ABSTRAK

advertisement
ABSTRAK
Sejarah Banten, dengan kemunculannya yang kuat sebagai pusat perdagangan dan
kemudian sebagai pusat kekuasaan politik, serta selanjutnya perlawanannya terhadap
orang-orang Belanda yang merongrong kewibawaan kerajaan itu, pada dasarnya
merupakan aset bangsa yang dapat berfungsi dalam rangka penumbuhan kesadaran
akan potensi, kreativitas, serta daya juang bangsa. Kebudayaan Banten, yang
menampakan sosoknya yang kuat berkat perkembangan yang terjadi di kota Banten
beserta jaringannya, adalah suatu hasil proses yang dimungkinkan oleh daya tanggap
dan daya tindak dari orang-orang Banten sendiri, apapun masukan yang diperolehnya.
Dalam masyarakat seperti Banten yang pernah mengalami tekanan sosial politik yang
sangat dalam dan lama telah menciptakan budaya kekerasan, yang utamanya
dimainkan oleh sosok jawara.. Ia kini dikenal sebagai identitas dari lembaga adat
Banten. Kemampuannya dalam memanipulasi kekuatan supernatural (magi) dan
keunggulan dalam hal fisik telah membuatnya menjadi sosok yang ditakuti sekaligus
kagumi, sehingga terkadang muncul menjadi tokoh yang kharismatik dan heroik.
Peranannya juga tidak hanya terbatas kepada guru persilatan, elmu kesaktian atau
“tentara wakaf”, tetapi juga sebagai pemimpin sebuah pergerakan sosial. Bahkan
untuk saat ini, para jawara memiliki peran penting dalam sosial politik masyarakat
Banten.
Tujuan dari penelitan ini adalah ingin mengungkapkan bagaimana situasi, peristiwa
dan tindakan yang mewakili peran sosial, politik maupun ekonomi kelompok jawara
di Banten sebagai jawaban atas eksistensi salah satu warisan budaya Banten.
Metode kualitatif dengan pendekatan etnografi komunikasi digunakan dalam
penelitian ini. Metode kualitatif digunakan untuk memahami tentang apa yang
dialami subjek penelitian, kajian kualitatif adalah prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati. Sedangkan etnografi komunikasi digunakan untuk
mengetahui pola-pola komunikasi kelompok yang diwakilkan oleh unit-unit etnografi
komunikasi yaitu situasi, peristiwa dan tindakan.
Jawara merupakan bagian dari identitas budaya Banten. proses, situasi, peristiwa,
tindakan komunikatif jawara mengundang reaksi pro dan kontra di masyarakat
Banten, namun jawara tetap bagian dari warisan kebudayaan Banten. Dengan
kombinasi peran sosial dan politik, sumber-sumber kekuasaan yang didapat jawara
sekaligus tindakan sosial jawara. Menjadikan posisi dan peranan jawara di Banten
sangat tinggi. Hal ini menunjukkan eksistensi jawara bukan hanya ada, tapi juga
bereksistensi dalam rangka mempertahankan pelabelan jawara dan budaya
kekerasannya.
iv
Download