitas pada Tahun 2013
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan
Kepentingan Nonpengendali
Perubahan Ekuitas pada Tahun 2012
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011
Catatan
(11.329.652.726)
--
--
--
(11.329.652.726)
--
--
(11.329.652.726)
3
(11.728.781.953)
--
--
--
(11.728.781.953)
--
--
(11.728.781.953)
`
`
1.289.664.515.321
--
--
1.312.722.950.000
(23.058.434.679)
--
--
(23.058.434.679)
Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Entitas Induk
Tambahan Modal Disetor - Neto
Selisih Nilai
Transaksi
Selisih Nilai
Restrukturisasi
Perubahan
Entitas
Transaksi
Sepengendali Ekuitas
Neto
Entitas Anak
Jumlah
Rp
Rp
Rp
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
`
`
206.108.534.831
49.870.418.855
--
--
156.238.115.976
50.461.221.662
--
105.776.894.314
Rp
Saldo Laba
Yang belum Ditentukan
Penggunaannya
`
`
1.611.383.050.152
49.870.418.855
--
1.328.332.950.000
233.179.681.297
50.461.221.662
--
182.718.459.635
Rp
Jumlah Ekuitas yang
dapat Diatribusikan
kepada Entitas Induk
`
`
paraf:
27.608.728.827
322.068.049
15.825.543.566
--
11.461.117.212
1.498.380.867
13.717.738.801
(3.755.002.456)
Rp
Kepentingan
Nonpengendali
`
`
1.638.991.778.979
50.192.486.904
15.825.543.566
1.328.332.950.000
244.640.798.509
51.959.602.529
13.717.738.801
178.963.457.179
Rp
Jumlah
Ekuitas
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan Kas dari Pelanggan
Pembayaran kepada Pemasok dan Pihak Ketiga Lainnya
Pembayaran kepada Manajemen dan Karyawan
Arus Kas Diperoleh dari Operasi
Pembayaran Beban Keuangan - Neto
Pembayaran Pajak Penghasilan
Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Pembayaran Uang Muka Pembelian Aset Tetap dan Lainnya
Aset Tetap dan Perangkat Lunak
Penjualan
Pembelian
Perolehan Entitas Anak, Setelah Dikurangi Kas yang Diperoleh
Penerimaan Jaminan Kinerja Rumah Sakit
Arus Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi
12
12, 13.b
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penambahan Modal Saham melalui Penawaran Umum Saham Perdana
Penerimaan
Biaya Emisi Saham
Penerimaan dari (Pembayaran kepada) Pihak Berelasi
Penerimaan
Pembayaran
Pinjaman Bank
Penerimaan
Pembayaran
Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
17
KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS
Dampak Kurs atas Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun
2013
Rp
2012
Rp
2.436.892.008.979
(1.804.866.184.158)
(408.338.251.060)
223.687.573.761
(6.923.649.156)
(27.314.028.929)
189.449.895.676
1.717.899.210.398
(1.185.761.503.827)
(281.533.520.002)
250.604.186.569
(14.446.555.967)
(33.150.330.144)
203.007.300.458
(212.572.886.877)
(128.786.188.553)
701.907.127
(385.554.741.760)
(163.163.909.554)
-(760.589.631.064)
45.520.996
(394.108.463.782)
(52.811.697.309)
61.000.000.000
(514.660.828.648)
1.404.900.000.000
(78.466.324.884)
---
396.053.813.681
(807.618.736.461)
641.716.869.459
(313.699.617.537)
73.583.300
(11.218.103.421)
903.724.232.215
-(7.566.768.420)
320.450.483.502
332.584.496.827
8.796.955.312
14.145.381.939
13.324.485.939
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
3
168.707.958.679
146.586.517.428
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
3
515.437.837.445
168.707.958.679
Tambahan informasi transaksi non-kas disajikan dalam Catatan 32.
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
Final Draft/26-Mar-14,
4
paraf:
109
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
1. Umum
1.a. Pendirian Perusahaan
PT Siloam International Hospitals Tbk ("Perusahaan") didirikan dengan nama PT Sentralindo Wirasta pada
tanggal 3 Agustus 1996 berdasarkan Akta Pendirian No. 3 yang dibuat di hadapan Myra Yuwono, S.H.,
notaris di Sukabumi. Akta pendirian ini disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat
Keputusannya No. C2-8639.HT.01.01.TH.96, tanggal 27 Agustus 1996 serta diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 97, Tambahan No. 9518 pada tanggal 3 Desember 1996.
Anggaran dasar Perusahaan telah diubah beberapa kali, terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 307 tanggal
25 Maret 2013 yang dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, notaris di Jakarta tentang perubahan
nama Perusahaan menjadi PT Siloam International Hospitals Tbk dan persetujuan pengeluaran saham baru
dalam portepel sebanyak-banyaknya 115.000.000 saham. Perubahan anggaran dasar ini, telah memperoleh
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. AHU 15929.AH.01.02.
Tahun 2013 tanggal 27 Maret 2013. Pada tanggal 4 Juni 2013, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan
Rapat No. 05 yang dibuat dihadapan notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., notaris
di Jakarta, disetujui untuk mengubah pengeluaran saham dalam portepel yang sebelumnya sebanyakbanyaknya 115.000.000 saham menjadi sebanyak-banyaknya 190.500.000 saham.
Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan adalah
dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat, termasuk mendirikan dan mengelola rumah sakit, poliklinik,
sarana dan pra sarana penunjang kesehatan, menyelenggarakan pelayanan dan penyelenggaraan
kesehatan serta menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2010 setelah restrukturisasi unit-unit rumah sakit
dari PT Lippo Karawaci Tbk. Kegiatan utama Perusahaan adalah bergerak dalam bidang pelayanan
kesehatan masyarakat yaitu mendirikan dan mengelola rumah sakit. Area kerja unit-unit rumah sakit
Perusahaan dan Entitas Anak (selanjutnya disebut Grup) meliputi beberapa kota di pulau Sumatera, Jawa,
Bali, Kalimantan dan Sulawesi.
Perusahaan berkantor pusat di Siloam Hospital Lippo Village Lantai 5, Jl. Siloam No. 6, Lippo Village,
Tangerang 15811, Banten - Indonesia. Entitas induk Perusahaan adalah PT Megapratama Karya Persada
dengan entitas induk terakhir adalah PT Lippo Karawaci Tbk.
1.b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Penawaran umum saham perdana Perusahaan sejumlah 156.100.000 lembar saham biasa kepada
masyarakat dan telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan melalui surat
No.S-260/D.04/2013 pada tanggal 2 September 2013, dan selanjutnya seluruh saham dicatatkan di Bursa
Efek Indonesia pada tanggal 12 September 2013.
110
Final Draft/26-Mar-14,
For Discussion Only
5
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.c. Struktur Grup
Perusahaan memiliki baik secara langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% saham entitas anak
sebagai berikut:
Entitas Anak
Jumlah Aset
Tempat
Kedudukan
Aktivitas
Usaha
Utama
Persentase
Kepemilikan
Langsung
Persentase
Kepemilikan
Tidak Langsung
Tahun
Awal
Beroperasi
PT Aritasindo Permaisemesta
Jakarta
99,99%
--
--
65.883.437
321.957.363
PT Perdana Kencana Mandiri
Jakarta
Perdagangan,
Pembangunan,
Pertambangan,
Pertanian Jasa,
Pengangkutan Darat,
Percetakan dan
Perindustrian
Perindustrian,
Pembangunan,
Perdagangan,
Pengangkutan Darat,
Perbengkelan,
Percetakan,
Pertanian,
Pertambangan
dan Jasa
Pembangunan,
Perdagangan
dan Jasa
Pelayanan
Kesehatan,
Perdagangan,
Pembangunan,
Pengangkutan Darat
dan Jasa
Pelayanan
Kesehatan
Pembangunan
dan Jasa
Kesehatan dan
Pedagang Besar
Farmasi
Perdagangan,
Pembangunan,
Industri,
Pertambangan,
Transportasi Darat,
Pertanian,
Percetakan,
Perbengkelan dan
Jasa kecuali
Jasa di bidang
Hukum dan Pajak
Kesehatan yang
meliputi Jasa
Rumah Sakit,
Klinik dan
Balai Kesehatan,
Poliklinik serta
Kegiatan Usaha
Terkait
Kesehatan
99,75%
--
--
139.940.484
139.940.484
99,99%
--
--
118.439.411
118.439.411
99,99%
--
Perdagangan,
Perindustrian
dan Jasa
Perdagangan,
Pembangunan,
Percetakan
dan Jasa
Jasa Rumah Sakit,
Klinik dan
Poliklinik,
Balai
Pengobatan
dan Kegiatan
Usaha Terkait
Perdagangan,
Pembangunan,
Percetakan
dan Jasa
Perdagangan,
Pembangunan,
Percetakan
dan Jasa
Perdagangan,
Pembangunan,
Percetakan
dan Jasa
Perdagangan,
Pembangunan
Percetakan dan
Jasa
Jasa,
Pembangunan,
Perdagangan,
Perbengkelan,
Pengangkutan Darat,
Perindustrian,
Percetakan
dan Pertanian
Perdagangan,
Pembangunan
dan Jasa
99,99%
--
99,99%
--
--
PT Multiselaras Anugerah
Tangerang
PT Nusa Medika Perkasa
Jakarta
PT Siloam Graha Utama dan Entitas Anak
Jakarta
PT East Jakarta Medika
PT Guchi Kencana Emas dan Entitas Anak
PT Golden First Atlanta
PT Prawira Tata Semesta dan Entitas Anak
Bekasi
Jakarta
Jambi
Jakarta
PT Balikpapan Damai Husada
Balikpapan
PT Siloam Emergency Services
Tangerang
PT Medika Harapan Cemerlang Indonesia
Tangerang
PT Pancawarna Semesta dan Entitas Anak
Tangerang
PT Diagram Healthcare Indonesia
PT Adamanisa Karya Sejahtera
Depok
Jakarta
PT Brenada Karya Bangsa**)
Tangerang
PT Harmoni Selaras Indah**)
Tangerang
PT Kusuma Primadana dan Entitas Anak
Tangerang
PT Adijaya Buana Sakti dan Entitas Anak
PT Siloam Sumsel Kemitraan
Final Draft/26-Mar-14,
For Discussion Only
Jakarta
Tangerang
6
2013
Rp
2012
Rp
--
59,69%
--
898.583.214
880.961.690
99,99%
--
--
170.926.169.055
174.600.329.936
--
79,84%
2002
170.919.068.042
174.600.329.936
99,97%
--
--
103.536.422.739
108.844.185.130
--
83,00%
2008
103.525.497.989
108.824.482.220
99,98%
--
--
220.387.041.953
180.366.373.950
--
79,61%
2007
183.152.322.686
153.184.763.268
2013
1.391.968.353
1.000.000.000
2013
2.969.022.018
600.000.000
--
70.275.326.965
74.993.112.485
80,00%
2006
39.716.721.868
44.450.915.455
99,90%
--
--
1.000.000.000
1.000.000.000
99,99%
--
--
600.000.000
600.000.000
99,99%
--
--
600.000.000
600.000.000
99,99%
--
--
102.376.903.302
85.235.136.940
--
80,00%
--
102.368.878.302
85.224.461.940
--
56,00%
--
7.997.550.337
16.000.000.000
paraf:
111
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Entitas Anak
PT RS Siloam Hospital Sumsel
(d/h PT Karyatama Indah Sentosa)
PT Optimum Karya Persada
112
Tempat
Kedudukan
Palembang
Jakarta
PT Rosela Indah Cipta**)
Tangerang
PT Sembada Karya Megah**)
Tangerang
PT Trijaya Makmur Bersama**)
Tangerang
PT Visindo Galaxi Jaya
Tangerang
PT Tunggal Pilar Perkasa dan Entitas Anak
Tangerang
PT Tirtasari Kencana
Tangerang
PT Gramari Prima Nusa
Tangerang
PT Krisolis Jaya Mandiri**)
Tangerang
PT Kusuma Bhakti Anugerah
Tangerang
PT Agung Cipta Raya
Tangerang
PT Bina Cipta Semesta
Jakarta
PT Mega Buana Bhakti
Tangerang
PT Taruna Perkasa Megah**)
Tangerang
PT Tataka Bumi Karya**)
Tangerang
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
Jumlah Aset
2013
2012
Rp
Rp
102.356.656.020
101.823.764.995
Aktivitas
Usaha
Utama
Kesehatan yang
meliputi Jasa
Rumah Sakit,
Klinik dan
Balai Kesehatan,
Poliklinik serta
Kegiatan Usaha
Terkait
Jasa,
Pembangunan,
Perdagangan,
Perbengkelan,
Pengangkutan Darat,
Perindustrian,
Percetakan
dan Pertanian
Perdagangan,
Pembangunan,
Percetakan
dan Jasa
Perdagangan,
Pembangunan,
Percetakan
dan Jasa
Perdagangan,
Pembangunan,
Percetakan
dan Jasa
Perdagangan,
Pembangunan,
Real Estat,
Industri
Percetakan,
Agrobisnis,
Jasa
dan Angkutan
Perdagangan,
Pembangunan,
Real Estat,
Industri
Percetakan,
Agrobisnis,
Jasa
dan Angkutan
Perdagangan,
Pembangunan
dan Jasa
Jasa Kesehatan
meliputi Jasa
Rumah Sakit, Klinik,
dan Poliklinik,
Balai Pengobatan
serta
Kegiatan Usaha
Terkait
Persentase
Kepemilikan
Langsung
--
Persentase
Kepemilikan
Tidak Langsung
70,00%
Tahun
Awal
Beroperasi
2012
99,90%
--
--
1.000.000.000
1.000.000.000
99,99%
--
--
600.000.000
600.000.000
99,99%
--
--
600.000.000
600.000.000
99,99%
--
--
600.000.000
600.000.000
99,99%
--
--
5.000.000.000
5.000.000.000
99,99%
--
--
406.737.757.798
--
--
99,99%
--
658.921.700
568.796.441
--
99,99%
--
50.878.778.974
--
Kesehatan yang
meliputi Jasa
Rumah Sakit,
Klinik dan
Balai Kesehatan,
Poliklinik serta
Kegiatan Usaha
Terkait
Real Estat,
Industri,
Percetakan
Agrobisnis,
Jasa dan
Angkutan
Kesehatan yang
meliputi Jasa
Rumah Sakit,
Klinik dan
Balai Kesehatan,
Poliklinik serta
Kegiatan Usaha
Terkait
Kesehatan yang
meliputi Jasa
Rumah Sakit,
Klinik dan
Balai Kesehatan,
Poliklinik serta
Kegiatan Usaha
Terkait
Perdagangan,
Pembangunan,
Real Estat,
Industri,
Percetakan,
Agrobisnis,
Jasa dan
Angkutan
Perdagangan,
Pembangunan
Percetakan dan
Jasa
Perdagangan,
Pembangunan,
Percetakan
dan Jasa
--
99,99%
--
600.000.000
600.000.000
--
99,99%
--
7.000.000.000
7.000.000.000
--
99,99%
--
1.000.000.000
1.000.000.000
--
99,99%
--
1.000.000.000
1.000.000.000
--
99,99%
--
6.000.000.000
6.000.000.000
--
99,99%
--
600.000.000
600.000.000
--
99,99%
--
600.000.000
600.000.000
7
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Entitas Anak
Tempat
Kedudukan
Persentase
Kepemilikan
Langsung
--
Persentase
Kepemilikan
Tidak Langsung
99,99%
Tahun
Awal
Beroperasi
--
--
75,00%
--
600.000.000
--
--
99,99%
--
354.600.057.124
--
Badung, Bali
Jasa
Pelayanan
Rumah Sakit
Swasta
--
80,00%
2008
203.638.402.814
--
Jakarta
Menjalankan
Usaha Khusu
di Bidang
Kesehatan
Perdagangan,
Pembangunan,
Percetakan
dan Jasa
Perdagangan,
Pembangunan,
Real Estat,
Industri
Percetakan,
Agrobisnis,
Jasa
dan Angkutan
--
80,00%
2008
142.522.915.190
--
--
99,99%
--
600.000.000
--
99,99%
--
--
600.000.000
--
PT Tataka Karya Indah**)
Tangerang
PT Siloam Medika Cemerlang*)
Tangerang
PT Koridor Usaha Maju dan Entitas Anak
Tangerang
PT Medika Sarana Traliansia dan Entitas Anak
PT Trisaka Raksa Waluya
Jumlah Aset
2013
Rp
600.000.000
Aktivitas
Usaha
Utama
Perdagangan,
Pembangunan,
Percetakan
dan Jasa
Perdagangan,
Pembangunan,
Real Estat,
Industri
Percetakan,
Agrobisnis,
Jasa
dan Angkutan
Perdagangan,
Pembangunan,
Percetakan,
Agrobisnis,
Jasa
dan Angkutan
PT Berlian Cahaya Indah
Tangerang
PT Mahkota Buana Selaras
Tangerang
2012
Rp
600.000.000
*) Didirikan pada tahun 2013
**) Didirikan pada tahun 2012
Pada tanggal 26 Maret 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan PT Pancawarna Semesta (PWS)
dengan nilai akuisisi sebesar Rp99.999.000. Pada tanggal akuisisi, PWS belum beroperasi sehingga dicatat
sebagai akuisisi aset.
Berdasarkan akta No. 80 tanggal 31 Mei 2012 yang dibuat dihadapan Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H.,
Notaris di Jakarta, PT Pancawarna Semesta (PWS) mengakuisisi 80% kepemilikan di PT Diagram Healthcare
Indonesia (DHI) dengan nilai imbalan sebesar Rp58.752.000.000. Transaksi ini merupakan kombinasi bisnis
(lihat Catatan 27). DHI telah beroperasi secara komersial sejak 2006.
Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan di PT Bina Cipta Semesta (BCS)
dengan nilai akuisisi Rp999.000.000. Pada tanggal akuisisi, BCS belum beroperasi sehingga dicatat sebagai
akuisisi aset.
Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan di PT Kusuma Bakti Anugerah
(KBA) dengan nilai akuisisi sebesar Rp6.999.900.000. Pada tanggal akuisisi, KBA belum beroperasi sehingga
dicatat sebagai akuisisi aset.
Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan di PT Mega Buana Bhakti (MBB)
dengan nilai akuisisi sebesar Rp5.999.900.000. Pada tanggal akuisisi, MBB belum beroperasi sehingga
dicatat sebagai akuisisi aset.
Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan di PT Visindo Galaxi Jaya (VGJ)
dengan nilai akuisisi sebesar Rp4.999.900.000. Pada tanggal akuisisi VGJ belum beroperasi sehingga dicatat
sebagai akuisisi aset.
Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan di PT Agung Cipta Raya (ACR)
dengan nilai akuisisi sebesar Rp999.000.000. Pada tanggal akuisisi, ACR belum beroperasi sehingga dicatat
sebagai akuisisi aset.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
8
paraf:
113
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan di PT Adamanisa Karya Sejahtera
(AKS) dengan nilai akuisisi sebesar Rp999.000.000. Pada tanggal akuisisi, AKS belum beroperasi sehingga
dicatat sebagai akuisisi aset.
Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan di PT Optimum Karya Persada
(OKP) nilai akuisisi sebesar Rp999.000.000. Pada tanggal akuisisi, OKP belum beroperasi sehingga dicatat
sebagai akuisisi aset.
Pada tanggal 21 Juni 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan di PT Kusuma Primadana (KP)
dengan nilai akuisisi sebesar Rp99.999.000. KP memiliki 80% saham di PT Adijaya Buana Sakti. Pada
tanggal akuisisi, KP belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset.
Pada tanggal 10 September 2013, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan di PT Tunggal Pilar
Perkasa dari PT Primakreasi Propertindo dan PT Grand Villa Persada, dengan nilai akuisisi sebesar
Rp599.999.000. Transaksi akuisisi tersebut dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang
"Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali ". Tidak terdapat selisih bersih antara harga pengalihan saham
dengan bagian proporsional saham atas nilai buku aset bersih entitas anak yang diakuisisi.
Pada tanggal 11 September 2013, Perusahaan mengakuisisi seluruh kepemilikan di PT Mahkota Buana
Selaras (MBS) (melalui kepemilikan langsung sebesar 99,99% dan kepemilikan tidak langsung PT Tunggal
Pilar Perkasa (TPP) sebesar 0,01% dengan nilai akuisisi sebesar Rp600.000.000. Transaksi akuisisi tersebut
dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali ". Tidak
terdapat selisih bersih antara harga pengalihan saham dengan bagian proporsional saham atas nilai buku
aset bersih entitas anak yang diakuisisi.
Pada tanggal 26 Nopember 2013, TPP dan MBS, mengakuisisi masing-masing 99,99% dan 0,01%
kepemilikan di PT Koridor Usaha Maju (KUM) dari PT Primakreasi Propertindo dan PT Grand Villa Persada,
dengan nilai akuisisi masing-masing sebesar Rp599.999.000 dan Rp1.000. Transaksi akuisisi tersebut dicatat
sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali ". Tidak terdapat
selisih bersih antara harga pengalihan saham dengan bagian proporsional saham atas nilai buku aset bersih
entitas anak yang diakuisisi.
Pada tanggal 6 Desember 2013, TPP dan MBS mengakuisisi masing-masing 75% dan 25% kepemilikan
di PT Gramari Prima Nusa (GPN) dengan nilai akuisisi masing-masing sebesar Rp750.000.000 dan
Rp250.000.000. Pada tanggal akuisisi, GPN belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset.
Berdasarkan akta No. 65, 66 dan 67 tanggal 13 Desember 2013 yang dibuat di hadapan Sriwi Bawana
Nawaksari, S.H., M.Kn, Notaris di Tangerang, KUM mengakuisisi 80% kepemilikan di PT Medika Sarana
Traliansia (MST) dengan nilai imbalan sebesar Rp189.600.000.000. Transaksi ini merupakan kombinasi
bisnis (lihat Catatan 27). MST telah beroperasi secara komersial sejak 2008. MST merupakan pemilik saham
di PT Trisaka Raksa Waluya (TRW) sebesar 99,99%. TRW telah beroperasi secara komersial sejak 2008.
1.d. Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan dan Komite Audit
Berdasarkan Akta Notaris No. 369 tanggal 24 April 2013, yang dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H.,
M.Si, notaris di Jakarta, yang telah diterima oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia melalui surat pemberitahuan No. AHU-AH.01.10-15919 tanggal 26 April 2013 , Akta Notaris No. 34
tanggal 20 Desember 2012, yang dibuat di hadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn, notaris
di Tangerang, yang telah diterima oleh Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
melalui surat pemberitahuan No. AHU-AH.01.01-07152 tanggal 28 Pebruari 2013, susunan Dewan Komisaris
dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
114
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
9
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
2013
2012
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Ketut Budi Wijaya
Theo Leo Sambuaga
Agus Benjamin
--Farid Harianto
Muladi
Jonathan Limbong Parapak
Christoper James Williams
Theo Leo Sambuaga
Maruarar Sirait
Farid Harianto
Muladi
Gershu Chandy Paul
Grace Frelita Indradjaja
Sugianganto Budisuharto
Romeo Fernandez Lledo
George Mathew
Anang Prayudi *)
Gershu Chandy Paul
Grace Frelita Indradjaja
Sugianganto Budisuharto
Romeo Fernandez Lledo
George Mathew
Anang Prayudi
Direksi
Presiden Direktur
Direktur
*) Direktur tidak terafiliasi
----
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Komite Audit
Ketua
Anggota
Farid Harianto
Lie Kwang Tak
Siswanto Pramono
Pada tanggal 31 Desember 2013, Corporate Secretary Perusahaan dijabat oleh Sugianganto Budisuharto
dan Kepala unit internal audit dijabat oleh Gunawan HP.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah karyawan Grup masing-masing sebanyak 4.905 dan
3.551 orang (tidak diaudit).
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Signifikan
2.a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan
Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) di Indonesia yang meliputi Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI), serta peraturan Bapepam-LK No.VIII.G.7
tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” sesuai Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tentang
perubahan atas Peraturan No. VIII.G.7 dan ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal.
2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual,
kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan
laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang
didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun
tersebut.
Laporan arus kas konsolidasian menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokkan
dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi dilaporkan
menggunakan metode langsung.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
10
paraf:
115
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Mata uang fungsional Grup adalah Rupiah. Transaksi dicatat menggunakan mata uang fungsional. Mata uang
penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah.
SAK baru atau penyesuaian atas SAK yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang
dimulai 1 Januari 2013, yang relevan terhadap Grup adalah penyesuaian atas PSAK No. 60 (Revisi 2010)
“Instrumen Keuangan: Pengungkapan". Manajemen Grup telah mengevaluasi dampak yang ditimbulkan dan
penyesuaian PSAK No. 60 tersebut tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian. Penerapan
PSAK No. 38 (Revisi 2012) “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” menghasilkan perubahan kebijakan
akuntansi sebagaimana yang dijelaskan pada Catatan 2.o.
Sementara itu, Pencabutan atas PSAK No. 51, “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi” yang berlaku efektif sejak
1 Januari 2013 tidak relevan, serta tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Grup dan tidak
memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan untuk periode berjalan atau tahun sebelumnya.
2.c. Prinsip-prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Grup yang dikendalikan secara langsung
dengan persentase kepemilikan lebih dari 50% seperti disebutkan pada Catatan1.c.
Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika
terdapat:
a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;
b. kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau
perjanjian;
c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan
mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau
d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan
mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.
Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal
periode pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan untuk
mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas lain.
Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi
dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif. Pengendalian diperoleh ketika
entitas memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk
memperoleh manfaat dari aktivitas entitas tersebut.
Penyajian laporan keuangan konsolidasian dilakukan berdasarkan konsep entitas ekonomi. Seluruh akun dan
transaksi yang signifikan yang saling berhubungan di antara perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi
untuk mencerminkan posisi keuangan sebagai satu kesatuan usaha.
Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya
pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.
Seluruh transaksi material dan saldo akun antar perusahaan (termasuk laba atau rugi yang signifikan yang
belum direalisasi) telah dieliminasi.
Kepentingan nonpengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari entitas anak yang
tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada entitas induk, yang masing-masing
disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi
keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
116
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
11
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.d. Transaksi dalam Mata Uang Asing
Mata uang asing adalah mata uang selain mata uang fungsional. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan
dalam mata uang asing dicatat dengan kurs spot yang berlaku pada saat terjadinya transaksi.
Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, pos moneter dalam mata uang asing dijabarkan
menggunakan kurs penutup yang berlaku, yaitu:
2013
Rp
1 Dolar Amerika Serikat (USD)
1 Euro (EUR)
1 Dolar Singapura (SGD)
1 Dolar Australia (AUD)
2012
Rp
12.189
16.821
9.628
10.876
9.670
12.810
7.907
10.025
Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing ke mata uang
Rupiah, dibebankan pada laba rugi.
Pos non-moneter dalam mata uang asing yang diukur dalam biaya historis dijabarkan menggunakan kurs
pada tanggal transaksi. Pos moneter dalam mata uang asing yang diukur pada nilai wajar dijabarkan
menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar ditetapkan.
2.e. Kas dan Setara Kas
Kas terdiri dari saldo kas dan simpanan di bank yang sewaktu-waktu bisa dicairkan, tidak dijaminkan dan
tidak dibatasi penggunaannya.
Setara kas merupakan deposito yang jangka waktunya sama atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal
penempatan dan tidak dibatasi penggunaannya.
2.f. Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan (sebagai entitas pelapor), yang
meliputi:
(a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
(i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
(ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
(iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
(b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
(i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk,
entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain);
(ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau
ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut
adalah anggotanya);
(iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;
(iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi
dari entitas ketiga;
(v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas
pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang
menyelenggarakan program teresebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor;
(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a);
atau
(vii)Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil
manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
12
paraf:
117
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.g. Persediaan
Persediaan diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya
perolehan ditentukan dengan metode rata-rata. Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam
kegiatan usaha normal dikurangi dengan taksiran biaya penyelesaian dan penjualan. Perusahaan
menentukan penyisihan persediaan usang berdasarkan hasil penelahaan terhadap keadaan persediaan akhir
tahun.
2.h. Beban Dibayar di Muka
Beban dibayar di muka diamortisasi sesuai masa manfaat masing-masing beban dengan menggunakan
metode garis lurus.
2.i. Aset Tetap
Aset tetap pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan.
Setelah pengakuan awal, aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan model biaya yang dicatat sebesar
biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Tanah tidak disusutkan
dan dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis
aset tetap sebagai berikut:
Bangunan, Prasarana dan Renovasi
Perlengkapan dan Peralatan Medis
Peralatan dan Perabot Kantor
Kendaraan
Tahun
4 - 20
4-8
4 - 10
5
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan
pemugaran dan penambahan yang menambah estimasi masa manfaat aset atau keuntungan ekonomi di masa
mendatang dikapitalisasi. Aset tetap yang dilepas, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan
dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dikredit atau dibebankan
pada operasi tahun berjalan.
Akumulasi biaya pembangunan aset tetap dikapitalisasi sebagai “Aset dalam Penyelesaian” dan dicatat pada
akun “Aset Tetap” sampai proses pembangunan selesai. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap ketika
pembangunan selesai.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis
masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian
pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah bersih hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset)
dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Pada setiap akhir periode pelaporan, estimasi umur manfaat ekonomis, metode penyusutan dan nilai residu
direview. Penyesuaian yang diperlukan dilakukan secara prospektif.
2.j. Sewa
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa
didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung
pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset
tersebut.
Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa
operasi jika sewa tersebut tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait
dengan kepemilikan aset.
118
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
13
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Grup sebagai Lessee
Pada awal masa sewa, Grup mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan posisi
keuangan sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai
kini lebih rendah dari nilai wajar. Penilaian ditentukan pada awal kontrak. Tingkat diskonto yang digunakan
dalam perhitungan nilai kini dari pembayaran sewa minimum adalah tingkat suku bunga implisit dalam sewa,
jika dapat ditentukan dengan praktis, jika tidak, digunakan tingkat suku bunga pinjaman inkremental lessee.
Biaya langsung awal yang dikeluarkan lessee ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset.
Kebijakan penyusutan aset sewaan adalah konsisten dengan aset tetap yang dimiliki sendiri.
Dalam sewa operasi, Grup mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus selama
masa sewa.
Grup sebagai Lessor
Grup mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang sama
dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan
penghasilan sewa pembiayaan. Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang
mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih Grup sebagai lessor
dalam sewa pembiayaan.
Grup mengakui aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan sesuai sifat aset tersebut. Biaya
langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan
dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa operasi.
Sewa kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi
diakui sebagai pendapatan atas dasar garis lurus selama masa sewa.
Jual dan Sewa Balik
Transaksi jual dan sewa balik meliputi penjualan suatu aset dan penyewaan kembali aset yang sama. Jika
suatu transaksi jual dan sewa balik merupakan sewa pembiayaan, selisih lebih hasil penjualan dari nilai
tercatat tidak dapat diakui segera sebagai pendapatan oleh penjual, tetapi ditangguhkan dan diamortisasi
selama masa sewa.
Jika transaksi jual dan sewa balik merupakan sewa operasi dan jelas bahwa transaksi tersebut terjadi pada
nilai wajar, maka laba atau rugi harus segera diakui. Jika harga jual dibawah nilai wajar, maka laba atau rugi
harus segera diakui, kecuali rugi tersebut dikompensasikan dengan pembayaran sewa di masa depan yang
lebih rendah dari harga pasar, maka rugi tersebut harus ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional
dengan pembayaran sewa selama tahun penggunaan aset. Jika harga jual di atas nilai wajar, selisih lebih
dari nilai wajar tersebut ditangguhkan dan diamortisasi selama tahun penggunaan aset.
2.k. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Jumlah yang dapat diperoleh kembali suatu aset non-keuangan diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau
perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa jumlah tercatatnya mungkin tidak dapat
diperoleh kembali. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi tahun berjalan.
Rugi penurunan nilai yang telah diakui pada periode sebelumnya dibalik, jika dan hanya jika, terdapat
perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan
nilai terakhir diakui. Jika demikian, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Kenaikan ini
merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai. Jumlah tercatat aset yang meningkat karena pembalikan
rugi penurunan nilai, tidak boleh melebihi jumlah tercatat seandainya aset tidak mengalami rugi penurunan
nilai pada periode sebelumnya.
2.l. Kombinasi Bisnis
Grup mencatat setiap kombinasi bisnis dengan menerapkan metode akuisisi, termasuk dalam pengukuran
kepentingan nonpengendali.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
14
paraf:
119
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil
penjumlahan dari nilai wajar pada tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui,
jumlah setiap kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi dan instrumen ekuitas yang diterbitkan
oleh Grup. Biaya terkait akuisisi diakui sebagai beban pada tahun saat biaya tersebut terjadi dan jasa
diterima.
Grup mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dengan nilai wajar pada
tanggal akuisisi, kecuali:
Aset atau liabilitas pajak tangguhan yang timbul dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih
dalam kombinasi bisnis diukur sesuai PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”.
Liabilitas (atau aset, jika ada) terkait dengan kesepakatan imbalan kerja dari pihak yang diakuisisi diukur
sesuai PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
Instrumen liabilitas atau ekuitas yang terkait dengan penggantian atas penghargaan pembayaran berbasis
saham pihak yang diakuisisi dengan penghargaan pembayaran berbasis saham pihak pengakuisisi diukur
sesuai dengan metode yang diatur dalam PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”.
Aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diperoleh, yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk
dijual pada tanggal akuisisi diukur sesuai PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki
untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”.
2.m. Aset Takberwujud
Goodwill
Goodwill timbul dari kombinasi bisnis diakui sebagai aset pada tanggal dimana pengendalian diperoleh.
Goodwill pada tanggal akuisisi yang diukur sebagai selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan,
jumlah setiap kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi, dan nilai wajar kepentingan ekuitas
yang sebelumnya dimiliki oleh Grup pada pihak yang diakuisisi di atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi
yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih.
Goodwill tidak diamortisasi namun penurunan nilainya paling tidak direviu secara tahunan atau lebih,bila
terdapat indikasi penurunan nilai. Untuk keperluan pengujian penurunan nilai, goodwill dialokasikan pada
setiap unit penghasil kas yang diharapkan dapat memanfaatkan sinergi dari kombinasi bisnis. Jika jumlah
tercatat dari unit penghasil kas tersebut kurang dari nilai tercatatnya, rugi penurunan nilai dialokasikan
terlebih dahulu untuk mengurangi nilai tercatat goodwill pada unit penghasilkan tersebut dan kemudian pada
aset lainnya dari unit penghasil kas tersebut atas dasar proporsional. Kerugian penurunan nilai goodwill
dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif periode berjalan. Kerugian penurunan nilai goodwill tidak
dipulihkan pada tahun berikutnya.
Sedangkan goodwill negatif timbul dari pembelian dengan diskon, diakui segera sebagai keuntungan dalam
laba tahun berjalan. Keuntungan tersebut diatribusikan kepada pihak pengakuisisi.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu unit penghasil kas dan operasi tertentu atas unit penghasil kas
tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk
dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan.
Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi unit
penghasil kas yang ditahan.
Biaya Perangkat Lunak
Biaya perangkat lunak pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan atau jumlah yang dapat diatribusikan
ke aset tersebut pada saat pertama sekali diakui.
Biaya perolehan perangkat lunak akuntansi yang diperoleh, ditangguhkan dan diamortisasi dengan
menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 5 (lima) tahun.
120
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
15
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.n. Imbalan Kerja
Imbalan Kerja Jangka Pendek
Imbalan kerja jangka pendek yang mencakup upah dan gaji diakui pada saat terutang kepada karyawan.
Imbalan Pascakerja
Grup menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti tanpa pendanaan untuk seluruh karyawan tetapnya
dan telah menghitung dan mencatat penyisihan untuk imbalan pascakerja karyawan sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
Imbalan pascakerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja
telah memberikan jasanya kepada Perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Liabilitas dan beban diukur
dengan menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik
kebiasaan Grup. Dalam perhitungan liabilitas, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode
projected unit credit. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested,
dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai
imbalan tersebut menjadi vested. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui
yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata
sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut.
2.o. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali berupa pengalihan aset, liabilitas, saham atau
instrumen kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam
satu kelompok yang sama, bukan merupakan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga
tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas dalam kelompok
perusahaan tersebut.
Karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi
ekonomi pemilikan atas aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka
aset ataupun liabilitas yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya) dicatat sesuai dengan nilai
buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan.
Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku tersebut bukan merupakan Goodwill. Selisih tersebut
dicatat sebagai akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan dalam pos
tambahan modal disetor sebagai unsur ekuitas.
Sejak penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2012) “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” mulai 1 Januari 2013,
akun ini tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba.
2.p. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan diakui pada saat jasa pelayanan kesehatan diberikan atau barang medis diserahkan kepada
pasien.
Beban diakui pada saat terjadinya.
2.q. Pajak Penghasilan
Pajak penghasilan kini dihitung dari laba kena pajak, yaitu laba yang telah disesuaikan dengan peraturan
pajak yang berlaku.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan
keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
16
paraf:
121
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini dilakukan jika, dan hanya jika, entitas:
1) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang
diakui; dan
2) bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitas secara bersamaan.
Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya
diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode liabilitas neraca. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak
yang berlaku atau yang secara subtansial telah berlaku.
Saling hapus atas aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan dilakukan jika, dan hanya jika, entitas:
1) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini
terhadap liabilitas pajak kini; dan
2) aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan
oleh otoritas pajak yang sama atas entitas kena pajak yang sama.
2.r. Instrumen Keuangan
Aset Keuangan
Grup mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo
serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset
keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal
pengakuannya.
(i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk
diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk
tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam
jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah
ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui pada
nilai wajarnya. Biaya transaksi sehubungan dengan perolehannya diakui pada laporan laba rugi tahun
berjalan. Kenaikan atau penurunan nilai wajar selanjutnya diakui pada laporan laba rugi.
(ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau
telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang
diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada
biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
(iii) Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap
atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif
dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain:
a. Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi;
b. Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan
c. Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah
biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif.
122
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
17
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
(iv) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual
Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang
ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas
atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang
diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau
aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah
biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui sebagai
pendapatan komperhensif lain kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs
hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan
substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Instrumen Ekuitas
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah
dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah
dikurangi biaya emisi langsung dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam akun “Tambahan Modal
Disetor - Neto”.
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
(i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi
Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah liabilitas keuangan
yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika
diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti
mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas
diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui pada
nilai wajarnya. Biaya transaksi sehubungan dengan penerbitannya diakui pada laporan laba rugi tahun
berjalan. Kenaikan atau penurunan nilai wajar selanjutnya diakui pada laporan laba rugi.
(ii) Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi diakui
pada nilai wajarnya setelah dikurangi biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Aset keuangan, selain aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dievaluasi terhadap
indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya
bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal
aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas
aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk investasi ekuitas tersedia untuk dijual yang
tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari
investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti objektif penurunan nilai.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
18
paraf:
123
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Beberapa bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi
keuangan.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual.
Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya
piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode
kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan
default atas piutang.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai
merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang
yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset
keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika
piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian
dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai
tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi.
Jika aset keuangan tersedia untuk dijual dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif
yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi dalam tahun yang
bersangkutan.
Pengecualian dari instrumen ekuitas tersedia untuk dijual, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan
nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara objektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah
penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan
laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya
perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
Dalam hal efek ekuitas tersedia untuk dijual, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan
laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai
diakui secara langsung ke ekuitas.
Reklasifikasi Aset Keuangan
Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk
tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset keuangan hanya terbatas pada
instrumen utang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disaling hapus dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi
keuangan konsolidasian ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas
jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas
secara simultan.
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan
Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal
dari aset berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko
dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki
secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang
ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait
sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan
manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga
mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
124
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
19
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan,
dibatalkan atau kadaluarsa.
Metode Suku Bunga Efektif
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi
dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang
relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas
di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak
dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan
premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan
periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan
awal.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Estimasi Nilai Wajar
Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk
keperluan pengungkapan.
PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapkan atas pengukuran nilai
wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:
(i) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1),
(ii) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau
liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari
harga) (Tingkat 2), dan
(iii) input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang
tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3).
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi
nilai pasar pada tanggal pelaporan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Perusahaan untuk aset keuangan
adalah harga penawaran (bid price), sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual
(ask price). Instrumen keuangan ini termasuk dalam Tingkat 1.
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan
teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang
tersedia, dan seminimal mungkin tidak mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai
wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam Tingkat 2.
Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka
instrumen tersebut masuk ke dalam Tingkat 3. Ini berlaku untuk surat-surat berharga ekuitas yang tidak
diperdagangkan di bursa.
2.s. Laba per Saham
Laba per saham (LPS) dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk
dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam tahun yang bersangkutan.
LPS dilusian mempertimbangkan pula efek lain yang diterbitkan bagi semua efek berpotensi saham biasa
yang sifatnya dilutif yang beredar sepanjang tahun pelaporan.
2.t. Segmen Operasi
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Grup yang secara
berkala direviu oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan
menilai kinerja segmen operasi.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
20
paraf:
125
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas yang mempunyai aktivitas bisnis dimana hasil
operasinya dievaluasi oleh manajemen secara regular, dan informasi keuangannya dapat disajikan secara
terpisah.
Grup mengevaluasi segmen operasi berdasarkan aktifitas bisnis masing-masing unit rumah sakit yang
merupakan unit strategis yang memasarkan produk dan jasa pada wilayah pelayanan yang berbeda. Produk
dan jasa dikelola terpisah karena setiap unit rumah sakit memerlukan strategi pasar dan sumber daya yang
berbeda. Kebijakan akuntansi segmen operasi adalah sama sebagaimana dijelaskan pada ikhtisar kebijakan
akuntansi signifikan ini.
2.u. Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia mengharuskan
manajemen untuk membuat asumsi dan estimasi yang dapat mempengaruhi jumlah tercatat aset dan liabilitas
tertentu pada akhir tahun pelaporan.
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini, asumsi akuntansi telah dibuat dalam proses
penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabiltas
pada laporan keuangan konsolidasian. Selain itu juga terdapat asumsi akuntansi mengenai sumber estimasi
ketidakpastian pada akhir tahun pelaporan yang dapat mempengaruhi secara material jumlah tercatat aset
dan liabilitas untuk tahun pelaporan berikutnya.
Manajemen secara periodik menelaah asumsi dan estimasi ini untuk memastikan bahwa asumsi dan estimasi
telah dibuat berdasarkan semua informasi relevan yang tersedia pada tanggal tersebut dimana laporan
keuangan konsolidasian disusun. Karena terdapat ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi,
nilai aset dan liabilitas yang akan dilaporkan di masa mendatang akan berbeda dari estimasi tersebut.
i. Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Asumsi Akuntansi yang Penting
Pada tanggal pelaporan, manajemen telah membuat asumsi dan estimasi penting yang memiliki dampak
paling signifikan pada jumlah tercatat yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, yaitu sebagai
berikut:
Penyisihan Penurunan Nilai Piutang
Secara umum manajemen menganalisis kecukupan penyisihan piutang berdasarkan beberapa hal, yaitu
antara lain menganalisis historis piutang tak tertagih, konsentrasi piutang masing-masing pelanggan,
kelayakan kredit yang diberikan dan perubahan jangka waktu pelunasan. Analisis tersebut dilakukan secara
individual terhadap jumlah piutang yang signifikan, sedangkan kelompok piutang yang tidak signifikan
dilakukan atas dasar kolektif. Pada tanggal pelaporan, jumlah tercatat piutang telah mencerminkan nilai
wajarnya dan nilai tercatat tersebut dapat berubah secara material pada tahun pelaporan berikutnya, namun
perubahan itu bukan berasal dari asumsi maupun estimasi yang dibuat pada tanggal pelaporan ini
(lihat Catatan 4).
Estimasi Aset Pajak Tangguhan
Pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah pajak tangguhan yang diakui sebagai laba
atau rugi serta jumlah yang dicatat sebagai aset pajak tangguhan. Pengakuan tersebut dilakukan hanya jika
besar kemungkinan aset tersebut akan terpulihkan dalam bentuk manfaat ekonomi yang akan diterima pada
periode mendatang, dimana perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal masih dapat digunakan.
Manajemen juga mempertimbangkan estimasi laba kena pajak di masa datang dan perencanaan strategis
perpajakan dalam mengevaluasi aset pajak tangguhannya agar sesuai dengan peraturan perpajakan yang
berlaku maupun perubahannya. Sebagai akibatnya, terkait dengan sifat bawaannya, ada kemungkinan
bahwa perhitungan pajak tangguhan berhubungan dengan pola yang kompleks dimana penilaian
memerlukan pertimbangan dan tidak diharapkan menghasilkan perhitungan yang akurat. Estimasi pajak
tangguhan disajikan dalam Catatan 7.c.
126
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
21
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Estimasi Umur Manfaat Ekonomis Aset Tetap
Manajemen melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktorfaktor seperti kondisi fisik dan teknis serta perkembangan teknologi mesin dan peralatan medis di masa
depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang
diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas. Perubahan estimasi umur manfaat aset
tetap, jika terjadi, diperlakukan secara prosepektif sesuai PSAK No. 25 (Revisi 2010) “Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”. Nilai tercatat aset tetap disajikan dalam Catatan 12.
Imbalan Pascakerja
Nilai kini kewajiban imbalan pasti tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial
berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) tersebut
mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pascakerja.
Grup menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir tahun pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang
digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk
menyelesaikan kewajiban. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Grup mempertimbangkan
tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang Rupiah dan memiliki jangka
waktu yang serupa dengan jangka waktu kewajiban yang terkait.
Asumsi kunci lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini, selama periode dimana
liabilitas imbalan pascakerja terselesaikan. Perubahan asumsi imbalan kerja ini akan berdampak pada
pengakuan keuntungan atau kerugian aktuarial pada akhir tahun pelaporan. Informasi mengenai asumsi dan
jumlah liabilitas dan beban imbalan pascakerja diungkapkan pada Catatan 19.
Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan
Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak
tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan
model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data
tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen
diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Nilai wajar atas instrumen keuangan disajikan dalam Catatan 30.
ii. Pertimbangan penting dalam penentuan kebijakan akuntansi
Pertimbangan berikut dibuat manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki
pengaruh signifikan atas jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan:
Pengakuan Pendapatan – Jasa Tenaga Ahli
Kebijakan dan sistem penagihan kepada pasien merupakan satu kesatuan atas semua biaya yang terdiri dari
konsultasi dokter, pemakaian obat-obatan dan tindakan medis lainnya. Atas biaya konsultasi dokter tersebut,
Rumah Sakit melakukan perhitungan tertentu untuk masing-masing dokter, melakukan pembayaran dan
pemotongan pajak setiap bulan kepada dokter, meskipun tagihan kepada pasien belum tertagih sepenuhnya.
Manajemen Grup mempertimbangkan bahwa tidak terjadi hubungan keagenan antara rumah sakit dengan
dokter, dengan memperhatikan dampak manfaat dan risiko signifikan terkait pemberian jasa pelayanan medis
oleh dokter kepada pasien. Tagihan atas jasa pelayanan medis diakui sebagai pendapatan saat kriteria
pengakuan terpenuhi.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
22
paraf:
127
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
Kas dan Setara Kas
Kas
Bank
Pihak Berelasi
Rupiah
PT Bank Nationalnobu Tbk
Pihak Ketiga
Rupiah
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 Miliar)
Mata Uang Asing
SGD
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank International Indonesia Tbk
USD
PT Bank ANZ Indonesia
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 Miliar)
EURO
PT Bank ANZ Indonesia
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 Miliar)
AUD
PT Bank ANZ Indonesia
Subjumlah
Deposito Berjangka - Pihak Ketiga
Rupiah
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Subjumlah
Jumlah
2013
Rp
4.613.913.629
2012
Rp
5.861.795.003
223.200.570.371
6.091.992.087
55.026.324.173
18.627.512.852
16.380.733.527
14.113.438.678
10.974.569.197
1.832.686.779
15.336.141.877
2.641.442.348
6.074.212.993
6.513.929.271
7.850.606.577
536.615.434
75.301.799.681
3.164.074.460
93.421.810.800
--
2.086.378.332
2.069.938.234
773.397.265
-60.299.510
221.156.575
1.433.499.312
529.601.289
-147.956.204
1.759.399.666
427.273.923.816
-138.896.163.676
61.050.000.000
19.900.000.000
2.600.000.000
83.550.000.000
515.437.837.445
2.050.000.000
19.900.000.000
2.000.000.000
23.950.000.000
168.707.958.679
Suku bunga yang berlaku untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut:
Rupiah
Suku Bunga Kontraktual per Tahun
Jangka Waktu
2013
Rp
2012
Rp
4,25% - 7,75%
5 - 30 hari
4,25 % - 6,68 %
30 hari
Tidak terdapat saldo kas dan setara kas yang dijaminkan dan dibatasi penggunaannya.
128
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
23
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
4.
Piutang Usaha
2013
Rp
2012
Rp
2.432.208.891
3.171.020.453
Pihak Ketiga
Perusahaan
Individu
Kartu Kredit
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta)
Sub jumlah
Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Piutang
Piutang Usaha - Pihak Ketiga - Neto
251.060.097.452
17.405.834.003
4.563.215.001
4.075.353.271
277.104.499.727
(8.734.468.948)
268.370.030.779
174.525.502.679
9.720.752.753
3.002.598.212
2.814.278.192
190.063.131.836
(6.167.375.415)
183.895.756.421
Jumlah Neto
270.802.239.670
187.066.776.874
Pihak Berelasi (lihat Catatan 10)
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut:
Pihak Ketiga
Saldo Awal
Penambahan
Pemulihan
Saldo Akhir
2013
Rp
2012
Rp
6.167.375.415
2.675.109.173
(108.015.640)
8.734.468.948
4.145.600.398
2.021.775.017
-6.167.375.415
Seluruh saldo piutang usaha dalam mata uang Rupiah.
Piutang usaha PT Golden First Atlanta, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank
Central Asia Tbk (lihat Catatan 17).
Berdasarkan penelahaan manajemen atas saldo piutang usaha secara individual pada akhir tahun pelaporan,
piutang usaha tertentu mengalami penurunan nilai. Manajemen telah membentuk cadangan kerugian penurunan
nilai berdasarkan kebijakan akuntansi Grup.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang dilakukan karena manajemen berkeyakinan piutang tersebut
tidak dapat ditagih lagi dan manajemen berpendapat penyisihan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan
kerugian tidak tertagihnya piutang usaha.
5.
Aset Keuangan Lancar Lainnya
Piutang Lain-lain - Pihak Ketiga
Piutang Sewa
Champion Assets Return
Lain-lain
Jumlah
2013
Rp
2012
Rp
2.978.977.233
-164.302.523
3.143.279.756
1.740.687.915
3.042.268.061
3.289.350.505
8.072.306.481
Piutang sewa merupakan piutang atas lease area di gedung rumah sakit.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
24
paraf:
129
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Piutang dari Champion Assets Return, adalah piutang dari pemegang saham PT Diagram Healthcare Indonesia
(DHI), entitas anak, sebelum DHI diakuisisi.
Pada 31 Desember 2013 dan 2012, Grup tidak membentuk penyisihan penurunan nilai piutang karena manajemen
berkeyakinan bahwa seluruh piutang dapat ditagih.
6.
Persediaan
2013
Rp
54.556.306.252
36.109.123.363
4.165.652.167
94.831.081.782
Obat-obatan
Perlengkapan Medis
Lainnya
Jumlah
2012
Rp
46.076.980.523
26.266.186.817
3.008.564.538
75.351.731.878
Persediaan telah diasuransikan terhadap segala bentuk risiko kepada PT Lippo General Insurance Tbk, pihak
berelasi, sebesar Rp89.861.151.450 dan Rp59.738.607.785 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan
2012. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup memadai untuk menutup
kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin dialami.
Persediaan obat dan barang habis pakai PT Golden First Atlanta, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman
yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (lihat Catatan 17).
Jumlah persediaan yang diakui sebagai beban pada tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012
masing-masing sebesar Rp621.277.034.539 dan Rp440.201.800.472 (lihat Catatan 24).
Manajemen berpendapat tidak ada indikasi perubahan keadaan yang menyebabkan terjadinya penurunan nilai
persediaan pada 31 Desember 2013.
7.
Perpajakan
a. Utang Pajak
2013
Rp
Pajak Penghasilan
Pasal 4(2)
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 26
Pasal 25/ 29
Perusahaan
Entitas Anak
Pajak Pertambahan Nilai
Jumlah
2012
Rp
1.178.537.667
8.544.162.861
481.518.681
5.023.491
1.000.677.494
11.883.299.151
232.125.472
261.497.763
2.592.436.340
3.894.560.892
287.642.701
3.654.677.249
-779.148.929
16.983.882.633
17.811.426.058
Pada 22 dan 25 Nopember 2013, PT East Jakarta Medika (EJM), entitas anak, menerima hasil pemeriksaan
pajak penghasilan pasal 23 tahun buku 2007 dan 2008 serta pajak pertambahan nilai tahun buku 2008
melalui Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) No. 00005/203/07/431/13, 00009/203/08/431/13 dan
00068/207/08/431/13 sebesar Rp2.209.747.062. SKPKB ini telah dilunasi pada tanggal 17 Desember 2013.
130
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
25
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
b. Beban (Manfaat) Pajak
Perusahaan
Rp
2013
Entitas Anak
Rp
Beban Pajak Kini - Non Final
Beban (Manfaat) Pajak Tangguhan
24.241.975.000
(762.211.661)
-(1.911.102.072)
24.241.975.000
(2.673.313.733)
24.117.756.250
1.659.210.531
-(714.987.841)
24.117.756.250
944.222.690
Jumlah Beban (Manfaat) Pajak-Neto
23.479.763.339
(1.911.102.072)
21.568.661.267
25.776.966.781
(714.987.841)
25.061.978.940
Konsolidasian
Rp
Perusahaan
Rp
2012
Entitas Anak
Rp
Konsolidasian
Rp
Pajak Kini
Perhitungan taksiran beban pajak kini dan utang pajak penghasilan Perusahaan adalah sebagai berikut:
2013
Rp
Laba Sebelum Pajak Menurut
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
2012
Rp
71.761.148.171
77.021.581.469
(22.203.646.514)
(11.445.325.736)
93.964.794.685
88.466.907.205
(23.797.538.635)
15.839.117.682
400.890.954
(7.557.529.999)
(10.606.376.643)
18.267.760.781
654.569.923
8.315.954.061
1.056.939.358
805.666.684
(4.410.470.690)
10.243.834.003
(2.504.993.925)
1.969.273.887
(8.649.726.336)
12.320.059.670
10.560.636.005
(581.781.923)
-(311.835.277)
Taksiran Laba Kena Pajak - Pembulatan
96.967.900.000
96.471.025.000
Taksiran Pajak Kini - Perusahaan
24.241.975.000
24.117.756.250
(23.659.351.680)
(22.320.090.501)
582.623.320
1.797.665.749
Dikurangi : Rugi Sebelum Pajak Entitas Anak
Laba Sebelum Pajak - Perusahaan
Beda Waktu:
Penyusutan dan Amortisasi
Beban Imbalan Kerja
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Beda Tetap:
Sumbangan dan Jamuan
Pendapatan yang telah Dikenakan Pajak
yang Bersifat Final
Gaji dan Kesejahteraan Karyawan
Pendapatan Bunga yang telah Dikenakan Pajak
yang Bersifat Final
Beban Tangguhan
Dikurangi: Pajak Penghasilan Dibayar di Muka:
Pasal 25
Taksiran Utang Pajak Penghasilan Badan
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan ini, Perusahaan belum menyampaikan Surat
Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2013 ke Kantor Pelayanan Pajak. Laba kena pajak, taksiran pajak kini
dan pajak terutang Perusahaan pada tahun 2012 sesuai dengan yang dilaporkan dalam SPT tahun 2012.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
26
paraf:
131
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan
beban pajak konsolidasian adalah sebagai berikut:
2013
Rp
Laba Sebelum Pajak Menurut
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
Dikurangi : Rugi Sebelum Pajak Entitas Anak
Laba Sebelum Pajak - Perusahaan
2012
Rp
71.761.148.171
(22.203.646.514)
93.964.794.685
77.021.581.469
(11.445.325.736)
88.466.907.205
Tarif Pajak Berlaku 25%
Sumbangan dan Jamuan
Pendapatan yang telah Dikenakan Pajak yang Bersifat Final
Gaji dan Kesejahteraan Karyawan
Pendapatan Bunga yang telah Dikenakan Pajak
yang Bersifat Final
Koreksi dan Pemulihan Pajak Tangguhan
Beban Tangguhan
Jumlah Beban Pajak Perusahaan
23.491.198.671
264.234.840
(1.102.617.673)
2.560.958.501
22.116.726.801
201.416.671
(626.248.481)
492.318.472
(2.162.431.584)
(2.651.594.334)
3.080.014.918
23.479.763.339
(145.445.481)
3.738.198.799
-25.776.966.781
Manfaat Pajak Tangguhan - Entitas Anak
(1.911.102.072)
(714.987.841)
Jumlah Beban Pajak Konsolidasian - Neto
21.568.661.267
25.061.978.940
c. Pajak Tangguhan
2012
Rp
Aset Pajak Tangguhan
Perusahaan
Beban Imbalan Kerja
Penyusutan
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Liabilitas
Pajak Tangguhan
dari Entitas
Anak yang
Diakuisisi
2013
Rp
Rp
15.357.528.163
(2.651.594.162)
955.874.428
13.661.808.429
3.959.779.420
(3.297.790.498)
100.222.739
762.211.661
--
19.317.307.583
(5.949.384.660)
1.056.097.167
14.424.020.090
Entitas Anak
Jumlah Aset Pajak Tangguhan
2.646.479.051
16.308.287.480
1.911.102.072
2.673.313.733
---
4.557.581.123
18.981.601.213
Entitas Anak
Liabilitas Pajak Tangguhan
(6.653.250.000)
--
(5.329.854.371)
(11.983.104.371)
2011
Aset Pajak Tangguhan
Perusahaan
Beban Imbalan Kerja
Penyusutan
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Entitas Anak
Jumlah Aset Pajak Tangguhan
Liabilitas Pajak Tangguhan
132
Dibebankan
(Dikreditkan)
pada Laporan
Laba Rugi
Komprehensif
Konsolidasian
Rp
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
Dibebankan
(Dikreditkan)
pada Laporan
Laba Rugi
Komprehensif
Konsolidasian
Rp
Rp
---
Koreksi
Pajak
Tangguhan
Liabilitas Pajak
Tangguhan
dari Entitas
Anak yang
Diakuisisi
2012
Rp
Rp
Rp
14.439.372.857
90.561.231
791.084.872
15.321.018.960
918.155.306
(2.742.155.393)
164.789.556
(1.659.210.531)
-----
-----
15.357.528.163
(2.651.594.162)
955.874.428
13.661.808.429
1.922.722.817
17.243.741.777
714.987.841
(944.222.690)
8.768.393
8.768.393
---
2.646.479.051
16.308.287.480
--
--
--
(6.653.250.000)
(6.653.250.000)
27
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan kembali melalui laba kena
pajak di masa mendatang.
8.
Beban Dibayar di Muka
2013
Rp
2012
Rp
Sewa
Asuransi
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta)
17.127.815.179
2.365.595.628
3.756.822.829
15.832.827.707
566.885.569
1.138.290.572
Jumlah
23.250.233.636
17.538.003.848
Beban sewa dibayar di muka terutama merupakan sewa atas tanah dan bangunan rumah sakit Siloam Cikarang
kepada PT Graha Pilar Sejahtera dan sewa rumah sakit Siloam Cinere kepada PT Anadi Sarana Tatahusada
(lihat Catatan 33.a).
9.
Uang Muka
2013
Rp
2012
Rp
29.319.002.322
18.852.487.557
12.410.384.073
60.581.873.952
Pembelian Aset Tetap
Konstruksi
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta)
Jumlah
141.743.826.536
9.439.593.907
1.571.961.111
152.755.381.554
Uang muka pembelian aset tetap terutama terdiri atas uang muka pembelian peralatan medis untuk Rumah Sakit
Siloams Lippo Village.
Uang muka konstruksi merupakan uang muka sehubungan dengan renovasi properti rumah sakit.
10. Transaksi dengan Pihak Berelasi
Grup dalam kegiatan usaha normal, melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi dengan rincian sebagai
berikut:
2013
Rp
Kas dan Setara Kas
PT Bank Nationalnobu Tbk
Piutang Usaha
Karyawan
Non-Karyawan
Jumlah
Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar)
Jumlah
Beban Akrual
PT Lippo Karawaci Tbk
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
Persentase terhadap Jumlah Aset/Liabilitas
2013
2012
%
%
2012
Rp
223.200.570.371
6.091.992.087
8,58
0,38
-2.432.208.891
2.432.208.891
1.253.220.859
1.917.799.594
3.171.020.453
-0,09
0,09
0,08
0,12
0,20
515.189.971
515.189.971
662.399.000
662.399.000
0,02
0,02
0,04
0,04
10.888.996.419
--
1,13
---
28
paraf:
133
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
2013
Rp
Utang Pihak Berelasi Non-Usaha
PT Lippo Karawaci Tbk
PT
PT Primakreasi
PKP
Propertindo
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar)
Jumlah
387.074.492.750
--387.074.492.750
2013
Rp
Imbalan Kerja Manajemen Kunci Imbalan Kerja Jangka Pendek
Direksi
Komisaris
Beban Sewa
PT Lippo Karawaci Tbk
Persentase terhadap Jumlah Liabilitas
2013
2012
%
%
---
2012
Rp
796.448.380.152
1.588.998.000
749.246.407
798.786.624.559
40,25
--40,25
59,37
0,12
0,06
59,55
Persentase terhadap Jumlah Beban Usaha
2013
2012
%
%
2012
Rp
13.366.345.279
-13.366.345.279
11.272.616.841
-11.272.616.841
2,29
-2,29
3,06
-3,06
10.888.996.419
--
1,87
--
Pinjaman dari PT Lippo Karawaci Tbk (LK) berasal dari pinjaman tanpa bunga. Pinjaman tersebut timbul
sehubungan dengan pendanaan untuk kegiatan ekspansi dan akuisisi entitas anak.
Pada 30 April 2013, Perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman dengan LK. Perjanjian ini mulai berlaku
sejak ditandatanganinya perjanjian dan akan berakhir segera setelah Perusahaan melakukan pembayaran dan
pinjaman ini tidak dikenakan bunga apabila dilunasi selambat-lambatnya pada 31 Desember 2013.
Seluruh saldo transaksi dengan pihak berelasi merupakan transaksi dalam mata uang Rupiah.
Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Pihak Berelasi
Hubungan
Sifat Saldo Akun/Transaksi
PT Bank Nationalnobu Tbk
PT Lippo Karawaci Tbk
Di bawah pengendalian bersama
Entitas induk terakhir
PT Primakreasi Propertindo
Karyawan
Anggota kelompok usaha yang sama
Karyawan
Non-Karyawan
Anggota kelompok usaha yang sama
Simpanan giro
Pinjaman tanpa bunga dan jatuh tempo,
imbalan kerja manajemen kunci, beban sewa
dan beban akrual.
Pinjaman tanpa bunga dan jatuh tempo
Piutang usaha, Pinjaman tanpa bunga dan
jatuh tempo
Piutang usaha
Seluruh transaksi dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
11. Aset Nonkeuangan Tidak Lancar Lainnya
2013
Rp
2012
Rp
Beban Tangguhan
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta)
20.893.340.447
1.943.326.201
31.340.010.671
1.970.105.426
Jumlah
22.836.666.648
33.310.116.097
Beban tangguhan merupakan biaya pelatihan dan biaya pengembangan staf profesional untuk persiapan rencana
operasional rumah sakit yang akan didirikan.
134
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
29
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. Aset Tetap
2013
Saldo Awal
Rp
Penambahan
Rp
Pengurangan
Rp
Reklasifikasi
Rp
Saldo Akhir
Rp
Biaya Perolehan
Kepemilikan Langsung
Tanah
Bangunan Prasarana dan Renovasi
Perlengkapan dan Peralatan Medis
Peralatan dan Perabotan Kantor
Kendaraan
Jumlah Kepemilikan Langsung
42.179.077.300
127.484.041.038
905.404.656.735
217.750.864.022
11.785.371.719
1.304.604.010.814
1.016.652.000
142.545.184.422
426.415.623.028
125.189.842.986
7.309.031.105
702.476.333.541
--7.571.079.015
208.681.380
-7.779.760.395
-21.689.822.745
34.531.389.087
(31.394.214.442)
-24.826.997.390
43.195.729.300
291.719.048.205
1.358.780.589.835
311.337.811.186
19.094.402.824
2.024.127.581.350
Aset dalam Penyelesaian
Jumlah Perolehan
46.073.901.730
1.350.677.912.544
69.263.816.695
771.740.150.236
54.657.125
7.834.417.520
(24.826.997.390)
--
90.456.063.910
2.114.583.645.260
28.068.987.209
340.628.942.578
110.772.573.177
5.914.983.073
24.846.968.631
180.511.021.752
23.169.398.188
3.233.845.040
-4.626.731.359
206.583.536
--
-----
52.915.955.840
516.513.232.971
133.735.387.829
9.148.828.113
485.385.486.037
865.292.426.507
231.761.233.611
4.833.314.895
--
712.313.404.753
1.402.270.240.507
Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan Langsung
Bangunan Prasarana dan Renovasi
Perlengkapan dan Peralatan Medis
Peralatan dan Perabotan Kantor
Kendaraan
Jumlah Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan Langsung
Nilai Tercatat
2012
Saldo Awal
Rp
Penambahan
Rp
Pengurangan
Rp
Reklasifikasi
Rp
Saldo Akhir
Rp
Biaya Perolehan
Kepemilikan Langsung
Tanah
Bangunan Prasarana dan Renovasi
Perlengkapan dan Peralatan Medis
Peralatan dan Perabotan Kantor
Kendaraan
Jumlah Kepemilikan Langsung
10.309.700.000
122.391.133.811
524.877.127.570
163.944.813.420
7.317.397.319
828.840.172.120
31.869.377.300
2.634.820.561
315.079.111.902
47.379.200.737
3.878.259.400
400.840.769.900
--1.525.884.081
--1.525.884.081
-2.458.086.666
66.974.301.344
6.426.849.865
589.715.000
76.448.952.875
42.179.077.300
127.484.041.038
905.404.656.735
217.750.864.022
11.785.371.719
1.304.604.010.814
Aset dalam Penyelesaian
Jumlah Perolehan
68.408.866.147
897.249.038.267
54.113.988.458
454.954.758.358
-1.525.884.081
(76.448.952.875)
--
46.073.901.730
1.350.677.912.544
19.744.119.196
235.936.433.368
85.144.905.572
4.167.595.534
8.324.868.013
106.084.119.734
25.627.667.605
1.747.387.539
-1.391.610.524
---
-----
28.068.987.209
340.628.942.578
110.772.573.177
5.914.983.073
344.993.053.670
552.255.984.597
141.784.042.891
1.391.610.524
--
485.385.486.037
865.292.426.507
Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan Langsung
Bangunan Prasarana dan Renovasi
Perlengkapan dan Peralatan Medis
Peralatan dan Perabotan Kantor
Kendaraan
Jumlah Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan Langsung
Nilai Tercatat
Pada tahun 2013, penambahan aset tetap termasuk aset tetap dari entitas yang diakuisisi (lihat Catatan 1.c
dan 27) dengan biaya perolehan sebesar Rp246.927.708.694 dan akumulasi penyusutan sebesar
Rp29.272.544.334.
Pada tahun 2012, penambahan aset tetap termasuk aset tetap dari entitas yang diakuisisi (lihat Catatan 1.c
dan 27) dengan biaya perolehan sebesar Rp48.037.384.860 dan akumulasi penyusutan sebesar
Rp21.476.460.307.
Pada 31 Desember 2013, aset dalam penyelesaian sebagian besar adalah bangunan Rumah Sakit Balikpapan
dimana penyelesaian pekerjaan telah mencapai 97% sampai tanggal pelaporan dan proyeksi penyelesaian pada
Mei 2014. Manajemen berkeyakinan tidak terdapat hal yang mengakibatkan penyelesaiannya tidak dapat dicapai.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
30
paraf:
135
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Beban penyusutan aset tetap dialokasikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai berikut:
2013
Rp
Beban Pokok Penjualan (lihat Catatan 24)
Beban Usaha (lihat Catatan 25)
2012
Rp
150.007.442.625
52.481.246.652
202.488.689.277
Jumlah Beban Penyusutan
Pelepasan aset tetap Grup adalah sebagai berikut:
88.386.221.967
31.921.360.617
120.307.582.584
2013
Rp
Biaya Perolehan
Akumulasi Penyusutan
Nilai Tercatat
Harga Jual
Rugi Pelepasan Aset Tetap
2012
Rp
7.834.417.520
(4.833.314.895)
3.001.102.625
701.907.125
(2.299.195.500)
1.525.884.081
(1.391.610.524)
134.273.557
45.520.996
(88.752.561)
Tanah beserta bangunan, sarana perlengkapan, mesin dan peralatan serta alat-alat kesehatan PT Balikpapan
Damai Husada, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari Bank Pembangunan Daerah
Kalimantan Timur (lihat Catatan 17).
Tanah dan bangunan, kendaraan bermotor, peralatan dan perabot kantor dan perlengkapan dan peralatan medis
PT Golden First Atlanta, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Central
Asia Tbk (lihat Catatan 17).
Aset tetap Grup telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya, dengan jumlah nilai
pertanggungan secara keseluruhan sebesar Rp1.421.237.772.220 dan Rp593.004.074.559 masing-masing pada
31 Desember 2013 dan 2012 kepada PT Lippo General Insurance Tbk, pihak berelasi. Manajemen berkeyakinan
bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko
yang mungkin dialami.
Manajemen berpendapat bahwa tidak ada indikasi perubahan keadaan yang menyebabkan terjadinya penurunan
nilai atas nilai tercatat aset tetap pada 31 Desember 2013.
13. Goodwill dan Aset Takberwujud
a. Goodwill
Biaya Perolehan
Goodwill
Akumulasi Penurunan Nilai
Penurunan Nilai Goodwill
Nilai Tercatat
Penambahan
Rp
61.561.559.783
126.372.945.111
--
187.934.504.894
7.143.144.198
54.418.415.585
--
--
7.143.144.198
180.791.360.696
Saldo Awal
Rp
Biaya Perolehan
Goodwill
Akumulasi Penurunan Nilai
Penurunan Nilai Goodwill
Nilai Tercatat
136
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
2013
Saldo Awal
Rp
Penambahan
Rp
2012
Pengurangan
Rp
Saldo Akhir
Rp
Pengurangan
Rp
Saldo Akhir
Rp
113.310.513.753
9.251.046.030
61.000.000.000
61.561.559.783
7.143.144.198
106.167.369.555
--
--
7.143.144.198
54.418.415.585
31
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Rincian nilai tercatat Goodwill pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Entitas Pengakuisisi
PT Koridor Usaha Maju
PT Medika Sarana Traliansia
PT Pancawarna Semesta
Perusahaan
PT Prawira Tata Semesta
Perusahaan
Akuisisi Saham pada
Tahun
Perolehan
PT Medika Sarana Traliansia
PT Trisaka Raksa Waluya
PT Diagram Healthcare Indonesia
PT Prawira Tata Semesta
PT Balikpapan Damai Husada
PT Guchi Kencana Emas
2013
2010
2012
2011
2011
2011
Total
2013
Rp
Nilai Neto
2012
Rp
126.297.825.734
75.119.377
9.251.046.030
14.146.465.217
27.480.578.103
3.540.326.235
--9.251.046.030
14.146.465.217
27.480.578.103
3.540.326.235
180.791.360.696
54.418.415.585
Pada tahun 2012, penurunan goodwill disebabkan PT Metropolis Propertindo Utama (MPU) sebagai penjual
membayar kompensasi kepada Perusahaan (sebagai pengakuisisi) karena PT Guchi Kencana Emas dan
PT Prawira Tata Semesta tidak mencapai Laba Neto Setelah Pajak (NPAT) sebagaimana diatur dalam
perjanjian, yaitu:
Berdasarkan Perjanjian tanggal 2 Nopember 2010, antara Perusahaan dan MPU sehubungan akuisisi
PT Prawira Tata Semesta (PTS), MPU menjamin bahwa NPAT dari PT Balikpapan Damai Husada (BDH),
entitas anak dari PTS, sebesar Rp17.000.000.000 pada tahun 2011, dan jika NPAT tidak tercapai, MPU
akan membayar kompensasi sebesar Rp41.000.000.000 kepada Perusahaan. Kompensasi ini dicatat
sebagai pengurang goodwill.
Berdasarkan Perjanjian tanggal 26 Oktober 2010, antara Perusahaan dan MPU sehubungan akuisisi
PT Guchi Kencana Emas (GKE), MPU menjamin bahwa NPAT dari PT Golden First Atlanta (GFA), entitas
anak GKE sebesar Rp6.400.000.000 pada tahun 2011, dan jika NPAT tidak tercapai, MPU akan membayar
kompensasi sebesar Rp20.000.000.000 kepada Perusahaan. Kompensasi ini dicatat sebagai pengurang
goodwill.
b. Perangkat Lunak
Saldo Awal
Rp
Biaya Perolehan
Perangkat Lunak
Akumulasi Amortisasi
Amortisasi Perangkat Lunak
Nilai Tercatat
Penambahan
Rp
2013
Pengurangan
Rp
Saldo Akhir
Rp
10.873.117.240
2.324.785.143
--
13.197.902.383
4.130.903.131
6.742.214.109
1.734.067.369
--
5.864.970.500
7.332.931.883
Saldo Awal
Rp
Penambahan
Rp
2012
Pengurangan
Rp
Saldo Akhir
Rp
Biaya Perolehan
Perangkat Lunak
7.213.682.354
3.659.434.886
--
10.873.117.240
Akumulasi Amortisasi
Amortisasi Perangkat Lunak
Nilai Tercatat
2.720.429.852
4.493.252.502
1.410.473.279
--
4.130.903.131
6.742.214.109
Seluruh beban amortisasi perangkat lunak dicatat di beban lain-lain.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
32
paraf:
137
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
14. Utang Usaha – Pihak Ketiga
Akun ini terdiri dari:
2013
Rp
Rupiah
Pemasok
Jasa Dokter
Jumlah
100.726.893.405
63.239.958.115
163.966.851.520
2012
Rp
89.376.057.849
66.150.580.103
155.526.637.952
Utang kepada pemasok terutama terdiri dari utang Grup kepada distributor atau pabrikan obat dan perlengkapan
medis dengan rincian sebagai berikut:
2013
Rp
12.414.361.504
9.944.779.383
9.567.873.021
4.503.104.804
3.941.503.435
3.225.528.199
3.019.139.278
2.769.532.788
2.578.864.741
2.277.408.754
2.269.869.774
1.987.919.169
1.975.876.210
40.251.132.345
100.726.893.405
PT Anugerah Pharmindo Lestari
PT Anugrah Argon Medica
PT Enseval Putera Megatrading
PT Parit Padang Global
PT Mensa Binasukses
PT Binasan Prima
PT Dos Ni Roha
PT Antar Mitra Sembada
PT Parazelsus Indonesia
PT Merapi Utama Pharma
PT Tempo
PT Tawada Healthcare
PT Kebayoran Farma
Lain-lain
Jumlah
2012
Rp
10.476.367.072
6.521.392.283
9.147.294.571
4.779.266.046
2.522.823.593
2.324.180.084
1.999.068.237
1.698.644.819
1.015.094.654
1.920.076.448
1.611.920.251
1.114.899.768
1.226.415.628
43.018.614.395
89.376.057.849
Tidak ada jaminan yang diberikan oleh Grup atas perolehan utang ini.
15. Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya
Akun ini terdiri dari:
2013
Rp
7.071.843.664
687.272.391
1.767.638.855
9.526.754.910
Utang Titipan
Utang Kontraktor
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta)
Jumlah
2012
Rp
5.739.595.421
2.839.661.625
18.345.647.225
26.924.904.271
Utang titipan merupakan penerimaan pembayaran atas tagihan yang belum diterbitkan oleh Grup.
Utang kontraktor merupakan utang atas pembangunan gedung rumah sakit dan pengadaan peralatan medis.
138
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
33
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
16. Beban Akrual
Akun ini terdiri dari:
2013
Rp
2012
Rp
Contract Service
Beban Pokok Penjualan
Beban Sewa (lihat Catatan 33.b)
Listrik dan Air
Gaji dan Kesejahteraan Karyawan
Biaya Emisi Saham
Perbaikan dan Pemeliharaan
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta)
23.847.144.394
12.135.538.175
10.988.996.419
7.371.045.498
7.327.354.988
1.899.274.884
1.318.248.455
2.023.007.599
10.582.611.507
11.329.841.086
-4.678.504.462
2.209.343.679
-2.218.357.625
2.490.793.502
Jumlah
66.910.610.412
33.509.451.861
17. Utang Bank
Rupiah - Pihak Ketiga
Utang Bank Jangka Pendek
PT Bank Central Asia Tbk
Utang Bank Jangka Panjang
Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur
PT Bank Central Asia Tbk
Sub Jumlah
Dikurangi: Bagian Lancar
Bagian Jangka Panjang
2013
Rp
2012
Rp
4.927.167.196
4.853.583.896
35.301.525.492
19.451.588.973
54.753.114.465
(11.792.174.233)
42.960.940.232
40.035.765.926
25.935.451.960
65.971.217.886
(11.218.103.419)
54.753.114.467
Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur
Berdasarkan perjanjian kredit No. 005/870/9200/KI.59/BPDKP/2008/ tanggal 25 Pebruari 2008, PT Balikpapan
Damai Husada (BDH), entitas anak, memperoleh fasilitas Kredit Investasi (Non PRK) sebesar maksimum
Rp50.000.000.000, dengan suku bunga 11,5% per tahun. Pinjaman ini digunakan untuk tambahan dana Investasi
untuk membiayai pembangunan rumah sakit dan melunasi pinjaman sebelumnya yang diperoleh dari PT Bank
Mandiri Tbk. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada 25 Pebruari 2019.
Pinjaman tersebut dijamin dengan:
1 (satu) bidang tanah seluas 12.562 m2 beserta bangunan kesehatan dan rumah sakit seluas 8.024 m2 dengan
Surat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 2069 yang terletak di Jalan MT. Haryono RT 35 Kelurahan Gang
Bahagia Balikpapan, terdaftar atas nama PT Balikpapan Damai Husada (lihat Catatan 12).
Sarana pelengkap, mesin dan peralatan dan alat-alat kesehatan dengan nilai taksasi sebesar Rp8.665.020.000
(lihat Catatan 12).
Atas pinjaman ini tidak terdapat pembatasan-pembatasan atas rasio keuangan tertentu yang harus dipenuhi oleh
BDH.
Pembayaran pinjaman untuk tahun berjalan sebesar Rp4.734.240.434.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
34
paraf:
139
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT Bank Central Asia Tbk
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 1 tanggal 1 April 2003 yang dibuat di hadapan Yandes Effriady, S.H., Notaris
di Jambi dan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit No. 0242/JAM/2010 tanggal 3 Pebruari 2010, Perubahan PK
No. 54 tanggal 19 Juli 2010 di hadapan Notaris Hasan S.H., Notaris di Jambi, yang terakhir diperbaharui dengan
Surat No. 0134/ADD/119/IV/13 tanggal 30 April 2013, PT Golden First Atlanta (GFA), entitas anak, memperoleh
fasilitas pinjaman sebagai berikut:
Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) dengan jumlah maksimum sebesar Rp5.000.000.000.
Fasilitas Kredit Investasi dengan jumlah pokok maksimum sebesar Rp32.419.314.946.
Kedua pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 11% per tahun dan masing-masing akan jatuh tempo pada
5 Pebruari 2014 dan 20 Desember 2016.
Kedua fasilitas pinjaman tersebut di atas dijamin dengan jaminan sebagai berikut:
3 (tiga) bidang tanah dengan jumlah luas area 7.132 m2 berikut bangunan dan segala sesuatu yang telah ada
dan akan didirikan masing-masing dengan Surat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 840, No. 841, No. 842/Paal
Merah, terdaftar atas nama GFA, entitas anak (lihat Catatan 12).
Peralatan kedokteran, perabotan dan peralatan kantor, piutang, persediaan obat dan barang habis pakai,
serta mesin dan peralatan medis (lihat Catatan 4, 6 dan 12).
Atas pinjaman ini GFA harus menjaga rasio utang terhadap modal maksimum 5,83 kali. Pada tanggal
31 Desember 2013 dan 2012, GFA telah memenuhi rasio utang yang disyaratkan.
Pembayaran pinjaman untuk tahun berjalan sebesar Rp6.483.862.987.
18. Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik
2013
Rp
Biaya Perolehan
Akumulasi Amortisasi
Nilai Tercatat
Hasil yang diperoleh
Dikurangi : Laba yang Dikreditkan pada Laporan Laba Rugi
Komprehensif Konsolidasian
Laba yang Ditangguhkan atas
Transaksi Jual dan Sewa Balik - Neto
Dikurangi : Akumulasi Amortisasi
Sub Jumlah
Dikurangi : Bagian Lancar
Bagian Jangka Panjang
2012
Rp
51.954.383.673
(16.444.307.342)
35.510.076.331
219.921.683.217
51.954.383.673
(16.444.307.342)
35.510.076.331
219.921.683.217
(5.949.923.669)
(5.949.923.669)
178.461.683.217
(35.757.528.128)
142.704.155.089
(11.897.445.548)
130.806.709.541
178.461.683.217
(23.827.486.838)
154.634.196.379
(11.897.445.548)
142.736.750.831
Laba ditangguhkan atas transaksi jual dan sewa balik diamortisasi secara proporsional selama masa sewa
15 tahun dengan menggunakan metode garis lurus (lihat Catatan 33.a).
140
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
35
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
19. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
Imbalan Pascakerja – Program Imbalan Pasti Tanpa Pendanaan
Grup menunjuk aktuaris independen untuk menentukan liabilitas imbalan pascakerja sesuai dengan peraturan
ketenagakerjaan yang berlaku. Liabilitas imbalan pascakerja Grup pada 31 Desember 2013 dihitung oleh
PT Mega Jasa Aktuaria yang laporannya bertanggal 17 Pebruari 2014, pada 31 Desember 2012 dihitung oleh
PT Mega Jasa Aktuaria dan PT Dayamandiri Dharmakonsilindo yang masing-masing laporannya bertanggal
1 Pebruari 2013. Manajemen berkeyakinan bahwa estimasi atas imbalan pascakerja tersebut telah memadai untuk
menutup kewajiban yang dimaksud.
Liabilitas imbalan kerja pascakerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai
berikut:
2013
Rp
2012
Rp
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti
Penyesuaian
Liabilitas dari Akuisisi Entitas Anak
Biaya Jasa Lalu yang Belum Diakui
Keuntungan (Kerugian) Aktuaria yang Belum Diakui
74.954.669.459
(725.842.731)
5.156.240.000
47.690.294
13.604.149.527
83.246.126.314
-2.897.038.000
(1.159.032.913)
(13.961.501.752)
Jumlah Liabilitas
93.036.906.549
71.022.629.649
Rincian beban imbalan pascakerja diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai
berikut:
2013
Rp
2012
Rp
Beban Jasa Kini
Beban Bunga
Pengakuan Biaya Jasa Lalu - Non-Vested
Keuntungan Aktuaria yang Diakui
15.983.695.631
5.179.089.320
1.206.723.188
(2.112.730.224)
14.869.160.461
3.813.313.358
1.206.723.565
(1.625.752.108)
Jumlah Beban Imbalan Pascakerja
20.256.777.915
18.263.445.276
Rekonsiliasi perubahan pada liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai
berikut:
2013
Rp
71.022.629.649
(2.204.595.005)
5.156.240.000
(1.194.146.010)
20.256.777.915
93.036.906.549
Liabilitas Awal Tahun
Pembayaran Imbalan
Liabilitas dari Akuisisi Entitas Anak
Penyesuaian
Beban Manfaat Karyawan yang Diakui di Tahun Berjalan
Liabilitas Akhir Tahun
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
36
2012
Rp
61.948.967.622
(12.843.138.426)
2.897.038.000
756.317.177
18.263.445.276
71.022.629.649
paraf:
141
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Rekonsiliasi perubahan nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut:
2013
Rp
2012
Rp
83.246.126.314
5.179.089.320
15.983.695.631
(2.204.595.005)
3.072.028.957
(30.321.675.758)
74.954.669.459
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Awal Tahun
Beban Bunga
Beban Jasa Kini
Pembayaran Imbalan Tahun Berjalan
Penyesuaian Nilai Kini atas Tahun Lalu
Kerugian Aktuarial yang Belum Diakui
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Akhir Tahun
59.753.238.222
4.569.630.535
14.869.160.461
(12.843.138.426)
-16.897.235.522
83.246.126.314
Jumlah periode saat ini dan empat tahun sebelumnya dari nilai kini kewajiban imbalan pasti, nilai wajar aset
program dan defisit pada program adalah sebagai berikut:
Nilai Kini Kewajiban
Imbalan Pasti
Nilai Wajar Aset Program
Defisit Program
2013
Rp
74.954.669.459
-74.954.669.459
2012
Rp
2011
Rp
83.246.126.314
-83.246.126.314
2010
Rp
59.753.238.222
-59.753.238.222
2009
Rp
43.855.091.116
-43.855.091.116
39.705.112.010
-39.705.112.010
Nilai kini kewajiban imbalan pasti, biaya jasa kini yang terkait dan biaya jasa lalu di atas dihitung oleh aktuaris
independen dengan menggunakan asumsi sebagai berikut:
2013
Tingkat Diskonto
Tingkat Proyeksi Kenaikan Gaji
Tingkat Mortalita
Tingkat Cacat Tetap
Tingkat Pengunduran Diri
:
:
:
:
:
2012
8%
8%
Indonesia – II
10% x TMI – II
1% untuk umur 18 – 44,
0% untuk umur 45 – 54
8%
8%
Indonesia – II
10% x TMI – II
1% untuk umur 18 – 44,
0% untuk umur 45 – 54
20. Modal Saham
Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
2013
Jumlah
Lembar Saham
PT Megapratama Karya Persada
PT Kalimaya Pundi Bumi
PT Safira Prima Utama
PT Gloria Mulia
PT Nilam Biru Bersinar
PT Maharama Sakti
Publik (Masing-masing Kurang dari 5%)
Jumlah
142
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
37
Persentase
Kepemilikan
(%)
Jumlah
Rp
699.000.000
100.000.000
100.000.000
50.000.000
44.100.000
1.000.000
162.000.000
60,46
8,65
8,65
4,32
3,81
0,09
14,01
69.900.000.000
10.000.000.000
10.000.000.000
5.000.000.000
4.410.000.000
100.000.000
16.200.000.000
1.156.100.000
100,00
115.610.000.000
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Pemegang Saham
2012
Jumlah
Lembar Saham
PT Megapratama Karya Persada
PT Kalimaya Pundi Bumi
PT Safira Prima Utama
PT Gloria Mulia
PT Nilam Biru Bersinar
PT Maharama Sakti
Jumlah
Persentase
Kepemilikan
(%)
Jumlah
Rp
699.000.000
100.000.000
100.000.000
50.000.000
50.000.000
1.000.000
69,90
10,00
10,00
5,00
5,00
0,10
69.900.000.000
10.000.000.000
10.000.000.000
5.000.000.000
5.000.000.000
100.000.000
1.000.000.000
100,00
100.000.000.000
Rekonsiliasi jumlah saham beredar pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
2013
Lembar
Saham Beredar
Jumlah Saham Beredar - Awal
Ditambah : Penawaran Umum Saham Perdana
Jumlah Saham Beredar - Akhir
2012
Lembar
1.000.000.000
156.100.000
1.156.100.000
1.000.000.000
-1.000.000.000
21. Tambahan Modal Disetor - Neto
Rincian tambahan modal disetor - neto pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
2013
Rp
Agio Saham - Neto
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali - Neto
Perubahan Transaksi Ekuitas Entitas Anak
Jumlah
2012
Rp
1.312.722.950.000
(11.329.652.726)
(11.728.781.953)
1.289.664.515.321
-(11.329.652.726)
(11.728.781.953)
(23.058.434.679)
Agio Saham – Neto
Rincian agio saham - neto pada 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Penawaran Umum Perdana Saham
Agio Saham
Biaya Emisi Saham
Jumlah - Neto
Rp
1.389.290.000.000
(76.567.050.000)
1.312.722.950.000
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali - Neto
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai
berikut:
Nilai Aset
Bersih
Harga
Perolehan
Rp
Rp
Selisih Nilai
Transaksi Restrukturisasi
Entitas Sepengendali – Neto
Rp
Pengalihan Nilai Aset Neto Divisi Rumah Sakit
PT Lippo Karawaci Tbk
Pengalihan Kepemilikan Saham
PT Siloam Dinamika Perkasa
PT Siloam Tata Prima
PT Multiselaras Anugerah
PT Persada Kencana Mandiri
PT Aritasindo Permaisemesta
80.547.087.833
85.000.000.000
(4.452.912.167)
243.948.248
243.948.248
(958.167.625)
(1.427.431.797)
(3.491.744.641)
249.999.000
249.999.000
599.999.000
399.000.000
12.499.000
Jumlah
75.157.640.266
86.511.496.000
6.050.752
6.050.752
(1.558.166.625)
(1.826.431.797)
(3.504.243.641)
-(11.329.652.726)
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
38
paraf:
143
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dihasilkan dari pengalihan aset bersih divisi rumah sakit
PT Lippo Karawaci Tbk kepada Perusahaan dan pengalihan kepemilikan saham.
Perubahan Transaksi Ekuitas Entitas Anak
Perubahan transaksi ekuitas entitas anak pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Rp
5.398.081.672
(18.602.651.139)
1.475.787.514
(11.728.781.953)
PT Aritasindo Permaisemesta
PT Siloam Graha Utama
PT Nusa Medika Perkasa
Jumlah
Perubahan transaksi ekuitas entitas anak diperoleh dari selisih lebih biaya perolehan atas nilai aset neto.
22. Kepentingan Nonpengendali
Rincian kepentingan nonpengendali atas ekuitas masing-masing entitas anak pada 31 Desember 2013 dan 2012
adalah sebagai berikut:
2013
Rp
PT Medika Sarana Traliansia
PT Pancawarna Semesta
PT Siloam Graha Utama
PT Kusuma Primadana
PT Prawira Tata Semesta
PT Guchi Kencana Emas
Lainnya
Jumlah
16.180.937.045
6.617.762.815
5.257.158.503
1.573.807.364
(246.253.052)
(2.088.100.598)
313.416.751
27.608.728.827
2012
Rp
-7.543.924.595
(472.250.406)
3.955.843.441
(572.514.804)
690.026.854
316.087.531
11.461.117.212
23. Pendapatan
Rincian pendapatan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai
berikut:
2013
Rp
Rawat Inap
Obat dan Perlengkapan Medis
Jasa Penunjang Medis dan Jasa Tenaga Ahli
Kamar Rawat Inap
Fasilitas Rumah Sakit
Pendapatan Administrasi
Kamar Operasi
Kamar Bersalin
Lain-lain
Sub Jumlah
144
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
584.672.264.173
557.491.595.635
199.932.759.295
72.130.669.241
60.925.550.284
38.176.762.084
860.233.118
26.743.171.507
1.540.933.005.337
39
2012
Rp
402.551.213.913
400.301.613.801
136.165.709.933
45.968.214.995
43.219.865.135
25.831.931.415
1.603.312.271
21.304.483.008
1.076.946.344.471
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
2013
Rp
Rawat Jalan
Jasa Penunjang Medis dan Jasa Tenaga Ahli
Obat dan Perlengkapan Medis
Pendapatan Registrasi
Fasilitas Rumah Sakit
Lain-lain
Sub Jumlah
Jumlah
590.120.761.629
298.529.196.482
29.682.969.743
21.596.402.810
22.737.656.915
962.666.987.579
2.503.599.992.916
2012
Rp
439.214.832.259
220.624.606.988
22.481.988.088
14.837.292.741
13.977.457.616
711.136.177.692
1.788.082.522.163
Tidak terdapat pelanggan dengan nilai pendapatan di atas 10% dari pendapatan neto untuk masing-masing tahun.
24. Beban Pokok Pendapatan
Rincian beban pokok pendapatan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
adalah sebagai berikut:
2013
Rp
2012
Rp
Rawat Inap
Jasa Tenaga Ahli, Gaji dan Kesejahteraan Karyawan
Obat dan Perlengkapan Medis
Penyusutan (lihat Catatan 12)
Perlengkapan Klinik
Makanan dan Minuman
Biaya Rujukan
Perbaikan dan Pemeliharaan
Lain-lain
Sub Jumlah
510.684.826.365
371.705.835.179
96.631.001.394
51.242.139.072
44.936.462.301
26.250.164.720
5.156.945.349
37.938.101.202
1.144.545.475.582
395.954.128.978
280.972.888.278
57.286.209.082
36.973.906.620
26.302.409.797
12.843.250.230
5.648.447.777
17.330.327.887
833.311.568.649
Rawat Jalan
Jasa Tenaga Ahli, Gaji dan Kesejahteraan Karyawan
Obat dan Perlengkapan Medis
Penyusutan (lihat Catatan 12)
Perlengkapan Klinik
Biaya Rujukan
Perbaikan dan Pemeliharaan
Lain-lain
Sub Jumlah
Jumlah
337.183.777.951
249.571.199.360
53.376.441.231
23.940.358.038
9.566.483.079
3.644.388.444
23.073.928.027
700.356.576.130
1.844.902.051.712
272.787.817.492
159.228.912.194
31.100.012.885
27.254.684.779
6.242.220.706
3.353.644.758
9.989.144.433
509.956.437.246
1.343.268.005.895
Tidak terdapat pembelian di atas 10% dari pendapatan neto untuk masing-masing tahun.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
40
paraf:
145
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
25. Beban Usaha
Rincian beban usaha untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai
berikut:
2013
Rp
2012
Rp
Beban Penjualan
Pemasaran dan Iklan
Gaji dan Kesejahteraan Karyawan
Lain-lain
Sub Jumlah
15.983.562.023
9.638.746.077
127.439.812
25.749.747.912
8.812.286.603
7.108.994.477
48.539.941
15.969.821.021
Beban Umum dan Administrasi
Gaji dan Kesejahteraan Karyawan
Listrik dan Air
Biaya Kantor Lainnya
Penyusutan (lihat Catatan 12)
Sewa
Transportasi dan Akomodasi
Perbaikan dan Perawatan
Perlengkapan Kantor
Komunikasi
Jasa Konsultan
Pelatihan dan Pengembangan
Legal dan Perizinan
Asuransi
Lain-lain
Sub Jumlah
Jumlah
201.730.617.015
74.758.410.316
73.865.373.858
52.481.246.652
40.894.709.044
22.298.948.303
21.899.667.766
14.556.797.515
9.141.523.205
8.249.126.477
7.654.720.888
6.568.907.839
4.526.565.212
18.388.603.154
557.015.217.244
582.764.965.156
131.457.762.955
49.006.311.516
42.248.493.173
31.921.360.617
30.251.843.966
8.599.266.502
18.126.965.395
8.618.408.639
7.225.269.261
5.916.101.415
5.407.340.840
2.109.718.427
4.032.282.179
6.972.073.131
351.893.198.016
367.863.019.037
26. Penghasilan (Beban) Keuangan - Neto
Rincian penghasilan (beban) keuangan - neto untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013
dan 2012 adalah sebagai berikut:
2013
Rp
Penghasilan Bunga
Beban Keuangan
Administrasi Bank
Bunga Pinjaman
Sub Jumlah
Jumlah
2012
Rp
12.021.433.715
3.578.943.329
(12.024.672.609)
(6.920.410.262)
(18.945.082.871)
(6.923.649.156)
(9.438.966.580)
(8.586.532.716)
(18.025.499.296)
(14.446.555.967)
Biaya administrasi bank merupakan beban administrasi atas penggunaan mesin electronic data capture (EDC) dan
pemanfaatan jasa bank.
146
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
41
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
27. Kombinasi Bisnis
Akuisisi PT Medika Sarana Traliansia (MST)
Pada 13 Desember 2013, PT Koridor Usaha Maju mengakuisisi 80% saham MST dari pihak ketiga, dalam rangka
perluasan usaha yang memiliki nilai strategis dan mendukung kegiatan usaha Grup.
Tabel berikut merangkum jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal
akuisisi adalah:
Aset neto yang diperoleh
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha
Aset Keuangan Lancar Lainnya
Persediaan
Pajak Dibayar di Muka
Beban Dibayar di Muka
Piutang Phak Berelasi Non-usaha
Aset Tetap
Aset Takberwujud Lainnya
Utang Usaha - Pihak Ketiga
Beban Akrual
Utang Pajak
Liabilitas Pajak Tangguhan
Liabilitas Jangka Pendek Lainnya
Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang
Pendapatan Ditangguhkan
Utang Pihak Berelasi Non-usaha
Utang Jangka Panjang
Jumlah Aset Neto
Porsi Kepemilikan yang Diperoleh
Porsi Kepemilikan atas Nilai Wajar Aset Neto
Goodwill
Total Nilai Pengalihan
Nlai Buku
Rp
27.436.090.446
10.435.964.113
244.157.342
5.242.737.740
9.666.551.053
1.799.222.306
52.914.861.030
148.521.465.206
77.008.822
(682.034.266)
(2.612.701.121)
(104.609.273)
(630.384.178)
(8.220.363.189)
(137.832.101.689)
(189.687.581)
(40.620.704.669)
(416.164.840)
Nilai Wajar
Rp
27.436.090.446
10.435.964.113
244.157.342
5.242.737.740
9.666.551.053
1.799.222.306
52.914.861.030
167.319.345.979
77.008.822
(682.034.266)
(2.612.701.121)
(104.609.273)
(5.329.854.371)
(8.220.363.189)
(137.832.101.689)
(189.687.581)
(40.620.704.669)
(416.164.840)
65.029.307.252
79.127.717.832
80%
63.302.174.266
126.297.825.734
189.600.000.000
Goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut adalah sebesar Rp126.297.825.734 (lihat Catatan 13) yang merupakan
hasil bisnis entitas anak yang menunjang dan bersinergi dengan bisnis inti Grup.
Kepentingan nonpengendali diukur berdasarkan persentase kepemilikan pihak nonpengendali dengan nilai wajar
aset neto MST. Saldo kepentingan nonpengendali atas akuisisi ini adalah Rp15.825.543.566.
Beban terkait akuisisi tersebut tidak diperhitungkan dalam kombinasi bisnis ini karena tidak material dan telah
dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Sehubungan dengan akuisisi tersebut, maka laporan keuangan MST terhitung sejak tanggal akuisisi dikonsolidasi
ke dalam laporan keuangan Grup.
Jumlah pendapatan usaha dan laba sebelum pajak penghasilan MST sejak tanggal akuisisi yang dimasukkan
dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah
sebesar Rp10.345.841.011 dan Rp1.776.966.356.
Pendapatan usaha dan laba periode berjalan dari MST untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2013, seolah-olah MST telah dikonsolidasi sejak 1 Januari 2013 adalah sebesar Rp110.929.201.050 dan
Rp19.093.869.714.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
42
paraf:
147
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Akuisisi PT Diagram Healthcare Indonesia (DHI)
Pada 31 Maret 2012, PT Pancawarna Semesta mengakuisisi 80% saham DHI dari pihak ketiga, dalam rangka
perluasan usaha yang memiliki nilai strategis dan mendukung kegiatan usaha Grup.
Tabel berikut merangkum jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal
akuisisi adalah:
Nlai Buku
Rp
5.951.879.958
1.718.362.121
3.402.984.235
3.016.325.388
6.988.810.376
1.693.511.777
25.969.943.963
(1.362.329.594)
(812.059.303)
(66.187.108)
(1.663.312.501)
(2.897.038.000)
(24.448.849)
41.916.442.463
Aset neto yang diperoleh
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha
Aset Keuangan Lancar Lainnya
Persediaan
Beban Dibayar di Muka
Aset Non-Keuangan tidak Lancar Lainnya
Aset Tetap
Utang Usaha - Pihak Ketiga
Beban Akrual
Utang Pajak
Liabilitas Pajak Tangguhan
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
Liabilitas Keuangan Tidak Lancar lainnya
Jumlah Aset Neto
Porsi Kepemilikan yang Diperoleh
Porsi Kepemilikan atas Nilai Wajar Aset Neto
Goodwill
Total Nilai Pengalihan
Nilai Wajar
Rp
5.951.879.958
1.718.362.121
3.402.984.235
3.016.325.388
6.988.810.376
1.693.511.777
52.582.943.963
(1.362.329.594)
(812.059.303)
(66.187.108)
(8.316.562.501)
(2.897.038.000)
(24.448.849)
61.876.192.463
80%
49.500.953.970
9.251.046.030
58.752.000.000
Goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut adalah sebesar Rp9.251.046.030 (lihat Catatan 13) yang merupakan
hasil bisnis entitas anak yang menunjang dan bersinergi dengan bisnis inti Grup.
Kepentingan nonpengendali diukur berdasarkan persentase kepemilikan pihak nonpengendali dengan nilai wajar
aset neto DHI. Saldo nonpengendali atas akuisisi ini adalah Rp14.038.550.993.
Beban terkait akuisisi tersebut tidak diperhitungkan dalam kombinasi bisnis ini karena tidak material dan telah
dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Sehubungan dengan akuisisi tersebut, maka laporan keuangan DHI terhitung sejak tanggal akuisisi dikonsolidasi
ke dalam laporan keuangan Grup.
Jumlah pendapatan usaha dan rugi sebelum pajak penghasilan DHI sejak tanggal akuisisi yang dimasukkan
dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah
sebesar Rp26.076.661.740 dan Rp5.860.131.989.
Pendapatan usaha dan rugi periode berjalan dari DHI untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012,
seolah-olah DHI telah dikonsolidasi sejak 1 Januari 2012 adalah sebesar Rp34.134.147.413 dan
Rp6.487.148.864.
148
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
43
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
28. Laba per Saham Dasar
Perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut:
2013
Laba Tahun Berjalan yang Diatribusikan
kepada Pemilik Entitas Induk (Rupiah)
Jumlah Lembar Saham Beredar Awal Tahun
Ditambah:
Penerbitan Saham Baru melalui Penawaran Umum Saham Perdana
Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham Biasa (Lembar)
2012
49.870.418.855
50.461.221.662
1.000.000.000
1.000.000.000
156.100.000
1.047.043.836
-1.000.000.000
47,63
50,46
Laba per Saham Dasar (Rupiah)
29. Aset Moneter dalam Mata Uang Asing
2013
Mata Uang Asing
USD
Aset
Kas dan Setara Kas
404.440
SGD
8.149.758
EURO
AUD
116.705
161.769
2012
Mata Uang Asing
Ekuivalen
Rupiah
USD
87.118.088.239
29.106
SGD
EURO
11.815.077
Ekuivalen
Rupiah
AUD
11.623
--
93.851.223.089
30. Instrumen Keuangan dan Manajemen Risiko Keuangan
Risiko keuangan utama yang dihadapi Grup adalah risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko
likuiditas. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangan
perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia.
(i)
Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko dimana Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, pasien atau
pihak rekanan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Instrumen keuangan Grup yang
mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang non usaha.
Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut.
Grup mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masingmasing pelanggan serta penerimaan jaminan dari pasien dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi
keuangan, yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih.
Tabel berikut menganalisis kualitas aset keuangan berdasarkan jatuh tempo:
2013
Jatuh Tempo
Belum Jatuh Tempo Kurang dari 1 Tahun Lebih dari 1 Tahun
Rp
Rp
Rp
Jumlah
Rp
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha
Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha
Aset Keuangan Lancar Lainnya
515.437.837.445
118.448.967.164
515.189.971
3.143.279.756
-145.688.002.043
---
-15.399.739.411
---
515.437.837.445
279.536.708.618
515.189.971
3.143.279.756
Jumlah
637.545.274.336
145.688.002.043
15.399.739.411
798.633.015.790
2012
Jatuh Tempo
Belum Jatuh Tempo Kurang dari 1 Tahun Lebih dari 1 Tahun
Rp
Rp
Rp
Jumlah
Rp
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha
Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha
Aset Keuangan Lancar Lainnya
168.707.958.679
68.794.566.719
662.399.000
8.072.306.481
-114.153.507.973
---
-10.286.077.597
---
168.707.958.679
193.234.152.289
662.399.000
8.072.306.481
Jumlah
246.237.230.879
114.153.507.973
10.286.077.597
370.676.816.449
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
44
paraf:
149
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Tidak terdapat jaminan dari pelanggan atas piutang yang telah jatuh tempo. Grup telah mencatat penyisihan
penurunan nilai atas piutang usaha yang telah jatuh tempo (lihat Catatan 4).
(ii)
Risiko Nilai Tukar Mata Uang
Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu
instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan
Grup yang mempunyai potensi atas risiko nilai tukar mata uang terdiri dari kas dan setara kas
(lihat Catatan 29).
Analisa Sensitivitas
Dengan hipotesis pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar Singapura sebesar 10%, akan
meningkatkan laba sebelum pajak tahun berjalan sebesar Rp7.846.587.002 (2012: Rp9.342.181.384).
Dengan hipotesis pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar Amerika sebesar 10%, akan
meningkatkan laba sebelum pajak tahun berjalan sebesar Rp493.131.592 dan (2012: Rp28.145.502).
Pelemahan nilai tukar terhadap mata uang asing lainnya tidak berdampak material terhadap laba sebelum
pajak.
Analisis di atas didasarkan pada asumsi bahwa pelemahan dan penguatan terhadap semua mata uang asing
dengan pola yang sama, tetapi tidak selalu benar-benar terjadi pada kenyataannya.
(iii) Risiko Suku Bunga
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen
keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Grup tidak memiliki risiko suku bunga
terutama karena tidak memiliki pinjaman dengan suku bunga mengambang.
(iv) Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Grup menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak
cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek.
Grup mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam
memenuhi komitmen Grup untuk operasi normal Grup dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan
arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
Tabel berikut menganalisis rincian liabilitas keuangan berdasarkan jatuh tempo:
Diukur dengan biaya Perolehan Diamortisasi
Utang Usaha - Pihak Ketiga
Beban Akrual
Utang Bank
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya
Utang Pihak Berelasi Non-Usaha
Jumlah
Diukur dengan biaya Perolehan Diamortisasi
Utang Usaha - pihak ketiga
Beban Akrual
Utang Bank
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya
Utang Pihak Berelasi Non-Usaha
Jumlah
150
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
2013
Akan Jatuh Tempo dalam
Kurang dari 1 Tahun
1 - 5 Tahun
Lebih dari 5 Tahun
Rp
Rp
Rp
163.966.851.520
66.910.610.412
16.719.341.429
9.526.754.910
-257.123.558.271
--42.210.302.599
--42.210.302.599
--750.637.633
--750.637.633
2012
Akan Jatuh Tempo dalam
Kurang dari 1 Tahun
1 - 5 Tahun
Lebih dari 5 Tahun
Rp
Rp
Rp
155.526.637.952
33.509.451.861
16.071.687.315
26.924.904.271
-232.032.681.399
--44.868.601.987
--44.868.601.987
45
--9.884.512.480
-9.884.512.480
Tidak Memiliki
Jatuh Tempo
Rp
----387.074.492.750
387.074.492.750
Tidak Memiliki
Jatuh Tempo
Rp
----798.786.624.559
798.786.624.559
paraf:
Jumlah
Rp
163.966.851.520
66.910.610.412
59.680.281.661
9.526.754.910
387.074.492.750
687.158.991.253
Jumlah
Rp
155.526.637.952
33.509.451.861
70.824.801.782
26.924.904.271
798.786.624.559
1.085.572.420.425
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Estimasi Nilai Wajar
Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar masing-masing kategori aset dan liabilitas
keuangan:
Nilai Tercatat
Rp
2013
Nilai Wajar
Rp
Nilai Tercatat
Rp
2012
Nilai Wajar
Rp
Aset Keuangan
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha
Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha
Aset
Keuangan Lancar Lainnya
Deposito
515.437.837.445
270.802.239.670
515.189.971
3.143.279.756
515.437.837.445
270.802.239.670
515.189.971
3.143.279.756
168.707.958.679
187.066.776.874
662.399.000
8.072.306.481
168.707.958.679
187.066.776.874
662.399.000
8.072.306.481
Jumlah
789.898.546.842
789.898.546.842
364.509.441.034
364.509.441.034
Liabilitas Keuangan
Diukur dengan Biaya
Perolehan Diamortisasi
Utang Usaha - Pihak Ketiga
Beban Akrual
Utang Bank
Liabilitas Jangka Pendek Lainnya
Utang Pihak Berelasi Non-Usaha
Jumlah
163.966.851.520
66.910.610.412
59.680.281.661
9.526.754.910
387.074.492.750
687.158.991.253
163.966.851.520
66.910.610.412
59.680.281.661
9.526.754.910
387.074.492.750
687.158.991.253
155.526.637.952
33.509.451.861
70.824.801.782
26.924.904.271
798.786.624.559
1.085.572.420.425
155.526.637.952
33.509.451.861
70.824.801.782
26.924.904.271
798.786.624.559
1.085.572.420.425
Pada 31 Desember 2013 dan 2012, manajemen memperkirakan bahwa nilai tercatat aset lancar dan liabilitas
keuangan jangka pendek dan yang jatuh temponya tidak ditentukan telah mencerminkan nilai wajarnya.
31. Pengelolaan Modal
2013
Rp
Liabilitas Neto:
Jumlah Liabilitas
Dikurangi : Kas dan Setara Kas
Jumlah Liabilitas Neto
Jumlah Ekuitas
Dikurangi:
Tambahan Modal - Neto
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali - Neto
Perubahan Transaksi Ekuitas Entitas Anak
Kepentingan Nonpengendali
Jumlah
Jumlah Ekuitas yang Disesuaikan
Rasio Liabilitas Neto terhadap Ekuitas Disesuaikan
2012
Rp
961.782.758.180
(515.437.837.445)
1.341.585.219.583
(168.707.958.679)
446.344.920.735
1.172.877.260.904
1.638.991.778.979
244.640.798.509
11.329.652.726
11.728.781.953
(27.608.728.827)
11.329.652.726
11.728.781.953
(11.461.117.212)
(4.550.294.148)
11.597.317.467
1.634.441.484.831
256.238.115.976
0,3
4,6
Tujuan manajemen permodalan adalah untuk menjaga kelangsungan usaha Perusahaan (going concern),
memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya serta menjaga struktur modal
yang optimal untuk mengurangi biaya modal.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
46
paraf:
151
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Perusahaan secara rutin menelaah dan mengelola struktur permodalan untuk memastikan struktur modal dan hasil
pengembalian ke pemegang saham yang optimal, dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan dan
efisiensi modal Perusahaan, profitabilitas masa sekarang dan yang akan datang, proyeksi arus kas operasi,
proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi yang strategis.
Penurunan rasio tersebut di atas disebabkan penurunan liabilitas neto dan penambahan modal Perusahaan
sebesar Rp1.328.332.950.000 yang berasal dari penawaran saham perdana (lihat Catatan 1.b). Penurunan
liabilitas neto tersebut disebabkan pelunasan utang pihak berelasi dan peningkatan kas dan setara kas.
32. Transaksi Non-kas
Berikut aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi arus kas:
Penambahan aset tetap Grup periode 31 Desember 2013 dan 2012 dari reklasifikasi uang muka masingmasing sebesar Rp141.582.484.925 dan Rp12.808.909.716.
Biaya emisi saham yang masih terutang pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp1.899.274.884
(lihat Catatan 16).
33. Ikatan dan Perjanjian Penting
a.
Perjanjian Sewa
Pada bulan Pebruari 2005, DHI, entitas anak, mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam
Hospitals Cinere dengan PT Anadi Sarana Tatahusada. Perjanjian ini berlaku selama 13 tahun dengan
total nilai sewa Rp12.000.000.000.
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012, beban sewa yang dicatatkan
masing-masing sebesar Rp1.039.562.172.
Berdasarkan perjanjian sewa yang dibuat oleh Allen & Gledhill Advocates & Solicitors tanggal
8 Nopember 2010, EJM selaku pihak yang menerima novasi sewa dari PT Lippo Karawaci Tbk, entitas
induk, terakhir tanggal 10 Oktober 2011, mengadakan perjanjian sewa dengan GPS selama 15 tahun.
Atas perjanjian tersebut, EJM akan membayar beban sewa yang terdiri dari tarif sewa pokok dan tarif
sewa variabel. Sewa pokok ditentukan pada tahun pertama dan selanjutnya disesuaikan, sedangkan tarif
variabel diperhitungkan mulai tahun kedua berdasarkan persentase tertentu dari gross revenue. Sewa
dibayarkan setiap 3 bulan. Keterlambatan pembayaran akan dikenakan denda sebesar 2% ditambah suku
bunga rata-rata pinjaman dari 3 bank tertentu di Singapura.
Transaksi jual dan sewa-balik tersebut memenuhi klasifikasi sewa operasi dan harga transaksinya
di atas nilai wajar sehingga laba yang timbul diakui sebagai laba ditangguhkan (lihat Catatan 18).
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012, beban sewa atas transaksi jual dan
sewa balik properti masing-masing sebesar Rp26.646.286.592 dan Rp22.333.390.630.
Pada 7 Januari 2012, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam Hospitals
Palembang (Siloam Sriwijaya) dengan PT Palembangparagon Mall (PM). Perjanjian ini berlaku selama
10 tahun sejak grand opening rumah sakit dan memiliki tenggang waktu tidak dikenakan sewa (grace
period) selama 3 (tiga) bulan sejak grand opening rumah sakit.
Atas perjanjian tersebut, Siloam Sriwijaya akan membayar beban sewa sebesar Rp3 miliar dan meningkat
Rp500 juta setiap tiga tahun, yang dibayar di muka untuk tiap periode sewa selambat-lambatnya setiap
tanggal 10 (sepuluh) bulan I (pertama) periode sewa.
Pada 5 Oktober 2012, PM menandatangani perjanjian pengalihan kepemilikan bangunan dengan
PT Bisma Pratama Karya, sehingga Siloam Sriwijaya menerima novasi kepemilikan sewa. Perjanjian ini
tidak mengubah ketentuan sewa di perjanjian sebelumnya.
152
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
47
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012, beban sewa yang dicatatkan
sebesar nihil.
b.
Perjanjian Menyewakan Kembali (Sub-Lease) antara Perusahaan dengan PT Lippo Karawaci Tbk (LK)
Pada 30 April 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian menyewakan kembali (sub-lease) dengan LK,
entitas induk, yang meliputi properti Siloam Hospitals Lippo Village, Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Siloam
Hospitals Surabaya, Siloam Hospitals Semanggi MRCCC, Siloam Hospitals Manado, Siloam Hospitals
Makassar, Siloam Hospitals Bali dan Siloam Hospitals TB Simatupang.
Untuk periode 1 Mei 2013 hingga 31 Desember 2013, beban sewa yang dicatatkan sebesar
Rp10.888.996.419.
c.
Master Agreement antara Perusahaan dengan PT Lippo Karawaci Tbk (LK)
Pada 30 April 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pendahuluan dengan LK, entitas Induk, yang
meliputi:
Perjanjian sewa properti Rumah Sakit Umum Siloam dan properti yang akan digunakan sebagai Siloam
Hospitals Kemang dan Siloam Hospitals St. Moritz;
Hak untuk membangun properti yang akan digunakan sebagai Siloam Hospitals Yogyakarta, Siloam
Hospitals Bintaro dan Siloam Hospitals Surabaya Manyar;
Perjanjian penawaran properti tertentu untuk dioperasikan sebagai Siloam Hospitals Pontianak; dan
Perjanjian kerjasama operasi Siloam Hospitals Bandung.
d.
Master Agreement antara Perusahaan dengan PT Metropolis Propertindo Utama (MPU)
Pada 30 April 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pendahuluan dengan MPU yang meliputi:
Jual beli saham Siloam Hospitals Malang, Siloam Hospitals Salemba, Siloam Hospitals Palembang,
Siloam Hospitals Medan dan Siloam Hospitals Surabaya Sea Master;
Hak untuk membangun properti yang akan digunakan sebagai Siloam Hospitals Padang, Siloam Hospitals
Bangka Belitung, Siloam Hospitals Semarang Srondol, Siloam Hospitals Bogor Internusa, Siloam Hospitals
Jember, Siloam Hospitals Bluemall Bekasi, Siloam Hospitals Bekasi Grand Mall, Siloam Hospitals
MT Haryono, Siloam Hospitals Salemba, Siloam Hospitals Lampung dan Siloam Hospitals Kupang;
Hak untuk mengoperasikan dan mengelola Siloam Hospitals Kupang;
Perjanjian sewa properti yang akan digunakan sebagai Siloam Hospitals Surabaya Sea Master, Siloam
Hospitals Pluit dan Siloam Hospitals Cempaka Putih; dan
Perjanjian penawaran properti tertentu untuk dioperasikan sebagai Siloam Hospitals Purwakarta, Siloam
Hospitals Ambon, Siloam Hospitals Lubuk Linggau, Siloam Hospitals Manado Kairagi, Siloam Hospitals
Serang dan Siloam Hospitals Pekanbaru.
34. Segmen Operasi
Pendapatan Eksternal
Rawat Inap
Rawat Jalan
Laba Bruto
Rawat Inap
Rawat Jalan
Beban Usaha dan Lain-lain
Beban Keuangan - Neto
Beban Pajak
Siloam Hospital
Lippo Vilage
Rp
Siloam Hospital
Kebun Jeruk
Rp
Siloam Hospital
Surabaya
Rp
MRCCC
Rp
2013 (Dalam Ribuan Rupiah)
Siloam Hospitals
Siloam Hospitals
Cikarang
Balikpapan
Rp
Rp
Lain-lain
Eliminasi
Rp
Rp
Konsolidasian
Rp
395.681.495
273.202.557
668.884.052
246.328.019
185.709.456
432.037.475
164.779.467
87.195.123
251.974.591
189.395.140
129.400.617
318.795.757
71.847.127
70.958.421
142.805.548
73.459.884
55.714.738
129.174.622
399.441.873
160.486.075
559.927.948
----
1.540.933.005
962.666.988
2.503.599.993
140.413.177
82.576.038
69.474.463
42.234.805
34.383.712
41.027.283
39.997.810
31.791.099
16.637.245
20.795.461
24.744.455
12.122.452
70.736.668
31.763.274
---
396.387.530
262.310.411
222.989.216
(81.573.445)
(3.148.433)
--
111.709.267
(57.649.304)
(3.313.704)
--
75.410.995
(34.142.267)
(650.442)
--
71.788.909
(101.236.138)
(1.394.140)
--
37.432.705
(27.653.506)
1.470.313
209.306
36.866.908
(31.450.705)
(4.327.400)
511.363
102.499.941
(246.307.778)
4.440.157
(22.289.330)
-----
658.697.941
(580.013.144)
(6.923.649)
(21.568.661)
Laba (Rugi) Tahun Berjalan
138.267.337
50.746.259
40.618.285
(30.841.369)
11.458.818
1.600.166
(161.657.010)
--
50.192.487
Aset Segmen
445.586.168
223.986.260
154.695.211
262.701.850
170.919.068
183.152.323
1.159.733.658
--
2.600.774.537
Liabilitas Segmen
84.280.626
59.295.907
45.527.970
352.247.107
160.404.751
184.360.082
75.666.315
--
961.782.758
Pengeluaran Barang Modal
Penyusutan
Beban Non-kas Selain Penyusutan
16.956.254
20.694.313
3.778.307
16.299.455
14.681.464
2.552.757
2.299.779
9.504.873
304.125
5.739.132
41.655.927
13.544.223
9.850.368
6.013.894
166.742
22.965.787
12.200.206
1.737.414
311.443.967
97.738.013
12.921.042
----
385.554.742
202.488.689
35.004.609
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
48
paraf:
153
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Pendapatan Eksternal
Rawat Inap
Rawat Jalan
Laba Bruto
Rawat Inap
Rawat Jalan
Beban Usaha dan Lain-lain
Beban Keuangan - Neto
Beban Pajak
Siloam Hospital
Lippo Vilage
Rp
351.265.081
237.660.104
588.925.185
Siloam Hospital
Kebun Jeruk
Rp
211.283.839
170.112.563
381.396.402
Siloam Hospital
Surabaya
Rp
2012 (Dalam Ribuan Rupiah)
MRCCC
Lain-lain
Eliminasi
Rp
Rp
Rp
130.657.935
80.061.429
210.719.364
240.216.190
146.671.113
386.887.303
143.523.300
76.630.969
220.154.269
Konsolidasian
Rp
----
1.076.946.344
711.136.178
1.788.082.522
109.793.761
57.698.237
43.090.561
45.623.815
26.012.773
35.660.108
16.113.664
19.259.602
48.624.016
42.937.979
---
243.634.776
201.179.740
167.491.998
(63.618.449)
(2.948.984)
--
88.714.376
(38.422.795)
(3.244.757)
--
61.672.881
(31.930.575)
(569.997)
--
35.373.266
(71.876.667)
(758.024)
--
91.561.995
(147.497.893)
(6.924.794)
(25.061.979)
-----
444.814.516
(353.346.379)
(14.446.556)
(25.061.979)
Laba (Rugi) Tahun Berjalan
100.924.565
47.046.825
29.172.309
(37.261.425)
(87.922.671)
--
51.959.603
Aset Segmen
309.918.534
167.127.664
100.465.449
290.895.007
717.819.363
--
1.586.226.018
Liabilitas Segmen
86.880.329
53.183.571
31.916.494
349.598.896
820.005.930
--
1.341.585.220
Pengeluaran Barang Modal
Penyusutan
Beban Non-kas selain Penyusutan
32.594.545
18.063.328
5.235.156
25.582.413
12.329.794
2.640.534
24.734.220
7.765.748
2.663.675
25.504.056
40.190.511
3.886.534
285.693.230
41.958.202
7.269.796
----
394.108.464
120.307.583
21.695.694
35. Kasus Hukum
Pada 27 Maret 2009, dr Doro Soendoro, dr Liem Kian Hong dan dr Hardi Susanto sebagai penggugat
mengajukan gugatan kepada Perusahaan sebagai tergugat mengenai pemutusan kontrak kerja penggugat.
Semua klaim yang diajukan ditolak berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat
No 147/Pdt.G/2009/PN.JKT.BAR tanggal 23 Juli 2009 namun klaim penggugat dikabulkan melalui putusan
Pengadilan Tinggi Jakarta No. 626/PDT/2009/PT.DKI tanggal 29 Juni 2010.
Pada 24 September 2010, penggugat mengajukan memori kasasi terhadap putusan Pengadilan Tinggi Jakarta
Barat ke Mahkamah Agung. Kemudian berdasarkan Relaas Pemberitahuan Isi Putusan Kasasi Mahkamah
Agung No. 410.K/Pdt/2011.jo No.147/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Bar tanggal 20 Agustus 2013, MA membatalkan
putusan Pengadilan Tinggi Jakarta Barat No.626/Pdt/2009/PT.DKI dan menyatakan Pengadilan Tinggi Jakarta
Barat tidak berwenang untuk mengadili dan menghukum penggugat untuk membayar biaya pengadilan
Rp500.000.
Sampai dengan tanggal laporan, Perusahaan tidak memperoleh informasi adanya upaya hukum lanjutan atas
gugatan ini.
Pada 9 Juli 2009, Alfonsus Budi Susanto, S.E., M.A., mengajukan gugatan kepada Perusahaan dan tujuh
tergugat lainnya sehubungan dengan malpraktik yang diderita oleh penggugat. Semua klaim ditolak melalui
putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara No 237/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Ut tanggal 11 Maret 2010 dan dikuatkan
melalui putusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. 548/PDT/2010/PT.DKI tanggal 18 Mei 2011.
Pada 23 Pebruari 2012, penggugat mengajukan memori kasasi kepada Mahkamah Agung. Sampai dengan
tanggal laporan, kasus ini masih dalam proses.
Pada 1 Oktober 2012, Wahju Indrawan, penggugat, mengajukan gugatan No 71/Pdt.G/2012/PN.JBI kepada
GFA, entitas anak, sebagai Tergugat I dan dua terdakwa lainnya sehubungan dengan dugaan malpraktik yang
diderita oleh istri penggugat.
Semua klaim ditolak berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jambi No. 71/Pdt.G/2012/PN.JBI tanggal
23 Juli 2013 dan dikuatkan melalui putusan Pengadilan Tinggi Jambi No. 63/PDT/2013/PT.JBI tanggal
18 Desember 2013.
Pada 5 Pebruari 2014, penggugat mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung.
154
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
49
paraf:
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
36. Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan
Pada tanggal 4 Pebruari 2014, berdasarkan surat No. 0258/JAM/2014, GFA, entitas anak melakukan
perpanjangan fasilitas kredit lokal yang akan jatuh tempo pada 5 Mei 2014.
37. Standar Akuntansi Baru yang Belum Berlaku Tahun 2013
Beberapa interpretasi standar akuntansi keuangan (ISAK) baru berikut ini berlaku sejak 1 Januari 2014 terhadap
laporan keuangan konsolidasian Grup:
- ISAK No. 27 “Pengalihan Aset dari pelanggan”
- ISAK No. 28 “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas”
Disamping itu, pada bulan Desember 2013, DSAK-IAI telah menerbitkan beberapa pernyataan standar akuntansi
keuangan (PSAK) baru dan revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015.
Penerapan dini atas PSAK tersebut tidak diperkenankan. PSAK tersebut adalah sebagai berikut:
- PSAK No. 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan”
- PSAK No. 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri”
- PSAK No. 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama”
- PSAK No. 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja”
- PSAK No. 65 “Laporan keuangan konsolidasian”
- PSAK No. 66 “Pengaturan bersama”
- PSAK No. 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain”
- PSAK No. 68 “Pengukuran nilai wajar”
Hingga tanggal otorisasi laporan keuangan konsolidasian ini, manajemen masih melakukan evaluasi atas dampak
potensial dari ISAK serta PSAK baru dan revisian tersebut.
38. Tanggung Jawab dan Otorisasi Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian.
Laporan keuangan konsolidasian telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi pada 7 Maret 2014.un
Disetujui oleh:
____________
Director
______________________
Accounting Manager
tuk di
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only
50
paraf:
155
Halaman ini sengaja dikosongkan
156
26 54
82 90
1
Tahun Terobosan
26
Pembahasan & Analisa Manajemen
2
Sekilas Tentang Siloam
28
Tinjauan Bisnis
5
Budaya Perusahaan
38
Analisa Kinerja Keuangan
6
Penghargaan 2013
46
Sumber Daya Manusia
7
Visi, Misi dan Nilai - nilai Perusahaan
52
8
Struktur Organisasi
Information & Communication
Technology
10
54
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Jejak Langkah
12
81
Laporan Komite Audit
Peristiwa Penting
13
82
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Wilayah Layanan Siloam
14
90
Data Perusahaan
Ikhtisar Keuangan
16
92
Profil Dewan Komisaris
Ikhtisar Saham
17
96
Profil Direksi
Lembaga dan Profesi Penunjang
18
Sambutan Dewan Komisaris
100
22
Laporan Direksi
Surat Pernyataan Anggota Dewan
Komisaris dan Direksi tentang Tanggung
Jawab atas Laporan Tahunan 2013 PT
Siloam International Hospitals Tbk
101
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan 2013
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.
LAPORAN
Tahun Terobosan
www.siloamhospitals.com
Laporan Tahunan 2013
Kantor Pusat:
PT Siloam International
Hospitals Tbk.
Siloam Hospitals Lt. 5
Jl. Siloam No. 6, Lippo Village
Tangerang 15811
Banten, Indonesia
Telpon: +6221 2566 8000
Faximili:+6221 546 0075
TAHUNAN
2013
Download