hasil dan pembahasan

advertisement
80
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya bahwa pentingnya menganalisis
kualitas website e-government dan banyaknya informasi yang dapat diekstrak dari
web log pada server website e-government menjadi permasalahan utama pada
penelitian ini. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan analisis terhadap kualitas
website berdasarkan persepsi responden menggunakan metode webqual 4.0 dan
analisis terhadap data web log dengan mengembangkan program aplikasi web log
untuk mendapatkan pola akses pengunjung website e-government.
Analisis Kualitas Website
Responden yang telah menjalankan analisis kualitas website e-government
adalah mahasiswa jenjang pendidikan sarjana pada Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Bengkulu yang berjumlah 30 mahasiswa. Masing-masing
responden menganalisis kualitas empat website e-government dan berstatus aktif.
Keempat
website
e-government
tersebut
adalah
provinsi
Bengkulu
(www.bengkuluprov.go.id), provinsi Jawa Barat/Jabar (www.jabarprov.go.id),
provinsi Jawa Timur/Jatim (www.jatimprov.go.id), dan provinsi Nangroe Aceh
Darussalam/NAD (www.acehprov.go.id).
Perancangan dan Penyebaran Kuesioner
Hasil perancangan kuesioner yang digunakan pada penelitian ini dapat
dilihat pada Lampiran 2. Kuesioner penelitian terdiri atas tiga bagian, yaitu:
1
Bagian I: Pendahuluan
Bagian pendahuluan merupakan informasi mengenai responden
yang terdiri atas karakteristik responden (dua pertanyaan) dan perilaku
responden (sebelas pertayaan).
2
Bagian II: Task
Task yang digunakan pada kuesioner berjumlah enam task yang
bersumber pada Panduan Kominfo dan PBB. Keenam task tersebut
antara lain: lambang atau nama website, topografi provinsi, link ke
web lain, berita update, buku tamu, dan pengiriman email. Penjelasan
dari masing-masing task adalah sebagai berikut:
81
Task 1: Mencari lambang atau nama website (Panduan Kominfo).
Task dikatakan berhasil jika responden telah menemukan
lambang atau nama website.
Task 2: Mencari informasi mengenai topografi provinsi (jenis
kelamin, pekerjaan, dan lain-lain) pada website (Panduan
Kominfo). Task dikatakan berhasil jika responden telah
menemukan informasi mengenai topografi.
Task 3: Mencari link ke situs lain pada website (Panduan PBB
tahap enhanced). Link dikhususkan ke Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD). Task dikatakan berhasil jika
responden telah klik link tersebut.
Task 4:
Mencari informasi mengenai berita atau artikel terbaru
yang dipublikasikan pada website (Panduan PBB tahap
emerging). Task dikatakan berhasil jika responden telah
menemukan berita atau artikel terbaru.
Task 5:
Mencari buku tamu pada web (Panduan Kominfo). Task
dikatakan berhasil jika responden telah menemukan buku
tamu.
Task 6: Melakukan pengiriman email kepada pihak pengelola
dengan memberikan pertanyaan (Panduan PBB tahap
interactive). Task dikatakan berhasil jika responden telah
berhasil mengirimkan pertanyaan melalui email.
2
Bagian III: Daftar pertanyaan kualitas website
Daftar pertanyaan kualitas website yang digunakan pada
penelitian ini terdiri atas tiga kategori yaitu usability, kualitas
informasi, dan kualitas interaksi pelayanan (Barnes & Vidgen 2003).
Daftar pertanyaan berjumlah 19 pertanyaan yang merupakan
modifikasi dari beberapa studi literatur yang dianggap relevan dan
tidak membingungkan responden dalam melakukan penilaian terhadap
kualitas website. Daftar pertanyaan yang digunakan pada penelitian ini
beserta sumbernya dapat dilihat pada Tabel 2.
82
Tabel 2 Daftar pertanyaan kualitas website
Kategori
Usability
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kualitas
Informasi
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Kualitas
Interaksi
Pelayanan
14.
15.
16.
17.
18.
Keseluruhan 19.
Pertanyaan
Sumber
Situs dapat dikenali dari interface Kominfo
awal
(2003)
Simbol dapat mudah dikenali
Wignjosoebroto
et al. (2010)
Desain warna web nyaman dilihat
Kominfo
(2003)
Jenis dan ukuran huruf mudah
Kominfo
dibaca
(2003)
Warna background kontras dengan Kominfo
warna huruf
(2003)
Antar halaman cepat ditampilkan
Palmer (2002)
Alamat situs mudah untuk diingat
Hendrayudi et
al. (2011)
Informasi cukup jelas
Barnes dan
Vidgen (2003)
Informasi terpercaya
Informasi up-to-date
Informasi bermanfaat untuk
Palmer (2002)
pengguna
Informasi yang disajikan beragam
Ada penambahan pengetahuan
Barnes dan
dari informasi website
Vidgen (2003)
Situs memiliki reputasi yang baik
Barnes dan
Vidgen (2003)
Situs memberikan rasa aman saat
transaksi
Kemudahan memberikan
Palmer (2002)
masukan/saran melalui email
Kemudahan berkomunikasi dengan Barnes dan
organisasi (link ke SKPD)
Vidgen (2003);
Iswanti (2010)
Kecepatan pengelola menrespon
Palmer (2002)
pertanyaan dan memberikan
tanggapan
Pendapat secara keseluruhan
Barnes dan
mengenai kualitas website
Vidgen (2003)
Jenis pertanyaan yang digunakan pada kuesioner adalah closed
ended questions, yaitu bentuk pertanyaan dengan beberapa alternatif
jawaban bagi responden dengan menggunakan skala Likert lima
83
tingkat: Sangat Tidak Setuju (1), Tidak Setuju (2), Cukup (3), Setuju
(4), Sangat Setuju (5).
Pengolahan Data Kuesioner
Data hasil kuesioner ditampilkan dalam bentuk tabulasi. Hasil kuesioner
digunakan untuk menganalisis karakteristik dan perilaku responden, tingkat
keberhasilan
dan
rata-rata
waktu
yang
dibutuhkan
responden
dalam
menyelesaikan task, serta penilaian atau tanggapan subyektif responden terhadap
kualitas website.
1.
Bagian I: Pendahuluan
Data yang digunakan untuk menganalisis karakteristik dan
perilaku responden terhadap kualitas website yaitu: (i) Jenis kelamin
responden terdiri atas: laki-laki dan perempuan (K1), (ii) Penggunaan
internet responden per bulan terdiri atas: kurang dari Rp 50.000;
antara Rp 50.000 dan Rp 149.900; antara Rp 150.000 dan Rp 249.900;
lebih dari Rp 250.000 (K2), dan (iii) Akses terhadap website terdiri
atas: responden pernah mengakses website dan responden belum
pernah mengakses website (P7). Bagian pendahuluan pada kuesioner
dapat dilihat pada Lampiran 2.
Hasil
rekapitulasi
karakteristik
dan
perilaku
responden
menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah berjenis kelamin
perempuan dengan pengeluaran internet per bulan antara Rp 50.000
dan Rp 149.900 serta sebagian besar responden belum pernah
mengakses keempat website yang diuji (Tabel 3). Adapun hasil
rekapitulasi karakteristik dan perilaku responden secara lengkap dapat
dilihat pada Lampiran 3, Lampiran 4, dan Lampiran 5.
Tabel 3 Hasil rekapitulasi karakteristik dan perilaku responden
N
Karakteristik
dan
p Perilaku
Jenis
1. Kelamin
2. Pengeluaran
Uraian
Laki-laki
Perempuan
Total
Kurang dari Rp 50.000
∑
%
9
21
30
10
30
70
100
33
84
internet
bulan
per Rp 50.000-Rp 149.900
Rp 150.000-Rp 249.000
Lebih dari Rp 250.000
Total
3 Akses Website
a.Bengkulu
Pernah mengakses website
Belum pernah mengakses website
Total
b.
b. Jabar
Pernah mengakses website
Belum pernah mengakses website
Total
c.
c. Jatim
Pernah mengakses website
Belum pernah mengakses website
Total
d.
d. NAD
Pernah mengakses website
Belum pernah mengakses website
Total
2.
18
2
0
30
60
7
0
100
11
19
30
3
27
30
2
28
30
5
25
30
37
63
100
10
90
100
67
93
100
17
83
100
Bagian II: Task
Parameter keberhasilan responden mengerjakan task dalam
bentuk persentase diperoleh dari jumlah responden yang berhasil
mengerjakan task dibagi dengan jumlah keseluruhan responden.
Adapun hasil rekapitulasi responden dalam mengerjakan task dapat
dilihat pada Lampiran 6.
Tabel 4 Persentase keberhasilan responden mengerjakan task
Task
Task 1:
Lambang/nama web
Task 2:
Topografi provinsi
Task 3:
Link ke web lain
Task 4:
Berita update
Task 5:
Buku tamu
Task 6:
Pengiriman email
Bengkulu
Jabar
Jatim
NAD
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
40%
100%
100%
100%
85%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
90%
100%
100%
100%
85
Semua responden
berhasil mengerjakan keenam task pada
website provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan Nangroe Aceh
Darusssalam (Tabel 4). Akan tetapi, terdapat perbedaan yang nyata
pada task keempat yaitu mencari berita update pada website provinsi
Bengkulu, karena lebih dari setengah responden tidak berhasil
mengerjakan task tersebut,. Hal ini disebabkan letak sub menu “Berita
Update” terletak pada sebelah kiri halaman website sehingga
menyulitkan responden untuk mencari berita update.
Jumlah waktu yang diperlukan responden dalam mengerjakan
task dapat dilihat pada Lampiran 7. Berikut adalah tabel dari rata-rata
waktu yang dibutuhkan responden yang berhasil mengerjakan task
dalam hitungan detik.
Tabel 5 Rata-rata waktu responden yang berhasil menyelesaikan task
Task
Task 1:
Lambang/nama web
Task 2:
Topografi provinsi
Task 3:
Link ke web lain
Task 4:
Berita update
Task 5:
Buku tamu
Task 6:
Pengiriman email
Rata-rata
waktu
Bengkulu
9.33
Jabar Jatim
2.93
2.97
NAD
2.97
4.55
11.87
10.93
11.37
15.63 12.45
17.83
14.30
14.30
14.37 15.20
3.37
8.37
8.37
13.60
28.37
28.37
13.37 21.44
74.60
73.73
73.73
73.97 74.07
21.77
23.11
23.57
21.49
yang
dibutuhkan
8.60
responden
7.19
dalam
menyelesaikan task pertama yaitu mencari lambang atau nama website
adalah relatif sama pada provinsi Jawa Barat (Jabar), Jawa Timur
(Jatim), dan Nagroe Aceh Darussalam (NAD) (Tabel 5). Hal ini
dikarenakan lambang pada ketiga website tersebut merupakan gambar
diam sehingga memudahkan responden untuk menyelesaikan task
86
pertama. Sebaliknya responden memerlukan waktu yang relatif lama
untuk menyelesaikan task pertama pada website provinsi Bengkulu,
dikarenakan lambang atau nama website merupakan gambar bergerak.
Selanjutnya rata-rata waktu yang dibutuhkan responden relatif agak
lama pada website provinsi NAD yaitu mencari informasi mengenai
topografi provinsi (task kedua). Hal ini disebabkan informasi tersebut
terletak pada menu Aceh Ensiklopedia, tidak seperti pada umumnya
website yang meletakkan informasi topografi pada menu Profil
Provinsi.
Pada task ketiga, rata-rata waktu yang dibutuhkan
responden lebih lama pada website provinsi Bengkulu yaitu mencari
link ke web lain khususnya web SKPD.
Selanjutnya pada task keempat yaitu mencari berita update,
dimana rata-rata waktu yang dibutuhkan responden adalah sama pada
website provinsi Jabar, Jatim, dan NAD, sedangkan rata-rata waktu
yang dibutuhkan pada website provinsi Bengkulu adalah 3 detik untuk
12 responden yang berhasil mengerjakan task tersebut. Rata-rata
waktu yang dibutuhkan responden lebih lama pada saat menyelesaikan
task kelima pada website provinsi Jabar dan Jatim karena letak menu
Buku Tamu yang agak tersembunyi bila dibandingkan dengan
provinsi Bengkulu dan NAD. Tidak terdapat perbedaan yang
mencolok pada keempat website saat mengerjakan task keenam yaitu
melakukan pengiriman email, sehingga dapat disimpulkan bahwa
kemudahan mengerjakan task keenam adalah relatif sama pada
keempat website.
3.
Bagian III: Daftar pertanyaan kualitas website
Untuk memudahkan penilaian hasil analisis deskriptif digunakan
rumus panjang kelas interval (Sudjana 2002:47) sehingga didapatkan
kategori penilaian responden terhadap kualitas website (Tabel 6).
Dimana:
Rentang = Nilai Sangat Setuju-Nilai Sangat Tidak Setuju = 5-1 = 4
87
Banyak kelas interval = 5 (menggunakan skala Likert lima tingkat)
Jadi, panjang kelas interval adalah 0.80.
Tabel 6 Kategori penilaian responden terhadap kualitas website
Interval
1.00-1.79
1.80-2.59
2.60-3.39
3.40-4.19
4.20-5.00
a
Keterangan
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Cukup
Setuju
Sangat Setuju
Dimensi usability website.
Usability website pada penelitian ini terdiri atas tujuh
pertanyaan
mengenai
rancangan
situs.
Hasil
penelitian
menunjukkan bahwa rata-rata keseluruhan penilaian responden
terhadap tujuh pertanyaan usability keempat website berada
pada interval 3.40-4.19 (Gambar 4). Hal ini berarti responden
setuju terhadap usability website provinsi Bengkulu, Jawa Barat,
Jawa Timur, dan NAD (Tabel 6). Adapun penilaian responden
terhadap usability website secara lengkap dapat dilihat pada
Lampiran 8.
Gambar 4
b
Rata-rata penilaian responden terhadap usability
website.
Dimensi kualitas informasi website
Kualitas informasi website pada penelitian ini terdiri atas
enam pertanyaan mengenai isi situs. Berikut adalah gambar
88
yang menunjukkan rata-rata penilaian responden terhadap
kualitas informasi keempat website.
Gambar 5
Rata-rata penilaian responden terhadap kualitas
informasi website.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata keseluruhan
penilaian responden terhadap kualitas informasi website provinsi
Bengkulu berada pada interval 2.60-3.39 (Gambar 5). Hal ini
berarti informasi yang ditampilkan pada website provinsi
Bengkulu cukup berkualitas (Tabel 6). Sebaliknya rata-rata
keseluruhan kualitas informasi website provinsi Jawa Barat,
Jawa Timur, NAD berada pada interval 4.20-5.00. Hal ini berarti
responden sangat setuju terhadap kualitas informasi yang
ditampilkan pada website provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan
NAD. Adapun penilaian responden terhadap kualitas informasi
website secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 9.
c
Dimensi interaksi pelayanan website
Interaksi pelayanan website pada penelitian ini terdiri atas
lima pertanyaan mengenai mutu interaksi pelayanan yang
dirasakan oleh responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
rata-rata keseluruhan penilaian responden terhadap interaksi
pelayanan website provinsi Bengkulu berada pada interval 1.802.59 (Gambar 6). Hal ini berarti responden tidak setuju terhadap
interaksi pelayanan pada website provinsi Bengkulu (Tabel 6).
Sebaliknya rata-rata keseluruhan penilaian responden terhadap
89
interaksi pelayanan website Jawa Barat, Jawa Timur, NAD
berada pada interval 2.60-3.39. Hal ini berarti bahwa website
provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan NAD cukup memiliki
interaksi pelayanan kepada responden. Adapun penilaian
responden terhadap interaksi pelayanan website secara lengkap
dapat dilihat pada Lampiran 10.
Gambar 6
d
Rata-rata penilaian responden terhadap interaksi
pelayanan website.
Dimensi keseluruhan mengenai kualitas website
Rata-rata penilaian kualitas website provinsi Bengkulu
berada pada interval 2.60-3.39 (Gambar 7). Hal ini berarti secara
keseluruhan provinsi Bengkulu memiliki website yang cukup
berkualitas (Tabel 6). Sebaliknya hasil rata-rata penilaian
responden berada pada interval 3.40-4.19 pada provinsi Jawa
Barat, Jawa Timur, dan NAD. Hal ini berarti secara keseluruhan
ketiga website tersebut memiliki kualitas. Adapun penilaian
responden terhadap kualitas website ditampilkan pada Lampiran
11.
Kominfo telah melakukan evaluasi e-government pada
provinsi di Indonesia melalui PeGI (2011). PeGi terdiri atas lima
dimensi yang dikaji yaitu kebijakan, kelembagaan, infrastruktur,
aplikasi, dan perencanaan. Jika hasil PeGI dan penilaian
responden terhadap kualitas website dibandingkan, maka
terdapat persaman hasil yaitu provinsi Jawa Barat sebagai
90
peringkat pertama, provinsi Jawa Timur sebagai peringkat
kedua, Nangroe Aceh Darussalam sebagai peringkat ketiga.
Gambar 7
Rata-rata penilaian responden terhadap kualitas
website secara keseluruhan.
Gambar 8 Perbandingan rata-rata penilaian responden terhadap
usability, kualitas informasi, dan interaksi
pelayanan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa website provinsi
Jawa Barat merupakan situs web dengan skor usability tertinggi,
sedangkan website Nangroe Aceh Darussalam merupakan situs
web dengan skor usability terendah (Gambar 8). Selanjutnya
website Jawa Barat dan Nangroe Aceh Darussalam merupakan
situs web dengan skor kualitas informasi tertinggi, sebaliknya
website provinsi Bengkulu merupakan situs web dengan skor
kualitas informasi terendah. Berikutnya website provinsi Jawa
Timur merupakan situs web dengan skor interaksi pelayanan
91
tertinggi, sedangkan website provinsi Bengkulu merupakan situs
web dengan skor interaksi pelayanan terendah. Adapun tabel
perbandingan hasil penilaian responden terhadap usability,
kualitas informasi, dan interaksi pelayanan terhadap keempat
website dapat dilihat pada Lampiran 12.
Selanjutnya
interaksi
pelayanan
memperoleh
skor
terendah jika dibandingkan dengan skor usability dan kualitas
informasi pada keempat website. Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Sosiawan (2008) yang
menyatakan bahwa hanya sebagian kecil pemerintah daerah
yang telah mencapai tingkat kedua (pematangan) dengan
membuat situs informasi yang interaktif.
Analisis Web Log
Program penganalisis web log yang telah digunakan pada server website
provinsi Bengkulu adalah program awstat. Program awstat mencatat semua data
web log dan ditampilkan dalam laporan statistik web tanpa melalui proses data
cleaning.
Pada penelitian ini, data web log asli tidak bisa langsung digunakan untuk
menganalisis web log karena data tersebut masih mengandung informasi yang
tidak relevan. Pengembangan program aplikasi analisis web log menggunakan
PHP digunakan untuk melakukan preprocessing data web log sehingga
menghasilkan pola akses pengunjung website.
1
Analisis program aplikasi web log
Tahapan ini dilakukan dengan menganalisis data akses pada web
log yang terdiri atas:
a
Raw web log data. Data web log yang digunakan pada penelitian
ini adalah data web log pada server website provinsi Bengkulu
tanggal 19 Juni 2012 dan merupakan combined log format.
b
Data cleaning, digunakan untuk menghilangkan data yang tidak
relevan pada web log. Berikut adalah algoritma yang digunakan
pada data cleaning.
92
Langkah 1:
Input data web log (MySQL).
Langkah 2:
Baca data web log yang tersimpan dalam
database MySQL.
Langkah 3:
Hapus data jika terdapat file gambar, file
multimedia, spasi, request method selain GET.
Langkah 4:
Ulangi langkah kedua dan ketiga untuk data
selanjutnya sampai seluruh data web log selesai
dibaca.
Langkah 5:
Selesai
Suneetha dan Krishnamoorthi (2009b) serta Nixon (2010)
telah melakukan penelitian terhadap data web log dengan
menggunakan proses data cleaning. Data cleaning dilakukan
terhadap file gambar, request method GET/POST, navigasi yang
dilakukan oleh spider/robot/crawler, kode 301, kode 404, dan
kode 500. Jika penelitian ini dibandingkan dengan penelitian
sebelumnya, terdapat perbedaan pada proses data cleaning
yaitu: (i) Tidak menghilangkan kode client error dan server
error, karena kode kesalahan tersebut dapat digunakan untuk
mengetahui
request
menghilangkan
yang
request
merepresentasikan
gagal
method
halaman
diproses;
GET
yang
(ii)
Tidak
karena tipe GET
diakses
atau
diterima
pengunjung.
c
User identification. Berikut adalah algoritma untuk menentukan
proses identifikasi user.
Langkah 1:
Input data web log (MySQL).
Langkah 2:
Baca data web log yang tersimpan dalam
database MySQL.
Langkah 3:
Proses identifikasi user:
Jika ada alamat IP yang baru, maka dianggap
sebagai user baru, atau
Jika ada alamat IP yang sama, tapi sistem operasi
atau browser berbeda, maka dianggap sebagai
93
user baru.
Langkah 4:
Ulangi langkah kedua dan ketiga untuk data
selanjutnya sampai seluruh data web log selesai
dibaca.
Langkah 5:
d
Session
Selesai
identification.
Berikut
adalah
algoritma
untuk
mengelompokkan request.
Langkah 1:
Input data web log (MySQL).
Langkah 2:
Baca data web log yang tersimpan dalam
database MySQL.
Langkah 3:
Proses identifikasi session:
Jika ada user baru, maka dianggap sebagai session
baru, atau
Jika tidak terdapat halaman rujukan, maka
dianggap sebagai session baru, atau
Jika request melebihi waktu yang ditentukan yaitu
30 menit, maka dianggap sebagai session baru.
Langkah 4:
Ulangi langkah kedua dan ketiga untuk data
selanjutnya sampai seluruh data web log selesai
dibaca.
Langkah 5:
e
Selesai
Database of clean log. Data web log siap digunakan untuk
mendapatkan pola akses pengunjung menggunakan aplikasi web
log.
2
Desain program aplikasi data web log.
Desain user interface meliputi menu-menu yang ada pada
program aplikasi web log. Desain user interface halaman utama
program aplikasi dapat dilihat pada Gambar 9. Rancangan menu
aplikasi program web log dapat dilihat pada Gambar 10.
94
Gambar 9 Rancangan halaman utama program aplikasi.
Gambar 10 Rancangan menu aplikasi web log.
3
Pembuatan aplikasi web log.
Pembuatan program aplikasi web log menggunakan bahasa
pemrograman berbasis web (PHP) dan MySQL sebagai database.
4
Uji coba aplikasi web log.
Uji coba aplikasi web log dilakukan pada menu-menu aplikasi
web log dengan menggunakan metode black box. Hal ini dimaksudkan
agar aplikasi dapat terukur berdasarkan input yang dimasukan dan
output yang diharapkan. Berikut adalah tabel identifikasi fungsi menumenu yang akan dilakukan pengujian dengan menggunakan metode
black box.
Tabel 7 Identifikasi fungsi menu yang diuji
Menu
Data web
log
Data
cleaning
User
Fungsi
Menampilkan data web log
asli
Menampilkan data web log
setelah proses penyaringan
Menampilkan
jumlah
pengunjung berdasarkan IP
addess
Hasil yang
diharapkan
Data berhasil
Ok
ditampilkan
Data berhasil
Ok
ditampilkan
Data berhasil
Ok
ditampilkan
Status
95
Hasil yang
Status
diharapkan
File akses Menampilkan
frekuensi Data berhasil
Ok
akses
halaman
yang ditampilkan
dikunjungi
Status
Menampilkan kode status Data berhasil
Ok
code
yang terjadi
ditampilkan
Byte
Menampilkan kapasitas file Data berhasil
Ok
website yang diakses
ditampilkan
Referrer
Menampilkan
halaman Data berhasil
Ok
rujukan yang digunakan ditampilkan
oleh user
Browser
Menampilkan browser yang Data berhasil
Ok
digunakan oleh user
ditampilkan
Input data Memasukkan data web log Data berhasil
Ok
web log
yang akan diproses
ditampilkan
Backup
Menyimpan ulang data web Data berhasil
Ok
database
log ke database
disimpan
Menu
Fungsi
Tahap awal yang dilakukan dalam uji coba aplikasi web log
yaitu menjalankan program aplikasi. Halaman utama program aplikasi
web log terdiri atas tombol Browse dan tombol Proses (Gambar 11).
Gambar 11 Tampilan halaman utama program aplikasi web log.
Browse digunakan untuk memasukkan data web log (.txt) ke
dalam program aplikasi, selanjutnya klik Proses untuk mengubah
format file web log (.txt) menjadi format .csv. Hal ini dimaksudkan
untuk memudahkan data web log dimasukkan ke dalam database
MySQL (Gambar 12).
96
Gambar 12 Data web log pada database MySQL.
Untuk menghilangkan informasi yang tidak relevan pada data
web log dengan klik menu Data Cleaning pada program aplikasi.
Perbandingan data web log sebelum penyaringan menggunakan
program aplikasi cukup signifikan yaitu dari jumlah data 1,027
berkurang menjadi 212. Hasil ini menunjukkan bahwa lebih dari
setengah data web log pada tanggal 19 Juni 2012 memiliki informasi
yang tidak relevan, seperti file gambar, file multimedia, spasi, request
method selain GET.
Hasil program aplikasi dapat digunakan untuk mengetahui pola
akses pengunjung website, seperti jumlah pengunjung, banyaknya
halaman yang dikunjungi, besarnya file yang diakses, kode status,
halaman rujukan, dan browser yang digunakan oleh pengunjung.
Berikut adalah gambar tampilan menu user pada program aplikasi
untuk mengetahui jumlah pengunjung berdasarkan IP address.
Gambar 13 Tampilan menu user pada program aplikasi.
97
Rekomendasi
Setelah tahap analisis selesai selanjutnya dilakukan usulan perbaikan
terhadap kualitas website e-government berdasarkan penilaian responden dan pola
akses pengunjung yang merupakan hasil dari program aplikasi web log .
Usulan Perbaikan Kualitas Website e-Government
Usulan perbaikan yang harus dilakukan oleh pengelola terhadap kualitas
website berdasarkan pada pertanyaan yang mendapatkan penilaian Cukup (C),
Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS) dengan interval penilaian 1.003.39. Hasil penilaian responden terhadap pertanyaan usability, kualitas informasi,
dan interaksi pelayanan dapat dilihat pada Lampiran 8, Lampiran 9, dan Lampiran
10.
Tabel 8 Rekomendasi perbaikan kualitas website provinsi Bengkulu, Jawa Barat,
Jawa Timur, dan Nangroe Aceh Darussalam
Provinsi
Bengkulu
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Jawa Barat
1.
2.
Jawa Timur
1.
2.
3.
Nangroe Aceh
Darussalam
1.
2.
3.
4.
Usulan Perbaikan Kualitas Website
Informasi uptodate.
Informasi yang bermanfaat bagi pengguna.
Adanya penambahan pengetahuan dari informasi yang
ditampilkan pada website.
Situs memberikan rasa aman saat transaksi.
Kemudahan berkomunikasi dengan Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD).
Kecepatan pengelola dalam merespon pertanyaan dan
memberikan tanggapan.
Situs memberikan rasa aman saat transaksi.
Kecepatan pengelola dalam merespon pertanyaan dan
memberikan tanggapan.
Informasi yang disajikan dapat dipercaya.
Situs memberikan rasa aman saat transaksi.
Kecepatan pengelola dalam merespon pertanyaan dan
memberikan tanggapan.
Desain warna web nyaman dilihat.
Informasi yang disajikan dapat dipercaya.
Situs memberikan rasa aman saat transaksi.
Kecepatan pengelola dalam merespon pertanyaan dan
memberikan tanggapan.
98
Berikut adalah penjelasan dari Tabel 8:
1
Memperhatikan desain warna web seperti animasi, grafis, dan teks
serta keseimbangan antara gambar dan teks sehingga website nyaman
dan menarik untuk dilihat.
2
Informasi pada website harus dapat dipercaya dengan menyertakan
nama atau sumber penulis pada setiap informasi yang ditampilkan.
3
Menampilkan informasi terbaru setiap hari sehingga keberadaan
website dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat.
4
Menampilkan informasi yang bermanfaat dan adanya penambahan
pengetahuan dari informasi tersebut kepada masyarakat, khususnya
informasi mengenai pelayanan publik.
5
Menyediakan transaksi pelayanan publik secara online serta rasa aman
kepada masyarakat pada saat melakukan transaksi tersebut sehingga
memudahkan
hubungan
Government-to-Citizen
(G2C)
dan
Government-to-Business (G2B).
6
Menyediakan link ke Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang
berkaitan erat dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Link
merujuk kepada kemudahan bagi masyarakat untuk memasuki website
SKPD sehingga mempermudah masyarakat dalam berkomunikasi.
Link yang disediakan bukan hanya link biasa tetapi harus
menunjukkan adanya keterkaitan dan integrasi data.
7
Ketersediaan email digunakan sebagai evaluasi dan monitoring
terhadap umpan balik yang disampaikan masyarakat kepada pihak
pemerintah daerah (pemda). Fasilitas email tidak hanya ditujukan
kepada administrator website saja, tetapi juga menyediakan fasilitas
email yang ditujukan kepada pejabat terkait di lingkungan pemda.
Melalui pola email yang langsung tertuju pada account pejabat yang
bersangkutan tentunya akan memudahkan masyarakat berkomunikasi
secara interpersonal kepada pejabat publik (walau dalam konteks
virtual) sehingga keluhan, saran, dan masukan dapat langsung
diterima. Hal ini tentu saja menuntut kesiapan pejabat pemerintah
dalam menjalankan fungsi sebagai penanggung jawab atau sebagai
99
komunikator penyampaian pesan melalui konsep e-government.
Selanjutnya kecepatan dalam memberikan tanggapan juga harus
diperhatikan dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada
masyarakat.
Pola Akses Pengunjung Website
Pola akses pengunjung website dapat dijadikan rekomendasi bagi para
administrator sistem dan desain web dalam memantau kinerja dan kualitas
website demi pengembangan website e-government di masa yang akan datang.
1
Jumlah pengunjung
Setelah dilakukan penyaringan terhadap IP address pada tanggal
19 Juni 2012 dengan ketentuan pada identifikasi user, didapat jumlah
pengunjung sebanyak 48 IP address. Jumlah pengunjung website
berdasarkan IP address selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 13.
Berikut adalah gambar yang menunjukkan lima peringkat teratas
jumlah pengunjung berdasarkan IP address.
Gambar 14 Jumlah pengunjung website berdasarkan IP Address.
Jumlah kunjungan paling banyak dilakukan pada tanggal 19 Juni
2012 adalah IP address 157.56.94.164 yaitu 41 kunjungan yang
berasal dari negara United States (Gambar 14). Hal ini menunjukkan
bahwa dengan adanya tombol bantuan “Bahasa Inggris” pada website
provinsi Bengkulu sangat membantu pengunjung dari luar Indonesia
dalam melakukan kunjungan pada website dalam mencari informasi
100
sehingga kunjungan tidak hanya berasal dari Indonesia saja. Dengan
memperhatikan
jumlah
pengunjung,
administrator
web
dapat
mengetahui apakah ada peningkatan atau penurunan jumlah
pengunjung website dalam kurun waktu tertentu.
2
Jumlah halaman yang dikunjungi
Jumlah halaman yang dikunjungi pada tanggal 19 Juni 2012
sebanyak 96 halaman dengan jumlah frekuensi akses seluruh halaman
sebanyak 212. Hasil lengkap mengenai jumlah halaman yang
dikunjungi oleh pengunjung website dapat dilihat pada Lampiran 14.
Gambar 15 Frekuensi akses halaman website yang dikunjungi.
Halaman yang paling banyak dikunjungi adalah homepage
website (/) sebanyak 23 kunjungan (Gambar 15). Homepage
merupakan halaman depan website yang berisi informasi yang
terdapat pada website. Dengan memperhatikan frekuensi akses
halaman
yang
dikunjungi,
pengelola
website
dapat
lebih
meningkatkan informasi yang bermanfaat dan beragam pada
homepage dan halaman-halaman website yang lain sehingga frekuensi
akses pada halaman yang lain meningkat.
3
Kapasitas file yang diakses
Kapasitas file yang diakses pengunjung pada tanggal 19 Juni
2012 sebesar 6,306,911 kbytes. Adapun hasil kapasitas file yang
diakses secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 15.
101
Gambar 16 Kapasitas file website yang diakses.
Kapasitas file yang paling banyak diakses oleh pengunjung
adalah file /wp-content/coba.swf sebesar 223,071 kbytes (Gambar 16).
Dengan memperhatikan kapasitas file yang diakses, dapat membantu
administrator dalam memprediksi kebutuhan bandwidth pada website
sehingga pengunjung tidak mengalami loading time pada saat
mengakses file.
4
Kode Status
Kode status yang terjadi pada saat mengakses website pada
tanggal 19 Juni 2012 terdiri atas enam kode status, antara lain: kode
200 (Permintaan telah berhasil diterima client), kode 304 (Sumber
daya belum dimodifikasi sejak permintaan terakhir), kode 404
(Dokumen yang diminta client tidak ditemukan), kode 301 (Sumber
daya yang diminta secara permanen telah dipindahkan ke URL lain),
kode 206 (Server berhasil memproses permintaan GET parsial), dan
kode 302 (Sumber daya yang diminta telah ditemukan pada URI yang
berbeda).
Kode status yang paling dominan adalah kode 200 sebesar 162
hit, yang berarti sebesar 76.41% permintaan yang dilakukan oleh
client telah berhasil diterima dan diproses oleh server sehingga dapat
disimpulkan pada tanggal 19 Juni 2012 website dalam keadaan baik
(Gambar 17). Dengan memperhatikan kode status, administrator web
102
dapat mengetahui kondisi website dan segera memperbaikinya jika
terdapat kesalahan dan kegagalan pada website .
Gambar 17 Kode status yang terjadi pada saat mengakses website.
5
Halaman rujukan
Halaman rujukan (referrer) menunjukkan sumber yang menjadi
pintu masuk ke halaman website. Referrer terdiri dari tiga, yaitu direct
request, link dari mesin pencari, link dari website lain tetapi bukan
dari mesin pencari. Frekuensi akses berdasarkan rujukan (referrer)
pada tanggal 19 Juni 2012 sebanyak 25 referrer. Halaman rujukan yag
digunakan pengunjung secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 16.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari setengah
pengunjung mengakses website provinsi Bengkulu secara langsung
(Gambar 18). Hal ini berarti sudah cukup banyak pengunjung yang
mengetahui keberadaan website provinsi Bengkulu. Namun masih
banyak pula pengunjung yang mengakses website melalui perantara
mesin pencari atau link website lain tapi bukan dari mesin pencari.
Untuk meningkatkan kinerja website perlu diusahakan penyebaran
informasi tentang keberadaan website provinsi Bengkulu dan
memperbanyak link yang merujuk ke website provinsi Bengkulu.
103
Gambar 18 Frekuensi akses berdasarkan halaman rujukan.
6
Browser
Jumlah browser yang digunakan pengunjung website pada
tanggal 19 Juni 2012 sebanyak 28 browser. Hasil penelitian mengenai
browser yang digunakan dapat dilihat pada Lampiran 17.
Tabel 9 Browser yang digunakan pengunjung website
No
Browser
Jumlah
1. msnbot/2.0b (+http://search.msn.com/msnbot.htm)
41
2. Mozilla/5.0
(compatible;
Googlebot/2.1;
+http://www.google.com/bot.html)
3. Mozilla/5.0 (Windows NT 6.1; rv:12.0)
Gecko/20100101 Firefox/12.0
4. Mozilla/5.0 (Windows NT 5.1; rv:12.0)
Gecko/20100101 Firefox/12.0
5. Mozilla/5.0 (Windows; U; Windows NT 5.1; enUS; rv:1.9.2.28) Gecko/20120306 Firefox/3.6.28
6. dll
35
Total
16
15
13
92
212
Sebagian besar pengunjung menggunakan browser Mozilla
dengan sistem operasi yang berbeda-beda (Tabel 8). Dengan
memperhatikan browser yang digunakan oleh pengunjung dapat
digunakan dalam pengembangan desain tampilan website untuk
mendapatkan hasil yang maksimal.
Download