pengaruh pengetahuan alam terhadap

advertisement
323
Siti Istijabatun, Pengaruh Pengetahuan Alam...
PENGARUH PENGETAHUAN ALAM
TERHADAP PEMAHAMAN MATAPELAJARAN KIMIA
Siti Istijabatun
SMA 1 Pegandon Kendal
Jl. Raya Pegandon-Kendal KM 6 Kendal
ABSTRAK
Belajar kimia tidak lepas dari fakta, konsep, dan prinsip, ketiganya terkait dalam
suatu sistem. Penelitian ini mengungkap pengaruh pengetahuan alam terhadap pemahaman
mata pelajaran kimia. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan alam yang dimiliki siswa
digunakan alat ukur berupa tes pengetahuan mengenai peristiwa alam yang berkaitan
dengan ilmu kimia. Sedangkan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap
mata pelajaran kimia digunakan alat ukur berupa tes pemahaman yang berisi pertanyaan–
pertanyaan pada bab stuktur atom, larutan elektrolit dan non elektrolit serta reaksi reduksi
dan oksidasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi dan regresi sederhana.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ada pengaruh positif dari pengetahuan alam
terhadap pemahaman mata pelajaran kimia. Persamaan garis regresi yang diperoleh adalah
Y = 0,904 X – 0,755. Besarnya pengaruh pengetahuan alam terhadap pemahaman mata
pelajaran kimia dihitung dengan koefisien determinasi yaitu sebesar 62,29%. Berdasarkan
hasil penelitian ini dapat disarankan bahwa: 1) dalam pengajaran kimia sebaiknya digali
dulu pengetahuan siswa mengenai peristiwa kimia di alam. 2) perlu ditekankan kaitan
antara materi kimia dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. 3) perlu mendorong
atau memotivasi siswa agar jeli dan memperhatikan peristiwa kimia yang terjadi di alam.
Kata Kunci: pengetahuan alam, pemahaman, matapelajaran kimia
PENDAHULUAN
Ilmu kimia sebagai salah satu cabang ilmu
konsep yang mendasari suatu permasalahan.
pengetahuan alam yang mempelajari tentang
Dengan kata lain dalam suatu proses pemecahan
susunan,struktur,sifat-sifat, dan perubahan materi
masalah diperlukan prasarat yang berupa prinsip-
serta energi yang menyertainya. Ilmu kiimia akan
prinsip atau konsep-konsep yang menjadi dasar
lebih baik jika diberikan dengan penampilan gejala-
pemecahan masalah tersebut.
gejala atau peristiwa-peristiwa yang nyata daripada
Siswa SMA kelas X mempunyai latar
diberikan dalam bentuk teori saja.Pembelajaran
belakang kondisi proses belajar mengajar di SMP
kimia harus mampu merangsang berfikir, bersikap
yang beraneka ragam, artinya daya tangkap dan
ilmiah dan kreatif serta tanggap praktik-praktik
pemahaman masing-masing siswa terhadap
dalam kehidupan sehari-hari yang relevan.
mata pelajaran IPA di SMP berbeda-beda. Hal
Secara psikologis setiap siswa mempunyai
ini menyebabkan pengalaman belajar kimia
daya-daya diantaranya daya fakir, daya ingat
pun banyak berbeda. Siswa yang duduk di
dan daya-daya lain yang dapat dikembangkan
kelas X seharusnya sudah memiliki sedikit
dengan latihan-latihan tertentu. Penggunaan
pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa di alam
daya-daya tersebut dapat dikembangkan dengan
yang merupakan peristiwa kimia , karena sejak
memperkuat pemahaman atas prinsip atau
SD kemudian SMP sudah memperoleh pelajaran
324
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol .2, No. 2, 2008, hlm 323-329
IPA. Akan tetapi kadang-kadang penguasaan
Di dalam proses belajar mengajar, guru
pengetahuan yang mereka miliki tidak mereka
dapat menerapkan prinsip-prinsip belajar bermakna
sadari, bahkan pihak guru tidak berusaha menggali
Ausubel melalui langkah-langkah sebagai berikut:
pengetahuan alam yang dimiliki siswanya, padahal
a) Mengukur kesiapan siswa (minat, kemampuan,
pengetahuan ini sangat menunjang keberhasilan
struktur kognitif) melalui tes awal, interview,
dalm pembelajaran kimia.
review, pertanyaan dan lain-lain teknik. b) Memilih
Dengan jalan menggali pengetahuan
materi dan mengaturnya dalam bnetuk penyajian
yang dimiliki siswa, diharapkan dapat membuka
konsep kunci-kunci, mulai dengan contoh-contoh
cakrawala berfikir siswa mengenai peristiwa-
konkrit, controversial atau yang sifatnya aneh/
peristiwa kimia sehingga akan mempermudah
tidak biasa. c) Mengidentifikasi prinsip-prinsip yang
siswa dalam memahami mata pelajaran kimia.
harus dikuasai dari materi baru itu. d) Menyajikan
Permasalahan yang akan dikaji adalah adakah
pandangan secara menyeluruh tentang apa yang
pengaruh pengetahuan alam yang dimiliki siswa
harus dipelajari. e) Mengajar siswa memahami
terhadap pemahaman mata pelajaran kimia.
tentang konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang
Tujuan yang ingin dicapai adalah mengetahui ada
ada, dengan memberikan focus pada hubungan
tidaknya pengaruh pengetahuan alam yang dimiliki
yang ada (Toeti Soekamto, 1997:26 ).
siswa terhadap pemahaman mata pelajaran kimia.
Kemampuan siswa dalam mengaitkan
Manfaat Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan
pengetahuan yang telah dimiliki dengan informasi
dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
baru adalah penting. Dalam mempelajari konsep
dalam menentukan penekanan materi serta strategi
yang baru siswa harus tahu konsep-konsep
yang akan dipergunakan dalam pembelajaran.
sebelumnya karena merupakan prasarat agar
Sedangkan manfaat bagi siswa, dapat memberikan
lebih mudah dalam mempelajarinya. Keterkaitan
informasi bahwa pengetahuan alam dapat
materi satu dengan materi yang lainnya dapat
mempengaruhi pemahaman mata pelajaran kimia
mempertinggi nilai mata pelajaran bagi siswa,
sehingga diharapkan akan merangsang siswa
sehingga mempermudah terjadinya transfer
untuk mengenali dan memperhatikan peristiwa-
belajar. Dengan prinsip transfer belajar, suatu hasil
peristiwa di alam agar pemahaman mata pelajaran
belajar tidak akan hilang begitu saja, tetapi dapat
kimia dapat tercapai secara optimal.
dipergunakan untuk menghadapi permasalahan
Menurut Ausubel yang dikutip oleh Toeti
dan situasi yang baru. Hal ini berarti bahwa hasil
Soekamto (1997:25) belajar seharusnya merupakan
belajar yang sudah diterima dapat dipergunakan
apa yang disebut asimilasi bermakna. Materi yang
untuk mempelajari pelajaran yang baru, apabila
dipelajari diasimilasikan dan dihubungkan dengan
pelajaran tersebut berkaitan dengan hasil belajar
pengetahuan yang telah dipunyai sebelumnya.
yang sudah diterima.
Teori bermakna Ausubel juga menekankan bahwa
Beberapa teori belajar diantaranya adalah:
apa yang telah dipelajari harus dihubungkan
a) teori disiplin formal, teori ini didasari oleh
dengan apa yang telah ada dalam struktur kognitif
aliran psikologis daya yang menganggap jiwa
siswa. Sedangkan struktur kognitif adalah fakta-
manusia terdiri dari berbagai daya dan masing-
fakta, konsep-konsep, generalisasi-generalisasi
masing berdiri sendiri. Makin sulit suatu pelajaran
yang telah dipelajari dan telah diingat oleh siswa.
makin baik melatih jiwa dan kemampuan transfer
325
Siti Istijabatun, Pengaruh Pengetahuan Alam...
belajar seseorang (W.S. Winkel,1984:86). b)
dalam struktur mental tersebut (R.Ibrahim dan
teori elemen identik, Transfer dari satu situasi ke
Nana S. Syaodih, 1993:22).
situasi yang lain baru terjadi jika antara kedua
Aspek pengetahuan atau ingatan mengacu
situasi itu terdapat unsure-unsur yang identik.
pada kemampuan mengenal atau mengingat
Besar kecilnya nilai transfer tergantung pada
materi yang telah dipelajari dari yang sederhana
banyak sedikitnya unsur yang identik dalam situasi
sampai pada hal-hal yang sukar. Yang penting
yang dipelajari (W.S. Winkel,1984:86). c) teori
disini adalah kemampuan mengingat keterangan
generalisasi, dalam teori ini yang dipentingkan
yang benar. Pada umumnya unsur pengetahuan
adalah terjadi pemahaman atas prinsip yang
ini menyangkut hal-hal yang perlu diingat seperti:
mendasari pemecahan suatu masalah. Dalam
batasan, peristilahan, pasal, hukum, dalil,
memecahkan masalah yang terpenting adalah
rumus, nama orang, nama tempat dan lain-lain.
kemampuan menggeneralisasikan prinsip-prinsip
Penguasaan hal tersebut memerlukan hafalan
dari suatu bahan ke situasi lain yang spesifik. Jadi
dan ingatan. Sedangkan pemahaman mengacu
kemampuan transfer seseorang akan semakin baik
pada kemampuan memahami makna materi yang
jika ia mempunyai kemampuan generalisasi yang
dipelajari. Pada umumnya unsur pemahaman
baik pula. Jadi transfer belajar terjadi jika antara
ini menyangkut kemampuan menangkap makna
keduanya terdapat unsur yang identik dan semakin
suatu konsep yang ditandai antara lain dengan
umum. Prinsip-prinsip yang dipelajari pada masa
kemampuan menjelaskan arti suatu konsep dengan
lalu semakin baik kemungkinannya untuk terjadi
kata-kata sendiri. Pemahaman dapat dibedakan
transfer belajar pada proses belajar berikutnya
menjadi tiga kategori, yakni penerjemahan
(Winkel,1984:86).
(misalnya dari lambang ke arti), penafsiran dan
Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku
yaitu kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
ekstrapolasi (menyimpulkan dari sesuatu yang
telah diketahui).
melaksanakan proses belajar mengajar (Nana
Konsep kimia adlah gagasan mengenai materi (
Sudjana, 1989:22). Dalam penelitian ini ditekankan
Sastrawijaya, 1998: 178). Konsep-konsep yang ada
pada hasil belajar yang berkisar pada ranah kognitif
dalam ilmu kimia sebagian besar bersifat sebagai
yaitu pengetahuan dan pemahaman saja.
ide yang mengikat banyak fakta menjadi satu.
Teori psikologi kognitif lebih menekankan pada
Suatu konsep tidak bisa berdiri sendiri, melainkan
proses mengetahui (knowing), yaitu menemukan
saling berhubungan dengan konsep-konsep yang
cara-cara ilmiah dalam mempelajari proses mental
lain. Setiap konsep dapat dihubungkan dengan
yang terlibat dalam upaya mencari dan menemukan
banyak konsep lain dan hanya mempunyai arti
pemahaman atau insight juga merupakan proses
jika dikaitkan dengan konsep lain. Seperti ilmu
berfikir. Teori ini tidak mengabaikan perilaku,
pengetahuan yang lainnya, ilmu kimia bukanlah
sebab perilaku merupakan indikator dari proses
sekedar ilmu hitung saja akan tetapi mencakup
mental khususnya proses berfikir. Individu atau
hal-hal yang lebih luas lagi. Oleh karena itu pada
siswa mempunyai struktur mental atau organisasi
pengajaran kimia perlu ditekankan pada : a)
mental (mental structure or mental organization),
penyederhanaan dari obyek yang sesungguhnya,
pengetahuan-pengetahuan yang telah dimiliki dan
b) pengajaran dimulai dari yang mudah menuju
rangsangan-rangsangan atau pengetahuan yang
yang kompleks, c) penekanan pada pemahaman
baru diterima, disatukan atau diorganisasikan
326
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol .2, No. 2, 2008, hlm 323-329
konsep serta penggunaan aturan-aturan kimia.
untuk mengetahui validitas butir, tingkat kesukaran
daya pembeda, dan reliabilitas butir soal.
METODE PENELITIAN
Semua data yang diperoleh melalui pengukuran
Dalam penelitian ini setiap anggota populasi
tes, kemudian dianalisis menggunakan teknik
berkesempatan menjadi anggota sampel, yang
regresi dan korelasi sederhana, untuk menguji
dalam teknik pengambila sampel dikenal dengan
apakah hipotesis yang telah dirumuskan diterima
sebutan teknik cluster random sampling. Teknik
atau ditolak. Analisis dilakukan dengan langkah-
random sampling adalah teknik pengambilan
langkah sebagai berikut : 1) uji pendahuluan,
sampel secara acak berkelompok atau tanpa
meliputi uji normalitas dan uji homogenitas varians
pandang bulu. Jadi semua individu diberi
Y. 2) uji hipotesis, meliputi analisis regresi, analisis
kesempatan yang sama untuk ditugaskan atau
korelasi, dan menghitung koefisien determinasi.
dipilih menjadi anggota sampel. Dalam hal ini
Analisis regresi terdiri dari uji kelinieran dan uji
peneliti mengambil 80 siswa dari jumlah populasi
kebermaknaan.
sebanyak 264 untuk dijadikan sebagai sampel.
Dalam penelitian ini ada 2 variabel yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
berperan, yaitu : 1) Variabel bebas (variable
Berdasarkan hasil tes pengetahuan
predictor), yaitu pengetahuan alam. 2) Variabel
alam dan tes pemahaman mata pelajaran kimia
tergantung (variable respon), yaitu tingkat
diperoleh data nilai rata-rata, standar deviasi
pemahaman mata pelajaran kimia.
seperti pada tabel 1. Hasil uji normalitas data
Ada dua data yang mendukung penelitian
dengan menggunakan statistik Chi-kuadrat
ini yaitu data yang berasal dari variable bebas
diperoleh hasil seperti pada tabel 2. Berdasarkan
dan variable tergantung. Data tersebut diperoleh
hasil uji normalitas data terlihat bahwa X2 hitung <
dengan menggunakan metode documenter dan
X2 tabel untuk taraf kesalahan 5 %, sehingga dapat
metode tes. Metode dokumenter digunakan untuk
disimpulkan bahwa data-data tersebut berdistribusi
memperoleh data awal yang berkaitan dengan
normal. Karena data berdistribusi normal maka
populasi yang akan digunakan sebagai objek
statistik yang digunakan dalam pengujian hipotesis
penelitian. Sedangkan metode tes digunakan
pada penelitian ini adalah statistik parametrik,
adalah tes obyektif berbentuk pilihan ganda dengan
dalam hal ini adalah analisis regresi.
alasan sebagai berikut : 1) scoring mudah, cepat,
Dari hasil perhitungan homogenitas
obyektif dan konsisten. 2) mencakup materi yang
dengan menggunakan uji bartlett, diketahui bahwa
luas karena soal relative lebih banyak. Sebelum
varians Y homogen terhadap X. Hal ini terlihat
digunakan untuk pengambilan data, tes ini
dari harga X2 = 20,8407. karena X2 hitung < X2 tabel
diujicobakan terlebih dahulu, kemudian dianalisis
maka data tersebut homogen. Berdasarkan hasil
327
Siti Istijabatun, Pengaruh Pengetahuan Alam...
perhitungan analisis regresi diperoleh persamaan
apakah berbentuk linier atau tidak maka perlu
regresinya
v = 0,904 X – 0,755. Untuk menguji
diuji dengan uji kelinieran regresi yang hasilnya
signifikansi dari persamaan regresi tersebut
terangkum pada tabel 4. Karena Fhitung < Ftabel ,
digunakan analisis varians untuk regresi, yang
menunjukkan bahwa persamaan regresi tersebut
hasilnya dirangkum dalam tabel 3. Karena Fhitung
berbentuk linier.
> Ftabel , menunjukkan bahwa persamaan regresi
tersebut signifikan. Persamaan regresi tersebut
Untuk mengetahui besarnya koefisien
dengan uji t ternyata t
hitung
> t
tabel.
Sedangkan
korelasi digunakan rumus r product moment yang
besarnya pengaruh pengetahuan alam (variabel
hasilnya terangkum dalam tabel 5. Koefisien
X) terhadap pemahaman mata pelajaran kimia
korelasi yang diperoleh tersebut signifikan karena
(variabel Y) dapat dilihat dari determinasinya yaitu
Berdasarkan hasil perhitungan data dengan
persamaan garis lurus atau linear yang dibuktikan
teknik analisis regresi diperoleh persamaan v =
dengan uji kelinieran, yang berarti setiap kenaikan
0,904 X – 0,755. Persamaan tersebut dapat digu-
satu unit pengetahuan alam menyebabkan rata-
nakan untuk memprediksi variabel Y (pemahaman
rata kenaikan nilai pemahaman mata pelajaran
mata pelajaran kimia) jika variabel X (pengetahuan
kimia 1,621. Dengan kata lain semakin baik penge-
alam) diketahui. Persamaan tersebut merupakan
tahuan alam yang dimiliki siswa semakin baik pula
328
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol .2, No. 2, 2008, hlm 323-329
pemahaman mata pelajaran kimia, dan sebaliknya
yang diberikan oleh pengetahuan alam terhadap
semakin kurang pengetahuan alam yang dimiliki
pemahaman mata pelajaran kimia sebesar 62,29 %
siswa semakin kurang pula pemahaman mata
Berdasarkan hasil penelitian ini maka
pelajaran kimia.
dapat disarankan: 1) Dalam pembelajaran kimia
Dari harga koefisien determinasi dapat
sebaiknya digali dulu pengetahuan alam yang
diketahui bahwa kontribusi pengetahuan alam
dimiliki siswa terutama yang berkaitan dengan ilmu
terhadap pemahaman mata pelajaran kimia
kimia. Cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui
sebesar 62,29 %. Hal ini menunjukkan bahwa
tingkat pengetahuan siswa mengenai peristiwa
pengetahuan alam merupakan prasyarat yang
alam adalah dengan memberikan pre tes baik
harus dimiliki siswa agar lebih mudah memahami
tertulis maupun lisan. 2) Dalam pembelajaran
mata pelajaran kimia, walaupun masih ada faktor
kimia perlu ditekankan kaitan materi dengan
lain yang mempengaruhi tingkat pemahaman
peristiwa kimia yang sering dijumpai oleh siswa
siswa terhadap mata pelajaran kimia seperti
di dalam maupun di luar kelas. Hal ini baik untuk
kemampuan menghafal lambang dan nama unsur
menungkatkan pemahaman siswa terhadap
dalam kehidupan sehari-hari dan lain sebagainya.
mata pelajaran kimia. 3) Perlu mendorong atau
Dari hasil koefisien korelasi sebesar 0,789, harga
memotivasi siswa agar jeli dan memperhatikan
positif ini menunjukkan bahwa hubungan antara
peristiwa-peristiwa kimia yang terjadi di alam.
pengetahuan dengan pemahaman mata pelajaran
kimia searah yang menunjukkan semakin baik
pengetahuan alam yang dimiliki siswa semakin baik
pula pemahaman siswa terhadap mata pelajaran
kimia.
Hasil penelitian ini dapat memberikan
suatu masukan yang berarti bagi guru yaitu agar
dalam pembelajaran kimia digali terlebih dahulu
pengetahuan alam yang dimiliki siswa. Untuk
mengetahui sejauh mana pengetahuan alam
yang dimiliki siswa dapat diberikan pre tes terlebih
dahulu atau pertanyaan-pertanyaan tentang
peristiwa alam yang berkaitan dengan ilmu kimia.
Dari hasil pre tes atau jawaban pertanyaan tersebut
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
_______ . 1997. Dasar–Dasar Evaluasi Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
Dahar, R, Wilis. 1989. Teori-Teori Belajar. Jakarta:
Erlangga.
Guilford, J.P. 1978. Fundamental Statistics in
Psychology and Education. New York:
Mc.Graw Hill.
Hamalik, Oemar. 1975. Metode Belajar dan
Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung:
Tarsito.
_______ . 1982. Media Pendidikan. Bandung:
Tarsito.
dapat digunakan sebagai pertimbangan langkahlangkah selanjutnya dalam pembelajaran kimia.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat
Ibrahim, R, dan Syaodih, S, Nana. 1993.
Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sudjana, Nana. 1989. Cara Belajar Siswa Aktif
dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:
IKIP Bandung.
disimpulkan sebagai berikut : 1) ada pengeruh
positif pengetahuan alam terhadap pemahaman
mata pelajaran kimia. 2) besarnya pengaruh
Sudjana. 1992. Metode Statistika. Bandung:
Tarsito.
Sastrawijaya, Tresna. 1988. Proses Belajar
Mengajar Kimia. Jakarta: Depdikbud.
Siti Istijabatun, Pengaruh Pengetahuan Alam...
Soekamto, Toeti, dkk. 1997. Teori Belajar dan
Model-Model Pembelajaran. Jakarta:
Dirjen Dikti Depdikbud.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa. 1989. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Vassen, Hebert. 1986. Kompendium Didaktik
Kimia. Bandung: Remaja Karya.
Winkel, W.S. 1984. Psikologi Pendidikan dan
Evaluasi Belajar. Jakarta: PT. Gramedia.
Depdikbud. 1994. GBPP Kimia Kurikulum Ilmu
Kimia SMU 1994. Jakarta: Depdikbud.
________. 1995. Garis-Garis Besar Program
Pengajaran Mata Pelajaran Kimia SMU.
Jakarta: Depdikbud.
329
Download