BAB III

advertisement
15
BAB III
LISTRIK ALIRAN ATAS
3.1
Umum
Listrik Aliran Atas atau yang sering di sebut LAA adalah suatu sistem
yang terdiri dari Gardu Listrik dan jaringan listrik aliran atas yang berfungsi untuk
menyalurkan daya listrik dari sumber ke beban dalam hal ini adalah Kereta Rel
Listrik (KRL). Untuk mengetahui secara umum proses penyaluran dapat di lihat
pada gambar berikut :
Gambar 3.1 Sistem transmisi daya ke KRL.
15
16
Power plant adalah bagian yang menghasilkan sumber energi listrik. Tenaga
listrik ini akan disalurkan melalui transmisi yaitu power distribution line. dalam
penyaluran ini ada dua proses perubahan tegangan yaitu pada line distribution line
tegangan akan dinaikan menggunakan trafo step up menjadi (150 kV, 500 kV),
setelah di transmisikan dan mendekati beban tegangan di turunkan dengan trafo
step down menjadi (20 kV). Tegangan incomming pada DC substation adalah 20
kV dan akan di konversi menjadi teganan DC 1500. Teganan iniyang digunakan
untuk suplay ke KRL. Untuk peta elektrifikasi yang ada di indonesia sekarang ini
dapat di lihat pada gambar berikut ini :
Kampungbandan
Sta. Ancol
Sta. Jakarta Kota
Tanjungpriuk
Du
Grg
Ac
Jak
Sta. Duri
Swb
Boi
Tng
Pse
Kal
Sta. Kemayoran
Sta. Pasarsenen
Sta. Gambir
Sta. Tangerang
Gdd
Sta.
Tanahabang
Jng
Mri
Lmo
Jrm
Kat
Sta. Jatinegara
Sta. Manggarai
Srp
OC Mri
Drn
Sta. Serpong
Tnt
Cui
Kri
Sta. Bekasi
Dp
Depok
Cta
Keterangan gambar :
Bjd
Substation type Meidensha Jepang
Substation type Siemens Jerman
Substation type Cegelec Prancis
Clt
Sectioning post Meidensha Jepang
Jaringan type Jepang
Kdb
Jaringan type Belanda
Jaringan type Perancis
Boo
Sta. Bogor
Gambar 3.2. Peta elektrifikasi Jabodetabek.
17
3.2
Gardu Listrik Aliran Atas
Sistem elektrifikasi pada pengoperasian KRL di Indonesia adalah sistem
tegangan DC (Dirrect Current) 1500 VDC. Salah satu peralatan pada sistem
elektrifikasi adalah Gardu Listrik Aliran Atas, Gardu listrik adalah sebuah Gardu
listrik yang dipakai untuk menyuplai daya ke jaringan catenary sebagai supply ke
KRL. Supply utama Gardu listrik ini berasal dari PLN sebagai salah satu
perusahaan penyedia tenaga listrik di Indonesia. Tegangan yang disalurkan dari
PLN adalah 20 KV AC kemudian akan di rubah menjadi tegangan 1500 DC pada
keluaran Gardu listrik tersebut untuk di kosumsi oleh KRL.
3.2.1
Peralatan Gardu Listrik
Gardu memiliki beberapa peralatan – peralatan utama yang memiliki
fungsi utama. Bagian – bagian peralatan utama yang ada di dalam gardu adalah
sebagai berikut :
3.2.1.1 Transformator Daya
Transformator Daya adalah alat yang digunakan sebagai penurun atau
penaik tegangan. Trafo yang digunakan pada Gardu ini adalah Trafo penurun
tegangan 3 phasa dari tegangan 20 kV menjadi 1245 atau 1200 Vdc.
3.2.1.2 HSCB
HSCB (High Speed Circuit Driver) adalah alat pemutus dan penghubung
berkecepatan tinggi yang beroperasi pada tegangan DC 1500 VDC yang berfungsi
sebagai pengaman terhadap arus lebih. HSCB ini merupakan merupakan bagian
18
dari komponen rangkaian utama untuk menyalurkan beban listrik ke jaringan
catenary sistem. Pada lintas Jakarta – Bogor sebagian besar sistem elektriikasi
yang di pasang adalah sistem jepang (Meidensha). Peralatan HSCB ini bekerja
pada 3 sistem, yaitu :
1. Secara electrical control.
Secara electrical control yang dimaksud adalah pengoperasian HSCB
oleh komponen - komponen kontrol yang terkait dalam HSCB tersebut.
Komponen – komponen tersebut adalah sebagai berikut :
a. Closing Coil (54C), merupakan alat sejenis magnet Coil atau kontaktor
magnet yang bisa menarik operating shaft dari moving contact untuk
mendapatkan posisi on HSCB. Alat ini bisa beroperasi bila mendapatkan
tegangan DC 100 V.
b. Auxiliary Switch (54) Merupakan relay cadangan yang menyediakan kontak
untuk keperluan System Proteksi tambahan dan interlocking sysem.
c. Tripping coil (54P), alat yang berfungsi untuk menjatuhkan HSCB bila ada
gangguan dari luar gardu hal ini adalah Reverse current, High Temperatur,
High Preasure, Delta I relay dan proteksi lainnya.
Untuk track record jumlah Trip dapat dilihat pada grafik berikut :
19
1496
1307
1178
1102
947
783
898
Agustus
Juli
Juni
Mei
April
Maret
Nopember
668
648
Oktober
824
September
956
Februari
1600
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
Januari
Jumlah Trip
Grafik Total Trip HSCB Tahun 2011
Gambar 3.3. Grafik Tripping HSCB 2011.
2. Electrical power.
Hal ini terjadi karena adanya beban lebih. Komponen yang berfungsi
sebagai Electrical power adalah sebagai berikut :
a. Fixed contact, merupakan bagian permanen penghantar konduktor untuk
menyalurkan beban pada sisi primer.
b. Holding core sebagai pembatas arus.
c. Impulse armature sebagai pendorong moving kontak bila terjadi
gangguan beban lebih.
d. Moving
contact,
Penghantar
konduktor
yang
bergerak
untuk
menyambung dan memutus beban pada sisi sekunder.
3. Mekanis. Pada pengoperasian mekanis ini dilakukan secara manual
dengan memutar handel.
20
3.2.1.3 LBD (Linked Breaking Device)
Linked Breaking Device adalah Peralatan proteksi yang terhubung dengan
peralatan proteksi yang sama di gardu LAA yang berdekatan (pasangan) dan
berfungsi untuk memutuskan peralatan penyulang DC pasangannya. Alat ini
memberi sinyal untuk menggerakkan circuit breaker kecepatan tinggi apabila
terjadi gangguan pada feeder yang terjadi antara dua jalur substation untuk
jaringan listrik kereta api. LBD mempunyai berbagi macam jenisnya berdasarkan
sistem peralatan yang terpakai.
3.2.2
Hubungan antar Gardu Listrik.
Hubungan antar gardu yang satu dengan yang lainnya adalah secara
parelel. Gambar rangkaian gardu listrik aliran atas yang bekerja secara paralel
dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 3.4. Single line antar gardu listrik.
21
Hal ini dibuat sedemikian rupa sehingga mempunyaibeberapa keuntungan
antara lain :
-
Dalam satu petak jaan disuplai dari dua buah gardu.
-
Memudahkan dalam perawatan jaringan aliran listrik.
-
Jika terjadi kerusakan di suatu daerah atau di petak jalan tertentu tidak
terlalu berpengaruh terhadap gardu listrik di sekitarnya.
3.3
Jaringan Catenary
Jaringan catenary adalah suatu transmisi atau jaringan listrik yang
berfungsi menyalurkan tenaga listrik dari Gardu listrik ke traksi atau KRL. Secara
umum gambar jaringan catenary dapat ditunjukan pada gambar berikut :
Gambar 3.5. Jaringan catenary LAA
22
Komposisi jaringan listrik aliran atas dapat diklasifikasikan menjadi 4 kelompok,
yaitu:
1. Sistem Penyulangan (Feeder System), terdiri dari:
- Kawat penyulang (feeder wire)
- Cabang Penyulang (Feeding Branch)
2. Kawat kontak aliran Atas (Overhead Contact Wire), terdiri dari:
-
Kawat kontak (trolley wire) adalah kawat tembaga yang digantung dengan
ketinggian tertentu di atas permukaan rel dan berguna untuk mengalirkan daya
listrik ke KRL. Jenis material kawat troli adalah tembaga campuran dengan
luas penampang 107 mm2 buatan Jepang dan 110 mm2 buatan Perancis.
Cara penyalurannya adalah melalui pantograph seperti pada gambar berikut :
Gambar 3.6. Penyaluran daya ke beban KRL
3. Kelengkapan Pendukung (Supporting Facility)
-
Kawat messenger (Messenger wire) adalah kawat baja pilin yang
divalganis berfungsi untuk menggantung kawat troli melalui kawat
penggantung atau hanger..
-
Kelengkapan pengokoh (Steady device)
-
Pull off arm
23
-
Tensioning device
-
Kelengkapan Pemisah (Section device)
-
Tiang beton (Concrete pole)
-
Beam, cross arm, insulator
-
Pemikul (Guy)
4. Kelengkapan Pengaman (Protection Facility)
-
Kawat pengetanahan aliran atas (Overhead ground wire)
-
Lightning arrester
-
Pembumian (Grounding equipment)
Untuk lebih jelasnya komponen-komponen peralatan pada jaringan catenary
ditunjukan pada gambar berikut :
Gambar 3.7. komponen peralatan LAA
24
Data Kabel yang dipakai adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1. Data penghantar jaringan LAA
NO
LINTAS
1 Bogor - Depok
2 Depok - Manggarai
3 Manggarai - Jakarta Kota
3.4
SEPUR
TROLLY
(mm2)
MESSENGER
(mm2)
FEEDER
(mm2)
KETERANGAN
VENDOR
Hilir
Hulu
Hilir
Hulu
Hilir
Hulu
Cu 110
Cu 107 x 2
Cu 110
Cu 107 x 2
Cu 110
Cu 110
ST 90
BC 150
ST 90
BC 150
ST 90
ST 90
BC 300 x 2
BC 150
BC 300 x 2
BC (150+300) x1
BC 300 x 2
BC 300 x 2
Single Trolly
Double Trolly
Single Trolly
Double Trolly
Single Trolly
Single Trolly
Jepang
Belanda
Jepang
Belanda
Jepang
Jepang
KRL
KRL Adalah Kereta Rel Listrik yang merupakan armada untuk
mengangkut penumpang yang menggunakan tenaga listrik sebagai sumbernya
energinya.
Gambar 3.8. Rangkaian 1 set KRL
KRL, merupakan kereta pengangkut penumpang yang mempunyai penggerak
sendiri maka susunan perlengkapannya harus terdiri atas :
1. Rangka dasar dan badan
2. Fasilitas untuk pelayanan penumpang
3. Perangkat penggerak
4. Perlengkapan kontrol
5. Perangkat perangkai
25
6. Peralatan keselamatan dan keamanan operasi kereta api.
Klasifikasi KRL dengan sumber tegangan DC bila dilihat dari sistem penggerak
dibagi atas beberapa jenis yaitu :
1. Jenis penggerak Motor DC
-
sistem kontrol Rheostatik,
-
sistem kontrol Chopper Armatur (Jangkar),
-
sistem kontrol Chopper Medan,
-
sistem kontrol Chopper Empat Kuadran, dan
-
sistem kontrol Rheostatik dengan tambahan Eksitasi Medan.
2. Jenis penggerak Motor Induksi AC
-
sistem kontrol Inverter VVVF
3. Jenis penggerak Motor Sinkron (Linier)
Ada beberapa KRL yang beroperasi di jabodetabek diantaranya adalah Holec,
Hitachi, Hyundai, Rheostatik, JR, HIBAH, Tokyu, Metro dan seri 7000.
Download