penerapan pembelajaran dengan menggunakan

advertisement
PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN JURNAL
BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BANGUN
RUANG PADA SISWA SMP NEGERI 10 MALANG KELAS VIII-H
ARTIKEL
Oleh:
EDI JUNAEDI
608311454739
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN MATEMATIKA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
2013
LEMBAR PERSETUJUAIiPEMBIMBING ARTIKEL
Artikel olehFdi .Iunaediyangberjrrdul"penerapanpembelajarardengan
jurnal belajaruntuk meningkatkanprestasibelajarbangunruang
menggunakan
padasiswaSMPNegeri 10Malang kelasVIII-tf ini telah diperiksadan disetujui
oleh:
ivlaiang,
Pembimbingi,
2013
2
Drs.Askury,M.Pd
I 001
NIP 1951lt0?197412
ldalang,
PcmbimbingII,
2013
2 002
NiP i97104U 199803
PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN JURNAL
BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BANGUN
RUANG PADA SISWA SMP NEGERI 10 MALANG KELAS VIII-H
Edi Junaedi
Universitas Negeri Malang
Pembimbing (1) Drs. Askuri, M.Pd
pembimbing (2) Indriati Nurul Hidayah, S.Pd. M.Si
ABSTRAK : Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti
pada proses pembelajaran bangun ruang di kelas VIII-H SMP
Negeri 10 Malang diketahuibahwa di kelas ini siswa kurang
menyukai pembelajaran bangun ruang, hal ini terlihat dari antusias
siswa untuk bertanya dan mengungkapkan pendapat kurang, siswa
bersifat pasif, siswa kurang terbuka terhadap gurunya. Sehingga
siswa kurang berpestasi dalam belajarnya yang berpengaruh
terhadap hasil belajar nya. Salah satu pendekatan yang dapat
digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa adalah
dengan menerapkan jurnal belajar. Jurnal belajar dapat dimanfaat
kan siswa sebagai alat komonikasi dengan guru, dimana siswa
akan merasa lebih dekat dengan guru. Demikian juga guru akan
lebih memahami kebutuhan belajar siswa. Metode penelitian yang
digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua
siklus belajar.Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu
perencanaan, pelaksanaan tindakan, obsevasi dan refleksi. Subyek
penelitian adalah siswa kelas VIII-H SMP Negeri 10 Malang
semester genap tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 37
siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan jurnal
belajar dinilai kurang berhasil, hal ini bias dilihat dari masih
kurangnya pemanfaatan jurnal belajar olehsiswa. Namun
penerapan jurnal belajar cukup meningkat prestasi belajar siswa.
Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya hasil belajar siswa, yang di
peroleh dengan melihat rata-rata nilai tes siswa dari 42,18
padasiklus I menjadi 63,08 padasiklus II.
Kata kunci: Jurnal Belajar, Prestasi Belajar
Kemajuan ilmu dan teknologi yang semakin pesat pada saat ini tidak lepas
dari kemajuan matematika sebagai alat bantu yang sangat penting dan mendasari
perkembangan tersebut. Usaha untuk membekali generasi muda dengan konsep
dasar matematika perlu diperhatikan, karena bekal tersebut berguna sebagai
landasan menghadapi masa depan yang tidak diketahui dengan pasti.
Namun pada kenyataannya banyak siswa yang tidak suka dengan
matematika. Berbagai alasan yang dilontarkan siswa tentang ketidaksukaannya
terhadap matematika, antara lain matematika merupakan pelajaran yang paling
sulit, matematika membosankan,matematika ilmu pasti, dan lain sebagainya.
Hasil pengamatan peneliti menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa kelas
VIII-H SMP Negeri 10 Malang terlihat menurun dan terlihat kurang bergairah
dalam menerima materi pelajaran. Hanya ada beberapa siswa yang terlihat
antusias dalam mengikuti pelajaran. Keadaan ini menyebabkan prestasi belajar
mereka secara klasikal rendah. Dari observasi didapat data sebagai berikut:
sebanyak 12 orang siswa mengalami kesulitan memahami bangun ruang, mereka
kebingungan pada waktu mengerjakan soal atau tugas bangun ruang. Sebanyak 25
orang siswa menyatakan tidak puas terhadap hasil ulangan yang diperoleh. Siswa
menilai bahwa selama ini diterapkan tidak memotivasi mereka untuk lebih aktif.
Hal inilah yang diperkirakan menjadi penyebab rendahnya prestasi belajar siswa.
lebih dari 45% siswa mengatakan bahwa matematika merupakan pelajaran yang
sulit. Keadaan ini hendaknya segera direspon secara positif dengan mencari
alternatif model pembelajaran yang efektif, yang membuat siswa mudah
memahami materi bangun ruang.
Dalam rangka untuk meningkatakan kualitas pembelajaran dan efektifitas
metode pembelajaran, perlu dilakukan perubahan paradigma (pola pikir) guru agar
mampu menjadi fasilitator dan mitra belajar bagi perserta didiknya. Tugas guru
tidak hanya menyampaikan informasi kepada perserta didik, tetapi harus menjadi
fasilitator yang memberikan kemudahan kepada seluruh perseta didik. Beberapa
hal yang harus diperhatikan guru adalah: (1) mengurangi metode ceramah, (2)
memodifikasi dan memperbanyak bahan pembelajaran (3) mengunakan prosedur
yang bervariasi dalam membuat penelitian, (4) mengusahakan keterlibatan
perserta didik dalam berbagai kegiatan pembelajaran, (5) dengan demikian,
perserta didik belajar dalam suasana yang menyenangkan, gembira, penuh
semangat, tidak cemas dan berani mengemukan pendapat secara terbuka.
Menulis jurnal dapat mengarahkan pada pembelajaran yang lebih baik
karena merupakan sesuatu yang konstruktif dan melibatkan proses reflektif
(Ahlina,2005). Pada saat menulis mungkin saja siswa menemukan konsep yang
membingungkan, ini akan memacunya untuk mengembangkan pemahamannya
tentang konsep tersebut dengan menghubungkan dengan pengetahuan yang
dimilikinya sebelumnya. Dengan adanya jurnal belajar ini guru dapat menilai
seberapa dalam pemahaman siswa terhadap materi yang baru dipelajari, sekaligus
untuk mengoreksi kelemahan dan kesalahan siswa. Sehingga siswa termotivasi
dalam belajarnya dan memandang bahwa pelajaran matematika bukanlah
pelajaran yang sulit dan membosankan.
Pengatahun tentang proses berfikir siswa ini dapat dijadikan sarana bagi
guru untuk meningkatkan semangat belajar siswa dengan cara memotivasinya
melalui komentar guru yang membangun pada jurnal belajar (Ahliana, 2005).
Dengan latar belakang tersebut peneliti bermaksud melakukan penilaian
yang coba mengupayakan meningkatkan prestasi belajar siswa, matematika siswa
dengan menerapkan jurnal belajar.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan peneliti tindakan kelas (PTK) yaitu penelitian
yang dilakukan oleh guru dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan
tujuan untuk memperbaiki kinerja guru, sehingga indikator keberhasilan tercapai.
Hal ini sesuai dengan pendapat Madya (dalam Wahyuni, 2001:22) bahwa orang
yang akan melakukan tindakan harus terlibat dalam proses penelitian dari awal
hingga akhir.
A. Penerapan penelitian
Pada penelitian ini, peneliti berperan sebagai perencana, penyusunan
perangkat pembelajaran dan instrumen peneliti, pengumpulan data dan pelapor
hasil penelitian. Dalam penelitian ini peneliti membantu guru melaksanakan
proses pembelajaran di kelas yang diarahkan pada penerapan jurnal belajar
terhadap prestasi belajar matematika siswa. Dalam kegiatan pengamatan peneliti
dibantu oleh tiga rekan peneliti yang berperan sebagai pengamat atau observer,
yaitu Drs. Ibu suluh facris guru Matematika dan Jerry jekson selaku observer,
Surya sebagai obsever
Penelitin ini dilakukan di SMP 10 Negeri malang, Waktu pelaksanaan
mulai tangal 29 April 2013 sampai dengan 8 Mei 2013. Subyek penelitian ini
adalah siswa kelas VIII-H semester genap Tahun pembelajaran 2012/2013 yang
berjumlah 37 siswa.
Instrumen penelitian yaitu alat-alat yang digunakan untuk memperoleh
atau mengumpulkan data yang bertujuan untuk mencapai tujuan penelitian
(Suhadi,ddk, 2003:71). Pada penelitian ini instrumen yang digunakan yaitu soalsoal pre tes dan soal tes formatif, jurnal belajar, hasil belajar siswa dan angket
siswa. Selain itu peneliti sebagai salah satu instrumen dalan penelitian ini.
Analisis data dalam penelitian ini digunakan untuk melihat pengaruh siswa
terhadap penerapan jurnal belajar khususnya pada prestasi belajar siswa.
Pengaruh prestasi belajar siswa dapat dilihat melalui angket siswa dan hasil
belajar siswa. Data dari angket siswa dimasukan dalam tabel seperti yang
tercancum pada tabel berikut ini.
Data angket Siswa
Angket mengenai presensi siswa tentang jurnal belajar
No
Nama A B C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
Sumber : Ahliana 2005
Sumber : Ahliana 2005
Keterangan :
A. Mata pembelajara Matematika selama ini merupakan mata
pembelajaran yang menyenangkan
B. Mata pembelajara Matematika bermanfaan dalam kehidupan seharihari
N
C. Saya senang dengan tugas menulis jurnal dalam pelajaran matematika
D. Saya terbiasa menulis buku harian dirumah
E. Menulis jurnal belajar sama menyenangkan dengan menulis dibuku
harian
F. Saya selalu berusaha menulis hasil refleksi belajar saya dalam jurnal
belajar
G. Menulis jurnal belajar membantu saya menyadari apa yang baru saya
pelajari
H. Menulis jurnal belajar saya bisa menyampaikan ide, pendapat, atau
aspirasi mengenai pembelajaran dikelas
I. Menulis jurnal belajar membuat saya lebih dekat, dan lebih
diperhatikan secra belajar saya oleh guru
J. Dengan menulis jurnal belajar saya termotivasi untuk mempersiapkan
diri dengan belajar matematika dirumah sebelum belajar dikelas
K. Menulis jurnal belajar mempermudah saya mengingat materi pelajaran
L. Menulis jurnal belajar secara tidak langsung membantu meningkatkan
prestasi saya
M. Dengan menulis jurnal belajar, saya dapat mengenali kelebihan
dankelemahan saya dalam belajar
N. Saya menjadi lebih bersemangat menulis jurnal, jika guru memberikan
tanggapan
Rentangan angka jawaban
1. Sangat setuju (skor 5)
2. Setuju (4)
3. Ragu-garu (3)
4. Tidak setuju (2)
5. Sangat tidak setuju (1)
Hasil
Pada tahap pelaksanaan tindakan juga dilakukan observasi. Observasi
dilakukan oleh dua guru observer, yaitu Drs.Suluh fahcris selaku guru Matematika
di kelas tersebut dan Jerry jekson dan surya sebagai observer. Dari hasil
observasi dapat diketahui kelemahan pada siklus I. Kelemahan-kelemahan
tersebut akan diperbaiki dan digunakan sebagai acuan untuk pelaksanaan tindakan
pada siklus II.
Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar
observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa dalam pembelajaran.
Dari hasil observasi tersebut diperoleh peneliti sudah melaksanakan semua
tindakan yang sudah direncanakan, pada pertemuan pertama siswa kurang aktif,
kurang memperhatikan penjelasan peneliti, dan keantusiasan siswa cukup, baik itu
dalam mengungkapkan pendapat maupun dalam mengerjakan LKS. Sedangkan
dalam pertemuan kedua lebih baik daripada pertemuan pertama, yaitu siswa mulai
aktif, bertanya maupun dalam mengerjakan LKS, serta mampu menyimpulkan
pembelajaran dengan benar meskipun dalam hal memperhatikan penjelasan
peneliti dirasakan kurang.
Pada pertemuan ketiga peneliti mengadakan tes formatif, namun
sebelumnya peneliti melakukan refleksi siswa melalui Tanya jawab tentang
kesulitan siswa dalam memahami konsep, kemudian peneliti membahas di depan
dengan alokasi waktu 30 menit, dan 60 menit untuk tes formatif. Diperoleh siswa
begitu antusias untuk bertanya, hal ini di sebabkan siswa tersebut hampir tidak
pernah belajar, semua siswa di kelas tersebut tidak buku panduan, baik itu LKS
maupun buku penunjang lainya sehingga peneliti harus mengulang-ulang
pelajaran yang lalu sebelum ujian berlangsung. Sedangkan hasil tes formatif dapat
di lihat pada lampiran 9
Dari hasil tes formatif pada materi Menentukan sisi, rusuk, dan titik sudut
kubus maupun balok maupun menentukan bagun dari sisi kubus dan balok
diperoleh bahwa sebagian besar nilai yang diperoleh siswa adalah 42,18 %
(Kurang).
Dari hasil observasi pada siklus I, penerapan pembelajaran dengan
menggunakan jurnal yang diterapkan oleh peneliti dirasakan kurang efektif. Hal
ini berdasarkan hasil observasi di atas dapat diketahui kelemahan pada
pembelajaran siklus I, antara lain.
1. Peneliti kurang mampu menguasai kelas
2. Siswa kurang terbiasa untuk menulis jurnal, dan belum paham tentang
fungsi jurnal belajar bagi mereka. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa
siswa yang tidak mengumpulkan jurnal belajar tepat pada waktunya.
3. Siswa tidak dapat diajak berkerja sama, hal ini dikarenakan pada saat
dilakukan diskusi kelompok yang mengerjakan LKS hanya didominasi
siswa tertentu saja, dan pada saat pemilihan kelompok didominasi siswa
yang berkemampuan tinggi.
4. Beberapa siswa bingung bahkan kurang mengerti penjelasan yang
diberikan peneliti, hal ini disebabkan peneliti terlalu cepat dalam
menjelaskan. Namun dari hasil observasi siswa kurang memperhatikan
penjelasn peneliti, sehingga peneliti mengurangi kelebihan mengulangulang materi yang diajarkan.
5. Pada saat tes formatif berlangsung masih banyak siswa yang curang dan
hasil yang diperoleh masih belum memuaskan
Dari hasil observasi kemudian refleksi untuk diberikan tindakan perbaikan
yang akan dilakukan pada siklus berikutnya.
1. Peneliti lebih memperhatikan siswanya, dengan menguasai kelas sebaik
mungkin.
2. Peneliti mencoba melekukan pendekatan dengan beberapa siswa di kelas,
peneliti menanyakan kendala apa saja dalam penulisan jurnal belajar dan
mencoba untuk member pengertian tentang fungsi jurnal belajar bagi
mereka.
3. Peneliti lebih memperhatikan belajar kelompok siswa dikelas, dengan
mendekati beberapa kelompok untuk dibimbing, serta membantu siswa
dalam penguasan konsep dalam LKS dan meberikan motivasi pada siswa
berupa hadiah makana kecil, berupa poin atau nilai kelompok,
menumbuhkan semangat siswa untuk aktif dalam belajar
4. Peneliti lebih memperhatikan siswa ketika sedang menjelaskan. Peneliti
berusaha untuk membantu siswa mau bertanya yaitu dengan memberikan
pertanyaan – pertanyaan yang memancing siswa untuk menjawab dan
bertanya “mengapa demikian ?”. kemudian peneliti memberikan
penguatan berupa tambahan nilai apabila mereka dapat menjawab
pertanyaan atau memberikan hadiah berupa permen. Peneliti juga berusaha
membuat siswa aktif berdiskusi dengan teman, dan mau berfikir. Karena
siswa tersebut cenderung untuk bergantung pada guru, meski pada
kenyataannya kemampuan siswa tersebut dapat digali melalui Tanya
jawab yang aktif.
5. Peneliti meminta bantuan dua observer untuk mengawasi jalannya tes
formatif, sehingga tidak ada lagi siswa yang curang da siswa harus
bertanggung jawab dengan belajarnya, supaya siswa tidak malas. Peneliti
juga berusaha mengupayakan untuk meningktkan prestasi siswa.
Pada tahap pelaksanaan tindakan dalam siklus II ini juga dilakukan tahap
observasi. Observasi dilakukan oleh tiga orang observer yang sama dengan siklus
pertama.
Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian siklus ke II ini yaitu
lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa dalam
pembelajaran. Dari hasil observasi tersebut diperoleh peneliti sudah melaksanakan
semua tindakan yang sudah direncanakan, pada pertemuan keempat siswa mulai
aktif dalm proses belajar, yaitu dengan siswa mulai memperhatikan penjelasan
yang diberikan oleh peneliti maupun dalam tanya jawab di kelas, meskipun
terkadang siswa masih curang dalam mengerjakan soal pre tes. Pada pertemuan
kali ini peran aktif siswa lebih baik dari pada pertemuan sebelumnya. Sedangkan
pada pertemuan kelima antusias siswa dalam bertanya dan mengunkapkan
pendapat lebih baik dari pada kondisi pada pertemuan sebelumnya. Dari sisni
siswa cenderung menyukai belajar secara berkompetisi dengan siswa yang lain,
terbukti bahwa dengan memberikan tambahan pada nilai aktif siswa. Pada
pertemuan keenam peneliti mengadakan tes formatif, namun sebelum peneliti
melakukan refleksi siswa memulai tanya jawab tentang kesulitan siswa dalam
memahami kesulitan dalam memahami konsep dan siswa yang membutuhkan
penjelasan dengan alokasi waktu 30 menit, dan 60 menit untuk tes formatif.
Diperoleh siswa begitu antusias untuk bertanya, hal ini disebabkan siswa mulai
memahami fungsi jurnal belajar bagi mereka. Sedangkan hasil tes formatif yang
kedua dapat dilihat pada lampiran 9.
Dari hasil tes formatif pada materi Menentukan model kerangka Kubus
dan Balok dan Menentukan Jaring-Jaring Kubus dan Balok bahwa siswa
mengalami peningkatan dibandinkan hasil tes formatif yang pertama dan sebagian
besar nilai yang diperoleh siswa adalah 63,08 % (Baik).
Hal ini disebabkan jurnal belajar yang ditulis siswa bermanfaat bagi siswa
dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, meskipun tidak begitu besar
namun terdapat perubahan pada siswa, yaitu beberapa susdah siswa membeli buku
untuk pegangan belajar, siswa mulai aktif dalam PBM di kelas dan siswa muali
memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru.
Pembahasan
1. Memperkenalkan jurnal belajar kepada siswa
Dalam memperkenalkan jurnal belajar, peneliti menginformasikan
pengertian dari jurnal belajar yaitu jurnal adalah sekumpulan tugas menulis yang
berbentuk seperti cacatan harian (Nahngas dan Petereson, dalam Kodirun 2002).
Menulis disini mengandung arti mengungkapkan apa yang sudah diperoleh dari
peroses pembelajaran dengan menggunakan bahasa siswa sendiri sehingga mudah
dipahami. Peneliti memperkenalkan jurnal belajar pada siswa sebelum proses
pembelajaran dimulai. Kemudian peneliti memperkenalkan jurnal belajar
matematika. Yaitu rekaman tertulis tentang apa yang telah dipelajari siswa, antara
lain tangapan siswa terhadap pelajaran matematika serta tanggapan siswa
mengenai proses pembelajaran yang baru dilaksanakan, kesulitan kesulitan yang
dialami dan merangkum materi yang sudah dipelajari.
2. Menginformasikan tujuan dan manfaat penerapan pembelajaran dengan
menggunakan jurnal belajar kepada siswa.
Setelah siswa mengerti tentang jurnal belajar, kemudian peneliti
menginformasikan tujuan dan dan manfaat penerapan pembelajaran dengan
menggunakan jurnal belajar kepada siswa. Tujuan dari penerapan jurnal belajar
adalah untuk memperhatikan tentang proses berfikir siswa. Sedangkan manfaat
dari penerapan pembelajaran dengan menggunakan jurnal adalah supaya guru
lebih dekat dengan siswa, yaitu bersifat sebagai alat komonikasi dalam proses
pembelajaran. Diharapkan guru dapat mengatasi kesulitan siswa.
3. Memberikan contoh bentuk jurnal belajar kepada siswa.
Pada tahap ini peneliti memperlihatkan contoh format jurnal kepada siswa.
Kemudian peneliti menjelaskan isi dari format jurnal belajar tersebut.
4. Meminta beberapa siswa untuk mempraktekkan bagaimana menerapkan jurnal
belajar
Pada tahap ini peneliti meminta beberapa siswa untuk mempraktekkan
penerapan jurnal belajar dengan meminta siswa tersebut membacakan format
jurnal belajar tersebut kemudian mengisi mengisi format tersebut dengan bahasa
siswa sendiri dan membahasnya di depan kelas
5. Menampung dan menanggapi saran dan keritik dari siswa, kemudian
mengemukakan kesepakatan pembuatan dan penerapan jurnal belajar dengan
siswa.
Berdasarkan tahap 3 dan 4, pada tahap ini peneliti meminta siswa untuk
menanyakan hal-hal yang kurang dipahami, diharapkan dapat tambahan dari
contoh format jurnal belajar tersebut sehingga terjadi kesepakatan antara guru
dengan siswa.
6. Jurnal belajar diterapkan
Pada tahap ini jurnal belajar diberikan peneliti kepada siswa pada akhir
peroses pembelajaran, selanjutnya jurnal dikerjakan dirumah kemudian
dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. Peneliti juga merefleksi kumpulan
jurnal yang dibuat oleh siswa dan hasil refleksi tersebut dapat digunakan sebagai
bahan evaluasi pembelajaran peneliti dan meningkatkan prestasi siswa dalam
belajar matematika.
Sebelum diberikan format jurnal belajar peneliti membelajarkan konsep
kubus dan balok dengan menggunakan metode diskusi, Tanya jawab, penggunaan
alat peraga dan dengan media berupa LKS. Kemudian pada tahap 6 diharapkan
guru memahami bagaimana siswa berfikir dari materi yang sudah diajarkan
dengan meminta siswa membuat jurnal belajar yang berkaitatan dengan dengan
materi yang telah diajarkan menurut bahasa mereka sendiri. Dengan dibuatnya
jurnal diharapkan peneliti atau guru pada nantinya dapat meningkatkan prestasi
siswa dalam belajarnya. Maksud dari prestasi siswa adalah meningkatkan prestasi
siswa dalam belajar terutama pada matematika, yaitu dengan mengatahui
kebutuhan siswa yang kemudian merefleksinya.
Pada dasarnya siswa mengatahui kelemahan dan kelebihan dirinya
(Ahliana,2005). Jadi apabila siswa tidak dapat mengatakan kesulitan dan
kebutuhan dalam belajarnya pada guru, maka guru tidak mengatahuinya. Bahkan
gurupun bingung bagaimana memberikan bantuan seperti yang siswa inginkan.
Pada dasarnya cara berfikir setiap siswa berbeda-beda, oleh karena itu siswa perlu
bantuan yang berbeda pula. Jadi dengan adanya jurnal belajar tersebut peneliti
mengatahui letak perbedaannya dan mengetahui letak perbedaannya dan
mengetahui bagaimana memberikan solusi dari hasil refleksi jurnal tersebut.
Jurnal belajar dapat dimanfaatkan siswa sebagai alat komonikasi dengan guru,
dimana siswa akan merasa lebih dekat dengan guru. Demikian juga guru akan
lebih memahami kebutuhan belajar siswa, namun pada kenyataannya disekolahan
tersebut siswa belumdapat memanfaatkan jurnal belajar dengan baik, hal ini
dikarenakan sulitnya peneliti untuk menguasai kelas sehingga kelas menjadi ramai
dan tidak nyaman, kenakalan siswa dalam kelas belum dapat diatasi oleh peneliti
sehingga dalam penelitian tersebut peneliti merasa kewalahan, sulitnya siswa
untuk disiplin dalam hal mengumpulkan tugas-tugas dari peneliti, siswa kurang
memahami pentingnya tugas membuat jurnal belajar sehingga siswa kurang
mengkomonikasikan kebutuhan belajarnya pada peneliti melalui jurnal belajar
tersebut, peneliti juga kurang kreatif dalam pembuatan jurnal belajar sehingga
siswa kurang kreatif seharusnya format jurnal belajar dibuat semenarik mungkin,
misalnya dengan menambahkan gambar-gambar pada format jurnal belajar sesuai
dengan keinginan siswa, peneliti juga kurang koordinasi dengan guru bidang studi
matematika disana sehingga harapan peneliti pada penelitian pada kali ini kurang
sesuai.
Berdasarkan hasil penelitian jurnal belajar tersebut diperoleh bahwa
seharunya jurnal dibuat semenarik mungkin agar siswa tertarik, kemudian
kebiasaan menulis perlu dibudidayakan supaya siswa menjadi kreatif dan aktif.
Selanjutnya peneliti berupaya selalu melakukan refleksi dari setiap jurnal belajar
yang masuk, sehingga misalkan terjadi sesuatu dalam jurnal tersebut dapat
langsung ditanggapi.
Peningkatan prestasi belajar siswa salah satunya dapat dilihat dari
peningkatan hasil belajar siswa. Dalam hal ini penerapan jurnal belajar cukup
meningkatkan prestasi belajar siswa, hal ini sesuai dengan hasil tes yang
dilakukan pada siklus 2 mempunyai rata-rata nilai yang lebih tinggi daripada
siklus 1. Pada siklus 1 rata-rata nilai yang di capai oleh siswa adalah 42,18
sedangkan pada siklus 2 rata-rata nilai yang dicapai oleh siswa adalah 63,08
(seperti terlihat pada lampiran 9)
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dengan demikian dapat dikatakan
bahwa penerapan jurnal belajar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini
dapat diketahui bahwa setelah penelitian selesai hamper semua siswa sudah
mempunyai buku panduan belajar meskipun masih ada sebagian siswa yang foto
copy. Meningkatnya prestasi belajar siswa juga menjadikan hasil belajar siswa
meningkat. Hal ini sesuai dengan diungkapkan oleh sardirman (dalam
Mariyam,2006:9) bahwa intensitas prestasi belajar seorang siswa akan sangat
menentukan tingkat pencapaian hasil belajar. Namun disekolah ini penerapan
pembelajaran dengan menggunakan jurnal belajar baru dikatan cukup
meningkatkan prestasi belajar siswa atau penerapan jurnal belajar belum
sepenuhnya dapat meningkatkan prestasi siswa. Hal ini dikarenakan pemanfaatan
jurnal belajar tersebut dirasa kurang maksimal. Banyak siswa yang enggan
mengungkapkan atau kurang berterusterang dalammengisi atau menulis jurnal
belajarnya. Sehingga guru di dalam melakukan pendekatan kepda siswa untuk
membantu kesulitan belajar siswa juga kurang maksimal yang akhirnya berakibat
pada prestasi siswa kurang. Sehingga hasil belajar yang didapat oleh siswa juga
kurang memuaskan.
Dari pembahasan ini dapat diketahui bahwa penerapan jurnal belajar dapat
digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dan juga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Namun berdasarkan dari hasil penelitian ada
hal-hal yang penting yang harus diperhatikan yaitu pemanfaatan jurnal belajar
harus diupayakan semaksimal mungkin. Sehingga peningkatan prestasi dan hasil
belajar siswa juga akan memuaskan.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan pembelajaran dengan menggunakan jurnal belajar siswa kelas VIIIH SMP Negeri 10 Malang pada pokok pembahasan kubus dan balok yaitu
a. Memperkenalkan jurnal belajar pada siswa
b. Menjelaskan fungsi jurnal belajar bagi mereka
c. Meminta siswa untuk menceritakan apa yang sudah dipelajari dengan
bahasa mereka sendiri, mengungkapakan kesulitan mereka dalam
memahami konsep dan mengevaluasi diri sendiri
d. Memberikan contoh pengalaman membuat jurnal belajar
e. Meminta siswa untuk menerpakan dalam pelajaran matematika
f. Merefleksi kumpulan jurnal yang sudah dibuat oleh siswa
g. Hasil refleksi digunakan sebagai bahan evaluasi pembelajaran guru dan
untuk meningkatkan prestasi siswa belajar matematika
2. Penerapan pembelajaran dengan menggunakan jurnal belajar siswa kelas VIIIH SMP Negeri 10 Malang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan terhadap penelitian yang telah
dilakukan maka saran yang dapat diajukan peneliti, sebagai berikut.
1. Penerapan jurnal belajar siswa dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan
oleh guru bidang studi Matematika dan guru bidang studi lain untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa
2. Bagi peneliti yang ingin meneliti tentang penerapan jurnal belajar dapat
mengembangkannya dengan membuat jurnal belajar semenarik mungkin,
sehingga siswa merasa tertarik untuk menulis jurnal belajar.
DAFTAR RUJUKAN
Ahlina, Muflichhatul. 2005. Penerapan Strageti Metakongnitif Sebaggai Media
Refleksi untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Reflektik siswakelas II
di SMP Laboratorium UM Malang. Skripsi tidak diterbitkan: U.M.
Kodirun. 2002. Efektifitas Pemberian Tugas Membuat Tugas Jurnal matematika
dalam Pembelajarn Konsep Persegi. Thesis tidak diterbitkan. Malang:
Program Pasca Sarjana UM.
Wahyuni. 2001. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Madya.
Suhandi. ddk. 2003. Cooperative Learning Theory, Research, and Practice.
USA: The Jhons Hopkins University.
Mariyam. 2006. Beberapa Teknik, Model, dan Strategi dalam Pembelajaran
Matematika. P3G Matematika: Yogyakarta.
Download