PENCEMARAN TANAH Pendahuluan Tanah merupakan media

advertisement
PENCEMARAN TANAH
Pendahuluan
Tanah merupakan media utama dimana manusia bisa mendapatkan bahan pangan, sandang,
papan, tambang, dan tempat dilaksanakannya berbagai aktivitas. Penghargaan manusia
terhadap tanah sudah berlangsung sejak manusia menghuni bumi ini, hingga saat ini manusia
masih mengandalkan berladang secara tradisional untuk memproduksi makanan. Selama tanah
masih digunakan sebagai sumber utama tempat berkembangnya vegetasi, manusia masih
bergantung pada tanah sebagai lokasi perolehan sumber makanan.
Tanah dapat dijabarkan berdasarkan komponen, tipe dan kandungan didalamnya. Berdasarkan
lapisannya, yaitu:
Gambar 1, lapisan-lapisan tanah (Sumber: http://www.factmonster.com/dk/encyclopedia/soil.html)
1. Lapisan permukaan tanah (Humus), dimana disini adalah lapisan tempat jatuhnya daun
dan organik lain.
2. Lapisan Topsoil (Horizon A), tempat adanya humus, akar tanaman, organisme hidup dan
mineral anorganik.
1
3. Lapisan dekomposisi, dimana material-material dari tanah lapisan atas, luruh dan
tersuspensi ke bawah.
4. Lapisan Subsoil (Horizon B), adalah lapisan dimana terdapat banyak kumpulan material
anorganik dari lapisan atas, yang merupakan akumulasi material besi, alumunium, dan
luruhan lempung dari atas.
5. Lapisan induk material (parent material, Horizon C), lapisan ini adalah lapisan dimana
materi-materi anorganik terpecah menjadi bebatuan yang berbeda berupa pasir,
lempung, lanau, dan kerikil.
6. Lapisan tanah keras (Horizon D), dimana lapisan ini adalah lapisan tak tembus air, dan
sulit terpenetrasi. Biasanya menjadi dasar perletakan dari pondasi bangunan.
Tanah juga berfungsi sebagai media penyimpan air. Porositas dan permeabilitas tanah
berfungsi membantu pergerakan air di dalam media tanah. Namun, apabila air yang tercemar
masuk ke dalam tanah, pencemaran tanah akan terjadi.
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah
lingkungan tanah alami. Sulit untuk mendefinisikan pencemaran tanah karena banyaknya opini
dalam bagaimana untuk mengkarakteristik polutan. Pencemaran tanah juga disebabkan karena
tambahan bahan kimia xenobiotik yang dibuat manusia yang masuk ke dalam tanah seperti
limbah B3, hujan asam, dan lain sebagainya.
Gambar 2, Sebuah lokasi di Karabache, Russia, Terkontaminasi tinggi oleh of lead, arsenik, nickel, cobalt, dan cadmium.
(Sumber: http://www.pollutionissues.com/Re-Sy/Soil-Pollution.html)
2
Penyebab Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah terjadi saat bahan-bahan kimia masuk ke dalam tanah, baik secara langsung
masuk ke dalam tanah atau melalui kontak kimia dengan zat pencemar yang telah ada di dalam
tanah sehingga menyebabkan perubahan struktur kimia di dalam tanah. Ada banyak cara
masuknya zat-zat polutan ke dalam tanah, diantaranya:
1. Penggunaan pupuk yang berlebihan
2. Penggunaan berlebihan dari pestisida, insektisida, & herbisida
3. Pembuangan limbah padat skala besar
4. Penggundulan hutan dan erosi
Bahan-bahan kimia yang umum sebagai penyebab pencemaran tanah antara lain:
1. Hidrokarbon
2. Logam Berat
3. Pestisida
4. Pelarut
Pencemaran tanah juga dapat disebabkan oleh pencemaran air, jika bahan kimia beracun
masuk ke dalam air tanah, atau jika kontaminan yang melimpas mencapai sungai, danau, atau
lautan. Pencemaran tanah juga secara alami memberikan kontribusi terhadap polusi udara
dengan melepaskan senyawa yang mudah menguap ke atmosfer ataupun sebaliknya. Nitrogen
lolos melalui penguapan amonia dan denitrifikasi. Dekomposisi bahan organik di dalam tanah
dapat melepaskan sulfur dioksida dan senyawa sulfur lainnya, yang menyebabkan hujan asam.
Logam berat dan unsur beracun lain yang mungkin adalah yang paling serius dalam polutan
tanah.
Dampak Pencemaran Tanah
Sejak industri mulai bermunculan, efek-efek jangka panjang dari pencemaran tanah menjadi
masalah di seluruh dunia.
1. Dampak Kesehatan
Walaupun tanah tidak digunakan untuk makanan, masalah dari kontaminasi dapat menjadi
masalah kesehatan. Hal ini terutama begitu ketika tanah yang ditemukan di taman,
3
lingkungan atau tempat lain di mana orang menghabiskan waktu. Dampak kesehatan yang
ditimbulkan berbeda berdasarkan polutan yang ada di dalam tanah.
Hal ini berdampak pada masalah-masalah perkembangan anak (pada masa depan anakanak) atas risiko kanker. Beberapa kontaminan tanah meningkatkan risiko leukemia,
sedangkan yang lain dapat menyebabkan kerusakan ginjal, masalah hati dan perubahan
dalam sistem saraf pusat.
Hal-hal di atas hanya efek jangka panjang dari pencemaran tanah. Dalam jangka pendek,
paparan bahan kimia di dalam tanah dapat mengakibatkan sakit kepala, mual, kelelahan,
dan ruam kulit di lokasi pemaparan.
2. Dampak Ekosistem
Bahan pencemar tanah akan mengubah susunan tanah dan jenis mikroorganisme yang
akan hidup di dalamnya. Jika organisme tertentu mati di daerah, binatang pemangsa yang
lebih besar juga harus pindah atau mati karena mereka telah kehilangan suplai makanan
mereka. Oleh karena itu, pencemaran tanah berdapak pada keseimbangan ekosistem.
3. Dampak Pertanian
Tanah yang telah tercemar tidak lagi digunakan untuk menanam tanaman pangan, karena
bahan kimia dapat masuk ke dalam makanan dan membahayakan orang yang memakannya.
Jika tanah yang tercemar digunakan untuk menanam tanaman pangan, tanah biasanya
akan menghasilkan hasil yang lebih rendah daripada tanah yang tidak terkontaminasi. Hal
ini dapat menyebabkan tidak mampunya tanaman untuk tumbuh sehingga tanah menjadi
gersang dan akan menyebabkan lebih banyak erosi, juga menyebarkan kontaminan ke
tanah yang mungkin tidak pernah tercemar sebelumnya.
Penanganan Pencemaran Tanah
Saat ini, teknik untuk merehabilitasi tanah dapat dilakukan dengan:
1. Remediasi, yaitu kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar secara
membersihkan lokasi yang tercemar, dan pemindahan tanah tercemar ke lokasi lain.
2. Bioremediasi,
yaitu
membersihkan
dengan
bantuan
mikroorganisme
mendegradasi zat pencemar
3. Fitoremediasi, yaitu membersihkan lahan tercemar dengan bantuan tanaman.
4
untuk
DAFTAR PUSTAKA
Bollag, B. B.-M. (2008). Soil Pollution. Retrieved September 9, 2009, from Pollution Issues:
http://www.pollutionissues.com/Re-Sy/Soil-Pollution.html
Kindersley, D. (2007). Soil. Retrieved December 20, 2009, from Fact Monster:
http://www.factmonster.com/dk/encyclopedia/soil.html
Miller, G. T. (1997). Environmental Science. Belmont: USA: Wadsworth Publishing Company.
Mirsal, I. A. (2004). Soil Pollution: Origin, Monitoring, and Remediation. Springer: Berlin.
Suripin. (2001). Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Yogyakarta: ANDI.
Sutamihardja, R. (2009). Toksikologi Lingkungan. Jakarta: PSIL UI.
Tanah, D.-d. I. (1994). Henry D Forth. Jakarta: Erlangga.
White, S. (2009, December 6). Long Term Effects of Soil Pollution. Retrieved December 20,
2009, from Love to Know:
http://garden.lovetoknow.com/wiki/Long_Term_Effects_of_Soil_Pollution
5
Download