tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi di

advertisement
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT
PADA BAYI DI PKD KASIH BUNDA POPONGAN, GERDU, KARANGPANDAN
1
1
Renny Suryati , 2Any Apriyanti, 3Kurnia Agustin
Mahasiswa Program Studi D3 Kebidanan STIKes Mitra Husada Karanganyar
2
Dosen Program Studi D3 Kebidanan STIKes Mitra Husada Karanganyar
Jl Achmad Yani No.167. Papahan, Tasikmadu, Karanganyar
Email : [email protected]
ABSTRAK
Berdasarkan survei yang dilakukan di PKD Kasi Bunda didapatkan data pada tahun 2012
terdapat 80 kelahiran hidup, dari 80 terdapat 20% bayi mengalami infeksi tali pusat. Dalam
wawancara yang dilakukan terhadap 5 orang mengenai pengetahuan tentang perawatan tali
pusat didapatkan jawaban 3 orang (60%) mengatakan perawatan menggunakan betadine,
2 orang (40%) menggunakan sabun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi di PKD Kasih Bunda Popongan,
Gerdu, Karangpandan.
metode penelitian ini menggunakan observasional deskriptif dengan pendekatan cross
sectional sejumlah 20 responden, pengambilan sampel dengan teknik sampling jenuh, waktu
penelitian pada tanggal 13 mei s/d 16 Juni 2013, sedangkan instrumen yang dipakai berupa
kuesioner. Hasil validitas yang diperoleh r hitung (0,371-0,720)>rtabel (0,361) dan reliabilitas
didapatkan nilai r ii (0,835).
Hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan kurang sejumlah 2 responden (10%),
pengetahuan cukup sejumlah 8 responden (40%) dan pengetahuan baik 10 responden (50%).
Simpulan dari penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada
bayi di PKD Kasih Bunda Karangpandan termasuk dalam kategori baik.
Kata kunci: Pengetahuan, Perawatan tali pusat
PENDAHULUAN
kementerian
koordinator
kesejahteraan
rakyat (kemenko kesra) menilai angka
kematian bayi dan ibu melahirkan di indonesia
relatif tinggi. berdasarkan data yang dimiliki
kementerian ini, jumlah bayi yang meninggal di
indonesia mencapai 34 kasus per 1.000
kelahiran. Jumlah tersebut lebih tinggi
dari angka Millenium Development goals
(MDg’s), yakni 25 kasus per 1.000 kelahiran.
Sementara jumlah ibu melahirkan yang
meninggal dunia sebanyak 228 kasus per
1.000 kelahiran (Sarmun dalam Suara
Merdeka, 2012).
Angka kematian bayi di Jawa tengah ada
kecenderungan meningkat dari tahun ke
tahun. Dari data tahun 2009, sedikitnya
9,7 bayi meninggal di setiap 1.000 kelahiran
hidup. Jumlah itu meningkat di tahun 2010, di
mana angkanya menjadi 10,2 tiap 1.000
kelahiran hidup. Dikatakan, bayi meninggal
dengan berbagai kasus. kasus-kasus sering
dijumpai disebabkan bisa karena infeksi,
ketahanan fisik yang rendah, dan banyak yang
tidak mendapatkan ASi ekslusif (kundori
dalam Suara Merdeka, 2011).
Angka kematian
bayi di kabupaten
karanganyar tahun 2007 sebesar 2,3/1000
kH. tahun 2008 sebesar 8, 43/1000 kH.
tahun 2009 sebesar 8, 35/1000 kH. tahun
2010 sebesar 9, 45/1000 kH. tahun 2011
sebesar 9, 23/1000 kH (Profil kesehatan
kabupaten karanganyar, 2011).
tali pusat atau funiculuc umbilicalis adalah
saluran kehidupan bagi janin selama didalam
kandungan. tali pusat disebut sebagai
saluran kehidupan karena saluran inilah yang
selama kehamilan menyuplai zat-zat gizi dan
oksigen kepada janin. tetapi begitu lahir,
saluran ini sudah tak diperlukan
lagi sehingga harus dipotong dan diikat atau
dijepit. Pada umumnya tali pusat akan lepas
atau puput pada 5-7 hari setelah kelahiran
(irawan, 2011).
Menjaga tali pusat bersih dan kering
membantu melindungi bayi baru lahir dari
kemungkinan infeksi. Hindari pemberian
alkohol, minyak/ baby oil, betadine, bedak
yang dapat meningkatkan resiko infeksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan
membiarkan tali pusat mengering, tidak
ditutup dan hanya dibersihkan setiap hari
menggunakan air bersih, merupakan cara
paling hemat-biaya untuk perawatan tali pusat
(wahyuni, 2011).
berdasarkan survei yang peneliti lakukan di
PkD kasih bunda di dapatkan data pada
tahun 2012 terdapat 80 kelahiran hidup, dari
80 terdapat 20% bayi mengalami infeksi tali
pusat dan tali pusat puput lebih dari 7 hari.
kemudian dilakukan wawancara terhadap
5 orang mengenai pengetahuan tentang
perawatan tali pusat dan didapatkan jawaban
3 orang (60%) mengatakan melakukan
perawatan tali pusat menggunakan betadine,
2 orang (40%) menggunakan sabun dan
menutupnya dengan kasa kering. Hal ini
menandakan bahwa masih terdapat masyarakat
yang kurang mengetahui informasi mengenai
perawatan tali pusat yang benar.
berdasarkan data diatas maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “tingkat Pengetahuan ibu tentang
Perawatan tali Pusat Pada bayi di PkD kasih
bunda Popongan, gerdu, karangpandan”.
BAHAN DAN METODE
berdasarkan permasalahan dan tujuan yang
akan dicapai maka penelitian
yang
digunakan adalah deskriptif dengan tujuan
untuk melihat gambaran fenomena (termasuk
kesehatan) yang terjadi di dalam suatu
populasi tertentu, dengan pendekatan cross
sectional dimana pendekatan, observasi, atau
pengumpulan data sekaligus pada saat yang
sama (Notoatmodjo, 2010).
Penelitian dilaksanakan di PkD kasih
bunda, Popongan, gerdu, karangpandan
pada bulan 13 Mei s/d 16 Juni 2013. teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini
dengan menggunakan Non probability
Sampling dengan teknik sampling jenuh
adalah teknik penentuan sampel bila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel
(Sugiyono, 2007). Sampel dalam penelitian
ini sadalah sebanyak 20 orang.
kriteria inklusi dalam penelitian
ini
adalah:
1) ibu yang pernah melahirkan bayi dan
masih dalam masa nifas.
2) ibu yang bisa membaca dan menulis.
3) ibu yang bersedia menjadi responden.
kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:
1) ibu yang bersedia menjadi subjek
penelitian tetapi tidak hadir.
2) ibu yang menjawab pertanyaan dalam
kuesioner tidak lengkap.
variabel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tingkat pengetahuan ibu tentang
perawatan tali pusat pada bayi dengan skala
ordinal.
Setiap responden diukur pengetahuan
maupun perilakunya pada perawatan tali
pusat dengan menganalisis jawaban yang
benar dengan diberi nilai 1 dan jawaban
yang salah diberi nilai 0. Selanjutnya dibuat
persentase
Dapat diketahui dengan jalan mengurangi data
yang terbesar dengan data yang terkecil yang
ada pada kelompok itu.
Rumus:
r = Xr-Xt
Keterangan: r
= rentang
= Data terbesar dalam kelompok
= Data terkecil dalam kelompok
Penentuan katagori dilakukan dengan
membagi rentangan nilai menjadi beberapa
bagian atau kelompok (dalam hal ini ada 3).
(nilai tertinggi – nilai terendah)
3
(Sugiyono, 2011).
HASIL DAN PEMBAHASAN
berdasarkan hasil penelitian mengenai
tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan
tali pusat pada bayi di P k D k asih
bunda, Popongan, gerdu, karangpandan,
menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan
dengan kategori baik sebesar 10 responden
(50%). u ntuk yang memiliki tingkat
pengetahuan cukup sebanyak 8 responden
(40%) dan tingkat pengetahuan kurang
sebanyak 2 responden (10%).
Perbedaan tingkat
pengetahuan dari
responden disebabkan oleh berbagai faktor.
Menurut Notoatmodjo (2007), Pengetahuan
merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi
setelah orang melakukan pengindraan
tehadap suatu objek tertentu. Pengindraan
terjadi melalui panca indra manusia, yakni
indra penglihatan, pendengaran, penciuman,
rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan
ma nus ia diperoleh mela lui ma ta dan
telinga. Dalam penelitian ini faktor-faktor
yang mempengaruhi tingkat pengetahuan
dia ntara nya ada la h fa ktor pekerjaa n,
pendidikan, umur, dan paritas. Menurut
Mubarak (2011), lingkungan pekerjaan dapat
membuat seseorang memperoleh pengalaman
dan pengetahuan, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Mayoritas pekerjaan
ibu adalah sebagai irt yaitu 11 responden
(55%).
Se l ain it u f ak t o r p e n d id ik an j u g a
m e m pe n ga ru i t i n gk a t p e n ge t a h u a n .
Menurut Mubarak (2011), tidak dapat
d i p u n g k i r i b a h w a s e m a k i n t i n g g i pe
ndidikan se sorang, m aka se m akin
mudah pula mereka menerima informasi.
Pendidikan ibu disini mayoritas adalah
SMA yaitu sebanyak 10 responden (50%).
Pada penelitian ini dapat disimpulkan
tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan
tali pusat pada bayi berdasarkan pekerjaan
da n pendidika n ra ta -rata mempunya i
tingkat pengetahuan yang cukup.
Menurut Notoatmodjo (2010), seseorang yang
berumur produktif (muda) lebih mudah
menerima pengetahuan dibandingkan
seseorang yang berumur tidak produktif
(lebih dewasa) karena orang dewasa telah
memiliki pengalaman yang mempengaruhi
pola pikir sehingga sulit dirubah. Mayoritas
umur rata-rata ibu yaitu <27 tahun sebanyak
13 responden (65%).
Faktor
yang mempengaruhi adalah
paritas, mayoritas ibu adalah multipara yaitu
sebanyak 12 responden (60%). Menurut
Mubarak (2011), pengalaman mempengaruhi
tingkat pengetahuan karena orang cenderung
berusaha melupakan pengalaman yang kurang
baik, begitu pula sebaliknya. Pengalaman
baik akhirnya dapat membentuk sikap positif
dalam kehidupannya.
Menurut Hidayat (2008), perawatan tali
pusat adalah tindakan keperawatan
yang bertujuan memberi perawatan tali
pusat pada bayi baru lahir agar tetap kering
dan mencegah terjadinya infeksi. Dapat
diketahui bahwa sebagian besar tingkat
pengetahuan ibu tentang perawatan tali
pusat pada bayi memiliki pengetahuan
baik meliputi: pengertian tali pusat adalah
sebanyak 14 responden (70%), tingkat
pengetahuan tentang tanda-tanda infeksi tali
pusat sebanyak 15 responden (75%), tingkat
pengetahuan tentang akibat perawatan tali
pusat yang tidak steril sebanyak 14 responden
(70%). kemudian yang memiliki pengetahuan
cukup yaitu tingkat pengetahuan tentang
cara perawatan tali pusat yaitu sebanyak 13
responden (65%) dan yang memiliki tingkat
pengetahuan kurang yaitu tentang tujuan
perawatan tali pusat sebanyak 10 responden
(50%).
D ari ha sil peneli tia n dia ta s da pa t
diketahui perbedaan tingkat pengetahuan
ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi
dapat disebabkan karena informasi yang
diperoleh responden. Menurut Mubarak
(2011), kemudahan untuk memperoleh suatu
informasi dapat mempercepat seseorang
memperoleh pengetahuan yang baru.
Menurut Notoatmodjo (2003), seseorang
dengan sumber informasi yang lebih banyak
akan mempunyai pengetahuan yang lebih
luas. Majunya teknologi akan tersedia
bermacam-macam media massa yang dapat
mempengaruhi pengetahuan masyarakat
tentang inovasi baru. Sebagai sarana
komunikasi, berbagai bentuk media massa
seperti televisi, radio, surat kabar, majalah,
dan lain-lain.
SIMPULAN
berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan maka penulis dapat menarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. tingkat pe nge tahuan ibu t e nt ang
perawatan tali pusat pada bayi mayoritas
tingkat
pengetahuannya
baik, yaitu
sebanyak 10 orang (50%) dari keseluruhan
responden. kemudian yang memiliki
tingkat pengetahuan cukup sebanyak
8 responden (40%) dan yang memiliki tingkat
pengetahuan kurang sebanyak 2 responden
(10%).
2. Sebagian besar tingkat pengetahuan
ibu tentang perawatan tali pusat tiap
indikator yang termasuk dalam kategori baik
meliputi: pengertian tali pusat adalah
sebanyak 14 responden (70%), tanda-tanda
infeksi tali pusat sebanyak
15 responden (75%), akibat perawatan tali
pusat yang tidak steril sebanyak
14 responden (70%). kemudian yang
memiliki tingkat pengetahuan cukup yaitu
tentang cara perawatan tali pusat sebanyak
13 responden (65%) dan yang memiliki
tingkat pengetahuan kurang yaitu tentang
tujuan perawatan tali pusat sebanyak 10
responden (50%).
berdasarkan simpulan hasil penelitian yang
diperoleh maka disarankan beberapa hal
sebagai berikut:
1.
Diharapkan ibu yang masih mempunyai
pengetahuan kurang dan cukup hendaknya lebih
aktif mencari informasi melalui media masa,
buku, petugas kesehatan tentang perawatan
tali pusat atau yang berhubungan dengan
bayinya, sehingga dapat meningkatkan atau
menambah pengetahuan tentang perawatan tali
pusat yang benar.
2. bagi petugas kesehatan diharapkan lebih
berperan dalam memberikan informasi atau
penyuluhan tentang perawatan tali pusat
pada pada bayi yang benar pada ibu yang
habis melahirkan agar pengetahuan mereka
lebih baik lagi dan dapat menurunkan
tingkat
terjadinya infeksi tetanus
neonatorum pada bayi.
3. b agi penelitian selanjutnya hasil
penelitian dapat digunakan sebagai
gambaran awal sehingga dapat sebagai
pijakan untuk hasil yang lebih baik dan
bermanfaat
baik kepada masyarakat
umum maupun dunia ilmu kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Administrator. 2011. Perawatan Bayi yang
Baru Lahir.
http://www.kesehatananak.
depkes.go.id/index.php?option=com_
content&view=article&id=60:pera..
diakses tanggal 16 januari 2013
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian.
Jakarta. rineka Cipta. Hal. 174, 194, 213
Deslidei et al, dkk. 2011. Buku Ajar Asuhan
Neonatus, Bayi, dan Balita. Jakarta. ECg.
Hal. 124.
Dkk karanganyar. 2011. Profil Kesehatan
Kabupaten Karanganyar. Diambil pada
tanggal 23 januari 2013
Fatimah, rajab, w & Fauziah. 2009. membuat
Usulan Proposal KTI dan Laporan Hasil
KTI. Jakarta. trans info Media. Hal. 28
Hidayat, A. A. 2008. Asuhan Neonatus, Bayi,
dan Balita. Jakarta. ECg. Hal. 59
___________. 2009. metode Penelitian
Kebidanan Teknik Analisis Data.
Jakarta. Salemba Meika. Hal. 87
irawan, N. k. 2011. menumpas Penyakit
Dengan Darah Tali Pusat. Jakarta. berlian
Media. Hal. 18, 33
riyanto, A. 2011. Pengolahan dan Analisis
Data Kesehatan. Yogyakarta.
Nuha
Medika. Hal. 44.
kemenkes ri. 2011. Perawatan Bayi Yang
Baru
Lahir.
http://kesehatananak.
depkes.go.id. diakses 17 januari 2013.
Sarmun, b. 2012. Tinggi, Angka Kematian
Bayi di Indonesia. http://ww w.
suaramerdeka.com/v1/index.php/read/ n e
ws/ 2 0 1 2 / 0 6 / 0 6 / 1 2 0 5 3 4 / tin g g i Angka-kematian-bayi-di-indonesia
diakses tanggal 31 januari 2013.
k undori. 2011. Angka Kematian Bayi
di Jateng
m eningkat.
http://
suaramerdeka.com/v1/index.php/read/
ne
ws/ 2011/ 11/ 23/ 102558/ Angkakematian-bayi-di-Jateng-Meningkat.
diakses tanggal 31 januari 2013
Mubarak, w. i. 2011. Promosi Kesehatan
untuk Kebidanan. Jakarta. Salemba
Medika. Hal. 83-4
Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan
Perilaku Kesehatan. Jakarta: rineka Cipta
. 2007. Promosi Kesehatan
dan Ilmu Perilaku. Jakarta. rineka Cipta.
Hal. 139-40
__________. 2010. metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta. rineka Cipta. Hal.
1, 35, 37-8, 105, 168, 180, 182
Saryono. 2010. metodologi Penelitian
Kesehatan. Yogyakarta. Mitra Cendikia. Hal:
63
Sodikin. 2009. Buku Saku Perawatan
Tali
Pusat. Jakarta. ECg. Hal. 75, 78
Sugiyono, 2007.Statistika untuk
Penelitian.
bandung. Cv Alfabeta. Hal: 66, 68
, 2011. Statistika untuk
Penelitian.
bandung. Cv Alfabeta. Hal: 55
wahyuni, S. 2011. Asuhan Neonatus, Bayi
dan Balita. Jakarta. ECg. Hal. 78
Download