62 PROSES KOMUNIKASI DALAM BELAJAR MEMBACA, MENULIS

advertisement
PROSES KOMUNIKASI
DALAM BELAJAR MEMBACA, MENULIS, DAN BERHITUNG
UNTUK ANAK USIA SEKOLAH DASAR
Buyung Pambudi
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Bangkalan
[email protected]
Abstrak: Sekolah dasar (SD) mengharuskan calon siswa baru untuk bisa
membaca, menulis, dan berhitung. Namun, ada beberapa siswa kelas satu hingga
kelas tiga sekolah dasar yang masih belum memiliki kemampuan membaca,
menulis, dan berhitung. Akibatnya, orang tua siswa harus memberikan les
tambahan berupa belajar membaca, menulis dan berhitung bagi anak-anaknya
agar bisa membaca, menulis, dan berhitung dalam waktu singkat. Memberi les
privat membaca, menulis dan berhitung sangat memerlukan kemampuan cara
berkomunikasi yang baik dan beragam untuk memudahkan siswa memahami
bahan ajar dalam les privat tersebut. Interaksi selama proses belajar membaca,
menulis dan berhitung antara guru les dengan siswa memungkinkan terjadinya
komunikasi. Guru les memilih cara berkomunikasi yang efektif agar siswa bisa
dengan mudah menerima pesan yang disampaikan, hingga siswa mampu
membaca, menulis, dan berhitung dalam waktu singkat. Pemilihan cara
berkomunikasi diperlukan hingga tercipta komunikasi yang efektif. Yakni,
terjadinya kesamaan pemahaman (meliputi penyamaan pikiran, makna, dan pesan)
antara guru les dengan siswa.
Kata kunci: berhitung, membaca, menulis, proses komunikasi.
Abstract: Elementary School (SD) requires prospective students to be able to
read, write and count. However, there are some students in grade one to grade
three primary schools still do not have the ability to read, write and count.
Consequently, parents must provide extra tutoring in the form of learning to read,
write and count for their children to be able to read, write and count in a short
time. Giving private tutoring in reading, writing and arithmetic is in need of a
good ability to communicate and a way to help students understand the variety of
teaching materials in the private lessons. Interaction during the process of learning
to read, write and count between tutors and students enabling communication.
Tutors choose how to communicate effectively so that students can easily receive
the message, until the student is able to read, write and count in a short time.
Selection of a way of communicating is required to create effective
communication. Namely, the common understanding (including equalization
thoughts, meanings and messages) between tutors and students.
Keywords: communication process, reading, writing, arithmetic.
62
Proses Komunikasi dalam Belajar Membaca, Menulis, dan Berhitung Untuk Anak Usia Sekolah
Dasar, Buyung Pambudi
batnya, orang tua siswa harus mem-
Pendahuluan:
Seiring terus berkembangnya si-
berikan les tambahan berupa belajar
stem pendidikan nasional mulai dari
membaca, menulis dan berhitung bagi
segi kurikulum, target lulusan hingga
anak-anaknya agar bisa membaca,
fasilitas dan bahan ajar di sekolah.
menulis dan berhitung dalam waktu
Akibatnya, banyak sekolah (terutama
singkat.
sekolah yang dianggap favorit) yang
Munculnya les privat membaca,
juga meningkatkan standar bagi calon
menulis dan berhitung menjadi lahan
siswa baru yang hendak belajar di
tersendiri bagi para mahasiswa, sar-
sekolah yang bersangkutan. Tak ayal,
jana maupun lulusan SMA untuk bisa
banyak
(khususnya
mencari nafkah tambahan. Meski ter-
sekolah yang dianggap favorit) yang
lihat mudah dan sederhana, memberi
mematok standar bagi siswa lulusan
les privat membaca, menulis dan
taman kanak-kanak yang ingin melan-
berhitung sangat memerlukan kemam-
jutkan ke sekolah dasar tersebut.
puan cara berkomunikasi yang baik dan
Patokan standar diantaranya mewa-
beragam untuk memudahkan siswa
jibkan calon siswa baru untuk bisa
memahami bahan ajar dalam les privat
menguasai baca, tulis dan berhitung
tersebut. Untuk menghindari terjadinya
hitung (calistung). Aki-batnya, para
ketidak-fokusan dalam penelitian kali
orang tua harus membekali anak-
ini, penulis menitikberatkan penelitian
anaknya kemampuan membaca, menu-
pada cara berkomunikasi guru les
lis dan berhitung.
privat
sekolah
dasar
Meski standar sekolah dasar sudah
membaca,
menulis
dan
berhitung.
mengharuskan calon siswa baru untuk
Metode Penelitian
bisa membaca, menulis dan berhitung,
Realitas
ternyata ada beberapa siswa kelas satu
sosial
berupa
adanya
proses komunikasi yang intensif antara
hingga kelas tiga sekolah dasar yang
guru les dan murid merupakan realitas
masih belum memiliki kemampuan
yang kompleks, utuh, dinamis dan
membaca, menulis dan berhitung. Aki-
63
Jurnal Pendidikan Volume 7, Nomor 1, Juni 2015, hlm 62- 71
penuh makna. Jika menggunakan meto-
atau
tentang
kecenderungan
de penelitian kuantitatif /positifistik
sedang berlangsung.
yang
tidak memadai. Maka, metode peneli-
Dari kedua pengertian tersebut,
tian yang digunakan adalah metode
dapat dikatakan bahwa metode pene-
kualitatif. Yakni, metode penelitan ya-
litian kualitatif adalah sebuah metode
ng banyak digunakan pada penelitian
yang digunakan untuk mendeskrip-
yang bertujuan untuk menjelaskan
sikan,
suatu kejadian. Seperti yang dikemu-
fenomena, misalnya kondisi atau hu-
kakan oleh Sugiyono (2014).
bungan yang ada, pendapat yang ber-
“Penelitian
kualitatif
adalah
sebuah penelitian yang bertujuan untuk memberikan atau menjabarkan
suatu keadaan atau fenomena yang
terjadi saat ini dengan menggunakan
prosedur ilmiah untuk men-jawab
masalah secara aktual”.
kembang, dengan menggunakan pro-
menginterpretasikan
sesuatu
sedur ilmiah untuk menjawab masalah
secara aktual. Dengan demikian, penulis beranggapan bahwa metode penelitian kualitatif sesuai dengan penelitian
yang dilaksanakan oleh penulis. Karena
Sedangkan, Yusuf (2014) me-nya-
dalam penelitian ini, penulis berusaha
takan bahwa penelitian kualitatif me-
mendeskripsikan proses komunikasi
rupakan penelitian yang berusaha untuk
yang terjadi selama les privat menulis,
mencari makna, pemahaman, penger-
membaca dan berhitung.
tian, verstehen tentang suatu fenomena,
Bagaimana
kejadian, maupun kehidupan manusia.
proses
komunikasi
guru les privat membaca, menulis dan
Penelitia bisa terlibat langsung maupun
berhitung dengan siswa menjadi bagian
secara tidak langsung selama pengum-
penting yang akan diteliti. Selain itu,
pulan data sehing-ga diperoleh data
bagaimana guru les privat mengetahui
yang menyeluruh dan kontekstual. Ju-
bahwa telah terjadi komunikasi efektif
ga, peneliti berusaha menginterpre-
antara dirinya deng-an murid les privat
tasikan sesuatu, misalnya kondisi atau
juga mennadi bagian penting untuk
hubungan yang ada, pendapat yang
teliti.
berkembang, proses yang sedang ber-
Secara sederhana, penulis ber-
langsung, akibat atau efek yang terjadi
64
Proses Komunikasi dalam Belajar Membaca, Menulis, dan Berhitung Untuk Anak Usia Sekolah
Dasar, Buyung Pambudi
harap agar hasil penelitian ini
Semakin besar pertemuan dua
nantinya bisa dimanfaatkan Hasil pene-
lingkaran di atas (di wilayah signal),
litian yang berkaitan dengan proses
akan
pembelajaran maupun media pembe-
efektifitas komunikasi yang dilakukan
lajaran sudah cukup banyak. Bahkan,
oleh dua orang. Artinya, seorang pengi-
sejumlah hasil penelitian sudah diter-
rim pesan harus berupaya memadukan
bitkan dalam bentuk buku yang men-
ruang peng-alamannya dengan ruang
jadi rujukan bagi para pegiat di dunia
pengalaman penerima pesan. Sekaligus
pendidikan baik mahasiswa, dosen,
berupaya memahami pesan yang diki-
aktivis pendidikan maupun guru. Akan
rim balik oleh penerima pesan dengan
tetapi, penelitian yang fokus pada
cara beru-paya menyesuaikan dengan
proses komunikasi dalam belajar mem-
ruang pengalaman yang dimiliki pengi-
baca, menulis dan berhitung masih
rim pesan.
belum ada. Penelitian ini juga me-
semakin
Pola
besar
komunikasi
pula
yang
tingkat
dike-
mungkinkan adanya kolaborasi antara
mukakan oleh Wilbur Schramm ter-
kajian ilmu komunikasi dengan kajian
sebut juga mirip dengan penggam-
pendidikan.
baran pola pembelajaran yang dike-
Selain manfaat teoritis, diharap-
mukakan oleh Wina Sanjaya. Yakni,
kan hasil penelitian ini juga bisa di-
pola pembelajaran yang memerlukan
manfaatkan sebagai salah satu refe-
adanya saling ketergantungan antara
rensi bagi tenaga pendidik dalam me-
guru dengan murid. Pembelajaran bisa
nyampaikan pelajaran membaca, menu-
efektif jika guru dan murid bersama-
lis dan berhitung secara efektif.
sama saling bergantung untuk mencip-
Terdapat banyak pola dari bebe-
takan perubahan dalam segi kognitif,
rapa ahli ilmu komunikasi untuk meng-
afektif dan psikomotor murid.
gambarkan proses komunikasi. Dian-
Pada saat belajar membaca, me-
taranya model komunikasi yang dike-
nulis dan berhitung diperlukan keter-
mukakan oleh Wilbur Schramm.
paduan dalam mengirimkan pesan.
Sebelum lancar membaca, hal pertama
65
Jurnal Pendidikan Volume 7, Nomor 1, Juni 2015, hlm 62-71
yang dilakukan adalah belajar abjad
pu membaca, menulis dan berhitung
(alfabet) dari A sampai Z. Keterpaduan
dalam tempo cepat.
yang dimaksud adalah, murid bukan
Sejumlah ilmuwan yang concern
hanya diharuskan menghafal huruf/
pada kajian terkait komunikasi telah
abjad
juga
memetakan proses komunikasi dalam
diarahkan untuk memahami bentuk
berbagai bentuk mulai dari proses ko-
huruf secara visual. Untuk menarik
munikasi yang berbentuk mekanis,
perhatian murid, bisa juga ditambahkan
hingga proses komunikasi terkini yang
perumpamaan atau persamaan antara
lebih
huruf dengan benda yang biasa dilihat
komu-nikasi ditujukan agar komunikasi
dalam kehidupan sehari-hari.
yang terjadi antara guru les dengan
melalui
bunyi,
tetapi
kompleks.
Pemetaan
proses
Begitu juga pada saat belajar
siswa bisa dikaji dengan lebih mudah.
menulis dan berhitung. Menulis mau-
Selain itu, pemetaan proses komunikasi
pun berhitung akan mudah dipahami
dilakukan untuk mengurai beberapa
jika yang ditulis berasal dari benda-
pilihan cara berkomunikasi hingga
benda yang mudah ditemui dalam
tercipta
keseharian.
Yakni, terjadinya kesamaan pemaha-
komunikasi
yang
efektif.
man (meliputi penyamaan pikiran,
Hasil dan Pembahasan
Interaksi
selama
proses
makna dan pesan) antara guru les
belajar
dengan siswa, sebagaimana definisi
membaca, menulis dan berhitung anta-
komunikasi yang dikemukakan oleh
ra guru les dengan siswa memung-
Deddy Mulyana.
kinkan terjadinya komunikasi. Bahkan,
Proses komunikasi dalam les privat
tidak mungkin terjadi interaksi tanpa
membaca, menulis dan berhitung meru-
terjadinya peristiswa komunikasi. Ba-
pakan proses yang disengaja sehingga
gaimana guru les memilih cara ber-
komunikasi yang dilakkan bersifat
komunikasi yang efektif agar siswa
instrumental karena guru les harus
bisa dengan mudah menerima pesan
mengirim pesan baik verbal maupun
yang disampaikan, hingga siswa mam-
nonverbal sesuai dengan kemampuan
66
Proses Komunikasi dalam Belajar Membaca, Menulis, dan Berhitung Untuk Anak Usia Sekolah
Dasar, Buyung Pambudi
daya
serap
terhadap
pesan
yang
Terdapat empat langkah utama
dimiliki oleh murid les. Komunikasi ini
yang bisa dilakukan seorang guru les
merupakan komunikasi yang berorien-
untuk merancang cara belajar mem-
tasi pada sumber pesan (guru les).
baca, menulis dan berhitung.
Untuk menjadi pengirim pesan yang
Langkah pertama berupa iden-
baik dan efektif, seorang guru les harus
tifikasi diperlukan untuk mengetahui
menyampaikan pesan
verbal
profil calon siswa yang hendak bela-jar
maupun non verbal) dengan sengaja
membaca, menulis dan berhitung. Pro-
secara utuh, jelas, tepat, dan konteks-
fil meliputi minat, kecenderungan, dan
tual. Tentunya dengan tambahan gaya
sejauh mana kekurangan dalam mem-
yang menarik dan bervariasi agar
baca, menulis dan berhitung. Proses
murid les mudah tertarik dan tidak
identifikasi diperlukan untuk menge-
cepat bosan.
tahui data awal menge-nai siswa yang
(baik
Interaksi selama les privat, proses
hendak belajar membaca, menulis dan
pembelajaran menjadi lebih personal.
berhitung. Data awal diperoleh dengan
Sudirwan Danim mengkelompokkan
bertanya ke-pada orang tua siswa, atau
interaksi yang lebih personal antara
bisa juga dilakukan dengan bertanya
guru les dengan murid ke dalam
langsung kepada siswa yang bersang-
pembe-lajaran sebagai sebuah seni.
kutan.
Karakteristik pembelajaran sebagai
Secara sederhana, terdapat dua
seni; Penampilan lebih bersifat indi-
kelompok siswa yang belum bisa
vidu, Konsep berpikir ilmiah lebih
membaca, menulis dan berhitung. Ke-
banyak dikembangkan melalui dialog,
lompok pertama adalah siswa yang
Interaksi tatap muka guru-murid lebih
tidak suka dengan pelajaran membaca
diutamakan, Tidak dapat dilakukan
dan menulis tetapi suka pelajaran ber-
dengan pendekatan teknologis, lebih
hitung. Kedua, kelompok siswa yang
banyak melibatkan unsur-unsur emosi,
tidak suka berhitung tapi suka mem-
di samping rasionalisasi ilmiah.
baca dan menulis.
67
Jurnal Pendidikan Volume 7, Nomor 1, Juni 2015, hlm 62-71
Terdapat perbedaan cara mena-
bunyi huruf/angka, mimik mulut dan
ngani dua kelompok siswa tersebut
bentuk huruf/angka secara visual. Pe-
meski sama-sama memiliki persoalan
san yang disampaikan menjadi utuh
dalam kemampuan membaca, menulis
dan mudah dimengerti oleh siswa
dan berhitung. Kelompok pertama
dengan menekan sedikit mungkin ada-
dibutuhkan variasi dalam penyampain
nya noise. Karena proses komunikasi
pelajaran menulis, membaca dan ber-
yang berlangsung dalam skala komu-
hitung. Kegiatan menghafal huruf/
nikasi interpersonal sehingga kemung-
angka, kata maupun frasa diusahakan
kinan terjadinya komunikasi yang efek-
seminimal
tif antara guru les dan siswa sangat
mungkin
karena
karak-
teristik kelompok siswa yang pertama
besar.
ini kurang menyukai hafalan. Hurufhuruf/
angka-angka
Evaluasi pembelajaran mem-baca,
berwarna-warni
menulis dan berhitung selama ini masih
bisa menjadi pilihan untuk menarik
terfokus pada bagaimana siswa mampu
minat siswa memperhatikan pelajaran
hafal dengan benar huruf-huruf mau-
membaca. Potongan kertas warna-
pun angka-angka. Padahal, target guru
warni berbentuk huruf vokal maupun
seharusnya lebih kepada bagaimana
konsonan, bisa juga berasal dari poto-
siswa benar-benar paham tentang mate-
ngan kertas be-kas. Deretan angka
ri yang disampaikan selama mengikuti
warna-warni dengan bentuk yang unik
pelajaran membaca, menulis dan ber-
juga bisa menjadi pilihan.
hitung. Hafal, memiliki kelemahan
Sedangkan untuk kelompok ke-
mendasar karena kemampuan siswa
dua, kemampuan menghafalnya cukup
dalam menghafal relatif berbeda antara
baik sehingga tidak terlalu sulit dalam
satu dengan yang lain. Sedangkan
menyampaikan
memahami akan membuat siswa mu-
pelajaran
membaca,
menulis dan berhitung.
dah untuk mengingat bahkan mengu-
Selama pembelajaran membaca,
lang kembali pelajaran yang disam-
menulis dan berhitung diperlukan ada-
paikan.
nya keutuhan penyampaian pesan baik
68
Proses Komunikasi dalam Belajar Membaca, Menulis, dan Berhitung Untuk Anak Usia Sekolah
Dasar, Buyung Pambudi
Persoalan utama kenapa siswa
karena jumlahnya yang tidak terlalu
belum bisa membaca meski sudah
banyak.
duduk di bangku sekolah dasar adalah
Persoalan berikutnya adalah sara-
karena minimnya perhatian guru kepa-
na/ channel/ alat bantu /media pem-
da masing-masing siswa. Perhatian gu-
belajaran dalam pelajaran membaca
ru harus terbagi ke seluruh siswa yang
yang digunakan seharusnya bervariasi
ada di kelas yang berjumlah antara 20
dan
hingga 30 siswa. Minimnya perhatian
menyimak pelajaran membaca. Variasi
tersebut berdampak pada tidak efek-
bentuk, warna, dan ukuran media
tifnya proses komunikasi yang terjadi
pembelajaran dalam pelajaran mem-
antara
komunikator
baca akan menarik minat siswa. Media
tunggal berhadapan dengan komuni-
pembelajaran yang bervariasi tidak
kator lain berjumlah puluhan. Guru
harus identik dengan barang yang
tidak bisa menangkap pesan secara
harganya mahal, media pembelajaran
utuh pesan-pesan yang disampaikan
yang berasal dari barang-barang bekas
oleh para siswa. Banyaknya jumlah
yang bisa didaur ulang juga bisa
siswa ber-dampak pada banyak dan
digunakan. Bahkan, guru bisa menga-
beragam-nya pesan-balik (feedback)
jak siswa untuk ikut serta mendaur
yang disampaikan siswa kepada guru.
ulang barang bekas menjadi media
Pesan yang disampaikan guru les harus
pembelajaran membaca.
guru
sebagai
lengkap (meliputi suara/lafal, gambar,
menarik
minat
siswa
untuk
Media pembelajaran diperlukan
bentuk huruf).
untuk menunjang kelengkapan pesan
Idealnya, satu guru yang menga-jar
yang hendak disampaikan guru kepada
membaca memegang maksimal sepu-
siswa, sehingga siswa bisa menangkap
luh siswa agar pesan yang disampaikan
dan memahami pesan yang lebih utuh
guru kepada siswa bisa lebih utuh
dari guru. Baik itu pesan verbal mau-
dengan sedikit noise. Guru pun bisa
pun nonverbal dengan ditunjang ada-
menangkap dan memahami pesanbalik
nya
(feedback) yang disampaikan siswa
69
media
pembelajaran.
Jurnal Pendidikan Volume 7, Nomor 1, Juni 2015, hlm 62-71
Pemilihan
media
pembelajaran
dengan mengarsir/ membubuhkan garis
yang tepat bisa membantu efektifitas
pada huruf/angka yang ditulis dengan
komunikasi yang dibangun oleh guru
garis putus-putus. Selain terus berlatih
les privat dengan siswa. Media pembe-
agar semakin terbiasa menulis huruf/
lajaran tidak harus berasal dari barang
angka, guru les juga bisa menam-
mewah, ataupun teknologi canggih ya-
bahkan
ng harganya relatif mahal. Kreatifitas
dengan benda yang biasa ditemui
guru les diperlukan untuk membuat
dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya,
media pembelajaran sederhana dari
huruf b (kecil) sama dengan ibu hamil,
barang yang mudah ditemukan sehari-
angka 1 sama dengan tongkat pramuka
hari. Bahkan, guru les juga bisa me-
yang berdiri tegak.
perumpamaan
huruf/angka
manfaatkan barang bekas yang bisa
Pengenalan angka menjadi langkah
didaur ulang menjadi media pembela-
awal bagi murid yang masih belum bisa
jaran. Mengembangkan kreatifitas se-
membaca, menulis maupun berhitung.
kaligus mengurangi sampah.
Tidak jauh berbeda dengan pengenalan
Persoalan berikutnya yang tidak
huruf/abjad, pengenalan angka juga
kalah penting adalah pemilihan dan
memerlukan adanya keterpaduan pe-
pemilahan pesan yang hendak disam-
san. Pengucapan angka, akan lebih
paikan oleh guru les. Pesan-pesan seha-
mudah dipahami jika masing-masing
rusnya
mudah
angka juga memiliki kemiripan dengan
dimengerti dan mampu mendorong
benda yang ada di lingkungan tempat
terbentuknya kesamaan pers-epsi anta-
tinggal murid.
bersifat
sederhana,
ra guru les dan siswa. Efektif atau
Simpulan
tidaknya suatu komunikasi selama pro-
Proses komunikasi efektif dalam
ses pembelajaran membaca bisa dilihat
pembelajaran membaca, menulis dan
dengan feedback yang muncul dari
berhitung bagi siswa usia sekolah dasar
siswa.
diperlukan untuk mempermudah siswa
Belajar menulis yang telah lazim
mengerti dan memahami pelajaran
diajarkan di sekolah-sekolah adalah
yang
70
disampaikan.
Seo-rang
guru
sebagai pengirim pesan kepada siswa
les dalam menyampaikan pela-
satu kelas yang belum bisa membaca,
jaran, pemanfaatan barang bekas untuk
menulis dan berhitung akan mengalami
didaur ulang menjadi media pembe-
banyak hambatan. Sehingga, sangat
lajaran juga merupakan upaya pemba-
mungkin ada siswa yang belum bisa
ngunan karakter murid.
membaca, menulis dan berhitung meski
Daftar Pustaka
sudah duduk di bangku sekolah dasar.
A. Muri Yusuf, Metode Penelitian:
Kuantitatif,
Kualitatif
dan
Penelitian Gabungan. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi,
Suatu Pengantar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2008.
Deddy Mulyan, Komunikasi Efektif,
Suatu Pendekatan Lintas Budaya.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005.
Sugiyono,
Metode
Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: CV. Alfabeta.
Wina Sanjaya, Media Komunikasi
Pembelajaran. Jakarta: Kencana,
Prenadamedia Group, 2012.
Karena peserta komunikasi yang terlibat dalam les privat hanya dua orang,
intensitas penyampaian pesan bisa
dilakukan oleh guru les kepada murid.
Pun sebaliknya, guru les juga bisa
mudah menangkap feedback (pesan
berupa umpan balik)
dari murid.
Sehingga, pelajaran membaca, menulis
dan berhitung bisa dipahami oleh siswa
dengan mudah.
Materi yang disampaikan dalam
les membaca, menulis dan berhitung
seha-rusnya „membumiā€Ÿ. Dalam artian,
materi atau pelajaran yang disampaikan
harus memiliki keterkaitan yang erat
dengan kehidupan yang ada di lingkungan sekitar murid. Sehingga, keterpaduan field experience antara guru
dengan murid menjadi semakin besar.
Pemanfaatan barang-barang ya-ng
mudah ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari bisa dijadikan media pembelajaran. Selain mempermudah guru
71
Download