STRATEGI INOVASI PRODUK PT. BANK PANIN

advertisement
STRATEGI INOVASI PRODUK PT. BANK PANIN SYARIAH Tbk
DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING ANTAR SESAMA
BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh:
RIANDAR FATA HUDAYA
NIM. 106046101686
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H / 2011 M
ABSTRAKSI
Perkembangan perbankan syariah dan perbankan konvensioanl saat ini sangat cepat ini
terlihat dari jumlah Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) dan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Hingga September 2010 BUS (Bank Umum Syariah) telah
mencapai 10 Bank, UUS (Unit Usaha Syariah) sebanyak 23 unit, dan jumlah BPRS (Bank
Perkreditan Rakyat Syariah) sebanyak 146. Jumlah kantor ditambah office channelling sebanyak
2.778 buah.
Seiring dengan perkembangan perbankan syariah dan perbankan konvensional yang
begitu pesat, hal ini juga diiringi dengan persaingan produk-produk bank Syariah dan bank
konvensional yang sangat kompetitif. Keberagaman produk dan jasa ini, Bank syariah perlu terus
melakukan inovasi produk dan dapat mengeksplorasi kekayaan skema keuangan yang variatif
dan sekaligus bisa menunjukkan perbedaan dengan perbankan konvensional. Dalam pandangan
Bank Panin Syariah melihat semakin ketatnya persaingan pada produk perbankan saat ini
memang perlu dilakukan strategi dalam penginovasian produk.
Sebagai sebuah bank baru strategi yang dilakukan Bank Panin Syariah dalam inovasi
produk agar bisa bersaing cara cepatnya adalah melakukan mirroring pada produk-produk
perbankan atau melihat produk yang ada di Bank Panin Konvensional yang mungkin bisa di
duplicate untuk di syariah. Bank Panin Syariah tidak fokus untuk menciptakan produk terlalu
banyak, tetapi yang ditekankan adalah men-delivered produk-produk Bank Panin Syariah secara
tepat kemasyarakat, salah satu nya adalah dengan kecepatan proses.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, segala puja dan puji syukur penulis panjatkan pada Allah swt karena
dengan segala rahmat, taufik, hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sehingga
dapat menyelesaikan Program Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Shalawat serta salam
selalu kita curahkan pada junjungan Nabi Besar Muhammad saw, semoga dengan membaca
shalawat beliau kita memperoleh syafaatnya di hari kiamat nanti.
Dalam penulisan ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu penulis dengan kerendahan hati menerima saran dan kritik dari semua pihak.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengungkapkan rasa terima kasih setulus-tulusnya
kepada pihak–pihak yang telah membantu, membimbing, dan memotivasi penulis sehingga
penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih saya tujukan kepada:
1.
Orang tua tercinta, ayahanda Komari dan Ibunda Umi Khaedaroh karena merekalah penulis
dapat seperti ini. Serta kakak dan adik tersayangku Riana Nur Wahyuni, Riani Nur Hidayati,
Rizal Fata Nur Aulia, Rizka Muzayyinatul Jannah, karena kalian penulis jadi termotivasi.
2.
Prof. Dr. H. Amin Suma, S.H., M.A., M.M. Selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Dr. Euis Amalia, M.Ag selaku Ketua Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam),
Mu’min Rouf, M.A. Selaku Sekretaris Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), serta stafstaf di Program Studi Muamalat.
iii
4.
Dr. Zainul Arifin, M.Pd. Selaku dosen pembimbing skripsi yang meluangkan waktunya
untuk penulis.
5.
Pengurus Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
6.
PT. Bank Panin Syariah Tbk, yang bersedia untuk dijadikan tempat riset dan bapak Edy Tri
Sujarwadi selaku Group Head Pengembangan Pembiayaan dan ibu Intan Ariesyanti selaku
Liabilities Product Dev. Head yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk wawancara
penelitian.
7.
Teman-teman yang selalu mendukung dan membantu penulis baik moral maupun materiil
seperti Riana Sari, Siska Elvira Yunita, Rudi Ismail, Zulfitri, Samsul Muhadjar,
Syawaluddin Ikhsan, Mustofa Kemal Ridho, Koni Rumaini Azis, Ulil Ansor.
8.
Teman-teman kelas perbankan syariah D angkatan 2006 Fakultas Syariah dan Hukum.
9.
Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga amal baik mereka diterima Allah swt dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi
pembaca. Amiin.
Jakarta, Juni 2011
Riandar Fata Hudaya
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................................................................i
Abstrak............................................................................................................................................ii
Kata Pengantar...............................................................................................................................iii
Daftar Isi.........................................................................................................................................v
Daftar Gambar.............................................................................................................................viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...................................................................................1
B. Perumusan dan Pembatasan Masalah...............................................................6
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penulisan........................................................7
D. Review Kajian Terdahulu.................................................................................8
E. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep..........................................................10
F.
Metode Penelitian...........................................................................................12
G. Sistematika Penulisan.....................................................................................16
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian dan Tujuan Strategi......................................................................18
B. Pengertian dan Tujuan Inovasi.......................................................................21
C. Pilar-Pilar Inovasi Produk Bank Syariah.......................................................24
D. Pengertian Persaingan....................................................................................27
E. Persaingan Bank Syariah dengan Bank Konvensional..................................31
v
BAB III
PROFIL TENTANG PT. BANK PANIN SYARIAH Tbk
A. Sejarah berdirinya PT. Bank Panin Syariah Tbk............................................36
B. Visi dan Misi PT. Bank Panin Syariah Tbk....................................................37
C. Stuktur Organisasi PT. Bank Panin Syariah Tbk............................................38
D. Badan Pengurus PT. Bank Panin Syariah Tbk................................................39
E. Produk dan Layanan PT. Bank Panin Syariah Tbk........................................40
BAB IV
STRATEGI INOVASI PRODUK PT. BANK PANIN SYARIAH Tbk
DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING ANTAR SESAMA BANK
SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL
A. Pembagian segmen masyarakat yang dilakukan oleh PT. Bank Panin syariah
Tbk..................................................................................................................46
B. Strategi Inovasi Produk PT. Bank Panin Syariah Tbk dalam meningkatkan
daya saing antar sesama Bank Syariah dan Bank Konvensional....................53
C. Upaya Bank Panin syariah dalam mengatasi kendala penginovasian
produk.............................................................................................................67
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………….........71
B. Saran…………………………………………………………………...........73
vi
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….........75
LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Persaingan dalam dunia perbankan saat ini sudah sangat ketat dan era
pasar bebas sudah mulai, maka perencanaan yang matang dan profesional
menjadi suatu hal yang mutlak perlu dilakukan oleh perbankan Indonesia.
Adanya UU No. 10/1998 dan UU No.23/1999, membuka peluang luas kepada
bank konvensional untuk konversi ke unit-unit usaha sistem syariah.
Penambahan UUS ini dari tahun ke tahun, berdasarkan data BI pada
Januari 2008 secara total jumlah BUS ada 3 buah, UUS ada 25 buah dan BPRS
ada 115 buah. Dengan banyaknya bank-bank syariah baik yang beroperasi
secara stand alone maupun yang menerapkan dual banking system, begitu juga
bank konvensional dengan sistem konvensional bisa membentuk unit-unit
perbankan dengan sistem syariah merupakan sebuah fenomena tersendiri di
negeri ini.1
Pertumbuhan bank syariah tersebut harus diiringi dengan usaha yang
profesional untuk menyiapkan layanan yang memuaskan nasabah.2 Kondisi
pasar sekarang lebih berorientasi kepada buyer market sehingga bank
1
Faisal Baasir, Indonesia Pasca Krisis : catatan positif dan ekonomi (Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan, 2004), h. 161-162
2
republika, senin 23 maret 2009, hal.20, diakses pada tanggal 28 november
2010,www.republika.com
1
2
konvensional maupun bank syariah harus mulai bebenah diri dalam
menghadapi persaingan yang semakin kompetitif.
Dengan kondisi itu lembaga keuangan harus aktif, tidak berdiam diri
menunggu nasabah datang, dan untuk itu diperlukan faktor penunjangnya,
seperti adanya tenaga kerja yang terampil, sistem organisasi yang baik sarana
yang memadai, serta usaha pemasaran yang efektif dan kompetitif guna
memberikan pelayanan dan kesan yang baik untuk para nasabah.3
Keberagaman produk dan jasa sebagai ciri khas bank syariah. Bank
syariah perlu terus melakukan inovasi produk dan dapat mengeksplorasi
kekayaan skema keuangan yang variatif dan sekaligus bisa menunjukkan
perbedaan dengan perbankan konvensional. Beberapa inisiatif yang dapat
dilakukan oleh bank syariah, misalnya melalui mirroring produk dan jasa bank
syariah internasional serta mendorong bank syariah milik asing untuk
membawa produk-produk yang sukses di luar negeri ke Indonesia. Program ini
menjadi keharusan agar keunikan perbankan syariah dibandingkan dengan
perbankan konvensional lebih terlihat jelas.
Empat dari sembilan produk unggulan Bank Syariah peserta iB Showcase
IIMS 2010 diantaranya adalah:
Bank Muamalat Indonesia (BMI) bekerjasama dengan subsidiary-nya
yang bergerak dalam bidang pembiayaan syariah, PT Al-Ijarah Indonesia
3
Kolom Bisnis Syariah &Global, Pasar Bank Syariah Bisa, 3,5 persen di 2009dikutip
Republika pada tanggal jumat 27 maret 2009,hal. 20 diakses pada 28 november 2010, http//
Republika
3
Finance (ALIF) akan meluncurkan produk pembiayaan baru, yaitu Kredit
Kendaraan Bermotor Syariah (KKB). Produk baru yang dinamakan Auto
Muamalat tersebut diluncurkan bersamaan dengan pembukaan Indonesia
Internasional Motor Shows 2010, pada 23 Juli 2010. Fasilitas pembiayaan ini
ditujukan untuk pembelian kendaraan roda empat baru dan bekas pakai,
tergantung keinginan konsumen.
Tidak hanya IIMS, program pembiayaan ini akan terus berlanjut. Program
kepemilikan mobilnya berlaku di seluruh BMI di seluruh Indonesia,yang
dimulai dari 12 kota, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Cirebon, Solo,
Surabaya,
Medan,
Pekanbaru,
Palembang,
Sistemtransaksiberlangsungreal
Banjarmasin,
Samarinda.
time
on-
linesehinggamampumemberikanlayanancepatdengankonsepone
approval.BMI
memasang
target
day
hinggaakhirtahun
2010
dapatmembukukanpembiayaansyariahkendaraanbermotorsebesar Rp500 milyar.
Salah satu bank syariah yang ikutdalam Indonesia Internasional Motor
Show
2010
adalah
BCA Syariah.Dalameventbesarini,
sejumlah
skim
telahdisiapkan yang meringankandanmemudahkankonsumen.Bila nasabah ingin
membeli mobil yang dipamerkan, maka BCA Syariah akan memberikan
keringanan down payment sebesar 10 %. Selain itu, akan diberikan juga special
margin untuk jangka waktu pembiayaan selama tiga tahun, fokus pemasaran
ditujukan pada MPV buatan Jepang. Khusus untuk pembiayaan dengan jangka
waktu satu tahun, ada lagi keringanan lain. Biaya administrasi bakal
4
dibebaskan. Jaminan maksimal juga menyertai program kepemilikan mobil ini,
caranya dengan memberikan asuransi all risk atau kombinasi.
Sejumlah hadiah disediakan selama pameran berlangsung. Souvenir
hanya salah satu bagian kecil saja. Yang lebih menarik justru hadiah berupa
biaya asuransi jiwa kecelakaan semuanya gratis. Proses approval tak akan
memakan waktu lama. Jika dokumen lengkap, dalam tiga hari kerja proses akan
selesai.
Bank Syariah Mandiri pada Pembiayaan Pemilikan Kendaraan Bermotor
(BSM Oto) sebagai bagian dari pembiayaan konsumer. Produk tersebut sebagai
jawaban atas kebutuhan masyarakat akan pemilikan kendaraan berupa mobil
dengan pembiayaan berbasis syariah.
Pembiayaan BSM Oto merupakan salah satu wujud komitmen Bank
Syariah Mandiri sebagai solusi terbaik yang memberikan kemudahan dan
keringanan bagi nasabah dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan pemilikan
kendaraan berupa:
1.
Mobil Baru
2.
Mobil bekas pakai
Melalui Pembiayaan BSM Oto, Anda mendapat keuntungan:
1.
Mengalokasikan angsuran tiap bulan secara pasti dan terkendali (dengan
cicilan tetap sampai 5 tahun) sehingga mampu memberikan ketenangan
dan kenyamanan di dalam membayar angsuran tanpa perlu khawatir
terjadi fluktuasi sewaktu-waktu di kemudian hari.
5
2.
Dapat digunakan oleh perusahaan, instansi, koperasi karyawan sebagai
wadah di dalam memberikan fasilitas pemilikan kendaraan bagi karyawan
secara kolektif melalui produk BSM Implan. Berbagai keunggulan produk
pembiayaan
BSM
Oto
yang ditawarkan
ini
semata-mata
untuk
mengakomodasi customer needs and satisfying yang menjadi target market
pembiayaan BSM Oto.
Bank Bukoppin Syariah menawarkan pembiayaan iB untuk kepemilikan
mobil dengan skim Murabahah (jual beli). Program yang memberikan kepastian
jumlah angsuran tiap bulannya bagi para nasabah. Sebagai contoh, nasabah
mengajukan pembiayaan mobil kijang Innova kepada Bank Syariah Bukopin
untuk jangka 5 tahun. Atas permohonan ini, bank kemudian membelikan mobil
yang diinginkan nasabah dari dealer misal dengan harga Rp250 juta.
Sebagai wujud komitmen nasabah meminta pembayaran DP sebesar Rp50
juta. Setelah ada kesepakatan margin atau keuntungan bank, selanjutnya bank
akan menjual mobil tersebut kepada nasabah dengan harga Rp280 juta
(pembiayaan Rp200 juta + margin bank Rp80 juta). Sehingga cicilan yang
harus dibayar oleh nasabah setiap bulannya adalah Rp280 juta bagi 60 bulan,
yaitu Rp4,66 juta. Fitur lain yang ditawarkan Bank Syariah Bukopin adalah
jangka waktu pembiayaan yang fleksibel sampai 5 tahun, uang muka relatif
ringan, serta tidak adanya pinalti apabila nasabah ingin melunasi lebih cepat. 4
4
Produk Unggulan 9 Bank Syariah Peserta iB Showcase IIMS 2010, 20 july 2010
diakses pada tanggal 28 Januari 2011, http// iB Zone
6
Melihat ketatnya persaingan produk antar sesama bank syariah dan bank
konvensional dalam hal ini, PT. Bank Panin Syariah Tbk harus menciptakan
strategi yang jitu, langkah konkritnya adalah penginovasian produk karena
inovasi berkaitan dengan saing strategis dan kemampuan menghasilkan laba di
atas rata-rata. Inovasi merupakan faktor penting bagi upaya perusahaan untuk
mendiferensiasikan produk-produk atau jasanya dari para pesaing dengan caracara yang menciptakan nilai baru atau tambahan bagi para nasabah.
Oleh karena itu, sebagai sebuah kapabilitas perusahaan, inovasi produk
dapat menjadi sumber penting bagi keunggulan kompetitif ketika perusahaan
berusaha bersaing di
wilayah-wilayah yang diciptakan oleh ciri-ciri
perekonomian global.5
Dari uraian diatas yang telah penulis paparkan, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian yang akan dibuat dalam bentuk skripsi dengan
mengangkat judul: “Strategi Inovasi Produk PT. BANK PANIN SYARIAH
Tbk Dalam Meningkatkan Daya Saing Antar Sesama Bank Syariah dan
Bank Konvensional”.
B.
Batasan Dan Rumusan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah, maka dalam penulisan ini, penulis
memfokuskan dan membatasi permasalahan seputar strategi inovasi produk PT.
5
Hitt Michael A, Ireland, R.Duane,Hoskisson, Robert E Manajemen Strategis : Daya
saing & Globalisasi (Jakarta : Salemba Empat, 2002) Jilid,1 Edisi 1, hal.215
7
Bank Panin Syariah Tbk dalam meningkatkan daya saing antar sesama bank
syariah dan bank konvensional.
Untuk mempermudah penulisan ini, maka penulis merumuskan terlebih
dahulu pada permasalahan ke dalam bentuk pertanyaan, sebagai berikut:
1.
Bagaimana pembagian segmen masyarakat yang dilakukan oleh PT. Bank
Panin Syariah Tbk?
2.
Bagaimana strategi inovasi produk PT. Bank Panin Syariah Tbk dalam
meningkatkan daya saing antar sesama Bank Syariah dan Bank
Konvensional?
3.
Bagaimana upaya PT. Bank Panin syariah Tbk dalam mengatasi kendala
penginovasian produk?
C.
Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
1.
Untuk mengetahui pemahaman mengenai strategi inovasi produk yang
dilakukan PT. Bank Panin Syariah Tbk
2.
Untuk mengetahui bagaimana PT. Bank Panin Syariah Tbk melihat
persaingan sebelum menciptakan suatu inovasi produk
3.
Untuk mengetahui analisa terhadap strategi inovasi produk PT. Bank Panin
Syariah Tbk dalam meningkatkan daya saing antar sesama Bank Syariah
dan Bank Konvensional
Sedangkan manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
8
1. Bagi peneliti, sebagai wawasan keilmuan yang dapat menstimulus penulis
untuk terus belajar mengenai perkembangan Bank Syariah khususnya halhal yang berkaitan dengan faktor pendorong masyarakat Indonesia untuk
bermitra pada PT. Bank Panin Syariah Tbk.
2. PT. Bank Panin Syariah Tbk, sebagai bahan pertimbangan dalam proses
pengambilan keputusan perencanaan dan pengimplementasian strategi
inovasi produk dalam meningkatkan daya saing antar sesama Bank Syariah
dan Bank konvensional.
3. Akademisi, semoga penelitian ini dapat menjadi inspirasi lanjutan untuk
mengembangkan ekonomi Islam dan memperluas informasi khususnya
industri perbankan syariah.
4. Masyarakat, diharapkan menghasilkan informasi tentang perkembangan
Bank Syariah dan turut berperan dalam pengembangan perbankan syariah
terutama dalam peningkatan kepercayaan kepada Bank Syariah.
D.
Kajian Pustaka
Berdasarkan telaah yang telah dilakukan terhadap beberapa sumber
kepustakaan. Penulis melihat masalah ini tampaknya masih kurang mendapat
perhatian, untuk itu penulis menggunakan kajian pustaka penulisan ini adalah :
1.
Siti Irma Fatimah pada tahun 2006 sifat penelitiannya kuantitatif dan
kualitatif, tentang analisa strategi koperasi pondok pesantren dalam
pemberdayaan ekonomi rakyat (studi kasus pada kopontren Al-ikhlas,
9
Subang) membahas tentang lembaga keuangan syariah dengan menitik
beratkan pada strategi koperasi pondok pesantren.6
2.
Jubaedah pada tahun 2009 sifat penelitiannya kualitatif tentang peran
strategis linkage program Bank Syariah terhadap penguatan lembaga
keuangan mikro syariah (studi kasus pada Bank muamalat Indonesia)
membahas tentang peran strategis linkage program Bank Syariah yang
dilakukan untuk penguatan lembaga keuangan mikro syariah. 7
Perbedaan skripsi yang saya tulis dalam skripsi ini berbeda tentang produk
PT. Bank Panin Syariah Tbk dalam meningkatkan daya saing antar sesama
bank syariah dan bank konvensional, yaitu membahas tentang apa yang
dilakukan PT. Bank Panin Syariah Tbk dalam menginovasikan produk, dimana
suatu lembaga keuangan dalam mempertahankan nasabahnya dan menarik
nasabah yang baru harus memiliki ide untuk menciptakan sesuatu yang berbeda
dari sebelumnya bentuk dari itu semua adalah inovasi produk.
Siti Irma Fatimah, “Analisa Strategi Koperasi Pondok Pesantren Dalam
Pemberdayaan Ekonomi Rakyat ( Studi kasus pada Kopontren Al-Ikhlas, Subang).” (Skripsi
S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta,
2006)
7
Jubaedah, “Peran Strategis Linkage Program Bank Syariah Terhadap Penguatan
Lembaga Keuangan Mikro Syariah ( Studi kasus pada Bank Muammalat Indonesia).”
(Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,
Jakarta, 2009)
6
10
E.
Kerangka Teori dan Kerangka Konsep
Dalam penelitian ini dibahas tentang Strategi inovasi produk PT. Bank
Muamalat Indonesia Tbk dalam meningkatkan daya saing antara sesama bank
syariah dan bank konvensional pada Pengertian dan tujuan strategi, Pengertian
dan tujuan inovasi, Pengertian produk, Pengertian persaingan, Persaingan antar
Bank Syariah, Persaingan Bank Syariah dengan Bank Konvensional
Sondang Siagian menyebutkan bahwa strategi adalah cara yang terbaik
untuk mempergunakan dana, daya dan tenaga yang tersedia sesuai dengan
tuntutan perubahan lingkungan.8
Strategi bisa juga diartikan sebagai tujuan jangka panjang dari suatu
perusahaan, serta pendayagunaan alokasi semua sumber daya yang penting
untuk mencapai tujuan tersebut. Keputusan strategi merupakan sarana untuk
mencapai tujuan akhir. Keputusan ini mencakup definisi tentang bisnis, produk
dan pasar harus dilayani, fungsi yang harus dilaksanakan dan kebijaksanaan
utama yang diperlukan untuk mengatur dalam melaksanakan keputusan ini
demi mencapai sasaran. Menurut F.Gluek strategi adalah rencana yang
disatukan, luas dan terintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategi
perusahaan dengan tantangan lingkungan dan dirancang untuk memastikan
8
Sondang Siagian, Analisa Serta Perumusan Kebijakan dan Strategi Organisasi,
(Jakarta :PT Gunung Agung, 1986), cet. ke-2,h.17
11
bahwa tujuan utama dari perusahaan itu dapat dicapai melalui pelaksanaan yang
tepat oleh organisasi.9
inovasi dapat diartikan sebagai "proses” atau “hasil” pengembangan atau
pemanfaatan
atau
mobilisasi
pengetahuan,
keterampilan
(termasuk
keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki
produk (barang atau jasa), proses atau sistem yang baru, yang memberikan nilai
yang berarti atau secara signifikan (terutama ekonomi dan sosial).
Inovasi sebagai suatu “obyek” juga memiliki arti sebagai suatu produk
atau praktik baru yang tersedia bagi aplikasi, umumnya dalam suatu konteks
komersial.
Biasanya,
beragam
tingkat
kebaruannya
dapat
dibedakan,
bergantung pada konteksnya suatu inovasi dapat bersifat baru bagi suatu
perusahaan (agen atau aktor), baru bagi pasar, negara atau daerah, atau baru
secara global. Sementara itu, inovasi sebagai suatu “aktivitas” merupakan
proses penciptaan inovasi, seringkali diidentifikasi dengan komersialisasi suatu
invensi. Istilah inovasi memang sering didefinisikan secara berbeda, walaupun
pada umumnya memiliki pemaknaan serupa. Inovasi, dalam ilmu lingusitik
adalah fenomena munculnya kata-kata baru dan bukan kata-kata warisan.10
9
Rokhmad Slamet, Seminar Akademik Program BBA Jakarta Institute of
Management Studies,( Jakarta : 24 Maret 2001),h.3
10
Clark, John dan Ken Guy (1997).Innovation and Competitiveness. Technopolis.
July 1997.
DISR. (1999). Shaping Australia’s Future: Innovation - Framework
Paper.Department of IndustryScience and Resources.Australia. October 1, 1999.
12
Produk merupakan segala sesuatu yang memiliki nilai di suatu pasar
dimana kemampuannya memberikan manfaat dan kepuasan termasuk benda,
jasa, organisasi, tempat, orang dan ide-ide.11 Philip Kotler mendefinisikan
produk sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu
kebutuhan dan keinginan.12 Jadi produk bukan hanya berbentuk sesuatu yang
berwujud (tangible) saja, akan tetapi juga sesuatu yang tidak berwujud
(intangible) seperti pelayanan jasa.13
F.
Metodologi Penelitian
1.
Jenispenelitian
Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif yang bersifat
Deskriptif bertujuan untuk mengetahui dan menggambarkan karakteristik
variabel yang berkenaan dengan fenomena yang diteliti dalam suatu
situasi. Metode deskriptif digunakan untuk menjelaskan bagaimana
strategi-strategi Bank Panin Syariah dalam membuat sebuah inovasi
produk untuk meningkatkan daya saing antar sesama Bank Syariah dan
Konvensional.
2.
Pendekatan Penelitian
11
David W, Cravens, Pemasaran Strategis,(Jakarta: Erlangga,1996) Jilid 2, h. 3
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta : Prehalindo, 1997) Jilid 1,Ed. 9, h.9
13
Marti Sumarni, Marketing Perbankan,(Yogyakarta : Liberty,1997) h.204
12
13
Adapun tipe atau pendekatan penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini berupa survei di PT. Bank Panin Syariah Tbk.
3.
Jenis Data dan Sumber Data
Dalam menyusun skripi ni, penulis menggunakan 2 jenis sumber data,
yaitu :
a. Data Primer
Data Primer merupakan data yang berasal dari sumber utama atau sumber
asli. Data primer ini diperoleh langsung dari wawancara dengan ibu Intan
Ariesyanti sebagai (Liabilities Product Division Head), dan bapak Edy Tri
Sujarwadi sebagai (Group Head Pengembangan Pembiayaan) PT. Bank
Panin Syariah Tbk dan dokumen asli PT. Bank Panin Syariah Tbk
b. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari literatur-literatur
kepustakaan seperti buku, majalah, media tulis serta media elektronik
yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini.
4.
Teknik Pengumpulan Data
Sesuai
dengan
permasalahan
yang
diangkat,
maka
dalam
pengumpulan data skripsi ini, penulis menggunakan teknik sebagai
berikut:
a. Penelitian kepustakaan (Library research), merupakan data sekunder yang
mendukung data primer, dalam hal ini penulis mengadakan penelitian
terhadap literatur yang ada kaitannya dengan penulisan skripsi ini, literatur
14
ini berupa buku, majalah, surat kabar, internet, brosur-brosur dan lain-lain
yang berkaitan dengan tema skripsi tersebut.
b. Penelitianlapangan(field research), data yang diperolehdari PT. Bank
Panin Syariah Tbk. Dengan metode ini penulis memperoleh data dan
informasi tentang analisa Strategi inovasi produk dalam meningkatkan
daya saing antar sesama Bank Syariah dan Bank Konvensional, dengan
menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
a) Observasi, yaitu pengamatan dan pencatatan sistematis terhadap
fenomena-fenomena
yang
diselidiki.14Hal-hal
dilakukandalamobservasiadalahmengenaikeadaan
yang
yang
sebenarnyaterjadi di lokasipenelitian yang berkaitandengankegiatan
PT. Bank PaninSyariahTbk.
b) Dokumentasi, yaitu dilakukan dengan cara mengumpulkan data
berdasarkan laporan yang didapat dari pihak PT. Bank Panin Syariah
Tbk dan laporan lainnya yang berkaitan dengan masalah penelitian ini.
c) Wawancara (Interview), yaitu pengumpulan data dengan cara
mengajukan pertanyaan kepada pihak responden yang sekiranya
mampu memberikan informasi yang berguna bagi penelitian ini,
selanjutnya jawaban responden dicatat, atau direkam. Adapun yang
menjadi responden dalam penelitian ini adalah ibu Intan Ariesyanti
14
h.132
Sutrisno Hadi, Metodelogi Research, cet-XXI, ( Yogyakarta : Andi Offset, 1992),
15
sebagai (Liabilities Product Division Head), dan bapak Edy Tri
Sujarwadi sebagai (Group Head Pengembangan Pembiayaan) PT.
Bank PaninSyariahTbk.
5.
Teknik Analisa Data
Dalam penulisan ini penulisan akan menggunakan penelitian
deskriptif analisis, yaitu penelitian yang menggambarkan suatu gejala
data-data dan informasi yang berdasarkan fakta yang diperoleh dari
lapangan.15Kemudian penulis menggambarkan atau memaparkan analisis
data tentang strategi inovasi produk PT. Bank Panin Syariah Tbk dalam
meningkatan daya saing antar sesama Bank Syariah dan Bank
Konvensional yang kemudian diambil kesimpulan. Dengan metode
deskriptif analisis ini, penulis mengumpulkan dan memaparkan data yang
diperoleh melakukan penelitian lapangan (Field Research).
6.
TeknikPenulisan
Adapun teknik penulisan dalam penulisan skripsi ini adalah menggunakan
”Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta 2007”.
15
Irawan Soehartono, Penelitian Sosial, (Bandung : PT Remaja Rosda Karya,
1995),Cet. 1,h.35
16
G.
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam menyusun skripsi ini adalah
sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab I, penulis akan menguraikan: Latar belakang
masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, metode penelitian dan teknik penulisan,
serta sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Dalam bab II, penulis membahas tentang: Pengertian dan
Tujuan Strategi, Pengertian dan Tujuan Inovasi, Pengertian
Produk, Pengertian Persaingan, Persaingan antar Bank Syariah,
Persaingan Bank Syariah Dengan Bank Konvensional.
BAB III
PROFIL TENTANG PT. BANK PANIN SYARIAH Tbk
Dalambab III, penulis membahas tentang: Sejarah berdirinya
PT. Bank Panin Syariah Tbk, Visi dan Misi PT. Bank Panin
Syariah Tbk, Stuktur Organisasi PT. Bank Panin Syariah Tbk,
Produk dan Layanan PT. Bank Panin Syariah Tbk.
BAB IV
STRATEGI INOVASI PRODUK PT. BANK PANIN
SYARIAH Tbk DALAM MENINGKATKAN DAYA
SAING ANTAR SESAMA BANK SYARIAH DAN BANK
KONVENSIONAL
17
Dalam bab IV, Pembagian Segmen Masyarakat yang dilakukan
oleh PT. Bank Panin Syariah Tbk, Strategi inovasi produk PT.
Bank Panin Syariah Tbk dalam meningkatkan daya saing
antara sesama Bank syariah dan Bank Konvensional,Upaya
Bank Panin syariah dalam mengatasi kendala penginovasian
produk.
BAB V
PENUTUP
Dalam bab V ini mencakup kesimpulan dari keseluruhan
pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya,
serta saran-saran yang dapat penulis sampaikan dalam
penulisan skripsi ini.
18
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Dan Tujuan Strategi
Kata strategi berasal dari Yunani, yaitu Stratogros atau strategis yang
berarti Jendral. Strategi berarti seni para Jendral.1Dalam pembahasan kata
“Strategi” sulit untuk dibantah bahwa penggunaannya lebih dominan dalam
situasi peperangan sebagai tugas seorang komandan dalam menghadapi
musuh.2
Henry Mintzberg mendefinisikan strategi sebagai 5p, yaitu: strategi
sebagai perspektif, strategi sebagai posisi, stategi sebagai perencanaan,
Strategi sebagai pola kegiatan, dan strategi sebagai “penipuan” (ploy) yaitu
muslihat rahasia. Sebagai perspektif, dimana strategi dalam membentuk
misi, menggambarkan perspektif kepada semua aktifitas.
Sebagai posisi, dimana dicari pilihan untuk bersaing. Sebagai
perencanaan, dalam hal strategi menentukan tujuan performasi perusahaan.
Sebagai pilar kegiatan, dimana dalam strategi dibentuk suatu pola, yaitu
umpan balik dan penyesuaian.
1
Djaslim Saladin, Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan, (Bandung : Linda
Karya, 2004), h.1
2
Hadiri Nawawi, Manajemen Strategik , (Gajah Mada University Press, 2003),
Cet.2, h.147
18
19
Dari berbagai pengertian dan definisi mengenai strategi secara umum
dapat didefinisikan strategi adalah suatu seni. Walaupun diadakan suatu
analisis peralatan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi strategi, tetapi
proses perumusan strategi tetap lebih banyak didominasi oleh pemikiran
instuisi, perasaan, persepsi, dan pendapat individu.3
Strategi adalah bakal tindakan, yang menurut keputusan manajemen
puncak dan sumber daya perusahaan yang banyak untuk merealisasikannya.
Disamping itu, strategi juga mempengaruhi kehidupan organisasi dalam
jangka panjang, paling tidak selama 5 tahun. Oleh karena itu sifat strategi
berorientasi masa depan.4
Strategi Adaptif Versi Miles dan Snow adalah pendekatan ini
didasarkan pada keberhasilan organisasi dalam menggunakan strategi untuk
bisa beradaptasi dengan lingkungan persaingan yang tidak pasti. Dalam
pendekatan ini terdapat 4 jenis strategi :
1.
Strategi Prospektor (Prospector)
Strategi yang mengutamakan pada keberhasilan organisasi dalam
berinovasi, selalu menciptakan produk baru, dan kesempatan pasar
yang baru. Kekuatan strategi ini terletak pada kemampuan perusahaan
untuk dapat melihat kondisi, trend dan situasi lingkungan bisnis yang
selalu berubah-ubah, dan juga kemampuannya dalam menciptakan
3
Sukristono, Perencanaan Strategis Bank, ( Jakarta : PT Dhasa Warna, 1992), h. 335
Fred R David, Manajemen Strategis Konsep-Konsep, Edisi Bahasa Indonesia,
(Jakarta : PT. Index Kelompok Gramedia, 2004), h.15.
4
20
produk dan jasa baru yang dapat mengimbangi perubahan lingkungan
yang dinamis tersebut. Perusahaan yang menganut strategi prospector
ini akan selalu berinovasi, berkembang, dan melakukan penelitian pada
produk dan jasa baru yang dapat diciptakan untuk mengikuti
perubahan lingkungan.
2.
Strategi Bertahan (Defender)
Perusahaan dengan strategi bertahan biasanya mementingkan stabilitas
pasar yang menjadi targetnya. Perusahaan dengan strategi ini pada
umumnya hanya memiliki sedikit lini produk dengan dengan segmen
pasar yang juga sempit. Hal ini dikarenakan mereka hanya berusaha
untuk mempertahankan pasarnya dari serangan pesaing dari luar.
Akibatnya, tidak jarang mereka akan mempersulit para pesaing yang
ingin masuk ke pasar yang sudah dikuasainya. Perusahaan dengan
strategi bertahan dapat terus sukses mempertahankan strategi ini
selama teknologi dan konsep lini produk yang sempit yang mereka
pakai itu masih kompetitif.
3.
Strategi penganalisis (Analyzer)
Strategi penganalisis merupakan strategi analisis dan imitasi.
Organisasi yang mengunakan strategi ini akan menganalisis ide bisnis
tertentu, barulah perusahaan dengan strategi analyzer ini terjun ke
dalam bisnis tersebut.
21
4.
Strategi Reaktor
Perusahaan dengan strategi reaktor adalah organisasi yang bereaksi
terhadap perubahan lingkungan dan membuat suatu perubahan hanya
apabila terdapat tekanan dari lingkungannya yang memaksa organisasi
tersebut untuk berubah. Akibatnya, tidak jarang terjadi, karena mereka
tidak dapat memenuhi tuntutan untuk beradaptasi dikarenakan
ketidaksiapan mereka, baik karena masalah sumber daya ataupun
kapabilitas perusahaan.5
B.
Pengertian Dan Tujuan Inovasi
Inovasi sebagai sebuah manajemen proses, membutuhkan sistem dan
budaya yang tepat agar berjalan efektif. Ketika inovasi perusahaan berjalan
selayaknya, maka inovasi menjadi sebuah sumber nilai bagi perusahaan, dari
pada suatu kegiatan yang terisolasi maupun aktifitas yang acak dalam sebuah
perusahaan.
Inovasi sangat memerlukan pemikiran strategis dan kepemimpinan
yang kuat. Agar percikan kreatifitas dapat ditransformasikan ke dalam
semua tingkat, ada aturan yang dibutuhkan agar proses inovasi dan
sumberdaya tidak hanya tergantung kepada kepemimpinan dan strategi,
namun juga terorganisasi secara luas dalam proses maupun sumberdaya di
dalam perusahaan. Aturan tersebut adalah :
5
Ibid, h.88
22
1.
Mendesak kepemimpinan yang kuat dalam keputusan portfolio
2.
Integrasi inovasi dalam budaya dan mental perusahaan sebagai
kompetensi inti
3.
Penyelarasan jumlah dan tipe inovasi kedalam bisnis perusahaan
4.
Mengelola tekanan alami antara kreativitas dan nilai tambah secara
seimbang sehingga memberikan tingkat pengembalian investasi
yang optimal
5.
Menetralisir hambatan organisasi yang dapat membunuh ide-ide
terbaik
6.
Mengenal bangunan dasar inovasi yang berupa jaringan antara
manusia dan pengetahuan, baik diluar maupun didalam organisasi,
dan terakhir
7.
Menciptakan pengukuran metrik dan insentif yang tepat untuk
memperkuat inovasi.6
Inovasi adalah hasil kunci yang dicari dari perusahaan melalui
kewirausahaan dan sering kali merupakan sumber kompetitif bagi perusahan
yang bersaing dalam perekonomian global. Dalam kata-kata Rosabeth Moss
Kanter, “menjadi pemenang dalam bisnis saat ini menuntut inovasi”.
Inovasi ditujukan untuk meningkatkan daya saing strategis perusahaan
dan kinerja keuangannya. Hasil studi akademis juga menunjukan pentingnya
6
Tengku Shahindra, Mengelola aset tidak nyata : inovasi , diakses pada tanggal 6
Februari 2011, http// www.koran sindo .com
23
inovasi misalnya, hasil penelitian menunjukan bahwa perusahaan yang
bersaing dalam industri global, yang melakukan investasi lebih pada inovasi
juga akan mendapatkan laba yang lebih tinggi.
Pada kenyataannya, para investor sering kali mereaksi secara positif
terhadap
perkenalan
suatu
produk
baru,
sehingga
pada
akhirnya
meningkatkan harga saham perusahaan. Kemudian inovasi merupakan ciri
utama dari perusahaan yang berkinerja tinggi.
Kenyataan bahwa perusahaan memiliki kecenderungan yang berbeda
untuk menghasilkan inovasi penciptaan nilai, juga dalam kemampuan
mereka melindungi inovasi dari peniruan yang dilakukan oleh para
pesaingnya, merupakan indikator lain dari kemampuan inovasi sebagai
sumber keunggulan kompetitif.
Dengan kata lain, karena inovasi relatif langka dalam organisasi,
dibandingkan rutinitas administrasi normal, perusahaan yang mampu
melakukan inovasi secara konsisten dan efektif berarti memiliki posisi yang
tepat untuk bersandar pada keahlian inovasinya sebagai keunggulan
kompetitif.
Joseph Schumpeter beragumentasi bahwa perusahaan terlibat dalam
tiga aktivitas inovatif. Penemuan (invention) adalah tindakan menciptakan
atau mengembangkan suatu produk atau proses baru.
Inovasi
merupakan proses penciptaan produk komersial dari
penemuan. Oleh karena itu, suatu penemuan membawa sesuatu yang baru
24
menjadi ada, sementara inovasi membuat sesuatu yang baru itu untuk
digunakan.7
C. Pilar-Pilar Inovasi Produk Bank Syariah
Pilar inovasi produk dalam melakukan inovasi produk, bank-bank
syariah seharusnya memperhatikan poin-poin berikut sebagai pilar inovasi
produk.
Pertama, inovasi produk sejatinya dikembangkan dengan dukungan
teknologi informasi dan telekomunikasi yang semakin canggih sehingga
mempermudah urusan konsumen dan meningkatkan efisiensi kegiatan usaha
para konsumen. Tanpa teknologi canggih, bank-bank syariah akan kalah
bersaing dengan bank-bank konvensional. Transaksi perbankan secara
elektronik telah menjadi kebutuhan yang terelakan.
Sebuah bank swasra raksasa nasional, disinyalir telah melakukan
transaksinya sebanyak 70 persen secara elektronik. Kita menyadari bahwa
biaya teknologi memang tinggi, karena itu bagi Unit Usaha Syariah dapat
menggunakan fasilitas induknya sehingga lebih efisien. Bank-bank Syariah
dapat melakukan sinergi produk bersama. Upaya ini semestinya dilakukan
bank-bank syariah, jangan ingin menang dan menonjol sendiri. Asset bankbank syariah masih terlalu kecil, berhadapan dengan bank-bank konvensional,
7
Michael A.Hitt, R.duane Ireland, Robert E.Hoskinson, Manajemen Strategis Daya
Saing & Globalisasi, ( Jakarta : Salemba Empat, 2002) Edisi,1, Cet,2, hal,217-218
25
karenanya
gerakan
bersama
perlu
dilakukan.
Produk
shadr
yang
dikembangkan Ahmad Riawan Amin, ketua Asbisindo, perlu diperluas dan
ditingkatkan ditambah promosi bersama secara berkelanjutan. Namun
kerjasama ini masih terbatas, diperlukan terobosan baru yang lebih besar.
Sinergi ini akan membawa dampak positif bagi pengembangan bank syariah,
belajarlah dari filsafat lidi, bersatu dan bersama-sama akan menjadikan bank
syariah itu semakin kuat dan besar.
Kedua, keharusan memahami karakter bisnis setor riil. Peningkatan
kualitas SDM tidak saja dari aspek keilmuan syariah-nya di bidang fiqh
muamalah, usul fiqh, qawaid fiqh, dan maqashid syariah, tetapi juga dari
bidang bisnis yang lain, seperti pemahaman yang baik tentang karakter dan
risiko bisnis sektor riil. Jadi, agar produk bisa berkembang perlu adanya
peningkatan pemahaman banker akan sektor riil secara variatif, perdagangan
(trading), industry manufaktur, infrasruktur, pertambangan, telekomunikasi,
properti, pertanian dan sebagainya. Pokoknya, SDM bankir yariah harus
disiapkan untuk memahami segala macam bisnis sektor riil tersebut.
Pengembangan produk bank syariah ke sektor riil, sangat penting karena bisa
melindungi perekonomian domestik dan meningkatkan kemampuan ekonomi
rakyat. Selain itu, hubungan kemitraan dan linkage dengan LKM syariah
harus terus digalakan dan dikembangkan dengan berbagai skim produk.
Ketiga, Untuk mengembangkan produk-produk yang bervariasi dan
menarik, bank syariah di Indonesia data membangun hubungan kerjasama
26
atau berafiliasi dengan lembaga-lembaga keuangan internasional. Kerjasama
itu akan bermanfaat dalam mengembangkan produk-produk bank syariah.
Bank syariah bisa belajar praktis kepada bank-bank yang telah berpengalaman
di luar negeri di berbagai Negara yang mengembangan perbankan syariah
setidaknya terdapat 30 bentuk dan model pembiayaan dan 8 pembiayaan
untuk bidang jasa perbankan. Skim dan model ini setidaknya bisa menjadi
contoh atau memberi inspirasi untuk mengembangkan produk bank syariah.
Keempat, dalm melakukan inovasi produk diperlukan efisiensi dan
efektivitas dalam mengembangkan produk bank syariah. Inovasi produk harus
memperhatikan aspek price sehingga tetap bisa bersaing dengan price bank
konvensional.
Kelima, dalam melakukan inovasi produk perlu pencitraan positioning
dan, diferensiasi. Pencitraan adalah menampilkan dan menunjukkan bahwa
bank syariah sebagai sebuah lembaga yang bukan sekedar bank, tetapi jauh
dari pada itu. Ada tiga faktor penentu yang menentukan pencitraan bank
syariah. Pertama, universalitas, terbuka dan inklusif, dan menggunakan
komunikasi produk yang mudah dimengerti tanpa meninggalkan ciri khas
bank syariah. Kedua, mengembangkan produk-produk baru yang lebih
beragam dan skema keuangan yang lebih bervariasi. Ketiga, memiliki orangorang dan fasilitas yang memungkinkan keunikan produk yang bisa dinikmati
kapanpun dan dalam jangkauan yang luas.
27
Keenam, dalam melakukan inovasi produk, terutama produk yang
berasal dari luar negeri atau dari pengembangan fiqh muamalah kontemporer,
harus mengusulkan pemberian fatwa dari Dewan Syariah Nasional DSN
MUI.8
D. Pengertian Persaingan
Persaingan berasal dari bahasa inggris yaitu competition, yang artinya
persaingan itu sendiri atau kegiatan bersaing, pertandingan, dan kompetisi,
sedangkan dalam kamus manajemen, persaingan adalah usaha-usaha dari
dua pihak atau lebih perusahaan yang masing-masing bergiat “memperoleh
pesanan” dengan menawarkan harga atau syarat yang paling menguntungkan
persaingan ini dapat terdiri dari beberapa bentuk pemotongan harga, iklan
atau promosi, variasi dan kualitas, kemasan, desain, dan segmentasi pasar.9
Adapun persaingan yang dimaksud disini adalah persaingan dalam
konteks usaha atau bisnis, bukan persaingan dalam hal memperebutkan
jabatan atau kedudukan, prestasi, prestise dan sebagainya. Dalam kamus
manajemen persaingan usaha atau bisnis terdiri dari :
1.
Persaingan sehat (healty competition) yaitu persaingan antara
perusahaan atau pelaku bisnis yang diyakini tidak akan menuruti atau
8
Metode dan Pilar-Pilar inovasi produk Bank Syariah diakses pada tanggal 6
Februari 2011, http://www.himatansi.org/news130 -metode-dan-pilar inovasi produk-banksyariah.html
9
B. N. Maribun, Kamus Manajemen, (Jakarta : Sinar Harapan, 2003), hal. 276
28
melakukan tindakan yang tidak layak dan cenderung mengedepankan
etika-etika bisnis.
2.
Persaingan gorok leher (cut throat competition) persaingan ini
merupakan bentuk persaingan yang tidak sehat atau fair dimana terjadi
perebutan pasar diantara beberapa pihak yang melakukan usaha yang
mengarah pada praktek menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan
lawan bisnis sehingga salah satu tersingkir dari pasar salah satunya
dengan menjual barang di bawah harga yang berlaku dipasar.10
Ada tiga unsur yang perlu dicermati dalam membahas persaingan
bisnis dalam Islam:
1.
Pihak-pihak yang bersaing
Manusia merupakan perilaku dan pusat pengendalian bisnis. Bagi
seorang muslim bisnis yang dilakukan adalah dalam rangka memperoleh dan
mengembangkan harta yang dimilikinya. Harta
yang diperolehnya
merupakan rizki yang dikaruniakan oleh Allah swt.
Tugas manusia adalah berusaha sebaik-baiknya salah satunya dengan
jalan bisnis. Tidak ada anggapan rizki yang diberikannya diambil oleh
pesaing karena Allah swt. Telah mengatur hak masing-masing sesuai
usahanya.
10
Ibid, hal.277
29
Keyakinan ini dijadikan landasan sikap tawakal setelah manusia
berusaha sekuat tenaga. Dalam hal kerja, Islam memerintahkan umatnya
untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Dengan landasan ini persaingan
tidak lagi diartikan sebagai usaha mematikan pesaing lainnya, tapi diakukan
untuk memberikan sesuatu melalui mutu produk, harga yang bersaing dan
pelayanan total.
2.
Segi cara bersaing
Berbisnis adalah bagian dari muamalah, karenanya bisnis tidak
terlepas dari hukum-hukum yang mengatur masalah muamalah. Dalam
berbisnis setiap orang akan berhubungan dengan pihak-pihak lain seperti
rekan dan pesaing bisnis.
Seorang pembisnis harus selalu berupaya memberikan yang harus
selalu berupaya memberikan pelayanan yang terbaikbagi mitra bisnisnya.
Namun bukan berarti dapat menghalakan segala cara, seperti pemberian suap
untuk mempermudah proses negosiasi. Akad bisnis yang dijalankan juga
harus sesuai dengan akad syariah tanpa manipulasi atau berbuat curang.
3.
Objek yang dipersaingkan
Beberapa
keunggulan
produk
yang
dapat
digunakan
untuk
meningkatkan daya saing adalah sebagai berikut:
a.
Produk usaha bisnis yang dipersaingkan baik barang ataupun jasa
harus halal. Spesifikasinya harus sesuai dengan apa yang
30
diharapkan konsumen untuk mengindari penipuan kualitasnya
terjamin dan bersaing.
b.
Harga, bila ingin memenangkan persaingan harga kompetitif
dalam hal ini, tidak diperkenankan membanting harga dengan
tujuan menjauhkan pesaing.
c.
Tempat. Tempat usaha arus baik, sehat, bersih dan nyaman. Dan
tempat juga harus dihindarkan terhadap hal-hal yang diharamkan
seperti barang-barang yang dianggap sakti untuk menarik
pengunjung.
d.
Pelayanan. Pelayanan harus diberikan dengan ramah , tapi tidak
boleh dengan cara yang mendekati maksiat.
e.
Layanan purna jual merupakan servis yang akan melanggengkan
akan tetapi, akan diberikan dengan cuma-cuma atau sesuai dengan
akad.11
Jadi, persaingan adalah keadaan ketika organisasi berperang atau
berlomba untuk mencapai tujuan yang diinginkan seperti konsumen pangsa
pasar, peringkat survei atau sumber daya yang dibutuhkan. 12
11
Ismail Yusanto, M. Karebot Widjaja kusuma, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta :
Gema insani Press, 2002) h.96-97
12
Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan kompetitif (Jakarta :
Erlangga, 2005) h. 56
31
E. Persaingan Bank Syariah Dengan Bank Konvensional
Para pelaku perbankan syariah terhadap kekompetitifan produknya
mulai muncul secara jelas. Mereka tidak ragu lagi untuk bersaing dengan
produk serupa dari perbankan konvensional.
Hanya saja berbeda dengan persaingan diantara sesama pelaku
perbankan syariah yang berlangsung relatif mulus, karena dilandasi kesadaran
bahwa secara total sektor industri masih kecil sehingga semangat kompetisi
lebih mengemuka, kompetisi diantara unit konvensional dan unit syariah tidak
bisa berlangsung semulus seperti yang terjadi diantara sesama pelaku
perbankan syariah.
Gesekan-gesekan antar unit di sebuah bank atau sebuah grup bank
diantara yang menggunakan skema konvensional dan skema syariah muncul
karena ada kekhawatiran bahwa produk dari pihak “sana” akan mengkanibal
produk dari pihak “sini”.
Untunglah di bank-bank yang punya unit konvensional dan unit
syariah yang produk-produknya punya potensi gesekan antara satu sama
lain, mulai mengembangkan mekanisme untuk menjalankan kompetisi.
Pertama adalah mengembangkan paradigma one firm atau one bank
group mentality. Bahwa masing-masing penanggung jawab unit punya target
yang mesti dicapai. Tapi melalui mekanisme dari masing-masing bank atau
grup bank, kompetisi bisa ke arah yang lebih baik.
32
Di Mandiri Group, menurut Direktur Keuangan dan Strategi Bank
Mandiri, Pahala Mansury ada pertemuan rutin diantara unit-unit usaha di
grup ini yang selain menjadi mekanisme untuk mengetahui perkembangan
bisnis dari unit-unit usaha yang berbeda juga untuk menjadi sistem
penyelesaian manakala ada overlap diantara unit-unit bisnisnya.
Selain itu, mekanisme pertemuan bulanan juga dilakukan agar semua
unit-unit usaha, termasuk yang punya potensi untuk bersaing satu sama lain,
memiliki culture dan values dan memegang one firm mentality. Mandiri
Group memang punya kebijakan untuk menempatkan orang-orangnya di
berbagai unit usaha yang berbeda.
Dalam konteks jaringan dan infrastruktur menurut Pahala Mansury,
Bank Syariah Mandiri misalnya bisa menggunakan jaringan kantor cabang
Mandiri. Mandiri dalam presentasi ke investor bahkan menegaskan perlunya
cross selling dari produk-produk Bank Syariah Mandiri ke nasabah-nasabah
Mandiri Group.
Sementara di BTN, yang termasuk Mandiri Group juga tanpa ragu
menyatakan dalam materi presentasi ke investor bahwa bisnis syariahnya
adalah investasi strategisnya, menurut Wakil Direktur Utama BTN, Evi
Firmansyah menyatakan bahwa yang dilakukan dengan membuat arahan
bahwa tidak ada kompetisi karena masih satu atap. Kalau bersaing dengan
konvensional tidak maju dan konvensionalnya juga tidak akan kasih.
33
Kedua adalah saling komplemen. Contoh paling jelas dari arahan ini
terjadi di office channeling yang akan menyerahkan pada kliennya. Kalau
ada klien yang mau KPR Syariah, mesti dilayani dan tidak pernah menolak.
Kalau competition akan saling menutup. Tidak ada kompetisi karena masih
satu atap.
Permata Bank, menurut Head of Sharia Business Unit, Ahmad K
Permana, penanganan coopetition berlangsung lebih mudah, unit syariah
bank ini memposisikan diri sebagai product owner dan penjualan dan
pemrosesan transaksi dilakukan oleh unit konvensional dan produk-produk
syariah diposisikan sebagai fighting brand Permata Bank.
Permata Bank seperti ditegaskan oleh Direktur Retail Banking Lauren
Sulistiawati banknya memiliki One Bank concept, dimana produk Syariah
merupakan salah satu produk yang ditawarkan kepada nasabah, untuk
melengkapi product suite yang ada dan produk Syariah merupakan salah
satu tools untuk menjaring nasabah dalam persaingan dengan bank-bank
konvensional lain.
Selain itu, menurut Lauren Sulistiawati, kolaborasi antara unit
konvensional dan unit syariah cukup terbukti mampu melahirkan produkproduk Permata syariah sebagai produk yang unik bahkan pionir di Industri
Syariah.
Seperti misalnya KPR IMBT dan Virtual Account untuk Cash
Management. Disamping itu untuk mendukung kebutuhan staff syariah yang
34
terus tumbuh dari waktu ke waktu, Permata Bank memiliki Retail Banking
Academi (RBA) yang didalamnya terdapat program Syariah Banking serta
regular training oleh Tim Syariah kepada seluruh staff Permata Bank baik
yang terlibat langsung atau tidak langsung pada proses penjualan maupun
support syariah banking.
Sementara Direktur Utama BNI Syariah menjelaskan melalui sejumlah
fakta bagaimana cooperation sudah berjalan dengan baik di BNI Group,
sekalipun perasaan sebagai kompetitor masih ada tetapi sekarang dalam
hubungan yang lebih baik.
Misalnya SDM di unit konvensional BNI bisa menjual produk
perbankan syariah dan lebih dari 750 cabang konvensional bisa melayani
nasabah untuk layanan perbankan syariah dengan ketentuan office
channeling. Tetapi ia menegaskan tidak mungkin dilakukan kembali
penyatuan bank syariah dengan konvensional.
Yang akan dilakukan ke depan antara lain adalah menunjukkan bahwa
BNI Syariah bukan kompetitor melainkan sebagai pelengkap BNI
konvensional, dapat diadakan himpun dana bersama-sama kemudian join
marketing.
Selain itu menurut Rizqullah, BNI Syariah akan rutin mengadakan
pelatihan pegawai konvensional tentang produk bank syariah, dan tentu saja
memastikan BNI Syariah tetap bisa menggunakan sarana dan prasarana BNI
konvensional.
35
Di sisi lain, Dirut BRI Syariah Ventje Rahardjo, menyatakan bahwa
kompetisi akan memungkinkan terjadinya perpindahan nasabah antara bank
induk dengan anak perusahaan bank syariah. Akan tetapi perpindahan
dampaknya minimal terhadap laporan keuangan konsolidasian. Dimana
kalau dilihat secara keseluruhan, akan terjadi sinergi yang kuat, sehingga
akan terjadi net business expansion bagi BRI sebagai kelompok usaha.
Selain itu komunikasi yang inten antara BRI Syariah dengan BRI terus
terjalin dan terpelihara. Lalu mengadopsi dari sejumlah hal yang ada di BRI,
sebagai bagian dalam proses memastikan bahwa BRI Syariah dan BRI itu
harus satu. Dengan menjadi satu, akan bisa saling memanfaatkan
keunggulan, memperkecil intervensi yang tidak perlu.13
13
Taufiq, Perbankan Syariah dan Perbankan Konvensiona l : Coopetition or
Competition diakses pada tanggal 16 februari 2011, http//kompas.co.id
BAB III
GAMBARAN UMUM PT. BANK PANIN SYARIAH, Tbk
A. Sejarah dan Perkembangan PT. Bank Panin Syariah, Tbk
Bank Panin Syariah adalah lembaga Keuangan syariah yang
menerapkan prinsip syariah, sebelum didirikannya Bank Panin Syariah
namanya adalah Bank Harfa. Menunjuk Surat Keputusan Gubernur Bank
Indonesia No.11/52/KEP.GBI/DpG/2009 tanggal 6 Oktober 2009, dengan ini
diberitahukan bahwa Bank Panin Syariah akan mulai beroperasi dan melayani
masyarakat dengan produk jasa perbankan syariah pada tanggal 2 Desember
2009. Bank Panin Syariah sudah mempunyai kantor pusat dan beberapa
kantor cabang antara lain Kantor Pusat Gedung Panin Life Centre Lt. 3. Jl.
Letjend. S. Parman Kav. 91, Slipi, Jakarta. Kantor Cabang Jakarta Gedung
Panin Life Centre Lt. 3 Jl. Letjend. S. Parman Kav. 91, Slipi, Jakarta. Kantor
Cabang Surabaya Ruko RMI. Jl. Ngagel Jaya Selatan G.16, Surabaya Ruko
Graha Mutiara Delta, Jl. Diponegoro A-6, Sidoarjo. Kantor Cabang Malang
Jl. Mgr Sugiopranoto No.7, Malang Bank Panin Syariah didirikan dan
disyahkan.1
1
perbanas admin, diakses pada tanggal 26 Mei 2011,
http://www.perbanas.org/?pilih=news3&aksi=lihat&id=9
36
37
B. Visi dan Misi PT. Bank Panin Syariah Tbk
Visi adalah ”suatu pernyataan komprehensif tentang apa yang
diinginkan oleh pemimpin organisasi, mengapasuatu organisasi berdiri dan
apa yang diyakininya, atau gambaran masa depan organisasi”.2
Misi adalah menurut Coutler dalam Mudrajat Kuncoro adalah ”suatu
pernyataan tentang apa yang dilakukan oleh berbagai unit organisasi dan apa
yang mereka harapkan untuk mencapai visi organisasi”. 3
PT. Bank Panin Syariah selalu berpegang pada visi dan misi telah
ditetapkan sebagai landasan bagi seluruh stakeholder untuk mencapai tujuan
bersama.
Visi
menjadi
pegangan
bagi
seluruh
stakeholder
untuk
mentransformasikan diri menjadi salah satu Bank Syariah terkemuka di
Indonesia.
Bank Panin Syariah memiliki visi ”Menjadi Bank Retail yang amanah,
bertanggung jawab dan membawa berkah bagi masyarakat”.
Misi perusahaan untuk mewujudkan visi tersebut dapat dijabarkan sebagai
berikut :
1. Mewujudkan layanan keuangan syariah secara profesional, amanah dan
bertanggung jawab.
2. Memberikan produk dan layanan dengan standar terbaik sesuai kebutuhan
nasabah.
2
Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keungggulan Kompetitif, (Jakarta :
Erlangga, 2005) Cet. 2, h. 58
3
Ibid., h. 59
38
3. Menjalin
hubungan muamalah yang saling menguntungkan
dan
profesional denagn seluruh stakeholder.
4. Menumbuhkan dan menjaga pertumbuhan usaha perbankan yang sehat.4
C. Struktur Organisasi
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Bank Panin Syariah Tbk
Komite Remunirasi
RUPS
DPS
Komite Audit
DEWAN KOMISARIS
Komite Pemantau
Resiko
DIREKTUR UTAMA
CORP. SECURITY
SKAI
TREASURY
SDI & UMUM
DIREKTUR BISNIS
DIREKTUR KEUANGAN
& OPERASI
Group Informasi
& Teknologi
Informasi
Goup
Pendanaan
Group
Pembiayaan
Group
Keuangan &
Perencanaan
DIREKTUR KEPATUHAN
& MANAJEMEN RISIKO
Group
Manajemen
Risiko
Group
Kepatuhan
Group Support
Pembiayaan
CABANG
4
PT. Bank Panin Syariah ,Rencana Bisnis tahun 2011-2013, didapatkan pada tanggal
25 mei 2011
39
D. Badan Pengurus PT. Bank Panin Syariah Tbk
1. Dewan Pengawas Syariah
a) Ahmad Munif (Ketua)
b) Aminudin (Anggota)
2. Dewan Komisaris
a) Woulter Tedjarahardja (Komisaris Utama)
b) Jasman Ginting (Komisaris)
c) AJ Ferry Theo (Komisaris)
3. Dewan Direksi
a) Denny Hendrawati (Direktur Utama)
b) Fathorrahman (Direktur Operasional dan IT)
c) Budhi Prakosa (Direktur Kepatuhan)
4. Kepala Divisi
Tabel 3.2
Kepala Divisi Bank Panin Syariah
DIVISI HRD & UMUM
ANDI SULAIMAN SYAH
DIVISI IT & OPERATIONAL
KURIBAYASHI SURUPATI
DIVISI TREASURY
NINA YUANITA
DIVISI PEMBIAYAAN
MUDJOKO
DIVISI SUPPORT PEMBIAYAAN
EDY TRI SUJARWADI
DIVISI AUDIT
FRANCISCUS SAFERUS MANTIRI
40
DIVISI CORPORATE SECRETARY
JULY RYANTO
DIVISI KEPATUHAN
STEPHANI LUCY
DIVISI KEUANGAN & PERENCANAAN
IWAN KURNIAWAN
E.
PRODUK DAN LAYANAN PT. BANK PANIN SYARIAH Tbk
1. Produk Penghimpunan Dana
a. Tabungan Panin Syariah
”Aman dan Terpecaya”
Simpanan untuk nasabah perorangan berdasarkan prinsip mudharabah
yang memberikan keuntungan maksimal yang mempunyai keuntungan:
Aman dan terpecaya, bagi hasil kompetitif, mudah dan fleksibel, fasilitas
ATM, point reward.
b. Deposito Panin Syariah
”Aman dan Menguntungkan”
Investasi berbasis syariah dengan prinsip mudharabah mutlaqah untuk
perorangan atau perusahaan yang memberikan keuntungan optimal yang
mempunyai keuntungan: Aman, pengelolaan berdasarkan prinsip syariah
prudent dan terpecaya, bagi hasil kompetitif, jangka waktu pinjaman
bervariasi, kemudahan perpanjangan (ARO), ikut program penjaminan
pemerintah, dapat dijadikan jaminan pembiayaan.
41
c. Giro Panin Syariah
”Mendukung Kelancaran Usaha Anda”
Simpanan untuk nasabah perorangan dan perusahaan berdasarkan
prinsip wadi’ah untuk memudahkan pembayaran/penerimaan kiriman uang
dengan cepat, mudah dan aman yang mempunyai keuntungan: Transaksi
mudah, cepat dan aman, fasilitas Autosave (pemindahan otomatis antara
rekening tabungan dengan rekening giro).
2. Produk Pembiayaan
Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan
dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Panin
Syariah dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan atau diberi
fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu
tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil. Pembiayaan
yang diberikan dapat digunakan untuk kebutuhan modal kerja, investasi atu
komsumtif
a.
Pembiayaan Multiguna Panin Syariah
”Wujudkan Cita-Cita Anda Melalui PMG”
Pembiayaan berdasarkan prinsip Murabahah (jual beli) dan Ijarah
Panin Bank Syariah membiayai berbagai keperluan nasabah dan serba guna
42
sesuai dengan prinsip syariah, dengan margin yang disepakati bersama
yang mempunyai keuntungan:
1. Aman dan terpecaya
Panin bank syariah mewujudkan impian anda untuk memiliki mobil
pribadi dengan jaminan mudah dan efisien.
2. Angsuran yang pasti
Angsuran tetap selama jangka waktu pembiayaan sehingga dapat
dianggarkan.
3. Tingkat margin kompetitif
Tingkat margin bersaing
4. Jangka waktu fleksibel
Dari 1 s/d 3 tahun
5. Uang muka ringan
Untuk mobil baru hanya 30%
6. Keperluan serbaguna
Gigunakan
untuk
berbagai
keperluan:
modal
kerja,
investasi,
pengembangan usaha dan lainnya sesuai dengan prinsip syariah.
43
b.
Pembiayaan Modal Kerja
”Kembangkan Usaha Anda Secara Optimal”
Pembiayaan berdasarkan prinsip Musyarakah atau Mudharabah. Panin
Bank Syariah membiayai kebutuhan modal kerja berdasarkan prinsip
syariah yang mempunyai keuntungan:
1. Aman dan terpecaya
Mendukung anda sejak awal usaha dan untuk ekspansi usaha
khususnya dalam pemenuhan kebutuhan modal kerja.
2. Angsuran yang pasti
Berdasarkan bagi hasil dan angsuran dan disepakati bersama
3. Tingkat margin kompetitif
Tingkat margin bersaing dan efisien.
4. Jangka waktu fleksibel
1 (satu) tahun atau lebih.
3. Layanan PT. Bank Panin Syariah Tbk
ATM Panin Syariah
”Gunakan ATM Panin Syariah Untuk Transaksi Perbankan Anda”
Keuntungan
1.
Kemudahan dalam penariakan tunai.
2.
Kemudahan bertransaksi di ATM Panin Bank (konvensional) di seluruh
indonesia.
44
3.
4.
Bebas biaya transaksi di ATM Panin Bank (konvensional).
Transfer hingga 50 juta rupiah per hari antar rekening Panin Syariah dan
rekening Panin Bank (konvensional).
5.
Percetakan rekening koran mini 6 transaksi terakhir.
6.
Dapat
melakukan
penggantian
PIN
pada
ATM
Panin
Bank
(konvensional).
Fitur layanan
1.
Penarikan tunai
2.
Informasi rekening
3.
Transfer antar rekening Panin Syariah dan ke rekening Panin Bank
(konvensional)
4.
Rekening koran mini (mini statement).
5.
Pergantian PIN.
Limit Transaksi
1.
5 (lima) juta perhari untuk penarikan tunai.
2.
50 (lima puluh) juta perhari untuk transfer antar rekening Panin Bank.
Cara mendapatkan
Isi aplikasi pengajuan ATM Panin Syariah di cabang-cabang Panin Bank
Syariah.
45
Penting untuk keamanan pemakaian:
1.
PIN hanya boleh digunakan oleh nasabah. Nasabah bertanggung jawab
menjaga kerahasiaan dan kemanan PIN.
2.
Apabila kartu ATM atau PIN hilang atau tercuri atau apabila PIN sudah
diketahui oleh orang lainmaka nasabah harus segera memberitahukan
Bank untuk dilakukan pemblokiran sementara ke Call Center Panin Bank.
3.
Kartu ATM akan tertelan oleh mesin ATM jika:
a. Saldo rekening nasabah tercatat negatif dan nasabah bersangkutan
mencoba menarik uang tunai dengan menggunakan kartu ATM Panin
Bank Syariah.
b. Terputusnya aliran listrik.
c. Apabila kartu ATM Panin Bank Syariah hilang atau tertelan, nasabah
harus segera menghubungi Kantor Cabang Pemeliharaan Rekening
pada hari dan kerja atau ke Call Center Panin Bank di nomor (021)
245 5555.5
5
PT. Bank Panin Syariah, Brosur-brosur produk , diambil pada tanggal 25 mei 2011
46
BAB 1V
STRATEGI INOVASI PRODUK PT. BANK PANIN SYARIAH Tbk
DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING ANTAR SESAMA
BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL
A. Pembagian Segmen Masyarakat yang Dilakukan oleh PT. Bank Panin
Syariah Tbk.
Strategi pemasaran harus memperhatikan empat aspek yakni place
(tempat), product (produk), price (harga) dan promotion (promosi). Dan yang
paling mendasar tentu saja konsep pemasaran pada intinya mengenai STP
(segmentation, targetting dan positioning).1 Segmentasi pasar merupakan
kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang
berbeda yang mungkin memerlukan produk atau ramuan pemasaran tersendiri.
Bank dalam menjual produknya ke nasabah membagi pasar menjadi beberapa
jenis sesuai dengan kriteria yang mereka inginkan. Pembagian pasar ini akan
memudahkan bank dalam menentukan nasabah atau konsumen sasarannya.
1
http://nurrahmanarif.wordpress.com/2009/08/14/edukasi-pemasaran-produk-banksyariah/ ”Edukasipemasaran produk Bank Syariah”. Artikel diakses pada tanggal 9 mei
2011
46
47
Dalam praktiknya segmentasi pasar terdiri dari segementasi pasar konsumen
dan pasar segmentasi pasar industrial.
Setiap segmen memiliki variabel tertentu, namun pada dasarnya
variabel yang digunakan tidak jauh berbeda. Variabel utama untuk melakukan
segmentasi pasar konsumen terdiri dari berbagai sudut pandang seperti:
1. Segmentasi berdasarkan Geografik
Segmentasi
berdasarkan
Geografik,
artinya
membagi
pasar
berdasarkan wilayah tertentu seperti:
a. Jenis bangsa
b. Provinsi
c. Kabupaten
d. Kecamatan
2. Segmentasi berdasarkan Demografik
Segmentasi berdasarkan Demografik maksudnya membagi pasar
berdasarkan kependudukan secara umum seperti:
a. Golongan umur
b. Jenis kelamin
c. Ukuran keluarga
d. Daur hidup keluarga
48
e. Pendapatan
f. Pekerjaan
g. Pendidikan
h. Agama
i. Ras
j. Kebangsaan
k. Tingkat sosial.
3. Segmentasi berdasarkan Psikografik
Segmentasi
berdasarkan
Psikografik
maksudnya
membagi
pasar
berdasarkan kriteria sebagai berikut:
a. Kelas Sosial
b. Gaya hidup
c. Karakteristik kepribadian
4. Segmentasi berdasarkan perilaku
Segmentasi berdasarkan perilaku disusun berdasarkan tingkah laku
atau kebiasaan masyarakat sebagai berikut:
a. Pengetahuan
b. Sikap
c. Kegunaan
49
d. Tanggap terhadap suatu produk.2
Mengenai segmentasi ini, yang dilakukan Bank Panin syariah adalah
mensegmen masyarakat secara umum bahwa masyarakat terbagi menjadi dua,
yaitu masyarakat pada menengah ke bawah dan menengah ke atas. Untuk
masyarakat menengah ke bawah, Bank Panin Syariah telah membuat
tabungan rencana, kemudian itu digunakan untuk kalangan menengah
kebawah. Untuk masyarakat yang menengah ke atas Bank Panin Syariah telah
membuat tabungan bisnis, mengkombinasikan untuk bisa transaksi dan
investasi, itu dijadikan satu dan digunakan untuk kalangan menengah ke atas.
Untuk tabungan yang transaksional-nya yang saat ini ada dan tabungan
investasi, itu digunakan untuk segala kalangan. Jadi intinya untuk secara
mudah sampai saat ini Bank Panin Syariah hanya membagi segmennya untuk
menengah ke bawah dan menengah ke atas.3 Bank Panin Syariah juga
mensegmen masyarakat dari sisi sifatnya. Yaitu masyarakat yang sifatnya
rasional dan masyarakat yang sifatnya emotional in loyalis, untuk emotional
in loyalist cenderung suka di perbankan syariah nothing to do terhadap
pricing, yang penting dibank syariah dan ada prinsip syariah. Kemudian ada
juga masyarakat yang sifatnya rasional dia akan membandingkan antara satu
produk bank terhadap produk bank yang lain, jadi siapa yang lebih
2
Kasmir, Pemasaran bank, (Jakarta : Kencana, 2004) Edisi.1, Cet. 1, hal.115-116
Intan Ariesyanti, Liabilities Product Division Head, Wawancara Pribadi, Jakarta, 3
Mei 2011,
3
50
memberikan benefit yang lebih untuk dia, maka itulah yang dia ambil, jadi
Bank
Panin
Syariah
bermain dua
market
ini. Memang sekarang
kecenderungan Bank Syariah secara umum termasuk Bank Panin Syariah
menghadap pasar yang sangat relatif rasional.4
Dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang telah disegmentasi,
Bank Panin Syariah mengadakan launching suatu produk, untuk melakukan
sosialisasi terhadap mereka dari berbagai kalangan menengah ke atas maupun
menengah ke bawah. Untuk menengah ke bawah Bank Panin Syariah
langsung terjun menghampiri mereka dan melakukan open table untuk
mereka, kemudian menjelaskan kepada mereka tentang perencanaanperencanan yang disiapkan dan menjelaskan secara detail tentang produkproduk yang ada. Kemudian hal yang sama juga dilakukan Bank Panin
Syariah untuk kalangan atas, namun untuk segmen ini pastinya berbeda yaitu
dengan melakukan gathering yang artinya mengundang mereka untuk
mendengarkan perencanaan-perencanaan yang dibuat oleh Bank Panin
Syariah. Jadi bisa dibilang ada penjamuan yang lebih untuk kalangan ini.
Bank Panin Syariah belum melakukan gathering untuk kalangan bawah,
4
Edy Tri Sujarwadi, Group Head Pengembangan Pembiayaan, Wawancara Pribadi,
Jakarta, 5 Mei 2011
51
dikarenakan jumlah mereka yang terlalu banyak. Hal ini dilakukan sebab
melihat karakter dan tujuan mereka yang berbeda-beda.5
Masyarakat yang sifatnya rasional biasanya mereka butuh ingin
produk yang layanan-nya cepat, pricing-nya acceptable, dan syaratnya cepat.
Jadi untuk penginovasian produk di Panin Syariah mempertimbangkan 3 hal
ini, terutama dalam percepatan proses, karena Bank Panin Syariah masih kecil
sehingga jalur pengambilan keputusannnya juga tidak begitu cepat berbeda
dengan bank-bank yang lain yang birokrasi nya sudah sangat panjang dan
cepat, itulah yang saat ini akan dikembangkan. Yang jelas dari segi proses
Bank Panin Syariah akan melakukan kecepatan itu.6 Bank Panin Syariah juga
melihat produk-produk yang dibutuhkan masyarakat saat ini, misalnya pada
produk pendanaan, apakah nasabah menginginkan produk untuk investasi atau
produk yang digunakan untuk sebagai transaksi?. Biasanya masyarakat
memilih pada produk transaksi. Produk transaksi adalah produk-produk yang
mudah diakses dan mudah diambil untuk transaksi-transaksi apapun.
Masyarakat tentunya menginginkan produk-produk seperti itu, yang mudah
diakses dan dapat memenuhi kebutuhan mereka saat ini, seperti transfer,
pembayaran dan lain sebagainya yang semuanya itu sudah dipenuhi oleh
produk-produk tersebut. Masyarakat juga menginginkan produk-produk
investasi, namun sebelumnya masyarakat ingin mengetahui dahulu berapa
5
6
Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta 3 Mei 2011
Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 5 Mei 2011
52
besar biaya yang harus diinvestasikan? dan masyarakat juga akan melihat
berapa yield yang nanti akan mereka peroleh dari biaya yang mereka
keluarkan untuk investasi tersebut?. Untuk investasi biasanya pada jumlah
yang besar, sepeti tabungan rencana yang termasuk tabungan investasi. Pada
tabungan ini dimana nasabah bisa mencicil dari jumlah sedikit-sedikit tapi
mendapatkan hasil yang memuaskan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Hal
ini dikarenakan setiap orang yang berinvestasi memiliki perencanaan dan
tujuan awal, apa yang mereka gunakan dari hasil investasi mereka.
Secara dominan Bank Panin Syariah melihat dan mengasumsikan
bahwa produk yang digunakan dan yang dibutuhkan nasabah yaitu antara
kebutuhan transaksional dengan investasi dari sisi nominal akan lebih banyak
investasi, tetapi orang yang lebih sering menggunakan adalah justru untuk
kebutuhan transaksional. Maksudnya adalah dari jumlah account untuk
transaksional dengan rekening untuk investasi, jumlah account akan lebih
banyak pada transaksional, tetapi dari jumlah nominal dari uang yang
terkumpul adalah untuk investasi.7 Bank Panin Syariah juga melihat, misalnya
pada produk pembiayaan saat ini sebetulnya masyarakat ingin produk
pembiayaan yang proses nya cepat, syaratnya mudah dan dari segi pricing
harus acceptable. Jadi secara umum masyarakat menginginkan seperti itu.8
7
8
Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 3 Mei 2011
Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 5 Mei 2011
53
B. Strategi Inovasi Produk PT. Bank Panin Syariah Tbk dalam
meningkatkan daya saing antar sesama Bank Syariah dan Bank
Konvensional.
Persaingan dalam dunia perbankan sampai saat ini sangat ketat, karena
jumlah Bank Syariah sudah cukup banyak ada sekitar 11 BUS dan 23 UUS,
jadi untuk persaingan antar sesama Bank Syariah sedemikian ketat. Semua
bank mempunyai produk yang hampir serupa sehingga disini Bank Panin
Syariah bersaing dalam rangka untuk melakukan di-versifikasi produk, dan
bagaimana cara men-deliveri produk pada customer. Persaingan dengan Bank
Konvensional juga cukup ketat karena produk perbankan syariah dengan Bank
Konvensional ada kemiripannya seperti KPR, KPM, sehingga yang
dibutuhkan Bank Panin Syariah adalah memberikan pelayanan yang
memuaskan untuk nasabah dari segi pelayanan yang baik dan pelayanan yang
cepat.9
Semakin banyak bank dan cabang-cabang yang ada maka, semakin
besar peluang untuk mendekati nasabah. Kemudian untuk mendekati nasabah
Bank Konvensional maupun Bank Syariah akan menawarkan produk-produk
dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah dan diminati nasabah.
Bank Konvensional maupun Bank Syariah juga melihat hukum penawaran
dan permintaan karena misalnya tempatnya sama dan produk nya sama jadi
9
Edy Tri Sujarwadi, Group Head Pengembangan Pembiayaan, Wawancara Pribadi,
Jakarta, 5 Mei 2011
54
yang menjual produk semakin banyak tetapi permintaannya sedikit itu akan
lebih sulit untuk menjual produk yang dimiliki. Jadi melihat perkembangan
persaingan antar sesama Bank Syariah dan Bank Konvensional saat ini sangat
ketat dan begitu bersaing. Oleh sebab itu Bank Syariah maupun Bank
Konvensional memang benar-benar harus melakukan sebuah inovasi dan
pengembangan terhadap produk nya.10 Inovasi produk menjadi kunci
perbankan syariah untuk lebih kompetitif dan lebih berkembang dengan cepat
sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Inovasi produk harus menjadi strategi
prioritas bagi bank-bank syariah, karena inovasi memiliki peran penting
dalam merambah dan menguasai pasar yang selalu berubah. Untuk itulah
industri perbankan syariah dituntut terus-menerus melakukan inovasi-inovasi
baru secara kreatif. Keberhasilan sistem perbankan syari’ah di masa depan
akan banyak tergantung kepada kemampuan bank-bank syari’ah menyajikan
produk-produk yang menarik, kompetitif dan memberikan kemudahan
transaksi, sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Inovasi produk adalah proses
penyesuaian atau pembuatan produk baru untuk memenuhi kebutuhan pasar
yang memiliki keunggulan atau keunikan dibanding produk lainnya. 11 Inovasi
yang ideal adalah inovasi produk yang (1). didasarkan atas survey market
10
Intan Ariesyanti, Liabilities Product Division Head, Wawancara Pribadi, Jakarta, 3
Mei 2011.
11
http://www.agustiantocentre.com/?p=312 Model Dan Skim
Perbankan Syariah (Bagian 2) diakses pada tanggal 9 Mei 2011
Inovasi Produk
55
sesuai segmentasi, target dan positioning perusahaan, (2). menghasilkan
produk yang memiliki salah satu atau lebih dari kriteria unggul dari sisi harga,
unggul dari sisi keunikan, unggul dalam kecepatan delivery-nya. Keunikan
produk yang sudah ada di Bank Panin Syariah adalah keunikan dalam
keunggulan delivery produk pembiayaan, dimana proses persetujuan
pembiayaan cukup cepat dikarenakan pola pengambilan keputusan yang tidak
birokratis. Keunikan produk yang akan dikembangkan adalah produk dengan
kecepatan delivery-nya dan produk dengan aliansi melalui mitra strategis
misalnya multifinance, developer perumahanan dan lembaga keuangan
syariah lain.12
Strategi-strategi dan proses-proses yang dilakukan dan dilalui Bank
Panin Syariah dalam membuat suatu inovasi produk agar bisa bersaing dengan
Bank Syariah maupun Bank Konvensional, Untuk saat ini Bank Panin Syariah
melakukan dengan cara mirroring dari Bank Panin Konvensional, yaitu
dengan melihat apa saja produk yang kira-kira laku di jual oleh Bank Panin
konvensional. Bank Panin Syariah baru 1 tahun yaitu 2 Desember 2009 bisa
dibilang produk-produknya baru standart. Produk yang dimiliki Bank Panin
Syariah, untuk tabungan baru ada tabungan transaksi, kemudian untuk
deposito ada yang untuk investasinya, dan giro. Bank Panin Syariah juga akan
mengembangkan kembali hasil mirroring dari Bank Panin Konvensional.
12
Edy Tri Sujarwadi, Group Head Pengembangan Pembiayaan, Wawancara via
email, diakses pada tanggal 9 Mei 2011
56
Kemudian Bank Panin Syariah juga akan melakukan mapping terhadap
produk-produk Bank Konvensional dan Bank Syariah lainnya, bahwa produk
apa saja yang mereka punya?, kemudian produk apa saja yang sedikit dan
banyak dijual oleh mereka. Jadi langkah itu masih dilakukan Bank Panin
Syariah, namun sebelumnya Bank Panin Syariah juga melihat dan melengkapi
produk-produk yang ada terlebih dahulu, misalnya Bank Panin Syariah punya
produk transaksi kemudian ingin membuat lagi produk-produk untuk
investasi, kemudian Bank Panin Syariah juga akan membuat tabungan bisnis
dimana nasabah bisa transaksi juga bisa untuk berinvestasi jika dananya tidak
digunakan, maka Bank Panin Syariah akan menggunakan sistem sharing yaitu
semakin banyak dana yang disimpan oleh nasabah, maka semakin besar
nisbah yang nasabah dapatkan, intinya untuk tabungan bisnis ini Bank Panin
Syariah akan mengkombinasikan antara keperluan untuk investasi dan
keperluan untuk transaksi, jika dana nya tidak digunakan maka nasabah
mendapatkan nisbah semakin tinggi, namun jika nasabah sering menggunakan
dananya kemudian dana nasabah hanya sedikit yang digunakan oleh Bank
Panin Syariah, maka nisbah nya akan kecil, tentu hal ini diinformasikan di
awal akad kepada nasabah. Kemudian itu semua akan dikembangkan. Karena
untuk tabungan bisnis ini saldo awalnya besar, jadi untuk tabungan ini Bank
Panin Syariah bukan hanya menarik dana nasabah individu bahkan Bank
Panin Syariah juga akan menarik nasabah perusahaan, kemudian Bank Panin
Syariah akan buat tabungan rencana yang disiapkan untuk kalangan bawah,
57
karena melihat Bank Syariah dan Bank Konvensional hampir semua tabungan
seperti ini ada, mungkin hanya fitur yang Bank Panin Syariah buat berbeda
Memang yang terpenting dalam membuat suatu inovasi produk adalah melihat
nasabah ingin seperti apa?. Jadi intinya Bank Panin Syariah tetap lakukan
mirroring dengan Bank Panin Konvensional dan membandingkan produkproduk Bank Syariah dengan melakukan survey dalam arti bukan survey
seperti quesioner dan lain sebagainya. Sebenarnya survey quesioner juga bisa
digunakan Bank Panin Syariah. Bank Panin Syariah juga melakukan
sosialisasi ke masyarakat, untuk tahun ini Bank Panin Syariah akan bekerja
sama dengan pengajian-pengajian dan lain-lain sebagainya namun hal ini
setelah produk-produk Bank Panin Syariah bertambah, ada tabungan rencana,
dan tabungan bisnis. Bahwa saat ini produk Bank Panin Syariah memang
baru standard dan next kedepan Bank Panin Syariah sudah persiapkan untuk
open table untuk mensosialisasikan apakah sesuai tidak dengan produk yang
di-create ini dengan kebutuhan nasabah, karena sebelumnya Bank Panin
Syariah melakukan perbandingan misalnya produk Bank A seperti ini, produk
Bank B seperti ini, dengan cara misalnya ambil brosur mereka, tanya-tanya
dengan mereka, kemudian dari sinilah Bank Panin Syraiah akan ambil yang
seperti apa?. Divisi pengembangan produk di Bank Panin Syariah juga sering
mendiskusikan dengan bagian marketing dan menanyakan kepada mereka
kebutuhan-kebutuhan nasabah atau masyarakat untuk produk yang dibutuhkan
masyarakat saat ini seperti apa? Apakah ingin seperti A atau B, atau mungkin
58
ingin kombinasikan dari keduanya. Jadi intinya sebelum membuat sebuah
inovasi produk Bank Panin Syariah melihat dan mengetahui produk-produk
bank-bank pesaing dan melihat secara selektif. Sebenarnya Bank Panin
Syariah bisa saja menggunakan questioner untuk masyarakat sehingga dapat
mengetahui pasti berapa banyak koresponden, dan komentar merekapun lebih
jelas, tapi untuk saat ini Bank Panin Syariah belum lakukan.13
Dalam proses penginovasian produk, Bank Panin Syariah juga bisa
melihat dari produk-produk bank-bank syariah yang ada, hal ini dilakukan
karena perbankan syariah sudah dari tahun 1993 itu sudah ada, kemudian cara
cepatnya Bank Panin Syariah bisa melihat produk apa yang dijual oleh bankbank syariah lainnya. Kemudian dari situlah Bank Panin Syariah bisa
mengetahui lebih dan kurangnya produk yang dibutuhkan masyarakat saat ini.
Kemudian cara lain kita juga berusaha melihat produk yang ada di Bank Panin
Konvensional, dan sekiranya ada yang bisa di-duplicate di syariah semacam
KPR, itu bisa dibuat.14
Untuk pembuatan atau penginovasian produk, awal nya menemukan
dan menyimpulkan dahulu bahwa produk di Bank Panin Syariah standart dan
perlu sesuatu yang baru nantinya. Setelah itu, Bank Panin Syariah lakukan
mirroring dengan Bank Panin Konvensional dan membandingkan dengan
Bank-Bank Syariah lainnya, langkah ini dilakukan agar mengetahui bahwa
13
14
Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 3 Mei 2011
Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 5 Mei 2011
59
produk Bank Panin Syariah standard dan produk-produk Bank lain sudah
dikembangkan, kebanyakan misalnya adalah tabungan rencana yang sudah
dikembangkan, kemudian ada juga tabungan bisnis. Setelah itu Bank Panin
Syariah akan tarik, bahwa yang akan dibuat adalah tabungan rencana dan
tabungan bisnis, kemudian dibuatlah fitur yang diinginkan dari kedua
tabungan tersebut. Setelah dibuat sebuah produk, Bank Panin Syariah
mengadakan meeting dengan pihak internal di Bank Panin Syariah, yang di
dalamnya termasuk dengan DPS (dewan penasehat syariah), bagian risk
management, bagian audit, bagian IT, bagian operation, bagian marketing,
kemudian membahas bersama-sama dengan bagian produk yang nantinya
akan mempresentasikan suatu produk, yang telah disiapkan nantinya. Bagian
produk akan menjelaskan kepada mereka bahwa akan dibuat sebuah produk
seperti tabungan rencana yang programnya adalah dengan jangka waktu
nasabah 10 tahun, kemudian dia dapat mengambil sebagian dari bagi hasil
yang seharusnya dia terima selama 10 tahun itu di awal dalam bentuk yang
ditentukan sesuai keinginan nasabah seperti ingin HP, laptop dan lain-lain,
kemudian Bank Panin Syariah akan buat seperti itu, kemudian apakah itu
sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh nasabah atau masyarakat?. Lalu nanti
melihat apakah produk dan program itu sesuai dari sisi syariah? kemudian hal
itulah akan di jawab oleh DPS nantinya, kemudian bagian audit melihat
apakah ada kemungkinan akan terjadi float?, hal itu tanya jawab dengan
bagian operation bagaimana menjalankannya. Setelah mendapatkan opini dari
60
DPS, tentu akan menanyakan juga dengan orang sistemnya yaitu orang-orang
IT, apakah mereka bisa atau tidak mengakomodasi produk yang akan dibuat
melalui sistem yang harus mereka ciptakan? terkadang banyak rencana,
namun terkadang sistemnya tidak bisa mengakomodasi. Setelah semuanya
selesai, barulah produk tersebut bisa dirumuskan dan disusun yang nantinya
akan dikirimkan ke BI. Setelah BI menyetujui kemudian kita baru bisa
launching produk, namun juga nanti akan ada bagian promosi, namun untuk
saat ini bagian promosi masih dirangkap karena Bank Panin Syariah belum
menjadi bank besar. Jadi institusi akhir dalam proses inovasi produk adalah
BI. Setelah dapat persetujuan dari BI, kemudian di-meetingkan kembali
dengan bagian promosi antara lain merencanakan bagaimana mempromosikan
produk yang baru dibuat ini. Terkadang BI juga merevisi dan men-check
apakah produk dan fitur yang dibuat sesuai dengan kodifikasi dan ketentuanketentuan BI dan kaidah-kaidah syariah?. Kemudian apakah aplikasinya sudah
selesai dan sesuai?. Setelah kita selesaikan revisi dari BI, kemudian kita
serahkan kembali ke BI dan BI melihat apakah produk-produk dan fitur-fitur
yang kita buat sesuai dengan kaidah-kaidah syariah. BI juga melihat apakah
bank kita sudah membuat aplikasinya, dan misalnya juga ada buku-buku
panduan dan lain sebagainya. Kemudian apakah sesuai dengan SOP BI,
kemudian apakah sudah ada opini dari DPS kita? apakah sudah ada
pernyataan bahwa produk kita sesuai dengan kodifikasi syariah saat ini?
sekiranya ada hal yang ingin ditanyakan BI, biasanya BI memanggil untuk
61
kembali mempresentasikan di sana. Setelah itu biasanya BI langsung
mengeluarkan surat bahwa bisa dikeluarkannya produk tersebut. 15
Langkah penting yang perlu diperhatikan di Bank Panin syariah untuk
membuat sebuah inovasi produk sebelumnya harus melihat terlebih dahulu
bahwa bisnis itu butuh apa? kemudian divisi bisnis akan melihat masyarakat
butuh apa dan produk apa?. Sebelum divisi bisnis menentukan kebutuhan
masyarakat ingin produk seperti apa?. Sebelumnya divisi ini akan melakukan
survey ke masyarakat dan melihat bank-bank pesaing, punya produk apa?.
Setelah divisi bisnis menyatakan ke divisi pengembangan produk, misalnya
ingin produk KPR. Barulah divisi bisnis berkoordinasi dengan divisi
pengembangan produk untuk menyusun produk sesuai dengan apa yang
dibutuhkan bisnis atau pasar. Biasanya untuk sebuah inovasi produk di set
oleh sebuah tim terdapat lintas divisi, tim terdiri dari bagian kredit atau
pembiayaan, kemudian ada bagian bisnis yang mengetahui kebutuhan market,
bagian accounting yang membuat standar untuk akuntansinya, kemudian
bagian operational yang membuat bagaimana tata cara operational di internal,
kemudian bagian legal yang akan mendrafting akad nya nanti, kemudian
bagian risk management untuk memastikan kecukupan dari sisi pengamanan
produk, setelah itu semua dirumuskan oleh divisi produk, lalu minta
persetujuan direksi, setelah dari direksi kemudian ke DPS, setelah DPS
menyutujui dan melihat produk tersebut sesuai dengan kodifikasi syariah,
15
Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 3 Mei 2011
62
Kemudian melihat kembali produk yang dibuat apakah sesuai dengan
kodifikasi BI?, jika sesuai langsung laporkan ke BI.
Jadi intinya dalam membuat suatu produk hampir semua divisi itu
terkait, karena semua bank juga tidak ada yang bisa berdiri sendiri, dari mulai
divisi bisnis, divisi pengembangan produk, divisi operation, divisi accounting,
kemudian divisi risk management, kemudian bagian legal yang membuat
drafting legal, minimal bagian itulah yang terkait untuk sebuah inovasi
produk, nanti ketika semua nya selesai kemudian mendengarkan opini DPS
untuk melihat apakah produk tersebut sesuai atau tidak dengan kodifikasi
syariah saat ini.16 Dalam proses penginovasian produk didalamnya ada bagian
marketing-marketing. Bagian marketing inilah yang mengerti kebutuhankebutuhan nasabah atau masyarakat tentang apa yang mereka butuhkan.
Setelah mendapatkan masukan dari bagian marketing-marketing kemudian
langsung bagian produk mencari bentuk fiturnya, dan mencari perbandinganperbandingan dengan bank-bank pesaing. Kemudian untuk sebuah inovasi
produk juga ada lagi yaitu bagian operation, bagian IT mereka juga orangorang yang berkepentingan juga dalam proses pembuatan produk atau inovasi
produk, kemudian bagian pengawas yaitu bagian risk management, kemudian
dari bagian DPS, kemudian bagian promosi yang tugas nya kait-mengkait
ketika ada yang meng-create seperti bagian atau divisi sebelumnya. Jadi
intinya orang-orang yang membuat produk adalah bagian produk dan bagian
16
Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 5 Mei 2011
63
marketing. Kemudian orang-orang yang mengawasi adalah, risk management,
DPS. Kemudian orang-orang yang menjual adalah bagian promosi dan
marketing yang memikirkan bagaimana cara menjual produk. Jadi itulah
siklus dari pembuatan, pengawasan, dan penjualan dan yang akhirnya kembali
ke bagian produk untuk melakukan evaluasi. Untuk peran pemegang saham
untuk produk-produk pendanaan misalnya, biasanya direksi akan diminta
mempresentasikan karena biasanya akan ada pertemuan rutin antara
management Bank Panin Syariah dengan pemegang saham, untuk update dan
menginformasikan
bahwa
akan
ada
pengembangan
produk
yang
membutuhkan biaya yang akan timbul cukup besar dan biaya yang akan
timbul ini harus ada persetujuan dari pemegang saham hal ini dilakukan agar
jangan
sampai ketika meng-create
produk pemegang saham
tidak
mengetahuinya. Jadi ketika sudah mengembangkan produk dan disetujui DPS,
kemudian untuk pengembangan sistem, pasti akan ada diskusi untuk
mempresentasikan dengan pemegang saham.
Proses pembuatan produk memang membutuhkan waktu yang lama
dan
berbeda-beda.
Hal
itu
tergantung
apakah
sistemnya
sudah
mengakomodasi atau belum. Jika sudah idealnya 3 sampai 4 bulan selesai,
kemudian pertanyaannya kenapa harus selama 3-4 bulan tadi?. Sebab perlu
persiapan untuk aplikasi, promosi, pelaporan ke BI, pelaporan ke BI 15 - 30
hari, kemudian adakan sosialisasi juga pada pihak internal seperti apa?
misalnya aplikasi pada sistem seperti tabungan rencana di Bank Panin Syariah
64
belum ada padahal perlu asuransi, bagaimana menentukan premi?. Hal ini
perlu sistem jadi harus di create sistem, untuk pengembangan sistem saja
memerlukan waktu 3 atau 4 bulan. Jadi berbeda–beda tapi idealnya 3-4 bulan,
tapi bisa cepat jika sistem aplikasinya sudah dibuat sebelumnya, kemudian
juga sosialisasi sudah dijalankan, itu bisa saja sebulan.17 Jadi intinya proses
pembuatan produk bervariasi, Jadi untuk membuat sebuah produk baru secara
komprehensif sekitar 3 bulan. 18
Strategi lain untuk bisa bersaing dengan bank-bank lain yaitu
memunculkan fitur-fitur yang berbeda, mungkin saja fitur agak sama dengan
beberapa bank tapi kemudian munculkan fitur-fitur yang bank-bank lain
belum ada, misalnya tabungan rencana yang saat ini hanya tabungan rencana
yang rutin, kemudian Bank Panin Syariah akan buat tabungan rencana artinya
direncanakan tapi itu tidak rutin jadi Bank Panin Syariah membebaskan biaya
nabung tetapi tetap di-cover oleh asuransi. Jadi Bank Panin Syariah akan
membuat sesuatu yang berbeda mungkin fitur sama tapi ada sesuatu yang
berbeda. Kemudian ada juga tabungan rencana dimana nasabah tidak bisa
mengambil dananya sampai jangka waktu yang ditentukan, Bank Panin
Syariah akan buat dimana nasabah dapat mengambil uangnya sesuai nasabah
inginkan namun ditentukan di awal oleh nasabah dan disepakati oleh bank.
Jadi intinya Bank Panin Syariah akan membuat sesuatu yang berbeda dengan
17
18
Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 3 Mei 2011
Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 5 Mei 2011
65
bank-bank lain, kemudian untuk yang layanan kita konsen pada produkproduk transaksional dimana nasabah bisa digunakan di seluruh ATM, untuk
pembayaran listrik, telepon dan sebagainya hal ini masih terus kita
kembangkan, untuk saat ini Bank Panin Syariah baru bekerja sama dengan
Panin Konvensional dimana ATM Panin Syariah bisa digunakan diseluruh
ATM Panin Konvensional, untuk kedepannya Panin Syariah akan terus
berkembang dan menggunakan ATM bersama untuk memenuhi kebutuhan
nasabah saat ini. Untuk bisa bersaing dengan Bank Konvensinal, dari sisi
investasi saja misalnya dalam menjual produk, Panin Syariah menjelaskan ke
nasabah bahwa produk syariah itu adalah dari nisbah dimana nisbah
ditentukan di awal, semakin besar keuntungan dari bank maka semakin besar
keuntungan yang diperoleh nasabah, kemudian dari sisi untuk investasi salah
satu keunggulannya di bank syariah biaya-biaya termasuk administrasi itu
sudah termasuk bagian bank, jadi biasanya untuk investasi yang mudharabah
kebanyakan tidak dikenakan pada nasabah, meskipun beberapa bank
konvensional ada juga yang meniadakan administrasi jadi itulah keunggulan
dari sisi syariah yang Panin Syariah terapkan. Mungkin itulah yang terpenting
yang bisa Panin Syariah tunjukan dengan Bank Konvensional bahwa kita
adalah nisbah, jadi semakin bank untung tinggi maka bagi hasil yang diterima
untuk nasabah semakin tinggi, jadi Bank Panin Syariah harus konsisten
dengan menerapkan prinsip syariah.
66
Untuk fasilitas memang bank konvensional saat ini lebih unggul
karena bank mereka sudah besar, nasabah mereka sudah banyak jadi tinggal
untuk pengembangannya mereka pun sudah ada dana yang disiapkan untuk
pengembangan
-
pengembangan
yang
direncanakan.
Hanya
untuk
mengingatkan bahwa Bank Panin Syariah dengan Bank Panin Konvensional
adalah saudara tapi beda management, sedangkan UUS itu satu management.
Jadi intinya yang terpenting untuk meningkatkan daya saing adalah
menciptakan produk dengan menerapkan prinsip-prinsip syariah.19 Bank
Panin Syariah tidak fokus untuk menciptakan produk terlalu banyak, tetapi
yang ditekankan adalah bagaimana men-delivered produk- produk Bank Panin
Syariah secara tepat kemasyarakat, salah satu nya adalah kecepatan proses,
hal ini dilakukan melihat Bank Panin Syariah masih kecil sehingga tidak
terlalu birokrasi dalam pengambilan keputusan maka yang harus dilakukan
adalah kecepatan proses itu. Jadi itulah inovasi Bank Panin Syariah, kemudian
Bank Panin Syariah juga menggunakan aliansi untuk bekerjasama dengan
kita. Jadi Bank Panin Syariah tidak hanya membiayai satu-satu yang sifatnya
detil, namun agar lebih efektif maka dilakukanlah kerjasama dengan aliansi
seperti koperasi, multifinance, dan lain sebagainya. Untuk bisa bersaing
dengan Bank Syariah, hampir sama yaitu dengan kecepatan proses itu tadi.
Kecepatan inilah merupakan alat yang digunakan untuk bersaing dengan bank
19
Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 3 Mei 2011
67
syariah dan bank konvensional. Perlu diketahui setiap tahun bank mempunyai
(RBB) rencana bisnis bank, dimana semua biaya dituangkan di (RBB)
tersebut yang nanti disampaikan oleh pemegang saham terhadap setiap divisidivisi yang telah ditentukan.20
C. Upaya Bank Panin syariah dalam mengatasi kendala penginovasian
produk.
Melihat peluang di tengah persaingan Bank Panin Syariah optimis,
karena Panin Syariah tetap akan memberikan walaupun satu fitur yang
berbeda dengan yang dimiliki bank-bank pesaing lainnya. Untuk hasilnya
tetap menunggu hasil penjulan apakah promosi yang dilakukan dapat
membuat nasabah menarik untuk membeli produk yang ditawarkan. Untuk
produk-produk pendanaan yang dijual saat ini di Bank Panin Syariah baru
tabungan transaksi, untuk tabungan transaksi pasti nasabah akan mencari
banyak fasilitas-fasilitas. Nasabah yang sebelumnya nabung hanya bisa ditarik
di counter, jadi untuk hal ini Bank Panin Syariah baru menyelesaikan ATM
yaitu pada tahun 2011 dimana nasabah bisa menggunakan ATM Panin
Syariah. Jadi Bank Panin Syariah sudah satu tahap untuk berkembang dari
penggunaan ATM. Penjualan yang untuk tabungan, ditambahkan ada program
gimmick misal pembukaan 500 ribu dapat payung, 1 juta dapat jam dan lain
20
Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 5 Mei 2011
68
sebagainya, kemudian Bank Panin Syariah akan open table jika produk
tabungan rencana sudah selesai sekitar bulan agustus, untuk tabungan bisnis
kira-kira juni atau juli akan diadakan launching. Untuk biaya atau bugdet
sebuah produk berbeda-beda tergantung promosi ingin sejauh apa?. Kemudian
untuk launching yang diadakan nya sebesar apa?. Jadi awalnya ketika
pembuatan Bugdet yang besar biasanya adalah pada pengembang IT, Jadi
semuanya itu berbeda-beda, di Bank Panin Syariah masih sederhana jadi harus
sesuai budget yang disiapkan, untuk nominalnya sebenarnya sudah
dianggarkan, jadi untuk awal pembuatan produk, saat ini di bulan juni untuk
sistem nya 250 juta per produk, kemudian untuk promosinya tidak terlalu
besar karena Bank Panin Syariah baru ada lima cabang, kemudian jika
rencana promosinya hanya ingin dipasang spanduk, kemudian ingin open
table dan setiap open table ingin dibudgetkan 1 juta selama 2 atau 3 hari, itu
kira-kira 100 juta selama 1 tahun terhadap produk tersebut.21
Untuk peluang sebuah produk yang terpenting adalah di satu sisi Bank
Panin Syariah sudah melengkapi produk yang konvensional punya, semacam
KPR. Kemudian di syariah juga punya, jadi itu sudah melengkapi sehingga
nasabah bisa memilih ikut yang konvensional atau syariah, Kemudian juga di
Bank Panin Syariah terapkan cara pengambilan keputusan yang relatif cepat.
Karena skala dari organisasi di sini masih kecil, jadi kecepatan sangat
21
Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 3 Mei 2011
69
diperlukan sehingga keputusan dapat diambil dengan cepat oleh management,
tanpa melalui birokrasi yang berkepanjangan. 22 Sebagai sebuah bank baru
memang untuk melakukan suatu inovasi produk yang sangat canggih, salah
satu yang perlu kita selesaikan adalah masalah IT. Setiap bank tidak mungkin
tidak tergantung dengan IT jadi itu yang sedang Bank Panin Syariah garap
yaitu menginginkan pembuat sistem dari orang-orang IT yang dapat
mendukung pembuatan produk yang lebih canggih. Kemudian untuk citra
Bank Panin Syariah sampai saat ini tidak ada masalah.23 Jadi persoalan yang
dihadapi dalam inovasi produk adalah pada sistem yang akan mengakomodasi
suatu produk. Tetapi itu bukan suatu kendala yang mutlak, memang benar dari
kendala sistem itu akan memakan waktu yang lebih lama untuk
pengembangannya. Kemudian untuk kendala lain Bank Panin Syariah masih
melakukan mirroring dan bench march dengan Panin Konvensional dan
dengan bank-bank lain, jadi saat ini Bank Panin Syariah masih melihat seperti
itu untuk pengembangan dan inovasi produk yang saat ini ada, karena
memang produk Bank Panin Syariah saat ini masih standart jadi yang
dilakukan adalah mengembangkan produk yang mereka miliki, jadi kendala
yang paling terasa sekali saat ini adalah sistem dan aplikasi yang belum bisa
mengakomodasi untuk launching-nya suatu produk yang telah dibuat. Untuk
solusi banyak cara. Bank Panin Syariah dari management dan pemegang
22
23
Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 5 Mei 2011
Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 5 Mei 2011
70
saham menginginkan sesuatu yang prudent artinya jalannya sesuai dengan
aturan. Segala sesuatu yang terkendala dengan sistem sebenarnya bisa
dilakukan secara manual, akan tetapi pertanyaannya apakah secara manual ini
operasionalnya baik untuk dijalankan? Jadi intinya biar berjalan dengan
sistem, Bank Panin Syariah terus men-follow up (menindak lanjuti) agar
sesuai dengan jangka waktu yang kita targetkan. Maksud target waktu disini
apa yang
direncanakan dan
dikembangkan sesuai dengan target yang
ditentukan di awal.24 Jadi intinya adalah perlu pengembangan sistem antara
lain adalah perlu diadakan dialog intent dengan orang-orang IT, dan
menjelaskan jauh-jauh hari kepada mereka tentang gambaran sebuah produk
ke depan, sehingga mereka bisa menyiapkan sistem jauh sebelum divisi
produk merumuskan sebuah produk. Bank Panin Syariah dalam mengatasi
kendala IT salah satu nya dari sisi pembiayaan misalnya adalah aliansi dengan
pihak-pihak lain jadi Bank Panin Syariah tidak biayai satu-satu tapi
bekerjasama dengan pihak lain.25
24
25
Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 3 Mei 2011
Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 5 Mei 2011
71
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari beberapa pembahasan pada bab-bab sebelumnya, penulis dapat
memberikan beberapa kesimpulan sebagi berikut:
1. Bank Panin Syariah mensegmen masyarakat menjadi (dua) kategori yaitu
masyarakat pada status sosialnya dan masyarakat pada sifatnya. (1).
Kategori masyarakat pada status sosialnya yaitu masyarakat menengah ke
bawah dan masyarakat menengah ke atas. (2). Kategori masyarakat pada
sifatnya yaitu masyarakat yang bersifat rasional dan masyarakat yang
bersifat emotinal in loyalist.
2. Dalam memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut, Untuk menengah ke
bawah Bank Panin Syariah melakukan sosialisasi produk dengan cara
open table, Untuk kalangan atas yaitu dengan cara gathering yang artinya
mengundang dan memberi jamuan yang lebih untuk mereka. Untuk
masyarakat
yang
sifatnya
rasional
Bank
Panin
Syariah
mempertimbangakan 3 hal: (1). prosesnya cepat, (2). syaratnya mudah dan
(3). dari segi pricing harus acceptable.
71
72
3. Dalam pancangan Bank Panin Syariah inovasi yang ideal adalah inovasi
produk yang (1). didasarkan atas survey market sesuai segmentasi, target
dan positioning perusahaan, (2). menghasilkan produk yang memiliki
salah satu atau lebih dari kriteria unggul dari sisi harga, unggul dari sisi
keunikan, unggul dalam kecepatan delivery-nya. Keunikan produk yang
akan dikembangkan Bank Panin Syariah adalah produk dengan kecepatan
delivery-nya dan produk dengan aliansi melalui mitra strategis misalnya
multifinance, developer perumahanan dan lembaga keuangan syariah lain.
4. Strategi inovasi produk Bank Panin Syariah dalam meningkatkan daya
saing antar sesama Bank Syariah dan Bank Konvensional adalah: (1).
melakukan mirroring produk pada Bank Panin Konvensional dengan
melihat produk yang kira-kira laku di jual oleh Bank Panin konvensional.
(2). membandingkan produk bank-bank syariah dengan melakukan survey
dalam arti bukan survey seperti quesioner. (3). memunculkan fitur-fitur
yang berbeda dan unik. (4). berusaha melihat produk yang ada di Bank
Panin Konvensional yang sekiranya bisa di-duplicate untuk di Bank Panin
Syariah. (5). mengedepankan untuk seluruh divisi yang terkait harus
birokratif terhadap siklus dari pembuatan, pengawasan, dan penjualan
produk sampai tahap evaluasi produk. (6). Bank Panin Syariah tidak fokus
untuk menciptakan produk terlalu banyak, yang perlu ditekankan adalah
men-delivered produk-produk secara tepat kemasyarakat, salah satu nya
adalah dengan kecepatan proses.
73
5. Persoalan Bank Panin Syariah dalam proses penginovasian produk adalah
masalah sistem yang terkadang belum bisa mengakomodir suatu produk.
6. Solusi yang dilakukan Bank Panin Syariah dari persoalan tersebut adalah
(1). aliansi dengan pihak-pihak lain seperti multifinance, developer
perumahanan dan lembaga keuangan syariah. (2) perlu pengembangan
sistem antara lain adakan dialog intent dengan orang-orang IT. (3). Bank
Panin Syariah terus men-follow up (menindak lanjuti) agar sesuai dengan
jangka waktu yang kita targetkan. Maksudnya adalah apa yang
direncanakan dan dikembangkan sesuai dengan target yang ditentukan di
awal.
B. SARAN
1. Hendaknya Bank Panin Syariah atas kendala sistem yang terkadang belum
siap mengakomodir produk yang sudah dirumuskan, Bank Panin Syariah
bukan hanya melakukan dialog intent dengan orang-orang IT tetapi juga
harus menyiapkan orang-orang IT yang mampu mengakomodir kebutuhan
produk yang akan diciptakan.
2. Hendaknya Bank Panin Syariah harus berani menciptakan produk yang
lebih inovatif dan unik sehingga dapat bersaing dengan produk-produk
Bank Syariah dan Bank Konvensional, tanpa harus menduplikasi produkproduk Panin Konvensional karena hal ini dapat menimbulkan kesan
74
masyarakat yang buruk terhadap Perbankan Syariah umumnya dan Bank
Panin Syariah khususnya.
75
DAFTAR PUSTAKA
Faisal Baasir, Indonesia Pasca Krisis : catatan positif dan ekonomi (Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan, 2004), h.161-162
Hitt, Michael A, Ireland, R. Duane, Hoskisson, Robert E, Manajemen Strategis :
Daya saing & Globalisasi (Jakarta : Salemba Empat, 2002) Jilid, 1 Edisi 1,
hal. 215
Siti Irma Fatimah, “Analisa Strategi Koperasi Pondok Pesantren Dalam
Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (Studi kasus pada Kopontren Al-Ikhlas,
Subang).” (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2006)
Jubaedah,“Peran Strategis Linkage Program Bank Syariah terhadap Penguatan
Lembaga Keuangan Mikro Syariah” ( Studi kasus pada Bank Muammalat
Indonesia), (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009)
Sondang Siagian, Analisa Serta Perumusan Kebijakan dan Strategi Organisasi,
(Jakarta : PT Gunung Agung, 1986), cet. 2, h. 17
Rokhmad Slamet, Seminar Akademik Program BBA Jakarta Institute of
Management Studies, ( Jakarta : 24 Maret 2001), h. 3
76
Clark, John dan Ken Guy (1997). Innovation and Competitiveness. Technopolis. July
1997.
DISR. (1999). Shaping Australia’s Future: Innovation - Framework Paper.
Department of Industry Science and Resources. Australia. October 1, 1999.
David W, Cravens, Pemasaran Strategis, (Jakarta : Erlangga, 1996) Jilid 2, h. 3
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta : Prehalindo, 1997) Jilid 1, Edisi. 9,
h. 9
Marti Sumarni, Marketing Perbankan (Yogyakarta : Liberty, 1997), h. 204
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, cet-XXI, ( Yogyakarta : Andi Offset, 1992),
h.132
Irawan Soehartono, Penelitian Sosial, ( Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 1995),
Cet. 1, h. 35
Djaslim Saladin, Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan, (Bandung : Linda
Karya, 2004) h. 1
Hadiri Nawawi, Manajemen Strategik, (Gajah Mada University Press, 2003), Cet. 2,
h. 147
Sukristono, Perencanaan Strategis Bank, ( Jakarta : PT Dhasa Warna, 1992), h. 335
77
Fred R David, Manajemen Strategis Konsep-Konsep, Edisi Bahasa Indonesia,
(Jakarta : PT. Index Kelompok Gramedia, 2004), h. 15, Ibid, h. 88
Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keungggulan Kompetitif, (Jakarta :
Erlangga, 2005), Cet. 2, hal. 153-156, Ibid., h. 58-59
Michael A. Hitt, R. Duane Ireland, Robert E. Hoskinson, Manajemen Strategis Daya
Saing & Globalisasi, ( Jakarta : Salemba Empat, 2002) Edisi 1, Cet 2, hal.
217-218
Peter F. Druckler, Inovasi dan Kewirausahaan : Praktek dan Dasar-dasar, (Jakarta :
Erlangga, 1985) Edisi 1, Cet. 1, hal. 149-152
David W. Cravens, Pemasaran Strategis, (Jakarta : Erlangga, 1996) Jilid 2, h. 3
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta : Prehalindo, 1997) Jilid 1, Edisi 9, h.
9
Kasmir, Pemasaran bank, (Jakarta : Kencana, 2004) Edisi. 1, Cet. 1, hal. 137-138,
Ibid. 143-144
B. N. Maribun, Kamus Manajemen, (Jakarta : Sinar Harapan, 2003), hal. 276, Ibid.
277
Ismail Yusanto, M. Karebot Widjaja kusuma, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta :
Gema insani Press, 2002) h. 96-97
78
Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan kompetitif (Jakarta :
Erlangga, 2005) h. 56
PT. Bank Panin Syariah, Rencana Bisnis tahun 2011-2013, didapatkan pada tanggal
25 Mei 2011
PT. Bank Panin Syariah, Brosur-brosur produk, didapatkan pada tanggal 25 Mei
2011
Intan Ariesyanti, Liabilities Product Division Head, Wawancara Pribadi, Jakarta, 3
Mei 2011
Edy Tri Sujarwadi, Group Head Pengembangan Pembiayaan, Wawancara Pribadi,
Jakarta, 5 Mei 2011
Dokumen Elektronik dari Internet
republika, senin 23 maret 2009, hal. 20, artikel diakses pada tanggal 28 November
2010, dari www. republika. com,
Kolom Bisnis Syariah &Global, Pasar Bank Syariah Bisa, 3,5 persen di 2009 dikutip
Republika jumat 27 maret 2009, hal. 20, artikel diakses pada tanggal 28
November 2010, dari http//Republika.com
Produk Unggulan 9 Bank Syariah Peserta iB Showcase IIMS 2010, 20 july 2010,
artikel diakses pada tanggal 28 Januari 2011, dari http//iB Zone
79
Tengku Shahindra, Mengelola aset tidak nyata : inovasi, artikel diakses pada tanggal
6 Februari 201, dari http//www.koransindo.com
Taufiq, Perbankan Syariah dan Perbankan Konvensional: Coopetition or
Competition, artikel diakses pada tanggal 16 Februari 2011, dari
http//kompas.co.id
Edukasi pemasaran produk Bank Syariah, artikel diakses pada tanggal 9 Mei 2011,
dari
http://nurrahmanarif.wordpress.com/2009/08/14/edukasi-pemasaran-
produk-bank syariah/
Model Dan Skim Inovasi Produk Perbankan Syariah (Bagian 2), artikel diakses pada
tanggal 9 Mei 2011, dari http://www.agustiantocentre.com/?p=312
Edy Tri Sujarwadi, Group Head Pengembangan Pembiayaan, Wawancara via email,
jawaban diakses pada tanggal 9 Mei 2011
Perbanas
Admin,
artikel
diakses
pada
tanggal
26
http://www.perbanas.org/?pilih=news3&aksi=lihat&id=9,
Mei
2011,
dari
DAFTAR PUSTAKA
Baasir, Faisal. Indonesia Pasca Krisis : catatan politik dan ekonomi, Jakarta :
Pustaka Sinar Harapan, 2004.
Cravens, David W. Pemasaran Strategis, Jilid Kedua, Jakarta : Erlangga, 1996.
David Fred R. Manajemen Strategis Konsep-Konsep, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta
: PT. Index Kelompok Gramedia, 2004.
DISR. (1999). Shaping Australia’s Future: Innovation - Framework Paper.
Department of Industry Science and Resources. Australia. October 1, 1999.
Druckler, Peter F. Inovasi dan Kewirausahaan : Praktek dan Dasar-dasar, Jakarta :
Erlangga, 1985.
Edy Tri Sujarwadi, Group Head Pengembangan Pembiayaan, Wawancara Pribadi,
Jakarta, 5 Mei 2011.
Fatimah Siti Irma. “Analisa Strategi Koperasi Pondok Pesantren Dalam
Pemberdayaan Ekonomi Rakyat, Studi kasus pada Kopontren Al-Ikhlas,
Subang.” Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2006.
Hadi, Sutrisno. Metodologi Research, Cetakan XXI, Yogyakarta : Andi Offset, 1992.
75
76
Hitt Michael. A, Ireland R. Duane, Hoskinson Robert E. Manajemen Strategis Daya
Saing & Globalisasi, Cet Kedua, Jakarta : Salemba Empat, 2002.
Intan Ariesyanti, Liabilities Product Division Head, Wawancara Pribadi, Jakarta, 3
Mei 2011.
John, Clark, dan Guy, Ken (1997). Innovation and Competitiveness. Technopolis.
July 1997.
Jubaedah. “Peran Strategis Linkage Program Bank Syariah terhadap Penguatan
Lembaga Keuangan Mikro Syariah” Studi kasus pada Bank Muammalat
Indonesia, Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009.
Kasmir. Pemasaran bank, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Jakarta : Kencana, 2004.
Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi Sembilan, Jakarta : Prehalindo,
1997.
Kuncoro, Mudrajad. Strategi Bagaimana Meraih Keungggulan Kompetitif, Cet.
Kedua, Jakarta : Erlangga, 2005.
Maribun, B. N. Kamus Manajemen, Jakarta : Sinar Harapan, 2003.
PT. Bank Panin Syariah, Brosur-Brosur Produk, didapatkan pada tanggal 25 Mei
2011.
77
PT. Bank Panin Syariah, Rencana Bisnis tahun 2011-2013, didapatkan pada tanggal
25 Mei 2011.
Saladin, Djaslim. Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan, Bandung : Linda
Karya, 2004.
Siagian, Sondang, Analisa Serta Perumusan Kebijakan dan Strategi Organisasi,
Cetakan Kedua, Jakarta : PT Gunung Agung, 1986.
Slamet, Rokhmad. Seminar Akademik Program BBA Jakarta Institute of
Management Studies, Jakarta : 24 Maret 2001.
Soehartono, Irawan. Penelitian Sosial, Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 1995.
Sukristono, Perencanaan Strategis Bank, Jakarta : PT Dhasa Warna, 1992.
Sumarni, Marti. Marketing Perbankan Yogyakarta : Liberty, 1997.
Yusanto, Muhammad Ismail dan Muhammad Karebot Widjajakusuma. Menggagas
Bisnis Islami, Jakarta : Gema insani Press, 2002.
Dokumen Elektronik dari Internet
Edukasi pemasaran produk Bank Syariah, artikel diakses pada tanggal 9 Mei 2011,
dari
http://nurrahmanarif.wordpress.com/2009/08/14/edukasi-pemasaran-
produk-bank syariah/.
78
Edy Tri Sujarwadi, Group Head Pengembangan Pembiayaan, jawaban diakses pada
tanggal 9 Mei 2011, dari Wawancara via email.
Kolom Bisnis Syariah &Global, Pasar Bank Syariah Bisa, 3,5 persen di 2009 dikutip
Republika jumat 27 maret 2009, hal. 20, artikel diakses pada tanggal 28
November 2010, dari http//Republika.com.
Model Dan Skim Inovasi Produk Perbankan Syariah (Bagian 2), artikel diakses pada
tanggal 9 Mei 2011, dari http://www.agustiantocentre.com/?p=312.
Perbanas
Admin,
artikel
diakses
pada
tanggal
26
Mei
2011,
dari
http://www.perbanas.org/?pilih=news3&aksi=lihat&id=9.
Produk Unggulan 9 Bank Syariah Peserta iB Showcase IIMS 2010, 20 july 2010,
artikel diakses pada tanggal 28 Januari 2011, dari http//iB Zone.
republika, senin 23 maret 2009, hal. 20, artikel diakses pada tanggal 28 November
2010, dari www. republika. com.
Shahindra Tengku, Mengelola aset tidak nyata : inovasi, artikel diakses pada tanggal
6 Februari 201, dari http//www.koransindo.com.
Taufiq, Perbankan Syariah dan Perbankan Konvensional: Coopetition or
Competition, artikel diakses pada tanggal 16 Februari 2011, dari
http//kompas.co.id.
Download