IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA CINCAU HITAM

advertisement
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 16 Nomor 1 Agustus 2016
IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA CINCAU HITAM
YANG DIJUAL DI PASAR CIKURUBUK TASIKMALAYA
Tanendri Arrizqiyani, Leni Nurlina
Program Studi DIII Analis Kesehatan
STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya
Abstrak
Escherichia coli merupakan flora normal didalam usus manusia dan akan menimbulkan
penyakit bila masuk kedalam organ atau jaringan lain, Escherichia coli dapat mencemari makanan
melalui udara dan lalat sebagai vektor yang hinggap pada cincau hitam saat dijual. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengidentifikasi bakteri Escherichia coli pada cincau hitam yang dijual di Pasar
Cikurubuk Tasikmalaya. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif yaitu mengidentifikasi
Escherichia coli dengan cara uji biokimia. Dari hasil penelitian diperoleh positif adanya bakteri
Escherichia coli sebanyak 1 sampel cincau hitam dengan persentase hasil (16,66%) yaitu dari
pedagang 2, sedangkan yang tidak terdapat bakteri Escherichia coli sebanyak 5 sampel cincau hitam
dengan persentase hasil (83,33%) yaitu dari pedagang 1, 3, 4, 5 dan 6. Berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pencemaran bakteri Escherichia coli
pada cincau hitam yang dijual di Pasar Cikurubuk Tasikmalya.
Kata kunci: Bakteri Escherichia coli, cincau hitam, uji biokimia.
2015). Namun cincau dapat menimbulkan
PENDAHULUAN
dampak buruk bagi kesehatan. Apabila
Indonesia
agraris
merupakan
penghasil
tumbuhan
berbagai
Negara
terkontaminasi oleh bakteri, salah satunya
macam
yaitu Escherichia coli.
Escherichia
yang bermanfaat antara lain
coli
merupakan
rempah-rempah, herbal, sayuran, buah-
organisme indikator didalam analisis air
buahan dan lain-lain (Farida Y, 2013).
untuk menguji adanya pencemaran oleh
Salah satu jenis tumbuhan yang banyak
tinja, tetapi pencemarannya tidak melalui
dimanfaatkan untuk kesehatan adalah
air saja, bisa juga tercemar dari tanah,
cincau. Cincau terdiri dari beberapa jenis
udara, manusia, dan vektor contohnya
diantaranya cincau hijau (Cyclea barbata),
lalat sebagai vektor mekanis berbagai
cincau hitam (Mesona palustris), cincau
penyakit
minyak (Stephania hermandifolia), dan
Escherichia coli merupakan flora normal
cincau perdu (Premna serratifolia L).
didalam
(Pitojo dan Zumiati, 2005).
menimbulkan
Cincau merupakan salah satu jenis
minuman
yang
banyak
digemari
masyarakat, banyak dimanfaatkan sebagai
pencampur minuman segar seperti es
(Slamet,
usus
1994).
manusia
penyakit
Bakteri
dan
bila
akan
masuk
kedalam organ atau jaringan lain, seperti
infeksi saluran kemih, penyakit diare,
sepsis dan meningitis (Jawetz, 2007).
Menurut
Falamy dkk,
(2012)
campur, rasanya cenderung tawar dengan
dalam penelitiannya bahwa cincau hitam
aroma khas memberikan sensasi tersendiri
yang dijual di Pasar Tradisional dan
sebagai pelepas dahaga (Yulianto dkk,
Swalayan Kota Bandar Lampung tercemar
oleh Klebsiella sp, Escherichia coli,
188
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 16 Nomor 1 Agustus 2016
Salmonella
sp,
dan
Citrobacter
sp.
oleh kemampuan penyebaran yang tinggi
Berdasarkan hasil penelitian Falamy dkk,
misalnya
(2012)
untuk
sebarkan dengan kegiatan tangan ke mulut
melakukan penelitian di Pasar Cikurubuk
atau dengan pemindahan pasif melalui air,
Tasikmalaya sebagai Pasar Induk di
makanan, susu dan produk-produk lainnya
Tasikmalaya.
(Supardi,
maka
peneliti
tertarik
bakteri
ini
1999).
bisa
dipindah
Dalam
rangka
Cincau hitam yang dijual di Pasar
memperoleh makanan dan minuman yang
Cikurubuk Taskikmalaya diletakkan pada
memenuhi syarat maka perlu diadakan
wadah terbuka sehingga mudah terkena
pengawasan
debu, selain itu mudah dihinggapi lalat
sanitasi pengolahan, mengingat bahwa
atau kecoa adapun pencemarannya dengan
makanan dan minuman adalah media yang
cara penularan secara mekanis, dimana
potensial
kulit tubuh dan kaki serangga yang kotor
(Depkes RI, 2004).
merupakan
tempat
mikroorganisme
menempelnya
dalam
higienitas
penyebaran
Berdasarkan
hal
dan
penyakit
diatas
maka
kemudian
penulis bermaksud melakukan penelitian
hinggap pada makanan oleh karena itu
untuk mengidentifikasi adanya bakteri
sangat besar penyebaran penyakit yang
Escherichia coli pada cincau hitam yang
dapat
dijual di pasar Cikurubuk Tasikmalaya.
ditularkan
penyakit
terhadap
melalui
serangga
(Komariah dkk, 2010) dan umumnya
kebersihan
tempatnya
kurang
baik
METODE PENELITIAN
sehingga dapat dicurigai ada bakteri
A. Metode Penelitian
Escherichia coli pada cincau tersebut.
Metode penelitian yang digunakan adalah
Penyebaran penyakit
adanya
bakteri
Escherichia
dengan
metode deskriptif.
coli
menunjukkan suatu tanda praktik sanitasi
yang tidak baik hal tersebut disebabkan
B. Instrumen Penelitian
Instrumen
yang
digunakan
dalam
penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 :
Tabel 3.1
Alat / Instrumen yang Digunakan dalam Penelitian
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Nama alat
Autoclave
Batang pengaduk
Botol semprot
Cawan Petri
Erlenmeyer
Gelas ukur
Inkubator
Lampu spirtus
Neraca analitik
Ose
Spesifikasi
M 300
P=10 cm
250 mL
Ø=9,5 cm, T=2 cm
250 mL
500 mL
Type BE / Memmert
100 mL
50 mg – 200 Gram
Bulat
Lurus
Jumlah
1 buah
1 buah
1 buah
15 buah
10 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
189
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 16 Nomor 1 Agustus 2016
11
13
14
Oven
Rak tabung reaksi
Tabung reaksi
Type BE / Memmert
40 lubang Ø=1,5 cm
20 L
1 buah
3 buah
60 buah
C. Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada tabel 3.2 :
Tabel 3.2
Bahan yang Digunakan dalam Penelitiian
No
1
Nama bahan
Akuades
Spesifikasi
-
Jumlah
Secukupnya
2
Bacto Pepton
Oxoid
2,5 Gram
3
4
5
6
7
Kasa dan Kapas
Kertas Payung
KOH
Media EMB
Media MR dan VP
a. Bacto pepton
b. Glukosa
c. HCl
40 %
Oxoid
Secukupnya
Secukupnya
4 Gram
6,75 Gram
Oxoid
Difco
1N
0,5 Gram
0,5 Gram
0,5 mL
d. KH2PO4
Media SC
Media SIM
Media TSB
Media TSIA
NaCl
Reagen Alpha-naphtol
a. Alpha-naphtol
Serbuk
Oxoid
Oxoid
Oxoid
Difco
Serbuk
0,5 Gram
1,694 Gram
1,2 Gram
2,1 Gram
4,55 Gram
1,5 Gram
Serbuk
0,5 Gram
b. Etanol
Reagen Erlich
a. Paradimetil benzaldehid
b. Etanol
95 %
10 mL
Serbuk
95%
2 Gram
7,6 mL
c. HCl
Reagen Methyl Red (MR)
a. Methyl Red (MR)
Pekat
1,6 mL
Serbuk
0,002 mL
b. Etanol
Sampel
95%
Cincau hitam
6 Gram
6 Sampel
8
9
10
11
12
13
14
15
16
D. Prosedur Kerja
diperoleh
1. Preparasi Sampel
dihomogenkan (SNI : 1992).
Sampel ditimbang sebanyak 25 Gram
lalu
dimasukkan
kedalam
pengenceran
1:10
dan
2. Tahap Pengkayaan
wadah
Dipipet 1 ml dari pengenceran sampel
225 ml
yang sudah diperoleh kedalam 9 ml
larutan pengencer (air pepton) hingga
Tripticase Soy Broth (TSB) kemudian
blender steril, ditambahkan
dicampurkan
hingga
homogen,
190
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 16 Nomor 1 Agustus 2016
diinkubasi pada suhu 37ᵒC selama
pada media
24 jam.
Motilitas), Voges Proskauer
3. Penanaman pada media EMB
SIM (Sulfur, Indole,
(VP),
Methyl Red (MR), simon citrate dan
Diambil sampel satu ose kemudian
TSIA, Diinkubasi pada suhu 37oC
ditanam pada media EMB dengan
selama 24 jam. Setelah itu diamati
metode
pertumbuhan
Four-way
Streak
Plate,
pada
SIM
(Sulfur,
diinkubasi pada suhu 37oC selama 24
Indole, Motilitas), Voges Proskauer
jam.
(VP), Methyl Red (MR), simon citrate
4. Identifikasi bakteri Escherichia coli
dan
TSIA
kemudian
dicocokkan
Koloni yang tumbuh pada media EMB
dengan ciri-ciri bakteri Escherichia
agar merupakan tersangka bakteri
coli
(Soemarno,
1987
:
88).
Escherichia coli kemudian ditanam
Tabel 3.3
Identifikasi Uji Biokimia
No
1
2
Media
EMB (Eosin Methylen Blue)
Hasil
Koloni bentuk bulat dengan diameter 2-3 mm,
berkilau hijau metalik, tengah berwarna ungu
tua
SIM
Sulfur Indol +
3
4
5
6
Motilitas ±
+
Kuning/kuning, (+) gas, H 2S (-)
Methyl Red (MR)
Voges Proskauer (VP)
Simon citrate
TSIA
HASIL PENELITIAN DAN
dijual di pasar Cikurubuk Tasikmalaya
PENGOLAHAN DATA
sebanyak enam sampel diperoleh hasil
A. Hasil Penelitian
yang
tertera
pada
tabel
4.1
:
Setelah dilakukan penelitian indentifikasi
Escherichia coli pada cincau hitam yang
Tabel 4.1
Hari 1 : Hasil Penanaman Pada Media Tripticase Soy Broth (TSB)
Kode Sampel
Hasil
Keterangan
1
(+) Pertumbuhan
Keruh
2
(+) Pertumbuhan
Keruh
3
(+) Pertumbuhan
Keruh
4
(+) Pertumbuhan
Keruh
5
(+) Pertumbuhan
Keruh
191
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 16 Nomor 1 Agustus 2016
6
(+) Pertumbuhan
Keruh
Kontrol
Keterangan
:
Keruh
: Media berubah dari jernih menjadi keruh menandakan terjadi pertumbuhan
bakteri dalam medium Tripticase Soy Broth (TSB).
Berdasarkan hasil pemeriksaan koloni
pada tabel 4.2 dan hasil identifikasi uji
bakteri pada media Eosin Methylen Blue
biokimia
tertera
pada
tabel
4.3
:
(EMB) diperoleh hasil yang tercantum
Tabel 4.2
Hari ke II : Hasil Penanaman Pada Media Eosin Methylen Blue (EMB)
Kode sampel
Bentuk koloni
Tersangka E coli
1
Bentuk bulat, cembung, ungu tua, berdiamter
2-3 mm, lunak
(-) Negatif
2
Bentuk bulat, cembung, hijau metalik tengah
berwarna ungu tua, berdiameter 1-2 mm, lunak.
(+) Positif
3
Bentuk bulat, cembung, berwarna ungu tua,
berdiameter 2-3 mm, lunak
(-) Negatif
4
Bentuk bulat, cembung, berwarnaungu tua,
berdiameter 2-3 mm, lunak
(-) Negatif
5
Bentuk bulat, cembung, berwarna ungu tua,
berdiameter 2-3 mm, lunak
(-) Negatif
6
Bentuk bulat, cembung, berwarna ungu tua,
berdiameter 1-2 mm, lunak
(-) Negatif
Kontrol
(-) Negatif
Keterangan :
(+)
: Terjadi pertumbuhan bakteri Escherichia coli pada media Eosin Methylen Blue (EMB).
(-)
: Tidak terjadi pertumbuhan bakteri Escherichia coli pada media Eosin Methylen Blue (EMB).
Tabel 4.3
Hasil Uji Biokimia
Kode
Sampel
1
Tersangka
Escherichia
coli
Sulfur Indol Motiliti
MR
H2S
Indol
Gerak
(+)
(+)
(+)
(+)
VP
(-)
Merah
SC
TSIA
(+)
K/K,
(+)
Biru
H2S,
(+)
(-) Negatif
Gas
2
(-)
(+)
(+)
(+)
(-)
Merah
3
(-)
(+)
(+)
(+)
(-)
Merah
4
(-)
(+)
(+)
(+)
(-)
Merah
5
(-)
(-)
(-)
(+)
Merah
(-)
(-)
K/K,
Hijau
Gas
(+)
K/K,
Biru
Gas
(+)
K/K,
Biru
Gas
(+)
K/M
(+)
(+) Positif
(+)
(-) Negatif
(+)
(-) Negatif
(-) Negatif
Biru
192
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 16 Nomor 1 Agustus 2016
6
(-)
(-)
(+)
(+)
(-)
(+)
K/K,
(+)
(-) Negatif
Merah
Biru
Gas
Keterangan :
H2S (+) : Menghasilkan sulfur yang berwarna hitam.
H2S (-) : Tidak menghasilkan sulfur yang berwarna hitam.
MR (+) : Bakteri dapat memfermentasikan glukosa.
MR (-) : Bakteri tidak dapat memfermentasikan glukosa.
SC (+) : Bakteri dapat menggunakan sitrat sebagai sumber karbonnya.
SC (-) : Bakteri tidak dapat menggunakan sitrat sebagai sumber karbonnya.
VP (+) : Bakteri dapat memfermentasikan glukosa.
VP (-) : Bakteri tidak dapat memfermentasikan glukosa.
Gas (+) : Bakteri dapat menghasilkan gas biasanya ditandai dengan media terangkat keatas dari dasar
tabung.
K/K, artinya
: Dasar : Kuning (Asam).
Lereng : Kuning (Asam).
K/M, artinya
: Dasar : Kuning (Asam).
Lereng : Merah (Basa).
B. Pengolaham Data
Cikurubuk
Tasikmalaya
identifikasi
cara
Persentase hasil positif Escherichia
pembiakan
coli.
diperoleh hasil positif adanya bakteri
n=
dan
dengan
bakteri,
x 100%
Escherichia coli sebanyak satu sampel
= x 100%
cincau hitam dengan persentase hasil
=
16,6
(16,66%)
6 %
sedangkan yang tidak terdapat bakteri
Kete
Escherichia coli sebanyak lima sampel
rang
cincau hitam dengan persentase hasil
an :
(83,33%) yaitu dari pedagang 1, 3, 4, 5
yaitu
dari
pedagang
2,
dan 6.
n = Nilai persentase sampel
x = Jumlah sampel yang positif y =
Total sampel cincau hitam
Persentase hasil negatif Escherichia coli:
n=
=
x 100%
x 100%
83,33 % Keterangan :
n = Nilai persentase sampel
x = Jumlah sampel yang negatif y
= Total sampel cincau hitam
(Sujana, M.A, 2005:205)
PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian pada enam
sampel cincau hitam yang dijual di pasar
Menurut Depkes RI (2004) syarat
higiene sanitasi makanan adalah tempat
penyimpanan makanan selalu terpelihara
dan bersih, makanan harus menggunakan
pembungkus seperti plastik, dan selalu
mencuci
menangani
tangan
setiap
makanan.
kali
hendak
Sedangkan
berdasarkan observasi yang dilakukan
peneliti, pedagang cincau hitam di Pasar
Cikurubuk Tasikmalaya tidak memenuhi
syarat higiene sanitasi makanan karena
pedagang tersebut mengabaikan prosedur
kebersihan, dekat dari sumber pencemaran
asap dan debu, membiarkan makanan
terbuka atau tanpa tutup, peralatan yang
193
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 16 Nomor 1 Agustus 2016
digunakan tidak terjaga kebersihannya,
tersebut merupakan indikator keberadaan
jenis cincau hitam yang disajikan dalam
Escherichia coli. Perubahan ini karena
wadah yang tidak bersih, tidak mencuci
reagen
tangan sebelum dan sesudah melayani
dimetilbenzaldehid
pembeli, bercakap–cakap saat melayani
indikasi bakteri yang mampu memecah
pembeli, dekat vector Lalat pada pedagang
senyawa asam amino tryptopane menjadi
2, 3, dan 6. Terdapat perbedaan pada
senyawa para amino benzaldehid yang
tempat
2
tidak larut air dan membentuk warna
pedagang
merah pada permukaan media (Bibiana W.
berjualan
dibandingkan
pedagang
dengan
lima
lainnya yaitu lokasinya becek dan aroma
erlich
mengandung
yang
p-
merupakan
Lay, 1994)
cincau hitamnya bau, aroma bau tersebut
Media Metil Red (MR) hasil
diduga cincau sudah melebihi batas
positif dengan ditandai adanya perubahan
penyimpanan.
menurut
warna media dari kuning menjadi merah,
batas
hal ini menandakan Escherichia coli dapat
pembuat
Sedangkan
cincau
hitam
penyimpanannya bertahan sampai 4 hari.
memfermentasikan
glukosa
sehingga
Bakteri Escherichia coli dapat
menghasilkan asam (Lehninger, 1995).
mencemari makanan melalui tanah, udara,
Media Voges Poskauer (VP) hasil negatif
manusia, dan vektor (Slamet, 1994).
ditandai tidak terbentuknya cincin dari
Bakteri Escherichia coli dapat tumbuh
merah kecoklatan menjadi ungu, karena
pada media EMB yang bersifat selektif
uji Voges Poskauer didasarkan atas asetil
differensial
dapat
metilkarbinol (asetoin) yaitu suatu hasil
lebih
samping
ditumbuhi
dimana
oleh
media
satu
atau
dari
hasil
metabolisme
mikroorganisme tertentu dengan ciri khas
karbohidrat, yang terjadi karena adanya
tertentu. Bakteri Escherichia coli dalam
KOH dan udara yang akan teroksidasi
media EMB mempunyai ciri-ciri bentuk
menjadi diasetil kemudian diasetil dengan
bulat, cembung, berkilau hijau metalik,
adanya alfa-naptol dan asam amino yang
berdiameter 1-2 mm, lunak.
terdapat dalam media akan membentuk
Koloni tersangka yang diperoleh
warna merah kecoklatan sampai ungu,
dilakukan tes biokimia pada media SIM
sedangkan Escherichia coli tidak dapat
(Sulfur Indol Mortiliti) dengan hasil sulfur
membentuk asetil metil karbinol. Karena
negatif yang tidak terbentuknya logam
itu tidak bisa membentuk cincin merah
sulfur yang berwarna hitam karena bakteri
kecoklatan
yang berada dalam media tersebut tidak
Wheeler, 1993).
dapat menghidrolisis logam-logam berat
sampai
Media
ungu
Simon
(Volk
Citrat
dan
(SC)
yang terkandung dalam media, indol
digunakan untuk melihat kemampuan
positif dengan ditandai adanya cincin
organisme
merah setelah media ditetesi dengan
kemampuan memfermentasi sitrat sebagai
reagen erlich. Reagen erlich pada media
sumber
enterik
karbon.
berdasarkan
Perbenihan
SC
ini
194
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 16 Nomor 1 Agustus 2016
mengandung indikator biru bromtimol
3. Bagi
konsumen,
agar
yang akan berubah menjadi biru pada
memperhatikan kualitas makanan
reaksi positif dan tetap hijau jika reaksi
yang akan dimakan dan memasak
negatif.
atau mencuci terlebih dahulu
Hasil
yang
didapat
negatif
ditandai dengan media tetap berwarna
hijau
karena
menggunakan
bakteri
sitrat
tidak
sebagai
makanan yang dibeli.
dapat
sumber
DAFTAR PUSTAKA
Bibiana W. Lay. 1994. Analisis Mikroba
karbon (Volk dan Wheeler, 1993).
di Laboratorium. Jakarta: PT.
Media Triple Sugar Iron Agar
Raja Grafindo Persada.
(TSIA) hasilnya dasar kuning bersifat
Cappuccino, James G. 2009. Manual
asam, lereng kuning bersifat asam
menunjukan bahwa bakteri tersebut dapat
memfermentasikan glukosa, laktosa dan
Laboratorium
Mikrobiologi.
Edisi ke 8. Jakarta: EGC.
Depkes, RI. 2004. KepMenKes RI No.
sukrosa, dan positif gas menandakan
bahwa bakteri dapat menghasilkan gas,
942/Menkes/SK/VII/2003
Tentang Persyaratan Higiene
yang ditandai dengan media terangkat
Sanitasi
keatas dari dasar tabung (James G.
Jakarta.
Cappuccino, 2009).
Makanan
Falamy,
Jajanan.
Ryan
dkk.
2012. Deteksi Bakteri Coliform
KESIMPULAN DAN SARAN
pada Jajanan Pasar Cincau
A. Simpulan
Hitam di Pasar Tradisional dan
Berdasarkan
hasil
penelitian
dari
Swalayan
Kota
Bandar
enam sampel cincau hitam yang dijual
Lampung. Medical Journal of
di Pasar Cikurubuk Tasikmalaya,
Lampung
bahwa teridentifikasi Escherichia coli
2337-3776: 4.
pada
satu
sedangkan
sampel
lima
cincau
sampel
hitam
lainnya
negatif Escherichia coli.
Farida, Y., Gugun, G., & Nindy, A. 2013.
Uji
Toksisitas
Ekstrak
Dan
Hitam (Mesona palustris B.)
1. Diharapkan
pada
digunakan
pemasaran
Miers).
agar aman dari cemaran mikroba
Nasional
Tumbuhan
dari lingkungan.
Indonesia
2. Melakukan
pembungkus
Dan Daun Cincau Hijau (Cyclea
barbataL.
penyimpanan
dan
penyediaan yang baik pada cincau
meminimalisir
pencemaran
Pokjanas
Seminar
Obat
TOI
ke
XLIV.
Jawetz, Melnick
hitam dengan pembungkus agar
mikroba.
ISSN
Fraksi Dalam Daun Cincau
B. Saran
cincau
University.
&
Adelberg.
2007. Mikrobiologi
Kedokteran. Edisi 23. Jakarta:
EGC.
195
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 16 Nomor 1 Agustus 2016
Komariah, K., Pratita, S., & Malaka, T.
2010.
Pengendalian
Standar Nasional Indonesia, 01-28971992, “Cara Uji
Vektor.
Mikroba”.
Jurnal Kesehatan Bina Husada.
Vol. 6 No. 1, 40
Lehninger.
1995.
Laboratory
Sudjana, A.M, 2005. Metode Statistik.
Microbiology:
Manual.
a
Adison-
Edisi 6. Bandung: Tarsito.
Supardi, I.,
Wesley. Publishing company:
California.
dan
Pustaka.
M.
1999.
Keamanan
Pangan.
Bandung: Penerbit Alumni.
Volk
and Wheleer. 1993.
Analisis
Praktikum Mikrobiologi Umum
Slamet, Juli Soemirat. 1994. Kesehatan
Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Soemarno. 1987. Penuntun Praktikum
C.V.Karyono.
Sukamto,
dan
Variasi
Olahannya. Jakarta: Agromedia
Bacteriologi.
&
Mikrobiologi dalam Pengolahan
Pitojo, S., Zumiati. 2005. Cincau Cara
Pembuatan
Cemaran
Yogyakarta:
untuk Perguruan Tinggi. UGM
Press, Yogyakarta.
Yulianto,
dkk.
2015
Produktivitas
Peningkatan
Industri
Kecil
Menengah Cincau Hitam Melalui
Penerapkembangan Alat Pemeras
Hidraulik Press. ISBN 978-60299334-4-4 : 59
196
Download