(Bombyx mori) sebagai suplemen fetal bovine

advertisement
ii
ABSTRAK
CHANDRA NUR KHALAM. Identifikasi Kandungan Hemolimf Ulat
Sutera (Bombyx mori) sebagai Suplemen Fetal Bovine Serum dalam Kultur
Sel Serangga. Dibimbing oleh IRMA H. SUPARTO dan DONDIN
SAJUTHI.
Penggunaan fetal bovine serum (FBS) sebagai suplemen nutrisi dalam
kultur sel sangat penting untuk mendapatkan pertumbuhan sel yang baik.
Ketergantungan yang sangat tinggi dan masalah bioetika dalam penggunaan FBS
perlu mendapat perhatian khusus. Oleh karena itu, berbagai upaya untuk mencari
pengganti atau suplemen FBS terus dilakukan. Hemolimf ulat sutera dilaporkan
mengandung banyak nutrien yang dibutuhkan untuk proses metamorfosis. Hal ini
merupakan dapat digunakan sebagai alternatif suplemen nutrisi kultur sel,
sehingga diharapkan dapat mengurangi penggunaan FBS. Analisis
makrokomponen hemolimf, pemisahan fraksi protein, dan pengujian hemolimf
pada kultur sel Spodoptera fugiperda (Sf9) dilakukan untuk menggali informasi
kandungan dan kemampuan hemolimf sebagai suplemen nutrisi kultur sel. Hasil
analisis menunjukkan kandungan air pada hemolimf 89,76% air; 2,52 mg/mL
karbohidrat; 2,35% lemak; dan 55,61 mg/mL protein. Protein hemolimf terdiri
atas 15 fraksi yang mengandung bobot molekul dari 22 kDa sampai 152 kDa.
Penggunaan hemolimf pada kultur sel Sf9 secara langsung belum menghasilkan
pertumbuhan sel yang baik. Perlakuan tanpa adaptasi dan teroksidasinya
hemolimf pada saat kultur sel diduga merupakan penyebab buruknya
pertumbuhan sel Sf9.
ABSTRACT
CHANDRA NUR KHALAM. Identification of Silkworm (Bombyx mori)
Hemolymph Content as Fetal Bovine Serum Supplement in Insect Cell
Culture. Under direction of IRMA H. SUPARTO and DONDIN SAJUTHI.
The use of fetal bovine serum (FBS) as nutritional supplement in cell
culture is very important for cell growth. High dependence and bioethical issues
on the use of FBS needs special attention. Therefore, continuous effort to search
for its replacement or supplement is still needed. Hemolymph silkworm has been
reported that it contains many nutrients needed for the process of metamorphosis.
This can be used as an alternative nutritional supplement for cell culture, so it can
reduce the use of FBS. Hemolymph macrocomponent analysis, separation of
protein fractions, and tested as medium supplement for Spodoptera fugiperda
(Sf9) cell culture were performed. Hemolymph has 89.76% moisture content; 2.52
mg/mL carbohydrate; 2,35% fat; and 55.61 mg/mL protein. Further protein
analysis revealed that, it consists of 15 fractions containing molecular weight from
22 to 152 kDa. The use of hemolymph on Sf9 cell culture in this study showed
that it did not support cell growth. Treatment without adaption and hemolymph
oxidation during cell culture could be the cause of poor growth of Sf9 cells.
Download