BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil Perusahaan

advertisement
BAB 3
ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN
3.1
Profil Perusahaan
Dalam pembahasan profil perusahaan terdiri dari sejarah persahaan, struktur
perusahaan dan tugas dan wewenang.
3.1.1
Sejarah Perusahaan
PT. Asuransi Multi Artha Guna di dirikan pada tanggal 14 November 1980 di
Surabaya dengan modal awal sebesar Rp. 384 Milyar Rupiah dan modal disetor sebesar Rp.
96 Milyar Rupiah. Adapun yang menjadi pemegang saham saat ini ialah PT. Panasia
Ventura, PT. Bank Panin Indonesia Tbk, Dana Pensiun Karyawan Panin Bank, Dana Pensiun
Asuransi Panin, dan PT. Panin Agung Inti Insurance Agency. Pada awal kegiatannya, kantor
pusat PT. Asuransi Multi Artha Guna berada di Surabaya. Sejalan dengan perkembangan
perusahaan yang makin pesat, maka pada tahun 1990 kantor pusat di pindahkan ke Jakarta.
Sampai saat ini PT. Asuransi Artha Guna telah memiliki 2 kantor cabang di Bandung dan
Surabaya serta 13 kantor perwakilan di Semarang, Malang, Denpasar, Medan, Solo,
Palembang, Pontianak, Ujung Pandang, Pekanbaru, Batam, Lampung, Menado dan Bogor.
PT. Asuransi Artha Multi Guna memberikan perlindungan asuransi dalam bentuk :
•
Asuransi Kebakaran (fire) ialah asuransi rumah yang mengcover kebakaran, banjir,
huru hara serta pencurian atas harta benda.
55
•
Asuransi kendaraan bermotor (motor vehicle) ialah asuransi kendaraan berupa motor
dan mobil (sedan, minibus dan jeep) yang mengcover all risk (kerusakan akibat
tabrakan dan banjir), huru hara (untuk kerusakan mobil akibat kerusuhan massa
seperti pada kejadian bom Bursa Efek Jakarta dan kerusuhan massal besar-besaran),
THR / TPL (Tunjangan Pihak Ketiga) berupa perlindungan terhadap pihak ketiga
ketika terjadi tabrakan terhadap pihak ketiga.
•
Asuransi pengangkutan adalah asuransi yang mengcover barang selama perjalanan
berupa ICCA / ICCB / ICCC / Land Transit cover A DAI dan Cover B DAI.
•
Asuransi kesehatan dan kecelakan adalah asuransi yang mengcover kesehatan
meliputi rawat inap / jalan, gigi, melahirkan, kesehatan maupun kematian.
•
Asuransi alat-alat berat adalah asuransi yang mengcover alat-alat proyek seperti
traktor atau excavator berupa TLO dan All risk.
•
Asuransi kebongkaran adalah asuransi yang mengcover kehilangan barang disuatu
tempat karena pencurian atau kebongkaran.
•
Asuransi perjalanan adalah asuransi kerugian yang terjadi selama dalam perjalanan
baik bagasi, keterlambatan pesawat, sakit, biaya pengobatan, kehilangan uang tunai.
•
Asuransi engineering adalah asuransi yang mengcover kerusakan yang terjadi selama
pembangunan proyek seperti pembangunan bangunan atau pemasangan mesin.
•
Asuransi uang adalah asuransi yang mengcover uang didalam penyimpanan ataupun
dalam perjalanan.
Reasuransi ialah kerjasama antara perusahaan asuransi dalam perlindungan terhadap
sesuatu yang bernilai tinggi baik berupa apartemen ataupun pabrik yang mempunyai nilai
56
pertanggungan yang cukup tinggi dan resiko yang tinggi sehingga bersama-sama dalam
menanggung resiko.
Yang menjadi partner reasuransi PT. Asuransi Multi Artha Guna adalah :
•
National: PT. Maskapai Reasuransi Indonesia, PT. Reasuransi International
Indonesia, PT. Reasuransi Nasional Indonesia dan PT. Asuransi Central Asia Raya.
•
International: Caisse Cenrale De Reassurance (CCR), Everest Reinsurance, Mitsui
Sumitomo, Odyssey Reinsurance, R & V Reinsurance, Sirus Reinsurance, Toa
Reinsurance dan Universal Reinsurance.
Adapun pangsa pasar MAG adalah sebagai berikut :
•
Group panin yang terdiri dari :
1. Panin Bank
2. Clipan Finance
3. Verena Oto Finance
•
Agent atau Broker.
•
Individu.
57
3.1.2
Struktur Organisasi Perusahaan
Board of Commissioners
Board of Director
Secretary
Non Operation Divison
Finance & Accounting Dept.
Operation Divison
Accident & Health Dept.
Network Operation
GA & Admin. Dept.
Cust. Relation & Public Dept.
Area 1
Area 2
Information & Technology Dept.
Underwriting Dept.
Business Development Dept
Claims & Legal Dept.
Wilayah Jabotabek
Product Development Dept.
Surabaya
Bandung
Semarang
Malang
Solo
Bali
Makassar
Pontianak
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Asuransi Multi Artha Guna
Medan
Pekanbaru
Plmbg
Lampung
Batam
Menado
Bogor
58
3.1.3 Tugas dan Wewenang
Board of Commissioners
Tugas dan tanggung jawab :
•
Mengawasi perusahaan agar dapat berjalan dengan baik untuk
tercapainya tujuan perusahaan.
•
Menentukan dan menetapkan berbagai kebijaksanaan perusahaan.
Board of Directors
Tugas dan tanggung jawab :
•
Menerapkan
berbagai kebijaksanaan perusahaan kedalam berbagai
sasaran strategis
•
Merencanakan, menjalankan dan mengawasi jalannya operasional bisnis
serta asset perusahaan.
•
Mewakili perusahaan baik di dalam maupun luar perusahaan.
Secretary
Tugas dan tanggung jawab :
•
Mengurus berbagai jadwal dan kegiatan dari Board of Directors.
•
Membantu Board of Directors dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Non Operation Divison
Tugas dan tanggung jawab :
•
Mengawasi dan memberikan berbagai pengarahan di berbagai kegiatan
perusahaan di bidang non operasi.
59
•
Menjalankan berbagai sasaran strategis dari kegiatan Finance &
Accounting, General & Administration, Information & Technology,
Underwritung, Claim & legal dan Product Development.
Finance & Accounting Department
Tugas dan tanggungjawab :
•
Bertanggung jawab terhadap arus kas (cash flow) perusahaan, penagihan
dan pembayaran hutang dan piutang perusahaan, membuat dan
mengontrol rencana anggaran perusahaan.
•
Bertanggung jawab terhadap pencatatan-pencatatan keuangan perusahaan
baik mengenai general ledger, profit and loss report, balance sheet report,
expenses report.
GA & Administration Department
Tugas dan tanggungjawab :
•
Bertanggung jawab terhadap prosedur perekrutan dan pemberhentian
karyawan, pelatihan karyawan serta membina hubungan antara
perusahaan dan karyawan.
•
Bertanggung jawab terhadap pengaliran alur dokumen dan mengurus
arsip-arsip perusahaan.
60
Information & Technology Department
Tugas dan tanggungjawab :
•
Bertanggung jawab terhadap operasional komputerisasi perusahaan,
pengolahan data serta penyajian berbagai informasi perusahaan.
•
Bertanggungjawab terhadap maintance aplikasi perusahaan.
•
Mengembangkan teknologi informasi dalam perusahaan untuk membantu
kinerja perusahaan yang lebih baik.
Underwriting Department
Tugas dan tanggungjawab :
•
Mengkaji permohonan pengajuan asuransi berdasarkan kebijaksanaan
klausa asuransi.
•
Menerbitkan polis.
•
Menerbitkan nota keuangan polis.
•
Menegosiasi treaty dengan perusahaan reasuransi.
•
Menjual resiko kepada perusahaan reasuransi (fakultatif).
Claim & Legal Department
Tugas dan tanggungjawab :
•
Melakukan survey atas klaim asuransi apakah layak atau tidak.
•
Menetapkan nilai klaim yang mesti dibayarkan oleh perusahaan.
61
Product Development Department
Tugas dan tanggungjawab :
•
Melakukan observasi terhadap perkembangan inovasi produk asuransi.
•
Menetapkan berbagai kebijakan dalam memasarkan produk asuransi.
•
Melakukan observasi produk pesaing.
Operation Divison
Tugas dan tanggungjawab :
•
Mengawasi dan memberikan berbagai pengarahan di berbagai kegiatan
perusahaan di bidang operasi.
•
Menjalankan berbagai sasaran strategis dari kegiatan Accident & health,
Customer Relation & Public Relation, Business Development wilayah
Jabotabek.
Accident & Health Department
Tugas dan tanggungjawab :
•
Mengembangkan dan memasarkan bisnis asuransi kesehatan.
•
Melakukan penilaian terhadap layak atau tidaknya pertanggungan
asuransi kecelakaan dan kesehatan
•
Melakukan observasi atas klaim dari bisnis kecelakaan dan kesehatan.
62
Customer Relation & Public Relation Department
Tugas dan tangungjawab :
•
Memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan dalam pemberian
informasi tentang produk asuransi.
•
Membantu business development dalam melayani pelanggan.
Business Development Department
Tugas dan tanggungjawab :
•
Memgembangkan bisnis perusahaan di wilayah jabotabek.
•
Bertanggung jawab atas penawaran, presentasi dan penjualan produk
perusahaan di wilayah jabotabek.
Network Operation
Tugas dan tanggungjawab :
•
Menjalankan network operasi perusahaan ke dalam area 1 dan area 2
•
Memberikan pengarahan tentang produk perusahaan kedalam area 1 dan
area 2.
•
3.2
Mengawasi kegiatan operasional di area 1 dan area 2.
Filosofi Bisnis Perusahaan
Dalam pembahasan filosofi bisnis perusahaan terdiri dari visi perusahaan, misi
perusahaan dan strategi perusahaan.
63
3.2.1
Visi Perusahaan
Visi PT. Asuransi Multi Artha Guna adalah :
“Menjadi perusahaan penyedia solusi resiko yang terkemuka dan profesional “.
3.2.2
Misi Perusahaan
Misi PT. Asuransi Multi Artha Guna adalah :
•
Memberikan solusi resiko yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan klien.
•
Menjadi perusahan yang mengutamakan pelayanan dan memberikan layanan
prima serta lebih efisien dari pesaing.
•
Menjalankan perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip underwriting yang hati-hati
dan
wajar,
berkembang
secara
terarah
dan
menguntungkan
sehingga
meningkatkan nilai bagi para “Stake holder “.
•
Menyediakan lingkungan kerja yang baik termasuk pelatihan / pengembangan
dan fasilitas lain untuk mencapai produktivitas yang tinggi serta kepuasan
bekerja.
3.2.3
Strategi Perusahaan
Strategi PT. Asuransi Multi Artha Guna adalah sebagai berikut :
•
Meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan.
•
Meningkatkan kemampuan memberikan solusi yang tepat kepada pelanggan.
•
Menyempurnakan sistem operasional perusahaan serta memperlancar arus
komunikasi antara pusat dengan cabang.
•
Mencapai over all target tahun 2004.
64
3.3
Proses Bisnis Perusahaan
•
Business Development menawarkan produk asuransi kepada pelanggan.
•
Apabila pelanggan tertarik pada produk asuransi tersebut, maka bagian Customer
Relation akan menanyakan jenis pertanggungan dan resiko yang diinginkan
melalui telepon, fax atau e-mail kepada pelanggan.
•
Kemudian data pelanggan tersebut oleh bagian Customer Relation akan
dikirimkan ke bagian Underwriting untuk di analisa resikonya.
•
Setelah itu, bagian Customer Relation akan mengirimkan penawaran kepada
pelanggan.
•
Apabila pelanggan telah setuju maka bagian Customer Relation akan
memasukkan data tersebut ke dalam komputer
•
Data tersebut akan diberikan ke bagian Underwriting untuk diterbitkan polis dan
debit notenya.
•
Lalu polis dan debit note tersebut akan diberikan ke bagian accounting untuk di
masukkan datanya kedalam sistem piutang.
•
Polis dan debit note oleh bagian diberikan ke bagian Customer Relation agar
mengetahui bahwa polis telah diterbitkan sehingga dapat dibuatkan surat
pengantar dan ditempelkan materai di polis tersebut.
•
Kemudian bagian Customer Relation memberikan polis yang telah di tempelkan
materai, surat pengantar dan debit note kepada bagian accounting untuk diatur
jadual pengiriman dan penagihannya.
•
Setelah diatur, messenger akan mengirimkan polis, debit note dan surat
pengantar kepada pelanggan.
65
Menawarkan Produk
Asuransi
Pelanggan
Business
Development
Mengkonfirmasi Jenis
Pertanggungan dan Resiko
Menganalisa
Resiko
Pelanggan setuju,
input data
Kirim
Penawaran
Customer
Relation
Buat Surat
Pengantar
&
tempelkan
Materai
Terbitkan
Polis &
Debit note
Atur Schedule Pengiriman
& Panagihan
Underwriting
Input Ke
Sistem
Piutang
Accounting
Kirim Polis, Debit note &
Surat Pengantar
Messenger
Gambar 3.2 Proses Bisnis Perusahaan PT. Asuransi Multi Artha Guna
66
3.4
Gambaran Umum Divisi TI
Gambaran umum divisi TI terdiri dari struktur organisasi divisi TI, tugas dan
wewenang divisi TI, visi TI, misi TI, strategi TI, infrastruktur TI, aplikasi TI, arsitektur
jaringan dan proses bisnis TI.
67
3.4.1
Struktur Organisasi Divisi TI
Manager Information & Technology
Deputy Manager
Assistant Manager
Maintenance
Supervisor
Development
Supervisor
DBA Supervisor
Technical Support
Supervisor
Networking &
Telecommunication
SPV
Senior Programmer
Analyst
Senior Programmer
Analyst
Senior DBA
Senior Tech.
Support
Senior Net & Tel
Senior Programmer
Senior Programmer
Junior DBA
Junior Tech. Supp
Junior Net & Tel
Junior Programmer
Junior Programmer
Gambar 3.3 Struktur Organisasi Divisi TI PT. Asuransi Multi Artha Guna
68
3.4.2 Tugas dan Wewenang Divisi TI
Manager Information & Technology
Bertanggungjawab kepada General Manager
Membawahi Seluruh Departemen TI
Fungsi Utama dan Tujuan Jabatan :
•
Menentukan visi dan misi TI yang menunjang visi dan misi perusahaan
•
Membuat dan menentukan arah dan kebijaksanaan serta pertauran-peraturan
TI sesuai dengan visi dan misi
•
Menyusun action plan sesuai dengan visi dan misi TI
•
Menerapkan suatu sistem yang terpadu yang efektif dan efisien serta sesuai
dengan kebutuhan dan kepentingan perusahaan
•
Bertanggungjawab terhadap kelancaran sistem operasional komputer dan
backup data
•
Bertanggungjawab terhadap jaringan dan keamanannya baik dari segi
serangan dari dalam ataupun luar dalam bentuk virus, hackers, penyadapan
dan sebagainya
•
Bertanggungjawab membuat dan melaksanakan Contingency plan jika terjadi
hal-hal darurat
Tugas Pokok :
•
Mengawasi dan memastikan suatu aktivitas / proyek berjalan sesuai standard
dan jadual
•
Mengkoordinasikan antara staff TI dengan personal di departemen lain
69
•
Menganalisis sistem yang saling berkaitan atau yang seharusnya berkaitan
supaya terpadu dan terintegrasi
•
Membangun relasi antar divisi dan organisasi lain
•
Memecahkan masalah interpersonal
•
Melakukan coaching dan appraisal staff TI
•
Mengawasi pelaksanaan backup data dan menyimpannya sesuai dengan
prosedur baik di pusat maupun di cabang / perwakilan.
Wewenang dan Batasan :
•
Merencanakan dan menganggarkan jumlah SDM, biaya training & pelatihan,
software, hardware serta budget untuk suatu proyek / sistem
•
Mengarahkan dan menentukan OS, Development tools dan software lain yang
akan diterapkan
•
Melakukan promosi dan demosi terhadap staff TI
•
Merencanakan jadual pelatihan ke staff TI & user.
Deputy Manager & Assistant Manager
Bertanggungjawab kepada Manager TI
Membawahi Seluruh jenjang dibawah Deputy Manager & Assistant Manager
Fungsi Utama dan Tujuan Jabatan :
•
Membantu Manager TI dalam melakukan kegiatan rutinitas sehari-hari
•
Melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugas non rutinitas yang diberikan
oleh Manager TI
•
Melakukan tugas-tugas Manager TI dalam hal berhalangan atau tidak ditempat
dangan lebih dahulu mendiskusikannya ke Manager TI
70
•
Memberikan usulan atau masukan mengenai teknologi yang tepat, efektif dan
efisien baik software, hardware jaringan maupun keamanannya.
Tugas Pokok :
•
Menyusun jadual dan melaksanakan aktivitas proyek / sistem
•
Mengatur dan mengkoordinasikan semua yang terkait dalam proses aktivitas
komputer sehari-hari sampai pada pelaporan
•
Memahami dan mampu menjelaskan mengenai maksud dan tujuan proyek /
sistem sebelum dibuat baik ke user atau staff TI
•
Menganalisis sistem yang saling berkaitan atau yang seharusnya berkaitan
supaya terpadu dan terintegrasi
•
Memonitor aktivitas sistem komputer di cabang / perwakilan.
•
Bersama supervisor menganalisis dan mendesign suatu proyek / sistem
•
Mengatur hak akses data maupun jaringan
•
Memecahkan masalah teknis baik software maupun hardware yang belum
dapat diselesaikan oleh supervisor.
Wewanang dan Batasan :
•
Mengubah prioritas jadual suatu poyek dengan lebih dahulu mendiskusikan
dengan Manager TI
•
Memberikan teguran atau peringatan kepada jenjang dibawahnya baik lisan
maupun tulisan dengan cc ke Manajer TI.
Maintenance Supervisor
Bertanggungjawab kepada Manager TI
Membawahi Seluruh Jenjang di bawah Maintanance Supervisor
71
Fungsi Utama dan Tujuan Jabatan :
•
Bertanggungjawab dalam pemeliharaan sistem backoffice yang sudah ada
•
Bertanggungjawab agar pelasanaan pemeliharaan sistem sesuai dengan
rencana dan jadual yang telah ditentukan
•
Bertanggungjawab menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh
programmer dibidang teknis
•
Bertanggungjawab membuat dan melaksanakan Contingency plan dalam halhal darurat.
Tugas Pokok :
•
Mencatat semua permintaan perubahan sistem dari semua departemen dan
mendiskusikan dengan manajemen TI
•
Mencatat semua permasalahan yang berhubungan dengan sistem yang ada dan
memberikan solusi penyelesaian
•
Mengkoordinasikan dan mengawasi programmer dalam melakukan aktivitas
sehari-hari agar sesuai dengan perencanaaan.
•
Mendesign sistem bersama programmer analyst
•
Mendidik programmer analyst untuk mendesign sistem
•
Melakukan pengetesan suatu sistem sebelum diberikan ke user
•
Melakukan implementasi bersama dengan programmer dan user
•
Melakukan pemrograman bila programmer berhalangan.
Wewenang dan Batasan :
•
Mengubah komposisi jumlah programmer dalam suatu proyek dengan lebih
dahulu mendiskusikan dengan Manager TI
72
•
Memberikan teguran atau peringatan kepada jenjang dibawahnya baik lisan
maupun tertulis dengan cc ke Manager TI
Senior Programmer Analyst
Bertanggungjawab kepada Maintenance Superivisor
Membawahi Seluruh jenjang dibawah Senior Programmer Analyst
Fungsi Utama dan Tujuan Jabatan :
•
Bertanggungjawab dalam pemeliharaan analisis, design dan dokumentasi
sistem-sistem backoffice yang sudah ada
•
Bertanggungjawab agar pelaksanaan pemeliharaan sistem sesuai dengan
rencana dan jadual yang telah ditentukan
•
Bertanggungjawab dalam menyelesaikan coding modul program dari designdesign yang diberikan.
Tugas Pokok:
•
Mendesign sistem bersama programmer analyst
•
Mengkoordinasikan dan mengawasi programmer dalam melakukan aktivitas
sehari-hari agar sesuai dengan rencana
•
Menerangkan programmer mengenai design sistem yang akan dibuat
•
Melakukan pengintegrasian modul-modul program menjadi suatu sistem
•
Melakukan pengetesan sistem bersama dengan programmer
•
Melakukan pemrograman bila programmer berhalangan
Wewenang dan Batasan :
•
Mengubah design dalam suatu proyek dengan lebih dahulu mendiskusikan
dengan Maintenance Supervisor.
73
Senior Programmer
Bertanggungjawab kepada Maintenance Supervisor
Fungsi Utama dan Tujuan Jabatan :
•
Bertanggungjawab dalam pemeliharaan modul-modul program dan internal
dokumentasi sistem-sistem backoffice yang sudah ada.
•
Bertanggungjawab agar pelaksanaan pemeliharaan sistem agar sesuai dengan
rencana dan jadual ynag telah ditentukan
•
Bertanggungjawab dalam coding modul program dari design-design yang
telah diberikan.
Tugas Pokok :
•
Melakukan coding pemrograman dari design yang telah diberikan
•
Melakukan dokumentasi internal
•
Melakukan pengintegrasian modul-modul program menjadi suatu sistem
•
Melakukan pengetesan modul-modul program.
Wewenang dan Batasan :
•
Mengubah modul program dalam suatu proyek dengan lebih dahulu
mendiskusikan dengan Senior Programmer Analyst.
Maintenance Junior Programmer
Bertanggungjawab kepada Maintenance Supervisor
Fungsi Utama dan Tujuan Jabatan :
•
Bertanggungjawab dalam pemeliharaan modul-modul program dan internal
dokumentasi sistem backoffice yang sudah ada
74
•
Bertanggungjawab agar pelaksanaan pemeliharaan sistem sesuai dengan
rencana dan jadual yang telah ditentukan
•
Bertanggungjawab terhadap coding modul program dari design-design yang
telah diberikan.
Tugas Pokok :
•
Melakukan coding pemrograman dari design yang telah diberikan
•
Melakukan dokumentasi internal
•
Melakukan pengintegrasian modul-modul program menjadi suatu sistem
•
Melakukan pengetesan modul-modul program
Wewenang dan Batasan :
•
Mengubah modul program dalam suatu proyek dengan lebih dahulu
mendiskusikan dengan Senior Programmer Analyst
Development Supervisor
Bertanggungajwab kepada Manager TI
Membawahi seluruh jenjang dibawah Development Supervisor
Fungsi Utama dan Tujuan Jabatan :
•
Bertanggungjawab dalam pembuatan sistem-sistem backooffice yang baru
berbassis .net dan web application
•
Bertanggungjawab dalam penyelesaian pembuatan sistem sesuai dengan
rencana dan jadual yang telah ditentukan
•
Bertanggungjawab dalam penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi
programmer dibidang teknis
75
•
Bertanggungjawab membuat dan melaksanakan Contingency plan dalam
terjadi hal-hal daruruat.
Tugas Pokok :
•
Mencatat semua permintaan sistem-sistem baru dari semua departemen dan
mendiskusikan dengan manajemen TI
•
Menguasai semua sistem yang ada hubungannya data dengan sistem yang baru
•
Mengkoordinasikan dan mengawasi programmer dalam melakukan aktivitas
sehari-hari agar sesuai dengan perencanaan.
•
Mendesign sistem bersama programmer analyst
•
Mendidik programmer analyst untuk mendesign sistem
•
Melakukan pengetesan suatu sistem sebelum diberikan ke user
•
Melakukan implementasi bersama dengan programmer dan user
•
Melakukan pemrograman bila programmer berhalangan.
Wewenang dan Batasan :
•
Mengubah komposisi jumlah programmer dalam suatu proyek dengan lebih
dahulu mendiskusikan dengan Manajer TI
•
Memberikan teguran atau peringatan kepada jenjang dibawahnya baik lisan
maupun tertulis dengan cc ke Manager TI
Senior Programmer Analyst
Bertanggungjawab kepada Development Supervisor
Membawahi Seluruh jenjang dibawah Senior Programmer Analyst
Fungsi Utama dan Tujuan Jabatan :
76
•
Bertanggungjawab dalam pembuatan analisis, design dan dokumentasi sistem
backoffice yang baru
•
Bertanggungjawab agar pelaksanaan pembuatan sistem sesuai dengan rencana
dan jadual yang telah ditentukan
•
Bertanggungjawab dalam penyelesaian dan masalah-masalah yang dihadapi
oleh programmer dibidang design dan teknis.
Tugas pokok:
•
Mendesign sistem bersama programmer analyst
•
Mengkoordinasikan dan mengawasi programmer dalam melakukan aktivitas
sehari-hari agar sesuai dengan perencanaan
•
Menerangkan programmer mengenai design sistem yang akan dibuat
•
Melakukan pengintegrasian modul-modul program menjadi suatu sistem
•
Melakukan pengetesan sistem bersama dengan programmer
•
Malakukan pemrograman bila programmer berhalangan.
Wewenang dan Batasan :
•
Mengubah design dalam suatu proyek dengan dahulu mendiskusikan dengan
Maintenance Supervisor
Senior Programmer
Bertanggungjawab kepada Development Supervisor
Fungsi Utama dan Tujuan Jabatan :
•
Bertanggungjawab dalam pembuatan modul-modul program dan internal
dokumentasi sistem-sistem backoffice yang baru
77
•
Bertanggungjawab agar pelaksanaan pemeliharaan sistem sesuai dengan
rencana dan jadual yang telah ditentukan
•
Bertanggungjawab dalam coding modul program dari design-design yang
diberikan.
Tugas pokok :
•
Melakukan coding pemrograman dari design yang diberikan
•
Melakukan dokumentasi internal
•
Melakukan pengintegrasian modul-modul program menjadi suatu sistem
•
Melakukan pengetesan modul-modul program.
Wewenang dan Batasan :
•
Mengubah modul program dalam suatu proyek dengan lebih dahulu
mendiskusikan dengan Senior Programmer Analyst
Junior Programmer
Bertanggungjawab kepada Development Supervisor
Fungsi Utama dan Tujuan Jabatan :
•
Bertanggungjawab dalam pemeliharaan modul-modul program dan internal
dokumentasi sistem-sistem backoffice yang baru
•
Bertanggungjawab agar pelaksanaan pemeliharaan sistem sesuai dengan
rencana dan jadual yang telah ditentukan
•
Betanggungjawab dalam coding modul program dari design-design yang
diberikan.
Tugas pokok :
•
Melakukan coding pemrograman dari design yang telah diberikan
78
•
Melakuakan dokumentasi internal
•
Melakukan pengintegrasian modul-modul program menjadi suatu sistem
•
Melakukan pengetesan modul program.
Wewenang dan batasan :
•
Mengubah modul program dalam suatu proyek dengan lebih dahulu
mendiskusikan dengan Senior Programmer Analyst.
DBA Supervisor
Bertanggungjawab kepada Manager TI
Membawahi seluruh jenjang dibawah DBA Supervisor
Fungsi Utama dan Tujuan Jabatan :
•
Bertanggungjawab dalam mekanisme backup dan restore database perusahaan
•
Bertanggungjawab membuat dan melaksanakan Contingency Plan jika terjadi
hal-hal darurat
•
Secara berkala 3 bulan sekali mengadakan test procedure backup dan restore
•
Bertanggungjawab memelihara dan membuat database perusahaan yang benar,
efektif dan efisien.
Tugas Pokok :
•
Mempelajari dan menguasai semua database semua database yang ada dan
hubungannya dengan database sistem yang baru
•
Merancang dan membuat semua permintaan database sistem-sistem baru dari
semua departemen dan mendiskusikan dengan Programmer Supervisor dan
Networking Supervisor.
79
•
Mengkoordinasikan dan mengawasi aktivitas bawahannya sehari-hari agar
sesuai dengan jadual perencanaan
•
Mendidik staffnya untuk dapat mendesign database yang baik dan efektif
•
Mengatur hak akses dengan tingkat keamanan yang tinggi dan melakukan
pengujian hak akses database sistem sebelum diimplementasikan ke user
•
Melakukan implementasi bersama dengan bagian Maintenance, Development
ataupun Networking.
•
Melakukan tuning agar performance pemrosesan data tetap terjaga baik
•
Melakukan dokumentasi dengan baik dan jelas.
Wewenang dan Batasan :
•
Mengubah rancangan dan hak akses user dalam suatu database sistem dengan
lebih
dahulu
mendiskusikan
dengan
Maintenance
Supervisor
atau
Development Supervisor
•
Memberikan teguran atau peringatan kepada jenjang dibawahnya baik lisan
maupun tertulis dengan cc Manager TI
Senior DBA
Bertanggungjawab kepada DBA Supervisor
Fungsi Utama dan Tujuan Jabatan :
•
Bertanggungjawab dalam memelihara database perusahaan yang sudah ada.
•
Bertanggungjawab merancang dan membuat database yang benar, efisien dan
efektif.
Tugas Pokok :
80
•
Mempelajari dan menguasai semua database yang ada dan hubungannya
dengan database sistem yang baru
•
Merancang dan membuat semua permintaan database sistem-sistem baru dari
semua departemen dan mendiskusikan dengan Programmer Supervisor dan
Networking Supervisor
•
Mengatur hak akses dengan tingkat keamanan yang tinggi dan melakukan
pengujian hak akses suatu database sistem sebelum diimplementasikan ke
user.
•
Melakukan implementasi bersama dengan bagian Maintenance, Development
maupun Networking
•
Melakukan tuning agar performance pemrosesan data tetap terjaga baik.
•
Melakukan dokumentasi dengan baik dan jelas.
Wewenang dan batasan :
•
Mengubah rancangan dan hak akses user dalam suatu database sistem dengan
lebih dahulu mendiskusikan dengan DBA supervisor.
Junior DBA
Bertanggungjawab kepada DBA Supervisor
Fungsi utama dan tujuan jabatan :
•
Bertanggungjawab dalam memelihara database perusahaan yang sudah ada.
•
Bertanggungjawab merancang dan membuat database yang benar, efisien dan
efektif.
Tugas Pokok :
81
•
Mengatur hak akses dengan tingkat keamanan yang tinggi dan melakukan
pengujian hak akses sutau database sistem sebelum diimplementasikan ke user
•
Melakukan implementasi bersama dengan bagian Maintenance, Development
ataupun Networking
•
Melakukan tuning agar performance pemrosesan data tetap terjaga dengan
baik
•
Melakukan dokumentasi dengan baik dan jelas.
Wewenang dan Batasan :
•
Mengubah rancangan dan hak akses user dalam suatu database sistem dengan
lebih dahulu mendiskusikan dengan DBA Supervisor.
Technical Support Supervisor
Bertanggungjawab kepada Manager TI
Membawahi seluruh jenjang Technical Support Supervisor
Fungsi Utama dan Tujuan Jabatan :
•
Bertanggungjawab dalam menyelesaikan masalah-masalah operasional yang
dihadapi oleh user baik dibidang software seperti OS dan Aplikasi desktop
maupun hardware
•
Bertanggungjawab
menjaga
kelancaran
proses
operasional
transaksi
perusahaan sehari-hari
•
Bertanggungjawab menerapkan teknik support yang efektif dan efisien.
Tugas Pokok :
•
Mempelajari dan menguasai semua instalasi jaringan perusahaan
82
•
Mencatat dan menyelesaikan masalah-masalah operasional yang diperlukan
oleh user
•
Mengedukasi user untuk menyelesaikan masalah-masalah operasional yang
bersifat umum dan mudah
•
Menjembatani user dengan departemen Maintenance, Development dan
Networking bila masalahnya lebih jauh memerlukan keterlibatan dari
departemen diatas
•
Melakukan perencanaan backup sparepart atau hardware demi kelancaran
proses operasional sehari-hari
•
Mengupgrade anti virus secara berkala minimal 1 kali dalam seminggu
•
Mengupgrade service pack yang diperlukan
•
Melakukan dokumentasi spesifikasi hardware dan software user dengan baik
dan jelas dan up to date
•
Memastikan bahwa kebijaksanaan keamanan perusahaan dijalankan oleh user.
Wewenang dan Batasan :
•
Menghapus software-software yang tidak diijinkan untuk diinstall dengan
memberitahukan manajer masing-masing departemen
•
Memberikan teguran atau peringatan kepada user baik lisan maupun tertulis
dengan cc ke Manajer departemen dan Manager IT
Senior Technical Support
Bertanggungjawab kepada Technical Support Supervisor
Fungsi Utama dan Tujuan Jabatan :
83
•
Bertanggungjawab
menyelesaikan
masalah-masalah
operasional
yang
dihadapi oleh user baik dibidang software seperti OS dan Aplikasi Desktop
maupun hardware.
•
Bertanggungjawab
menjaga
kelancaran
proses
operasional
transaksi
perusahaan sehari-hari
•
Bertanggungjawab menerapkan teknik support yang efektif dan efisien.
Tugas Pokok :
•
Mempelajari dan menguasai semua instalasi jaringan sistem perusahaan
•
Menyelesaikan masalah-masalah operasional yang dikeluhkan oleh user
•
Mengedukasi user untuk menyelesaikan masalah-masalah operasional yang
bersifat umum dan mudah
•
Melakukan pencatatan kebutuhan sparepart atau hardware yang harus dibeli
demi kelancaran proses operasional sehari-hari
•
Mengupgrade anti virus secara berkala minimal 1 kali dalam seminggu
•
Mengupgrade service pack yang diperlukan
•
Melakukan dokumenasi spesifikasi hardware dan user software dengan baik
dan jelas dan terkini
•
Memastikan kebijaksanaan keamanan perusahaan dijalankan oleh user.
Wewenang dan Batasan :
•
Menghapus software yang tidak diijinkan untuk diinstall dengan persetujuan
Technical Support Supervisor.
•
Memberitahukan perlanggaran-pelanggaran user ke Technical Support
Supervisor.
84
Junior Technical Support
Bertangungjawab kepada Technical Support Supervisor
Fungsi Utama dan Tujuan Jabatan :
•
Bertanggungjawab
menyelesaikan
masalah-masalah
operasional
yang
dihadapi oleh user baik dibidang software seperti OS dan Aplikasi Desktop
maupun hardware
•
Bertanggungjawab
menjaga
kelancaran
proses
operasional
transaksi
perusahaan sehari-hari
•
Bertanggungjawab menerapkan teknik support yang efektif dan efisien.
Tugas Pokok :
•
Mempelajari dan memahami semua instalasi jaringan sistem perusahaan
•
Menyelesaikan masalah-masalah operasional yang dikeluhkan oleh user
•
Mengedukasi user untuk menyelesaikan masalah-masalah operasional yang
bersifat umum dan mudah
•
Melakukan pencatatan kebutuhan sparepart atau hardware yang harus dibeli
demi kelancaran proses operasional sehari-hari
•
Mengupgrade anti virus secara berkala minimal 1 kali dalam seminggu
•
Mengupgrade service pack yang diperlukan
•
Melakukan dokumentasi spesifikasi hardware dan software user dengan baik
dan jelas dan terkini
•
Memastikan bahwa kebijakan dan keamanan dijalankan oleh user.
Wewenang dan Batasan :
85
•
Menghapus software-software yang tidak diijinkan untuk dinstall dengan
persertujuan Technical Support Supervisor
•
Memberitahukan
pelangaran-pelanggaran
user
ke
Technical
Support
Supervisor.
Networking and Telecommunication Supervisor
Bertanggungjawab kepada Manager TI
Membawahi seluruh jenjang dibawah Networking and Telecommunication Supervisor
Fungsi Utama dan Tujuan Jabatan :
•
Bertanggungjawab dalam instalasi pemeliharaan jaringan untuk mendukung
operasional
perusahaan
baik
dibidang
software
seperti
OS
Server,
Telecommunication maupun hardware
•
Bertanggungjawab dalam memelihara server dan mekanisme backup data
keseluruhan sehingga kelancaran proses operasional transaksi perusahaan
sehari-hari berjalan lancar
•
Bertanggungjawab dalam menjaga keamanan baik dari dalam maupun dari
luar seperti hacker, virus, spam dan sejenisnya
•
Bertanggungjawab dalam hak akses user dengan benar
•
Bertanggungjawab dalam membuat dan melaksanakan Contigency Plan dalam
terjadi hal-hal darurat.
Tugas Pokok :
•
Memahami dan menguasai semua instalasi jaringan sistem perusahaan
86
•
Mencatat dan menyelesaikan masalah-masalah jaringan yang di keluhkan oleh
user
•
Mengedukasi user untuk menyelesaikan masalah-masalah jaringan yang
bersifat umum dan mudah
•
Melakukan perencanaaan backup sparepart yang berhubungan dengan
jaringan dan server demi kelancaran proses operasional sehari-hari
•
Mengupgrade anti virus for server secara berkala minimal 1 kali dalam
seminggu
•
Mengupgrade service pack server yang di perlukan
•
Melakukan dokumentasi spesifikasi hardware dan software for server dengan
baik dan jelas dan up to date
•
Membuat dan memelihara User ID dan hak akses ke jaringan
•
Membuat dan memelihara mail box user serta kelancaran transaksi e-mail.
Wewenang dan Batasan :
•
Menghapus User ID dan hak akses dengan persetujuan Manajer TI
•
Memberikan teguran atau peringatan kepada jenjang dibawahnya baik lisan
maupun tertulis dengan cc. Manager TI
Senior Networking and Telecommunication
Bertanggungjawab kepada Senior and Telecommunication Supervisor
Fungsi utama dan tujuan jabatan :
87
•
Bertanggungjawab dalam instalasi dan pemeliharaan jaringan untuk
mendukung operasional perusahaan baik dibidang software seperti OS for
Server, Telecommunication maupun hardware
•
Betanggungjawab dalam menjaga keamanan baik dari dalam maupun luar
seperti hackers, virus, spam dan sejenisnya.
•
Bertanggungjawab dalam hak akses user dengan benar
•
Bertanggungjawab melaksanakan Contingency Plan jika terjadi hal-hal darurat
Tugas pokok :
•
Memahami dan menguasai instalasi jaringan sistem perusahaan
•
Mencatat dan menyelesaikan masalah-masalah jaringan yang dikeluhkan oleh
user
•
Mengedukasi user untuk menyelesaikan masalah-masalah jaringan yang
bersifat umum dan mudah
•
Mencatat penggunaan sparepart yang berhubungan dengan jaringan dan
server demi kelancaran operasional sehari-hari
•
Mengupgrade anti virus for server secara berkala minimal 1 kali dalam
seminggu
•
Mengupgrade service pack for server yang diperlukan
•
Melakukan dokumentasi spesifikasi hardware dan software server dengan
baik dan jelas dan up to date
•
Membuat dan memelihara User ID dan hak akses ke jaringan
•
Membuat dan memelihara mail box user serta kelancaran transaksi e-mail.
Wewenang dan Batasan :
88
•
Menghapus User ID dan hak akses dengan persetujuan Networking dan
Telecommunication Supervisor.
Junior Networking & Telecommunication
Bertanggungjawab kepada Networking & Telecommunication Supervisor
Fungsi Utama dan Tujuan Jabatan :
•
Bertanggungjawab dalam instalasi dan pemeliharaan jaringan untuk
mendukung operasional perusahaan baik dibidang software seperti OS for
Server, Telecommunication maupun hardware
•
Bertanggungjwab dalam menjaga keamanan baik dari dalam maupun dari luar
seperti hackers, virus, spam dan sejenisnya
•
Bertanggungjawab dalam hak akses user dengan benar.
•
Bertanggungjawab dalam melaksanakan Contingency Plan jika terjadi hal-hal
darurat.
Tugas Pokok :
•
Memahami dan menguasai semua instalasi jaringan sistem perusahaan
•
Mencatat dan menyelesaikan masalah-masalah jaringan yang diperlukan oleh
user
•
Mengedukasi user untuk menyelesaikan masalah-masalah jaringan yang
bersifat umum dan mudah
•
Mencatat penggunaaan sparepart yang berhubungan jaringan dan server demi
kelancaran proses operasional sehari-hari
•
Mengupgrade anti virus server secara berkala minimal 1 kali dalam seminggu
•
Mengupgrade service pack server yang diperlukan
89
•
Melakukan dokumentasi spesifikasi hardware dan software server dengan
baik dan jelas dan up to date
•
Membuat dan memelihara User ID dan hak akses ke jaringan
•
Membuat dan memelihara mail box user serta kelancaran transaksi e-mail.
Wewenang dan Batasan :
•
Menghapus User ID dan hak akses dengan persetujuan Networking dan
Telecommunication Supervisor.
3.4.3
Visi TI
Visi dari divisi TI adalah :
“Menjadikan IT sebagai salah satu alat strategik dan memiliki keunggulan kompetitif
yang berbasiskan internet “.
3.4.4
Misi TI
Misi dari divisi TI adalah :
•
Membangun sistem komputerisasi yang terintegrasi dan terpadu.
•
Meningkatkan mutu SDM TI dengan pendidikan dan pelatihan.
•
Menerapkan teknologi yang berdaya guna dan tepat guna.
3.4.5
Strategi TI
Strategi yang diterapkan oleh divisi TI adalah sebagai berikut :
90
1.
Memberikan pelatihan (training) kepada karyawan TI. Bila masih belum memadai,
maka diadakan joint development atau outsource
2.
Melakukan rekruitment karyawan dengan tepat dan ketat
3.
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja perusahaan
4.
Mengembangkan database yang terintegrasi dan sistem aplikasi untuk kebutuhan
bisnis
5.
Menjadikan TI sebagai salah satu alat strategis untuk mendukung proses bisnis.
3.4.6
Infrastruktur TI
Infrastruktur yang dimiliki divisi TI adalah sebagai berikut :
1.
Perangkat keras :
•
Server menggunakan tipe compaq proliant ML 530 digunakan untuk
Exchange server yang digunakan untuk koneksi e-mail dan intranet, untuk
database SQL server dan digunakan untuk koneksi internet ISA server
(firewall)
•
Pengguna menggunakan hardware pentium 3 memory 128 MB dan hardware
40 GB.
2.
Perangkat lunak :
•
Operating sistem menggunakan windows 2000
•
Database menggunakan SQL server
•
Komunikasi e-mail dan intranet menggunakan Exchange server.
•
Koneksi ke internet menggunakan ISA server
•
Development tools menggunakan cripper, VB dan VB.net
91
•
3.
User menggunakan windows 2000 professional dan windows XP.
Peralatan jaringan menggunakan switch 24 port, cable modem, kabel UTP dan model
dial-up.
3.4.7
Aplikasi TI
Aplikasi yang di gunakan oleh perusahaan terdiri dari :
1.
Aplikasi yang ada di bagian accounting adalah :
•
General ledger yang berfungsi untuk menerbitkan laporan keuangan, laporan
biaya, laporan laba / rugi, laporan deposito, laporan piutang / hutang dan
laporan perubahan modal
•
Claim yang berfungsi untuk menerbitkan laporan klaim yang terjadi pada
setiap bulannya, triwulan dan tahunan. Dalam aplikasi ini dapat dilihat klaim
per jenis produk bisnis
•
Production yang berfungsi untuk menerbitkan laporan produksi per bulan,
triwulan dan tahunan. Dalam laporan produksi ini dapat dilihat berapa
banyaknya penjualan per jenis produk bisnis.
•
Cash & bank register yang berfungsi untuk mengeluarkan bukti pengeluaran
dan penerimaan lewat cash dan bank serta menjurnal transaksi yang ada di
aplikasi ini
•
Outstanding premi yang berfungsi untuk menerbitkan laporan premi yang
belum dibayar (piutang)
•
Commission Payment yang berfungsi untuk menerbitkan laporan komisi untuk
agen dan broker yang telah di bayar dan yang belum di bayar
92
•
Payroll yang berfungsi untuk menerbitkan laporan gaji karyawan pusat dan
cabang. Dalam aplikasi ini dapat dilihat berapa jumlah pajak karyawan yang
harus dibayar (PPH pasal 21).
2.
Aplikasi yang ada di bagian underwriting adalah :
•
Fire yang berfungsi untuk menerbitkan polis di jenis produk rumah. Dalam
aplikasi ini dapat dilihat berapa besar nilai pertanggungan, persentase dan
klausa pertanggungan.
•
Marine Cargo yang berfungsi untuk menerbitkan polis di jenis produk
pengangkutan. Dalam aplikasi ini dapat dilihat berapa besar nilai
pertanggungan, persentase dan klausa pertanggungan
•
Treaty yang berfungsi untuk menerbitkan laporan treaty (share objek
pertanggungan dengan beberapa perusahaan asuransi dengan menetapkan
persentase pertanggungan yang di tanggung masing-masing pihak)
•
Production Register yang berfungsi untuk menerbitkan laporan produksi yang
telah di register
•
Motor Vehicle yang berfungsi untuk menerbitkan polis di jenis produk
kendaraan bermotor. Dalam aplikasi ini dapat dilihat berapa besar nilai
pertanggungan, persentase dan klausa pertanggungan.
3.
Aplikasi yang ada di bagian klaim adalah:
•
Fire Claim yang berfungsi untuk menerbitkan laporan klaim di jenis produk
rumah
•
Cargo Claim yang berfungsi untuk menerbitkan laporan klaim di jenis produk
pengangkutan.
93
•
MV Claim yang berfungsi untuk menerbitkan laporan klaim di jenis produk
kendaraan bermotor.
4.
Aplikasi yang ada di bagian Business Development adalah :
Marketing Activity yang berfungsi untuk melaporkan aktivitas dan bisnis yang
dilakukan oleh marketing sehari-hari.
5.
Aplikasi yang ada di bagian Call Centre (dibawah bagian Public Relation) adalah
Hotline yang berfungsi untuk meregister telepon masuk dari pelanggan apakah
keluhan atau informasi yang di butuhkan oleh pelanggan.
6.
Aplikasi yang ada di bagian Human Resources (di bawah General Affair) adalah
program HRD (Human Resources Department) untuk menerbitkan cuti, absensi,
kenaikan jabatan, historis pendidikan dan training yang di adakan prusahaan.
7.
Aplikasi yang ada di bagian Product Development adalah :
Servicing register yang berfungsi untuk mencatat setiap permintaan jenis produk yang
diinginkan oleh pelanggan.
8.
Aplikasi yang ada di bagian IT adalah :
Activity Report yang berfungsi untuk mencatat user requirement yang di butuhkan
dalam pengembangan aplikasi, keluhan dari pengguna dan solusi pemecahannya.
9.
Aplikasi yang ada di bagian Accident & health department adalah :
GHN (Group Hospital New System) yang berfungsi untuk menerbitkan polis di jenis
produk accident & health, menawarkan asuransi accident & health dan menerbitkan
laporan klaim.
3.4.8
Arsitektur Jaringan
94
Internet
SQL & Aplication
Server
[ Database ]
Exchange
Server
[ E - mail & Intranet ]
ISA Server
[ Internet & FireWall ]
Switch
Information
&
Technology
Department
Business
Development
Department
Finance &
Accounting
Department
GA &
Administration
Department
Production
Development
Department
Claim & Legal
Department
Accident &
Health
Department
Cust Relation
& Public
Deprtment
Underwriting
Department
Gambar 3.4 Arsitektur Jaringan Divisi TI PT. Asuransi Multi Artha Guna
3.4.9
Proses Bisnis TI
•
Para manajer di setiap bagian yang menerima masukan dari karyawannya yang
meminta dibuatkan aplikasi baru berupa penambahan atau perubahan hardware dan
software ke dalam meeting atau annual meeting.
•
Para manajer tersebut akan memberitahukan masukan dari karyawannya kepada pihak
divisi TI untuk dibuatkan aplikasi baru untuk menunjang kebutuhan bisnis.
•
Manajer TI akan mengorganisasikan staff divisi TI nya untuk menganalisa ruang
lingkup user requirement dan membuat rancangan prototypenya atas aplikasi yang
diminta.
95
•
Prototype yang telah di buat oleh staff divisi TI, diberikan kepada manajer TI untuk di
setujui. Apabila tidak disetujui maka akan segala diperbaiki.
•
Apabila prototype tersebut sudah disetujui, maka manajer TI dengan manajer dari
bagian yang bersangkutan akan mengadakan rapat untuk menyetujui atau tidak
rancangan prototype yang telah dibuat.
•
Jika disetujui, maka manajer TI akan meminta staffnya untuk membuat aplikasi yang
baru berdasarkan prototype yang telah di setujui.
•
Aplikasi baru yang telah selesai, oleh para staff divisi TI akan diimplementasikan ke
pengguna setelah manajer yang bersangkutan mengisi form implementasi yang telah
ditentukan. Apabila ada masalah / keluhan dari pengguna maka staff divisi TI akan
segera memperbaikinya sampai selesai.
•
Bagian divisi TI akan merawat aplikasi yang telah di implementasikan.
96
Managers
Mengadakan Rapat
Penyetujuan
Prototype
Menyampaikan
Permohonan
Aplikasi / Instalasi
Setuju
Persetujuan
Permohonan
Aplikasi / Instalasi
Manager
IT
Tidak Setuju,
Perbaikan
Mengorganisasikan
Tugas
Pembuatan
Aplikasi
Meeting /
Annual Meeting
Perawatan
Aplikasi
Prototype
Solusi
Staff TI
Implementasi
Pengguna
Masalah dengan
Software atau Aplikasi
Maintenance
Gambar 3.5 Proses Bisnis TI PT. Asuransi Multi Artha Guna
97
3.5
Analisis Perusahaan
Dalam analisis perusahaan terdiri dari analisis Porter perusahaan, SWOT (Strengths,
Weakness, Opportunities and Threats) perusahaan dan CSF (Critical Success Factors)
prusahaan.
3.5.1
Analisis Model Porter
Kekuatan Pemasok :
• Perusahaan Asuransi
yang tergabung dalam
Treaty (Co-Asuransi)
yaitu :
Panin Insurance,
Asuransi Sinar Mas,
Asuransi Central Asia,
Asuransi Raksa
Praktikara, Asuransi
Parolamas, Asuransi
Ekalloyd Jaya dan
Asuransi Astra Buana.
• Perusahaan Reasuransi,
yaitu :
PT Maskapai reasuransi
Indonesia, PT
Reasuransi Internasional
Indonesia, PT
Reasuransi Nasional
Indonesia, PT Asuransi
Central Asia Raya,
Caisse Cenrale De
Reinsurance,Everest
Reinsurance, Mitsui
Sumitomo, Odyssey
Reinsurance, R & V
Reinsurance, Sirius
Reinsurance, Toa
Reinsurance, Universal
Reinsurance.
Ancaman dari pendatang baru :
• AIU
• Allianz Insurance
• Tokyo Marine Insurance
• Sumitomo Insurance
• Asuransi Himalaya
Persaingan antara pesaing :
• Panin Insurance
• Asuransi Buana Independent
• Asuransi Sinar Mas
• Asuransi Central Asia
• Asuransi Raksa Praktikara
• Asuransi Astra Buana
• Asuransi Ekalloyd Jaya
Kekuatan Pembeli:
• Eksekutif Muda
• Keluarga
• Industri
• Perusahaan
Pengangkutan
• Perusahaan
• Karyawan
Perusahaan
• Banking
Ancaman produk dan layanan pengganti :
Adanya Self Insurance yaitu berupa cadangan premi
yang disediakan oleh perusahaan atau individu untuk
menjaga hal yang tidak diinginkan terhadap objek
yang diinginkan.
Gambar 3.6 Analisis Model Porter
98
3.5.2
Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats ( SWOT ) Perusahaan
Berikut ini analisis perusahaan berdasarkan SWOT, yaitu :
•
Kekuatan (Strengths) yang dimiliki oleh PT. Asuransi Multi Artha Guna adalah
sebagai berikut :
1.
Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.
2.
Memiliki pelanggan yang setia.
3.
Pelayanan klaim atas asuransi yang terjamin.
4.
Laba penjualan yang cenderung meningkat.
•
Kelemahan (Weakness) yang di miliki oleh PT. Asuransi Multi Artha Guna adalah
sebagai berikut :
1.
Adanya perangkapan tugas dan wewenang.
2.
Nama MAG (Multi Artha Guna) yang masih belum dikenal luas.
3.
Sumber daya manusia di perusahaan yang pengetahuannya masih kurang dalam
bidang teknologi informasi.
4.
Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya asuransi. Hal ini disebabkan
karena rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat.
•
Kesempatan (Opportunities) yang dimiliki oleh PT. Asuransi Multi Artha Guna
adalah sebagai berikut :
1.
Pemilu yang semakin dekat sehingga memperoleh kesempatan yang cukup luas dalam
menawarkan produk asuransi.
99
2.
Semakin banyaknya ancaman teroris di dunia pada umumnya dan di Indonesia pada
khususnya.
3.
Ketidakstabilan keuangan dari beberapa perusahaan asuransi memnyebabkan
pelangan mencari perusahaan yang stabil dari sisi financial.
•
Ancaman (Threats) yang dimiliki oleh PT. Asuransi Multi Artha Guna adalah sebagai
berikut :
1.
Adanya bisnis sejenis di dalam satu grup yang sama (Panin Insurance & MAG).
2.
Makin banyaknya perusahaan asuransi yang muncul sehingga membuat pelanggan
makin kritis dalam memilih produk asuransi.
Setelah di analisis SWOT perusahaan maka langkah selanjutnya adalah menentukan
matriks SWOT yang menggambarkan antara analisa faktor internal (Strengths dan Weakness)
bisa memanfaatkan analisa faktor eksternal (Opportunities dan Threats) yang ada. Strategi
SO menggambarkan bagaimana kekuatan bisa dimanfaatkan untuk peluang yang ada. Strategi
WO menggambarkan bagaimana meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang
yang ada. Strategi ST menggambarkan bagaimana kekuatan digunakan untuk mengatasi
berbagai ancaman yang ada. Strategi WT menggambarkan bagaimana meminimalkan
kelemahan dan mengatasi ancaman yang ada. (lihat tabel 3.1)
100
Tabel 3.1 Matriks SWOT Perusahaan PT. Asuransi Multi Artha Guna
Internal
Strengths :
• Memberikan
pelayanan terbaik
kepada pelanggan
• Memiliki pelanggan
yang setia
• Pelayanan klaim atas
asuransi yang terjamin
• Laba penjualan yang
cenderung meningkat
Eksternal
Strategi SO:
Opportunities :
• Dengan
semakin
• Pemilu yang semakin
dekatnya waktu pemilu
dekat
sehingga
dan
semakin
memperoleh
banyaknya ancaman
kesempatan luas dalam
teroris
dapat
menawarkan
produk
meningkatkan pangsa
asuransi.
pasar yang ada.
• Semakin
banyaknya
• Meningkatkan
ancaman teroris di
pengetahuan produk
dunia dan Indonesia.
asuransi yang ada
• Ketidak
stabilan
sehingga
dapat
keuangan dari beberapa
memberikan pelayanan
perusahaan
asuransi
yang lebih baik lagi.
menyebabkan pelangan
• Meningkatkan volume
mencari
perusahaan
penjualan
sehingga
yang stabil dari sisi
dapat
mencapai
financial
kestabilan keuangan.
Strategi ST:
Threats :
• Meningkatkan
mutu
• Adanya bisnis sejenis
pelayanan
sehingga
di dalam satu grup
masyarakat
lebih
yang sama (Panin
tertarik pada produk
Insurance & MAG).
yang ditawarkan oleh
• Makin
banyaknya
MAG.
perusahaan
asuransi
• Menetapkan strategis
yang muncul sehingga
pemasaran
yang
membuat
pelanggan
mudah
dan
tepat
makin kritis dalam
sehingga
menarik
memilih
produk
pelanggan baru.
asuransi.
Weakness :
• Adanya perangkapan tugas
dan wewenang
• Nama MAG (Multi Artha
Guna) yang masih belum
dikenal luas
• Pengetahuan sumber daya
manusia masih kurang dalam
bidang TI
• Randahnya
kesadaran
masyarakat
terhadap
pentingnya asuransi.
Strategi WO:
• Memperjelas
tugas
dan
wewenang
karyawan
sehingga
tidak
terjadi
perangkapan tugas.
• Meningkatkan pengetahuan
sumber
daya
manusia
tentang teknologi informasi
dengan
memperbanyak
pelatihan.
• Meningkatkan
promosi
sehingga masyarakat luas
dapat lebih mengenal nama
dan produk MAG.
• Memberikan bimbingan /
pengarahan
kepada
masyarakat
tentang
pentingnya memiliki asuransi
secara cuma-cuma.
Strategi WT:
• Memperluas
jaringan
kerjasama
dengan
perusahaan lain.
• Memberikan nilai yang lebih
bagi produk asuransi yang
ditawarkan
sehingga
pelanggan
dapat
merasakannya.
• Menetapkan strategi harga
yang bersaing.
3.5.3
C
r
i
t
i
c
a
l
S
u
c
c
e
s
s
F
a
c
tor ( CSF ) Perusahaan
101
Critical Success Factor (CSF) yang dapat di identifikasikan dari perusahaan adalah
sebagai berikut :
1.
Pelayanan terhadap pelanggan yang bagus. Hal ini dapat di lihat dari sedikitnya
keluhan dari pelanggan yaitu sekitar 5-10 % dalam setahun dari total pertanggungan
dan juga dapat di lihat keuntungan pelanggan yang dapat menentukan sendiri pilihan
bengkel (service) yang disukainya ketika mobilnya terjadi kecelakaan tanpa
membayar selisih harga yang terjadi.
2.
Banyaknya karyawan yang masih dalam usia produktif. Hal ini dapat dilihat dari 7075% dari total karyawan masih berada pada usia produktif yaitu antara 20-35 tahun
dan ini tentu lebih menguntungkan perusahaan karena karyawan yang berkerja dalam
usia produktif biasanya mempunyai semangat yang tinggi dalam bekerja.
3.
Mempunyai pelanggan yang setia kepada MAG. Hal ini dilihat dari hampir
kebanyakan pelanggan rata-rata mengasuransikan lebih dari 1 produk asuransi dan
mengcover asuransi dalam jangka waktu lama (memperpanjang asuransi yang telah
jatuh tempo).
3.6
Analisis Divisi TI
Dalam analisis divisi TI terdiri dari analisis Strengths, Weakness, Opportunities dan
Threats (SWOT) TI, Critical Success Factor (CSF) TI dan Analisis IS strategic grid.
3.6.1
Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats ( SWOT ) TI
Berikut ini analisis divisi TI berdasarkan SWOT, yaitu:
•
Kekuatan (Strengths) yang dimiliki oleh divisi TI adalah sebagai berikut :
102
1.
Adanya dukungan dari pihak direksi terhadap ide pembangunan aplikasi.
2.
Direksi memberikan dukungan yang besar bagi implementasi setiap aplikasi yang di
bangun divisi TI. Hal ini terwujud dalam bentuk penyediaan sumber daya material
dan perumusan perencanaan yang strategis.
3.
Kualitas Sumber Daya Manusia yang terseleksi dengan ketat dan mempunyai
pengetahuan tentang programming.
4.
Turnover rendah karena adanya perjanjian kontrak selama 2 tahun dimana karyawan
tidak boleh keluar dari perusahaan selama kontrak.
5.
Adanya sistem pendokumentasian setiap aplikasi yang dibangun dengan baik dalam
bentuk manual book dan programmingnya..
6.
Adanya kerjasama dalam tim yang kompak.
7.
Suasana kerja yang mendukung.
•
Kelemahan (Weakness) yang dimiliki oleh divisi TI adalah sebagai berikut :
1.
Karyawan tidak memiliki pengalaman yang cukup dalam pengembangan sistem
aplikasi.
2.
Kecepatan transfer data (bandwith) lambat
3.
Kurangnya interpersonal dan skill komunikasi yang akan berakibat sulitnya
menyampaikan sesuatu yang baru kepada pengguna maupun sebaliknya.
•
Kesempatan (Opportunities) yang dimiliki oleh divisi TI adalah sebagai berikut :
1.
Adanya B2B (Business to Business) yang semakin di lirik oleh pengusaha.
2.
Adanya B2C (Business to Customer) yang semakin banyak.
103
3.
Semakin banyaknya perusahaan yang mengandalkan TI sebagai pendukung kemajuan
perusahaan.
•
Ancaman (Threats) yang dimiliki oleh divisi TI adalah sebagai berikut :
1.
Banyaknya virus yang menyerang database perusahaan dalam sehari diperkirakan
lebih dari 100 serangan.
2.
Banyaknya hackers yang mengancam database yang penting.
3.
Perkembangan teknologi yang semakin pesat.
Setelah di analisis SWOT untuk divisi TI maka langkah selanjutnya adalah
menentukan matriks SWOT yang menggambarkan antara analisa faktor internal (Strengths
dan Weakness) bisa memanfaatkan analisa faktor eksternal (Opportunities dan Threats) yang
ada. Strategi SO menggambarkan bagaimana kekuatan bisa dimanfaatkan untuk peluang yang
ada.
Strategi
WO
menggambarkan
bagaimana
meminimalkan
kelemahan
untuk
memanfaatkan peluang yang ada. Strategi ST menggambarkan bagaimana kekuatan
digunakan untuk mengatasi berbagai ancaman yang ada. Strategi WT menggambarkan
bagaimana meminimalkan kelemahan dan mengatasi ancaman yang ada. (lihat tabel 3.2)
104
Tabel 3.2 Matriks SWOT TI PT. Asuransi Multi Artha Guna
Internal
Eksternal
Opportunities :
• Adanya B2B.
• Adanya B2C.
• Semakin banyak
perusahaan yang
mengandalkan TI
sebagai pendukung
kemajuan
perusahaan.
Threats :
• Banyaknya virus.
• Banyaknya hackers.
• Perkembangan
teknologi yang
semakin pesat.
ctor ( CSF ) TI
Strengths :
• Adanya dukungan dari pihak
manajemen setiap
pembangunan aplikasi.
• Adanya dukungan bagi
implementasi setiap aplikasi
yang dibangun oleh divisi TI.
• Kualitas SDM yang terseleksi
dengan ketat dan mempunyai
pengetahuan tentang
programming.
• Turnover rendah karena
adanya perjanjian kontrak
selama 2 tahun.
• Adanya sistem
pendokumentasian setiap
aplikasi yang dibangun.
• Suasana kerja yang
mendukung.
• Kerjasama tim yang kompak.
Strategi SO
• Meningkatkan kerjasama
dalam tim yang kompak dan
suasana kerja yang mendukung
sehingga dapat di andalkan
untuk mendorong kemajuan
perusahaan.
• Meningkatkan pengetahuan
karyawan yang mengerti
dengan jelas sistem
development dan maintance
aplikasi yang di bangun
sehingga dapat memanfaatkan
B2B dan B2C yang semakin
luas.
Strategi ST
• Memberikan penjelasan teknis
mengenai cara penanganan
virus
• Meningkatkan pengetahuan
staff TI dalam mengatasi
ancaman hacker yang semakin
banyak yang akan berakibat
buruk kepada perusahaan.
Weakness :
• Karyawan tidak memiliki
pengalaman yang cukup
dalam pengembangan
sistem aplikasi.
• Kecepatan transfer data
(bandwith) lambat.
• Kurangnya interpersonal
dan skill komunikasi yang
akan berakibat sulitnya
menyampaikan sesuatu
yang baru kepada
pengguna maupun
sebaliknya.
3.6.2
C
r
i
t
i
c
a
l
Strategi WO
• Mengkatkan frekuensi
pelatihan SDM maka dapat
menambah pengetahuan
SDM sehingga mempunyai
kompetensi dalam
menghadapi tantangan di
masa mendatang.
• Meningkatkan pelayanan
kepada pengguna dengan
melibatkan pengguna dalam
pengembangan aplikasi
sehingga memperlancar
hubungan komunikasi
dengan pengguna.
Strategi WT
• Mendorong perkembangan
staff TI dalam menghadapi
teknologi yang semakin
pesat.
S
u
c
c
e
s
s
F
a
105
Faktor-faktor yang menjadi penentu keberhasilan yang kritikal dari divisi TI adalah
sebagai berikut :
1.
Server yang digunakan berkerja secara optimal / maksimal. Menurut keterangan yang
di peroleh dari manajer TI bahwa server down kira-kira 2 – 3 kali dalam setahun dan
untuk meng-up server kembali hanya di butuhkan waktu 20 menit yang masih bisa di
toleransi. Divisi TI sangat memperhatikan kinerja server tersebut karena jika down
maka perusahaan akan menderita kerugian yang cukup besar seperti biaya karyawan
yang mengganggur dalam sekian detik, biaya overtime yang harus di bayarkan dan
dari segi bisnis akan tertunda.
2.
Dalam pemback-upan data dilakukan dalam sehari 2 kali yaitu pada waktu istirahat
dan waktu pulang kerja dan dalam 2 media penyimpanan sehingga data aman dari
kehilangan.
3.
Pencapaian tujuan bisnis dengan dukungan dari pihak direksi. Hal ini di wujudkan
dengan adanya dorongan untuk implementasi setiap aplikasi yang di bangun.
4.
Karyawan memiliki ketelitian dalam pembuatan program sehingga jarang ditemukan
adanya bugs. Hal ini dapat dilihat dari persentase maintanance untuk bugs dalam
setahun hanya 10%.
5.
Karyawan yang ahli dan berkualitas serta kompetensi di dalam pelaksanaan tugas dan
mengerti trouble shooting saat aplikasi yang di bangun terjadi masalah. Hal ini dapat
di lihat dari frekuensi perlatihan dimana hampir seluruh karyawan TI telah
mendapatkan pelatihan minimal 1 kali dalam setahun dan secara tidak langsung sering
di berikan latihan dan bimbingan dari manajer TI sekitar 10 kali dalam setahun serta
kriteria penerimaan karyawan yang ketat dimana terdapat test physicology, komputer
106
(logical dan programming), kesehatan, IPK min 2.75 dan tingkat pendidikan di
perguruan tinggi minimal semester 6.
6.
Software yang dibangun berkualitas karena sebelum diimplementasikan penuh
terlebih dahulu dijalankan test case untuk setiap aplikasi yang di bangun.
3.6.3
Analisis IS Strategic Grid
PT. Asuransi Multi Artha Guna memiliki 21 buah aplikasi yang dibangun sendiri dan
dalam jangka waktu ke depan akan ditambah beberapa aplikasi lagi seperti aplikasi web yang
saat ini lagi sedang dikembangkan. Ke 21 aplikasi tersebut terdiri dari aplikasi General
Ledger, Claim, Production, Cash & Bank Register, Outstanding Premi, Commission
Payment, Payroll, Fire, Marine Cargo, Treaty, Production Register, Motor Vehicle, Fire
Claim, Cargo Claim, MV (Motor Vehicle) Claim, Marketing Activity, Hotline, Human
Resources Department, Servicing Register, Activity Report dan Group Hospital New System.
Ke 21 aplikasi tersebut memiliki kedudukan yang berbeda dalam strategic grid. Perbedaan ini
tergantung dari seberapa vitalnya aplikasi tersebut bagi perusahaan di lihat dari tingkat
keuntungan kompetitif dan ketergantungan terhadap aplikasi tersebut.
Berikut ini adalah penjelasannya :
1.
Aplikasi General Ledger berada pada posisi factory sebab tingkat ketergantungan
perusahaan terhadap aplikasi ini tinggi. Hal ini di sebabkan karena perusahaan
asuransi harus memberikan laporan triwulan dan tahunan kepada Departemen
Keuangan untuk di nilai apakah perusahaan berada dalam keadaaan solvabilitas atau
tidak. Jika laporan tidak di berikan tepat waktu maka akan di kenakan sanksi berupa
denda. Sedangkan untuk keunggulan kompetitif rendah karena tidak memberikan
suatu keuntungan agar bisa memenangkan persaingan.
107
2.
Aplikasi Claim berada pada posisi factory sebab tingkat ketergantungan perusahaan
terhadap aplikasi ini tinggi. Hal ini di sebabkan karena perusahaan asuransi harus
memberikan laporan triwulan dan tahunan kepada Departemen Keuangan untuk di
nilai kewajaran dari nilai claim yang terjadi. Jika tidak di berikan tepat waktu maka
akan di kenakan sanksi berupa denda. Sedangkan untuk keuntungan kompetitif rendah
karena tidak memberikan suatu keuntungan agar bisa memenangkan persaingan..
3.
Aplikasi Production berada pada posisi factory sebab tingkat ketergantungan
perusahaan terhadap aplikasi ini tinggi. Hal ini di sebabkan karena perusahaan
asuransi harus memberikan laporan triwulan dan tahunan kepada Departemen
Keuangan untuk di nilai produksi yang di hasilkan. Jika laporan tidak di berikan tepat
waktu maka akan di kenakan sanksi berupa denda. Sedangkan untuk keuntungan
kompetitif rendah karena tidak memberikan suatu keuntungan agar bisa
memenangkan persaingan.
4.
Aplikasi Cash & Bank Register berada pada posisi factory sebab tingkat
ketergantungan perusahaan terhadap aplikasi ini tinggi. Hal ini di sebabkan karena
perusahaan asuransi harus memberikan laporan triwulan dan tahunan kepada
Departemen Keuangan untuk di nilai pemasukan dan pengeluaran lewat bank dan kas
sehingga posisi aktiva akan kelihatan. Jika laporan tidak di berikan tepat waktu maka
akan di kenakan sanksi berupa denda. Sedangkan untuk keuntungan kompetitif rendah
karena tidak memberikan suatu keuntungan agar bisa memenangkan persaingan.
5.
Aplikasi Outstanding premi berada pada posisi factory sebab tingkat ketergantungan
perusahaan terhadap aplikasi ini tinggi. Hal ini di sebabkan karena perusahaan
asuransi harus memberikan laporan triwulan dan tahunan kepada Departemen
Keuangan untuk di nilai kewajaran dari premi yang belum di lunasi. Jika laporan
108
tidak di berikan tepat waktu maka akan di berikan sanksi berupa denda. Sedangkan
untuk keuntungan kompetitif rendah karena tidak memberikan suatu keuntungan agar
bisa memenangkan persaingan.
6.
Aplikasi Commission Payment berada pada posisi factory sebab tingkat
ketergantungan perusahaan terhadap aplikasi ini tinggi. Hal ini di sebabkan karena
perusahaan asuransi harus memberikan laporan triwulan dan tahunan kepada
Departemen Keuangan untuk di nilai pembayaran komisi kepada agen. Jika laporan
tidak di berikan tepat waktu maka akan di kenakan sanksi berupa denda. Sedangkan
untuk keuntungan kompetitif rendah karena tidak memberikan suatu keuntungan agar
bisa memenangkan persaingan.
7.
Aplikasi Payroll berada pada posisi factory sebab tingkat ketergantungan perusahaan
terhadap aplikasi ini tinggi. Hal ini di sebabkan karena perusahaan asuransi harus
memberikan laporan triwulan dan tahunan kepada Departemen Keuangan untuk di
nilai beban gaji yang di bayarkan dan besarnya tenaga kerja yang terserap. Jika
laporan ini tidak di berikan tepat waktu maka akan di kenakan sanksi berupa denda.
Sedangkan untuk keuntungan kompetitif rendah karena tidak memberikan suatu
keuntungan agar bisa memenangkan persaingan.
8.
Aplikasi Fire berada pada posisi strategic sebab tingkat ketergantungan perusahaan
terhadap aplikasi ini tinggi. Hal ini di sebabkan karena pencetakan polis rumah di
lakukan di aplikasi ini. Jika aplikasi ini terjadi masalah maka proses pencetakan polis
akan terhenti sama sekali sehingga akan terjadi penumpukan polis yang belum
tercetak. Sedangkan untuk keuntungan kompetitif juga tinggi karena bisa memberikan
keuntungan dalam persaingan dalam hal polis rumah akan cepat tercetak sehingga
menyebabkan kepuasan bagi pelanggan.
109
9.
Aplikasi Marine Cargo berada pada posisi strategic sebab tingkat ketergantungan
perusahaan terhadap aplikasi ini tinggi. Hal ini di sebabkan karena pencetakan polis
pengangkutan di lakukan di aplikasi ini. Jika aplikasi ini terjadi masalah maka proses
pencetakan polis akan terhenti sama sekali sehingga akan terjadi penumpukan polis
yang belum tercetak. Sedangkan untuk keuntungan kompetitif juga tinggi karena bisa
memberikan keuntungan dalam persaingan dalam hal polis penggangkutan akan cepat
tercetak sehingga menyebabkan kepuasan bagi pelanggan.
10.
Aplikasi Treaty berada pada posisi strategic sebab tingkat ketergantungan perusahaan
terhadap aplikasi ini tinggi. Hal ini di sebabkan karena pencetakan polis yang
tergabung dalam co-as (kerjasama 2 perusahaan asuransi dalam mengcover objek
pertanggungan tertentu) di lakukan di aplikasi ini. Jika aplikasi ini terjadi masalah
maka proses pencetakan polis akan terhenti sama sekali sehingga akan terjadi
penumpukan polis yang belum tercetak. Sedangkan untuk keuntungan kompetitif juga
tinggi karena bisa memberikan keuntungan dalam persaingan dalam hal polis akan
cepat tercetak sehingga menyebabkan kepuasan bagi pelanggan.
11. Aplikasi Production Register berada pada posisi support sebab tingkat ketergantungan
perusahaan terhadap aplikasi ini rendah. Hal ini di sebabkan karena pada aplikasi ini
hanya meregister produksi yang telah di setujui oleh bagian underwriting. Jika
aplikasi ini terjadi masalah masih bisa di lakukan secara manual. Sedangkan untuk
keuntungan kompetitif rendah karena tidak memberikan suatu keuntungan agar bisa
memenangkan persaingan.
12.
Aplikasi Motor Vehicle berada pada posisi strategic sebab tingkat ketergantungan
perusahaan terhadap aplikasi ini tinggi. Hal ini di sebabkan karena pencetakan polis
kenderaan bermotor di lakukan di aplikasi ini. Jika aplikasi ini terjadi masalah maka
110
proses pencetakan polis akan terhenti sama sekali sehingga akan terjadi penumpukan
polis yang belum tercetak. Sedangkan untuk keuntungan kompetitif juga tinggi karena
bisa memberikan keuntungan dalam persaingan dalam hal polis Motor Vehicle akan
cepat tercetak sehingga menyebabkan kepuasan bagi pelanggan.
13.
Aplikasi Fire Claim berada pada posisi strategic sebab tingkat ketergantungan
perusahaan terhadap aplikasi ini tinggi. Jika aplikasi ini terjadi masalah maka seluruh
proses fire claim akan terhenti seperti nilai pembayaran yang telah di setujui yang
harus di bayarkan kepada customer, nilai harta benda yang di asuransikan, nilai
pertanggungan bangunan ada di aplikasi ini. Sedangkan untuk keuntungan kompetitif
tinggi karena pelanggan akan menilai proses claim sebelum memutuskan mengocover
objek pertanggungan di sebuah perusahaan asuransi sehingga proses claim yang cepat
akan memberikan keuntungan dalam persaingan.
14.
Aplikasi Cargo Claim berada pada posisi strategic sebab tingkat ketergantungan
perusahaan terhadap aplikasi ini tinggi. Jika aplikasi ini terjadi masalah maka seluruh
proses cargo claim akan terhenti seperti nilai pembayaran yang telah di setujui yang
harus di bayarkan kepada pelanggan, nilai harta benda yang di asuransikan, nilai
pertanggungan ada di aplikasi ini. Sedangkan untuk keuntungan kompetitif tinggi
karena pelanggan akan menilai proses claim sebelum memutuskan mengocover objek
pertanggungan di sebuah perusahaan asuransi sehingga proses claim yang cepat akan
memberikan keuntungan dalam persaingan.
15.
Aplikasi MV Claim berada pada posisi strategic sebab tingkat ketergantungan
perusahaan terhadap aplikasi ini tinggi. Jika aplikasi ini terjadi masalah maka seluruh
proses MV Claim akan terhenti seperti nilai pembayaran yang telah di setujui yang
harus di bayarkan kepada bengkel rekanan maupun non rekanan, nilai pertanggungan
111
ada di aplikasi ini. Sedangkan untuk keuntungan kompetitif tinggi karena pelanggan
akan menilai proses klaim sebelum memutuskan mengocover objek pertanggungan di
sebuah perusahaan asuransi sehingga proses claim yang cepat akan memberikan
keuntungan dalam persaingan.
16.
Aplikasi Marketing Activity berada pada posisi support sebab tingkat ketergantungan
perusahaan pada aplikasi Marketing Activity rendah. Jika aplikasi tersebut terjadi
masalah maka proses perusahaan tidak terlalu mengalami hambatan. Sedangkan untuk
keuntungan kompetitif rendah karena tidak memberikan suatu keuntungan agar bisa
memenangkan persaingan.
17.
Aplikasi Hotline berada pada posisi support sebab tingkat ketergantungan perusahaan
pada aplikasi Hotline rendah. Jika aplikasi tersebut terjadi masalah maka proses
perusahaan tidak terlalu mengalami hambatan. Sedangkan untuk keuntungan
kompetitif rendah karena tidak memberikan suatu keuntungan agar bisa
memenangkan persaingan.
18.
Aplikasi Human Resources Department berada pada posisi support sebab tingkat
ketergantungan perusahaan pada aplikasi Human Resources department rendah. Jika
aplikasi tersebut terjadi masalah maka proses perusahaan tidak terlalu mengalami
hambatan. Sedangkan untuk keuntungan kompetitif rendah karena tidak memberikan
suatu keuntungan agar bisa memenangkan persaingan.
19.
Aplikasi Servicing Register berada pada posisi support sebab tingkat ketergantungan
perusahaan pada aplikasi Servicing Register rendah. Jika aplikasi tersebut terjadi
masalah maka proses perusahaan tidak terlalu mengalami hambatan. Sedangkan untuk
keuntungan kompetitif rendah karena tidak memberikan suatu keuntungan agar bisa
memenangkan persaingan.
112
20.
Aplikasi Activity Report berada pada posisi support sebab tingkat ketergantungan
perusahaan pada aplikasi Activity Report rendah. Jika aplikasi tersebut terjadi
masalah maka proses perusahaan tidak terlalu mengalami hambatan. Sedangkan untuk
keuntungan kompetitif rendah karena tidak memberikan suatu keuntungan agar bisa
memenangkan persaingan.
21.
Aplikasi GHN berada pada posisi strategic sebab tingkat ketergantungan terhadap
aplikasi ini tinggi. Hal ini di sebabkan karena pencetakan polis dan proses klaim ada
di aplikasi ini. Jika aplikasi ini terjadi masalah maka seluruh proses pencetakan polis
dan proses klaim akan terhenti sama sekali dan pada aplikasi ini terdapat benefit
hospital, medical dan konsultasi yang akan didapatkan berdasarkan nilai
pertanggungan tertanggung. Sedangkan untuk keuntungan kompetitif tinggi karena
polis jiwa dan kesehatan yang cepat tercetak dan proses klaim yang cepat akan
menyebabkan kepuasan bagi pelanggan dan memberikan keuntungan dalam
persaingan.
Degree to
which I / T
HIGH
developments
will create
competitive
advantage
TURNAROUND
HIGH
LOW
STRATEGIC
hi jl m n ou
SUPPORT
FACTORY
k p q r s t
a b c d e f g
LOW
HIGH
Degree to which the firm is functionality
dependent upon I / S and I / T today
113
Gambar 3.7 IS Strategic Grid
Keterangan :
a = Aplikasi General Ledger
b = Aplikasi Claim
c = Aplikasi Production
d = Aplikasi Cash & Bank Register
e = Aplikasi Outstanding Premi
f = Aplikasi Commission Payment
g = Aplikasi Payroll
h = Aplikasi Fire
i = Aplikasi Marine Cargo
j = Aplikasi Treaty
k =Aplikasi Production Register
l = Aplikasi Motor Vehicle
m=Aplikasi Fire Claim
n = Aplikasi Cargo Claim
o = Aplikasi MV Claim
p = Aplikasi Marketing Activity
q = Aplikasi Hotline
r = Aplikasi Human Resources Department
s = Aplikasi Servicing Register
t = Aplikasi Activity Report
u = Aplikasi Gross Health Net
114
Jadi kesimpulan dari IS Strategic Grid ini adalah bahwa ada sebanyak 7 buah aplikasi
berada pada posisi factory, 6 buah aplikasi berada pada posisi support dan 8 buah aplikasi
berada pada posisi strategic sehingga bisa di katakan bahwa kedudukan IT di perusahaan
MAG tingkat ketergantungan tinggi. Hal ini dapat di lihat dari tanpa adanya aplikasi maka
proses akan terhambat dan terhenti. Sedangkan aplikasi yang di hasilkan oleh divisi TI
tingkat keuntungan kompetitif juga tinggi. Hal ini dapat dilihat dari aplikasi yang dihasilkan
oleh divisi TI dapat memberikan keuntungan kepada perusahaan dalam memenangkan
persaingan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedudukan IT diperusahaan sangat penting
agar dapat mendukung perusahaan untuk mencapai tujuan - tujuannya.
Download