Indonesia Bidik Pasar Rusia dan Eurasia, Mendag

advertisement
SIARAN PERS
Biro Hubungan Masyarakat
Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110
Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711
www.kemendag.go.id
Indonesia Bidik Pasar Rusia dan Eurasia,
Mendag: Potensi Ini Harus Segera Digarap
Moskow, 5 Agustus 2017 – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengungkapkan pelaku
bisnis Rusia sangat menaruh hati untuk bermitra dengan Indonesia. Hal ini diungkapkan Mendag
Enggar pada Indonesia-Russia Business Forum yang diselenggarakan saat hari kedua kunjungan
kerja di Ibukota Federasi Rusia, Moskow, Jumat (4/8). Enggar mengapresiasi partisipasi lebih dari
300 pelaku bisnis yang sebagian besar berasal dari Rusia dalam acara tersebut.
“Semakin nyata gambaran potensi bisnis yang perlu digarap oleh Indonesia untuk meningkatkan
hubungan perdagangan dan investasi dengan Rusia maupun Eurasia. Saya menyambut baik
antusiasme mereka yang sangat besar ini. Saya menghargai partisipasi sejumlah gubernur dan
pejabat setingkat bupati atau walikota Rusia yang hadir dalam forum bisnis dan bertemu dengan
para pengusaha dari Indonesia beserta pimpinan dan anggota KADIN Daerah,” ujarnya.
Enggar menjelaskan, kehadiran pejabat dan KADIN sejumlah daerah ini memungkinkan
dilakukannya kontak bisnis secara langsung, mengingat beberapa pengusaha Rusia sudah memiliki
rencana khusus untuk mengembangkan kerja sama di daerah-daerah Indonesia. Duta Besar RI di
Moskow, M. Wahid Supriyadi, pun mengakui bahwa tingkat partisipasi yang tinggi tersebut di luar
perkiraan penyelenggara.
Pada acara yang dipandu Ketua Dewan Bisnis Indonesia-Rusia Mikhail Kouritsyn itu, Deputi
Menteri Perdagangan dan Industri Rusia, Oleg Nikolaevich Ryazencev, menyatakan bahwa pelaku
bisnis Rusia sangat berminat untuk bermitra dengan Indonesia. Namun, niat tersebut perlu terus
didorong melalui forum bisnis untuk lebih memahami berbagai kebijakan yang berlaku di
Indonesia dan bertemu langsung dengan calon mitra yang potensial.
Lebih lanjut, antusiasme pelaku usaha dan masyarakat Rusia kembali terlihat pada pembukaan
Festival Indonesia ke-2 di Hermitage Garden, Moskow, yang berlangsung hingga Minggu (6/8).
Ribuan masyarakat Moskow memenuhi Hermitage Garden yang menampilkan 70 stan yang
memamerkan produk khas tanah air. Banyak pengunjung antusias menikmati berbagai sajian
kuliner nusantara dan mengenal tampilan budaya sejumlah daerah di Indonesia. Terlihat pula
sejumlah pengunjung yang antusias datang mengenakan busana batik. Enggar mengungkapkan
jumlah pengunjung Festival Indonesia kali ini jauh lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya.
“Apa yang kita saksikan di Hermitage Garden ini sungguh membesarkan hati. Tidak sedikit
masyarakat Rusia dan penduduk Moskow yang terasa begitu akrab dengan Indonesia, baik melalui
sentuhan budaya, maupun sajian kuliner. Ini potensi ekonomi yang sangat besar untuk digarap,
karena mereka memiliki keterikatan khusus dengan Indonesia,” jelas Enggar.
Jajaki Perjanjian Dagang
Pertemuan yang lebih substantif dilakukan Mendag Enggar dengan Menteri Urusan Integrasi dan
Makroekonomi dari Komisi Ekonomi Eurasia Valovaya Tatyana Dmitriyevna. Pada pertemuan
tersebut, Menteri Valovaya menanggapi permintaan resmi Indonesia yang disampaikan pada Mei
2017 silam untuk mengkaji bersama kemungkinan diadakannya perundingan kesepakatan dagang
antara Indonesia dan Eurasia. Dari pertemuan ini kedua pihak sepakat membentuk sebuah
kelompok kerja untuk membahas isu-isu perdagangan seraya memulai proses kajian bersama
terkait perjanjian perdagangan.
“Eurasia yang terdiri dari Armenia, Belarusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Rusia merupakan pasar
yang belum kita eksplorasi penuh. Total ekspor Indonesia ke kawasan Eurasia pada 2016 mencapai
USD 1,28 miliar, meski USD 1,26 miliar diantaranya adalah ekspor Indonesia ke Rusia. Namun, dari
ukuran pasarnya yang mencapai sekitar 184 juta jiwa dengan kelas menengah yang tumbuh
cepat, Eurasia harus mendapatkan perhatian khusus,” ungkap Enggar.
Kedua Menteri sepakat untuk menugaskan pejabat senior untuk menindaklanjuti pertemuan ini,
terutama untuk membentuk sebuah Kelompok Kerja Bersama. Kelompok ini diharapkan dapat
mengatasi hambatan-hambatan perdagangan dan investasi, sembari membangun rasa percaya diri
untuk merundingkan perjanjian perdagangan yang mengikat secara hukum.
Sekilas Perdagangan Indonesia-Eurasia
Pada 2016, total perdagangan Indonesia-Eurasia mencapai USD 2,3 miliar dengan nilai ekspor
Indonesia USD 1,28 miliar dan impor USD 1,03 miliar. Dengan demikian, Indonesia mencatatkan
surplus sebesar USD 245,68 juta.
Produk ekspor utama Indonesia ke Eurasia antara lain palm oil and its derivatives (USD 356 juta);
machinery or equipment for the treatment of materials by a change of temperature (USD 264
juta); light vessels, fire floats, dredgers (USD 92 juta); coconut (copra), palm kernel or babassu oil
and fractions (USD 91 juta); dan coffee, whether or not roasted or decafeinated (USD 46 juta).
Sementara, produk impor utama Indonesia dari Eurasia antara lain mineral or chemical fertilisers,
potassic (USD 310 juta); semi-finished products of iron or non-alloy steel (USD 263 juta); sporting
shotguns and rifles (USD 74 juta); parts of good of heading no.8801 or 8802 (USD 65 juta);
unwrought aluminium (USD 61 juta).
--selesai-Informasi lebih lanjut hubungi:
Marolop Nainggolan
Kepala Biro Humas
Kementerian Perdagangan
Telp/Fax: 021-3860371/021-3508711
e-mail: [email protected]
Sulistyawati
Direktur Pengembangan Promosi dan Citra
Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional
Kementerian Perdagangan
Telp/Fax: 021-23528644/021-23528654
Email: [email protected]
Download