6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Komunikasi

advertisement
6
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Landasan Teori
2.1.1
Komunikasi
Komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia yang telah
terjalin erat dalam kehidupan sehari-hari manusia. Kata komunikasi berasal dari
kata Latin communis yang berarti ”sama”, communico, communicatio, atau
communicare yang berarti ”membuat sama”. Istilah pertama communis adalah
istilah yang paling sering disebut sebagai asal-usul kata komunikasi, yang
merupakan akar dari kata-kata latin lainnya yang serupa. Komunikasi
menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara
sama. Akan tetapi definisi kontemporer menyarankan bahwa komunikasi
merujuk pada cara berbagi hal-hal tersebut.
Frank Dance menemukan tiga dimensi konseptual penting yang
mendasari definisi-definisi komunikasi. Dimensi pertama yaitu tingkat observasi,
atau derajat keabstrakannya. Misalnya, definisi komunikasi sebagai proses yang
menghubungkan satu sama lain bagian-bagian terpisah dunia kehidupan adalah
umum, sementara komunikasi sebagai alat untuk mengirim pesan militer,
perintah, dan sebagainya lewat telepon, telegraf, radio, kurir, dan sebagainya.
Dimensi kedua adaah kesenjangan.Sebagian definisi mencangkup
hanya pengiriman dan penerimaan pesan yang disengaja, sedangkan sebagian
definisi lainnya tidak menuntut syarat ini.Contoh definisi yang mensyaratkan
kesenjangan ini dikemukakan Gerald R. Miller, yakni komunikasi sebagai
7
situasi-situasi yang memungkinkan suatu sumber menstranmisikan suatu pesan
kepada seorang penerima dengan disadari untuk mempengaruhi perilaku
penerima. Sedangkan definisi komunikasi yang mengabaikan kesenjangan adalah
definisi yang dinyatakan Alex Gode, yakni suatu proses yang membuat sama
bagi dua orang atau lebih apa yang tadinya merupakan monopoli seorang atau
sejumlah orang.
Dimensi ketiga adalah penelitian normatif. Sebagian definisi, meskipun
secara implisit, menyertakan keberhasila atau kecermatan, sebagaian lainnya
tidak seperti itu. Definisi komunikasi dari John B. Hoben, misalnya
mengasumsikan bahwa komunikasi itu harus berhasil: ”komunikasi adalah
pertukaran verbal pikiran atau gagasan”. Asumsi dibalik definisi itu adalah
bahwa suatu pikiran atau gagasan secara berhasil dipertukarkan. Sebagian
definisi lainnya tidak otomatis mensyaratkan keberhasilan ini, seperti definisi
komunikasi dari Bernard Berelson dan Gary Steiner: ”komunikasi adalah
transformasi informasi”. Jadi informasi tersebut tidak mensyaratkan bahwa
informasi harus dierima atau dimengerti.
Kata kunci dari komunikasi adalah adanya suatu makna aatau meaning yang
terkandung dalam setiap pesan (ide, gagasan, informasi, perasaan dan lain-lain)
yang perlu dipahami bersama oleh pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi.
Dimulai dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli, maka
Suprapto (2011:7) menggolongkan ada tiga utama komunikasi, yaitu pengertian
secara etimologis, terminologis dan pragmatis.
8
1.
Etimologis, komunikasi dipelajari menurut asal-usul kata, yaitu komunikasi
berasal dari bahasa latin communication.
2.
terminologis, komunikasi berarti proses penyampaian pesan pernyataan oleh
seseorang kepada orang lain.
3.
Paradigmatis, komunikasi berarti pola yang meliputi sejumlah komponen
berkorelasi satu sama lain secara fungsional untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Contohnya, adalah ceramah, kuliah, dakwah, diplomasi dan
sebagainya. Demikian pula pemberitaan surat kabar dan majalah, penyiaran
radio dan televise dan pertunjukan film di gedung bioskop dan lain-lain.
Hafied Cangara (2010:20) menyatakan bahwa komunikasi hanya bisa
disebut komunikasi jika memiliki unsur-unsur pendukung yang membangunnya
sebgai body of knowledge, yakni: seumber, pesan, media, penerima, pengaruh,
umpan balik dan lingkungan. Unsur-unsur ini juga diebut komponen atau
elemen. Adapun unsur-unsur yang dimaksud tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. Sumber
Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat
atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antarmanusia sumber bias
terdiri dari satu orang, tetapi bias juga dalam bentuk kelompok
misalnya partai, organisasi, lembaga atau negara. Sumber sering
disebut pengirim, komunikator.
2. Pesan
Pesandalam komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim
kepada pemirsa. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka
9
melalui media komunikasi. Isinya bias berupa ilmu pengetahuna,
hiburan, informasi, nasihat atau propaganda.
3. Media
Media adalah yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber
kepada penerima. Media komunikasi ada yang berbentuk saluran antar
pribadi, media kelompok da nada pula dalam bentuk media massa.
Istilah media banyak digunakan dengan sebutan berbeda, misalnya
saluran, alat, sarana.
4. Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh
sumber. Penerima biasa terdiri dari satu orang atau lebih, bias dalam
bentuk organisasi, instasi, departemen, partai atau negara. Penerima
bias disebut dengan berbagai macam istilah seperti khalayak, sasaran,
komunikan, konsumen, klien, target.
5. Pengaruh
Pengaruh adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan
dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan.
6. Tanggapan Balik
Ada yang beranggapan bahwa tanggapan balik atau umpan balik
sebenarnya merupakan salah satu bentuk daripada pengaruh yang
berasal dari penerima.
7. Lingkungan
Lingkungan adalah factor lain yang dapat memengaruhi jalannya
komunikasi. Factor ini dapat digolonkan atas empat macam, yakni
10
lingkungan fisik, lingkungan social budaya, lingkungan psikologi dan
dimensi waktu.
2.1.2
Teori Komunikasi Massa
Menurut Littlejohn (2002:303) komunikasi massa adalah proses khalayak
luas dan proses dimana pesan-pesan dicari, digunakan, dipahami dan dipegaruhi
oleh khalayak (Pawito, 2007:16).
Menurut Jay Black dan Frederick C. Whitney komunikasi massa adalah
proses pesan yang diproduksi secara banyak dan dapat disebarkan kepada massa
penerima pesan yang luas, anonym dan heterogen (Nurudin, 2007:12).Definisi
komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (Rakhmat,
2003), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui
media massa pada sejumlah besar orang.
Ketika sebuah organisasi menggunakan teknologi sebagai sebuah media
untuk berkomunikasi dengan khalayak yang besar, maka akan terjadi komunikasi
massa. Teori komunikasi massa kurang lebih harus relevan dengan media,
khalayak, waktu, kondisi, dan teoretikus. Teori komunikasi massa dapat
dipersonalisasi, teori tersebut dapat mengalami evolusi, dan senantiasa dinamis.
Komunikasi massa yaitu, sebuah komunikasi yang ditujukan kepada khalayak
dengan menggunakan media massa, atau dapat juga komunikasi secara langsung
seperti halnya pada acara seminar-seminar atau diskusi panel. Komunikasi tidak
hanya memberi dampak yang positif dalam penerimaan sebuah pesan, tapi
kadang juga menimbulkan efek yang kognitif, afektif, dan behavioristik.
11
Jadi pengertian komunikasi massa adalah proses memproduksi suatu
pesan dan menyampaikan pesan tersebut agar dapat diterima oleh masyarakat
luas, anonym dan heterogen, dimana pesan tersebut dicari, digunakan, dapat
dipahami dan dipengaruhi oleh khalayak.
Blummer dalam Bungin (2006:98), mengemukakan ada empat komponen
sosiologis yang mengandung arti media massa, yaitu:
1.
Anggota massa adalah orang-orang dari posisi kelas sosial yang
berbeda, jenis pekerjaan berlainan, dengan latar belakang
budaya yang bermacam-macam, serta tingkat kekayaan yang
beraneka atau berasla dari segala kehidupan dan dari seluruh
tingkatan sosial.
2.
Massa terdisi dari individu-individu yang anonim.
3.
Biasanya secara fisik anggota massa terpisah satu sama lainnya
dan
hanya
terdapat
sedikit
interaksi
atau
penukaran
pengalaman antaranggota-angggota massa yang dimaksud.
4.
Keorganisasian dari suatu massa bersifat longgar, dan tidak
mampu untuk bertindak bersama atau secara kesatuan, seperti
hanya suatu kerumunan (crowd).
2.1.2.1 Fungsi Komunikasi Massa
Fungsi-fungsi komunikasi massa menurut Nurudin (2007:66-93) adalah
sebagai berikut :
12
1. Informasi
Fungsi yang paling utama dari komunikasi massa adalah untuk
mendapatkan informasi
2. Hiburan
Fungsi hibutan ini termasuk fungsi yang paling penting karena
masyarakat mencari hiburan dengan menonton televisi.
3. Persuasi
Menurut Josep A. Devito fungsi persuasi juga penting dalam
komunikasi massa. Persuasi berasal dari beberapa sumber:
a. Mengukuhkan atau memperkuat sikap kepercayaan dan nilai
seseorang.
b. Mengubah sikap, kepercayaam dan nilai seseorang.
c. Menggerakkan orang untuk melakukan sesuatu.
d. Memperkenalkan etika dan menawarkan system nilai.
4. Transmisi kebudayaan
Melalui pengalaman atau kebiasaan masing-masing individu, yang
menjadi seni atau ilmu yang baru. Lama kelamaan akhirnya budaya
komunikasi tersebut akan mengalami perubahanm inilah yang disebut
dengan transmisi kebudayaan.
5. Mendorong kohesi sosial
Media massa membuat semua masyarakat untuk dapat bersatu. Media
massa yang memberitakan tentang kerukunan, inilah yang dimaksud
dengan fungsi mendorong kohesi sosial.
13
6. Pengawasan
Menurut Laswell, komunikasi massa dengan fungsi pengawasan
adalah informasi mengenai kejadia-kejadian yang berada disekitar
seseorang.
Fungsi
pengawasan
terbagi
menjadi
dua,
yaitu:
pengawasan peringatan dan pengawasan instrumental. Pengawasan
peringatan jika terdapat informasi darurat yang tempat kejadiannya
dekat dengan seseorang dan terdapat peringatan untuk berhatihati.Pengawasan instrumental adalh informasi yang perlu diketahui
oleh masyarakat, dapat berupa berita.
7. Korelasi
Fungsi korelasi pada komunikasi massa adalah fungsi yang
menghubungkan segala sesuatu dari masayarakat adar sesuai dengan
lingkungannya, Menurut Charles R. Wright, korelasi berarti
mengitrepretasikan pesan yang berhubungan dengan lingkungan dan
tingkah laku dalam mereaksi peristiwa.
8. Pewarisan Sosial
Jika media massa seperti televise menayangkan sinetron yang
berkonflik sama dengan yang lainny, maka media tersebut sedang
melakukan fungsi pewarisan. Begitu pula dengan kisah cerita
seseorang yang terkenal, maka media tersebut sedang melakukan
pewarisan sosial kepada masyarakatnya.
9. Melawan kekuasaan dan kekuatan represif
Media massa sdapat dijadikan sebagai alat untuk memperkuat
kekuasaan, namun dapat juga sebaliknya, Media dapat menutup-
14
nutupi masalah yang terjadi pada seseorang yang mempunyai
kekuasaan dan media juga dapat membuka masalah tersebut ke
masyarakat.
10. Menggugat hubungan trikotonomi
Pengertian hubungan trikotomi adalah hubungan yang bertolak
belakang antara ketiga pihak, yaitu pemerintah, pers dan masyrakat
.ketiga pihak ini tidak pernah mencapai kesepakatan, akibat
perbedaan kepentingan setiap pihak.
2.1.2.2 Ciri-ciri Komunikasi Massa
Menurut Nurudin (2007:19-32) ciri-ciri dari komunikasi massa adalah
sebagai berikut:
1. Komunikatordalam komunikasi massa melembaga
Menurut Alexis S. Tan (1981) komunikator dalam komunikasi
massa adalah organisasi sosial yang mampu memproduksi pesan
dan mengirimkannya secara serempak ke sejumlah khalayak
banyak dan terpisah.
2. Komunikasi dalam komunikasi massa bersifat heterogen
Komunikan bersifat heterogen, karena penonton televise berasal
dari berbagai kelompok dengan keberagaman umur, jenis
kelamin, pendidikan, status sosial dan agama.
3. Pesannya bersifat umum
Televisi merupakan media massa yang siapapun dapat memilikik
dan menonton acaranya, sehingga pesan yang disampaikan tidak
15
boleh bersifat khusus atau hanya ditujukan kepada seseorang atau
kelompok tertentu.
4. Komunikasinya berlangsung satu arah
Saat menonton tayangan televisi, pesan yang disampaikan hanya
satu
arah,
yaitu
dari
komunikator melalui
media
yang
disampaikan kepada komunikan.
5. Komunikasi massa menimbulkan keserempakan
Saat menonton acara di televisi, maka terdapat juga ratusan
penonton lain yang juga sedang menonton acara yang sama, maka
pesan yang disiarkan serempak.
6. Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis
Televisi membutuhkan pemancar untuk menyampaikan siaran
atau pesan yang dikirim oleh komunikator kepada komunikan
untuk dapat ditonton.
7. Komunikasi massa dikontrol oleh Gatekeeper
Gatekeeper berperan sangat penting dalam media massa, karena
gatekeeper- lah yang menentukan, mengurangi, menambahkan
dan mengontrol pesan sebelum disebarkan.
2.1.3
Media Massa
Media massa secara umum dapat diartikan sebagai salah satu alat
komunikasi yang membantu terjadinya proses komunikasi. Pada dasarnya media
massa dibagi menjadi dua, yaitu media cetak dan media elektronik. Sementara
menurut JB. Wahyudi, media massa adalah sarana untuk menyampaikan isi atau
16
pesan atau pernyataan informmasi yang bersifat umum, kepada sejumlah orang
yang jumlahnya relative besar, tinggalnya tersebar, heterogen dan anonim, tidak
terlembagakan, perhatiannya berpusat pada isi pesan yang sama, yaitu pesan dari
media massa yang sama, dan tidak memberikan arus balik secara langgung pada
saat itu. (Wiryanto, 2004:3)
Media massa menurut Pool adalah komunikasi yang berlangsung dalam
situasi interposed ketika antara sumber dan penerima tidak terjadi kontak secara
langsung, pesan komunikasi disampaikan kepada penerima melalui perantara
media massa, seperti surat kabar, majalah, radio, film atau televisi (Wiryanto,
2004:3).
Seperti yang diungkap kan oleh
Dennis McQuail, media massa
mempunyai peranan besar dalam dinamika kehidupan masyarakat, baik dalam
proses penyampaian pesan, pembentukan dan perubahan sikap maupun menambah
pengetahuan (Bungin, 2007:34).
Media massa sebagai salah satu institusi sosial memiliki kekuatan besar
antara lain:
1.Media massa dapat menarik perhatian dalam memecahkan masalah.
2.Media massa dapat memberikan legitimasi dan status pada seseorang.
3.Media massa itu merupakan saluran bagi proses persuasi dan mobilisasi.
4.Media massa itu merupakan wahana yang dapat memberikan penghargaan
dan kepuasan pada publik.
Berdasarkan pengertian diatas mengenai media massa ialah sebagai sarana
komunikator dalam penyampaian pesan melalui media massa dalam menarik
perhatian dan memecahkan masalah dari setiap permasalahan yang ada didalam
17
kalangan masyarakat. Karena media massa juga merupakan suatu agen sosialisasi
yang mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan perilaku masyarakat.
2.1.3.1 Efek Media Massa
Seperti yang dijelaskan oleh Dennis McQuail bahwa efek media massa
memiliki tipologi yang terdiri dari empat bagian yang besar (Bungin, 2007:34),
yakni:
1. Efek media merupakan efek yang direncanakan, sebagai sebuah efek
yang diharapakan terjadi baik oleh media massa sendiri ataupun orang
yang menggunakan media massa untuk kepentingan penyebaran
berbagai informasi.
2. Efek media massa yang tidak direncanakan atau tidak dapat
diperkirakan, sebagai efek yang benar-benar di luar kontrol media, di
luar kemampuan media ataupun orang lain yang menggunakan media
untuk penyebaran informasi melalui media untuk mengontrol
terjadinya efek media massa. Jadi, pada efek kedua ini media terjadi
dalam kondisi tidak dapat diperkirakan dan efek media terjadi dalam
kondisi yang tidak dapat di kontrol.
3. Efek media massa terjadi dalam waktu pendek namun secara cepat,
instan, dan keras mempengaruhi seseorang atau masyarakat.
4. Efek media massa berlangsung dengan lama dalam waktu yang
lama, sehingga mempengaruhi sikap-sikap adopsi inovasi, control
sosial ampai dengan perubahan kelembagaan, dan persoalan perubahan
budaya.
18
2.1.4
Media Televisi
Menurut Widjaja (2002:83) pengertian televisi adalah media massa yang
memancarkan suara dan gambar. Sedangkan menurut Mulyana (2005:162)
adalah sistem penyiaran gambar yang disertai suara melalui kabel yang diubah
menjadi berkas cahaya sehingga dapat dilihat dan didengar. Jadi, pengertian
televisi adalah media massa yang memancarkan suara dan gambar sehingga
dapat dilihat dan didengar. Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa
lainnya, yaitu memberikan informasi, mendidik, menghibur dan membujuk.
2.1.4.1
Karakteristik Televisi
Karakteristik televisi adalah sebagai berikut:
1. Audiovisual
Televisi dapat didengar sekaligus dilihat (audiovisual), karena televisi
dilengkapi dengan gambar dan suara, sehingga keduanya harus ada
kesesuaian yang harmonis.
2. Berpikir dalam gambar
Pengarah acara adalah pihak yang bertanggung jawab untuk membuat
naskah acara atau membaca naskah acara.Pihak ini sebaiknya daoat
berpikir dalam gambar, agar dapat merangkai gambar-gambar
menjadi sedemikian rupa yang mengandung makna.
3. Pengoperasian lebih kompleks
Pengoperasian siaran televisi lebih kompleks dan banyak melibatkan
orang. Peralatan yang digunakan juga lebih banyak dan harus
dioperasikan oleh orang-orang yang terampil shingga media televisi
19
lebih mahal dibandingkan surat kabar dan radio.
2.1.4.2
Fungsi Televisi
Menurut Reudi Hoffman, terdapat lima fungsi televisi yaitu sebagai
Mulyana (2005:166) berikut:
1.
Pengawasan Situasi Masyarakat Dan Dunia
Fungsi ini disebut informasi.Fungsi yang sebenarnya adalah mengamati
kejadian di dalam masyarakat kemusian melaporkannya sesuai dengan
kenyataan yang ditemukan.
2.
Menghubungkan Satu Dengan Yang Lain
Televisi yang menyerupai mozaik dapat saja menghilangkan hasil
pengawasan satu dengan hasil pengawasan yang lain secara jauh lebih
gampang daripada sebuah dokumen tertulis.
3.
Penyalur Kebudayaan
Menyalurkan kebudayaan televisi tidak hanya dicari, tetapi juga ikut
mengembangkan kebudayaan.Kebudayaan yang diperkembangan oleh
televisi merupakan tujuan pesan khusus di dalamnya.
4.
Hiburan
Hiburan merupakan rekreasi, artinya berkat hubungan manusia menjadi
segar untuk kegiatan-kegiatan lain.
5.Pergerakan Masyarakat Yang Bertindak Dalam Keadaan Darurat.
Fungsi ini sering digunakan menjadi bahan diskusi, karena mudah
disalahgunakan oleh penguasa.
20
Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa, media televisi merupakan
suatu gambaran penting bagi masyarakat dalam mendapatkan informasi maupun
hiburan untuk pengetahuan dan sebagai proses pembentukan diri.
2.1.4.3
Program Acara
Kata program berasal dari bahasa inggris programme atau program yang
berarti acara atau rencana. Undang-undang Indonesia tidak menggunakan kata
program untuk acara tetapi lebih sering menggunakan istilah ‘siaran’ yang
didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai
bentuk. Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk
memenuhi kebutuhan audiensnya (Morrisana,2008:199-200).
Gambar 2.1 Jenis Program Siaran
(Naratama, 2004:64-66)
21
1.Drama (Fiksi) adalah sebuah format acara televisi yang di produksi dan di
cipta melalui proses imaginasi kreatif dari kisah-kisah drama atau fiksi yang
di rekayasa ulang.
2.Non Drama (Non Fiksi) adalah sebuah format acara televisi yang
diproduksi dan dicipta melalui proses pengolahan imajinasi kreatif dari
realitas kehidupan sehari-hari tanpa harus menginterpretasi ulang dan tanpa
harus menjadi dunia khayalan.
3.Berita adalah sebuah format acara televisi yang di produksi berdasarkan
informasi dan fakta atau kejadian dan peristiwa yang berlangsung pada
kehidupan masyarakat sehari – hari.
4.Infotainment merupakan gabungan atau hasil perpaduan antara format
acara non drama dengan berita. Dimana infotainment adalah sebuah format
acara televisi yang diproduksi dengan memperhatikan nilai-nilai faktual dan
aktual yang disajikan dengan ketepatan dan kecepatan waktu dimana
dibutuhkan sifat liputan yang independen.
2.1.4.4
Magazines Show
Magazine adalah program yang menampilkan informasi ringan namun
mendalam yang lebih menekankan pada aspek menarik suatu informasi
ketimbang aspek pentingnya atau dengan kata lain magazine adalah feature
dengan durasi yang lebih panjang yang ditayangkan terpisah dari program berita.
(Wibowo, 2009:196). Perbedaannya, kalau program feature satu pokok
permasalahan disoroti dari berbagai aspek dan disajikan lewat berbagai format.
Sementara itu, magazine bujan hanya menyoroti satu pokok permasalahan,
22
melainkan membahas satu bidang kehidupan, seperti wanita, film, pendidikan
dan musik yang ditampilkan dalam rubruk-rubrik tetap dan disajikan berbagai
format.
Sebagaimana dalam feature, sajian program magazine diantarkan oleh
satu atau dua presenter (penyaji) yang sekaligus menjadi penghubung antara
rubric yang satu ke rubric kyang lain. Penyaji akan lebih bagus kalau dipilih
mereka yang cukup mengenal bidang bahasan. Program magazine bukan siaran
berita. Oleh karena itu, gaya sajian, penampilan dan kostum penyaji juga perlu
menyesuaikan dengan spesifikasi program itu.
1. Perencanaan.
Produser program magazine – sebagaimana produser
news (siaran berita) – memiliki redaktur tertentu,
beberapa
reporter
bertugasmencarin
dan
pembahas.
mengumpulkan
mereka
dan
yang
menyeleksi
materi produksi yang terseleksi sedemikian rupa
sehingga antara format yang satu dan format yang lain
cukup bervariasi dan semakin meningkat daya tariknya.
karena durasi yang cukup panjang apabila sebuah
program
kurang
bervariasi
dan
menarik,
pasti
ditinggalkan penontonnya.
Desk yang bertanggung jawab pada rubrik tertentu
dalam program magazine tidak perlu menunggu tugas
dari produser untuk membuat liputan peristiwa yang
berhubungan dengan rubriknya. Belum tentu peristiwa
23
atau liputan itu dipakai dalam edisi minggu ini. Namun,
minggu berikut mungkin sekali liputan itu dipakai.
Penanggung jawab dek berarti semacam redaksi yang
terus menerus harus membuat rencana untuk edisi
berikutnya. Bersama produser sebagai pengarah atau
ketua
redaksi,
para
penanggung
jawab
desk
merencanakan format dan susunan sajian tiap edisi.
Para reporter bekerja sama dengan kameraman secara
terus menerus berburu peristiwa atau hal-hal yang
menarik.
melainkan
Liputan
tidak
wawancara
harus
lapangan
berupa
kejadian,
dengan
tokoh
masyarakat dan orang yang terlibat dalam suatu
peristiwa.
2. Tahapan Pelaksanaan Produksi
Didalam penentuan pelaksanaan, produser menentukan
terlebih dahulu sajian utama dari program yang
diproduksi. Uraian dalam program magazine berarti
rekaman gambar ilustrasi yang menarik, sepanjang
uraian atau wawancara yang ada. Kekurangan gambar
berarti program dapat menjemukan. Dalam hal ini,
berdasarkan bidang yang menjadi program magazine
tersebut, redaksi dek-dek dapat terus mengumpulkan
bahan dari kejadian atau peristiwa setiap hari yang ada
hubungannya dengan deknya.
24
Setelah materi terkumoul, kemudian diseleksi. materi
produksi yang kurang mememnuhi syarat, baik dari segi
isi maupun teknis harus dibuang. Mentoleransikan
materi
yang
jelek
sama
dengan
membiarkan
kecerobohan yang menyebabkan penurunan kualitas
program.
Setelah
materi
yang
terseleksi
cukup,
dimulailah menyusun dan memasukan materi-materi itu
kedalam rubric yang tersedia. penulisan naskah untuk
presenter dilakukan paling akhir. setelah semua siap,
kemudian program direkam dan di edit.
2.1.5.
Penonton
Penonton (viewer) berasal dari bahasa Inggris yaitu ‘audience’
(khalayak).Audience dalam komunikasi massa dapat berupa penonton televisi
atau pembaca buku, majalah dan sebagainya. Menurut Hiebert dan kawankawan, audience dalam komunikasi massa memiliki lima karakter, yaitu:
(Nurudin,2007:104-106)
1.
Audience
cenderung berisi individu yang berkeinginan untuk
berbagi pengalaman dan dipengaruhi oleh hubungan sosial.
2.
Audiencecenderung tersebar di beberapa wilayah sasaran.
3.
Heterogen, berasal dan terdiri dari beberapa lapisan dan kategori
sosial.
25
4.
Audiencecenderung anonym, tidak mengenal khalayak lainnya
yang juga sama-sama mengakses media.
5.
2.1.6
Audiencesecara dipisahkan dari komunikator.
Persepsi
Persepsi ditentukan oleh faktor-faktor seperti:
1. Latar belakang budaya
2. Pengalaman masa lalu
3. Nilai-nilai yang dianut
4. Berita-berita yang berkembang
Persepsi adalah inti komunikasi, sedangkan penafsiran (interpretasi)
adalah inti persepsi, yang identik dengan penyandian bolak balik dalam proses
komunikasi. Hal ini jelas tampak pada beberapa definisi yang diungkapkan oleh
beberapa pakar seperti; John R.Wenburg dan William W.Wilmot: “Persepsi dapat
didefinisikan sebagai cara organisme memberi makna, Rudolph F.Verderber:
“Persepsi adalah proses menafsirkan informasi indrawi, atau J.Cohen: “Persepsi
didefinisikan sebagai interpretasi bermakna atas sensasi sebagai representative
objek eksternal”. Persepsi disebut inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak
akurat, tidak mungkin kita berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah yang
membuat kita memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain . (Mulyana,
2007:180)
Persepsi ada akibat pengalaman masa lalu yang dipertama oleh nilai-nilai
budaya, nilai-nilai yang dianut dan berita-berita. Efek-efek persepsi adalah:
(Ardianto dan Lukiati,2007:52-57)
26
1. Efek kognitif
Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang
sifatnya informative bagi dirinya. Efek kognitif ini membahas tentang
bagaimana media massa membantu khalayak dalam mempelajari
informasi
yang
bermanfaat
dan
mengembangkan
keterampilan
kognitifnya. Melalui media massa, dapat diperoleh informasi tentang
benda, orang atau tempat yang belum pernah dikunjungi secara langsung,
dari awalnya tidak tahu menjadi tahu.
2. Efek afektif
Tujuan dari komunikasi massa bukan hanya memberi tahu khalayak
tentang sesuatu, tetapi diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba,
terharu, sedih, gembira, marah dan sebagainya. Faktor-faktor yang
mempengaruhi intensitas rangsangan emosional pesan media massa,
antara lain:
a.
Suasana emosional
Sebagai contoh, jika menonton acara lawak makan penonton akan
tertawajika dalam keadaan senang.
b. Skema kognitif
Merupakan naskah yang ada dalam pikiran yang menjelaskan alur
peristiwa bahwa sang pemeran utama protagonist pada akhirnya
akan menang.
27
c. Suasana terpaan (setting of exposure)
Film-film yang menampilkan makhluk-makhluk gaib akan
membuat pikiran orang yang menonton merasa takut dan berpikir
bahwa kehidupan makhluk gaib seperti yang ditonton.
d. Predisposisi individual
Orang yang melankolis lebih emosional dalam menanggapi
tragedy daripada orang yang periang.
e. Faktor identifikasi
Orang yang menonton film tesebut akan merasa dirinya dalam
posisi sang tokoh.
3. Efek behavioral
Efek behavioral adalah akibat yang timbul pada diri khalayak dalam
bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan.
2.1.6.1
Jenis-jenis Persepsi
Jenis-jenis persepsi pada manusia sebenarnya terjadi menjadi dua, yaitu
persepsi terhadap objek (lingkungan fisik) dan persepsi terhadap lingkungan manusia
(persepsi sosial). Kedua jenis persepsi tersebut mempunyai perbedaan yang mencakup :
1.Persepsi terhadap objek (Lingkungan Fisik )
Persepsi lingkungan fisik merupakan proses penafsiran terhadap objek tidak
bernyawa yang ada di sekitar lingkungan kita. Terkadang dalam
mempersepsi lingkungan fisik, kita melakukan kekeliruan, karena indera kita
terkadang menipu kita itulah yang disebut ilusi . Persepsi terhadap objek ini
juga dipengaruhi oleh beberapa faktor :latar belakang pengalaman, latar
28
belakang budaya, latar belakang psikologis, latar belakang nilai, keyakinan
dan harapan, dan yang terakhir adalah kondisi faktual alat indera. (Mulyana,
2007: 184-190)
2.Persepsi terhadap manusia (Lingkungan sosial)
Persepsi sosial adalah proses menangkap arti objek2 sosial dan kejadiankejadian yang kita alami dalam lingkungan kita. Oleh karena itu manusia
bersifat emosional, sehingga penilaian terhadap orang akan mengandung
resiko. Setiap orang memiliki gambaran yang berbeda mengenai realitas
disekelilingnya. Karena setiap orang mempunyai persepsi berbeda terhadap
lingkungan sosialnya (Mulyana, 2007:191 ).
2.1.6.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi
Menurut Jalaluddin Rakhmat ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu:
1.Faktor Fungsional
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi berasal dari kebutuhan,
pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang termasuk apa yang kita
sebut sebagai factor-faktor personal. Yang menentukan persepsi bukan
jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberikan
respon stimuli itu.Faktor-faktor fungsional yang mempengaruhi
persepsi lazim disebut sebagai kerangka rujukan.Menurut kerangka
tujuan ini amat berguna untuk menganalisa interpretasi konseptual dari
peristiwa yang dialami.
29
2.Faktor Struktual
Berasal dari stimuli fisik dan efek-efek saraf yang ditimbulkannya pada
sistem saraf individu. Para psikolog Gestalt, seperti Kothler,
Wartheimer dan Koffka, merumuskan prinsip-prinsip persepsi yang
bersifat struktural, yangkemudian dikenal dengan teori gestalt.
Menurut
teori
ini,
bila
kita
mempersepsinya
sebagai
suatu
keseluruhan.Maksudnya jika kita ingin memahami suatu peristiwa, kita
tidak dapat meneliti fakta2 yang terpisah, kita harus memandangnya
dalam hubungan keseluruhan. (Rakhmat, 2007:55-59)
3.Faktor Budaya
Menurut Larry A.Samovar dan Richard E. Porter (Mulyana, 2007:214)
terdapat enam unsur budaya yang mempengaruhi persepsi antara lain :
a.
Kepercayaan dan nilai. Unsur ini bersifat normatif.
Menyangkut sesuatu yang baik dan buruk, benar dan salah, positif
dan negatif.Apa yang hrs diperjuangkan, apa yang mesti ditakuti.
Sopan atau tidak sopan dan sebagainya.
b.
Pandangan dunia. Unsur ini mempengaruhi persepsi
sesorang ketika berkomunikasi dengan orang lain yang berbeda
budayanya.
c.
Organisasi sosial. Perangkat aturan yang diterapkan
oraganisasi akan mempengaruhi perilaku seseorang dalam
organisasi tersebut .
d.
Tabiat manusia. Watak manusia juga mempengaruhi cara
mempersepsikan lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya.
30
e.
Orientasi kegiatan. Aspek yang mempengaruhi persepsi
kita adalah pandangan tentang aktivitas.Orientasi meliputi suatu
rentang pandangan tentang aktivitas. Orientasi kegiatan dari
being(siapa
seseorang)hingga
doing(apa
yang
dilakukan
seseorang)
f.
Persepsi tentang diri dan orang lain. Hubungan antar
individu dalam kelompok bersifat total, baik dilingkungan
domestik maupun keluarga maupun publik seperti kantor,
konsekuensinya
prilaku
individu
sangat
dipengaruhi
kelompoknya.
2.2
Teori-teori Pendukung
2.2.1
Teori Individual Differences
De Fleur menyampaikan teori “perbedaan individual” dalam komunikasi
massa atau yang biasa disebut dengan individual differences. Teori ini menelaah
perbedaan-perbedaan di antara individu-individu sebagai sasaran media massa
ketika mereka diterpa sehingga menimbulkan efek tertentu.
Teori De Fleur ini secara eksplisit telah mengakui adanya intervensi
variabel-variabel psikologis yang berinteraksi dengan terpaan media massa
dalam menghasilkan efek. Dari teori perbedaan individu ini, De fleur
mengembangkan “Model psikodinamik” yang didasarkan pada keyakinan bahwa
kunci dari persuasi yang efektif terletak pada struktur psikologis internal dari
individu. Melalui modifikasi inilah respon yang diharapkan muncul dalam
perilaku individu akan tercapai. De fleur yang dikutip oleh Effendi (2003:275) ,
31
menjelaskan bahwa setiap khalayak akan memberikan respon yang berbeda-beda
terhadap pesan-pesan media yang berisi stimulus tertentu. Dan hal itu disebabkan
karena karakteristik pribadi dari khalayak tersebut berbeda-beda satu sama
lainnya sehingga menimbulkan sikap dan perilaku yang berbeda pula.
Kesimpulan dari teori individual differences, adalah bahwa khalayak
dalam menerima rangsangan yang disampaikan melalui suatu media mempunyai
karakteristik yang berbeda-beda atau bersifat heterogen, walaupun pesan atau
rangsangan yang disampaikan sama, namun dampak atau pengaruh yang terjadi
akan berbeda-beda antar satu dengan lainnya. Dengan demikian teori tersebut
mencakup upaya mengidentifikasikan kondisi atau keadaan yang menengahi
pengaruh pesan pada media yang mengandung atribut rangsangan tertentu dan
memiliki interaksi yang berbeda-beda dengan kondisi khalayak dalam menerima
pesan atau rangsangan tersebut. (Effendi, 2003:275)
2.2.2
Teori Uses and Gratifications
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Teori Uses and
Gratfications, karena pendekatan uses and gratification mempersoalkan apa
yang dilakukan audience pada media, yakni menggunakan media untuk pemuas
kebutuhannya. Umumnya lebih tertarik bukan kepada apa yang massa (audience)
lakukan pada media, tetapi kepada apa yang dilakukan media pada massa.
Kuncinya pada teori ini adalah bagaimana media massa menggerakkan perilaku
massa .
32
Dalam asumsi ini tersirat pengertian bahwa komunikasi massa berguna
(utility); bahwa konsumsi media diarahkan oleh motif (intentionality); dan bahwa
pemirsa sebenarnya kepala batu (stubborn), karena penggunaan media hanyalah
salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan psikologis, efek media dianggap
sebagai situasi ketika kebutuhan audience itu dapat terpenuhi.
Tidak semua audience dipengaruhi secara langsung oleh pesan media,
tetapi ketika media tersebut dapat mempengaruhi, maka tidak semua audience
dipengaruhi secara sama. Ada dua pendekatan pada orientasi berbagai akibat
yang terbatas telah teridentifikasi, yaitu :
1. Perspektif berbagai perbedaan individual melihat kekuatan media
sebagaimana dibentuk dengan faktor-faktor personal tersebut yang juga
sebagai kecerdasan dan kekuatan diri sendiri;
2. Model kategorisasi sosial, memandang kekuatan media sebagai
sesuatu yang terbatas dengan asosiasi para anggota audiens dan
berbagai afiliasi kelompok. Hal ini membatasi secara efektif beberapa
pesan media yang mempengaruhi apa yang mereka miliki sendiri.
Uses and gratifications model meneliti awal mula kebutuhan secara
psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan-harapan tertentu dari media
massa atau sumber-sumber lain, yang membawa pada pola terpaan media yang
berlainan (atau keterlibatan pada kegiatan lain) dan menimbulkan pemenuhan
kebutuhan. Penelitian yang menggunakan uses and gratifications model
memusatkan perhatian pada kegunaan isi media untuk memperoleh gratifikasi
atau pemenuhan kebutuhan. (Nurudin, 2007:191)
33
2.3
Kerangka Operasional Konsep
Tabel 2.1
Operasional Konsep
Variabel
Dimensi
Sub Dimensi
Persepsi
Terhadap
Pembawa Acara
Manusia
Indikator
-Pembawa acara
sudah sesuai untuk
membawakan acara
Highlights Otomotif
- Pembawa acara
berwawasan luas
terhadap otomotif.
- Pembawa acara
dapat membuat
situasi kedekatan
dengan bintang
tamu dan juga
penonton.
- Pembawa acara
menarik secara
penampilan.
34
Bintang Tamu
- Perlu adanya
bintang tamu dalam
Highlights Otomotif
di setiap episode.
- Bintang tamu
yang dihadirkan
merupakan orang
yang mengerti
dunia tentang
otomotif.
- Bintang tamu
dapat memberikan
inspirasi terhadap
penonton.
Terhadap Objek
Acara
-Informasi
mengenai otomotif
telah disampaikan
secara lengkap.
- Acara Highlights
Otomotif
merupakan acara
yang menarik.
35
- Acara Highlights
Otomotif mampu
menginspirasi
penonton.
- Highlights
Otomotif selalu
mampu menyajikan
topik baru setiap
minggunya
- Acara Highlights
Otomotif dapat
dijadikan sebagai
acuan dalam
mendapatkan
pengentahuan akan
dunia otomotif.
Background/Setting - Setting dalam
setiap acara
Higlights Otomotif
selalu menarik
sehingga tidak
36
membosankan
- Musik pengiring
yang dimainkan
pada acara telah
cocok dengan
suasana acara.
- Kualitas suara
yang ada dalam
Highlights otomotif
sudah bagus
(Balancing
Download