PEMENUHAN KRITERIA KEBERHASILAN

advertisement
PEMENUHAN
KRITERIA KEBERHASILAN
Reklamasi dan Reboisasi Lahan Pasca Tambang
Dr. Yadi Setiadi
Mine Land Rehabilitation Specialist
Faculty of Forestry, Bogor Agricultural University
Campus IPB, Darmaga, Bogor
[email protected]
Kriteria dan Indikator Keberhasilan Reklamasi Hutan
Kiteria
Indikator
1. Penataan lahan
Penataan
permukaan
lahan
Parameter
Bobot
Nilai
Nilai
Keterangan
30
1. Pengisian kembali lubang
a. Pengisian
kembali lubang bekas tambang ≥ 90 % dari
bekas tambang rencana
b. Luas areal
yang ditata
2 July 2010
Standar Penilaian
2. Pengisian kembali lubang
bekas tambang 80 % - 89% dari
rencana
3. Pengisian kembali lubang
bekas tambang 70 % - 79% dari
rencana
4. Pengisian kembali lubang
bekas tambang 60 % - 69% dari
rencana
5. Pengisian kembali lubang
bekas tambang < 60% dari
rencana
1. Lahan yang ditata ≥ 90 % dari
rencana
2. Lahan yang ditata 80 % - 89
% dari rencana
3. Lahan yang ditata 70 % - 79
% dari rencana
4. Lahan yang ditata 60 % - 69
% dari rencana
5. Lahan yang ditata < 60% dari
rencana
5
Membandingkan
rencana dengan
realisasi
4
3
2
1
5
4
3
2
1
Membandingkan
rencana dengan
realisasi
(Lanjutan.)
Kriteria
Indikator
Parameter
c. Kestabilan
d. Penaburan
tanah pucuk
2 July 2010
Bobot
Nilai
Standar Penilaian
Nilai
1. Tidak terjadi longsor sampai
longsor sangat ringan (< 5 %)
5
2. Ada longsor ringan (5 % –
10 %)
4
3. Ada longsor sedang (10 % –
15 %)
3
4. Ada longsor berat (15 % –
20 %)
2
5. Terjadi longsor sangat berat
(> 20 %)
1
1. Penaburan tanah pucuk ≥
90 %
5
2. Penaburan tanah pucuk
% - 89 %
80
4
3. Penaburan tanah pucuk
% - 79 %
70
3
4. Penaburan tanah pucuk
% - 69 %
60
2
5. Penaburan tanah pucuk
60 %
<
1
Keterangan
Membandingkan
Presentase kejadian
longsor terhadap
keseluruhan areal
lahan bekas tambang
(mine out)
- Membanding-kan
rencana dengan
realisasi
- Poting system
pada daerah berbatu
dapat disamakan dgn
penaburan top soil
(Lanjutan.)
Kiteria
Indikator
Parameter
Bobot
Nilai
Nilai
Standar Penilaian
2. Pengendalian Erosi
dan Sedimentasi
a. Bangunan a. Jumlah fisik 1. Bangunan konstan dibuat ≥ 90 %
Konservasi
bangunan
2. Bangunan konstan dibuat 80 % - 89 %
Tanah
b. Manfaat
bangunan
b. Penanaman Luas Cover
Cover Crop crop
2 July 2010
Terjadinya
erosi
5
4
70 % - 89 %
3
4. Bangunan konstan dibuat
60 % - 69 %
2
5. Bangunan konstan dibuat
< 60 %
1
≥ 90 %
5
4
3
2
1
5
2. Cover crop ditanam
80 % - 89 %
4
3. Cover crop ditanam
70 % - 79 %
3
4. Cover crop ditanam
60 % - 69 %
2
5. Cover crop ditanam
c. Erosi dan
Sedimentasi
20
3. Bangunan konstan dibuat
1. Sangat bermanfaat
2. Bermanfaat
3. Agak bermanfaat
4. Kurang Bermanfaat
5. Tidak bermanfaat
1.Cover crop ditanam
< 60%
Keterangan
Kesesuaian dalam jumlah
spesifikasi dan lokasi
Melihat kondisi bangunan
apakah berfungsi atau tidak
Untuk areal persiapan
tanaman
1
1. Terjadi erosi < 5 %
5
2. Terjadi erosi 6 % - 10 %
3. Terjadi erosi 11 % - 15 %
4
3
4. Terjadi erosi 16 % - 20%
2
5. Terjadi erosi > 20 %
1
Diamati dari erosi alur dan
erosi parit.
Persentase luas erosi
terhadap areal reklamasi
(Lanjutan.)
Kiteria
Indikator
Parameter
Standar Penilaian
3. Revegetasi
a. Penanaman a. Luas areal 1.
penanaman 2.
Realisasi penanaman ≥ 90 %
Realisasi penanaman 80 % - 89 %
3. Realisasi penanaman 70 % - 79 %
4. Realisasi penanaman 60 % - 69 %
b. Persentase
tumbuh
2 July 2010
Nilai
Keterangan
5
Membandingkan
rencana dengan
realisasi
4
3
2
5. Realisasi penanaman < 60 %
1
1. Persentase tumbuh
5
≥ 90 %
2. Persentase tumbuh
80 % – 89 %
4
3. Persentase tumbuh
70 % – 79 %
3
4. Persentase tumbuh
60 % – 69 %
2
5. Persentase tumbuh
c. Jumlah
tanaman
Bobot
Nilai
50
1. Jumlah tanaman
< 60 %
≥ 625 ph/ha
1
5
2. Jumlah tanaman 551 ph/ha – 625 ph/ha
4
3. Jumlah tanaman 476 ph/ha – 550 ph/ha
3
4. Jumlah tanama 400 ph/ha – 475 ph/ha
2
5. Jumlah tanaman
1
< 400 ph/ha
Penilaian secara
sampling
Jarak tanam
maks 4 x 4 m
sesuai dg bentuk
lahan
(Lanjutan.)
Kiteria
Indikator
Parameter
d. Komposisi
jenis tanaman
f. Kesehatan
tanaman
2 July 2010
Standar Penilaian
Bobot
Nilai
Nilai
1. Jenis lokal ≥ 40%
5
2. Jenis lokal 30% - 39%
4
3. Jenis lokal 20% - 29%
3
4. Jenis lokal 10% - 19%
2
5. Jenis lokal < 10%
1
1. Tumbuhan sehat
≥ 90 %
5
2. Tumbuhan sehat
80% -89%
4
3. Tumbuhan sehat
70% - 79%
3
4. Tumbuhan sehat
60% - 69%
2
5. Tumbuhan Sehat
< 60 %
1
Keterangan
Terhadap jumlah
pohon.
Jenis lokal pokok
tanaman hutan /
MPTS berdaur
panjang
Tinggi normal, daun
segar dan tidak
kuning. Batang
normal, tdk ada
hama/ Penyakit dan
gulma
A. Penataan Lahan
1.Pengembalian tanah/penutupan lubang
• Penutupan Lubang (urutan pengembalian)
• Hindari AMD, batuan toxic
• Hindari Pemadatan dan Genangan
• Volume pengembalian dan Luasan ( Kriteria)
2. Pengaturan bentuk lahan (gambar)
• Atur Bentuk lereng jangan terlalu tinggi/terjal
Dibuat teras
• Pengaturan saluran Air (agar tidak merusak)
• Penempatan low grade
Lanjutan-A
 3. PengelolaanTanah Pucuk
• Memisahkan tanah pucuk dengan tanah lain
• Lihat profil dan zona perakaran
• Timbunan tanah pucuk (2-4 m)
• Susunan Penaburan
– Tersedia : Sebar merata dengan ketebalan 0.15 m
– Terbatas : Sebar parsial ( Jalur atau potting)
• Penutupan dengan Penutup tanah (LCC /rumput)
• Pencapuran tanah pucuk ???
• Kriteria : Luasan penutupan (%)
Top Soil Management
 Pengambilan Top Soil
• Ketebalan Lapisan
: 0-20 cm, Zona Perakaran > 40 cm
 Temporary storage
• Tumpuk > 4 m, sebar < 4 m
• Hindari Genangan, hindari pencucian (veg cadding)
 Lama penyimpanan
• Tidak terlalu lama, sangat lama ?????
 Penempatan Top soil
• Sebar merata ( ketebalan, Erosi)
• Sebar partial (larikan, lubang tanaman)
 Kriteria : Kualitas baik, Merata dan tidak tererosi
 Kunci : Nutrisi tidak tercuci, Ketersedian organik, status mikroba
B. Pengendalian Erosi dan sedimetasi
1. Memperkecil bukaan hutan
• Bukaan lahan hanya yang perlu dan berizin
• Luas bukaan disesuaikan dengan keperluan
• Membuat Perencanaan/rencana kegiatan
• Ada pengawasan, (EMS)
2. Mengurangi kecepatan Limpasan
• Pembuatan Teras
• Saluran disversi
• Saluran pembuangan SPA
3. Meningkatkan resapan air
• penggaruan tanah
• Manipulasi seresah
Lanjutan-B
4. Menampung sedimen
• Membuat dam Penahan bertingkat
• Pemeliharaan sedimen (dikeruk)
 5. Memperkecil laju Erosi
• Penanama cover crops
• Memotong arus air ( saluran pemotong)
 6. Pengelolaan Air yang keluar dari
tambang
• Dipastikan bendungan penampung kuat, tidal spill
dan memenuhi ambang batas
Tanaman Penutup Tanah
 Jenis TPT
• Legume Cover Crops : ( PJ,CM,CP)
• Rumput
: Signal grass, Paspalum, Cynodon dll
 Teknik Tanam
• Sistem sebar, Tanam ( potting, soding)
 Pola Tanam
• Menyeluruh, Partial (dalam jalur )
 Kegunaan
• Kontrol erosi ( Aliran permukann, cegah splashing, serapan)
• Kesuburan tanah dan enhance kolonisasi
 Kriteria
• Penutupan : Luasan (%), kecepatan/waktu, homogenitas
• Penampilan: sehat , Hijau, ketebalan
Kondisi Lereng
 Kemiringan lereng
• Konservasi tanah ( teras, trucuk, dam)
 Kestabilan lereng
• Pengaturan kemiringan
• Kontrol tanah urugan
• Hindari erosi parit
 Kriteria :
• Lahan tanam baik (akar berkembang, nutrisi )
• erosi rendah ( besaran laju erosi)
• lereng stabil ( longsoran, tapak erosi parit)
Kontrol Erosi
 Keterbukaan
• Luas keterbukaan (percepat penutupan)
 Tingkat kemiringan lereng dan panjang
lereng
• Aliran permukaan tinggi (terasing, cut-drainage)
 Aliran permukaan
• Perlambatan aliran ( cover crops)
• Perbaikan resapan ( peremahan, bahan organik)
Kriteria :
Laju erosi ( rendah)
Tapak erosi (gully, splash) kecil
Revegetasi
 Pemilihan Jenis Tanaman
• Gunakan jenis jenis lokal potensial
• Sesuaikan dengan status fungsi hutan
• Jenis dan planting stocknya tersedia
 Penyediaan Bibit Berkualitas
• Jumlah bibit disesuaikan dengan perencanaan
• Kualitas bibit baik (umur, akar compak, bentuk taper)
• Ketersediaan bibit cucup
Note : kritera daya hidup (survival) > 80%
Kualitas tanaman sehat ( >80%)
 Perbaikan Kondisi Lahan
• Lereng terlalu curam
• Lereng tidak stabil lereng dan tererosi
 Penyiapan dan perbaikan tanah
• Diolah agar remah, tidak tergenang
• Diperbaiki ( hara, pH, KTK, racun, bahan organik)
• Cara perbaikan :
 Note : Penentu daya hidup dan kesehatan pohon
 Persiapan Penanaman
 Pengaturan arah larikan
• Sejajar kontor (lereng),arah Timur barat (datar)
 Pemasangan air
• Mengikuti arah larikan dan jarak tanam (
 Distribusi bibit (angkutan)
• Setelah lubang tanam : Sehat, tidak layu, akar
kompak
 Pembuatan lubang tanam
• Ukuran ( 30x30x30, …..), bentuk
 Penanaman
 Waktu penanaman ( keberadaan air)
 Cara penanaman
• Perbaikan kondisi lubang tanam (padat,toxic)
• Pencampuran kompost dan tanah
• Pembukaan polybag (akar terjaga)
• Penempatan posisi leher akar (tidak dalam)
• Penempatan pupuk
• Pengisian lubang dan pemadatan
• Pemulsaan
• Pemasangan air
 Pemeliharaan
• Penyulaman tanaman (1- 3 tahun)
• Pendangiran, pembersihan gulma ( cara)
• Pemupukan ( jenis, takaran, kapan)
• Perbaikan drainage (pembuangan air)
• Manipulasi akar lateral ( kapan, cara)
• Lain lain
– Pemangkasan
– Penjarangan
– Pengayaan .
Mined Land Rehabilitation
MONITORING
Success criteria
 Adaptability
 Survival
 Growth performance
 Root development
>80%
(progressive)
(across mine land)
 Sustainability




Biodiversity
Natural colonization
Nutrient retention
Wild life status
(shannon, Spec richness)
(abundance)
(decomposed litter)
(spec richness)
 Stand structure




Plant density
Crown structure
Crown coverage
Spec composition
(800-1000/ha)
(3-5 layer)
(60-70%)
(Pioneer (40 %),Primer (50%), Wildlife (10%)
 Land Form



Slope
Erosion status
Land stabilization
(leveling <30o)
(below threshold level)
(controlled)
Setiadi.Yadi. 2008. Revegetation Monitoring for Mine Closure. Perhapi Meeting.
THANK YOU
and
LET’S KEEPS OUR
PLANET GREEN
good for the planet, good for us
Download