Modul Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Manajemen [TM3].

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Technologi
Informasi Dan
Sistem Informasi
Manajemen
Sistem Informasi, Organisasi
dan Strategi
Fakultas
Program Studi
Ekonomi Dan Bisnis
Magister Akuntansi
Abstract
Tatap Muka
03
Kode MK
Disusun Oleh
55004
Dr. Istianingsih
Kompetensi
Standarisasi Modul
Chapter 3
Sistem Informasi, Organisasi dan Strategi
Sebagai bagian dari organisasi, perlu tahu mengenai hubungan antar organisasi, system
informasi, dan strategi bisnis. Bagian ini memperkenalkan ciri-ciri dari organisasi yang perlu
dipahami saat mendesain, membangun, dan menjalankan sistem informasi manajemen.
Selanjutnya, akan mengupas masalah-masalah yang dihadapi perusahaan dari kompetensi
dan berbagai macam cara sistem informasi memberikan keuntungan yang kompetitif.
1. Organisasi dan Sistem Informasi
a. Apakah Organisasi itu?
Sebuah organisasi adalah struktur sosial yang stabil dan formal yang mengambil sumber
daya dari lingkungan dan prosesnya untuk menghasilkan output. Definisi teknis ini berfokus
pada tiga elemen organisasi. Modal dan tenaga kerja merupakan faktor produksi primer
yang diberikan oleh lingkungan Organisasi (perusahaan) mengubah input ini menjadi produk
dan jasa dalam fungsi produksi. Bagaimana definisi organisasi berhubungan dengan sistem
teknologi informasi? Pandangan teknis organisasi menunjukkan bagaimana persaingan
antar perusahaan dengan menggabungkan modal, tenaga kerja dan TI, dimana model
perilaku membawa kita ke dalam perusahaan individual untuk melihat bagaimana Teknologi
mempengaruhi pekerjaan di dalam organisasi, juga mendorong kita untuk fokus pada
bagaimana input digabungkan untuk menciptakan output ketika perubahan teknologi
diperkenalkan ke perusahaan.
Organisasi adalah birokrasi yang memiliki fitur-fitur “struktural” tertentu. Birokrasi yaitu
organisasi formal yang memiliki pembagian yang jelas mengenai tenaga kerja, prosedur,
dan aturan abstrak, dan pengambilan keputusan yang bersifat netral yang menggunakan
kualifikasi teknis dan profesionalisme sebagai dasar kenaikan pangkat karyawan.
Karakteristik struktural semua organisasi adalah :
1. pembagian tenaga kerja secara jelas
2. hierarki
3. prosedur dan aturan yang eksplisit
‘13
2
Teknologi Informasi Dan Sistem Informasi Manajemen
Dr. Istianingsih
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4. keputusan-keputusan yang bersifat netral
5. dasar kualifikasi teknis untuk posisi jabatan
6. efisiensi organisasi maksimum
b. Fitur Organisasi
Sistem informasi dan organisasi memengaruhi satu sama lain. Sistem informasi
dibangun oleh manajer untuk melayani kepentingan perusahaan. Pada saat yang
bersamaan, organisasi harus waspada dan terbuka terhadap pengaruh sistem Iformasi
untuk mendapatkan manfaat dari teknologi tersebut.
Seluruh organisasi modern memiliki kerakteristik tertentu. Organisasi ini merupakan
birokrasi dengan pembagian tenaga kerja dan sepesialisasi yang jelas. Organisasi mengatur
spesialis pada hierarki wewenang dimana setiap orang bertanggung jawab terhadap
seseorang dan wewenang terbatas pada tidakan tertentu yang dibatasi oleh peraturan atau
prosudur yang abstrak. Ciri- ciri organisasi termasuk proses bisnis, budaya organisasi,
tujuan, pilihan, dan gaya kepemimpinan. Seluruh ciri ini mempengaruhi jenis sistem
informasi yang digunakan organisasi.
Rutinitas dan proses bisnis, Organisasi memiliki kegiatan menyerap sumberdaya ,
mengolah serta memproduksi. Rutinitas, merupakan SOP (Standar Operating Procedures)
yang biasanya terdiri dari aturan, prosedur serta praktik yang telah dikembangkan untuk
memenuhi keadaan yang diharapkan. Proses bisnis, merupakan sekumpulan dari rutinitas.
Dengan mengamati proses bisnis kita akan dapat melihat/memahami bagaimana bisnis
dalam perusahaan bekerja. Semua organisasi, termasuk perusahaan bisnis, menjadi sangat
efisien dari waktu ke waktu karena individu di perusahaan mengembangkan rutinitas untuk
memproduksi barang dan jasa.
Politik organisasi, Orang-orang dalam organisasi menempati posisi yang berbeda
dengan spesialisasi, kekhawatiran, dan perspektif yang berbeda. Sebagai hasilnya, mereka
secara alami memiliki sudut pandang berbeda tentang bagaimana sumber daya,
penghargaan, dan hukuman harus didistribusikan.Perbedaan-perbedaan ini penting baik
bagi manajer dan karyawan, dan mereka menghasilkan perjuangan politik untuk sumber
daya, kompetisi, dan konflik dalam setiap organisasi.
Perbedaan-perbedaan ini menjadi persoalan bagi manajer dan karyawan, dan hasilnya
adalah pergolakan politik, persaingan, dan konflik di dalam organisasi. Hambatan politik
adalah salah satu dari sekian banyak kesulitan terbesar untuk membawa perubahan
organisasi, khususnya perkembangan sistem informasi yang baru.
System informasi terkait dengan politik organisasi karena mempengaruhi akses ke
sumber utama, yaitu informasi. System informasi berpotensi mengubah struktur, budaya,
‘13
3
Teknologi Informasi Dan Sistem Informasi Manajemen
Dr. Istianingsih
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
politik, dan kerja organisasi. Alasan paling umum dari kegagalan proyek-proyek besar
mengarah kepada hambatan perubahan politikal dan organisasional.
Budaya organisasi, adalah kumpulan asumsi fundamental seperti itu mengenai produk
apa yang harus dihasilkan organisasi, bagaimana prosesnya, di mana, dan untuk siapa.
Semua organisasi memiliki batuan dasar dan asumsi yang mendefinisikan tujuan dan
produk mereka. Budaya organisasi mencakup serangkaian asumsi tentang produk apa yang
organisasi harus hasilkan, bagaimana seharusnya menghasilkan, di mana, dan untuk siapa.
Lingkungan organisasi, Organisasi berada dalam lingkungan dimana mereka menarik
sumber daya dan yang mereka memasok barang dan jasa. Organisasi dan lingkungan
memiliki hubungan timbal balik. Di satu sisi, organisasi terbuka untuk, dan tergantung pada,
lingkungan sosial dan fisik yang mengelilingi mereka. Di sisi lain, organisasi bisa
mempengaruhi lingkungannya. Organisasai melayani kelompok dan memiliki wilayah yang
beragam, sebagian memberi keuntungan bagi anggotanya, sebagian lagi memberikan
keuntungan kepada klien, pemegang saham atau publiknya.
Struktur organisasi, Jenis sistem informasi yang ditemukan dalam perusahaan bisnis
dan masalah yang bersifat alami dengan sistem sering mencerminkan jenis struktur
organisasi. Dalam perusahaan kewirausahaan kecil Anda akan sering menemukan sistem
buruk
yang
dirancang dikembangkan terburu-buru yang sering cepat
kegunaannya.
Dalam
perusahaan-perusahaan
besar
yang
beroperasi
mengatasi
di
ratusan
multidivisional lokasi Anda akan sering menemukan tidak ada sistem informasi tunggal yang
mengintegrasikan, melainkan setiap lokal atau divisi masing-masing memiliki perangkat
sistem informasi.
Fitur lain organisasi, Salah satu cara membedakan tipe organisasi adalah mengenal
tugas yang mereka lakukan dan teknologi yang mereka gunakan. Beberapa organisasi
melakukan tugas-tugas rutin yang terutama dapat direduksi menjadi aturan formal yang
memerlukan penilaian kecil (seperti manufaktur suku cadang mobil), sedangkan yang lain
(seperti perusahaan konsultan) bekerja terutama dengan tugas tidak rutin.
2. Bagaimana Dampak Sistem Informasi terhadap Organisasi dan Perusahaan Bisnis
SI telah menjadi alat yang integral, online dan interaktif yang sangat terlibat pada
kegiatan operasional suatu organisasi. SI dapat mengubah ekonomi organisasi dan
meningkatkan kemungkinan dalam mengelola pekerjaan.
Salah satu cara agar organisasi bisa mempengaruhi bagaimana teknologi informasi
digunakan
yaitu
melalui
keputusan-keputusan
mengenai
konfigurasi
teknis
dan
organisasional dari system, siapa yang akan mendesain, membangun dan memelihara
‘13
4
Teknologi Informasi Dan Sistem Informasi Manajemen
Dr. Istianingsih
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
infrastruktur IT organisasi. Unit yang bertanggung jawab memelihara layanan teknologi
(hardware, software, data storage, dan network) disebut departemen system informasi.
Departemen system informasi terdiri dari para ahli, seperti programmer, analis system.
Pemimpin proyek, dan manajer system informasi. Programmer adalah ahli teknis terlatih
yang membuat instruksi perangkata lunak pada computer. Analis system bertugas
menyususn hubungan antar kelompok system informasi dan kelompok-kelompok lain dalam
organisasi. Manajer system informasi adalah pemimpin dari beragam ahli pada departemen
system informasi.
Selain itu ada juga Chief information officer (CIO) dan end-user. CIO tergolong manajer
senior yang bertugas mengepalai fungsi system informasi di dalam perusahaan. Sedangkan
end-user adalah perwakilan di luar kelompok system informasi sebagai objek sasaran
pengembangan aplikasi.
a. Dampak Ekonomi
Dari sudut pandang ekonomi, IT mengubah baik biaya relatif dari modal dan biaya
informasi. Sistem teknologi informasi dapat dilihat sebagai faktor produksi yang dapat
menggantikan modal tradisional dan tenaga kerja. Seiring dengan penurunan biaya
teknologi informasi, maka IT mengantikan tenaga kerja, yang secara historis telah
meningkat biayanya. Oleh karena itu, teknologi informasi menghasilkan penurunan jumlah
manajer menengah dan pekerja administrasi sebagai pengganti teknologi informasi pada
kerja mereka (Laudon, 1990). Seiring dengan penurunan biaya TI, IT juga menggantikan
bentuk modal lainnya, seperti gedung dan mesin, yang tetap relatif mahal. Maka, dengan
berjalannya waktu kita dapat berharap para manajer untuk meningkatkan investasi mereka
pada IT karena penurunan biaya adalah relatif terhadap investasi modal lain.
Sesuai dengan Teori biaya transaksi yang menyatakan bahwa perusahaan berusaha
mengurangi biaya transaksi. IT membantu perusahaan menekan biaya transaksi. Jika biaya
transaksi menurun, jumlah karyawan juga mengecil karena semakin murah dan mudah bagi
perusahaan untuk membuat kontrak pembelian barang-barang dan jasa di pasar disbanding
membuat sendiri produk dan jasanya.
Teori agensi mengatakan perusahaan memiliki ikatan kontrak di antara bagian-bagian
yang harus diawasi dan dikelola. IT bisa mengurangi biaya agensi, memungkinkan
perusahaan untuk tumbuh tanpa menambah biaya pengawasan, dan tanpa menambah
tenaga kerja.
b. Organisasi dan Dampak Perilaku
1. IT meratakan organisasi, Peneliti keperilakuan telah berteori bahwa teknologi informasi
memfasilitasi
‘13
5
perataan hierarki
dengan memperluas
Teknologi Informasi Dan Sistem Informasi Manajemen
Dr. Istianingsih
distribusi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
informasi
untuk
memberdayakan karyawan tingkat rendah dan meningkatkan efisiensi manajemen. IT
mendorong pengambilan keputusan hak yang lebih rendah dalam organisasi karena
karyawan tingkat rendah menerima informasi yang mereka butuhkan untuk membuat
keputusan tanpa pengawasan.
2. Organisasi pascaindustri, Teori pascaindusti lebih didasarkan pada sejarah dan
sosiologi dari pada ekonomi yang juga mendukung gagasan bahwa IT harus meratakan
hirarki.
Dalam
masyarakat
pascaindustri,
otoritas
semakin
bergantung
pada
pengetahuan dan kompetensi, dan tidak hanya pada posisi formal. Bentuk menjadi
ramping karena para pekerja professional cenderung berciri self-managing; dan
pengambilan keputusan menjadi lebih terdessentralisasi sementara pengetahuan dan
informasi semakin tersebar secara luas.
3. Memahami Resistensi organisasi terhadap perubahan, Ada beberapa cara untuk
memvisualisasikan resistensi organisasi. Leavitt (1965) menggunakan bentuk berlian
untuk menggambarkan karakter saling terkait dan saling menyesuaikan teknologi dan
organisasi. Di sini, perubahan teknologi yang diserap, dibelokkan, dan dikalahkan oleh
pengaturan tugas organisasi, struktur, dan orang-orang.
c. Internet dan Organisasi
Internet, khususnya World Wide Web, memiliki dampak penting pada hubungan antara
banyak perusahaan dan entitas eksternal, dan bahkan pada organisasi proses bisnis di
dalam perusahaan. Internet meningkatkan aksesibilitas, penyimpanan, dan distribusi
informasi dan pengetahuan untuk membangun kembali dengan cepat organisasi. Pada
intinya, internet mampu secara dramatis mengurangi biaya transaksi dan keagenan yang
dihadapi kebanyakan organisasi. Perusahaan membangun kembali beberapa proses utama
bisnis mereka didasarkan pada teknologi internet dan membuat teknologi ini menjadi
komponen utama dari infrastruktur IT mereka. Jika jaringan lebih dimanfaatkan secara
efisien, hasilnya berupa proses bisnis lebih mudah dilakukan, karyawan yang dibutuhkan
lebih sedikit, dan organisasi menjadi lebih ramping daripada waktu lalu.
d. Implikasi Desain dan Pemahaman Sistem Informasi
Untuk memberikan manfaat yang sesungguhnya, sistem informasi harus dibangun
dengan pemahaman yang jelas tentang organisasi di mana mereka akan digunakan.
Beberapa yang harus dipertimbangkan :
1. Lingkungan di mana organisasi harus berfungsi,
2. Struktur organisasi: hirarki, spesialisasi, rutinitas, dan proses bisnis,
3. organisasi budaya dan politik,
4. jenis organisasi dan gaya kepemimpinan,
‘13
6
Teknologi Informasi Dan Sistem Informasi Manajemen
Dr. Istianingsih
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
5. Kelompok kepentingan utama yang dipengaruhi oleh sistem dan sikap dari karyawan
yang akan menggunakan system
6. Jenis tugas, keputusan dan proses bisnis dimana sistem info dirancang untuk
membantunya
Karakteristik untuk diingat ketika Merancang Systems:
1. Fleksibilitas dan beberapa pilihan untuk mengevaluasi penanganan data dan
informasi
2. Kemampuan untuk mendukung berbagai gaya, keterampilan, dan pengetahuan
manajemen.
3. Kemampuan untuk melacak banyak alternatif dan konsekuensi
4. Kepekaan terhadap birokrasi organisasi dan persyaratan politik
3. Menggunakan Sistem Informasi untuk Keunggulan Kompetitif
Sistem informasi strategis, sistem komputer yang digunakan level organisasi untuk
mengubah sasaran, pengoperasian, produk, jasa, atau relasi lingkungan untuk membantu
organisasi meraih keunggulan kompetitif. Keputusan strategi bisnis dari perusahaan
tergantung pada:

Produk dan jasa yang dhasilkan perusahaan

Industri di mana perusahaan bersaing

Pesaing, pemasok, dan pelanggan dari perusahaan

Tujuan jangka panjang dari perusahaan
a. Model Kekuatan Kompetitif Porter
Pesaing tradisional, Semua perusahaan berbagi ruang pasar dengan kompetitor lain
yang terus merancang cara baru yang lebih efisien untuk menghasilkan dengan
memperkenalkan produk dan layanan baru, dan mencoba untuk menarik pelanggan dengan
mengembangkan merek mereka dan memaksakan biaya beralih pada pelanggan mereka.
Pendatang baru di pasar, Dalam perekonomian bebas dengan tenaga kerja mobile dan
sumber daya keuangan, perusahaan baru selalu memasuki pasar. Dalam beberapa industri,
ada hambatan yang sangat rendah untuk masuk, sedangkan di industri lain, masuknya
sangat sulit.
Produk dan layanan pengganti, Di hampir setiap industri, ada pengganti yang
pelanggan Anda mungkin gunakan jika harga Anda menjadi terlalu tinggi. Teknologi baru
menciptakan pengganti baru setiap saat. Bahkan minyak memiliki pengganti: Ethanol dapat
‘13
7
Teknologi Informasi Dan Sistem Informasi Manajemen
Dr. Istianingsih
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
menggantikan bensin di mobil, minyak nabati untuk bahan bakar diesel dalam truk, dan
angin, surya, batubara, dan hidro untuk pembangkit listrik industri.
Pelanggan, Kekuatan pelanggan tumbuh jika mereka dapat dengan mudah beralih ke
produk pesaing dan jasa, atau jika mereka dapat memaksa bisnis dan pesaingnya untuk
bersaing pada harga saja dalam pasar transparan di mana ada diferensiasi produk kecil,
dan semua harga diketahui langsung (seperti di Internet).
Pemasok, Kekuatan pasar pemasok dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap
keuntungan perusahaan, terutama ketika perusahaan tidak dapat menaikkan harga secepat
pemasok.
Strategi Sistem Informasi untuk Menghadapi Kekuatan Kompetitif
Kepemimpinan biaya rendah, Memproduksi barang dan atau jasa dengan biaya lebih
rendah dari pesaing dengan mempertahankan kualitas produk dan layanan. Sebuah sistem
respon pelanggan yang efisien secara langsung menghubungkan perilaku konsumen untuk
distribusi dan produksi serta rantai pasokan. Wal-mart menjadi pemimpin bisnis enceran di
amerika serikat, karena sistem pengisian kembali persediaan yang sangat cepat, Wal-Mart
tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk menjaga persediaan yang besar pada
gudangnya sendiri. Sistem juga memungkinkan wal-mart menyesuaikan pembelian barang
toko untuk memenuhi permintaan pelanggan.
Pembedaan produk, Produsen dan pengecer menggunakan sistem informasi untuk
menciptakan produk dan layanan yang disesuaikan dengan personal agar sesuai dengan
spesifikasi yang tepat dari pelanggan individu. Menggunakan sistem informasi untuk
memungkinkan produk dan jasa baru, atau mengubah kenyamanan pelanggan dalam
menggunakan produk dan jasa anda yang telah ada. Sebagai contoh, Google terus
memperkenalkan jasa pencarian yang baru dan unit pada situs Webnya, seperti Google
Maps. Dengan membeli PayPal, sistem pembayaran elektronik, pada tahun 2003, eBay
membuat pelanggan lebih mudah untuk membayar penjualan dan mengembangkan
penggunaan pasar lelangnya.
Focus pada pasar tertentu, Gunakan sistem informasi untuk memungkinkan fokus
pasar tertentu, dan melayani target pasar yang sempit lebih baik daripada pesaing. Sistem
informasi mendukung strategi ini dengan memproduksi dan menganalisis data untuk
penjualan tertata dan teknik pemasaran. Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk
menganalisis pola pembelian konsumen, selera, dan preferensinya erat sehingga efisien
lapangan kampanye iklan dan pemasaran untuk target pasar yang lebih kecil dan lebih kecil.
‘13
8
Teknologi Informasi Dan Sistem Informasi Manajemen
Dr. Istianingsih
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Memperkuat hubungan keakraban pelanggan dan pemasok, Gunakan sistem
informasi untuk memperketat hubungan dengan pemasok dan mengembangkan keintiman
dengan pelanggan. Hubungan yang kuat dengan pelanggan dan pemasok meningkatkan
biaya switching (biaya beralih dari satu produk ke produk pesaing), dan loyalitas kepada
perusahaan Anda.
b. Dampak Internet terhadap Keunggulan Kompetitif
Internet hampir menghancurkan beberapa industri dan mengancam yang lainnya.
Internet juga telah menciptakan pasar yang sepenuhnya baru dan membentuk dasar bagi
ribuan bisnis baru. Sebagai contoh, industri ensiklopedia cetakan dan industri agen
perjalanan hampir dikalahkan oleh ketersediaan pengganti melalui internet. Serupa dangan
hal tersebut, internet juga memiliki dampak signifikan pada enceran, music, buku, broken,
dan industri Koran.
Teknologi internet berdasarkan standar universal yang dapat digunakan perusahaan
manapun, memudahkan pesaing untuk bersaing pada harga dan untuk pesaing baru untuk
memasuki pasar. Karena informasi tersedia bagi siapa saja, internet meningkatkan kekuatan
menawar dari pelanggan, yang dapat dengan cepat menemukan penyediaan perbiaya
terendah pada Web.
Secara umum dampak internet terhadap Persaingan adalah sebagai berikut;
1. Berkurangnya hambatan untuk memasuki bisnis, sehingga memudahkan pesaing
untuk memasuki pasar.
2. Menciptakan barang dan atau jasa pengganti yang baru
3. Menggeser daya tawar kepada konsumen,
4. Meningkatkan daya tawar Perusahaan kepada Pemasok
5. Meningkatkan daya tawar pemasok karena tidak adanya perantara
6. Meluasnya pasar geografis, meningkatnya jumlah pesaing, mengurangi perbedaan
diantara pesaing
c. Model Rantai Nilai Bisnis
Walaupun model porter membantu untuk mengenali daya kompetitif dan menyarankan
stategi umum, model ini tidak mengkhususkan mengenai apa yang seharusnya dilakukan
dan tidak menyadiakan metodologi untuk mecapai keunggulan kompetitif. Jika bertujuan
untuk mencapai kesempurnaan operasi, maka model rantai nilai bisnis berguna.
Menggunakan model bisnis value chain juga akan menyebabkan Anda untuk
mempertimbangkan Benchmarking proses bisnis Anda terhadap pesaing Anda atau orang
lain
dalam
industri
terkait,
dan
mengidentifikasi
praktek-praktek
terbaik
industri.
Benchmarking melibatkan membandingkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis Anda
‘13
9
Teknologi Informasi Dan Sistem Informasi Manajemen
Dr. Istianingsih
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
terhadap standar yang ketat dan kemudian mengukur kinerja terhadap standar-standar.
Model Rantai Nilai Bisnis juga menekankan aktivitas khusus pada bisnis dimana strategi
kompetitif dapat diterapkan dengan baik dimana sistem informasi paling mungkin memiliki
dampak strategis.
Model Rantai bisnis melihat perusahaan sebagai serangkaian kegiatan yang menambah
nilai produk atau jasa, dan menyoroti kegiatan dimana strategi kompetitif terbaik dapat
diterapkan dengan memperhatikan aktivitas Utama dan aktivitas pendukung. Pada setiap
tahap, menentukan bagaimana sistem informasi dapat meningkatkan efisiensi operational
dan meningkatkan hubungan dengan pelanggan dan pemasok.
Aktivitas rantai nilai bisnis ini digolongkan sebagai berikut :
1. Aktivitas utama, terkait langsung dengan produksi dan distribusi produk dan jasa
yang menciptakan nilai bagi pelanggan. Aktifitas utama termasuk logistik dari dalam,
operasi, logistic dari luar penjualan dan pemasaran, dan jasa.
2. 2. Aktivits pendukung, membuat pengirman aktivitas utama dapat terjadi terdiri atas
infrastruktur organisasi, SDM, tekhnologi dan pembelian.
Strategi yang paling umum untuk level ini adalah:
1. menjadi penghasil produk dengan biaya produksi yang rendah
2. mendiferensiasikan produk dan jasa
3. mengubah lingkup persaingan baik dengan cara memperluas pasar sampai ke pasar
global maupun dengan mempersempit pasar.
Jaringan Nilai adalah sekumpulan perusahaan independent menggunakan Teknologi
Informasi untuk mengkoordinasikan rantai nilai mereka untuk memproduksi produk/ jasa
untuk pasar secara kolektif.
Keuntungan strategis untuk menghubungkan rantai nilai akan membangun suatu sistem
antara pemaok, mitra yang strategis dan pelanggan :
1. memudahkan pemasok untuk menampilkan barang dan membuka toko pada situs
2. Memudahkan pelanggan untuk membayar hutang
3. Mengembangkan siatem yang mengkoordinasikan pengiriman barang kepada
pelanggan
4. Mengembangkan sistem pelacakan pengiriman kepada pelanggan.
d. Sinergi, Kompetensi Utama dan Strategi Berbasis Jaringan
Perusahaan besar pada umumnya merupakan sekumpulan bisnis. Sering kali,
perusahaan dikelola secara keuangan sebagai kumpulan unit bisnis strategi, dan
pengembalian kepada perusahaan terikat langsung kepada kinerja seluruh unit bisnis
‘13
10
Teknologi Informasi Dan Sistem Informasi Manajemen
Dr. Istianingsih
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
strategi. Sistem informasi dapat meningkatkan kinerja keseluruhan dari unit bisnis ini dengan
mempromosikansinergi dan kompetensi inti.
Sinergi, Ide sinergi adalah bahwa ketika output dari beberapa unit dapat digunakan
sebagai masukan untuk unit lain, atau dua organisasi menggabuangkan pasar dan keahlian,
hubungan ini mengurangi biaya dan menghasilkan keuntungan. Satu penggunaan IT pada
situasi sinergi ini adalah untuk mengikat operasi unit bisnis yang terpisah agar dapat
bertindak sebagai kesatuan. Sebagai contoh, menggabungkan Bank One menyediakan
JPMorgan Chase jaringan cabang eceran yang sangat besar pada Midwest dan Soutwest.
Meningkatkan kompetensi inti, Cara lain untuk menggunakan sitem informasi untuk
keunggulan kompetitif adalah untuk berfikir tentang cara sistem dapat meningkatkan
kompetensi inti. Argumennya adalah bahwa kinerja semua unit bisnis akan meningkat
sejauh perkembangan unit bisnis ini, atau menciptakan, kompetensi inti pusat. Sebuah
kompetensi inti adalah kegiatan yang telah dipimpin perusahaan yang mengglobal/kelas
dunia. Sistem informasi yang mendorong pembagian pengetahuan diantara unit bisnis
meningkatkan kompetensi. Secara umum, kompetensi inti bergantung pada pengetahuan
yang diperoleh selama bertahun-tahun pengalaman praktek lapangan dengan teknologi.
Pengetahuan praktis ini biasanya dilengkapi dengan upaya penelitian jangka panjang dan
karyawan yang berkomitmen. Sistem tersebut yang telah ada mungkin mendorong atau
meningkatkan kompetensi yang telah ada dan membentuk karyawan agar waspada
terhadap pengetahuan eksternal yang baru system tersebut juga dapat membantu bisnis
dapat mengangkat kompetensi yang ada terhadap pasar terkait.
Strategi berdasarkan Jaringan adalah situs yang digunakan perusahaan untuk
membangun komunitas kesetiaan pelanggan, kesenangan, dan membangun ikatan unik
pada pelanggan.
Menggunakan Informasi untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif
a. Mempertahankan Keunggulan Kompetitif
Sistem informasi strategi sering mengubah organisasi sebagaimana produk, pelayanan,
dan prosudur operasinya, mendorong organisasi menuju pola prilaku baru. Berhasil
menggunakan sistem informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif merupaka hal yang
menantang dan membutuhkan koordinasi yang tepat atas teknologi, organisasi dan
manajemen.
Sistem strategis keunggulan kompetitif tidak selalu bertahan cukup lama untuk memastikan
profitabilitas jangka panjang. Setiap perusahaan membutuhkan sistem informasi yang
bertahan lama dalam bisnis untuk keberhasilan di masa depan.
‘13
11
Teknologi Informasi Dan Sistem Informasi Manajemen
Dr. Istianingsih
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
b. Melakukan Analisis Sistem Strategis
Untuk menyelaraskan IT dengan bisnis dan menggunakan sistem informasi secara
efektif untuk keunggulan kompetitif, manajer harus melakukan analisis sistem strategis.
Untuk mengidentifikasi jenis sistem yang memberikan keuntungan strategis untuk
perusahaan mereka, manajer harus mengajukan pertanyaan berikut:
1. Bagaimana struktur industri dimana perusahaan terletak ?
1. Apakah yang merupakan daya kompetitif pada pekerjaan di industri?
2. Apa yang merupakan dasar dari persaingan, kualitas, harga atau merk ?
3. Bagaimana arah dan perubahan Industri ?
4. Bagaimana industri saat ini menggunakan TI ?
2. Bagaimana rantai nilai bisnis, perusahaan dan industri?
1. Bagaimana Perusahaan mencipatakn nilai bagi Pelanggan ?
2. Apakah perusahaan mengerti dan mengelola proses bisnisnya menggunakan
praktik yang terbaik?
3. Apakah perusahaan meningkatkan kompetensi intinya ?
4. Apakah rantai pasokan industri dan basis pelanggan berubah dalam cara yang
menguntungkan atau merugikan perusahaan ?
5. Dapatkah Perusahaan mendapatkan keuntungan dari kemitraan strategis dan
jaring nilai?
6. Dibagian mana dalam rantai nilai, sistem informasi memberikan nilai terbaik bagi
Perusahaan ?
c. Mengelola Perubahan Strategis
Mengelola sistem strategis, memerlukan perubahan dalam tujuan bisnis. Hubungan
dengan pelanggan dan pemasok serta proses bisnis. Perubahan ini mempengaruhi elemen
sosial maupun elemen teknis organisasi , yang diikuti mengaburnya batasan organisasi, baik
eksternal maupun internal. Perubahan sociotechnical, mempengaruhi elemen baik sosial
maupun teknis organisasi, dapat dianggap transisi strategis gerakan antara tingkat sistem
sociotechnical.
DAFTAR PUSTAKA:
1. Laudon and Laudon. 2012. Management Information System (managing the digital
firm) Twelfth Edition, Global Edition. Pearson Education Limited. England,
2. http://puri-w—feb10.web.unair.ac.id/artikel_detail-40704-UmumSISTEM%20INFORMASI, %20ORGANISASI%20DAN%20STRATEGI.html.
‘13
12
Teknologi Informasi Dan Sistem Informasi Manajemen
Dr. Istianingsih
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3. http://agusfirnanda.blogspot.com/2011/10/bab-3-sistem-informasi-organisasidan.html .
4. http://kumpulan-artikel-ekonomi.blogspot.com/2009/11/sistem-informasiorganisasimanajemen. html
5. http://butterflyrainblog.wordpress.com/2012/11/29/sistem-informasi-organisasi-danstrategi/
Daftar Pustaka
Management Information System : Managing The Digital Firm by Kenneth C Laudon and
Jane P. Laudon, 2012
‘13
13
Teknologi Informasi Dan Sistem Informasi Manajemen
Dr. Istianingsih
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download