26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan

advertisement
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
A. Setting Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Kelas VIII-A SMP Negeri 1 Suwawa Kabupaten
Bone Bolango pada pelajaran matematika semester genap tahun ajaran 2012/2013.
B. Karakteristik Subjek Penelitian
Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah siswa Kelas VIII-A yang
berjumlah 20 orang, terdiri dari 8 orang laki-laki dan 12 orang perempuan.
Keseluruhan siswa di kelas ini mempunyai kemampuan yang bervariasi. Mulai
dari
siswa
yang
berkemampuan
rendah,
sedang,
hingga
siswa
yang
berkemampuan tinggi.
3.2 Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan suatu Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Pelaksanaan penelitian tindakan berlangsung dalam siklus berulang. Banyaknya
siklus yang dilaksanakan nantinya disesuaikan dengan dampak dari pelaksanaan
tindakan. Apabila pada akhir pelaksanaan siklus I hasil evaluasi siswa belum
mencapai ketuntasan belajar, maka akan dilaksanakan siklus tambahan yaitu
siklus II. Siklus tambahan akan terus dilaksanakan sampai hasil evaluasi siswa
mencapai ketuntasan belajar. Secara garis besar dapat dijelaskan dengan bagan
berikut.
26
SIKLUS I
SIKLUS II
1. Rencana
1. Rencana
2. Tindakan
4. Refleksi
4. Refeksi
2. Tindakan
3. Observasi
3. Observasi
Dilanjutkan ke siklus
berikutnya hingga indikator
keberhasilan tercapai
(Mulyasa, 2010: 73)
A. Siklus I
1. Perencanaan
Dalam perencanaan tindakan, peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut.
1) Menghubungi Kepala Sekolah tempat penelitian.
2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan
Metode Pembelajaran Kelompok Berbasis Laboratorium.
3) Menyiapkan bahan yang diperlukan dalam pelaksanaan tindakan, seperti
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan alat peraga (model).
4) Menetapkan waktu pelaksanaan tindakan.
5) Menyusun instrumen penelitian yang digunakan pada pelaksanaan tindakan
kelas selama pembelajaran berlangsung, berupa lembar observasi aktivitas
belajar siswa.
6) Menyusun alat evaluasi.
27
2. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Kegiatan pembelajaran yang
dilakukan pada siklus I mengacu pada skenario pembelajaran sebagai berikut.
a) Kegiatan pendahuluan
1) Menyiapkan siswa untuk belajar.
2) Melakukan apersepsi dengan cara mengingatkan kembali materi
pelajaran yang sebelumnya sudah dipelajari.
3) Memberikan motivasi dengan cara menyampaikan tujuan pembelajaran
akan pentingnya mempelajari materi luas permukaan kubus dan balok.
4) Memberikan asosiasi dengan cara mengaitkan materi luas permukaan
kubus dan balok dengan peristiwa yang sering dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari.
b) Kegiatan inti
1) Mengelompokkan siswa menjadi beberapa kelompok heterogen. Setiap
kelompok terdiri dari 4-5 orang.
2) Membagikan LKS dan model kubus dan balok serta meminta kepada
masing-masing kelompok untuk menyiapkan alat dan bahan lainnya
yang diperlukan untuk kegiatan praktikum (yang telah dipesan
sebelumnya).
3) Meminta siswa membuka LKS dan melakukan kegiatan seperti yang
diperintahkan dalam LKS tentang bagaimana menemukan rumus dan
menghitung luas permukaan kubus dan balok.
4) Memberikan kesempatan kepada masing-masing siswa atau masing28
masing kelompok untuk bertanya jika masih ada hal-hal yang tidak
dipahami.
5) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja (melakukan
praktikum dan berdiskusi) dengan kelompok masing-masing serta
menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam LKS.
6) Berkeliling
dan
mengamati
kegiatan
siswa
dalam
kelompok.
Memberikan sedikit bimbingan kepada siswa dalam melakukan
praktikum dan menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat
dalam LKS (memberikan pertanyaan yang mengarah pada jawaban
yang diinginkan).
7) Meminta
salah
satu
kelompok
untuk
mempresentasikan
atau
menyampaikan hasil kerja kelompoknya.
8) Meminta kelompok lain untuk memberikan tanggapan atau pertanyaan
pada kelompok penyaji.
9) Apabila diskusi tidak berjalan dengan baik, guru dapat merangsang
siswa dengan memberikan pertanyaan kepada kelompok penyaji.
10) Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan
maupun isyarat.
11) Memfasilitasi siswa dalam memberikan simpulan untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan.
c) Kegiatan penutup
1) Memberikan tugas untuk diselesaikan dirumah (PR) berupa soal-soal
latihan.
2) Menutup pelajaran.
29
3. Pengamatan atau Observasi dan Evaluasi
Observasi terhadap kegiatan pembelajaran dilakukan oleh peneliti yang
bertindak selaku observer menggunakan lembar observasi aktivitas siswa
melakukan proses pembelajaran. Selanjutnya, evaluasi dilakukan pada akhir
pembelajaran guna mengetahui dampak dari penggunaan Pembelajaran
Kelompok Berbasis Laboratorium pada materi bangun ruang sisi datar.
4. Tahap Analisis dan Refleksi
Tahap analisis data dilaksanakan berdasarkan hasil observasi/pengamatan
yang sudah dilakukan. Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi
dari pelaksanaan penelitian akan di analisis secara kuantitatif dan deskriptif.
Sedangkan refleksi dimaksudkan untuk melihat apakah tindakan yang
dilaksanakan telah mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan.
B. Siklus Lanjutan
Siklus lanjutan merupakan siklus perbaikan. Pelaksanaannya didasarkan
pada hasil refleksi siklus sebelumnya. Siklus lanjutan ini dilaksanakan karena
hasil refleksi yang dilakukan melalui diskusi menunjukan bahwa tindakan pada
siklus sebelumnya belum mencapai indikator kinerja yang ditetapkan. Oleh karena
itu, dirumuskan strategi penyempurnaan tindakan sebagai berikut.
1. Perencanaan
Kegiatan dalam tahap perencanaan terdiri dari penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan bahan yang diperlukan dalam
pelaksanaan tindakan, dan pembuatan instrumen penelitian yang digunakan
pada pelaksanaan tindakan kelas untuk siklus sebelumnya. Selanjutnya,
30
kekurangan yang ada pada siklus I terkait dengan kegiatan dalam tahap
perencanaan akan diperbaiki di siklus lanjutan.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan (proses pembelajaran) siklus lanjutan dilaksanakan
apabila hasil pelaksanaan pembelajaran siklus I tidak mencapai indikator yang
ditetapkan. Materi yang diajarkan adalah materi lanjutan dari siklus I,
sedangkan proses penyajian materi dilaksanakan seperti halnya pada
pembelajaran siklus I.
3. Pengamatan atau Observasi dan Evaluasi
Observasi atau pengamatan yang dilakukan pada siklus lanjutan sama
halnya dengan siklus I, dilakukan oleh peneliti yang bertindak sebagai
observer. Menyangkut aktivitas belajar siswa selama berlangsungnya
pembelajaran menggunakan lembar observasi aktivitas belajar siswa.
4. Tahap Analisis dan Refleksi
Kegiatan ini dilakukan pada akhir siklus lanjutan dengan tujuan
mengevaluasi keterlaksanaan setiap tindakan. Tahap analisis data dilaksanakan
berdasarkan hasil observasi yang sudah dilakukan. Refleksi pada siklus
lanjutan ini merupakan langkah penting untuk menentukan apakah penelitian
akan dihentikan atau diteruskan. Revisi dan perbaikan dalam setiap tindakan
akan selalu dilakukan sampai terjadi peningkatan atau indikatornya tercapai.
31
3.3 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
A. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan datanya adalah sebagai berikut.
1) Observasi
Digunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas belajar siswa
dalam mengikuti pembelajaran melalui
Pembelajaran
Kelompok
Berbasis Laboratorium, yang dilakukan pada tiap pertemuan.
2) Tes
Digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa (yang akan
dikaitkan dengan aktivitas belajar siswa) yang diberikan kepada siswa
pada akhir tiap siklus.
B. Instrumen Pengumpulan Data
Sedangkan instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai
berikut.
1) Observasi, menggunakan lembar observasi/lembar pengamatan untuk
menilai tingkatan aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran
melalui Pembelajaran Kelompok Berbasis Laboratorium.
2) Tes, menggunakan instrumen (butir soal) untuk mengukur hasil belajar
siswa (yang akan dikaitkan dengan aktivitas belajar siswa). Tes yang
digunakan berupa tes uraian.
32
Untuk selengkapnya penyusunan instrumen pengumpulan data dapat dijelaskan
dibawah ini.
a. Definisi Konseptual
Aktivitas belajar siswa adalah bergerak aktif secara berkala yang
melibatkan fisik, fikiran dan semua indera yang berhubungan dengan proses
pembelajaran. Indikator aktivitas belajar siswa adalah: (1) Memperhatikan
apa yang disampaikan guru, (2) Menjawab pertanyaan dari guru, (3)
Mengerjakan LKS yang diberikan guru, (4) Bekerja sama dengan teman
satu kelompok, (5) Mendiskusikan masalah yang dihadapi dalam kegiatan
belajar mengajar, (6) Bertukar pendapat antar teman dalam kelompok, (7)
Mengambil keputusan dari semua jawaban yang dianggap paling benar, (8)
Mempresentasikan jawaban di depan kelas, dan (9) Merespon jawaban
teman.
b. Definisi Operasional
Aktivitas belajar siswa adalah penilaian yang diperoleh siswa melalui
observasi yang meliputi aktivitas fisik, pikiran, dan semua indra dalam
proses pembelajaran dengan indikator yaitu: (1) Memperhatikan apa yang
disampaikan guru, (2) Menjawab pertanyaan dari guru, (3) Mengerjakan
LKS yang diberikan guru, (4) Bekerja sama dengan teman satu kelompok,
(5) Mendiskusikan masalah yang dihadapi dalam kegiatan belajar mengajar,
(6) Bertukar pendapat antar teman dalam kelompok, (7) Mengambil
keputusan dari semua jawaban yang dianggap paling benar, (8)
Mempresentasikan jawaban di depan kelas, dan (9) Merespon jawaban
teman.
33
3.4 Analisis Data
Analisis data hasil observasi aktivitas belajar pada siswa dilaksanakan
secara bertahap dan berkesinambungan pada setiap akhir pengamatan. Dalam
penelitian tindakan kelas ini, jenis data yang dikumpulkan adalah sebagai berikut.
1) Data Kualitatif (data hasil observasi aktivitas belajar siswa selama proses
pembelajaran berlangsung) dianalisis secara kuantitatif.
Aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung akan
diamati dan dinilai dari beberapa kompenen. Observasi aktivitas belajar siswa
dianalisis pada setiap akhir pertemuan secara kuantitatif.
2) Data Kuantitatif (nilai hasil belajar siswa, yang akan dikaitkan dengan hasil
observasi aktivitas belajar siswa) dianalisis secara deskriptif.
Dalam
menetapkan
tingkat
keberhasilan
siswa
menggunakan
Pembelajaran Kelompok Berbasis Laboratorium digunakkan rentang 0 – 100.
Daya serap tertinggi yang dicapai siswa adalah 100. Sedangkan rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut:
=
ℎ
ℎ
ℎ
100
Untuk menentukan keberhasilan siswa, peneliti mengacu pada kriteria
ketuntasan minimal 75, artinya setiap siswa dikatakan berhasil jika tingkat
capaian hasil belajar mereka nilai minimal 75.
34
3.5 Indikator Kinerja
Untuk mengukur keberhasilan pada pelaksanaan tindakan ini, peneliti
menggunakan indikator keberhasilan sebagai berikut.
1) Hasil observasi menunjukkan bahwa minimal 85% dari keseluruhan aspek
yang dinilai dalam proses pembelajaran mencapai kriteria minimal baik (B),
ditinjau dari aktivitas belajar siswa.
2) Hasil penilaian menunjukkan bahwa minimal 85% dari seluruh siswa yang
dikenakan tindakan mencapai nilai ketuntasan minimal 75 pada materi
bangun ruang sisi datar.
35
Download