Modul Pendidikan Agama Islam [TM7]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Akhlak Pribadi Islam
Modul Standar untuk
digunakan dalam Perkuliahan
di Universitas Mercu Buana
Fakultas
Program Studi
Tatap Muka
06
Ilmu Komunikasi
Kode MK
Disusun Oleh
MK43011
Dicky Andika, M.Si
Abstract
Kompetensi
Membahas gambaran secara
umum dari Komunikasi
Antarbudaya, mulai dari
pengertian Perbedaan antar
budaya
Setelah memperoleh materi ini
mahasiswa diharapkan dapat
memahami dan menjelaskan
kembali tentang Perbedaan
dalam Kebudayaan
BAB I
MENGENAL ISLAM
A. ISLAM DAN PERADABAN DUNIA
Abad modern yang sekarang kita hadapi tidak muncul dengan sendirinya begitu saja,
akan tetapi muncul melalui proses yang cukup panjang. Eropa Barat mempunyai kontribusi
kuat terhadap peradaban dunia, begitu pula Amerika dan Cina memberikan sumbangsih yang
tidak sedikit dalam mewujudkan peradaban dunia. Apabila kita gali lebih dalam proses
berkembangnya peradaban dunia, ternyata Islam yang berpusat di Timur Tengah mempunyai
pengaruh yang paling signifikan terhadap peradaban dunia.
Dalam kosa kata ilmu pengetahuan modern seperti al-jabar (al-jabru), logaritma (alkhawarizmiyyah), dan lain-lain ternyata sudah muncul pada masa keemasan Islam sekitar
abad 7-13 M. Hal ini menunjukkan bahwa Islam mempunyai kontribusi yang sangat besar
terhadap peradaban dunia.
Tidak seluruh peradaban Islam dihasilkan oleh kreasi umat Islam itu sendiri. Selain
berkreasi, pada masa keemasannya umat Islam juga berfungsi sebagai penengah bagi seluruh
masyarakat dunia. Fungsi itu dijalankan dengan menerapkan sikap terbuka terhadap
peradaban dan ilmu pengetahuan umat-umat lain. Sikap ini melahirkan sikap-sikap yang
mendorong perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban dunia, seperti sikap tidak segan
mengambil sesuatu yang baik dan bermanfaat dari umat lain.
Karena itu sejarah mencatat bahwaumat Islam adalah kelompok umat manusia yang
pertama menginternasionalisasikan ilmu pengetahuan. Jika sebelumnya suatu cabang ilmu
pengetahuan hanya merupakan keayaan nasional bangsa tertentu, seperti Yunani, Persia,
India, dan Cina, maka sejak Islam dan peradaban Islam muncul, ilmu-ilmu itu tumbuh
menjadi kekayaan bersama umat manusia.
B. ISLAM DAN PERUBAHAN MASYARAKAT
1. Arti Islam
Islam adalah agama yang berlandaskan ketundukan terhadap aturan Allah SWT.
Islam adalah agama penghambaan kepada Allah SWT, yang mencipta, mengatur, dan
memelihara alam semesta.
‘13
2
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dicky Andika
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Secara etimologis Islam berasal dari kata ‫ إسالما‬-‫ يسلم‬-‫) أسلم‬aslama, yuslimu islaman( yang artinya
tunduk, patuh dan berserah diri. Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
Islam mengandung arti berserah diri, tunduk, patuh dan taat sepenuhnya kepada kehendak
Allah SWT. Kepatuhan dan ketundukan itu akan melahirkan keselamatan dan kesejahteraan
diri serta kedamaian kepada sesame manusia dan lingkungan.
Secara terminologis Islam adalah kaidah hidup yang diturunkan kepada manusia
sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna. Kaidah hidup ini dapat kita jumpai
dalam kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yaitu Al-Qur’an al-Karim
yang di dalamnya terkandung tuntutan yang universal mengenai aspek kehidupan manusia,
baik spiritual maupun material.
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa Islam adalah agama yang diturunkan
Allah SWT kepada manusia melalui rasul-rasul-Nya, yang mengandung hokum-hukum yang
mengatur hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia, dan manyusia dengan
alam semesta. Agama yang diturunkan Allah ke muka bumi dari nabi Adam sampai nabi
Muhammad SAW adalah agama Islam sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Ali
‘Imron (3) ayat 19:
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang yang telah
diberi Al Kitab1 kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di
antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat
hisab-Nya.
Semua rasul mengajarkan keesaan Allah (Tauhid) sebagai dasar keyakinan bagi
umatnya. Sedangkan aturan-aturan pengamalannya disesuaikan dengan tingkat perkembangan
budaya manusia sesuai tempat dan waktunya. Oleh karena itu terdapat perbedaan syariat di
antara para raul-rasul Allah SWT.
Setelah rasul-rasul yang membawanya wafat, maka agama Islam yang dianut oleh
para pengikutnya mengalami perkembangan dan perubahan baik nama dan isi ajarannya.
Akhirnya Islam menjadi nama bagi satu-satunya agama, yaitu agama yang dibawa oleh nabi
Muhammad SAW.
2. Islam dan Perubahan Masyarakat
Islam dalam arti agama yang disampaikan melalui Nabi Muhammad SAW, lahir
bersama turunnya Al-Qur’an empat belas abad yang lalu. Masyarakat jahiliyah adalah
1
Maksudnya ialah Kitab-Kitab yang diturunkan sebelum Al Quran seperti Taurat, Zabur,
dan Injil.
‘13
3
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dicky Andika
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
masyarakat pertama yang bersentuhan dengannya, serta masyarakat pertama pula yang
berubah pola piker, sikap, dan tingkah lakunya, sebagaimana dikehendaki Islam.
Masyarakat jahiliyah memiliki pola piker, sikap, dan tingkah laku yang terpuji dan
tercela. Dalam hal ini, Islam menerima dan mengembangkan tingkah laku yang terpuji, serta
menolak dan meluruskan yang tercela. Hasan Ibrahim Hasan menyebutkan beberapa adat
kebiasan mereka yang tercela antara lain; (a) syirik (menyekutukan Allah) dan menyembah
berhala; (b) perdukungan dan khurafat; (c) mabuk-mabukkan; (d) mengubur hidup-hidup
anak perempuan, dan sebagainya. Sementara itu mereka mempunya sifat yang positif di
antaranya; (a) mempunyai semangat dan keberanian; (b) mempunyai sifat derma; (c)
kebaktian terhadap suku, dan lain sebagainya.
3. Syarat Utama Perubahan
Perubahan dapat terlaksana melalui pemahaman dan penghayatan nilai-nilai AlQur’an, serta kemampuan memanfaatkan dan menyesuaikan diri dengan hokum-hukum
sejarah. Al-Qur’an adalah kitab pertama yang dikenal umat manusia yang berbicara tentang
hokum-hukum sejarah dalam masyarakat. Al-Qur’an sebagai Kitab Suci yang berfungsi
melakukan perubahan-perubahan positif, atau dalam bahasa Al-Qur’an:
Alif, laam raa. (ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia
dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan
yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.
Al-Qur’an dalam hal ini tidak menjadikan dirinya sebagai alternative pengganti usaha
manusiawi, sebagai pendorong dan pemandu, demi berperannya manusia secara positif dalam
bidang-bidang kehidupan.
Salah satu hukum masyarakat yang ditetapkan Al-Qur’an menyangkut perubahan
adalah firman Allah SWT dalam Surat al-Ra’d (13): 11.
Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan2 yang ada
pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak
ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
Ayat di atas berbicara tentang dua macam perubahan dengan dua pelaku. Pertama,
perubahan masyarakat yang pelakunya adalah Allah SWT; dan kedua, perubahan keadaan diri
manusia yang pelaunya manusia itu sendiri. Perubahan yang yang dilakukan Tuhan terjadi
secara pasti melalui hokum-hukum yang telah ditetapkan-Nya. Hokum-hukum tersebut tidak
memilih atau membedakan antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya. Siapapun yang
mengabaikan akan mendapatkan punishment (hukuman) dari Allah SWT.
2 Tuhan tidak akan merubah Keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab
kemunduran mereka.
‘13
4
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dicky Andika
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
C. KERANGKA DASAR ISLAM (AKIDAH, SYARIAH DAN AKHLAK)
Islam pada hakikatnya adalah aturan atau undang-undang Allah SWT yang terdapat
dalam kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya yang meliputi perintah-perintah dan laranganlarangan, serta petunjuk-petunjuk untuk menjadi pedoman hidup dan kehidupan manusia
guna kebahagiaannya di dunia dan akhirat. Secara garis besar, ruang lingkup ajaran Islam
meliputi tiga hal pokok, yaitu:
1. Akidah
Sebagaimana agama-agama pada umumnya yang memiliki system kepercayaan dan
keyakinan yang mendasari seluruh aktivitas pemeluknya yang biasa disebut sebagai akidah.
Akidah Islam berisikan ajaran tentang apa yang mesti dipercayai, diyakini, dan diimani oleh
setiap orang Islam. Karena agama Islam bersumber pada kepercayaan dan keimanan kepada
Tuhan, maka akidah merupakan sistem kepercayaan yang mengikat manusia kepada Islam.
Seorang manusia disebut muslim jika dengan penuh kesadaran dan ketulusan bersedia terikat
dengan system kepercayaan Islam. Karena itu akidah merupakan ikatan dan simpul dasar
Islam yang pertama dan utama.
Sistem kepercayaan Islam atau akidah dibangun di atas enam dasar keimanan yang
lazim disebut rukun iman. Rukun iman meliputi keimanan kepada Allah, malaikat, kitabkitab, rasul, hari akhir serta qadha dan qadar. Allah berfirman:
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang
Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir
kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka
Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya (Al-Nisa, 4: 136)
Berdasarkan enam pondasi iman tersebut, maka keterikatan setiap muslim kepada
Islam yang semestinya ada pada jiwa muslim adalah:
a.
Meyakini bahwa Islam (seperti yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW)
adalah agama yang terakhir, mengandung syariat yang menyempurnakan syariatsyariat yang diturunkan Allah sebelumnya, Allah berfirman: Muhammad itu sekali-kali
bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu3, tetapi Dia adalah Rasulullah dan
penutup nabi-nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu (Al-Ahzab, 33: 40)
b.
Meyakini bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar di sisi Allah SWT,
karena Islam adalah agama yang dianut oleh para nabi sejak Adam as sampai
Muhammad SAW. Islam datang dengan membawa kebenaran yang bersifat absolute
guna menjadi pedoman hidup vdan kehidupan manusia selaras dengan fitrahnya.
3 Maksudnya: Nabi Muhammad s.a.w. bukanlah ayah dari salah seorang sahabat, karena itu
janda Zaid dapat dikawini oleh Rasulullah s.a.w.
‘13
5
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dicky Andika
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Allah berfirman: Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada
berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab4 kecuali sesudah datang pengetahuan kepada
mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayatayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya (Ali Imron, 3: 19)
c.
Meyakini bahwa Islam adalah agama yang universal dan berlaku untuk semua
manusia, serta mampu menjawab segala persoalan yang muncul dalam segala lapisan
masyarakat dan sesuai dengan tuntutan budaya manusia sepanjang zaman. Allah
berfirma:
d.
Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai
pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada
mengetahui (Saba, 34:28)
2. Syariah
Komponen Islam yang kedua adalah syariah yang berisi peraturan-peraturan dan
perundang-undangan yang mengatur aktivitas yang seharusnya dikerjakan dan tidak boleh
dikerjakan manusia. Syariat adalah system nilai yang merupakan inti ajaran Islam. Syariat atau
sistem nilai Islam ditetapkan oleh Allah sendiri. Dalam kaitan ini Allah disebut sebagai syaari’
atau pencipta hukum.
Allah berfirman:
Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama
yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka
telah dibinasakan. dan Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan memperoleh azab yang Amat pedih
(Al-Syura, 42: 21)
Sistem nilai Islam secara umum meliputi dua bidang:
a.
Syariat yang mengatur hubungan manusia secara vertical dengan Allah SWT, hal
sperti shalat, puasa dan haji, serta ibadah lain yang berdimensi hubungan dengan
manusia, seperti zakat. Hubungan manusia dalam bentuk ibadah kepada Allah SWT
disebut abadah mahdhah atau ibadah khusus, karena sifatnya yang khas dan tata
caranya sudah ditentuan secara pasti oleh Allah SWT dan dicontohkan secara rinci
oleh Rasulullah SAW.
b. Syariat yang mengatur hubungan manusia secara horizontal, dengan sesama manusia
dan makhluk lainnya disebut muamalah. Muamalah meliputi ketentuan atau
4
‘13
6
Maksudnya ialah Kitab-Kitab yang diturunkan sebelum Al Quran.
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dicky Andika
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
peraturan segala aktivitas hidup manusia dalam pergaulan sesamanya dan dengan
alam sekitarnya.
Adanya subsistem muamalah ini membuktikan bahwa Islam tidak meninggalkan
urusan dunia, bahkan tidak pula melakukan pemisahan antara persoalan dunia dan akhirat.
Bagi Islam ibadah yang diwajibkan Allah atas hamba-Nya bukan sekadar menjalankan
peribadahan yang bersifat formal (mahdhah) belaka, melainkan semua perbuatan dapat bernilai
ibadah. Ajaran ini sesuai dengan konsep dasar Islam tentang penciptaan manusia, yaitu
ibadah kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman
‫س إِالَّ ِليَ ْعبُد ُْو ِن‬
ِ ُ‫( َو َما َخلَ ْقت‬Dan
َ ‫اإل ْن‬
ِ ‫الج َّن َو‬
aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku )Al-Dzariyat:
56). Hubungan horizontal ini disebut pula dengan istilah ghairu mahdhah atau ibadah umum,
karena sifatnya yang umum, jenis dan caranya tidak dirinci, melainkan hanya diberikan
prinsip-prinsip dasarnya saja oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.
3. Akhlak
Akhlak merupakan komponen dasar Islam yang ketiga yang berisi ajaran tentang
prilaku atau moral. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata akhlak diartikan sebagai budi
pekerti atau kelakuan. Kata akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk artinya daya
kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikir dan
direnungkan kembali. Dengan demikian akhlak pada dasarnya adalah sikap yang melekat
pada diri seseorang yang secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan.
Apabila perbuatan spontan itu baik menurut akal dan agama, maka tindakan itu disebut
akhlak yang baik atau al-akhlaq al-karimah. Sebaliknya, akhlak yang buruk disebut al-akhlaq almazhmumah. Baik dan buruk akhlak didasarkan kepada sumber nilai, yaitu Al-Qur’an dan
Sunnah Rasul.
Secara umum dapat dikatakan bahwa bahwa akhlak yang baik pada dasarnya adalah
akumulasi dari akidah dan syariat yang bersatu secara utuh dalam diri seseorang. Maka dapat
disimpulkan bahwa akhlak merupakan prilaku yang tampak apabila syariat Islam telah
dilaksanakan berdasarkan akidah yang benar.
Menurut obyek atau sasarannya pembahasan tentang akhlak biasanya dikategorikan
menjadi akhlak terhadap Allah, akhlak terhadap manusia dan akhlak terhadap lingkungan.
Akhlak kepada Allah bisa berupa beribadah kepada Allah SWT, berdzikir kepada Allah,
berdo’a dan bertawakkal kepada-Nya. Akhlak kepada manusia seperti sabar, syukur, rendah
hati dll. akhlak kepada lingkungan di antaranya melestarikan dan memakmurkan alam dengan
mengelola sumber daya alam sehingga dapat member manfaat bagi kesejahteraan manusia
tanpa merugikan alam itu sendiri.
‘13
7
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dicky Andika
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
D. MASA KEJAYAAN ISLAM
Dalam masa tiga tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad pada tahun 623 Masehi,
pasukan kaum muslimin yang telah menguasai jazirah Arab mulai menuju wilayah luar
semenanjung Arabia menuju wilayah-wilayah yang telah lama di bawah pemerintahan
Bizantium dan Sasani. Di bawah pimpinan para khalifah, pemimpin spiritual dan politik yang
menggantikan Nabi Muhammad, pasukan Muslim menyebar dengan cepat ke segara arah.
Mereka berhasil menaklukan Syiria, Irak, dan Yerussalem pada tahun 623 M, Mesir pada
tahun 624 M, Asia Tengah dan Afrika Utara bagian Barat pada tahun 670 M. kurang dari lima
puluh tahun kemudian pasukan Islam memasuki Spanyol, Persia, dan India. Dalam waktu
satu abad kaum muslimin telah menaklukkan tidak hanya sebagian besar Timur Tengah,
Afrika Utara, Semenanjung Liberia, tapi juga sebagian anak Benua India.
Luas daerah kekuasaan kaum muslimin melampaui apa yang pernah dilakukan oleh
imperium Roma pada saat kejayaannya. Apa yang diperoleh pasukan kaum muslimin
disebabkan oleh semangan keimanan para pengikut nabi Muhammad SAW, kemampuan
kepemimpinan para panglimanya, kemampuan merancang strategi peperangan, kekuatan
mental pantang menyerah para pasukan muslim yang dididik oleh nabi Muhammad SAW.
Cepatnya ekspansi wilayah pemerintahan muslim yang diikuti perpindahan agama
sukarela dari banyak pengikut Kristen, Yahudi dan lain-lain menyebabkan kaum muslimin
dihadapkan pada pilihan bagaimana cara mengadaptasikan kepercayaan dan pemikiran Islam
dengan kepercayaan, pemikiran, budaya, dan filsafat dari wilayah-wilayah yang kaum
muslimin taklukkan.
Islam dilahirkan tanpa filsafat seperti yang dipahami oleh dunia Barat. Namun
demikian, sejak awal kaum muslimin senantiasa mencari jawaban atas pertanyaan tentang
Tuhan, penciptaan alam semesta, tujuan umat manusia, dan tatanan yang bagus untuk
kehidupan individu dan masyarakat di atas dunia. Sebelum bersentuhan dengan karya-karya
filosof Yunani, para cendikiawan muslim menemukan warisan intelektual yang mereka
dapatkan dari wilayah-wilayah non-muslim yang mereka taklukkan, dan dengan semangat
yang luar biasa mereka mengungkap serta menggali secara mendalam harta karun berupa
naskah-naskah filosofis yang terkadung di dalamnya pemikiran dari Yunani, India dan Persia
kuno, termasuk karya-karya Pythagoras, Sokrates, Plato, Aristoteles, dan Epicurus menarik
minat para cendikiawan muslim. Seluruh karya-karya tersebut merupakan akumulasi
intelektual yang kaya yang mereka piker dapat dan harus mereka manfaatkan secara islami.
Berkat kerja keras dalam menggali dan menerjemahkan karya-karya filsafat warisan
filosof Yunani telah melahirkan filosof Arab pertama Al-Kindi, seorang cendikiawan muslim
‘13
8
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dicky Andika
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
yang mendorong penerjemahan karya-karya Aristoteles ke dalam bahasa Arab, sehingga
kemudian Al-Kindi yang berperan di Baghdad pada abad ke-9 dikenal sebagai filosof muslim
yang turut mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang pemikiran politik, sains, filsafat,
fisika, matematika, optic, music, meteorology dan kosmologi.
Selain Al-Kindi dikenal pula Al-Farabi yang memiliki pengetahuan cukup mendalam
atas ide-ide filosof Aristoteles dan Plato. Al-Farabi dan Al-Kindi sangat berperan
menentukan hal-hal penting dalam filsafat Islam. Di bidang kedokteran muncul seorang
ilmuan muslim Ibnu Sina yang hidup di abad ke-11, di barat dikenal dengan Avicenna. Di
bidang hokum, filsafat dan teologi dikenal nama al-Ghazali yang hidup pada abad ke-11 yang
memainkan peranan penting dalam menyatukan unsure filsafat, teologi Islam dan sufisme.
Karya-karya monumental al-Ghazali dikemudian hari sangat mempengaruhi para teologdan
filosof Kristen dan Yahudi. Akhirnya Ibnu Rusyd, juga dikenal sebagai Averroes, merupakan
cahaya paling terang pada puncak budaya yang dicapai Spanyol muslim selama abad ke-11 da
ke-12 yang dianggap sebagai bapak pemikir Islam rasional.
E. MUSLIM SAAT INI
Berawal pada abad ke-14, Islam sebagai sebuah imperium mengalami kemunduran di
bidang militer, politik dan budaya, sebuah kondisi dan kecendrungan yang tidak berubah
hingga saat ini. Penaklukkan oleh Turki Seljuk, invasi bangsa Norman terhadap Sisilia, Perang
Salib dan perebutan kembali Spanyol menimbulkan gejolak dan ketidakstabilan di wilayah
Islam yang mengakibatkan hilangnya vitalitas dan tujuan sosial.
Setelah abad ke-15 sains dan ilmu pengetahuan di wilayah muslim menjadi tertutup
dari energy yang inovatif dan keberhasilan di bidang ilmu pengetahuan lebih berkembang di
Eropa yang telah belajar dari ilmuan-ilmuan muslim.
Antara pertengahan abad ke-18 dan abad ke-20, dominasi kerajaan Utsmani pada wilayah
muslim digantikan oleh Inggris, Prancis, Italia di hampir seluruh wilayah kecuali di Turki
sendiri. Teknologi, pendidikan dan strategi politik yang dikembangkan Barat menjadi
kekuatan-kekuatan sosial dan budaya baru yang progresif dan menjadi asing bagi Islam yang
semakin kurang dinamis dalam karakter dan tujuan.
Dunia muslim saat ini memilii keterbatasan dalam berbagai bidang terutama
ekonomi, politik dan militer. Dalam konteks ekonomi misalnya, mayoritas Negara-negara
Islam merupakan Negara berkembang dan tergolong miskin, kecuali di beberapa wilayah
seperti Kuwait, Saudi Arabia, Brunei Darussalam Uni Emirat Arab, Qatar dan lainnya.
Sedangkan lebih dari 60 negara berpenduduk muslim dapat kita katakana memiliki penduduk
miskinyang kurang lebih sama dengan Indonesia, bahkan lebih menderita seperti Somalia,
‘13
9
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dicky Andika
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Kashmir, Afganistan, Nigeria, Uganda, Mali, Kamerun dan yang lainnya. Sedangkan di
Negara-negara muslim yang relative kaya pun, terdapat kesenjangan yang cukup signifikan
antara si kaya dengan si miskin.
Daftar Pustaka
Agustian A.g. 2001. ESQ Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan
Spiritual. Arga. Jakarta.
Al-Hufiy, A.M. 2000. Keteladanan Akhlak Nabi Muhammad SAW. Pustaka
Setia. Bandung.
Al-Sya'rani, A A. 2004. 99 Akhlak Sufi: Meniti jalan surga bersama orangorang suci. Mizan Media Utama. Bandung.
Departemen Agama. 1971. Al-Quran dan terjemahannya. Departemen
Agama. Jakarta.
Sanusi A. 2006. Jalan Kebahagiaan. Gema Insani Press. Jakarta.
‘13
10
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dicky Andika
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download