Analisis Informasi Akuntansi Sebagai Dasar Dalam Pengambilan

advertisement
Analisis Informasi Akuntansi Sebagai Dasar Dalam Pengambilan Keputusan Pada
Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah
(Studi pada UD Rimba Kencana, Usaha Jasa Car Wash dan Photo Copy PUBA di
Kabupaten Pamekasan)
Mujairimi
Dosesn Fakultas Ekonomi Universitas Islam Madura
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan manfaat informasi akuntansi dalam
upaya pengambilan keputusan pada UD RIMBA KECANA, PHOTO COPY PUBA dan CAR
WASH selama satu bulan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akutabilitas Publik (SAK ETAP). Metode penelitian yang digukan yaitu metode kualitatif
deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan perusahaan
belum menerapkan dan memanfaatkan informasi akuntansi dalam aktifitas bisnisnya,
sehingga laba atau rugi yang diperoleh oleh perusahaan dan aset yang dimilikinya belum
diketahui.
Keywords : SAK ETAP dan Informasi Akuntansi
PENDAHULUAN
Latar Blakang
Perkembangan perusahaan kecil dan menengah yang ada di Kabupaten Pamekasan
mengalami pertumbuhan. Hal ini dapat dilihat dari dibukanya usaha baru yang dilakukan oleh
masyarakat mulai dari usaha jasa foto copy, laundry, salon dan pertokoan baik yang sifatnya
kecil maupun besar. Pertumbuhan usaha kecil tersebut perlu diapresiasi dan perlu dibina agar
dapat berkembang dengan baik yang dapat membantu pertumbuhan perekonomian Indonesia.
Dengan pertumbuhan usaha kecil tersebut maka akuntansi sangat penting untuk dimanfaatkan
agar pertumbuhan laba atau keuntungan dapat diketahui dengan baik.
Akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, mengelolah data
menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan.
Akuntansi adalah bahasa bisnis, karena dengan akuntansi sebagian besar informasi bisnis
dikomunikasikan. Akuntansi yaitu suatu proses pencatatan penggolongan, peringkasan,
ppelaporan dan penganalisisan data keuangan suatu entitas. Berdasarkan catatatan tersebut
selanjutnya dapat disusun laporan keuangan sebagai proses akhir dari kerangka akuntansi
(Jusup, 2011:04). Dengan informasi akuntansi maka dapat dijadikan informasi dengan cara
melihat laporan keuangan.
Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan
keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan peubahan posisi
keuangan (yang dapat disajikan dengan berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas atau
laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian
integral dari laporan keuangan (PSAK, 2009:2). Adapun tujuan laporan keuangan adalah
menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan dan laporan arus kas suatu entitas
yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh
siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi
kebutuhan informasi tertentu (SAK ETAP, 2013:3).
Putra dan Kurniawati (2011:22) meneliti tentang penyusunan laporan keuangan untuk
usaha kecil dan menengah berbasis standar akuntansi keuangan entitas akuntabilitas publik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa UKM mengalami kendala dalam menyusun laporan
keuangan karena kurangnya SDM yang memiliki kemampuan dalam bidang akuntansi dan
kurangnya alokasi waktu untuk menyusun laporan keuangan.
Linawati dan Restuti (2015:149) meneliti tentang pengetahuan akuntansi pelaku usaha
mikro, kecil danmenengah (umkm) atas penggunaan informasi. Hasil pengujian pengaruh
pengetahuan akuntansi pelaku usaha kecil dan menengah atas penggunaan informasi
akuntansi dapat disimpulkan bahwa pengetahuan akuntansi berpengaruh terhadap informasi
akuntansi pada UMKM Konveksi di Kecamatan Tingkir Lor Kota Salatiga.
Berdasarkan hal dapat menunjukkan bahwa informasi akuntansi dapat memberi
manfaat kepada semua pihak yang berkepentingan pada suatu entitas terkait dengan
perkembangan atau kondisi perusahaan tersebut. Yang menjadi permasalahan yaitu
banyaknya usaha kecil yang tidak mampu menyusun laporan keuangan, sehingga berakibat
pada tinggi rendahnya laba yang diperolehnya tidak diketahui berapa nilainya. Oleh karena
itu, informasi akuntansi sangat penting, terutama bagi perusahaan untuk dapat mengetahui
berapa besarnya laba yang diperoleh, baik secara bulanan maupun secara tahunan. Adapun
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah bagaimana pemanfaatn informasi
akuntansi (yang meliputi, pencatatan, penjurnalan, bukusar hingga penyusunan laporan
keuangan) pada usaha mikro, kecil dan menengah di Kabupaten Pamekasan dalam upaya
pengambilan keputusan.
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian Tredahulu
Linawati dan Restuti (2015) meneliti tentang pengetahuan akuntansi pelaku usaha
mikro, kecil danmenengah (umkm) atas penggunaan informasi. Putra dan Kurniawati (2011)
meneliti tentang penyusunan laporan keuangan untuk usaha kecil dan menengah berbasis
standar akuntansi keuangan entitas akuntabilitas publik. Mujairimi, 2015) meneliti tentang
Implementasi SAK ETAP dan Pengungkapan laporan keuangan pada PT Prima Akses
Madura Pamekasan.
Pengertian Usaha Kecil, Mikro dan Menengh
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Pasal 1 Nomor 20 tahun 2008 tentang
usaha mikro kecil dan menengah didefinisikan sebagai berikut :
1.
Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam UndangUndang ini.
2.
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha
Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
3.
Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih
atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang- Undang ini.
4.
Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan usaha dengan
jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari Usaha Menengah,
yang meliputi usaha nasional milik negara atau swasta, usaha patungan, dan usaha asing
yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia.
5.
Dunia Usaha adalah Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan Usaha Besar
yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia dan berdomisili di Indonesia. Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah bertujuan menumbuhkan dan mengembangkan usahanya
dalam rangka membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang
berkeadilan.
PRINSIP DAN TUJUAN PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL DAN
MENENGAH
Prinsip pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah adalah sebagai berikut :
a. penumbuhan kemandirian, kebersamaan, dan kewirausahaan Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah untuk berkarya dengan prakarsa sendiri;
b. perwujudan kebijakan publik yang transparan, akuntabel, dan berkeadilan.
c. pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar sesuai dengan
kompetensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;
d. peningkatan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah; dan
e. penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian secara terpadu.
Sedangkan tujuan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yaitu:
a. Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang, berkembang, dan
berkeadilan menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah menjadi usaha yang tangguh dan mandiri; dan
b. Meningkatkan peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam pembangunan
daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi,
dan pengentasan rakyat dari kemiskinan.
KRITERIA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH
1. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:
a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta
rupiah).
2. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:
a. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha; atau
b. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
3. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut:
a. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha; atau
b. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar
rupiah).
4. Kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf b, dan ayat (2) huruf a, huruf
b, serta ayat (3) huruf a, huruf b nilai nominalnya dapat diubah sesuai dengan
perkembangan perekonomian yang diatur dengan Peraturan Presiden.
Pengertian Akuntansi
Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang berguna bagi semua pihak atau
stakholder. Akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, mengelolah
data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan.
Akuntansi adalah bahasa bisnis, karena dengan akuntansi sebagian besar informasi bisnis
dikomunikasikan. Akuntansi yaitu suatu proses pencatatan penggolongan, peringkasan,
ppelaporan dan penganalisisan data keuangan suatu entitas. Berdasarkan catatatan tersebut
selanjutnya dapat disusun laporan keuangan sebagai proses akhir dari kerangka akuntansi
(Jusup, 2011:04).
Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Fahmi, (2011:2) mendefinisikan bahwa laporan keuangan merupakan suatu
proses informasi yang menggambarkan kondisi keungan suatu perusahaan, dan lebih jauh
informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan tersebut. Laporan
keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari
transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan
keuangan ini dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugastugas yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan. Disamping itu, laporan
keuangan dapat juga digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan lain yaitu sebagai laporan
keuangan kepada pihak-pihak diluar perusahaan (Baridwan, 2004:17).
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalalm laporan
keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu, dapat
dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan, (PSAK,2009:5).
Tujuan Laporan Keuangan
Adapun tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi posisi keuangan,
kinerja keuangan dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi
dapat meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu
(SAK ETAP, 2013:3). Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan
informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi
sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan
ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen penggunaan
sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka m,encapai tujuan
tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi,
asset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban, termasuk keuntungan dan kerugian, serta
arus kas, (PSAK, 2009 : 1.2).
Komponen Laporan Kenuangan
Dalam SAK ETAP (2013:12) dijelaskan bahwa laporan keuangan entitas meliputi,
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas
laporan keuangan.
METODE PENELITIAN
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kulitatif. Data yang
diperlukan berupa sejarah singkat, bukti transaksi dan penyusunan laporan keuangan pada
usaha kecil dan menengah. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer dan data sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
secara langsung dari sumber asli tanpa perantara. Sedangkan data sekunder adalah data
penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (Indriantoro
dan Supomo (2009:146). Sumber data dalam penelitian ini adalah diperoleh melalui
wawncara, observasi dan dokumentasi, serta catatan akuntansi yang meliputi penjurnalan,
buku besar sampai dengan laporan keuangan pada UD Rimba Kencana, Usaha Jasa Photo
Copy PUBA dan Usaha Jasa Car Wash di Kabupaten Pamekasan.
Teknik Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini melalui dua tahap
penelitian, yaitu: Studi Kepustakaan (Library Research) dan studi lapangan. Studi lapangan
dilakukan dengan wawancara yaitu, melakukan komunikasi secara langsung pada pihak
terkait dan observasi, dokumentasi dengan cara mengumpulkan, menyalin, melihat, serta
mengevaluasi laporan keuangan.
Tehnik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif
kualitatif, yaitu analisis data dengan cara memberikan penjelasan dengan memberikan
predikat kepada variabel yang diteliti sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Penelitian
kualitatif menekankan pada pemahaman mengenai maslah-masalah dalam kehidupan sosial
berdasarkan kondisi realitas atau natural setting yang holistis, kompleks dan rinci,
(Indriantoro dan Supomo, 2009:12).
Untuk mencapai tujuan penelitian agar sesuai dengan yang diharapkan dan
memperoleh suatu kesimpulan, maka data yang telah terkumpul dianalisis dengan catatan
akuntansi yang meliputi penjurnalan, buku besar samapai dengan laporan keuangan sesuai
dengan standar akuntansi keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik (SAK ETAP).
Adapun langkah yang dilakukan setelah memperoleh data pada UD Rimba Kencana,
Usaha Jasa Photo Copy PUBA dan Usaha Jasa Car Wash di Kabupaten Pamekasan adalah
sebagai berikut:
Pertama, melakukan wawancara, dokumentasi pada UD Rimba Kencana, Usaha Jasa
Photo Copy PUBA dan Usaha Jasa Car Wash di Kabupaten Pamekasan. Kedua, menyusun
laporan keuangan sesuai dengan SAK ETAP. Ketiga, memberi kesimpulan.
PEMBAHASAN
Informasi Akuntansi
Dalam pemanfaatan informasi akuntansi ini adalah untuk mengetahui proses
pencatatan transaksi yang terjadi pada Usaha Dagang RIMBA KENCANA, Usaha Jasa
PHOTO COPY PUBA dan Usaha Jasa CAR WASH yang ada di Kabupaten Pamekasan,
yang meliputi penjurnalan, buku besar hingga laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba
rugi, ekuitas, neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Usaha Dagang RIMBA
KENCANA, Usaha Jasa PHOTO COPY PUBA dan Usaha Jasa CAR WASH hanya
melakukan catatan atas setiap transaksi yang terjadi selama usha mereka berlangsung. Hal ini
disebabkan karena ketidakmampuan mereka dalam memanfaatkan akuntansi. Untuk
mengetahui berapa laba atau rugi yang diperoleh oleh perusahaan, maka akuntansi sangat
berguna bagi setiap perusahaan. Informasi akuntansi meliputi penjurnalan, buku besar neraca
saldo dan laporan keuangan.
Catatan yang dilakukan oleh perusahaan berfungsi hanya untuk mengetahui berapa
jumlah transaksi yang terjadi dalam sehari, serta sumber pendapatan yang di dapat. Catatan
tersebut berupa pembelian, penerimaan pendapatan dan penerimaan pinjaman dari pihak lain.
Oleh karena itu, catatan terhadap transaksi merupakan hal yang penting dalam mendukung
pencatatan selanjutnya yaitu, pembuatan jurnal, buku besar hingga laporan keuangan yang
meliputi neraca, laba rugi, ekuitas dan laporan arus kas serta catatan. Perusahaan tidak
melakukan penjurnalan, buku besar, penyesuaian yang merupakan bagian dari informasi
akuntansi dan tidak melakukan penyusunan laporan keuangan, sehingga perlu dilakukan
penyusunan laporan keuangan agar dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan.
Dengan informasi laporan keuangan, maka kondisi perusahaan dapat diketahui.
Dengan demikian, pemilik perusahaan masih belum bisa memanfaatkan akuntansi
dalam usaha yang dijalankannya sehingga posisi keuangan tidak dapat diketahui. Dengan
memanfaatkan akuntansi dapat diketahui jumlah pendapan dan beban yang terjadi, sehingga
dapat diperbandingkan antara pendapatan dan beban serta menjadi informasi terkait dengan
laba yang diperolehnya, baik secara bulanan, triwulan, semesteran dan tahunan. Disamping
itu, dapat pula diketahui jumlah kekayaan yang dimilikinya, sehingga perusahaan tersebut
dapat diketahui kriterianya, apakah masuk pada perusahaan mikro, kecil dan menengah.
Penyusunan Laporan Keuangan
Penyusunan laporan keuangan dilakukan untuk mengetahui berapa jumlah laba yang
dimiliki oleh setiap perusahaan dan jumlah kekayaan yang dimilikinya. Oleh karena itu, perlu
disusun laporan keuangan pada masing-masing usaha baik Usaha Dagang RIMBA
KENCANA, Usaha Jasa PHOTO COPY PUBA dan Usaha Jasa CAR WASH sebagai
berikut:
UD. RIMBA KENCANA
Berikut adalah laporan keuangan untuk UD Rimba Kencana yang meliputi laporan
laba rugi, ekuitas, neraca, arus kas dan catatan atas laporan keuangan sebagai berikut :
ebagai berikut :
UD. RIMBA KENCANA
Laba Rugi
Per 31 Desember 2015
Pendapatan Penjualan
Rp
Beban Pokok Penjualan
33.500.000
16.200.000-
Laba Kotor
17.300.000
Beban Operasi :
Beban Gaji
2.750.000
Beban Penyusutan Peralatan
1.250.000
Beban Penyusutan Gedung
25.000
Beban Lain-lain
300.000
Jumlah Beban
4.325.000-
Laba Bersih
12.975.000
Modal Awal
UD. RIMBA KENCANA
Ekuitas
Per 31 Juli 2012
(disajikan dalam Rupiah)
Rp
Laba Bersih
93.000.000
12.975.000
Modal Akhir
105.975.000
UD. RIMBA KENCANA
Neraca
Per 31 Juli 2012
(disajikan dalam Rupiah)
ASET
Aset Lancar
Kas
Piutang
RP
22.950.000
1.500.000
Persediaan
17.800.000
Jumlah Aset Lancar
42.250.000
Aset tidak Lancar:
Peralatan
60.000.000
Akm.Peny.Peralatan
(1.250.000)
58.750.000
Gedung
Akm.Peny. Gedung
3.000.000
(25.000)
2.975.000
Tanah
Jumlah Aset tidak Lancar
JUMLAH ASET
5.000.000
66.725.000
108.975.000
KEWAJIBAN
Hutang Lancar :
Hutang Usaha
300.000
Jumlah Hutang Lancar
300.000
MODAL
Modal Pemilik
105.975.000
JUMLAH KEWAJIBAN DAN
108.975.000
MODAL
Berdasarkan laporan keuangan UD RIMBA KENCANA di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa laba yang diperoleh perusahaan selama satu bulan sebesar Rp
12.975.000, sehingga dapat diketahui laba selama satu tahun sebesar Rp 155.700 (12.975.000
x 12 bulan). Laba tersebut menunjukkan bahwa UD RIMBA KENCANA mampu
menunjukkan kinerja yang baik, sehingga pemilik usaha perlu meningkatkan aktifitas
bisnisnya dengan menambah jenis barang dagangan atau membuka cabang baru yang
strategis agar keuntungan yang diperolehnya semakin bertambah. Dengan laba yang tinggi
akan berpengaruh pada aset yang dimiliki oleh perusahaan.
Modal awal yang disetor oleh perusahaan sebesar Rp 93.000.000 dan ditambah laba
bersih Rp 12.975.000, sehingga modal akhir selama satu bulan menjadi Rp 108.975.000.
Ditinjau dari jamlah aset yang dimiliki oleh UD RIMABA KENCANA Rp 100.975.000 (
108.975.000 – (5.000.000/tanah + 3.000.000/bagunan) maka perusahaan tersebut masuk
dalam kategori usaha kecil, karena posisi kekayaan yang dimilikinya lebih dari kriteria yang
telah ditetapkan oleh undang – undang yaitu lebih dari Rp 50.000.000 s/d Rp 500.000.000.
PUBA PHOTO COPY
Berikut adala laporan keuangan Usaha Jasa PHOTO COPY PUBA yang meliputi
laporan laba rugi, ekuitas dan neraca sebagai berikut :
PUBA PHOTO COPY
Laba Rugi
Per 31 Desember 2015
Pendapatan Jasa
Rp
5.292.500
Beban Operasi :
Beban Gaji
1.200.000
Beban sewa
200.000
Beban asuransi
50.000
Beban Listrik
300.000
Beban penyusutan peralatan
Beban penyusutan mesin
72.916
1.140.625
Beban reparasi
200.000
Jumlah beban
3.163.541
Laba Sebelum Pajak
2.128.959
Pajak Penghasilan
0
Laba bersih
Modal Awal
2.128.959
PUBA PHOTO COPY
Ekuitas
Per 31 Oktober 2015
(disajikan dalam Rupiah)
Rp
Laba bersih
75.000.000
2.128.959
77.128.959
Prive pemilik
1.000.000
Modal Akhir
76.128.959
PUBA PHOTO COPY
Neraca
Per 31 Oktober 2015
(disajikan dalam Rupiah)
RP
Aset Lancar
Kas
Piutang Usaha
Perlengkapan
Asuransi dibayar dimuka
Sewa dibayar dimuka
Jumlah Aset Lancar
Aset tidak Lancar :
111.082.500
350.000
8.010.000
550.000
2.200.000
122.192.500
Peralatan
Akm.Peny.Peralatan
Mesin
Akm.Peny. Mesin
Jumlah Aset tidak Lancar
TOTAL ASET
KEWAJIBAN
Kewajiban Lancar
Hutang Usaha
Jumlah Kewajiban Lancar
Kewajiban tidak lancar :
Hutang Pada Bank
Jumlah Kewajiban tidak Lancar
Jumlah Kewajiban
MODAL
Modal Pemilik
Jumlah Modal
JUMLAH
KEWAJIBAN
DAN
MODAL
3.400.000
(72.916)
3.327.084
54.750.000
(1.140.625)
53.609.375
56.936.459
179.128.959
54.000.000
54.000.000
49.000.000
49.000.000
103.000.000
76.128.959
179.128.959
Berdasarkan laporan keuangan Usaha Jasa Photo Copy PUBA di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa laba yang diperoleh perusahaan selama satu bulan sebesar Rp 2.128.959,
sehingga dapat diketahui laba selama satu tahun sebesar Rp 25.547.508 (2.1128.959 x 12
bulan). Laba tersebut menunjukkan bahwa Usaha Jasa Photo Copy PUBA mampu
menunjukkan kinerja yang baik, sehingga pemilik usaha perlu meningkatkan aktifitas
bisnisnya dengan meningkatkan modalnya bahkan membuka cabang baru agar keuntungan
yang diperolehnya semakin bertambah.
Sedangkan modal awal yang disetor oleh pemilik perusahaan sebesar Rp 75.000.000
dan ditambah laba bersih Rp 2.128.959, sehingga modal akhir selama satu bulan menjadi Rp
77.128.959. Ditinjau dari jumlah aset yang dimiliki oleh Usaha Jasa Photo Copy PUBA Rp
179.128.959, maka perusahaan tersebut masuk dalam kategori usaha kecil, karena posisi
kekayaan yang dimilikinya lebih dari kriteria yang telah ditetapkan oleh undang – undang
yaitu lebih dari Rp 50.000.000 s/d Rp 500.000.000.
NUSANTARA CAR WASH
Berikut adala laporan keuangan Nusantara Car Wash yang meliputi laporan laba rugi,
ekuitas, neraca, arus kas dan catatan atas laporan keuangan sebagai berikut :
NUSANTARA CAR WASH
Laba Rugi
Per 31 Desember 2015
Pendapatan Jasa
Rp
85.800.000
Beban Operasi :
Beban Gaji
2.500.000
Beban Listrik
8.600.000
Beban Penyusutan Peralatan
1.099.792
Beban penyusutan gedung
833.333
Beban Reparasi
2.500.000
Beban lain-lain
500.000-
Jumlah Beban Operasi
16.033.125
Laba Sebelum Pajak
69.766.875
Beban Pajak Penghasilan
0-
Laba Bersih
Modal Awal
69.766.875
NUSANTARA CAR WASH
Ekuitas
Per 31 Oktober 2015
(disajikan dalam Rupiah)
Rp
Laba bersih
1.000.000.000
69.766.875
Modal Akhir
1.069.766.875
NUSANTARA CAR WASH
Neraca
Per 31 Oktober 2015
(disajikan dalam Rupiah)
ASET
Aset Lancar :
Kas
Perlengkapan
Jumlah Aset Lancar
Aset tidak Lancar :
Peralatan
Akm.Peny.Peralatan
Gedung
Akm.Peny. Gedung
RP
721.910.000
17.000.000
738.910.000
52.790.000
(1.099.792)
51.690.208
200.000.000
(833.333)
199.166.667
Tanah
Jumlah Aset tidak Lancar
TOTAL ASET
Kewajiban
Hutang Usaha
MODAL
Modal Pemilik
TOTAL
KEWAJIBAN
MODAL
80.000.000
330.856.875
1.069.766.875
0
DAN
1.069.766.875
1.069.766.875
Berdasarkan laporan keuangan Usaha Jasa CAR WASH di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa laba yang diperoleh perusahaan selama satu bulan sebesar Rp
69.766.875, sehingga dapat diketahui laba selama satu tahun sebesar Rp 837.202.500
(69.766.875 x 12 bulan). Laba tersebut menunjukkan bahwa Usaha Jasa CAR WASH mampu
menunjukkan kinerja yang baik, sehingga pemilik usaha perlu meningkatkan aktifitas
bisnisnya dengan meningkatkan modalnya bahkan membuka cabang baru agar keuntungan
yang diperolehnya semakin bertambah.
Sedangkan modal awal yang disetor oleh pemilik perusahaan sebesar Rp
1.000.000.000 dan ditambah laba bersih Rp 69.766.875, sehingga modal akhir selama satu
bulan menjadi Rp 1.069.766.875. Ditinjau dari jumlah aset yang dimiliki oleh Usaha Jasa
CAR WASH berjumlah Rp 790.600.208, setelah dikurangi dengan tanah dan gedung
(1.069.766.875 – (199.166.667 + 80.000.000), maka perusahaan tersebut masuk dalam
kategori usaha menengah, karena posisi kekayaan yang dimilikinya lebih dari kriteria yang
telah ditetapkan oleh undang – undang yaitu lebih dari Rp 500.000.000 s/d Rp
10.000.000.000.
IMPLIKASI HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil laporan keuangan yang meliputi lapora laba rugi, ekuitas dan
neraca, maka dapat disimpulkan bahwa laba yang diperoleh oleh perusahaan ( UD RIMBA,
PHOTO COPY PYBA dan CAR WASH) menghasilkan laba yang positif. Dengan laba yang
positif yang didapat dalam setiap bulan oleh perusahaan dapat dijadikan dasar dalam
pengambilan keputusan. Keputusan yang dimaksud adalah peruhaan dapat mengembangkan
usahanya agar laba yang didapt semakin bertambah yang berakibat pada tingginya kekayaan
yang dimiliki oleh setiap perusahaan. Disamping itu, aset yang dimiliki oleh perusahaan juga
tinggi, sehingga masing-msing perusahaan masuk dalam kategori perusahaan kecil dan
mengah, dimana untuk UD RIMBA KENCANA dan PHOTO COPY PUBA masuk dalam
kategori perusahaan kecil, sedangkan usaha jasa CAR WASH masuk dalam kategori
perusahaan jasa menengah.
Oleh karena itu, masing-masing perusahaan perlu melakukan pencatatan akuntansi
yang meliputi, pencatatan, buku besar, penyusuaian, neraca saldo, neraca saldo setelah
disesuaikan, neraca lajur dan laporan keuangan yang meliputi, laporan laba rugi, ekuitas dan
neraca sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik
(SAK ETAP). Akuntansi sangat bermanfaat bagi setip perusahaan, karena dengan akuntansi,
kondisi keuangan dapat diketahui terkait dengan profit yang mereka peroleh selama periode
tertentu.
PENUTUP
Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan manfaat informasi akuntansi dalam upaya
pengambilan keputusan pada UD RIMBA KECANA, PHOTO COPY PUBA dan CAR
WASH selama satu bulan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akutabilitas Publik (SAK ETAP).
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan perusahaan
belum menerapkan dan memanfaatkan informasi akuntansi dalam aktifitas bisnisnya,
sehingga laba atau rugi yang diperoleh oleh perusahaan belum diketahui. Disamping itu, aset
perusahaan juga belum diketahui, sehingga tidak dapat diketahui apakah perusahaan masuk
dalam kategori usaha mikro, kecil dan memengah. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan
mereka dalam memanfaatkan ilmu akuntansi.
SARAN
Adapun saran yang dapat diberikan yaitu, pertama bagi perusahaan, harus
memanfaatkan ilmu akuntansi yang meliputi, pencatatan, penjurnalan dan buku besar hingga
penyusunan laporan keuangan sesuai SAK ETAP, agar kondisi keungan dapat diketahui.
Kedua, untuk peneliti yang akan datang, diharapkan untuk memperluas objek penelitian, agar
dapat diperbandingkan proses penyusunan laporan keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
Jusuf, Al Haryono., 2010. Dasar-dasar akuntansi Jilid 1. Edisi 7. Bagian Penerbit STIE
YKPN. Yogyakarta
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo., 2009, Metodologi penelitian bisnis untuk akuntansi
dan manajemen, Edisi Pertama. Penerbit : BPFE Yogyakarta
Linawati, Evi dan MI Mitha Dwi Restuti. 2015. pengetahuan akuntansi pelaku usaha mikro,
kecil danmenengah (umkm) atas penggunaan informasi akuntansi. Conferensce in
business, accounting and managemen. ISSN 232-979.Vol.2.No. 1May 2015.
UNISSULA
Mujairimi., 2014. Implentasi SAK ETAP dan Pengungkapan Laporan keuangan pada pt
prima akses madura pamekasan., Konferensi Regional Akuntansi (KRA 2) Jawa
Timur
Putra, Hermon Adhi dan Elisabeth Penti Kurniawati, 2011., penyusunan laporan keuangan
untuk usaha kecil dan menengah berbasis standar akuntansi keuangan entitas
akuntabilitas publik. Proceeding for call paper pekan ilmiah Dosen FEB – UKSW,
14 Desember 2012.
Rudiantoro, Rizki dan Sylvia Veronica., 2011. Kualitas laporan keuangan umkm serta
prospek implementasi SAK ETAP, Simposium Nasional Auntansi. ACEH 2011.
Standar Akuntansi Keuangan., 2009, per 1 Januari 2009. Penerbit: Ikatan Akuntan Indonesia
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Mei 2009. Penerbit: Ikatan
Akuntan Indonesia
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Cetakan Ketiga Oktober
2013. Penerbit: Ikatan Akuntan Indonesia
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil,
Dan Menengah
Download