PEMERINTAH KOTA SEMARANG

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berlakunya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
penyelenggaraan Otonomi Daerah dilaksanakan dengan memberikan kewenangan yang
luas, nyata dan bertanggung jawab kepada Daerah. Pemberian kewenangan tersebut tidak
semata-mata pelimpahan kekuasaan saja, melainkan juga adanya perubahan pola
hubungan keuangan antara pusat dan daerah sebagaimana tertuang dalam Undang-undang
Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Daerah. Sebagai konsekwensinya Pemerintah daerah harus memperhatikan satu aspek
yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan daerah dalam rangka menjalankan fungsinya
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Seiring dengan dilaksanakannya reformasi dibidang keuangan, masyarakat semakin
menuntut adanya pengelolaan keuangan publik secara transparan sehingga tercipta
akuntabilitas publik dengan mendasarkan pada prinsip value for money. Oleh karena itu
pemerintah dalam hal ini Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang
memerlukan koordinasi dan pengaturan untuk lebih mengharmoniskan dan menyelaraskan
dalam pengelolaan keuangan daerah secara optimal, efektif, efisien, sistematis dan
akuntabel dalam pelaksanaan pembangunan daerah.
Berdasar pertimbangan di atas dan sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yang menyatakan bahwa
setiap Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah Harus menyusun Rencana Pembangunan
Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD ) secara sistematis, terarah, terpadu dan
tanggap terhadap perubahan dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kota Semarang tahun 2011 – 2015 serta memperhatikan sumber daya
dan potensi yang dimiliki, evaluasi pembangunan 5 tahun 2005 – 2010 serta isu-isu
strategis yang berkembang.
Mengingat pentingnya peranan Renstra SKPD bagi Dinas Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah Kota Semarang yang selanjutnya disebut Renstra SKPD dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsinya di bidang pengelolaan keuangan daerah yang
akan dilaksanakan dalam jangka waktu lima tahun ( Tahun 2011 – 2015 ), maka
disusunlah Renstra SKPD Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah secara
transparan dan partisipatif untuk menghasilkan dokumen perencanaan yang holistik dan
berkesinambungan.
6
B. Landasan Hukum Penyusunan Renstra
1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota
Besar dalam lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah
Istimewa Yogyakarta.
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Daerah.
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan.
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang pemeriksaan Pengelolaan Keuangan
Negara.
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional.
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah.
8. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
9. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang Perluasan Kotamadya Daerah
Tingkat II Semarang.
10. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kecamatan di
wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri,
Jepara dan Kendal serta penataan Kecamatan di wilayah Kotamadya Tingkat II
Semarang dalam wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah.
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah.
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tata Cara
Penyusunan Renstra SKPD.
13. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Semarang Tahun 2000 – 2010.
14. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan keuangan Daerah Kota Semarang.
15. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Daerah Kota Semarang.
16. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor
6
Tahun
2010 tentang RPJPD Kota
Semarang Tahun 2005 - 2025.
17. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun
2011 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang Tahun 2011 –
2015.
7
18. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 050/2020/SJ tanggal 11 Agustus 2005
perihal Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJM Daerah.
19. Peraturan Walikota Semarang Nomor 42 Tahun 2008 tanggal 24 Desember 2008
tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kota Semarang.
20. Peraturan Walikota Semarang Nomor 88 Tahun 2008 tanggal 24 Desember 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit pelaksana Teknis Dinas Kas Daerah Kota
Semarang.
C. Maksud dan Tujuan Renstra SKPD
1. Maksud
Renstra SKPD Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun
2011 – 2015 dimaksudkan untuk memberikan landasan kebijakan dan operasional
dibidang pengelolaan keuangan dan Aset Daerah selama lima tahun dalam rangka
pencapaian visi, misi dan program serta sebagai tolok ukur pertanggungjawaban
Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kota Semarang kepada Walikota.
2. Tujuan Penyusunan Renstra SKPD Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kota Semarang adalah :
a. Untuk menetapkan strategi, kebijakan dan operasional dibidang keuangan daerah
serta pengelolaan aset daerah.
b. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pengawasan.
c. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien
berkeadilan dan berkelanjutan.
d. Sebagai pedoman dalam menyusun Rencana Kerja Tahunan.
D. Sistematika Penulisan Renstra SKPD DPKAD.
Sistematika penyusunan Renstra SKPD Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kota Semarang Tahun 2011 – 2015 adalah sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra SKPD, fungsi Renstra
SKPD dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan
Renstra SKPD, keterkaitan Renstra SKPD dan RPJMD, Renstra SKPD dan
dengan Renja SKPD.
8
B. Landasan Hukum
Memuat penjelasan tentang Undang-Undang, Peraturan Pemerintah,
Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang
struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan SKPD, serta pedoman
yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran
SKPD.
C. Maksud dan Tujuan
Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra
SKPD.
D. Sistematika Penulisan
Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra SKPD, serta susunan
garis besar isi dokumen.
BAB II:
GAMBARAN PELAYANAN SKPD
Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) SKPD dalam
penyelenggaran urusan pemerintah daerah, mengulas secara ringkas apa saja
sumber daya yang dimiliki SKPD dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya,
mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melaluai
pelaksanaan Renstra SKPD periode sebelumnya, mengemukakan capaian
program prioritas SKPD yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD
periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih
dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra SKPD ini.
A. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan SKPD,
struktur organisasi SKPD, serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu
eselon dibawah kepala SKPD.
B. Sumber Daya SKPD
Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki
SKPD dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya
manusia dan aset yang dimiliki SKPD.
C. Kinerja Pelayanan SKPD
Mencakup tingkat capaian kinerja SKPD berdasarkan sasaran / target
Renstra SKPD periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib,
dan/atau indikatot kinerja pelayanan SKPD.
9
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
A. Indentifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
SKPD
Pada bagian ini memuat permasalahan-permasalahan pelayanan SKPD dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya.
B. Telaahan Visi, Misi dan Program Walikota dan Wakil Walikota Semarang
Pada Bagian ini memuat tugas dan fungsi SKPD yang terkait dengan visi
dan misi serta program Walikota dan Wakil Walikota sebagai dasar
identifikasi permasalahan pelayanan, faktor-faktor penghambat dan
pendorong SKPD yang dapat mempengaruhi visi dan misi.
C. Telaahan Renstra Pemerintah Kota Semarang
Pada bagian ini memuat faktor-faktor penghambat atau faktor-faktor
pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan
pelayanan SKPD ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra Kota.
D. Penentuan Isu Strategis
Pada bagian ini memuat faktor-faktor penghambat atau faktor-faktor
pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan
pelayanan SKPD ditinjau dari :
1. gambaran pelayanan SKPD
2. sasaran jangka menengah pada Renstra Kota
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
A. Visi dan Misi SKPD
Pada bagian ini memuat rumusan pernyataan visi dan misi SKPD
B. Tujuan dan Sasaran
Pada bagian ini memuat pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah
SKPD.
C. Strategi dan Kebijakan
Pada bagian ini memuat rumusan pernyataan strategi dan kebijakan SKPD
dalam lima tahun mendatang.
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Pada bagian ini memuat rencana program dan kegiatan, indikator kinerja,
kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif
10
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD
Pada bagian ini memuat, indikator kinerja SKPD yang secara langsung kinerja
yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk
mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
BAB VI
PENUTUP
11
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah berdasarkan penjabaran dari visi
dan misi
Pemerintah Kota Semarang dengan memperhatikan kondisi, gambaran umum
DPKAD maupun kebijakan pengelolaan keuangan. Penetapan visi dan misi bertujuan untuk
mewujudkan kondisi yang ingin diwujudkan SKPD pada akhir periode Renstra SKPD sesuai
tugas dan fungsi yang sejalan dengan tujuan organisasi serta menumbuhkan inspirasi dan
tantangan pengelolaan dan manajemen keuangan.
A. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
1. Tugas Pokok
Berdasar Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Daerah. Keputusan Walikota Semarang Nomor : 42 tanggal 24
Desember 2008 tentang Penjabaran, Tugas, Fungsi Dinas Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Kota Semarang mempunyai tugas pokok sebagai berikut :
“ Melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah di bidang Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan. “
2. Fungsi
Adapun untuk melaksanakan tugas pokok itu Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kota Semarang mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Pajak Daerah, Bidang Akuntansi, Bidang
Anggaran, Bidang Perbendaharaan, Bidang Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan
serta Bidang Aset Daerah;
b. Penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran Dinas Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah;
c. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah;
d. Pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian serta
monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap UPTD;
e. Pengelolaan urusan kesekretariatan Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;
12
f. Pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian serta
mobitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Dinas Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan bidang
tugasnya.
Berdasar tugas pokok yang dimiliki Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kota Semarang dapat dijabarkan menjadi 3 ( tiga ) aspek, yaitu :
1. Aspek Pendapatan, tugasnya meliputi :
a. Perumusan perencanaan, penelitian, pelaksanaan, penagihan dan koordinasi
pendapatan daerah.
b. Penetapan dan pemungutan pajak daerah sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
c. Pelaksanaan pendaftaran dan pendataan wajib pajak daerah.
d. Pelaksanaan penyuluhan mengenai pajak daerah dan pendapatan daerah
lainnya.
e. Pemberian bantuan penyampaian Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT)
PBB dan Surat Tagihan Pajak Bumi dan Bangunan (STP PBB).
2. Aspek Administrasi Keuangan Daerah, tugasnya meliputi :
a. Pelaksanaan perumusan, perencanaan, pelayanan administrasi pengendalian
dan koordinasi belanja daerah.
b. Pengkajian kebutuhan daerah.
c. Pelaksanaan pengawasan teknis pendapatan dan belanja daerah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d. Pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SP2) dibidang pendapatan dan belanja
daerah.
e. Penyelenggaraan system informasi keuangan dan aset daerah
f. Pembinaan dan bimbingan di bidang pendapatan, belanja dan aset daerah.
3. Aspek Pengelolaan Aset Daerah, tugasnya meliputi :
a. Penyusunan perumusan, perencanaan bidang aset daerah.
b. Koordinasi perencanaan analisa kebutuhan pengadaan aset, pendataan,
pengiventarisasian dan pencatatan aset.
c. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendlian pemanfaatan aset
daerah.
d. Penyusunan Data Base Aset tanah dan bangunan milik Pemerintah Kota
Semarang
e. Penyusunan laporan realisasi dan kinerja dibidang aset daerah.
13
3. Struktur Organisasi
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Semarang. Dinas Pengelolaan Keuangan
Daerah Kota Semarang mempunyai struktur organisasi sebagai berikut :
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat, terdiri dari :
- Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi
- Sub Bagian Keuangan
- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
3. Bidang Pajak Daerah, terdiri dari :
- Seksi Pendaftaran dan Pendataan
- Seksi Penetapan
- Seksi Penagihan
4. Bidang Akuntansi, terdiri dari :
- Seksi Analisa
- Seksi Pelaporan Keuangan
- Seksi Penatausahaan Keuangan
5. Bidang Anggaran, terdiri dari :
- Seksi Perencanaan Anggaran
- Seksi Penyusunan Anggaran
- Seksi Administrasi Anggaran
6. Bidang Perbendaharaan, terdiri dari :
- Seksi Belanja Non Gaji
- Seksi Belanja Gaji
- Seksi Verifikasi dan Evaluasi
7. Bidang Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan, terdiri dari :
- Seksi Bagi Hasil Pajak
- Seksi Bagi Hasil Bukan Pajak
- Seksi Pinjaman dan lain-lain Pendapatan
8. Bidang Aset Daerah, terdiri dari :
- Seksi Administrasi Aset
- Seksi Pengamanan Aset
- Seksi Penilaian Aset
9. UPTD, terdiri dari :
- UPTD Kas Daerah
14
10. Kelompok Jabatan Fungsional.
Untuk lebih jelasnya mengenai struktur organisasi Dinas Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah Kota Semarang sebagaimana terlampir dalam lampiran 1.
B. Sumber Daya SKPD
1. Pegawai
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang secara keseluruhan
mempunyai pegawai sebanyak 231 orang yang terbagi menjadi :
a. Menurut Tingkat Pendidikan :
- Pegawai Negeri Sipil dengan jumlah 227 orang terdiri dari :
NO.
U R A I A N
J U M L A H
1.
Pasca Sarjana
25 Orang
2.
Sarjana
3.
Akademi/D3
4.
SLTA
80 Orang
5.
SLTP
7 Orang
6.
SD
6 Orang
100 Orang
9 Orang
- Tenaga Pekerja Harian Lepas dengan jumlah 4 orang terdiri dari :
NO.
U R A I A N
J U M L A H
1.
Pasca Sarjana
- Orang
2.
Sarjana
- Orang
3.
Akademi/D3
1 Orang
4.
SLTA
3 Orang
5.
SLTP
- Orang
6.
SD
- Orang
b. Menurut Pendidikan Perjenjangan :
NO.
U R A I A N
J U M L A H
1.
Diklat Pim II
1 Orang
2.
Diklat Pim III
7 Orang
3.
Diklat Pim IV
23 Orang
15
c. Menurut Golongan
NO.
U R A I A N
J U M L A H
1.
Golongan IV/c
1 Orang
2.
Golongan IV/b
1 Orang
3.
Golongan IV/a
5 Orang
4.
Golongan III/d
25 Orang
5.
Golongan III/c
35 Orang
6.
Golongan III/b
43 Orang
7.
Golongan III/a
38 Orang
8.
Golongan II/d
1 Orang
9,
Golongan II/c
5 Orang
10.
Golongan II/b
8 Orang
11
Golongan II/a
58 Orang
12.
Golongan I/d
1 Orang
13.
Golongan I/c
4 Orang
14.
Golongan I/b
1 Orang
15.
Golongan I/a
1 Orang
Adapun mengenai susunan pegawai Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kota Semarang sesuai dengan Daftar Urutan Kepegawaian ( DUK ) dan
daftar pegawai TPHL sebagaimana terlampir dalam lampiran 2.
2. Perlengkapan
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang memiliki sarana dan
prasarana antara lain bangunan fisik berupa gedung yang memiliki 3 (tiga) lantai yang
bertempat di jalan Pemuda Nomor 148 Semarang Komplek Balaikota Semarang.
Selain itu untuk menunjang operasional pelaksanaan tugas kedinasan, DPKAD
memiliki barang-barang inventaris sebagaimana terlampir dalam lampiran 3.
C. Kinerja Pelayanan SKPD
Selaku dinas teknis yang berwenang dibidang pengelolaan keuangan dan Aset daerah,
DPKAD Kota Semarang telah banyak berperan bagi kemajuan pengelolaan keuangan dan
aset daerah di lingkungan Pemerintah Kota Semarang.
Dalam melaksanakan peranannya DPKAD Kota Semarang didukung oleh sumber daya
yang dimiliki berupa :
1. Tersedianya sumber daya aparatur sebanyak 277 orang
2. Tersedianya sarana dan prasarana dinas.
16
3. Jumlah Wajib Pajak Daerah sebanyak 779.554 WP, dengan rincian sebagaimana tabel
berikut :
NO
JENIS PAJAK DAERAH
JUMLAH WP
1
Pajak Hotel
135 WP
2
Pajak Restoran
414 WP
3
Pajak Hiburan
137 WP
4
Pajak Reklame
11.430 WP
5
Pajak PJU
6
Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
7
Pajak Parkir
8
Pajak Air Tanah
9
Pajak Sarang Burung Walet
315.448 WP
64 WP
500 WP
JUMLAH
10
Pajak BPHTB
11
PBB
4 WP
Ketetapan kurang Rp. 2.000.000,00 (Buku I, II, III)
Ketetapan lebih Rp. 2.000.000,00 (Buku IV, V)
66 WP
328.198 WP
Sesuai dengan
transaksi dlm
1 thn
440.645 WP
10.711 WP
Dari sumber daya yang dimiliki DPKAD Kota Semarang dalam memberikan
peranannya di bidang pengelolaan keuangan daerah dapat dilihat dari 3 (tiga) aspek,
yaitu :
1. Aspek pendapatan
Dari aspek pendapatan, arah kebijakan yang dilakukan DPKAD Kota Semarang
adalah mengatur dan mengelola sumber-sumber penerimaan daerah, melalui
peningkatan penerimaan daerah di luar PAD.
Adapun prestasi yang telah diperoleh DPKAD Kota Semarang dari aspek pendapatan,
adalah :
a. Meningkatnya kenaikan PAD dari pajak daerah
Target pendapatan khususnya pajak daerah yang dibebankan kepada DPKAD Kota
Semarang sejak tahun 2005 s/d tahun 2010 selalu meningkat, dan target tersebut
dapat terpenuhi atau melebihi target yang ditetapkan.
Adapun kelebihan target pendapatan khususnya pajak daerah rata-rata berkisar
antara 10% s/d 20%. Besaran target pajak daerah dan realisasi penerimaan pajak
daerah dari tahun 2005 s/d 2010 sebagaimana terlampir dalam lampiran 4.
17
b. Meningkatnya penerimaan dana perimbangan dari Bagi hasil Pajak
khususnya Pajak Bumi dan Bangunan dan BPHTB
Target pendapatan khususnya PBB dan BPHTB setiap tahunnya selalu meningkat
dan DPKAD Kota Semarang mampu memenuhi setiap target yang ditetapkan, dan
rata-rata kelebihan targetnya antara 10% s/d 20%. Hasil rekapitulasi penerimaan
PBB dan BPHTB dari tahun 2005 s/d 2010 antara target dan realisasinya
sebagaimana terlampir dalam lampiran 5.
c. Mampu menghasilkan produk-produk hukum yang mengkait pendapatan
dan keuangan daerah.
Peraturan perundang-undangan yang telah dihasilkan DPKAD Kota Semarang
adalah peraturan-peraturan dibidang perpajakan maupun keuangan daerah. Adapun
produk hukumnya sebagai berikut :
1. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak BPHTB.
2. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 3 Tahun 2011 tentang Pajak Hotel.
3. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Pajak
Restoran.
4. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pajak Hiburan.
5. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pajak
Reklame.
6. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Pajak
Penerangan Jalan.
7. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Air
Tanah.
8. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 9 Tahun 2011 tentang Pajak Mineral
Bukan Logam dan Batuan.
9. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 10 Tahun 2011 tentang Pajak Parkir.
10. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pajak Sarang
Burung Walet.
11. Peraturan Daerah Kota Semarang tentang Penyertaan Modal pada Bank Jateng.
d. Mampu meningkatkan penganggaran belanja daerah secara efisien dan
efektif berdasar Anggaran berbasis Kinerja.
Adanya perubahan penyusunan anggaran belanja daerah yang mengacu pada
Anggaran Berbasis Kinerja, maka dalam pelaksanaannya DPKAD Kota Semarang
harus menyiapkan perangkat lunak yang diperlukan unit kerja di lingkungan
pemerintah kota Semarang seperti Standar Analisa Belanja (SAB), Tolok Ukur
Kinerja, dan Standar Biaya.
18
Adapun saat ini DPKAD secara terus menerus melakukan pengkajian dalam
penyusunan Standar Analisa Belanja (SAB) dan Standar Biaya, hal ini diharapkan
dapat menjadi pedoman bagi seluruh unit kerja dalam merencanakan anggaran
belanjanya secara optimal.
e. Mampu menetapkan Standar Pelayanan Publik (SP2) DPKAD Kota
Semarang.
Standar pelayanan publik (SP2) yang dibuat oleh DPKAD Kota Semarang adalah
semua jenis pelayanan yang dilaksanakan oleh dinas, yang meliputi :
1
Pelayanan Pajak Daerah.
2
Pelaksanaan Pemegang UPTD Kas Daerah.
3
Penerbitan
verifikasi.
4
Penyusunan Laporan Akuntansi.
5
Pelayanan Pembayaran PBB.
6
Pelayanan Pembayaran BPHTB.
7
Prosedur Pengelolaan Aset Daerah.
8
Penanganan Pengaduan.
Surat Perintah
Pencairan Dana ( SP2D) / Pengesahan SPJ/
C. Tantangan dan Peluang Pengembangan SKPD
1. Tantangan
Adapun tantangan yang dihadapi oleh DPKAD Kota Semarang selama menjalankan
tugas pokoknya di bidang pengelolaan keuangan daerah adalah sebagai berikut :
1. Adanya tuntutan masyarakat yang mengarah kepada pemberdayaan daerah dalam
upaya menjadikan daerah mampu dan mandiri dalam pembiayaan daerah.
2. Adanya kemauan pemerintah untuk membagi sumber-sumber penerimaan negara
melalui kajian terus menerus tentang perimbangan keuangan antara pemerintah
pusat dan daerah secara proporsional.
3. Adanya sumber-sumber pendapatan daerah yang belum tergali potensinya oleh
Pemerintah Daerah.
4. Adanya tuntutan masyarakat untuk menyelenggarakan pengelolaan keuangan
daerah secara transparan dan akuntabel bagi lembaga pemerintah.
5. Adanya kerjasama dengan pihak ketiga untuk menggali potensi pendapatan.
6. Adanya tuntutan pemerintah/masyarakat untuk mendapatkan data secara cepat dan
akurat
7. Terbatasnya anggaran.
8. Belum adanya transparansi dalam pembagian hasil pajak pusat dan propinsi yang
sesuai dengan beban dan potensi masing-masing daerah.
19
9. Kurangnya kesadaran wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan.
10. Pengiriman data untuk penyusunan APBD dan masing-masing unit kerja kurang
tepat waktu.
11. Perubahan peraturan dari pemerintah pusat yang terlalu cepat di bidang akuntansi
pemerintahan.
12. Masih lemahnya penegakan hukum bagi wajib pajak yang belum memenuhi
kewajibannya.
2. Peluang Pengembangan pelayanan
Adapun di bawah ini peluang pengembangan atau kondisi yang diinginkan oleh
DPKAD Kota Semarang selama menjalankan tugas pokoknya di bidang pengelolaan
keuangan daerah adalah sebagai berikut :
1. Aspek Pendapatan
a. Peningkatan penerimaan daerah yang bersumber dari pajak daerah dan dana
perimbangan dari waktu ke waktu sesuai dengan potensi yang ada.
b. Adanya kejelasan dan transparansi dari Pemerintah Pusat dalam hal pembagian
hasil pajak pusat dan pajak propinsi secara proporsional.
c. Adanya Peraturan Daerah yang mengatur tentang tarif dan pembaharuan
Peraturan Daerah yang mengkait dengan pendapatan yang sudah tidak sesuai
dengan kondisi saat ini.
d. Komitmen dan kinerja aparat dalam mengoptimalkan pemungutan pajak
daerah.
e. Keterlibatan komponen masyarakat dalam pembiayaan daerah antara lain
dalam bentuk kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak.
f. Terwujudnya pelayanan prima bagi masyarakat (wajib pajak) sesuai dengan
Standar Pelayanan Publik (SP2) dinas.
2. Aspek Administrasi Keuangan Daerah
a. Terwujudnya laporan keuangan daerah yang akuntabel dan transparan.
b. Tersusunnya anggaran belanja yang berbasis kinerja berdasar pada standar
analisa belanja, standar harga dan tolok ukur kinerja.
c. Terwujudnya sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah yang aplikatif
untuk mewujudkan pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan
transparan yang mendasarkan pada prinsip-prinsip value fo money.
d. Tersusunnya Standar Analisa Belanja yang representatif dan aplikatif sebagai
dasar dalam penyusunan APBD.
20
e. Tersedianya tenaga administrasi yang mampu dan cakap dalam menerima
inovasi dalam bidang akuntansi.
f. Tersedianya
Hardware
yang mampu
menerima
inovasi
baru
dalam
mengoperasionalkan sistem akuntansi SIMPAD dan pelayanan pembayaran
PBB.
g. Terwujudnya pelayanan prima bagi pengguna anggaran sesuai dengan Standar
Penyelenggaraan Pelayanan Publik (SP3) Dinas.
3. Aspek Pengelolaan Aset Daerah
Untuk mengelola asset Pemerintah Kota Semarang dilaksanakan melalui kegiatan :
a. Sosialisasi Pengelolaan Barang Daerah yang bertujuan pengurus barang
memahami aturan-aturan.
b. Tersedianya aplikasi SIMBADA untuk meningkatan tertib administrasi
pengelolaan barang daerah
c. Penyusunan Data Base Aset Tanah dan Bangunan milik Pemerintah Kota
Semarang
21
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
A.
Indentifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
Adapun permasalahan-permasalahan ang dihadapi oleh DPKAD Kota Semarang
selama menjalankan tugas pokoknya di bidang pengelolaan keuangan daerah adalah
sebagai berikut :
1. Aspek pendapatan
a. Belum adanya transparansi dari Pemerintah yang lebih tinggi dalam pembagian
hasil Pajak Pusat dan Pajak Propinsi secara proporsional sesuai beban dan
potensi masing-masing daerah.
b. Kurangnya kesadaran sebagian wajib pajak dan aparat dalam mengoptimalkan
pembayaran pajak-pajak daerah.
c. Masih rendahnya penegakkan hukum bagi wajib pajak yang tidak memenuhi
kewajibannya.
2. Aspek administrasi keuangan daerah
a. Penyajian pelaporan keuangan daerah dari unit kerja yang kurang tepat waktu.
b. Disiplin anggaran yang masih rendah, hal ini bisa dilihat dari penggunaan
anggaran yang belum sesuai dengan peruntukkannya.
a. Perkiraan penerimaan maupun pengeluaran yang kurang cermat, hal ini bisa
dilihat dari penentuan estimasi pendapatan belum berorientasi pada
perencanaan dan dalam melakukan pengeluaran/belanja belum sesuai dengan
anggaran berbasis kinerja.
b. Alokasi anggaran belum sesuai dengan plafon anggaran yang ada
c. Terbatasnya kemampuan sumber daya manusia dalam bidang akuntansi, karena
kurangnya kaderisasi dibidang akuntansi pemerintahan.
d. Keterbatasan sarana mobilitas pelaksanaan tugas dan sarana komputer yang
mampu menerima inovasi baru tentang sistem akuntansi, SIMPAD, dan
komputerisasi pelayanan PBB.
3. Aspek Pengelolaan Aset Daerah.
a. Kurang memahami aturan-aturan Pengelolaan Barang Daerah yang bertujuan
pengurus barang.
b. Keterbatasan aplikasi SIMBADA untuk meningkatan tertib administrasi
pengelolaan barang daerah
c. Keterbatasan Kemampuan SDM dalam pelaksanaan pemantauan, pengamanan
dan pemanfaatan aset daerah.
22
B.
Telaahan Visi, Misi dan Program Walikota dan Wakil Walikota Semarang
Visi SKPD merupakan keadaan yang ingin diwujudkan SKPD pada akhir periode
Renstra SKPD sesuai dengan tugas dan fungsi yang sejalan dengan pernyataan visi
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dalam RPJMD.
Kriteria suatu rumusan visi antara lain adalah sebagai berikut :
1. Menggambarkan arah yang jelas tentang kondisi pembangunan masa depan yang
dicapai melalui penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi SKPD dalam 5 (lima) tahun
mendatang.
2. Dengan penjelasan yang operasional sehingga mudah dijadikan acuan bagi
perumusan strategi, kebijakan, program dan kegiatan.
3. Dengan penjelasan visi tersebut dibutuhkan SKPD, relevansi visi dengan
permasalahan dan potensi pembangunan di daerah yang terkait dengan tugas dan
fungsi SKPD.
4. Sejalan dengan visi dan misi kepala daerah dan arah pembangunan daerah jangka
menengah.
Misi SKPD adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan sesuai tugas dan fungsi dalam rangka mewujudkan visi SKPD. Untuk
rumusan misi yang baik adalah membantu lebih jelas visi yang diinginkan dan yang
akan dicapai serta uraian upaya-upaya yang akan dilakukan. Dalam suatu dokumen
perencanaan, rumusan misi menjadi penting untuk memberikan kerangka bagi tujuan
sasaran yang ingin dicapai dan menentukan arah yang akan ditempuh untuk mencapai
Visi SKPD.
Rumusan misi dalam dokumen Renstra dikembangkan dengan memperhatikan
faktor-faktor lingkungan strategis, baik eksternal dan internal yang memperngaruhi
(kekuatan, klemahan, peluang dan tantangan) pembanguna daerah. Misi disusun
memperjelas langkah yang akan dilakukan dalam rangka perwujudan visi.
Visi Kota Semarang
“ Terwujudnya Kota Semarang sebagai Kota Perdagangan dan Jasa yang Berbudaya
menuju Masyarakat Sejahtera “.
Misi Kota Semarang
1. Mewujudkan sumberdaya manusia dan masyarakat Kota Semarang yang berkualitas.
2. Mewujudkan pemerintahan yang efektif dan efisien, meningkatkan fasilitas
pelayanan publik, serta menunjung supermasi hukum yang tinggi.
3. Mewujudkan kemandirian dan daya saing daerah.
4. Mewujudkan tata ruang wilayah dan insfrastruktur yang berkelanjutan.
5. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera.
23
C.
Telaahan Renstra Pemerintah Kota Semarang
Menelaah visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih
ditujukan untuk memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama
kepemimpinan semala menjabat dan untuk mengindentifikasi faktor-faktor penghambat
dan pendorong pelayanan SKPD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi
kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut.
Hasil identifikasi SKPD tentang faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan
SKPD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil
kepala daerah yang terpilih akan menjadi input bagi perumusan isu-isu strategis
pelayanan SKPD. Dengan demikian isu-isu yang dirumuskan berdasar kebutuhan
pengelolaan faktor-faktor aagar dapat konstribusi dalam pencapaian visi dan misi kepala
daerah dan wakil kepala daerah terpilih.
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD
Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Visi
:
Terwujudnya Kota Semarang
sebagai Kota Perdagangan dan Jasa yang
Berbudaya menuju Masyarakat Sejahtera
Misi dan Program
No.
(1)
1
Kepala Daerah dan
Wakil Kepala
Daerah Terpilih
(2)
MISI 2
Mewujudkan
pemerintahan yang
efektif dan efisien,
meningkatkan
fasilitas pelayanan
publik.
Faktor
Permasalahan Pelayanan
(3)
Penghambat Pendorong
(4)
(5)
Laporan keuangan daerah yang
akuntabel dan transparan.
Sistem dan prosedur pengelolaan
keuangan daerah yang aplikatif
untuk mewujudkan pengelolaan
keuangan daerah yang akuntabel
dan
transparan
yang
mendasarkan
pada
prinsipprinsip value fo money.
Standar Analisa Belanja yang
representatif dan aplikatif sebagai
dasar dalam penyusunan APBD
Tenaga administrasi yang mampu
dan cakap dalam menerima
inovasi dalam bidang akuntansi.
24
Tenaga administrasi yang mampu
dan cakap dalam menerima
inovasi dalam bidang akuntansi.
Hardware
yang
mampu
menerima inovasi baru dalam
mengoperasionalkan
sistem
akuntansi
SIMPAD
dan
pelayanan pembayaran PBB.
Pelayanan prima bagi pengguna
anggaran sesuai dengan Standar
Pelayanan Publik (SP2) Dinas.
D.
Penentuan Isu Strategis
Analisa lingkungan digunakan dalam rangka menentukan faktor internal dan faktor
eksternal yang dimiliki oleh sebuah organisasi. Dalam upaya menentukan faktor internal
dan eksternal Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang
menggunakan salah satu metode analisa yang dinamakan analisa SWOT ( Strengths,
Weaknesses, Opportunities, Threats), dimana faktor internal terdiri dari kekuatan
(strengths) dan kelemahan (weaknesses), sedang faktor eksternal terdiri dari peluang
(opportunities) dan ancaman (threats).
Di bawah ini merupakan tabel dari faktor internal dan faktor eksternal yang ada pada
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang adalah sebagai berikut :
1. Faktor Internal
NO
KEKUATAN DPKAD KOTA SEMARANG
1
Tersedianya gedung kantor dan peralatan kantor.
2
Tersedianya sumber daya manusia secara kuantitas sudah mencukupi.
3
Tersedianya peraturan yang menjadi landasan hukum yang mengkait
pendapatan dan keuangan daerah.
4
Tersedianya Tupoksi yang sesuai dengan struktur organisasi dinas.
5
Tersedianya data obyek dan wajib pajak daerah.
6
Tersedianya sistem akuntansi keuangan daerah yang aplikatif
7
Tersedianya standar pelayanan publik (SP2) dinas.
8
Tersedianya sistem informasi keuangan daerah (APBD) yang akurat.
9
Tersusunnya aplikasi SIMBADA aset tertib administrasi pengelolaan barang
daerah
10
Tersusunnya dokumen data base aset tanah dan bangunan milik Pemerintah
Kota
25
NO
KELEMAHAN DPKAD KOTA SEMARANG
1
Keterbatasan sarana mobilitas pelaksanaan tugas dan sarana komputer yang
mampu menerima inovasi baru tentang sistem akuntansi, SIMPAT,
komputerisasi pelayanan pembayaran PBB.
2
Terbatasnya kemampuan sumberdaya manusia dalam bidang akuntansi
terkait dengan kurangnya kaderisasi di bidang akuntansi pemerintah.
3
Konsolidasi data PBB belum dilaksanakan secara on line penuh.
4
Keterbatasan kemampuan SDM dalam
pengamanan dan pemanfaatan aset tanah.
pelaksanaan
pemantauan,
2. Faktor Eksternal
NO
PELUANG DPKAD KOTA SEMARANG
1
Adanya tuntutan masyarakat yang mengarah kepada pemberdayaan daerah
dalam upaya menjadikan daerah mampu dan mandiri dalam pembiayaan
daerah.
2
Adanya kemauan pemerintah untuk membagi sumber-sumber penerimaan
negara melalui kajian terus menerus tentang perimbangan keuangan antara
pemerintah pusat dan daerah secara proporsional.
3
Adanya sumber-sumber pendapatan daerah yang belum tergali potensinya
oleh Pemerintah Daerah.
4
Adanya tuntutan masyarakat untuk menyelenggarakan pengelolaan
keuangan daerah secara transparan dan akuntabel bagi lembaga pemerintah.
5
Adanya kerjasama dengan pihak ketiga untuk menggali potensi pendapatan.
6
Adanya tuntutan pemerintah/masyarakat untuk mendapatkan data secara
cepat dan akurat
7
Adanya tuntutan pemerintah/masyarakat untuk transparansi data aset daerah
NO
ANCAMAN DPKAD KOTA SEMARANG
1
Terbatasnya anggaran
2
Belum transparansi dalam pembagian hasil pajak pusat dan propinsi yang
sesuai dengan beban dan potensi masing-masing daerah
3
Kurangnya kesadaran wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan
4
Usulan anggaran dari unit kerja tidak sesuai dengan plafon anggaran yang
ada
5
Pengiriman data untuk penyusunan APBD dan masing-masing unit kerja
kurang tepat waktu
6
Perubahan peraturan dari pemerintah pusat yang terlalu cepat di bidang
akuntansi pemerintahan
7
Masih lemahnya penegakan hukum bagi wajib pajak yang belum memenuhi
kewajibannya.
26
Dari kedua faktor tersebut di atas, diharapkan dapat dijadikan dasar dalam
menentukan isu-isu strategis dimana isu-isu
strategis yang telah dirumuskan adalah
sebagai berikut :
a. Peningkatan kwalitas SDM
b. Peningkatan sarana dan prasarana
c. Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah.
d. Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
e. Optimalisasi Pengelolaan Aset Daerah
Hasil perumusan isu-isu strategis, kemudian dilakukan penyeleksian atau pemilihan
isu-isu strategis menjadi isu strategis prioritas dengan menggunakan skema penentu urutan
prioritas (priority ranking scheme), dengan beberapa kriteria sebagai berikut :
a. Kesesuaian dengan Visi Organisasi : Isu yang muncul sesuai dengan visi yang
diemban organisasi.
b. Kesesuaian dengan misi organisasi : Isu yang muncul sesuai dengan misi yang
diemban organisasi.
c. Kesesuaian dengan prioritas pembangunan (Daerah) : Isu yang muncul sesuai dengan
prioritas pembangunan Daerah.
d. Sustainability atau keberlangsungan : Isu yang muncul benar-benar menyangkut
persoalan pokok yang
tetap akan dihadapi pada kurun waktu yang akan datang
(kurang lebih 5 tahun)
e. Coverage atau cakupan : Isu yang muncul mencakup luas wilayah dan masyarakat
yang cukup luas.
f. Multiplier Effect : Isu yang muncul (dengan penanganannya di kemudian hari)
diharapkan dapat mengurangi isu-isu yang lain.
Adapun untuk penilaian atau pembobotan dari masing-masing isu strategis
menggunakan angka dengan kriteria sebagai berikut :
1
= Kurang prioritas
2
= Cukup prioritas
3
= Prioritas
4
= Sangat prioritas.
27
Hasil dari penilaian atau pembobotan dari masing-masing isu strategis sebagaimana tertera
pada tabel di bawah ini :
MATRIK PEMILIHAN ISU STRATEGIS
KRITERIA
NO
TOTAL
ISU
V
M
P
C
S
E
SKOR
RANKING
1
Peningkatan Kualitas SDM
3
3
3
3
3
3
18
IV
2
Peningkatan Sarana Prasarana
2
2
2
2
2
2
12
V
3
Peningkatan Pendapatan Daerah
3
4
4
4
4
3
22
I
4
Pengembangan
Daerah
4
3
3
4
3
3
20
III
5
Penelusuran dan Pengamanan Aset Daerah
4
3
4
3
4
3
21
II
Pengelolaan
Keuangan
Keterangan :
1. V
= Visi, isu yang muncul sesuai dengan visi organisasi.
2. M
= Misi, isu yang muncul sesuai dengan misi yang diemban organisasi.
3. P
= Prioritas, isu yang muncul sesuai dengan prioritas pembanguan Daerah.
4. C
= Cakupan, isu yang muncul mencakup luas wilayah dan masyarakat yang
cukup luas.
5. S
= Sustainability (keberlangsungan), isu yang muncul benar-benar
menyangkut persoalan pokok yang tetap akan dihadapi pada kurun waktu
yang akan datang (kurang lebih 5 tahun)
6. E
= Multiflier Effect (dampak yang luas), isu yang muncul dengan
penanganannya dikemudian hari diharapkan dapat mempengaruhi isu-isu
yang lain.
Hasil penilaian dan pembobotan dari masing-masing isu strategis, terpilih 3 (tiga) Isu
strategis prioritas dengan urutan ranking sebagai berikut :
1. Peningkatan Pendapatan Daerah.
2. Optimalisasi Pengelolaan Aset Daerah.
3. Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah.
28
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
A. Visi dan Misi
Visi dan Misi DPKAD berdasarkan penjabaran dari visi dan misi
Pemerintah Kota
Semarang dengan memperhatikan kondisi, gambaran umum DPKAD maupun kebijakan
pengelolaan keuangan. Penetapan visi dan misi bertujuan untuk memediasi kondisi saat ini
dengan kondisi yang akan datang, mengklarifikasikan arah dan tujuan organisasi serta
menumbuhkan inspirasi dan tantangan pengelolaan dan manajemen keuangan.
VISI
Menjadi motor dalam pengelolaan keuangan daerah yang profesional dalam
rangka meningkatkan kemampuan keuangan daerah dan terlaksananya tertib
administrasi pengelolaan aset daerah.
Adapun makna dari visi tersebut :
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang berupaya menjadi
penggerak dan pelopor dalam upaya meningkatkan pendapatan daerah melalui
intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan serta meningkatkan
profesionalisme pengelolaan keuangan daerah yang dimulai dengan perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian dan pertanggungjawaban yang berprinsip pada anggaran
berbasis kinerja yaitu : transparansi, akuntabilitas dan value for money sehingga
diharapkan mampu meningkatkan kemampuan keuangan daerah dan meningkatkan
tertib administrasi pengelolaan aset daerah.
Prinsip-prinsip tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Transpransi adalah keterbukaan dalam proses perencanaan, penyusunan,
pelaksanaan dan pelaporan evaluasi anggaran.
29
b. Akuntabilitas adalah prinsip pertanggungjawaban publik dimana proses
penganggaran benar-benar dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan
lembaga perwakilannya. Akuntabilitas dilaksanakan dengan berlandaskan asas
efisiensi, tepat guna, tepat waktu dan dapat dipertanggungjawabkan.
c. Value for money proses penganggaran menetapkan prinsip ekonomis, efisien dan
efektif. Ekonomis berkenaan dengan pemilihan dan penggunaan sumber daya
dalam jumlah dan kualitas tertentu. Efisien berarti bahwa penggunaan dana
masyarakat dapat menghasilkan out put yang maksimal (berdaya guna). Sedangkan
efektif adalah penggunaan anggaran tersebut harus mencapai target atau tujuan
pelayanan publik.
MISI
Untuk mewujudkan visi SKPD tersebut dijabarkan lebih lanjut dalam 6 (enam)
misi yang menjadi pedoman bagi DPKAD dalam pelaksanaan tugas, sebagai
berikut :
1. Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah melalui intensifikasi, ekstensifikasi dan
penyusunan perangkat hukum tentang pendapatan sesuai dengan tuntutan
perubahan lingkungan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Optimalisasi pendapatan daerah dari dana perimbangan melalui keterlibatan
secara aktif dari fiskus, masyarakat/wajib pajak dan koordinasi yang intensif
dengan pemerintah agar dapat memperoleh bagian yang proporsional.
3. Efektivitas dan efisiensi dalam perencanaan dan pelaksanaan anggaran melalui
penerapan anggaran yang berbasis kinerja dan analisa standar belanja.
4. Transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan
daerah melalui penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dalam fungsi pelaporan penatausahaan
penerimaan dan belanja daerah.
30
5. Peningkatan tertib administrasi pengelolaan aset daerah dalam rangka
menyusun
laporan
keuangan
yang
transparan
dan
dapat
dipertanggungjawabkan.
6. Peningkatan pelayanan prima
kepada masyarakat, terhadap wajib pajak
maupun terhadap pengguna anggaran sesuai dengan Standar Pelayanan Publik
(SP2) dinas.
B. Tujuan dan Sasaran
1. Tujuan Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
a. Pendapatan daerah yang semakin meningkat, sehingga mampu memberikan
kontribusi yang nyata terhadap pembiayaan daerah.
b. Penerimaan daerah diluar pendapatan asli daerah yang semakin meningkat
sehingga mampu menunjang pendanaan daerah.
c. Mengembangkan perencanaan dan pelaksanaan anggaran melalui penerapan
anggaran berbasis kinerja dan standar analisa belanja yang mendasarkan pada
prinsip keadilan dan kewajaran sehingga akan terwujud pengelolaan keuangan
daerah yang realistis.
d. Mengembangkan pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan daerah yang sesuai
dengan prinsip, norma dan azas Standar Akuntansi Pemerintahan.
e. Terwujudnya sistem pengelolaan Aset Daerah yang profesional.
f. Meningkatkan kualitas pelayanan sesuai dengan Standar Pelayanan Publik Dinas
2. Sasaran Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
a. Kenaikan pendapatan asli daerah yang secara signifikan yang mampu memberikan
kontribusi bagi pendapatan daerah.
b. Kenaikan penerimaan daerah yang berasal dari Pemerintah/Pemerintah Propinsi
yang berupa DAU/DAK dan Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak sesuai dengan beban
dan potensi daerah.
c. Terlaksananya Standar Analisa Belanja (SAB) dalam pengelolaan keuangan daerah
untuk penyusunan APBD yang efektif dan efisien.
d. Terwujudnya laporan dan pertanggungjawaban keuangan daerah yang transparan
dan akuntabel.
31
e. Terwujudnya sistem pengelolaan aset yang profesional.
f. Terlaksananya standar pelayanan publik dinas yang sesuai dengan harapan
pengguna anggaran dan masyarakat (Wajib Pajak).
C. Strategi dan Kebijakan
1. Strategi
Adapun strategi yang akan dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kota Semarang dalam mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran yang akan
ditempuh dalam jangka waktu lima tahun ( Tahun 2011 – 2015) melalui 3 (tiga)
kebijakan yaitu :
a. Kebijakan Peningkatan Pendapatan Daerah
Peningkatan pendapatan asli daerah khususnya pajak daerah dengan
menerapkan system online.
Peningkatan penggalangan sumber-sumber penerimaan diluar PAD.
b. Kebijakan
Peningkatan
Tertib
Administrasi
Keuangan
Daerah
adalah
pengembangan pengelolaan keuangan daerah dengan mengembangkan software
sistem pengelolaan APBD yang terintegrasi.
c. Kebijakan pengelolaan aset daerah adalah pengembangan pengelolaan aset yang
profesional dengan mapping program dan sertifikasi aset Pemkot Semarang.
2. Kebijakan
Dalam rangka mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi yang ditempuh
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang, maka arah kebijakan
dinas adalah sebagai berikut :
a. Arah kebijakan Peningkatan Pendapatan Daerah adalah untuk mengatur dan
mengelola sumber-sumber penerimaan daerah dengan penyesuaian secara terarah
dan sistematis melalui intensifikasi dan ekstensifikasi Pendapatan Asli Daerah dan
Penggalangan sumber-sumber penerimaan daerah diluar Pendapatan Asli Daerah.
b. Arah Kebijakan Peningkatan Tertib Administrasi Keuangan Daerah adalah untuk
menerapkan prinsip-prinsip, norma dan asas standar akuntansi dan standar analisa
belanja dalam menyusun dan pelaksanaan APBD yang menjadi dasar bagi
pengendalian dan pengawasan keuangan daerah.
c. Arah Kebijakan Pengelolaan Aset Daerah adalah untuk penelusuran keabsahan
kepemilikan aset daerah dan pemanfaatan pengelolaan aset daerah.
32
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Adapun program dan kegiatan yang akan dilaksanakan Dinas Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah Kota Semarang dalam rangka mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran,
strategi dan kebijakan dalam kurun waktu lima tahun kedepan ( Tahun 2011 – 2015 ), adalah
sebagai berikut :
I.
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
1
Penyediaan jasa surat menyurat
2
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan lsitrik
3
Penyediaan jasa kebersihan kantor
4
Penyediaan alat tulis kantor
5
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
6
Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
7
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
8
Penyediaan makanan dan minuman
9
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
10 Penyelesaian pengelolaan administrasi kepegawaian
11 Penataan Aset DPKAD
12 Penyediaan Jasa dan Pengelolaan Group Band/Corps Musik Pemerintah Kota
Semarang
II.
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR
13 Pengadaan perlengkapan gedung kantor
14 Pengadaan peralatan gedung kantor
15 Pengadaan mebeleur
16 Pengadaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
17 Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung kantor
18 Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat Gedung kantor
19 Pemeliharaan Rutin/Berkala Mebeleur
33
III. PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR
20 Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan
21 Peningkatan Profesionalisme Perbendaharaan
22 Implentasi Online Sistem Surat Menyurat dengan Sistem Internet
23 Konsultasi Implementasi Regulasi Penyusunan Laporan Keuangan Daerah
IV.
PROGRAM
PENINGKATAN
PENGEMBANGAN
SISTEM
PELAPORAN
CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN
24 Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran
25 Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran
26 Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
27 Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara dan Pembantu Bendahara
28 Penyusunan LAKIP (Laporan Kinerja Akuntansi Pemerintah)
29 Evaluasi Standar Pelayanan Publik
30 Penyusunan Renja
31 Penyusunan RKA dan DPA Murni serta Perubahan
V.
PROGRAM
PENINGKATAN
DAN
PENGEMBANGAN
PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH
32 Penyusunan Analisa Standar Belanja
33 Penyusunan Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah
34 Penyusunan Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
35 Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah dan Retribusi
36 Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD
37 Penyusunan Rancangan Peraturan KDH dentang Penjabaran APBD
38 Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD
39 Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah KDH tentang Penjabaran Perubahan
APBD
40 Penyusunan
Rancangan
Peraturan
Daerah
tentang
Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD
41 Penyusunan Anggaran Gaji dan Tunjangan
42 Penyusunan dan Pembahasan KUA dan PPAS
43 Penyusunan dan Pembahasan KUA dan PPAS Perubahan
34
44 Sosialisasi PP Belanja Gaji
45 Pengkartuan dan Penyusunan Data Gaji PNS Perorangan
46 Penelitian SPJ
47 Evaluasi Pendapatan
48 Pemeriksaan Pajak Daerah
49 Pemberian Hadiah kepada WP dan Petugas PBB Berprestasi
50 Monitoring Tempat Pembayaran BPHTB
51 Pemberian Hadiah kepada WP Daerah yang berprestasi
52 Penyusunan Laporan Keuangan Dana Tugas Pembantuan dan Dekonsentrasi
53 Persiapan Penyusunan
54 Monitoring dan Koordinasi Pelaksanaan Dana Transfer
55 Monitoring Pinjaman/Lain-lain Pendapatan Pemerintah Kota Semarang
56 Updating Objek Pajak Daerah
57 Konfirmasi Lapangan Perpanjangan SKPD Reklame
58 Monitoring Reklame
59 Penagihan Pajak Restoran
60 Pengelolaan dan Pengembangan SIMPAD
61 Penungguan Objek Pajak Daerah
62 Monitoring Kepatuhan Bayar Pajak
63 Monitoring Piutang Pajak Daerah
64 Pengawasan dan Pemungutan Pajak Hiburan
65 Penyelesaian Surat Jatuh Tempo dan Teguran.
66 Monitoring dan Evaluasi Belanja Bantuan
67 Publikasi Laporan Keuangan Daerah
68 Sosialisasi Perencanaan dan Penganggaran APBD
69 Monitoring dan Evaluasi laporan saldo kas
70 Pengadministrasian Anggaran SKPD Kota Semarang
71 Perencanaan dan Penyusunan Anggaran Pendapatan Kota Semarang
72 Penyusunan Produk Hukum
73 Penyusunan Penatausahaan Pendapatan dan Belanja Pemerintah Kota Semarang
74 Orientasi Aprat
Penyusunan Laporan Keuangan Pemokot dalam rangka
Pengembangan Laporan Keuangan.
75 Sosialisasi Perda-perda Pajak Daerah
35
76 Pendampingan Pelaksanaan Pemeriksaan LKD
77 Penatausahaan Pendapatan dan Belanja (Rekening Timbal Balik)
78 Pemantapan LPJ APBD kepada Bendahara Penerima, Pengeluaran, PPK,
Pembuku dalam rangka penyusunan laboran keuangan
79 Sosialisasi Pelaksanaan APBD kepada SKPD
80 Pengadministrasian Penerbitan dan Pengiriman SKPD, SKPDKB dan SPSM
81 Pengendalian Pelaksanaan Anggaran
82 Publikasi Penyusunan Perda APBD
83 Sosialisasi Mekanisme Pembayaran BPHTB Kota Semarang
84 Monitoring dan Evaluasi Laporan Keuangan
85 Peningkatan Infrastruktur Pengelolaan Keuangan Daerah
86 Penyusunan Peraturan KDH tentang Pergeseran Anggaran
87 Penyusunan Himpunan SK tentang pejabat penatausahaan keuangan SKPD
88 Penyusunan CALK
89 Penyusunan Neraca
90 Penyusunan Laporan Operacional
91 Penyusunan LRA Rincian
92 Penyusunan LRA Penjabaran
93 Penyusunan Arus Kas
94 Penyusunan Laporan Kinerja
95 Penyusunan Pengantar LPLP APBD
96
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan BPHTB
97
Penatausahaan Pelaksanaan Kegiatan BPHTB
98
Validasi dan Verifikasi Penerimaan BPHTB
99
Peningkatan
Kemampuan
Petugas
PBB
dalam
rangka
Pelaksanaan
Pendaerahan BPHTB
100
Penunjang Kegiatan Kasda
101
Restitusi Penyusunan SPT dan Pengurusan PPH 21 Pegawai
102
Penyusunan Laporan keuangan Bulanan SKPD
103
Verifikasi Data Rekening PJU
104
Penilaian Ketetapan Pajak Daerah
105
Penelusuran dan penagihan Piutang Pajak Daerah
36
VI.
PROGRAM PEMBINAAN DAN FASILITASI PENGELOLAAN KEUANGAN
106 Asistensi Laporan Keuangan kepada SKPD
107 Pengelolaan Santunan Kebakaran
VII. PROGRAM OPTIMALISASI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
108 Penyempurnaan Sistem Informasi Penyusunan APBD
109 Penyusunan Kode Program Kegiatan dan Belanja APBD
110 Updating data pegawai dan pencetakan Daftar Gaji Pegawai
111 Monitoring dan Evaluasi Penyusunan Data Monografik Pegawai Sistem
Informasi Penggajian
112 Pemeliharaan Software dan Hardware Sistem Informasi Penyusunan APBD
VIII. PROGRAM PENGELOAAN ASET DAERAH
113 Penelusuran Aset Daerah
114
Pensertifikatan Aset Daerah
115
Pengadministrasian Aset Daerah
116
Pengamanan Aset Daerah
117
Penghapusan Aset Daerah
118
Revaluasi/Apraisal Aset Daerah
119
Penyediaan Jaminan Barang Milik Daerah
120
Pengendalian Manajemen Pengelolaan Barang Milik Daerah
121
Pengendalian Tertib Administrasi Pengelolaan Barang Daerah
122
Pengembangan GIS Tanah dan Bangunan
123
Arsip Digital Aset
Adapun penyajiannya adalah sebagaimana tabel terlampir.
37
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU
PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja yang secara langsung menunjukan kinerja
yang akan dicapai Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang dalam
lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
RPJMD.
TABEL 6.1
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU
PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
NO
INDIKATOR
KONDISI
KINERJA
PADA
AWAL
PERIODE
RPJMD
(3)
Tahun
1
(4)
Tahun
2
(5)
Tahun
3
(6)
Tahun
4
(7)
Tahun
5
(8)
0
12,5
12,5
12,5
12,5
12,5
100%
0
25
25
25
25
25
100%
100
100
100
100
100
100
100%
100
100
100
100
100
100
100%
Tahun 0
(1)
1
2
3
4
(2)
Meningkatnya
persentase
Peningkatan
Pendapatan Asli
Daerah (PAD)
Meningkatnya rasio
kemandirian keuangan
dalam pembiayaan
pembangunan
Meningkatnya
optimasisasi
pengelolaan aset
daerah dengan
penekanan pada
ketersediaan data aset
yang akurat dan
pengamanan aset
daerah.
Terwujudnya tertib
administrasi
keuangan daerah
dengan opini Wajar
Tanpa Pengecualian
(WTP)
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
KONDISI
KINERJA
PADA
AKHIR
PERIODE
RPJMD
(9)
38
BAB VII
PENUTUP
Rencana Strategis SKPD Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota
Semarang Tahun 2011 – 2015 ini disusun sebagai penjabaran dari RP JMD Kota Semarang
Tahun 2011 – 2015 serta disesuaikan dengan tugas pokok, fungsi dan kewenangan Dinas
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang berdasarkan Peraturan Walikota
Semarang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang.
Renstra SKPD Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Semarang Tahun 2011 –
2015 ini disusun untuk dijadikan pedoman pelaksanaan kegiatan bagi segenap aparat di Dinas
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang dalam rangka pencapaian visi, misi,
tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan yang telah ditetapkan. Untuk memperoleh hasil
yang optimal dalam pelaksanaannya perlu dukungan dari berbagai pihak baik dari lingkungan
internal organisasi maupun eksternal organisasi. Disamping itu perlu adanya komitmen yang
tinggi sekaligus tanggap terhadap perubahan-perubahan yang terjadi baik di lingkungan Dinas
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang maupun Pemerintah Kota Semarang.
KEPALA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN
DAN ASET DAERAH KOTA SEMARANG
Drs. S U S E N O, MM
Pembina Utama Muda
NIP. 19520403 197409 1 001
39
Download